Anda di halaman 1dari 2

“Bagaimana Saya Menjalankan Peran Sebagai Manajer Alam”

Oleh Shakila Aulia Zahra, 2006469443,


Mahasiswa S1 Reguler Fakultas Teknik Universitas Indonesia, MPKT 17, FG 02

Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa komponen dasar penunjang hidup
manusia adalah alam sekitar. Namun, seiring dengan berkembangnya populasi manusia yang
semakin meningkat tentunya akan berdampak terhadap kondisi alam yang kian hari kian
memburuk serta bermunculan berbagai masalah – masalah alam yang disebabkan oleh
terjadinya bencana alam dengan intensitas yang cukup tinggi, ada tindakan eksploitasi yang
dilakukan secara terus – menerus oleh manusia, adanya pemanasan global yang selalu
meningkat, polusi yang tak kunjung mereda, dan penyebab lain yang memicu pengrusakan
pada kondisi alam kita. Adanya masalah – masalah alam tersebut tentunya akan berdampak
negatif yang mengancam kehidupan manusia misalnya seperti ketahanan pangan manusia
akan terancam dan bahkan segala aspek kehidupan manusia yaitu tempat tinggal manusia
serta aspek lainnya sehingga permasalahan ala mini perlu ditangani baik cepat atau lambat,
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Bumi yang saat ini kita tinggali perlu
dikelola lebih lanjut dengan semangat pembangunan berkelanjutan agar generasi penerus
kedepannya dapat menikmati betapa indahnya dan nyamannya bumi kita ini. Tentu saja kita
harus melakukan aksi nyata dalam menjaga agar bumi ini tetap berjalan dengan semestinya.
Manusia sebagai manajer alam sudah sepantasnya mempunyai rasa kewajiban penuh
dimulai dari menjaga alam, mengelola alam hingga yang paling penting adalah membantu
dalam mengembalikan kondisi alam seperti sedia dulu kala. Memang bumi kita ini mampu
untuk me-recovery kondisinya, namun memulihkan ini bukan berarti sama dengan seperti
sebelumnya tentu tetap ada perubahan – perubahan yang terjadi. Jika kita sebagai manusia
hanya mengandalkan sistem pemulihan bumi kita tentu akan memakan waktu lebih lama
ketimbang kita sebagai manager alam turut pula dalam mengembalikan kondisi alam bumi
tercinta kita ini. Kita harus tetap bertanggung jawab terhadap alam karena jika alam ini rusak
karena ulah kita maka kita juga akan yang menuainya.
Seperti yang diketahui bersama bahwa air merupakan salah satu sumber daya alam
yang berlimpah yang memiliki fungsi dan peran yang sangat vital dalam menyokong
kehidupan seluruh makhluk hidup dalam bumi ini. Kita tidak pungkiri sebuah realita
bahwasanya meningkatnya jumlah penduduk dan usaha perekonomian yang bergerak dalam
sektor perdagangan, perkebunan, pertanian dll, kebutuhan akan air juga semakin meningkat.
Ditambah, air bukanlah hak milik seseorang maupun kelompok tentu dalam penggunaannya
dilakukan secara besar – besaran dan kurang hati – hati sehingga sumber daya air kian hari
kian relatif bahkan berkurang. Air yang pada mulanya merupakan anugerah dari Tuhan yang
didapatkan dengan mudah berubah seketika menjadi komoditi yang diperjualbelikan.
Mutu dan kondisi air di suatu wilayah tentunya akan menunjukkan kualitas air secara
umum dan seringkali dikaitkan dengan suatu kegiatan tertentu. Misalnya saja, kualitas air
akan berbeda untuk irigasi dan keperluan akan air minum. Adanya perbedaan kualitas untuk
berbagai kegiatan ini harus dilakukan sebuah pengujian khusus guna mengetahui kualitas air
tersebut. Pengujian secara fisik, kimiawi, maupun biologi merupakan pengujian yang umum
dilakukan dengan memperhatikan parameter air seperti warna air, suhu air, tingkat kecerahan,
serta bau yang ditimbulkan dari air tersebut. Tidak hanya itu, parameter lainnya yang
mempengaruhi kualitas air yaitu nilai pH air, tingkat kandungan kadar oksigen serta
kandungan zat lainnya. Adanya plankton, bakteri atau mikroorganisme lainnya juga menjadi
parameter secara biologi untuk mengetahui kualitas air tersebut.

Daftar Pustaka
Anonim, 2009. Rancangan Areal Model Rehabilitasi Sumber Mata Air. Yogyakarta. Balai
Pengelolaan DAS SOP Yogyakarta.
Bambang Yuniarto, Membangun Kesadaran Warga Negara dalam Pelestarian Lingkungan,
(Deepublish Publisher, Yogyakarta:2013).
Indasah, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), (CV BUDI UTAMA,
Yogyakarta:2020).
Kodoatie, R.J. dan Sjarief, Rustam, 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Andi.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai