Anda di halaman 1dari 29

SOAL RESPIRASI 7HE 7ENDON

1. Yang termasuk ciri sel alveolus gepeng tipe 1 adalah …


a. Bentuk : sel kubus berkelompok 2-3 sel
b. Terdapat diantara sel-sel gepeng
c. Lokalisasi
d. Fungsi : cegah pembesaran cairan jaringan dan sawar permeable bagi gas
e. Mikrovili permukaan sel

2. Mikroskopis trakea adalah …


a. Epitel selapis torak
b. Banyak ditemukan kelenjar
c. Epitel bertingkat bersilia
d. Banyak tulang rawan
e. Epitel selapis kubus

Yang termasuk bagian konduksi sistem respirasi adalah …


a. Laryngs
b. Bronkiolus
c. Rongga hidung
d. Ductus alveolaris
e. Lidah

3. Sel yang terdapat pada epitel olfaktorius, kecuali …


a. Sel olfaktorius
b. Sel sustentakuler
c. Sel Langerhans
d. Sel brush
e. Sel basal

4. Yang merupakan ciri histologi dari bronkiolus, kecuali …


a. Tidak ada kartilago
b. Ada kelenjar
c. Ada otot polos
d. Epitel bagian pangkal adalah epitel respiratorius
e. Diameter kurang dari 1 mm

5. Neonatus laki-laki cukup bulan makrosonik berat badan 4,5 kg masuk ke NICU, akibat
gawat napas. Persalinan dilakukan dengan bedah sesar setelah gagal percobaan persalinan
per vaginam dan tidak dihadiri oleh dokter anak. Pemeriksaan fisik didapatkan skor down
8. Tali pusar dengan noda kehijauan. Peningkatan diameter anteroposterior dada.
Gas darah : PaO2 30 mmHg, PaCo2 66/56 mmHg, Ph 7,15, deficit basa 8, rontgen dada
infiltrate berbentuk bercak-bercak. Apa kemungkinan diagnosis ?
a. Sindrom aspirasi meconium
b. Penyakit membrane hialin
c. Pneumothoraks
d. Pneumonia
e. TTN

6. Neonatus laki-laki cukup bulan makrosonik berat badan 4,5 kg masuk ke NICU, akibat
gawat napas. Persalinan dilakukan dengan bedah sesar setelah gagal percobaan persalinan
per vaginam dan tidak dihadiri oleh dokter anak. Pemeriksaan fisik didapatkan skor down
8. Tali pusar dengan noda kehijauan. Peningkatan diameter anteroposterior dada.
Gas darah : PaO2 30 mmHg, PaCo2 66/56 mmHg, Ph 7,15, deficit basa 8, rontgen dada
infiltrate berbentuk bercak-bercak.
Apa strategi penatalaksanaan prenatal pada kasus seperti ini?
a. Identifikasi kehamilan risiko tinggi
b. Pemantauan denyut jantung janin selama
c. Pemberian oksigen pada ibu dengan gawat janin
d. Semua benar
e. Semua salah

7. Bayi perempuan dengan masa kehamilan 32 minggu dimasukan ke NICU empat jam
setelah kelahirannya dengan kondisi RD ( respiratory distress ). Pemeriksaan fisis dan
pemeriksaan lain mengungkap : Skor Down 7, Auskultasi dada : pemasukan udara yang
berkurang secara bilateral serta adanya krepitasi, Rontgen dada : paru-paru berukuran
normal, bronkogram udara dan pola retikuler kasar , CBC, leukosit 25.000 dan profil I/T
0,3, CRP Positif.
Apa penyebab paling mungkin dari gawat napas neonates ini?
a. Sepsis neonatorum + penyakit membrane hialin
b. penyakit membrane hialin + prematuritas
c. Pneumothoraks + sepsis neonatorum
d. Pneumonia + sepsis neonatorum
e. TTN

8. Seorang bayi berumur 9 bulan dibawa ibunya ke RS Naibonat karena sesak napas satu
hari sebelum masuk RS. Sebeumnya bayi batuk dan pilek, pada pemeriksaan fisik
didapatkan seorang bayi perempuan, bb 8 kg, suhu 380C, HR 100×/menit, RR 55 ×/menit,
terdapat retraksi intra costal, dan pernapasan cuping hidung, terdapat sianosis, jantung:
batas normal, paru : Vesiculer, ronkhi kasar (+), wheezing (+). Apa tindakan darurat yang
diberikan pada pasien ini?
a. Pemberian oksigen
b. Pemberian cairan
c. Nebulizasi
d. Semua benar
e. Semua salah

9. Seorang bayi berumur 9 bulan dibawa ibunya ke RS Naibonat karena sesak napas satu
hari sebelum masuk RS. Sebeumnya bayi batuk dan pilek, pada pemeriksaan fisik
didapatkan seorang bayi perempuan, bb 8 kg, suhu 380C, HR 100×/menit, RR 55 ×/menit,
terdapat retraksi intra costal, dan pernapasan cuping hidung, terdapat sianosis, jantung:
batas normal, paru : Vesiculer, ronkhi kasar (+), wheezing (+), darah tepi dalam batas
normal, radiologi : infiltrat ringan. Apa diagnosis untuk pasien ini?
a. Bronchiolitis
b. Bronkopneumoni
c. Rhinofharingitis akut
d. Asma bronkhiale
e. TB Paru

10. Seorang bayi berumur 9 bulan dibawa ibunya ke RS Naibonat karena sesak napas satu
hari sebelum masuk RS. Sebeumnya bayi batuk dan pilek, pada pemeriksaan fisik
didapatkan seorang bayi perempuan, bb 8 kg, suhu 380C, HR 100×/menit, RR 55 ×/menit,
terdapat retraksi intra costal, dan pernapasan cuping hidung, terdapat sianosis, jantung:
batas normal, paru : Vesiculer, ronkhi kasar (+), wheezing (+), darah tepi dalam batas
normal, radiologi : infiltrat ringan. Apa tatalaksana pada pasien ini?
a. Oksigen, IVFD, Nebulizasi
b. Oksigen, IVFD, Antibiotik, Nebulizasi
c. Oksigen, IVFD, Antibiotik, fisioterapi
d. Oksigen, IVFD, Kortikosteroid, Antibiotik
e. Oksigen, IVFD, Kortikosteroid, Antibiotik, Nebulizasi

Untuk Soal Nomor 11-16


Seorang perempuan berusia 50 tahun, diantar keluarganya ke puskesmas dengan keluhan
sesak nafas sejak 3 hari yang lalu. Keluhan sesak sering kambuh dalam 5 tahun terakhir
ini. Sesak dirasakan terutama saat beraktivitas. Keluhan disertai dengan batuk berdahak
berwarna putih. Sehari-hari ibu tersebut memasak dengan menggunakan kayu api. Suami
perokok berat sejak 10 tahun yang lalu. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pada pemeriksaan fisik para didapatkan hipersonor, fremitus melemah dan ekspirasi
memanjang (+) pada dada kiri maupun kanan.

11. Apakah diagnosis yang paling mungkin dari kasus tersebut diatas?
a. Asma Bronkhial
b. Tumor Paru
c. Gagal jantung kronik
d. PPOK
e. Efusi Pleura
12. Apakah pemeriksaan lanjutan awal yang diperlukan untuk menegakan diagnosis kasus
diatas?
a. MIkrobiologi sputum
b. Spirometry
c. Analisa gas darah
d. Darah rutin
e. Foto thoraks

13. Apakah pemeriksaan lanjutan yang diperlukan untuk menentukan klasifikasi kasus di
atas?
a.MIkrobiologi sputum
b.Spirometry
c.Analisa gas darah
d.Darah rutin
e.Foto thoraks

14. Apakah jenis latihana pernapasan yang paling tepat untuk kasus diatas?
a. Glossopharyngeal breathing
b. Segmental breathing
c. Costal excursion exercise
d. Diapragmatical breathing
e. Pursed Lip breathing

15. Apakah tujuan utama dilakukannya latihan pernafasan untuk kasus diatas?
a. Untuk Relaksasi
b. Untuk mencegah air trapping
c. Untuk pembersihan jalan nafas
d. Untuk menurunkan tekanan intra bronkial
e. Untuk memperbaiki fungsi otot pernafasan

16. Kondisi apakah yang dapat menjadi kontraindikasi relative untuk dilakukannya postural
drainage pada kasus diatas?
a. Atelektasis
b. Stable angina
c. Pre-hypertension
d. Pneumothorax
e. Deep Vein Thrombosis
Untuk soal no. 17-20
Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan batuk berdahak terus-
menerus sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai keringat malam hari, nafsu makan menurun
dan penurunan berat badan. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg, denyut jantung 84×/menit, laju pernafasan 22×/menit, suhu 37,5oC. pada pemeriksaan
fisik didapatkan pembesaran kelenjar limfe leher dan axilla. Pemeriksaan fisik paru tidak
didapatkan eksperium memanjang.
17. Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk kasus diatas?
a. Bronchitis kronis
b. Pneumonia
c. TB Paru
d. Efusi pleura
e. Asma bronchial

18. Apakah fisioterapi awal yan paling tepat untuk kasus diatas?
a. Pursed lip breathing
b. Glossopharyngeal brathing
c. Postural drainage + latihan batuk efektif
d. Latihan reconditioning + relaksasi
e. Strengthening exercise

19. Apakah jenis breathing exercise yang paling tepat untuk pasien di atas?
a. Diaphragmatical brathing
b. Pursed lip breathing
c. Glossopharyngeal breathing
d. Costal brathing
e. Segmental breathing

20. Apakah pemeriksaan penunjang awal yang diperlukan untuk menegakan diagnosis di
atas?
a. CT Scan paru
b. Darah rutin
c. Analisan gas darah
d. Pemeriksaan sputum
e. Foto thoraks

Bacalah kasus dibawah ini untuk dapat mengerjakan soal no. 21-26
Kasus I
Seorang pria S,43 tahun, pekerjaan pegawai negeri dibawa keluarganya ke UGD dengan keluhan
sesak napas yang dirasakannya memberat sehabis bersepeda kurang lebih 6 jam sebelum dibawa
ke UGD. Pria tersebut juga mendapat serangan sesak napas sebulan yang lalu tetapi setelah di
terapi di UGD sesak berkurang dan penderita diperbolehkan pulang. Sehari-harinya pria tersebut
menggunakan obat inhaler bila sesaknya muncul. Pria S sudah menderita penyakit ini sejak kecil
dan kumat-kumatan. Ayah dan anak perempuannya juga menderita penyakit yang sama. Hasil
pemeriksaan fisik : Gizi baik, kesadaran composmentis, tampak sesak, berbicara beberapa kata
dalam satu napas, TD 130/80,RR 48×/menit, nadi : 115×/menit. Pada auskultasi : Wheezing (+)
pada kedua lapang paru.
21. Untuk mengatasi keluhan pasien diatas dokter UGD sebaiknya memberikan terapi
golongan obat dibawah ini yaitu:
a. Mukolitik
b. Ekspetoran
c. –
d. Parasimptomatik
e. Simpatomimetik

22. Pilihan obat yang digunakan pada kasus diatas yang selektif terhadap reseptor β2 di
bronkus adalah …
a. Adrenalin
b. Noreepinefrin
c. Steroid
d. Efedrin
e. Terbutaline

23. Cara pemberian terapi yang paling tepat untuk pasien diatas adalah …
a. Per oral
b. Intramuscular
c. Sub kutan
d. Intravena
e. Inhalasi

24. Terapi yang paling tepat untuk pasien diatas saat di UGD adalah dengan menggunakan

a. Nebuliser
b. MDI (Metered Dose Inhaler)
c. MDI dengan spacer
d. Dry Powder Inhaler
e. Turbuhaler

25. Dibawah ini yang dapat menjadi terapi pilihan pertama reliever (pelega) pada kasus
tersebut adalah …
a. Kortikosteroid sistemik
b. Kromolin
c. Teofilin lepas lambat
d. Salbutamol
e. Salmeterol
26. Dibawah ini yang dapat digunakan sebagai terapi controller (pengontrol) pada kasus
diatas adalah...
a. Kortikosteroid sistemik
b. Kromolin
c. Teofilin lepas lambat
d. Salbutamol
e. Salmeterol

27. Kasus diatas memerlukan terapi bronkodilator. Bronkodilator yang mekanisme


kerjanya melalui penghambatan pelepasan asetilkolin dari saraf kolinergik adalah...
a. Ipratropium Bromida
b. Aminofilin
c. Adrenalin
d. Salbutamol
e. Prokaterol

Kasus II
Seorang laki-laki 28 tahun datang ke dokter praktik umum dengan keluhan bersin-bersin
setiap bangun pagi. Keluhan ini disertai dengan hidung tersumbat dan meler/rhinorea.
Keluhan ini dialami pasien sejak pasien pindah bekerja didaerah dingin. Pada
pemeriksaan fisik: TD 120/70 mmHg. Nadi: 80x/menit, respirasi 16 x/menit, suhu: 37oC,
pemeriksaan thorax dalam batas normal.

28. Dibawah ini yang merupakan pilihan pertama untuk farmakoterapi pasien tersebut
adalah...
a. Efedrin
b. Metilprednisolon
c. Ipratropium Bromida
d. Cetirizin
e. Budesonide
29. Pilihan farmakoterapi diatas merupakan obat dengan golongan...
a. Antibiotik
b. Kortikosteroid
c. Antikolinergik
d. Antihistamin
e. Dekongestan

30. Dalam memberikan Farmakoterapi, seorang dokter harus selalu memperhatikan


adanya interaksi obat. Dibawah ini salah satu golongan obat yang tidak dapat diberikan
bersama golongan Dekongestan simpatomimetik adalah...
a. NSAIDs
b. Kortikosteroid
c. Antihipertensi
d. Antihistamin
e. Ekspektoran

Skenario: Seorang perempuan berusia 38 tahun datang berobat ke Unit Gawat Darurat
sebuah RS dengan keluhan demam, keringat malam hari dan batuk berdahak disertai
darah sejak 1 bulan yang lalu. Anamnesis lanjutan mengungkapkan bahwa dua bulan
yang lalu penderita melakukan pemeriksaan HIV dengan hasil positif. Penderita juga
mengeluhkan berat badannya yang menurun dengan drastis dalam beberapa bulan
terakhir. Dari hasil pemeriksaan fisik bising napas ditemukan adanya ronki kasar di
kedua lapang paru. Kemudian dilakukan pengambilan sampel dahak untuk pemeriksaan
mikrobiologi.
Berdasarkan skenario diatas jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini:

31. Pewarnaan yang tepat untuk menentukan etiologi skenario diatas adalah...
a. Pewarnaan Gram
b. Pewarnaan BTA
c. Pewarnaan Spora
d. Pewarnaan Flagel
e. Pewarnaan Sederhana

32. Medium yang tepat untuk pembenihan etiologi skenario diatas adalah...
a. Manitol Salt Agar
b. Saboraud Dextrose Agar
c. Lowenstein Jensen Agar
d. Nutrien Agar
e. Blood Agar

33. Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan etiologi skenario diatas adalah...
a. 16-18 jam
b. 3-7 hari
c. 1-2 minggu
d. 2-4 minggu
e. 8-12 minggu

34. Etiologi skenario diatas adalah...


a. HIV
b. Streptococcus pneumonia
c. Mycobacterium avium
d. Mycobacterium tuberculosis
e. Mycoplasma pneumoniae

35. Lapisan paling khas pada dinding sel bakteri genus Mycobacterium adalah...
a. Peptidoglikan
b. Lipopolisakarida
c. Asam Terikoat
d. Asam Mikolat
e. Asam Lipoteikoat

36. Yang bukan merupakan terapi yang tepat untuk skenario diatas adalah...
a. Isoniazid
b. Rifampisin
c. Cefadroksil
d. Etambutol
e. Streptomisin

37. Tes reaksi imunologi yang digunakan untuk membantu penegakan diagnosa skenario
diatas adalah...
a. Tes Tuberculin
b. Tes Lepromin
c. Tes Mitsuda
d. Tes Quelling
e. Tes Amin

38. Faktor virulensi mikroba yang penting untuk memicu pembentukan granuloma dalam
jaringan parenkim paru adalah...
a. Cord factor
b. Asam mikolat
c. Purified protein derivative
d. Sulfatida
e. Lilin D

39. Ditemukan bakteri diplokokus seperti pisau bedah dan bersifat gram negatif pada
spesimen dahak penderita pneumonia. Tes Quellung menunjukkan hasil positif. Bakteri
ini adalah...
a. Staphylococcus aureus
b. Streptococcus pneumonia
c. Mycoplasma pneumonia
d. Klebsiela pneumonia
e. Chlamydia pneumoniae

40. Faktor virulensi Streptococcus sp. yang menyebabkan kolonisasi bakteri di orofaring
adalah...
a. Adhenin dan Protease Ig A
b. Eksotoksin A
c. Endotoksin
d. Fosfolipase
e. Elastase

41. Perhatikan gambar pergeseran kurva disosiasi oksigen dan HB dibawah ini.
Pada kondisi hipoksia (naik gunung 2500-2750 meter), oksigen yang dilepas ke jaringan
akan meningkat karena terjadi peningkatan disosiasi O2 . Lalu apa yang terjadi dengan
2,3 bifosfatgliserat (difosfogliserat/DPG)?
a. Tetap
b. Menurun
c. Meningkat
d. Merugikan
e. Stabil

42. Perhatikan gambar pergeseran kurva disosiasi oksigen dan Hb di bawah ini.
Pada kondisi kelainan kongenital Hb, oksigen yang dilepaskan ke jaringan akan
meningkat karena kebutuhan suplai O2 yang tinggi Eritrosit yang mengandung Hb F
mempunyai afinitas yang besar terhadap O2 karena PO2 plasenta rendah. Lalu bagaimana
afinitas Hb yang terjadi dengan 2,3 bifosfogliserat (difosfogliserat/DPG)?
a. Tetap
b. Menurun
c. Meningkat
d. Merugikan
e. Stabil

43. Dalam keadaan keracunan Morfin, ketidakseimbangan asam basa yang terjadi
adalah...
a. Asidosis Metabolik
b. Alkalosis Metabolik
c. Asidosis campuran
d. Asidosis Respiratorik
e. Alkalosis Respiratorik

44. Seorang pria berusia 58 tahun masuk ke rumah sakit dengan riwayat penyakit jalan
napas ostruktif kronis selama bertahun-tahun. Dalam pemeriksaan, diketahui dia
mengalami sianosis, sulit bernapas dan terlihat adanya edema sistemik yang nyata.
Sampel darah menunjukkan hasil pemeriksaan sebagai berikut:

H+ PCO2 HCO3- PO2


(nmol/L) (kPa) (mmol/L) (kPa)
44 9,3 40 4,0

Masalah pernapasan apa yang terjadi?


a. Asidosis Metabolik
b. Asidosis Respiratorik
c. Asma
d. Alkalosis Metabolik
e. Alkalosis Respiratorik

45. Nona AM masuk rumah sakit dengan keluhan dada hancur. Pada saat masuk rumah
sakit, hasil pengukuran gas dalam darah arteri pasien ini adalah sebagai berikut:
H+ HCO3- PCO2 PO2
(nmol/L) (mmol/L) (kPa) (kPa)
63 29 10,4 6,4

Kondisi apa yang diindikasikan oleh hasil pengukuran tersebut?


a. Alkalosis Metabolik
b. Alkalosis Respiratorik
c. Alkalosis Ringan
d. Asidosis Metabolik
e. Asidosis Respiratorik

46. Seorang pria berusia 76 tahun yang menderita depresi dan penyakit yang sangat
melemahkan masuk ke rumah sakit dengan kondisi darurat akut. Keadaan klinis pria itu
adalah dehidrasi. Kulitnya kendur, sedangkan bibir dan lidahnya kering tampak kisut.
Denyut nadi pria itu 104/menit. Tekanan darah 95/65 mmHg. Hasil laboratorium
biokimia berikut diperoleh ketika ia masuk rumah sakit.

Na+ K+ Cl- HCO3- Urea Kreatinin


---------------------------------------(mmol/L)------------------------------------------------------
(umol/L)
1532,6 140 18 22,9 155

Apa diagnosis pasien ini?


a. Hiperkalemia
b. Hipokalemia
c. Hipernatremia
d. Hiponatremia
e. Hipomagnesemia

47. Berdasarkan kasus pada nomor 46, tindakan awal apa yang perlu diberikan?
a. Air murni
b. Insulin
c. Diuretik
d. Dekstrosa 5%
e. Glukosa

48. Seorang wanita berusia 28 tahun masuk ke rumah sakit dengan riwayat muntah parah
selama seminggu. Ia mengatakan bahwa dirinya telah melakukan swamedikasi untuk
kondisi dispepsia kronisnya itu. Secara klinis pasien ini mengalami dehidrasi parah dan
napas dangkal. Hasil pengukuran biokimia awal menunjukkan hasil berikut:

H+ PCO2 HCO3- PO2


(nmol/L) (kPa) (nmol/L) (kPa)
28 7,2 43 15

Serum
Na+ K Cl HCO3- Urea Kreatinin
--------------------------------------------(mmol/L)---------------------------------------------------
(umol/L)
146 2,8 83 41 31 126

Sampel urin diambil secara random dan menunjukkan hasil pengukuran sebagai berikut:
Osmolalitas 630 mmol/kg, Na+ < 20 mmol/L, K> 35 mmol/L, pH= 5

Gangguan asam-basa apa yang dialami pasien ini?


a. Asidosis Metabolik
b. Asidosis Respiratorik
c. Asidosis
d. Alkalosis Metabolik
e. Alkalosis Respiratorik
49. Berdasarkan kasus pada soal no. 47 kondisi apa yang dialami oleh pasien?
a. Hipokalemia
b. Hiperkalemia
c. Hipernatremia
d. Hiponatremia
e. Hipofosfatemia

50. Asidosis metabolik disebabkan oleh gangguan penurunan konsentraso bikarbonat.


Kejadian asidosis metabolik diikuti dengan bertambahnya anion gap dimana dapat terjadi
pada salah satu penyakit berikut:
a. Bronkitis Kronis
b. Asma
c. Bronkopneumonia
d. Emfisema
e. Penumpukan Laktat

Seorang pasien dengan kecurigaan TB paru. Setelah pemeriksaan Foto Thoraks PA tidak
ditemukan kelainan.

51. Saran pemeriksaan radiologi konvensional lanjutan yang dapat dilakukan:


a. USG Thoraks
b. Foto Thoraks Lateral
c. Foto Thoraks Oblique
d. Foto Thoraks Top Lordotik
e. MSCT Thoraks

52. Jika pada pemeriksaan radiologi tersebut masih tidak ditemukan kelainan, maka saran
pemeriksaan radiologi advance yang dapat dilakukan:
a. USG Thoraks
b. Foto Thoraks Lateral
c. Foto Thoraks Oblique
d. Foto Thoraks Top Lordotik
e. MSCT Thorak

Seorang pasien dengan kecurigaan Efusi Pleura, setelah pemeriksaan foto thoraks PA
tidak ditemukan kelainan.

53. Saran pemeriksaan radiologi konvensional lanjutan yang dapat dilakukan...


a. USG Thoraks
b. Foto Thoraks Lateral
c. Foto Thoraks Lateral Decubitus
d. Foto Thoraks Oblique
e. MSCT Thoraks

54. Setelah dilakukan pemeriksaan radiologi tersebut masih tidak didapat gambaran efusi
pleura, maka saran pemeriksaan radiologi konvensional lanjutan...
a. USG Thoraks
b. Foto Thoraks Lateral
c. Foto Thoraks Lateral Decubitus
d. Foto Thoraks Oblique
e. MSCT Thoraks

Seorang pasien dengan keluhan sesak napas dilakukan pemeriksaan foto thoraks PA dan
ditemukan kelainan berupa perselubungan homogen yang disertai displacement fissura
minor paru kanan.

55. Diagnosa yang paling mungkin berdasarkan temuan radiologi adalah...


a. TB Paru
b. Pneumonia Lobus Kanan
c. Bronchopneumonia
d. Atelektasis paru kanan atas
e. Efusi Pleura Kanan

56. Tanda-tanda sekunder pada kelainan ini yang ditemukan pada foto thoraks PA
adalah...
a. Pelebaran intercostal space dilokasi lesi
b. Pendesakan mediastinum menjauhi lesi
c. Penarikan trakhea mendekati lesi
d. Pendesakan hilus menjauhi lesi
e. Pendataran hemidiafragma

Seorang pasien dengan keluhan sesak nafas dilakukan pemeriksaan foto thoraks PA dan
ditemukan perselubungan homogen di hemithoraks bawah membentuk gambaran
meniscus sign.

57. Diagnosa yang paling mungkin berdasarkan temuan radiologi adalah...


a. Pneumonia
b. Abcess Paru
c. Atelektasis paru
d. Bronchopneumonia
e. Efusi pleura

58. Pemeriksaan radiologi non-invasif yang dapat dilakukan pada kasus ini?
a. USG Thoraks
b. Foto Thoraks Lateral
c. Foto Thoraks LLD
d. MSCT Thoraks
e. MRI Thoraks
59. Pemeriksaan radiologi Gold Standard yang dapat dilakukan pada kasus ini?
a. USG Thoraks
b. Foto Thoraks Lateral
c. Foto Thoraks LLD
d. MSCT Thoraks
e. MRI Thoraks

Seorang pasien dengan keluhan nyeri dada dan sesak nafas dilakukan pemeriksaan foto
Thoraks PA ditemukan gambaran area luscent tanpa jaringan paru di hemithoraks kanan
yang disertai pleura visceral line (+)

60. Diagnosa yang paling mungkin berdasarkan temuan radiologi adalah...


a. Pneumonia
b. Pneumothoraks
c. Efusi Pleura
d. Hidropneumothoraks
e. Chilothoraks

61. Hal dibawah ini yang tidak berpengaruh terhadap pengantaran oksigen ke jaringan
tubuh adalah...
a. Heart rate
b. Stroke volume
c. Kadar Hemoglobin
d. Kadar Hematokrit
e. Kadar SaO2

62. Berikut ini cascade oksigen yang benar adalah...


a. Udara – Kapiler – Alveolar – Arterial – Jaringan
b. Udara – Alveolar – Kapiler – Arterial – Jaringan
c. Udara – Arterial – Kapiler – Alveolar – Jaringan
d. Udara – Kapiler – Arterial – Alveolar – Jaringan
e. Udara – Alveolar – Arterial – Kapiler – Jaringan

63. Berikut ini hal yang tidak berpengaruh terhadap pergeseran kurva disosiasi
oksihemoglobin adalah...
a. SaO2
b. pH
c. PCO2
d. 2, 3 - DPG
e. PO2

64. Berikut ini adalah kondisi yang dapat menyebabkan pergeseran kurva disosiasi
oksihemoglobin bergeser ke kanan adalah...
a. Penurunan temperatur tubuh
b. Penurunan kadar 2,3-DPG
c. Penurunan pH
d. Penurunan PCO2
e. Penurunan PO2

Kasus (untuk no. 5 dan 6): Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang diantar ke IGD RS
dengan keluhan sesak nafas memberat sejak 1 hari. Pasien diketahui memiliki riwayat
bronkhitis kronis. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kondisi kesadaran compos mentis,
tampak sesak dan kebiruan dengan tekanan darah 150/90 mmHg, laju nadi 120x/menit,
laju nafas 30x/menit, suhu tubuh 37,5oC. Pasien dilakukan pemeriksaan penunjang darah
lengkap, analisa gas darah dan foto thoraks.

65. Pada kasus tersebut hasil pemeriksaan analisa gas darah yang sesuai degan kondisi
klinis pasien tersebut adalah...
a. PaO2 80-100 mmHg
b. PaO2 60 - <80 mmHg
c. PaO2 40 - <60 mmHg
d. PaO2 30 - <40 mmHg
e. PaO2 < 30 mmHg

66. Apakah terapi oksigen yang paling tepat untuk kondisi pasien tersebut?
a. Pemberian oksigen melalui nasal kanul O2 2 liter / menit
b. Pemberian oksigen melalui nasal kanul O2 6 liter / menit
c. Pemberian oksigen melalui simple mask O2 4 liter/ menit
d. Pemberian oksigen melalui sungkup muka non-rebreathing O2 10 liter / menit
e. Pemberian oksigen melalui ventilasi mekanik

67. Berikut ini pernyataan yang benar mengenai terapi oksigen dengan high flow system:
a. Sebagian dari tidal volum diambil dari udara ruangan
b. Menghasilkan FiO2 yang tidak stabil
c. Temperatur tidak dapat terkontrol
d. Terapi oksigen dengan sistem ini lebih murah daripada low flow system
e. Untuk mengubah fraksi oksigen yang ingin diberikan maka harus mengganti alatnya

68. Pasien yang dapat dilakukan pemberian terapi oksigen dengan sistem aliran rendah
adalah...
a. Pasien dengan frekuensi nafas yang normal
b. Pasien dengan tipe pernafasan Cheynes stoke
c. Pasien dalam kondisi tidak stabil
d. Pasien dengan volume tidal yang kurang
e. Pasien dengan pernafasan bradipneu

69. Berikut ini yang bukan merupakan komplikasi dari terapi oksigen adalah...
a. Toksisitas oksigen
b. Depresi ventilasi
c. Atelektasis
d. Retiopathy of prematurity
e. Pneumothoraks

70. Penggunaan terapi oksigen dengan fraksi oksigen 100% masih aman bila diberikan
dalam jangka waktu...
a. 12 jam
b. 18 jam
c. 24 jam
d. 36 jam
e. 48 jam

71. Hal dibawah ini yang tidak berpengaruh terhadap pengantaran oksigen ke jaringan
tubuh adalah...
a. Heart rate
b. Stroke volume
c. Kadar Hemoglobin
d. Kadar Hematokrit
e. Kadar SaO2

72. Berikut ini cascade oksigen yang benar adalah...


a. Udara – Kapiler – Alveolar – Arterial – Jaringan
b. Udara – Alveolar – Kapiler – Arterial – Jaringan
c. Udara – Arterial – Kapiler – Alveolar – Jaringan
d. Udara – Kapiler – Arterial – Alveolar – Jaringan
e. Udara – Alveolar – Arterial – Kapiler – Jaringan

73. Berikut ini yang tidak berpengaruh terhadap pergeseran kurva disosiasi
oksihemoglobin adalah...
a. SaO2
b. pH
c. PCO2
d. 2,3-DPG
e. PO2

74. Berikut ini adalah kondisi yang dapat mengebabkan pergeseran kurva disosiasi
oksihemoglobin bergeser ke kanan adalah...
a. Penurunan temperatur tubuh
b. Penurunan kadar 2,3-DPG
c. Penurunan pH
d. Penurunan PCO2
e. Penurunan PO2

Kasus (untuk no. 75 dan 76): Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang diantar ke IGD
RS dengan keluhan sesak nafas memberat sejak 1 hari. Pasien diketahui memiliki riwayat
bronkhitis kronis. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kondisi kesadaran compos mentis,
tampak sesak dan kebiruan dengan tekanan darah 150/90 mmHg, laju nadi 120 x/menit,
laju nafas 30 x/menit, suhu tubuh 37,5oC. Pasien dilakukan pemeriksaan penunjang darah
lengkap, analisa gas darah dan foto thoraks.

75. Pada kasus tersebut hasil pemeriksaan analisa gas darah yang sesuai dengan kondisi
klinis pasien tersebut adalah...
a. PaO2 80 - 100 mmHg
b. PaO2 60 - <80 mmHg
c. PaO2 40 - <60 mmHg
d. PaO2 30 - <40 mmHg
e. PaO2 <30 mmHg
76. Apakah terapi oksigen yang paling tepat untuk kondisi pasien tersebut ?
A. Pemberian oksigen melalui nasal kanul O2 2 liter/menit
B. Pemberian oksigen melalui nasal kanul O2 6 liter/menit
C. Pemberian oksigen melalui simple mask O2 4 liter/menit
D. Pemberian oksigen melalui sangkup muka non- breathing O2 10 liter/menit
E. Pemberian oksigen melalui ventilasi mekanik
77. Berikut ini merupakan penyakit yang benar mengenai terapi oksigen dengan high
flow system
A. Sebagian dari tidal volum diambil dari udara ruangan
B. Menghasilkan FiO2 yang tidak stabil
C. Temperature tidak dapat terkontrol
D. Terapi oksigen dengan system ini lebih murah daripada low flow system
E. Untuk mengubah fraksi oksigen yang ingin diberikan maka harus mengganti
alatnya
78. Pasien yang dapat dilakukan pemberian oksigen dengan system aliran rendah adalah
A. Pasien dengan frekuensi napas yang normal
B. Pasien dengan tipe pernapasan cyxsen stokes
C. Pasien dalam kondisi tidak stabil
D. Pasien dengan volume tidal yang kurang
E. Pasien dengan peernapasan bradipneu
79. Berikut ini yang bukan merupakan komplikasi terapi oksigen adalah
A. Toksisitas oksigen
B. Depresi ventilasi
C. Atelektasis
D. Retinopathy
E. Pneumothoraks
80. Penggunaan terapi oksigen dengan fraksi oksigen 100% masih aman bila diberika
dalam jangka waktu
A. 12 jam
B. 18 jam
C. 24 jam
D. 36 jam
E. 48 jam
Soal croup
81. Seorang anak 2 tahun, mengalami flu dan batuk kadang disertai bauk menggonggong.
Keadaan ini bisa ditemukan pada
A. Tumor nasofaring
B. Tumor laring
C. Faringitis akut
D. Faringitis kronik
E. Croup
82. Seorang anak yang sakit disertai gejala flu dan batuk menggonggong, kebanyakan
disebabkan oleh
A. Parainfluena virus tipe 1
B. Adenovirus
C. Micoplasma
D. RSV
E. HPV
83. Seorang anak yang sakit disertai gejala flu dan batuk menggonggong, kadang disertai
stridor, hal ini disdbabkan oleh
A. Penyempitan area subglotis
B. Penyempitan area glottis
C. Penyempitan area supraglotis
D. Hidung buntu
84. Seseorang dewasa muda yang dating berobat mengeluhkan rasa mengantuk yang
berat di siang hari, menurut keluarga yang mengantar , pada saat tidur malam terdengar
dengkuran yang keras disertai gerakan tubuh, kadang penderita terbangun dan tersedak.
Penunjang diagnosis yang paling baik adalah
A. Foto cervical lateral
B. Pemeriksaan fungsi ginjal
C. polisonografi
D. MRI Kepala
E. Tidak ada yang tepat
86. Pembuluh darah mana saja yang tidak memperdarahi hidung
A. A ethmoidalis
B. A Nasofaring
C. A. Spenopalatina
D. A Palatum mayor
E. A fasialis
87. Bagaian faring yang akan terlihat saat membuka mulut
A. Nasofaring
B. Orofaring
C. Hipofaring
D. Laringofaring
E. Laring
88. Seorang penderita laki-laki dirawat di RS dan dengan hasil laboratorium analisis gas
darah sebagai berikut
Ph 7,22 (7,35-7,45)
Pco2 15 mmHg (35-45 mmHg)
HCO3 6mmol/l (22-26 mmol/l)
Apa status asam basa pasien tersebut
A. Asidosis respiratorik dengan kompensasi alkalosis respiratorik
B. Asidosis metabolic dengan kompensasi alkalosis respiratorik
C. Alkalosis respiratorik dengan kompensasi asidosis metabolic
D. Alkalosis metabolic dengan kmpensasi asidosis respiratorik
E. Asidosis metabolic tanpa kompensasi
89. Seorang penderita perempuan berumur 50 tahun dirawat di bangsal memiliki hasil
blood gas analisis sebagai berikut :
Ph 7,5 (7,35-7,45)
Pco2 42 mmHg (35-45 mmHg)
HCO3 33 mmol/l (22-26 mmol/l)
Apa status asam basa pasien tersebut
A. Asidosis respiratorik dengan kompensasi alkalosis metabolic
B. Asidosis metabolic dengan kompensasi alkalosis respiratorik
C. Alkalosis respiratorik dengan kompensasi asidosis metabolic
D. Alkalosis metabolic dengan kompensasi asidosis respiratorik
E. Alkalosis metabolic tanpa kompensasi

90. Seorang penderita laki-laki berumur 70 tahun dirawat di ICU memiliki hasil blood
gas analisis sebagai berikut
Ph 7,48 (7,35-7,45)
Pco2 32 mmHg (35-45 mmHg)
HCO3 21 mmol/l (22-26 mmol/l)

A. Asidosis respiratorik dengan kompensasi alkalosis metabolic


B. Asidosis metabolic dengan kompensasi alkalosis respiratorik
C. Alkalosis respiratorik dengan kompensasi asidosis metabolic
D. Alkalosis metabolic dengan kompensasi asidosis respiratorik
E. Alkalosis metabolic tanpa kompensasi
91. Seorang anak laki-laki, 3 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan utama sulit
bernapas (dispnea)yang terjadi tiba-tiba sesaat setelah terhirup kacang saat bermain.
Keluhan juga disertai batuk, napas cepat, dan pendek. Keadaan di atas dapat berpengaruh
terhadap proses ventilasi pada system respirasi. Factor yang paling utama yang dapat
berpengaruh terhadap kasus di atas adalah
A. Compliance paru
B. Perfusi paru
C. Difusi paru
D. Tekanan negative pleura
E. Ventilasi alveolar
92. penurunan kapasitas pernapasan yang paling tepat yang terjadi pada kasus di atas
adalah
A. Kapasitas inspirasi
B. Kapasitas residu fungsional
C. Kapasitas vital
D. Kapasitas paru total
E. Kapasitas ekspirasi
Soal 93-95 terkait kasus berikut
Seorang perempuan usia 67 tahun dating ke RS dengan keluhan sesak sejak 2 hari SMRS.
Pasien mempunyai riwayat diabetes, pola makan tidak terkontrol. Pasien menderita batuk
sejak 3 minggu SMRS. Terdapat penurunan BB 5 kg dan penurunan selerra makan.
Tinggi badab pasien 150 cm, saat ini BB pasien 65 kg. Dari pemeriksaan foto rontgen
dikatakan pasien menderita TB paru dan akan diberikan pengobatan OAT. Saat
pemeriksaan fisik, didapatkan laju pernapasan 28 x/menit, TD 140/90 mmHg.
Pemeriksaan thorak terdapatronki pada kedua lapang paru. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan penurunan hemoglobin, peningkatan jumlah leukosit, dan
penurunan nilai albumin.
93. Pada pemeriksaan antropometri bagaimana status gizi pasien tersebut
A. Berat badan normal
B. Malnutrisi ringan
C. Malnutrisi sedang
D. Malnutrisi berat
E. Obesitas
94. Berapa kebutuhan kalori pada pasien tersebut jika menjadi perawatan RS?
A. 1200 kkal
B. 1300 kkal
C. 1400 kkal
D. 1500 kkal
E. 1600 kkal
95. Bagaiaman jenis dan frekuensi makanan yang sebaiknya diberikan pada pasien
tersebut
A. Diberikan makanan biasa 3 x sehari dengan diet tinggi kalori
B. Diberikan makanan lunak berupa bubur nasi dengan diet tinggi kalori
C. Diberikan makanan lunak berup bubur nasi lauk cincang 3 x sehari , dengan
selingan 2 x sehari . pemberian diet ditingkaykan secara bertahap
D. Diberikan makanan cair tinggi kalori tinggi protein 6 x sehari
E. Diberikan kombinasi makanan biasa dan makanan cair dengan diet tinggi kalori
Seorang laki-laki berusia 25 tahun dating ke poliklinik puskesmas tempat saudara bekerja
dengan keluhan batuk sejak 1 bulan ini. Batuk berdahak warna kuning, sesak napas
kadang dirasakan pasien. Berat badan menurun sekitar 1 kg dalam 1 bulan terakhir ini.
Pasien merokok 1 bungkus perhari sejak masih duduk di bangku SMP. Pada pemeriksaan
fisik hanya ditemukan ronkhi di paru sebelah kiri.
96. Pemeriksaan yang akan saudara lakukan pada pasien
A. Darah lengkap
B. Foto toraks
C. Sputum BTA SPS
D. Kanker paru
E. CT scan thorax
97. Diagnosis sementara yang paling mungkin pada pasien ini adalah
A. ISPA
B. TB Paru
C. Asma bronkiale
D. Kanker paru
E. PPOK
98. Mikro atelektasis disebabkan oleh hal berikut
A. Sumbatan bronchiolus
B. Radang interstitial paru
C. Hilangnya surfaktan paru
D. Tekanan tumor
E. Sumbatan benda asing
99. pada penyakit paru restriktif terjadi disebabkan oleh
A. Sorkoidasis
B. Bronkiektasis
C. Bronkiolitis
D. Emfisema
E. Asma
100. Pada fase lanjutan PAF (Platelet activating factor) merupakan mediator kimia yang
kuat untuk
A. Sel basofil
B. Sel eosinofil
C. Sel netrofil
D. Sel limfosit
E. Sel plasma

Anda mungkin juga menyukai