Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perusahaan sewa guna usaha di Indonesia lebih dikenal dengan nama


leasing. Kegiatan utama perusahaan sewa guna usaha adalah bergerak dibidang
pembiayaan untuk keperluan barang-barang modal yang di inginkan oleh nasabah.
Pembiayaan disini maksudnya jika seorang nasabah membutuhkan barang-barang
modal seperti peralaatan kantor atau mobil denga cara disewa atau dibeli secara
kredit dapat diperoleh diperusahaan leasing. Pihak leasing dapat membiayai
keinginan nasabah sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh kedua
belah pihak. Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang
modal dengan jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang
dapat diangsur setiap bulan, triwulan atau enam bula sekali kepada pihak lessor.
Koperasi sebagai salah satu pelaku industri yang berbeda dengan yang lain,
mempunyai tantangan tersendiri untuk menghadapi perdagangan bebas, baik dari
sektor gerakan maupun permasalahan internal koperasi itu sendiri. Koperasi
sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki kepentingan, berhimpun
untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam pelaksanaannya kegiatan operasi
dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mencirikannya sebagai lembaga
ekonomi sebagai sarat dengan nilai etika bisnis.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari sewa guna usaha (leasing) ?
2. Siapa sajakah pihak-pihak yeng terliba dalam leasing ?
3. Bagaimanakah kegiatan leasing itu sendiri ?
4. Apa saja jenis-jenis perusahaan leasing ?
5. Bagaimanakah prosedur permohonan leasing itu sendiri ?
6. Apakah pengertian dari koperasi simpan pinjam?
7. Apakah prinsip-prinsip koperasi simpan pinjam
8. Jelaskan sumber dana dan sumber modal koperasi simpan pinjam ?
9. Jelaskan bentuk dan jenis koperasi simpan pinjam ?
10. Bagaimana keuntungan dan mekanisme koperasi simpan pinjam ?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SEWA GUNA USAHA
Perusahaan sewa guna usaha di Indonesia lebih dkenal denga nama leasing.
Kegiatan utama perusahaan sewa guna usaha adalah bergerak dibidang
pembiayaan untuk keperluan barang-barang modal yang di inginkn oleh nasabah.
Pembiayaan di sini maksud jika seorang nasabah membutuhkan barang-barang
modal seperti peralatan kantor atau mobil dengan cara disewa atau dibeli secara
kredit dapat diperoleh di perusahaan leasing. Pihak leasing dapat membiayai
keinginan nasabah sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati kedua belah
pihak.
Pengertian sewa guna usaha secara umum adalah perjanjian antara lessor
(perusahaan leasing) dengan lessee (nasabah) dimana pihak lessor menyediakan
barang dengan hak penggunaan oleh lessee dengan imbalan pembayaran sewa
untuk jangka waktu tertentu.
Sedangkan pengertian sewa guna usaha sesuai denga keputusan Menteri
Keuangan No.1169/KMK.01/1991 adalah “kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi finane
lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan
oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
Selanjutnya yang dimaksud dengan finance lease adalah kegiatan sewa guna
usaha dimana lesse pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk memeli
objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati. Sebaliknya
operating lease tidak mempuyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha”.
Pengertian Lessor adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha leasing
dengan menyediakan berbagai macam barang modal sedangkan lessee adalah
nasabah yang menginginkan barang modal tersebut.
Dalam setiap transaksi leasing di dalamnya selalu melibatkan 3 pihak utama,
yaitu:
a. Lessor adalah perusahaan sewa guna usaha atau di dalam hal ini pihak yang
memiliki hak kepemilikan atas barang
b. Lessee adalah peruahaan atau pihak pemakai barang yang bisa memiliki hak
opsi pada akhir perjanjian
c. Supplier adalah pihak penjual barang yang disewagunausahakan.

B. PIHAK PIHAK YANG TERLIBAT DALAM LEASING


Adapun beberapa pihak yang terlibat dalam pemberian fasilitas leasing,
dan masing-masing pihak mempunyai hak dan kewajibannya. Masing-masing

2
pihak dalam melakukan kegiatannya selalu bekerja sama dan saling berkaitan satu
sama lainnya melalui kesepakatan yang dibuat bersama.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemberian fasilitas leasing adalah
sebagai berikut :
1. Lessor
Merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para
nasabahnya untuk memperoleh barang-barang modal. Lessor dalam
financial lease bertujuan untuk mendapatkan kembali biaya yang telah
dikeluarkan untuk membiayai penyediaan barang modal dengan
mendapatkan keuntungan. Sedangkan dalam operating lease, lessor
bertujuan mendapatkan keuntungan dari penyediaan barang serta
pemberian jasa-jasa yang berkenaan dengan pemeliharaan serta
pengoperasian barang modal tersebut
2. Lessee
Adalah nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor
untuk memperoleh barang modal yang diinginkan. Lessee dalam financial
lease bertujuan mendapatkan pembiayaan berupa barang atau peralatan
dengan cara pembayaran angsuran atau secara berkala. Pada akhir kontrak,
lessee memiliki hak opsi atas barang tersebut. Maksudnya, pihak lessee
memiliki hak untuk membeli barang yang di-lease dengan harga
berdasarkan nilai sisa. Dalam operating lease, lessee dapat memenuhi
kebutuhan peralatannya di samping tenaga operator dan perawatan alat
tersebut tanpa risiko bagi lessee terhadap kerusakan.
3. Supplier
Yaitu pedagang yang meyediakan barang yang akan dileasing sesuai
perjanjian antara lessors dengan lessee dan dalam hal ini supplier juga
dapat bertindak sebagai lessor. Dalam mekanisme financial lease, supplier
langsung menyerahkan barang kepada lessee tanpa melalui pihak lessor
sebagai pihak yang memberikan pembiayaan. Sebaliknya, dalam operating
lease, supplier menjual barangnya langsung kepada lessor dengan
pembayaran sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, yaitu secara
tunai atau berkala.
4. Asuransi
Merupakan perusahaan yang akan menanggung risiko terhadap perjanjian
antara lessor dengan lessee. Dalam hal ini lessee dikenakan biaya asuransi
dan apabila terjadi sesuatu, maka perusahaan akan menanggung resiko
sebesar sesuai dengan perjanjian terhadap barang yang dileasingkan.
C. KEGIATAN LEASING

3
Kegiatan kegiatan yang dilakukan antara satu perusahaan leasing dengan
perusahaan leasing lainnya dapat berbeda. Di dalam Surat Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 Tanggal 21 November 1991, kegiatan
leasing dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Melakukan sewa guna dengan hak opsi lessee (finance lesse)


2. Melakukan sewa guna usaha dengan tanpa hak opsi bagi lessee
(operating lessee).
Ciri ciri kedua kegiatan leasing seperti yang dimaksud diatas adalah
sebagai berikut :
1. Kriteria untuk finance lease apabila suatu perusahaan leasing memenuhi
persyaratan :
a. Jumlah pembayaran sewa guna usaha dan selama masa sewa guna
usaha pertama kali, ditambah dengan nilai sisa barang yan dilease
harus dapat menutupi harga perolehan barang modal yang dileasekan
dan keuntungan bagi pihak lessor.
b. Dalam perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan mengenai hak
opsi bagi lessee
2. Sedangkan kriteria untuk operating lease adalah memenuhi persyaratan
sabagai berikut :
a. Jumlah pembayaran selama masa leasing pertama tida dapat menutupi
harga perolehan barang modal yang dileasekan ditambah keuntungan
bag pihak lessor
b. Didalam perjanjian leasing tidak memuat mengenai hak opsi bagi
lessee.
Kemudian dalam praktiknya transaksi finance leasing dibagi lagi ke dalam
bentuk bentuk sebagai berikut :
1. Direct finance lease
Transaksi ini dikenal juga dengan nama true lease. Dimana dalam
transaksi ini pihak lessor membeli barang modal atas permintaan lessee
dan sekaligus menyewagunakan barang tersebut kepada lessee.
2. Sales dan lease back
Proses ini dilakukan dimana pihak lessee menjual barang modalnya
kepada lessor untuk dilakukan kontrak sewa guna usaha atas barang
tersebut, antara lessee dengan lessor. Metode ini biasanya digunakan untuk
menambah modal kerja pihak lessee.
Sedangkan dalam operating lease dimana pihak lessor sengaja membeli
barang modal untuk kemudian dileasekan kepada pihak lessee. Biaya yang
dikenakan terhadap lessee adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
barang yang dibutuhkan oleh lessee berikut bunganya.

4
D. JENIS JENIS PERUSAHAAN LEASING
Setelah kita mengetahui kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
leasing, maka selanjutny dapat kita bagi perusahaan leasing menurut jenis-jenis
usahanya.
Jenis jenis perusahaan leasing dalam menjalankan kegiatannya dibagi ke
dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Independent Leasing Company
Perusahaan leasing jenis ini mewakili sebagian besar dari industri leasing.
Perusahaan tipe ini berdiri sendiri atau independent dari supplier yang
mungkin dapat sekaligus sebagai pihak produsen barang dan dalam
memenuhi kebutuhan barang modal nasabahnya (lessee). Perusahaan dapat
membelinya dari berbagai supplier atau produsen kemudian di-lease kepada
pemakai. . Banyak lembaga keuangan yang bertindak sebagai lessor tidak
hanya memberikan pembiayaan leasing kepada lessee tetapi juga
memberikan pendanaan kepada perusahaan leasing. Di samping itu lessor
independen dapat pula memberikan pembiayaan kepada supplier
(manufacturer) yang sering disebut dengan vendor program.
2. Captive lessor
Dalam perusahaan leasing jenis ini, produsen atau supplier mendirikan
perusahaan leasing dan yang mereka leasekan adalah barang-barang milik
mereka sendiri. Tujuan utamanya adalah untuk dapa meningkatkan
penjualan sehingga mengurangi penumpukan barang digudang/toko.
3. Lease broker
Perusahaan jenis ini kerjanya hanyalah mempertemukan keinginan lessee
untuk memperoleh barang modal kepada pihak lessor untuk dileasekan. Jadi
dalam hal ini lease broker hanya sebagai perantara antara pihak lessor
dengan pihak lessee.
E. PROSEDUR PERMOHONAN LEASING
Prosedur permohonan fasilitas leasing oleh lessee kepada lessor secara umum
sebagai berikut :
1. Pihak lessee mengajukan permohonan untuk memperoleh fasilitas suatu
barang modal baik secara lisan maupun tertulis
2. Pihak lessor akan meneliti maksud dan tujuan permohonan lessee.
Penelitian tentang kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan. Jika masih
ada dokumen atau informasi yang kurang, pemohon diminta untuk
melengkapinya selengkap mungkin.
Kelengkapan dokumen tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada pihak leasing, yang
berisi antara lain maksud dan tujuan mengajukan leasing serta cara
pembayarannya.

5
b. Akte pendirian perusahaan jika lessee berbentuk Perseroan Terbatas
(PT) atau yayasan
c. KTP dan kartu keluarga jika lessee berbentuk perseorangan.
d. Laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) 3 tahun terakhir jika
lessee berbentuk PT
e. Slip gaji dan bukti penghasilannya jika lessee berbentuk perseorangan
f. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) baik untuk perorangan maupun
perusahaan.
3. Jika dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap maka pihak lessor
memberikan informasi tentang persyaratan dalam perjanjian kotrak antara
lessee dengan lessor, termasuk hak dan kewajibannya masing-masing.
4. Pihak lessor akan mengadakan penelitian dan analisis terhadap informasi
dan data yang diberikan lessee dengan cara :
a. Penelitian data untuk mengukur kemampuan dan kemauan lessee
membayar kembali. Penelitian ini dapat dilakukan dengan 5 C yaitu :
character, capacity, capital, condition, dan collecteral
b. Meneliti langsung ke lokasi lessee berada (on the spot)
c. Meneliti ke lokasi dimana lessee punya hubungan
5. Penelitian dilakukan untuk mengukur kemampuan nasabah membayar dan
kemauan untuk membayar dengan disertai kebenaran informasi dan data
yang ada dilapangan. Dari hasil penelitian dapat ditarik tiga kesimpulan
yaitu :
a. Menolak permohonan lessee dengan alasan tertentu
b. Masih dipertimbangkan dengan catatan ditunda atau permohonan
belum dapat diproses sampai jangka waktu tertentu dengan berbagai
alasan.
c. Menrima permohonan lessee karena telah sesuai dengan keinginan
lessor
6. Jika permohonan lessee telah diterima pihak lessor, maka pihak lessor
mengadakan pertemuan dengan pihak lessee, tentang persyaratan yang
harus dipenuhi antara lain penandatanganan surat perjanjian serta biaya-
biaya yang harus dibayar oleh lessee
7. Pihak lessee membayar sejumlah kewajibannya dan menandatangani surat
perjanjian antara lessee dengan lessor
8. Pihak lessor melakukan pemesanan kepada supplier sesuai dengan barang
yang diinginkan lesse dan membayar sesuai dengan perjanjian dengan
pihak supplier
9. Pihak lessor juga menghubungi serta membayar premi asuransi yang
sudah disetor lessee sebelumnya kepada pihak lessee

6
10. Pihak supplier mengirm barang sesuai dengan surat pesanan dan surat
bukti pembayaranyang telah dilakukan oleh lessor
11. Pihak lessor juga mengirim polis asuransi kepada lessee setelah
diterbitkkan oleh pihak lessor atas nama lessee

Dalam praktiknya setiap permohonan fasilitas leasing oleh lessee maka


prosedur dan persyaratannya ditetapkan oleh perusahaan leasing berbeda anatara
satu dengn lainnya. Hal ini sesuai dengan kepentingan perusahaan leasing it
sendiri dan secara umum meman prosedur dan persyaratannya tidak jauh berbeda
seperti yang diuraikan.

F. PENGERTIAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

Koperasi adalah badan hukum yag berdasarkan atas asas kekeluargaan yang
anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk
mensejahterahkan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama
oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama
dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Koperasi merupakan suatu
kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau kepentingan bersama.
Jadi koperasi merupakan bentukan dari sekelompok orang yang memilki tujuan
bersama. Kelompok orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi yang akan
didirikannya. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dibidang
simpanan dan pinjaman. Koperasi simpan pinjam didirikan dengan tujuan untuk
membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik berbentuk barang
ataupun pinjaman uang.
G. PRINSIP KOPERASI

Prinsip koperasi adalah ketentuan-ketentuan pokok yang berlaku dalam


koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi. Prinsip-prinsip koperasi
menurut UU No. 25 tahun 1992 dan yang berlaku saat ini di Indonesia adalah
sebagai berikut :
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Prinsip ini mengandung
pengertian bahwa, seseorang tidak boleh dipaksa untuk menjadi anggota
koperasi, namun harus berdasar atas keasadaran sendiri. Setiap orang
yang akan menjadi anggota harus menyadari bahwa, koperasi dapat
membantu meningkatkan kesejahteraan sosial ekonominya.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi. Prinsip pengelolaan secara
demokratis didasarkan pada kesamaan hak suara bagi setiap anggota
dalam pengelolaan koperasi. Pemilihan para pengelola koperasi
dilaksanakan pada saat rapat anggota.

7
c. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil sesuai dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. Simpanan yang
disetorkan oleh anggota kepada koperasi akan digunakan koperasi untuk
melayani anggota. Apabila anggota menuntut pemberian tingkat suku
bunga yang tinggi atas modal yang ditanamkan pada koperasi, maka hal
tersebut berarti akan membebani dirinya sendiri, karena bunga modal
tersebut akan menjadi bagian dari biaya pelayanan koperasi terhadapnya.
e. Kemandirian. Kemandirian pada koperasi dimaksudkan bahwa koperasi
harus mampu berdiri sendiri dalam hal pengambilan keputusan organisasi.
f. Pendidikan perkoperasian. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
koperasi (SDMK) adalah sangat menunjang untuk memajukan
koperasinya. Hanya dengan kualitas SDMK yang baiklah, maka cita-cita
atau tujuan koperasi dapat diwujudkan.
g. Kerjasama antar koperasi

H. SUMBER-SUMBER DANA DAN SUMBER MODAL KOPERASI


1. Sumber Dana Koperasi
Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan koperasi
simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para anggotanya. Setiap
anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang sebagai sumbangan
pokok anggota, disamping itu, ditetapkan pula sumbangan wajib kepada para
anggotanya. Adapun sumber dana koperasi yaitu :
1. Dari para anggota koperasi berupa :
 Iuran wajib
 Iuran pokok
 Iuran sukarela
2. Dari luar koperasi :
 Badan pemerintah
 Perbankan
 Lembaga swasta lainnya
2. Sumber Modal Koperasi
 Simpanan wajib, yaitu jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama
yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan
kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama
yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
 Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau
sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada

8
saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
 Simpanan khusus atau sukarela.
 Dana cadangan, yaitu sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa
hasil usaha.
 Hibah, yaitu sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan
uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan
tidak mengikat.

Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut :


 Anggota dan calon anggota
 Koperasi lainnya dan atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian
kerjasama antarkoperasi
 Bank dan lembaga keuangan bukan bank yang dilakukan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
I. BENTUK DAN JENIS KOPERASI
1. Jenis koperasi menurut fungsinya
 Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang
menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen. Disini anggota
berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
 Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan
fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar
sampai di tangan konsumen. Disini anggota berperan sebagai pemilik dan
pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
 Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa,
dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi.
Disini anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja operasi.
 Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa
yang dibutuhkan oleh anggota, seperti koperasi simpan pinjam. Disini
anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.
2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
 Koperasi primer yaitu koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak
20 orang perseorangan.
 Koperasi sekunder yaitu koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan
koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan
dengan koperasi primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
a) Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5
koperasi primer

9
b) Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3
koperasi pusat
c) Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3
gabungan koperasi
3. Jenis koperasi menurut status keanggotaannya
 Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen
barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha
 Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen
akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.

J. KEUNTUNGAN DAN MEKANISME PENDIRIAN KOPERASI

Keuntungan dari koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada pemimjam.


Semakin banyak uang yang di salurkan akan memperbesar keuntungan koperasi.
Di samping itu, keuntungan lainnya adalah memperoleh biaya-biaya administrasi
yang dibebankan kepada peminjam. Kemudian keuntungan juga dapat diperoleh
dari hasil investasi lain yang dilakukan di luar kegiatan peminjaman misalnya
penempatan uang dalam bidang surat-surat berharga.
Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap. Pertama adalah
pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan
minimal 20 anggota. Kedua, para anggota tersebut akan mengadakan rapat
anggota, untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi yaitu ketua, sekretaris
dan bendahara. Selain itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar
dan rumah tangga koperasi itu. Lalu meminta perizinan dari Negara, barulah bisa
menjalankan koperasi dengan baik dan benar.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Pengertian sewa guna usaha secara umum adalah perjanjian antara lessor
(perusahaan leasing) dengan lessee (nasabah) dimana pihak lessor
menyediakan barang dengan hak penggunaan oleh lessee dengan imbalan
pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu. Pengertian Lessor adalah
perusahaan yang melakukan kegiatan usaha leasing dengan menyediakan
berbagai macam barang modal sedangkan lessee adalah nasabah yang
menginginkan barang modal tersebut.
 Koperasi adalah badan hukum yag berdasarkan atas asas kekeluargaan yang
anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan
untuk mensejahterahkan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan
secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki
hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi.
Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai
tujuan atau kepentingan bersama.
 Keuntungan dari koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada
pemimjam. Semakin banyak uang yang di salurkan akan memperbesar
keuntungan koperasi. Di samping itu, keuntungan lainnya adalah
memperoleh biaya-biaya administrasi yang dibebankan kepada peminjam.
Kemudian keuntungan juga dapat diperoleh dari hasil investasi lain yang
dilakukan di luar kegiatan peminjaman misalnya penempatan uang dalam
bidang surat-surat berharga.

B. SARAN
Untuk lebih cepat memahami makalah ini penulis menyarankan untuk
membaca dengan teliti dan berulang-ulang. Penulis juga menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Sehingga kritik dan saran
pembaca sangat kami harapkan untuk kesempurnaan tugas selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir,Edisi Revisi 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,


Jakarta :PT.Raja Grafindo Persada

12

Anda mungkin juga menyukai