MATERI INTI – 8
DESKRIPSI SINGKAT
Seluruh proses layanan konseling dan testing HIV dimulai dengan konseling pra tes, informed consent,
pengambilan darah, pemeriksaan anti-HIV, interpretasi hasil pemeriksaan, pelaporan hasil sampai dengan
konseling pasca tes. Seluruh rangkaian kegiatan ini akan diakhiri dengan proses pencatatan dan pelaporan.
Pencatatan dan pelaporan layanan KONSELING DAN TES diperlukan untuk layanan lanjutan yang akan
diterima oleh pasien mulai dari konseling lanjutan, terapi ARV, pengobatan OI, dsb.
Semua pasien dan darah yang diperiksa di laboratorium untuk pemeriksaan HIV harus tercatat dan tersimpan
rapi semua salinan hasil pemeriksaannya, bukti informed consentnya dan juga catatan lembar kerja
pemeriksaannya. Hasil dari pencatatan ini diperlukan untuk pelaporan ke dinas kesehatan termasuk juga laporan
penggunaan reagensia agar bisa direncanakan kebutuhan reagensia serta bahan habis pakai lainnya.
Pelaporan hasil pemeriksaan untuk keperluan diagnosis HIV diperlukan sampai dengan mencatat nama
reagensia, tanggal kadaluarsa serta no.lot reagensia, pencatatan yang lebih rinci tersimpan di layanan sedangkan
agregatnya dikirim ke Dinas kesehatan. Pelaporan ini dimulai dari layanan yang diharapkan mengirimkannya
setiap tanggal 5 ke dinas kesehatan kab/kota yang akan diteruskan ke provinsi setiap tanggal 10 dan Provinsi
melaporkan ke Pusat setiap tanggal 15 dibulan berikutnya.
Pentingnya pencatatan dan pelaporan dimulai dari tingkat layanan untuk memudahkan keterlacakan dan
menghindari adanya tuntutan di masa mendatang.
TUJUAN PEMBELAJARAN
POKOK BAHASAN
Pada sesi materi ini, peserta akan mempelajari 6 (enam) pokok bahasan.
Berikut ini merupakan pedoman bagi fasilitator dan peserta dalam melaksanakan pembelajaran.
Langkah 1 : Pengkondisian (waktu 10 menit)
1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum berkenalan mulai
dengan perkenalan.
2. Sampaikan tujuan pembelajaran, sebaiknya dengan menggunakan bahan tayang.
3. Menggali pendapat/pemahaman peserta terkait Pemantapan Mutu
4. Tuliskan kata kunci pendapat mereka pada kertas flipchart atau metaplan.
2. Berikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya (dalam proses ini fasilitator tetap perlu mengklarifikasi
pendapat peserta yang telah tertuang saat curah pendapat, dengan membandingkannya dengan materi yang
telah disajikan)
Langkah 3 :
1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan refleksi bersama tentang pembahasan materi ini.
Apakah tujuan pembelajaran yang ditetapkan sudah tercapai?
2. Dilanjutkan dengan menutup sesi ini dengan memberikan apresiasi atas keterlibatan aktif seluruh peserta.
Pokok Bahasan 1.Cara pengisian catatan klien berkaitan dengan pemeriksaan laboratorium
Petunjuk untuk Ada beberapa petunjuk untuk menyimpan catatan yang baik:
Menyimpan Catatan Mengerti informasi yang dikumpulkan. Sebelum Anda mencatat
dengan Baik setiap informasi, pastikan Anda mengerti apa yang dikumpulkan
Mencatat informasi setiap kali. Mencatat di lembar pencatatan yang
tepat setiap kali Anda melakukan sebuah prosedur.
Mencatat semua informasi. Memastikan Anda mencatat semua
informasi di lembar pencatatan.
Mencatat informasi dengan cara yang sama setiap kali. Cara Anda
mencatat informasi harus konsisten.
Berapa Lama Anda Semua catatan harus diamankan. Lama penyimpanan catatan tergantung
harus Menyimpan kebijakan nasional, dan daya tampung ruang penyimpanan.Rekam medis serta
Catatan Pasien? asrsip pendukung lainnya diatur menurut UU No, 29 tahun 2004,
Buku Catatan
merupakan Kumulatif
dari Catatan Klinik
Foto buku catatan di atas umum. Penyimpanan buku catatan dan catatan yang
teratur akan mengurangi kekacauan. Walaupun banyak klinik menggunakan
catatan dan buku catatan dari kertas, mereka harus memberi indeks supaya
mudah dicari.
Catatan Harus Fasilitas harus memelihara kerahasiaan pasien. Ada prosedur dan mekanisme
Permanen, Aman, yang mencegah pemakai yang tidak berhak.
Mudah Dilacak Catatan harus permanen, aman, dan mudah dilacak. Contoh menjaga catatan
permanen mencakup: menjaga buku tidak mudah terlepas sambungannya,
menomori halaman, menggunakan tinta permanen, dan mengontrol
penyimpanan. Untuk mengamankan catatan, Anda membatasi akses dan
melindungi mereka dari lingkungan yang berbahaya. Untuk menjaga catatan
mudah dilacak, pastikan setiap catatan ditanggali dan ditandatangani.
Informasi yang Catatan harus permanen, aman, dan mudah dilacak karena mereka akan
Tercatat akan digunakan sebagai pelaporan dan pengawasan. Pengawasan adalah pelacakan
Membantu rutin informasi. Catatan yang akurat akan membantu menyediakan informasi
Pengawasan dan untuk peningkatan kualitas klinik. Sangat direkomendasikan untuk
Evaluasi Sistem menganalisa secara bulanan tentang jumlah pasien dan meringkas hasil tes.
Catatan Klien
Petugas laboratorium hanya mengisi bagian ini dari catatan klien KONSELING DAN TES, dan pastikan
nomor catatan medis sama dengan nomor sampel yang diterima
B. Pemeriksaan HIV
Jenis Tes HIV 1. Rapid Tes 2. Elisa 1 2 1 2
Hasil Tes R1 1. Non Reaktif 2. Reaktif 1 2 1 2
Hasil Tes R2 1. Non Reaktif 2. Reaktif 1 2 1 2
Hasil Tes R3 1. Non Reaktif 2. Reaktif 1 2 1 2
HASIL AKHIR 1. Non Reaktif 2. Reaktif 1 2 3 1 2 3
3. Indeterminate
Pemeriksaan HIV:
Lingkarilan salah satu dari hasil testing sesuai dengan hasil laboratorium.
Contoh:
Sebelum melakukan pemeriksaan pastikan bahwa pasien yang akan melakukan pemeriksaan HIV sudah
melalui konseling dan menandatangani inform consent. Ada 3 jenis formulir laboratorium pemeriksaan HIV
yaitu :
FORM LAB HIV-001 Form Permintaan Pemeriksaan HIV di Laboratorium
FORM LAB HIV-002 Laporan Hasil Pemeriksaan HIV Antibodi
FORM LAB HIV-003 Lembar Kerja Pencatatan Hasil Pemeriksaan HIV
Berikut adalah formulir yang disertakan bila sampel akan dikirim ke laboratorium
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
KOMENTAR TAMBAHAN
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
________________
Hasil yang dikeluarkan oleh laboratorium menggunakan formulir pelaporan terlampir adapun cara
pengisiannya adalah sbb :
LAPORAN LABORATORIUM
NAMA REAGENSIA HASIL PEMERIKSAAN
1. Non Reaktif Reaktif
HASIL AKHIR
CATATAN:
Hasil tes Non Reaktif tidak termasuk pemaparan terhadap HIV yang terjadi baru– baru ini.
(Klien mungkin sedang dalam masa jendela dari infeksi HIV)
Setiap sampel yang akan diperiksa pastikan isian formulir diatas lengkap dan tercantum nama dan tanda
tangan dokter yang meminta pemeriksaan serta tanggal permintaan pemeriksaan
Setiap melakukan pemeriksaan catat hasil pemeriksaan pada lembar kerja pemeriksaan dibawah ini,
Pastikan semua petugas mencatat hasil secara lengkap.
PROVINSI :
BULAN/TAHUN : :
Tanggal Lot No: ________ Lot No: ________ Lot No: ________
Nomor ID/ Jenis Dicek Disah
No Pemeriksa Umur Kesimpulan
Sampel Kelamin ED : _______________ ED : ED : _____________ oleh kan oleh
an
______________
Garis Garis Garis Garis Garis Garis
Kontrol Tes Kontrol Tes Kontrol Tes
NR R IND
NR R IND
NR R IND
NR R IND
NR R IND
NR R IND
NR R IND
NR R IND
NR R IND
Modul Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS
Bagi Fasyankes Rujukan
Pemeriksaan CD4 dilaboratorium yang memiliki alat CD4 baik alat yang statis maupun mobile. Layanan yang
tidak memiliki alat CD4 dapat mengirimkan sampel rujukannya ke laboratorium yang memiliki alat CD4.
Adapun formulir yang digunakan untuk laboratorium pemeriksa CD4 adalah :
FORM LAB CD4-001 Lembar Kerja Pencatatan Hasil Pemeriksaan CD4
FORM LAB CD4-002 Formulir Pelaporan Hasil Pemeriksaan CD4
FORM LAB CD4-003 Laporan Bulanan Pemeriksaan CD4
Formulir Pencatatan Hasil CD4
LEMBARFORM
KERJALAB
PENCATATAN
CD4-001 HASIL PEMERIKSAAN CD4
NAMA LAYANAN :…………………………………………………………………..
JENIS ALAT CD4 YANG DIGUNAKAN : 1. BD FacsCount 2. BD Facs Calibur 3. PIMA 4. Partec
BULAN/TAHUN : ……………………../………………………………….
Modul Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS
Bagi Fasyankes Rujukan
Petunjuk Pengisian
Formulir ini digunakan untuk arsip pencatatan internal di masing-masing Laboratorium di Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk mencatat semua pemeriksaan CD4 yang
dilakukan di Laboratorium
Kolom No untuk mengisi nomor urut pencatatan pasien di buku
No Registrasi/CM diisi sama dengan nomor CM dari Program CST supaya terecord satu ID dan mencegah penomoran ganda
Status diisi dengan 2 pilihan : CEK 1 = Untuk pasien HIV pertama kali periksa CD4, CEK 2 = untuk pasien HIV yang sudah periksa HIV untuk kedua kalinya dan
seterusnya CEK 3, CEK 4….
Nama Pasien diisi dengan nama lengkap dan jelas
Jenis Kelamin diisi dengan P=Perempuan dan L=laki-laki
Umur diisi dengan angka
Kondisi Sampel diisi dengan keadaan sampel (lisis, beku, baik)
QC diisi dengan memasukkan hasil running QC Internal yang dilakukan di hari yang sama saat pemeriksaan sampel bila QC berhasil diisi dengan “Passed” dan Bila QC
gagal diisi dengan “Failled”Hasil CD4 diisi dengan angka yang diambil dari hasil pembacaan pemeriksaan CD4 dari Alat
Operator diisi dengan nama petugas yang melakukan pemeriksaan CD4 pada hari pemeriksaan
Error Messages diisi bila terjadi error dan harus dicatat dalam log book pencatatan, sampel yang mengeluarkan kode error pada pembacaan harus diperiksa ulang.
FORMULIR PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN CD4
FORM
NAMA LAB CD4-002
FASYANKES
ALAMAT
Penanggung Jawab : Dr. ………………….
TANGGAL PEMERIKSAAN :
NAMA PETUGAS PEMERIKSA :
VALIDASI HASIL
Dr. ________________
Penanggung Jawab
NAMA LAYANAN :
KABUPATEN :
PROVINSI :
JENIS ALAT CD4 YANG DIGUNAKAN :
1. BD FacsCount 2. BD Facs Calibur 3. PIMA 4. Partec
BULAN :
CD4 Test
Jumlah pasien HIV (+) yang
Kategori Umur Jumlah pasien HIV (+)
dilakukan pemeriksaan CD4
Laki - laki Perempuan Laki - Laki Perempuan
0-6 bulan
Bayi
7-12 bulan
13-18 bulan
19-24 bulan
Anak -
Anak 2-4 tahun
5-9 tahun
10-14 tahun
15-19 tahun
20-24 tahun
Dewasa 25-29 tahun
30-49 tahun
50+
Total
FORM LAB EID-001
Pemeriksaan Viral load adalah salah satu parameter yang digunakan untuk monitoring pasien HIV.
FORM LAB VL-001 Form Pengantar dan Berita Acara Pengiriman & Penerimaan
Spesimen Viral Load
FORM LAB VL-002 Form Lampiran Pengiriman Spesimen Viral Load
Form Pengantar dan Berita Acara Pengiriman & Penerimaan Spesimen VIRAL LOAD
Pada hari ini …………………….Tanggal ……………………….. bersama ini kami sebagai pihak
pengirim :
Nama : ………………………….
………………………………………………………………………..……………………………
Institusi : ………………………..
…………………………………………………………………………..…………………………
Alamat :
…………………………………………………………………………………………………………………
……………
No HP :
…………………………………………………………………………………………………………………
………………
No Fax dan Email :
………………………………………………………/………………………………………………………
…. (harap diisi untuk pengembalian arsip berita acara dari Laboratorium Pemeriksa)
bermaksud untuk mengirimkan sampel untuk pemeriksaan Viral Load HIV ke Laboratorium RS Dharmais/
BLK ………………. *dengan keterangan sebagai berikut :
Jumlah Sampel Hari /Tanggal dan Kondisi spesimen saat Catatan Nama & TTD
dikirim Jam Pengiriman Pengiriman Petugas Pengirim
Catat suhu spesimen saat
dikirim
Nama :
__________________
______________ (suhu_________oC) TTD :
Jam : ________________
__________
…………………………………………………………………………………………………………………
…….
Institusi :
Alamat : .
Dengan keterangan dan rincian sebagai berikut :
Jumlah Sampel Hari /Tanggal dan Kondisi spesimen saat Catatan Nama & TTD
diterima Jam Penerimaan Penerimaan Petugas Penerima
Nama :
__________________
______________ (suhu_________oC) TTD :
Catatan : Detail kondisi masing-masing spesimen terlampir (lampiran form Keterangan Spesimen
VL)
FORM LAB EID-001
Copy form Berita Acara ini harus ditandatangani kedua belah pihak dan disimpan masing-masing pihak
sebgai arsip
Modul Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS
Bagi Fasyankes Rujukan
Pokok Bahasan 5. Formulir Rujukan Pemeriksaan Deteksi Dini Pada Bayi (EID=Early Infant
Diagnosis)
Pemeriksaan Deteksi Dini pada bayi dapat dilakukan untuk melakukan diagnose pada bayi berumur kurang
dari 18 bulan.
Adapun formulir yang digunakan adalah sbb :
FORM LAB EID-001 Form Rekam Medis Rujukan Spesimen DBS untuk Deteksi Dini HIV pada
Bayi.
FORM LAB EID-002 Pencatatan Rujukan Pemeriksaan HIV DNA PCR (EID) Pasien di Laboratorium
Pengirim Rujukan
Modul Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS
Bagi Fasyankes Rujukan
IDENTITAS
NAMA BAYI/IBU : _____________________________________/
JENIS KELAMIN BAYI : Laki-laki Perempuan
TANGGAL LAHIR/UMUR BAYI : ______________________________________/_______BULAN
Ya Tidak
Apakah bayi pernah mendapatkan ASI ekslusif*?
Apakah bayi sedang mendapatkan ASI eksklusif*?
Umur bayi berhenti ASI eksklusif*?
*Eksklusif : Bayi mendapatkan hanya ASI selama 0-6 bulan tanpa tambahan lainnya (air, umbi, dll)
Ya Tidak Kapan/tgl
Apakah bayi mendapatkan Profiilaksis ARV* (AZT)?
*)
1. RS Pem. 2.RS Swasta 3. Puskesmas 4.Klinik Swasta
RIWAYAT PERSALINAN
Tanggal Persalinan : ______________________________________
Cara Persalinan : 1. Per Vaginam 2.Sectio Cesaria
Tempat Persalinan : 1. RS ___________________________2.
Puskesmas____________________
3.Bidan_________________________4.
Dukun________________________
5. Lainnya_________________________
BB/PB Lahir : _________________gram/_______________cm
SEBELUM PASCA
TM1 TM3 KET.
KEHAMILAN PERSALINAN
Tanggal & Hasil
Pemeriksaan Sifilis
Tanggal Pengobatan
Sifilis
Keterangan:
*) 1. AZT+3TC+NVP 7.
2. AZT+3TC+EFV 8.
3. TDF+3TC+NVP 9.
4. TDF+3TC+EFV
5. TDF+FTC+NVP
6. TDF+FTC+EFV
NB: Dibuat rangkap 2, satu dikirim bersama sampel DBS ke laboratorium rujuk
Modul Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS
Bagi Fasyankes Rujukan
PERIKSA
UPK :
……………………………………………..
Kabupaten/Kota : Bulan :
…………………………………………….. ………………………….
Provinsi : Tahun :
……………………………………………. ………………………….
Jumla
Tangga Stok Jumlah Jumlah Jumla
h yang
N Nama/Mer l Awal yang yang di h
JENIS BARANG rusak/
o k Dagang Kadalu bulan diterima pakai Akhir
kadalu
warsa ini bulan ini bulan ini Bulan
warsa
A. Reagen HIV
1
2
3
4
B. Alat dan Reagen CD4
1
2
3
4
C. Alat dan Reagen PCR DNA
1
2
3
4
D. Alat dan Reagen PCR RNA
(Viral Load)
1
2
3
4
E. Reagen IMS
1
2
3
4
F. Obat IMS
1. Cefixime 400 mg
+Azitromisin 1000 mg
2. Ciprofloxacin 500 mg
3. Tiamfenikol 500 mg
10
Dikutip dari Buku Pedoman Nasional Monitoring dan Evaluasi Program Pengendalian HIV dan AIDS
Modul Pemeriksaan Laboratorium HIV dan IMS
Bagi Fasyankes Rujukan
ALUR PELAPORAN
Pelayanan testing HIV dilakukan dilayanan Puskesmas maupun Rumah Sakit, sedangkan penyediaan
reagennya dilakukan di tingkat nasional maupun daerah untuk itu diperlukan pencatatan dan pelaporan
pelayanan testing HIV secara bertingkat mulai dari layanan layanan testing HIV, dinas kesehatan
kabupaten/kota, dinas kesehatan propinsi dan departemen kesehatan RI dengan mempertimbangkan
structural organisasi dan desentralisasi.
Alur pelaporan yang baik menentukan keberhasilkan perencanaan program dan peningkatan kualitas
layanan dan penyediaan sumber daya, sumber dana dan reagensia.
Bagan Alur Pelaporan:
RS DINKES PROP
RS DINKES
KAB/KOTA
Pesan kunci
VIII. REFERENSI
1. Kemenkes RI, Pedoman Praktek Laboratororium yang Benar, Direktorat Jenderal Pelayanan
Medik, 2010.
2. CDC, HIV Rapid Test Training Module, Atlanta, 2005.
3. Depkes RI, Pedoman Konseling dan testing HIV secara sukarela, 2006
4. Depkes RI, Pedoman standar pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan HIV dan infeksi
oportunistik, 2006
5. Depkes RI, Pedoman Monitoring & Evaluasi Program AIDS & PMS, 2009
Tinjauan modul
Temukan seberapa jauh Anda sudah mempelajari modul dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini..
Apa yang harus dicatat pada lembar kerja pemeriksaan?
________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
Tujuan :
Peserta mampu mengidentifikasi formulir pencatatan HIV dan mengetahui cara pengisiannya.
Persiapan :
1. Fasilitator
1. Flipchart
2. Spidol warna – warni
3. kertas plano
4. Gunting
5. Lem
Penugasan :
Langkah 1 : 5 menit
Langkah 2: 5 menit
Langkah 3 : 15 menit
Langkah 4 : 40 menit
Langkah 5 : 15 menit