Anda di halaman 1dari 10

NARASI ARSIP PASAR SENEN JAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitan Arsip

Dosen Pengampu : Fatiyah, M.A.

Disusun oleh :

Fachriza Ardiansyah (19101020113)


Muhamad Zaidan Rafiqi (18101020031)
Ahmad Hafiduddin (19101020096)
Muhammad Ihsanul Mujahidin (18101020066)

PRODI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “NARASI
ARSIP PASAR SENEN JAKARTA”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Penelitian Arsip. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan tentang arsip bagi para pembaca dan juga bagi kami

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Yogyakarta, 11 November 2021

i
DAFTAR ISI

1. JUDUL..................................................................................................
2. KATA PENGANTAR.......................................................................... i
3. DAFTAR ISI........................................................................................ ii
4. BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.............................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................... 1
C. TUJUAN................................................................................... 1
5. BAB II PEMBAHASAN...................................................................... 2
A. IDENTITAS ARSIP....................................................................... 2
B. PENJELASAN MENGENAI PASAR SENEN JAKARTA.......... 3
6. BAB III PENUTUP.............................................................................. 6
A. KESIMPULAN............................................................................... 6
B. SARAN DAN KRITIK................................................................... 6
7. DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Arsip memiliki peran penting sebagai sumber primer bagi sejarah dan budaya
karena memiliki tingkat subyektifitas yang relatif kecil dan kredibilitas yang dapat
diandalkan. Apabila diamati dari tujuan arsip yang terdapat dalam undang-undang
pokok kearsipan tahun 1971 pasal 3, yaitu untuk menjamin keselamatan bahan
pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan
kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut
bagi kegiatan pemerintahan. Dalam UU kearsipan tahun 2009, juga dijelaskan bahwa
arti penting arsip mempunyai jangkauan yang luas, baik sebagai alat bantu untuk
membantu daya ingat manusia, maupun dalam rangka pelaksanaan kegiatan
pemerintahan dan pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
Pasar adalah tempat transaksi antara produsen dan konsumen yang merupakan
komoditas untuk mewadahi kebutuhan sebagai demand dan suplai, sekaligus
penopang perekonomian masyarakat salah satunya ialah Pasar Senen merupakan
pasar tertua yang ada di Jakarta. Waktu pembangunan Pasar Senen bersamaan dengan
waktu pembangunan Pasar Tanah Abang, yakni pada 30 Agustus 1735. Dalam
perkembangannya wajah pasar Senen serta kawasan disekelilingnya senantiasa
berubah. Selama lebih dari 274 tahun kawasan pasar ini menyimpan banyak cerita dan
sejarah terjadi didalamnya. 
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana identifikasi Arsip foto Pasar Senen?
2. Bagaimana latar belakang dan perkembangan berdirinya Pasar Senen Jakarta?

C. Tujuan
1. Mengidentifikasi Arsip foto Pasar Senen.
2. Menarasikan Arsip foto Pasar Senen.
3. Menjelaskan sejarah berdirinya dan perkembangan Pasar Senen

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Arsip
Identifikasi arsip merupakan tahapan awal yang dilakukan dalam melakukan
pengolahan arsip sekiranya agar arsip dapat mudah dikenali serta memudahkan dalam
pendeskripsian arsip.
No Arsip Naskah Pidato Identifikasi
.

a. Objek : Potret Pasar Senen


b. Tempat: Pasar Vinck Jakarta
c. Tahun: 1974
d. Sumber:
dispusip.jakarta.go.id
e. Kategori : Arsip Statis
f. Lokasi Penyimpanan : Dinas
1.
Perpustakaan dan Kearsipan
DKI Jakarta
g. Warna : Berwarna
h. Kondisi Fisik: Baik
i. Deskripsi Singkat: Sebuah
foto potret pasar senen pada
tahun 1974.

6.

a. Objek : Teater Rex Batavia


b. Tempat: Pasar Senen, Jakarta
c. Tahun: 1940
j. Sumber:
dispusip.jakarta.go.id
d. Kategori : Arsip Statis, Arsip
Audio-Visual.
k. Lokasi Penyimpanan: Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan
DKI Jakarta

2
e. Warna : Hitam Putih
f. Kondisi Fisik: Baik
g. Deskripsi Singkat: Halaman
depan Bioskop/Teater Rex
yang ada di Kawasan Pasar
Senen Jakarta

B. Penjelasan mengenai Pasar Senen Jakarta


a. Latar Belakang Berdirinya

Secara administratif Pasar Senen terletak di Kelurahan Senen, Kecamatan


Senen Jakarta Pusat. Luas wilayah pasar sendiri adalah 8 hektar. Mengenai lahir dan
terbentuknya Pasar Senen di Jakarta, sebenarnya tidak dapat dilepaskan dengan
sejarah Kota Jakarta sendiri. Wilayah Pasar Senen sendiri juga tidak dapat
terlepas dari lahirnya Ibukota Batavia yang baru. Wilayah Senen terletak di
Ibukota Batavia yang dikenal dengan Weltervreden atau yang lebih dikenal
dengan Metropolitan Weltervreden Pada tahun 1648, pemerintah kolonial Belanda
memberikan sebidang tanah yang cukup luas kepada Anthony Paviljoen.1
Pada tahun 1733 tanah itu dijual kepada Justinus Vinck. Sebelumnya
wilayah Senen hanya semak belukar dan rawa. Namun demikian, dengan
adanya perkembangan perekonomian dan melimpahnya hasil perkebunan,
muncul gagasan baru dari dirinya untuk mendirikan sebuah pasar. Vinck
mengajukan permohonan pendirian pasar di atas tanah miliknya kepada pemerintah
Belanda saat itu. Permohonannya direstui dengan turunnya sebuah surat keputusan
Gubernur Jenderal Abraham Patras yang isinya tertulis dalam Lembaran Negara
(Staadblad)

1
Ita Syamtasiyah. Ahyat, “Laporan Penelitian “Pasar Tua Di DKI Jakata (Pasar Baru, Pasar Glodok,
Pasar Senen, Pasar Ikan, Pasar Tanah Abang)” (Universitas Indonesia, 1997), hlm, 51.

3
Dengan berdasarkan staatsblad. Maka, tanggal 30 Agustus 1735 dijadikan
rujukan sebagai awal lahir dan berdirinya Pasar Tanah Abang dan Pasar Weltervreden
yang kini dikenal dengan Pasar Senen. Pasar Senen didirikan di sebelah selatan jalan
Groote Zuiderweg yang kini dikenal dengan Jalan Gunung Sahari. Orang–orang
Belanda lebih mengenal pasar ini dengan nama Pasar Vinck (Vincke Passer). Dalam
surat izin dicantumkan mengenai hari pasaran. Pasar Weltervreden mendapat hari
beroperasi pada hari Senin, sedangkan Pasar Tanah Abang beroperasi pada hari Sabtu.
Bentuk bangunan pasar pertama kali hanya berupa atap rumbia dan berdinding bilik.
Pasar Senen mendapat izin beroperasi pada hari Senin sesuai dengan surat keputusan
Pemerintah Belanda waktu itu. Hal inilah yang menjadi asal–muasal nama Pasar
Senen. Barang dagangan yang diperjualbelikan pada waktu itu adalah sayur–mayur
dan kebutuhan sehari–hari.2

b. Perkembangan Pasar Senen

Perkembangan Pasar Senen selanjutnya dari masa ke masa mengalami


kemajuan hingga pada masa Pendudukan Jepang, kegiatan perpasaran di Jakarta
termasuk di Pasar Senen mengalami masa yang sulit. Kebijakan pemerintah
Jepang tentang ekonomi perang yang diterapkan kepada masyarakat
menyebabkan banyak masyarakat yang kehilangan barang berharga mereka.
Begitu juga dengan para pedagang harus menyerahkan barang dagangan mereka
untuk kepentingan logistik pasukan Jepang. Setelah Indonesia merdeka pada tahun
1945, keadaan pasar di Jakarta belum berjalan dengan stabil. Hal ini disebabkan
kondisi perekonomian Indonesia pasca kemerdekaan sangat kacau.
Pada tahun 1946 satu tahun kemerdekaan, pasar–pasar di Jakarta termasuk
Pasar Senen sudah mulai beroperasi normal kembali seperti dulu. Harga –harga
barang juga mulai stabil dan mulai banyak pedagang yang kembali melakukan
aktivitasnya di Pasar Senen. Setelah pembentukan propinsi–propinsi baru di bawah
Pemerintah Indonesia pengelolaan pasar dipegang oleh Pemerintah Daerah DKI
Jakarta dengan menunjuk sebuah badan yaitu Jawatan Perekonomian Rakyat DKI
Jakarta. Pasar Senen kembali beroperasi seperti semula. Tidak ada perubahan yang
sangat signifikan dalam komoditas barang yang diperjualbelikan. Pasar Senen tetap

2
Tota M Tobing, “Ketika Pasar Senen Masih Disebut Vinke Passer,” Intisari(Jakarta,1985).

4
dengan kondisi bangunan yang sama, dan menjadi pasar induk sayur–mayur
terbesar di Jakarta.3
Malam harinya, kawasan di Pasar Senen tetap ramai dikunjungi oleh banyak
orang. Kembali beroperasinya Rex Theater yang berganti nama menjadi Grand
Theater sebagai gedung bioskop menjadikan suasana di kawasan Pasar Senen
semakin ramai. Bioskop Grand Theater yang berada di Jalan Kramat Bunder ini
semakin ramai karenabanyaknya toko, rumah makan dan kafe di sepanjang jalan.
Sementara di Stasiun Senen juga sering menjadi tempat pertunjukan untuk hiburan
rakyat yang dikenal dengan Sakerah, aktivitas di pasar pun juga tetap dibuka.
Pembangunan secara besar-besaran di ibukota dan pertumbuhan ekonomi yang
meningkat pula menjadikan Jakarta magnet bagi para masyarakat di luar Jakarta
untuk datang dan mengadu nasibnya demi meningkatkan status ekonomi. Oleh
karena itu, pada masa Orde Baru arus urbanisasi di Jakarta lebih meningkat
daripada sebelumnya. Pasar Senen pun semakin berkembang.4
Sampai saat ini Pasar Senen semakin berkembang, tidak hanya secara struktur
bangunan tetapi juga perubahan barang yang diperjual belikan hingga
meningkatnya jumlah pedagang di Pasar Senen. Tidak lagi menjadi pasar yang
menjual barang–barang kebutuhan pokok saja, tetapi juga menjual barang–barang
yang bersifat sekunder maupun tersier. Hal ini karena Pasar Senen merupakan tempat
yang bukan hanya sebagai pasar tempat membeli kebutuhan sehari-hari tetapi
juga menjadi tempat rekreasi. Urbanisasi besar–besaran yang terjadi saat
pembangunan di Jakarta, ternyata juga memberikan dampak terhadap Pasar
Senen.

3
Cut Vijantimala, “Studi Tentang Pelayanan PD Pasar Jaya DKI Jakarta”(Universitas Indoneisa, 2001),16
4
Mayling Oey, “Jakarta Dibangun Kaum Pendatang,” Prisma 5, no. VI (1977): 59.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasar Senen Jaya atau lebih dikenal dengan Pasar Senen merupakan salah satu pasar
tertua di Jakarta dan keberadaannya dari waktu ke waktu terus bertahan. Pasar Senen
didirikan di sebelah selatan jalan Groote Zuiderweg yang kini dikenal dengan Jalan Gunung
Sahari. Dalam surat izin dicantumkan mengenai hari pasaran. Pasar Senen mendapat izin
beroperasi pada hari Senin sesuai dengan surat keputusan Pemerintah Belanda waktu itu.
Sehingga, masyarakat menyebutnya dengan nama Pasar Senen. Rex Theater yang berganti
nama menjadi Grand Theater sebagai gedung bioskop yang menjadikan suasana di
kawasan Pasar Senen semakin ramai pada waktu itu.
Hingga kini ini Pasar Senen semakin berkembang, tidak hanya secara struktur
bangunan tetapi juga perubahan barang yang diperjual belikan hingga meningkatnya
jumlah pedagang di Pasar Senen.

B. Saran dan Kritik

1. Disebabkan karna keterbatasan sumber pustaka yang dapat penulis temukan untuk
menarasikan arsip tersebut dan tidak banyak mendapatkan sumber secara langsung,
penulis lebih mengandalkan digitalisasi untuk mencari sumber, maka semoga untuk
para pembahas selanjutnya dapat menemukan sumber yang lebih banyak dan lebih
relevan.

2. Penulis mengharapkan keritik dan saran dari para pembaca yang Budiman untuk
kesempurnaan makalah ini.

3. Penulis mengharapkan agar para pembaca dapat mencari lebih dalam lagi mengenai
Pasar Senen Jakarta.

6
Daftar Pustaka

Ahyat, Ita Syamtasiyah. “Laporan Penelitian “Pasar Tua Di DKI Jakata (Pasar Baru, Pasar
Glodok, Pasar Senen, Pasar Ikan,Pasar Tanah Abang).” Universitas Indonesia,
1997.
Oey, Mayling. “Jakarta Dibangun Kaum Pendatang.” Prisma5, no. VI (1977).
Tobing, Tota M. “Ketika Pasar Senen Masih Disebut Vinke Passer.” Intisari. Jakarta, 1985
Vijantimala, Cut. “Studi Tentang Pelayanan PD Pasar Jaya DKI Jakarta.” Universitas
Indoneisa, 2001.

TAMBAHAN:

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/08/30/sejarah-hari-ini-30-agustus-1735-pasar-tanah-
abang-dan-pasar-senen-berdiri-di-batavia

Anda mungkin juga menyukai