Anda di halaman 1dari 3

Kelompok Mikroba Berdasarkan Temperatur Lingkungan Hidup

Salah satu faktor ekstrinsik pada oertumbuhan mikroba yaitu suhu. Pertumbuhan mikroba memerlukan
kisaran suhu tertentu. Kisaran suhu pertumbuhan dibagi menjadi suhu minimum, suhu optimum, dan suhu
maksimum. Suhu minimum adalah suhu terendah tetapi mikroba masih dapat hidup. Suhu optimum adalah suhu
paling baik untuk pertumbuhan mikroba. Suhu maksimum adalah suhu tertinggiuntuk kehidupan mikroba.
Berdasarkan suhu pertumbuhannya, mikroba dapat dikelompokkan menjadi mikroba psikrofil (kriofil), mesofil,
dan termofil, selain itu ada juga termodurik.

Bakteri Psikrofilik
Mikroba Psikrofil adalah mikroba yang senang hidup dalam suasana dingin yaitu dengan temperatur 0-25 0C,
dengan temperature optimum 20-250C. Kebanyakan dari golongan ini tumbuh di tempat-tempat dingin,
baik di daratan maupun di lautan.

Contoh Mikrobia Psikrofil yaitu :


1. Yersinia enterocolitica
Yersinia enterocolitica adalah spesies bakteri gram-negatif, tidak menghasilkan spora, fakultatif anaeobik,
yang termasuk ke dalam golongan Enterobacteriacea. Pada suhu 20-25°C, bakteri ini dapat bergerak,
tetapi pada suhu 37 °C tidak terjadi pergerakan.
2. Escherichia coli O157:H7
Escherichia coli O157:H7 merupakan jenis E. coli yang patogen terhadap manusia dan banyak
menyebarkan penyakit pada manusia. E. coli galur ini pertama kali diisolasi tahun 1982 di Oregon dan
Michigan karena beberapa orang setelah makan hamburger kemudian diare
3. Chlamydomonas nivalis
Chlamydomonas nivalis adalah ganggang hijau fotosintesis berwarna merah uniseluler yang ditemukan
di ladang salju pegunungan Alpen dan daerah kutub di seluruh dunia.

A. Mikroba Mesofilik
Mikroba mesofilik adalah golongan mikroba yang mempunyai temperatur optimum pertumbuhan
antara 25-370C, minimum 150 C dan maksimum di sekitar 550 C. umumnya  hidup di dalam alat
pencernaan, kadang-kadang ada juga yang dapat hidup dengan baik pada temperatur 40 0 C atau lebih.

Contoh mikroba mesofilik yaitu :

1. Closrtridium botulinum
Clostridium botulinum adalah bakteri yang memproduksi racun botulin, penyebab terjadinya
botulisme. Bakteri ini masuk kedalam genus Clostridium. Bakteri ini pertama kali ditemukan
pada tahun 1896 oleh Emile van Ermengem dan umumnya dapat ditemukan di tanah
2. Neissaria gonorhoe
Neisseria gonorrhoeae merupakan bakteri gram negatif, nonmotil, tidak membentuk spora,
berkembang berkoloni membentuk diplokokus, ataupun tunggal monokokus. Bakteri ini
ditemukan dan diisolasi oleh Albert Neisser pada tahun 1879. Manusia merupakan satu-satunya
inang alami bakteri ini.
3. Thiobacillus
Bakteri Thiobacillus spp. merupakan bakteri Gram negatif yang dicirikan dengan warna merah
muda dengan pewarnaan Gram. reduksi sulfur sebagai sumber energinya, serta amonium, dan
nitrat sebagai sumber nitrogennya, selain itu sangat membutuhkan oksigen untuk
kehidupannya.
4. Thermo aquaticus
Thermus aquaticus adalah spesies bakteri yang dapat mentoleransi suhu tinggi, salah satu dari
beberapa bakteri termofilik yang termasuk dalam kelompok Deinococcus–Thermus.
5. Lactobacillus bulgaricus
Lactobacillus bulgaricus adalah sejenis bakteri yang berperan dalam pembentukan yogurt.
Bakteri ini pertama kali diidentifikasikan oleh seorang dokter asal Bulgaria bernama Stamen
Grigorov, pada tahun 1905. Oleh karena itu dinamakan menurut Bulgaria.
6. Bacillus subtilis
Bacillus subtilis, dikenal juga sebagai hay bacillus or grass bacillus, adalah bakteri Gram-positif,
katalase-positif, ditemukan di dalam tanah dan saluran pencernaan ruminansia dan manusia.
B. Mikroba Termofilik
Mikroba Termofilik adalah mikroba yang tidak hanya tahan terhadap pemanasan pada suhu relatif
tinggi, tetapi juga membutuhkan suhu tinggi untuk pertumbuhannya. Mikroba termofilik dapat hidup optimal
pada suhu 50-550C, dengan kisaran pertumbuhan pada 45-700C. Mikroba ini mempunyai membran sel yang
mengandung lipida jenuh, sehingga titik didihnya tinggi. Selain itu dapat memproduksi protein termasuk
enzim yang tidak terdenaturasi pada suhu tinggi. Di dalam DNA-nya mengandung guanin dan sitosin dalam
jumlah yang relatif besar, sehingga molekul DNA tetap stabil pada suhu tinggi.

Contoh mikroba Termofilik yaitu :


1. Bacillus
2. Clostridium
3. Sulfolobus
4. Thermus aquaticus
5. Thermococcus litoralis

Beberapa di antaranya adalah di sumber air panas, kawah gunung berapi, dan di celah hidrotermal
kedalaman laut. Celah tersebut adalah rekahan permukaan bumi di bawah laut tempat magma
merembes dan memanaskan air.

C. Mikroba Termodurik

Mikroba Termodurik merupakan jenis mikroba yang mampu bertahan hidup pada suhu tinggi tetapi
tidak harus tumbuh pada suhu relatif tinggi. Mikroba ini banyak ditemukan pada produk yang telah
melalui proses pasteurisasi yaitu pada suhu 630C selama 30 menit atau 720C selama 15 detik.
Contoh mikrobia termodurik yaitu : Micrococcus, Microbacterium, Streptococcus, dan
Lactobacillus. Ada juga Aspergillus dan Penicillium adalah jenis kapang yamg mampu tumbuh pada
suhu pasteurisasi.

Anda mungkin juga menyukai