DENGAN ETIKA
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang tiada hentinya
memberikan petunjuk, rahmat dan karunia-Nya. Tak lupa Shalawat dan salam semoga tercurah
kepada Rasulullah saw, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Dengan segala rasa syukur yang
tinggi penyusun berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan dosen mata kuliah Etika Profesi
Akutansiyaitu membuat makalah yang judul dari makalahya adalah “Pengendalian Internal serta
kaitannya dengan Etika”
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika
Profesi Akutansi. Dan tugas ini merupakan bagian proses pembelajaran yang dianggap penting
dan selalu di hadapi sebagai pengelola pendidikan.Penyusun menyusun ringkasan ini dengan baik,
baik dari isi maupun maupun darikualitas. Namun penyusun menerima saran dan kritikan
konstruktif dari pembaca dengan senanghati
Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan
pembaca semua pada umumnya dan juga agar lebih memahami tentangPengendalian Internal serta
kaitannya dengan Etika .
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN1
1.2Rumusan Masalah1
BAB II PEMBAHASAN2
3.1 KESIMPULAN12
3.2 SARAN12
DAFTAR PUSAKA13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2Rumusan Masalah
1. Apa pengertia dari pengendalian internal ?
2. Apa saja unsur-unsur pengendalian internal ?
3. Apakah manfaat dari pengendalian internal ?
4. Apa tujuan dari pengendalian internal ?
5. Apa saja peran etika dalam pengendalian internal ?
BAB II
PEMBAHASAN
a.Struktur Organisasi
Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari
pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.
Oleh karenaitudalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian
wewenang untu kotorisasi atas terlaksananya setiap transaksi dalam organisasi. Oleh
karenaitu penggunaan formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi
pelaksanaanotorisasi. Di pihak lain, formulir merupakan dokumen yang dipakai
sebagai dasar untuk pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi. Prosedur
pencatatan yang baikakan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat dalam
catatanakuntansidengan ketelitian dan keandalan (realibility) yang tinggi.
c.Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
3
Pemeriksaan mendadak (surprised audit ). Pemeriksaan mendadak
dilaksanakantanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang
akandiperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur.
Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu
orangatau satu unit organisasi.
Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan
secararutinakan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan
tugasnya,sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari.
Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatan.Untukmenjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan
keandalancatatan akuntansinya.
Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas untur-
unsur sistem pengndalian yang lain.
5
2.4 PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS PENGENDALIAN
INTERNAL
Nilai nilai (prinsip) etika yang dijadikan dasar dalam pembahasan pada modul
ini adalah nilai nilai etika yang diberlakukan dikalangan profesi akuntansi yaitu:
1. Integritas, kejujuran dan berterus terang dalam perilaku menjalin hubungan
bisnis
2. Objektivitas, tidak terpengaruh oleh kepentingan pribadi ataupun pihak lain
dalam mengambil keputusan profesionalnya
3. Kompetensi, selalu memelihara dan meningkatkan kompetensi dan keterampilan
pada tingkat yangdibutuhkan.
4. Kerahasiaan : menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dati
hubungan profesional dan bisnis
5. Perilaku Profesional, mematuhi hukum dan peraturan dan menghindari semua
tindakan yang dapat merusak nama baik dan reputasi profesi.
Semua prinsip etika yang disebutkan dalam profesi akuntansi sangat terkait
dengan penyediaan informasi yang dapat diandalkan. Artinya, dalam penyajian
informasi, penyaji informasi wajib memegang teguh prinsip prinsip imtegritas,
objektivitas, kompetensi dan perilaku profesional. Penerapan prinsip prinsip tersebut
secara gabungan akan sangat mendorong ketersediaan informasi yang handal dan
berguna dalam dalam pengambilan keputusan bagi keputusan ekonomik maupun
manajerial.
Informasi harus disajikan dengan juju (intergritas), oleh orang yang kompeten
(competency), objektif (obectivity), tidak boleh informasikan kepada orang yang tidak
berhak (confidenciality), dan tharus sesuai dengan peraturan dan perundang undangan
yang berlaku (professional behavior). Dengan demikian, prisip prinsip etika sangat
berperan dan mutlak wajib diimplementasikan dalam penyajian informasi terutama
prlaporan keuangan.
Selain itu, objektifitas dan kerahasiaan sangat dominan diperlukan bagi para
penegak etika dalam organisasi. Seringkali organisasi (perusahaan) harus melaksakan
aktifitas atau prosedur penegakan etika bila ada pelanggaran yang dilakukan oleh
sebagian anggota organisasi.proses ini haris dilaksanakan secara objektif agar tercapai
keadilan dalam penyelesaiannya. Dalam kasus tertentu, proses penegakan etika
hanyak boleh diketahui oleh fihak fihak yang berkepentingan saja sehingga perlu
dijaga prinsip kehasiaan.
Pada bagian ini akan dinahas mengenai peran etika dalam menegakan
komponen komponen pengendalian internal. Untuk mencapai tujuan pengendalian
internal, pada bagian terdahulu COSO menyecutkan lima komponen pengendalian
intern yaitu linkungan pengendalian (control environment), penilaian risiko (risk
assessment), informasi dan komunikasi (information and communication), aktivitas
pengendalian (control activities) dan pemantauan (Monitoring). Pada dasarnya peran
etika dalam menegakkan komponen komponen pengendalian internal sama
dengan.peran etika dalam mencapai tujuan tujuan pengendalian internal. Etika
berperan dalam setiap pencapaian tujuan pengendalian internal begitu pula dalam
penegakan komponen komponen pengendalian internal, prinsip prinsip etika sangat
berperan bahkan mutlak diperlukan agar komponen komponen pengendalian dapat
ditegakkan.
Dalam menegakkan sistem informasi dan komunikasi, nilai nilai etika yang
dibutukan adalah seperti yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan keandalan
pelaporan keuangan. Nilai nilai etika yang meliputi integritas, kompetensi,
objektifitas, kerahasiaan, dan perilaku profesional sangat menentukan dalam
merancang sistem informasi dan komunikasi yang efektif. Dengan semangat
mengimplementasikan kelima nilai etika tersebut akan tercipta proses yang efektif
yang mampu menghasilkan informasi yang bekualitas yang memiliki karekteristik
kualitatif seperti telah diuraikan dalam bagian terdahulu. Sistem komunikasi yang
didukung dengan kelima nilai etika tersebut akan menghasilkan proses
pengkomunikasian informasi yang merata serta tepat waktu dan akurat.
10
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
12
DAFTAR PUSAKA
http://indahjewel.blogspot.com/2012/09/sistem-pengendalian-internal-spi.html
https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/14/pemahaman-spi-sistem-
pengendalian-intern/
https://www.academia.edu/33142256/SIPI_Yenny_Farlina_Yoris_Hapzi_Ali_Sistem_
Informasi_dan_Pengendalian_Internal_UMB_2017
http://ebook.repo.mercubuana-yogya.ac.id/FTI/tugas_doc_2015/2014/14121041-
SIF40_P_14-14121041-SIF40_P_14-Tugas%20elearning_Administrasi
%20Bisnis_21_51_irwandi _14121041.pdf
MODUL ETIKA - 12 ETIKA DAN PENGENDALIAN INTERNAL.pdf
13