Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode spektrofotometri UV-Vis adalah salah satu metode analisis kimia
untuk menentukan unsur logam, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Analisis secara kualitatif berdasarkan pada panjang gelombang yang ditunjukkan
oleh puncak spektrum (190 nm s/d 900 nm), sedangkan analisis secara kuantitatif
berdasarkan pada penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media.
Intensitas ini sangat tergantung pada tebal tipisnya media dan konsentrasi warna
spesies yang ada pada media tersebut. Pembentukan warna dilakukan dengan cara
menambahkan bahan pengompleks yang selektif terhadap unsur yang ditentukan.
Diazotasi adalah reaksi antara amin aromatis primer dengan asam nitrit
yang berasal dari natrium nitrit dalam suasana asam untuk membentuk garam
diazonium. Metode ini hampir digunakan terhadap sulfadiazin dan senyawa lain
yang mempunyai gugus amin aromatis primer bebas atau yang pada hidrolisis
atau reduksi mampu menghasilkan amin aromatis primer bebas atau yang pada
hidrolisis atau reduksi mampu menghasilkan amin aromatis primer.
Penggunaan utama spektrofotometri UV-Vis adalah dalam  analisis
kuantitatif. Spektrofotometri UV Vis digunakan dalam penentuan kadar senyawa
organik yang mempunyai struktur kromofor atau mengandung gugus kromofor.
Penentuan kadar dilakukan dengan mengukur absorbansi pada panjang
gelombang maksimum (puncak kurva), agar dapat memberikan absorbansi
tertinggi untuk setiap konsentrasi.
Umumnya golongan sulfonamide mengandung gugus amin aromatis
primer (Ar-NH2), apabila direaksikan dengan asam nitrit dengan pemberian
pereaksi pengkopling dari senyawa N-(1-Naftil) etilendiamin, sehingga
menghasilkan derivat garam diazonium yang berwarna (reaksi diazotasi).
Diazotasi adalah reaksi antara amin aromatis primer dengan asam nitrit yang

1
berasal dari natrium nitrit dalam suasana asam untuk membentuk garam
diazonium. Makalah ini membahas tentang analisis kadar golongan sulfonamida
berdasarkan reaksi diazotasi dan reaksi kopling secara spektrofotometri UV-Vis.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana menganalisis suatu zat berdasarkan reaksi kopling menggunakan
metode spektrofotometri UV-Vis ?
2. Bagaimana prinsip analisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis ?
3. Bagaimana penerapan penentuan analisis suatu zat menggunakan metode
spektrofotometri UV-Vis dalam bidang farmasi ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui analisis suatu zat berdasarkan reaksi kopling menggunakan
metode spektrofotometri UV-Vis.
2. Untuk mengetahui prinsip analisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis.
3. Untuk mengetahui penerapan analisis suatu zat menggunakan metode
spektrofotometri UV-Vis dalam bidang farmasi.

1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui analisis suatu zat berdasarkan reaksi kopling
menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis.
2. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip analisis menggunakan spektrofotometri
UV-Vis.
3. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan analisis suatu zat menggunakan
metode spektrofotometri UV-Vis dalam bidang farmasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Suatu Zat Menggunakan Reaksi Kopling Secara Spektrofotometri


UV-Vis
Senyawa kimia biasanya dianalisis melalui unsur, ion, radikal atau gugusnya.
Pada analisis dengan metode modern, pembagian berdasarkan metode, seperti
spektrofotometri UV-Vis, spektrofluorometri dan kromatografi juga kurang
cocok. Oleh karena itu, pembagian berdasarkan struktur kimia merupakan
pengelompokkan yang cocok untuk senyawa obat (Sudjadi dan Abdul, 2018).
Metode-metode alternatif, seperti trifenilfosfin ditriflatasi sebagai reaksi
penggabungan asam sulfonat dengan amina; transisi logam-katalis silang
sulfonamid secara terpisah dengan halida organik, asam arilboronat, aril nonaflat,
alkohol atau ester dan hidrokarbon, pengerasan dan oksidasi metil sulfinat, dan
reaksi aminosulfonilasi aril halida, asam boronat dan garam diazonium telah
demikian dikembangkan (Wei dkk., 2015).
Metode yang paling banyak digunakan untuk menentukan kadar nitrit dalam
suatu sampel adalah spektrofotometri. Metode spektrofotometri memiliki
kelebihan dibandingkan dengan metode yang lain seperti fluorometri,
elektrokimia, polarografi, amperometri, kromatografi dan potensiometri, karena
lebih sederhana, murah, mudah serta memiliki akurasi, presisi dan limit deteksi
yang sangat baik. Analisis kadar nitrit secara spektrofotometri dilakukan dengan
metode Griess. Pada metode Griess, analisis kadar nitrit dilakukan berdasarkan
pada reaksi diazotasi dari suatu amina aromatik dengan nitrit dalam suasana asam,
yang diikuti dengan reaksi kopling sehingga menghasilkan senyawa azo yang
berwarna merah-ungu. Selanjutnya, senyawa azo yang terbentuk diukur
absorbansinya pada rentang panjang gelombang 500-600 nm, sehingga kadar
nitrit dapat ditentukan.

3
Analisis suatu zat dengan reaksi kopling dapat terjadi dengan adanya
pemutusan ikatan nitrogen-hidrogen pada amina aromatik yang terjadi dengan
cara yang sama pada fenol dan menghasilkan campuran produk kompleks akibat
reaksi kopling. Dengan terbentuknya produk kompleks dari suatu zat maka dapat
diketahui kadarnya dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis
menggunakan alat spektrofotometer yang dimana pembacaannya berupa
konsentrasi dengan penentuan panjang gelombang maksimum terlebih dahulu
(Cairns, 2004). Adapun reaksi diazotasi, dapat dituliskan sebagai berikut :
Ar – NH2 + HNO2            Ar – N2+Cl- + H2O                  (1)
Reaksi diazotasi secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa kemungkinan
reaksi dimulai dengan terjadinya nitrosasi amin (2), yang diikuti tautomerisasi
nitroso amin (3) dan peruraian diazohidroksida (4), seperti berikut :
Ar – NH2 + HNO2                           Ar – NH – N = O + H2O      (2)
Ar – NH – N = O                          Ar – N = N – OH                 (3)
Ar – N = N – OH + HCl               Ar – N = N+ Cl- + H2O        (4)
Penjumlahan ketiga reaksi di atas menghasilkan reaksi (1) yang merupakan
dasar analisis kalorimetri untuk diazotasi gugus amin aromatis.

2.2 Prinsip Analisis Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis


Spektroskopi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
masalah emisi dan absorpsi radiasi, sedangkan alat yang digunakan dalam
mempelajari dan analisis spektroskopi ini disebut spektrometer (Umar, 2008).
Spektrofotometer yang sesuai untuk pengukuran didaerah spektrum ultraviolet
dan sinar tampak terdiri atas suatu sistem optik dengan kemampuan menghasilkan
sinar monokromatis dalam jangkauan panjang gelombang 200-800 nm.
Komponen-komponennya meliputi sumber-sumber sinar, monokromator, kuvet
dan sistem optik (Gandjar dan Abdul, 2018).
Spektrofotometri UV-Visible adalah salah satu teknik yang paling sering
digunakan dalam analisis farmasi. Metode ini melibatkan pengukuran jumlah

4
radiasi ultraviolet atau visible yang diserap oleh zat dalam larutan. Instrumen
yang mengukur rasio, atau fungsi rasio, dari intensitas dua berkas cahaya di
wilayah UV-Visible disebut spektrofotometer Ultraviolet-Visible. Senyawa
organik dapat diidentifikasi dengan menggunakan spektrofotometer, jika data
yang tercatat tersedia, dan analisis spektrofotometri kuantitatif digunakan untuk
memastikan jumlah spesies molekuler yang menyerap radiasi. Teknik
spektrofotometri sederhana, cepat, cukup spesifik dan berlaku untuk sejumlah
kecil senyawa. Hukum dasar yang mengatur analisis spektrofotometri kuantitatif
adalah hukum Lambert-Beer. Ketika berkas cahaya dilewatkan melalui sel
transparan yang mengandung larutan zat pengabsorpsi, pengurangan intensitas
cahaya dapat terjadi. Secara matematis, hukum Lambert-Beer dinyatakan sebagai
A = abc
Di mana, A = absorbansi
a = koefisien absorptivitas
b = panjang jalur radiasi melalui sampel (cm) 
c = konsentrasi zat terlarut dalam larutan (Behera dkk., 2012).
Prinsip dasar operasi spektrofotometer yang meliputi wilayah UV terdiri dari
cahaya dengan interval panjang gelombang yang pasti melewati sel dengan
pelarut dan jatuh ke sel fotolistrik yang mengubah energi radiasi menjadi energi
listrik diukur dengan galvanometer (Gandhimathi dkk., 2012).
Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat
polikromatis diteruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada
spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer.  Monokromator kemudian
akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal).
Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada
sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu.  Cahaya yang
diserap (diabsorbsi) dan ada pula cahaya yang dilewatkan. Cahaya yang
dilewatkan ini kemudian diterima oleh detektor.  Detektor kemudian akan
menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh

5
sampel.  Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung
dalam sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara
kuantitatif dengan membandingkan absorbansi sampel dan kurva standar.

2.3 Penerapan Analisis Suatu Zat Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-


Vis dalam Bidang Farmasi
Penerapan analisis suatu zat menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis
dalam bidang farmasi salah satunya yaitu dilakukannya analisis obat Sulfadiazin
yang beredar dipasaran dengan metode spektrofotometri UV-Vis.
Salah satu senyawa yang paling penting dari antibiotik sulfa adalah
sulfadiazin yang telah terdaftar oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) sebagai
obat-obatan penting sulfonamid. Sulfadiazin bekerja dengan menghentikan
pertumbuhan bakteri dan organisme lain. Sulfadiazin digunakan untuk mengobati
berbagai jenis infeksi, seperti infeksi saluran kemih, infeksi telinga, meningitis,
malaria, toksoplasmosis, dan lain-lain. Beberapa metode analitis tersedia untuk
mengukur jumlah sulfadiazin dan obat lain dalam bentuk sediaan farmasi. Di
antara metode-metode ini, metode kinetik telah memperoleh perhatian khusus
dalam analisis kimia dan farmasi karena selektivitas dan penghapusan gangguan
aditif, yang mempengaruhi metode spektrofotometri langsung. Pada saat
dilakukan penelitian, tidak ada referensi dalam tinjauan literatur analitik yang
menunjukkan metode spektrofotometri kinetik untuk penentuan sulfadiazin. Oleh
karena itu, tujuan dilakukannya adalah mengembangkan metode spektrofotometri
kinetik baru untuk penentuan obat sulfadiazin. Dalam metode ini, sulfadiazin
diendapkan melalui reaksi kopling dengan pirogalol dalam medium pH terkontrol,
kemudian jumlah sulfadiazin ditentukan dengan mengukur absorbansi larutan
yang dibuat dari endapan pada 520 nm dengan metode awal dan waktu tetap
(Naser dkk., 2018).
Spektrum absorpsi suatu senyawa yang ditetapkan dengan spektrofotometer
dapat dianggap sebagai indikasi identitas yang lebih elegan, obyektif dan andal.

6
Spektrum absorpsi bergantung tidak hanya pada sifat dasar kimia dari senyawa
namun juga pada faktor-faktor lain. Perubahan pelarut sering menghasilkan
geseran dari pita absorpsi. Bentuk suatu pita dan terutama munculnya struktur
halus dapat saja bergantung pada karakteristik alat seperti resolusi dari
monokromator dan laju susuran sehubungan dengan kelambanan perekam (Day
dan Underwood, 2002).
Suatu senyawa dapat diukur menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan
memiliki gugus kromofor dan ausokrom dalam struktur kimianya. Kromofor
adalah kelompok penyerap cahaya dalam molekul. Hal ini disebabkan oleh
transisi n → π dari kromofor. Untuk mencapai transisi ini, suatu molekul dapat
mencapai tingkat energi yang tinggi. Oleh karena itu, tidak terdegradasi dalam
gelap, di hadapan fotokatalis atau di bawah cahaya dengan tidak adanya
fotokatalis pencahayaan terlihat. Di sisi lain, ausokrom adalah kelompok
fungsional dari molekul yang melekat pada kelompok kromofor seperti -NR,
-COOH. Kelompok-kelompok fungsional ini tidak menyerap radiasi itu sendiri
tetapi memiliki efek pergeseran pada puncak kromofor utama (Thi dkk., 2018).

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Analisis suatu zat dengan reaksi kopling dapat terjadi dengan adanya
pemutusan ikatan nitrogen-hidrogen pada amin aromatik yang terjadi dengan
cara yang sama pada fenol dan menghasilkan campuran produk kompleks
akibat reaksi kopling. Dengan terbentuknya produk kompleks dari suatu zat
maka dapat diketahui kadarnya dengan menggunakan metode
spektrofotometri UV-Vis menggunakan alat spektrofotometer yang dimana
pembacaannya berupa konsentrasi dengan penentuan panjang gelombang
maksimum terlebih dahulu.
2. Hukum dasar yang mengatur analisis spektrofotometri kuantitatif adalah
hukum Lambert-Beer. Ketika berkas cahaya dilewatkan melalui sel transparan
yang mengandung larutan zat pengabsorpsi, pengurangan intensitas cahaya
dapat terjadi.
3. Penerapan analisis suatu zat menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis
dalam bidang farmasi salah satunya yaitu dilakukannya analisis obat
Sulfadiazin yang beredar dipasaran dengan metode spektrofotometri UV-Vis.
Suatu senyawa dapat diukur menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan
memiliki gugus kromofor dan ausokrom dalam struktur kimianya. Kromofor
adalah kelompok penyerap cahaya dalam molekul. Ausokrom adalah
kelompok fungsional dari molekul yang melekat pada kelompok kromofor.

3.2 Saran
Saran dari makalah ini sebaiknya penulis lebih mengembangkan pengetahuan
tentang analisis suatu obat dengan reaksi kopling menggunakan metode
spektrofotometri UV-Vis.

8
DAFTAR PUSTAKA

Behera, S., Subhajit, G., Fahad, A., Saayak, S. dan Sritoma, B., 2012, UV-Visible
Spectrophotometric Method Development and Validation of Assay of
Paracetamol Tablet Formulation, J. Anal. Bioanal. Techniques, Vol. 3(6).

Cairns, D., 2004, Intisari Kimia Farmasi, EGC: Jakarta.

Day, R. A. dan Underwood, A. L., 2002, Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga :


Jakarta.

Gandhimathi, R., Vijayaraj. S., dan Jyothirmaie, 2012, Analytical Process of Drugs
by Ultraviolet Spectroscopy, IJPRA, Vol. 2(2).

Gandjar, I. G. dan Abdul, R., 2018, Spektroskopi Molekuler Untuk Analisis Farmasi,
UGM Press : Yogyakarta.
Naser A. Naser, Kasim M. Alasedi, Zainab A. Khan , New Approach For
Determination Of Sulfadiazine In Pharmaceutical Preparations Using 4(4-
Sulphophenylazo)Pyrogallol: Kinetic Spectrophotometric, Spectrochimica Acta,
doi:10.1016/j.saa.2018.05.012.

Sudjadi dan Abdul, R., 2018, Analisis Kuantitaif Obat, UGM Press: Yogyakarta.

Thi, L. A., Pung, S. Y., Sreekantan, S., Matsuda, A. dan Phu, H.D., 2018, Assessment
of Rhodamine B Dye Removal by ZnO Nanodisks under Visible Light, Journal
of Physics, doi:10.1088/1742-6596/1082/1/012045.

Umar, E., 2008, Buku Pintar Fisikia, Media Pusindo: Jakarta.

Wei W., ChunLi L., Daoshan Y., Jiangwei W., Jinmao Y., dan Hua, W., 2015, Metal-
Free Direct Construction of Sulfonamides via Iodine-Mediated Coupling
Reaction of Sodium Sulfinates and Amines at Room Temperature, Advanced,
Synthesis and Catalysis, doi: 10.1002/adsc.201400801.

Anda mungkin juga menyukai