Modul 3 MRP
Modul 3 MRP
Disusun Oleh:
KOTA BANDUNG
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan Modul 3 mengenai Praktikum Material
Requirement Planning. Penyusunan Modul ini disusun untuk menjadi acuan
kegiatan praktikum Mata Kuliah Sistem Produksi.
Akhirnya kami menyadari bahwa Modul ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran
agar penyusunan Modul selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami
mengucapkan banyak terimakasih dan semoga Modul ini bermanfaat bagi para
pembaca.
2
DAFTAR ISI
Cover 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bagian I
Pengantar MATERIAL REQUIREMENT PLANNING 4
Bagian II
Pedoman Praktikum 9
Pengantar 9
Kegiatan Praktikum 9
Contoh kasus 9
Bagian III
Pedoman Penulisan Laporan Praktikum 18
3
BAGIAN I
PENGANTAR MRP
MRP ini digunakan untuk menentukan jumlah dari kebutuhan material untuk
mendukung Jadwal Produksi Induk dan kapan kebutuhan material tersebut
dijadwalkan. (Orlicky,et al., 1994).
Berdasarkan gambar struktur sistem MRP tersebut di atas maka input MRP adalah
sebagai berikut :
Merupakan suatu pernyataan tentang produk akhir (termasuk parts pengganti dan
suku cadang), apa yang direncanakan untuk diproduksi, berapa kuantitas yang
dibutuhkan, pada waktu kapan dibutuhkan dan kapan produk itu akan diproduksi.
Merupakan daftar dari semua material, parts, dan sub-assemblies, serta kuantitas
dari masing-masing yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk atau
Parent Assembly .
4
3. Inventory Status atau Record Files atau Item Master
Merupakan suatu file yang berisi informasi status tentang material, parts, Sub-
assemblies, dan produk-produk yang menunjukkan kuantitas On-Hand, kuantitas
yang dialokasikan (Allocated Quantity), waktu tunggu yang direncanakan (Planned
Lead Times), ukuran lot (Lot Size), stok pengaman, kriteria Lot Sizing, toleransi
untuk Scrap atau hasil, dan berbagai informasi penting lainnya yang berkaitan
dengan suatu item. Di samping informasi file status inventori juga berisi data lead-
time untuk lead-time offsetting (penyesuaian order atau pesanan untuk
memperhatikan periode lead-time). Informasi lain, uraian item, daftar penjual,
pemakaian sampai saat ini, sejarah demand, pencapaian penyerahan penjual,
catatan dalam pemesanan terkemuka, dan tingkat tarif sisa juga terkadang ditemui
pada file status persediaan. Pemeliharaan database harus dilaksanakan untuk
melindungi ketelitian informasi ini. (Hartini, Sri. 2009)
4. Orders (Pesanan-pesanan)
Orders berfungsi memberitahukan tentang jumlah dari setiap item yang akan
diperoleh sehingga akan meningkatkan Stock-On-Hand di masa mendatang.
5. Requirements (Kebutuhan-kebutuhan)
5
2. Output MRP
Laporan utama MRP biasanya menggunakan salah satu format horizontal dengan
waktu dalam Packets (paket), yang biasanya dalam periode mingguan, atau format
vertikal dengan waktu dalam tanggal (Packetless Format). Laporan utama MRP
menyajikan informasi sebagai berikut : Gross Requirements, Schedule Receipt,
Projected On-Hand, Projected Available, Net Requirements, Planned Order
Receipt, dan Planned Order Release
MRP Action Report berfungsi untuk memberi informasi kepada perencana tentang
item-item yang perlu mendapat perhatian segera, dan merekomendasikan tindakan-
tindakan yang perlu diambil.
Pagging adalah suatu proses penelusuran melalui catatan MRP dan BOM untuk
mengidentifikasi pengaruh perubahan kebutuhan suatu komponen terhadap
komponen yang lain. Pagging Report memudahkan perencana untuk menelusuri
sumber dari kebutuhan kotor untuk suatu item atau komponen.
6
3. Lot Size, merupakan kuantitas pesanan (Order Quantity) dari item yang
diberitahukan pada sistem MRP, serta teknik Lot-Sizing apa yang
digunakan.
7
14. Projected Available = On-Hand awal periode (atau Projected Available
periode sebelumnya) + Scheduled Receipts periode sekarang + Planned
Order Receipts periode sekarang – Gross Requirement periode sekarang.
BAGIAN II
8
PEDOMAN PRAKTIKUM
Pengantar
Program Studi : Teknik Industri
Nama Laboratorium : Laboratoium Ergonomi
Nama mata kuliah/Kode : Sistem Produksi
Judul Modul : Praktikum Material Requirement Planning
Jumlah SKS : 2 SKS
Alat yang digunakan : - Komputer / Laptop
- Perangkat lunak (Software) WinQSB
Kegiatan Praktikum
Dalam seksi ini, akan diberikan contoh kasus untuk menunjukkan bagaimana cara
dalam memasukkan dan menyelesaikan masalah.
Contoh kasus
1. Buka Software WInQSB, dengan cara:
Klik Start -> All Program -> WinQSB -> Material Requirements Planning
9
Tabel 1. MRP Specification
MRP Specifocation Keterangan
Judul Masalah yang akan diproses
Problem Title
oleh MRP
Jumlah produk dan part item (item
Number of Product and Part Items
bagian)
Unit waktu per periode yang akan
Time Unit of Planning Period
digunakan (month, week, year)
Jumlah periode yang akan
Number of Planning Period
direncanakan
Number of Periods per Year Jumlah periode setiap tahun
Maximum Number of Direct
Nilai maksimum dari komponen
Component per Parent Item (BOM
langsung per item
or Product Structure Span)
Lalu klik OK
10
Gambar 3. Tampilan Item Master
Pada Tabel dapat dilihat kolom Item ID merupakan nama dari item-item
yang dibutuhkan untuk membuat Tipe-Ex.
Kolom ABC Class, dimana kolom ini berfungsi untuk membedakan
kelas-kelas dari setiap item yang berbeda, menggunakan konsep Pareto.
Source Code ini berfungsi untuk memudahkan dalam mengenali suatu
item agar lebih praktis.
Material Type ini berfungsi agar kita dapat mengetahui apakah item
yang tersebut bersifat bahan setengah jadi atau bukan. Karena item yang
dikerjakan merupakan produk assembly, maka kolom tersebut diisi
dengan “Assembly”
Unit Measure ini berfungsi untuk mengenali satuan yang digunakan.
Lead Time ini yaitu sebagai waktu menunggu yang diperlukan hingga
barang tersebut akan sampai. Untuk mengisi lead time ini kami
menggunakan asusmsi kami sendiri.
Lot Size ini berfungsi untuk menyatakan ukuran minimum pemesanan
yang harus dipesan. Untuk lot size ini kami menggunakan metode LFL
(Lot For Lot) dan FOQ (Fixed Order Quantity). Kami memilih metode
ini karena pemesanan yang dilakukan akan disesuaikan dengan
kebutuhan.
Annual Demand ini kami isi dengan menggunakan demand rata-rata
yang sudah kami hitung sebelumnya saat menghitung Aggregate
Planning.
11
Unit Cost ini kami isi dengan asumsi harga untuk masing-masing item
yang menunjang untuk pembuatan Tipe-Ex ini. Harga yang kami
masukan memang relative terlalu mahal untuk sebuah Tipe-Ex, hal ini
dikarenakan agar hasil perhitungan tidak terlalu kecil.
Setup Unit ini kami isi berdasarkan asusmi yang dibutuhkan untuk
merakit sebuah tipe-ex.
Holding annual cost ini juga kami isi berdasarkan asumsi.
6. Bill Of Material
Klik Menu Bar View -> Bill Of Material
Requirement yang ada pada tabel diata didapatkan dari asumsi anggota
kelompok. Kolom overdue requirement tidak diisi karena diasumsuikan
tidak ada keterlambatan permintaan.
12
Gambar 5. Tampilan MPS (Master Production Schedule)
8. Inventory
9. Capacity
Klik Menu Bar View -> Capacity
Note: Isian data dapat diasumsikan.
M = Maximum
13
Gambar 8. Tampilan Report Selection
14
Menu Bar Result -> Show Result Action (Order) List Action (Order) List
Range = From 0 to 12 -> OK
15
Product Structure Selection -> OK
16
Gambar 15. Capacity Analysis [contoh hasil ditampilkan sebagian]
17
BAGIAN III
PEDOMAN PENULISAN LAPORAN
PRAKTIKUM
Aturan Penulisan Laporan
Laporan menggunakan kertas berukuran A4
Margin Laporan:
Atas : 3 cm
Kiri : 4 cm
Bawah : 4 cm
Kanan : 3 cm
Font penulisan laporan: Times New Roman
Ukuran font : 12
Ukuran spasi antar baris : 1.5
Dijilid mika bening warna BIRU
Laporan harus sesuai dengan sistematika penulisan, ringkas, jelas dan
lengkap.
Penyerahan laporan harus dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
Istilah asing ditulis dengan huruf miring.
18
Sistematika Penulisan Laporan
Cover
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
19