Kelompok 6:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai dan diberi judul “Teori
dan Hipotesis”.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Bapak Desri
Gunawan, S.IP., MA bidang studi Dasar-Dasar Logika. Selain itu, penyusunan
makalah ini juga bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang apa itu
teori dan juga apa itu hipotesis.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi
kami sebagai penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
3.2 Saran…………………………………...………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………...………………...
………......
2
BAB 1
PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian kuantitatif.
Terdapat tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di
antaranya: Pertama, Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori.
Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan
permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan akibat dari konflik
dapat dijelaskan melalui teori mengenai konflik. Kedua, Hipotesis dapat
diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau
difalsifikasi. Ketiga, hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk
memajukan pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat keluar dari
dirinya sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan
benar atau salahnya dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat
peneliti yang menyusun dan mengujinya.
Teori adalah prinsip-prinsip yang berlaku secara universal atau
umum dari bidang keilmuan maupun pengetahuan yang berlainan
dengan kondisi praktis. Sehingga teori ialah pendapat atau pernyataan
secara empiris dari sebuah fenomena yang disepakati bersama. Menurut
pendapat Singarimbun dkk, definisi teori, “teori adalah serangkaian
asumsi, konsep,konstrak, definisi dan preposisi untuk menerangkan suatu
fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan
antar konsep”.
Teori memiliki hubungan dengan hipotesis, merumuskan hipotesis
akan sulit jika tidak memiliki kerangka teori yang menjelaskan fenomena
yang diteliti, tidak mengembangkan proposisi yang tegas tentang masalah
penelitian, atau tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan teori yang
ada. sumber hipotesis adalah teori sebagaimana disusun dalam kerangka
3
teoritis. Karena itu, baik-buruknya suatu hipotesis bergantung pada
keadaan relatif dari teori penelitian mengenai suatu fenomena sosial
disebut hipotesis penelitian atau hipotesis kerja.
b) Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hipotesis?
2. Apa bentuk rumusan hipotesis?
3. Apa saja bentuk-bentuk dari Hipotesis?
4. Apa jenis-jenis hipotesis?
5. Apa karakteristik dari Hipotesis?
6. Bagaimana cara menguji Hipotesis?
7. Apa saja teori hipotesis?
8. Apa pengertian teori?
9. Apa macam-macam teori?
10. Apa peran dan kriteria teori?
11. Apa sumber dan langkah-langkah pendeskrpsian teori?
12. Apa fungsi teori?
c) Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan definisi dari hipotesis dan teori
2. Menjelaskan bentuk rumusan hipotesis
3. Menuliskan bentuk-bentuk hipotesis
4. Mendeskripsikan jenis-jenis dari hipotesis
5. Menjelaskan definisi teori
6. Menjelaskan macam-macam teori
7. Menjelaskan peran dan juga kriteria teori
8. Menjelaskan langkah-langkah pendeskripsian teori
9. Memberitahu fungsi teori
4
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Hipotesis
a) Pengertian Hipotesis
Secara etimologis atau bahasa kata hipotesis, berasal dari kata “hypo”,
yang artinya “dibawah” dan “thesa”, yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis
secara etimologis berarti kebenaran yang masih diragukan. Sedangkan secara
istilah atau terminologi terdapat beberapa tokoh yang mendefinisikan pengertian
hipotesis itu sendiri. Yang pertama yaitu menurut Boedi Abdullah, dalam bukunya
yang berjudul Metode Penelitian Ekonomi Islam menjelaskan bahwasanya
hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Definisi yang dikutip
dari pendapat Zinkmund “Hipotesis is Unproven proposition or supposition that
tentatively explains certain facts or phenomena; a probable answer to a research
question” . Maksudnya, hipotesis merupakan proposisi atau dugaan yang belum
terbukti yang secara tentatif menerangkan fakta-fakta atau fenomena tertentu dan
juga merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pertanyaan riset.
Jadi bisa disimpulkan hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara atas
5
rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian yang bersifat teoritis dan belum
dalam bentuk jawaban secara empiris dan praktis dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan dalam penelitian atau riset.
Hal yang perlu diperhatikan oleh seorang peneliti adalah dia tidak boleh
mempunyai keinginan yang kuat agar hipotesisnya terbukti dengan cara
mengumpulkan data yang hanya bisa membantu memenuhi keinginanya, atau
memanipulasi data sedemikian rupa sehingga mengarah keterbuktianya hipotesis.
Penelitian harus bersifat objektif terhadap data yang terkumpul. Menurut
Suharsimi Arikunto37 dalam bukunya yang berjudul Prosedur Penelitian
6
menjelaskan bagaimana menyikapi sebuah hipotesis yang telah dirumuskan antara
lain:
c) Bentuk-Bentuk Hipotesis
7
a) Semangat kerja pegawai bank Syariah “X” = 75% dari kriteria ideal yang
ditetapkan.
b) Semangat kerja pegawai bank Syariah “X” paling sedikit 60% dari kriteria
ideal yang ditetapkan (paling sedikit itu berarti lebih besar atau sama dengan ≥)
c) Semangat kerja pegawai bank Syariah “X” paling banyak 60% dari kriteria
ideal yang ditetapkan (paling banyak itu berarti lebih kecil atau sama dengan ≤)
Hipotesis yang akan diajukan pilih salah satu saja dan penentuan hipotesis yang
ditetapkan berdasar pada teori dan studi pra penelitian atas objek penelitian yang
diajukan. Berikut kemungkinan masing-masing hipotesis alternatif yang bisa
diajukan, yaitu: a) Semangat kerja pegawai bank Syariah “X”≠ 75% b) Semangat
kerja pegawai bank Syariah “X”< 75% c) Semangat kerja pegawai bank Syariah
“X”> 75%
b. Hipotesis Komparatif
a) Ho: Tidak ada perbedaan kinerja karyawan bank syariah “X” apabila
dibandingkan dengan bank syariah “Y”; atau ada persamaan kinerja karyawan
bank syariah “X” dan bank syariah “Y”, atau
b) Ho: Kinerja karyawan bank syariah “X” lebih besar atau sama dengan (≥)bank
syariah “Y” (“lebih besar atau sama dengan” = paling sedikit).
8
c) Ho: Kinerja karyawan bank syariah “X” lebih kecil atau sama dengan (≤)bank
syariah “Y” (“lebih kecil atau sama dengan”=paling besar).
Hipotesis Alternatif :
a) Ha: Kinerja kerja karyawan bank syariah “X” lebih besar (atau lebih kecil) dari
karyawan bank syariah “Y”.
b) Ha: Kinerja kerja karyawan bank syariah “X” lebih kecil dari pada (< µ2 c)
Ho : µ1 = µ2 Ha : µ1 µ2 Keterangan: µ1 = rata-rata (populasi) kinerja kerja
karyawan bank syariah “X” µ2 = rata-rata (populasi) kinerja kerja karyawan bank
syariah “Y”
c. Hipotesis Asosiatif
d) Jenis-Jenis Hipotesis
Pada umumnya ada dua cara dalam menyatakan hipotesis, yaitu hipotesis
nol dan hipotesis alternatif/penelitian/kerja.
9
Misalnya . Tidak ada perbedaan dari tiga metode mengajar penelitian pendidikan.
Tidak ada hubungan antara iklim organisasi yang menggunakan subskala delapan
dan tingkah laku kepemimpinan antara administratur SD di Pemkot Bandung.
10
satu pihak. Hipotesis yang hanya mengatakan ada perbedaan termasuk hipotesis
tidak langsung, karena alasan tidak ditentukan
e) Karakteristik Hipotesis
1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas yang masuk akal. Suatu hipotesis
harus merupakan penjelasan yang masuk akal mengenai kejadian-kejadian yang
telah dan akan terjadi.
11
empiris dari lapangan dan tes logika. Untuk menguji hipotesis peneliti perlu
melakukan;
3. menerapkan metode ini serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk
menunjukkan hipotesis didukung oleh fakta atau tidak.
Jumlah variabel yang tercakup dalam suatu hipotesis dan bentuk hubungan di
hipotesis. Hipotesis yang hanya terdiri atas satu variabel akan diuji dengan
sedangkan variabel prestasi studi pada contoh kedua adalah variabel interval.
Ada juga hipotesis yang mencakup dua variabel, yang akan diuji melalui
12
2. Ada hubungan positif antara motifasi belajar dan prestasi studi di kalangan
mahasiswa.
variabel yang satu di ukur pada skala interval dan yang satunya pada skala
ordinal.
Salah satu variabel pada hipotesis dengan bivariate analysis itu berfungsi
sebagai variabel yang dijelaskan atau variabel tidak bebas, dan yang satunya
berfungsi sebagai variabel yang menerangkan atau variabel bebas. Satu variabel
variabel y dapat diterangkan oleh variabel x1 tetapi juga dapat diterangkan oleh
x2
terlepas dari x1, dan dapat juga dijelaskan oleh variabel x3 terlepas dari x1 dan
x2.
ketiga variabel bebas yang menerangkan variabel tidak bebas (y) itu terdiri atas 3
hipotesis, yaitu :
Hipotesis dengan analisis bivariate didasarkan pada asumsi cateris paribus, yaitu
asumsi y kecuali variabel yang bersangkutan. Karena itu tidak dilihat hubungan di
antara x1 – x2 – x3. Kalau ketiga variabel itu secara bersama – sama dilihat
sebagai
13
variabel variabel – variabel yang menjelaskan y, maka hipotesis itu mencakup
lebih dari
dua variabel dan akan diuji melalui multivariate analysis. Hubungan itu secara
matematis dapat ditulis y = F (x1 – x2 – x3). Pola hubungan itu berbeda – beda.
B. Teori
a) Pengertian Teori
Teori adalah prinsip-prinsip yang berlaku secara universal atau umum dari
bidang keilmuan maupun pengetahuan yang berlainan dengan kondisi praktis.
14
ilmu yang terpenting sesuai dengan masalah penelitian. Teori dalam penelitian
ilmiah sangat diperlukan untuk membangun hipotesis, melalui proses kerangka
pemikiran.
b) Macam-Macam Teori
Mark membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori ini berhubungan
dengan data empiris. Dengan demikian dapat diuraikan perbedaan ketiganya
antara lain:
1. Teori yang deduktif adalah serangkaian teori yang menerangkan diawali dari
perkiraan atau pikiran yang bersifat spekulatif tertentu ke arah data yang akan
diterangkan.
2. Teori yang induktif merupakan teknik dalam menjelaskan diawali dari sebuah
data ke arah teori. Prakteknya banyak dijumpai pada orangorang yang
berpandangan positivistik ini dijumpai pada kaum behavorist.
3. Teori yang fungsional adalah sebuah teori yang Nampak dalam berinteraksi
pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yakni antar data dan teori saling
mempengaruhi.
1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis. Hukum-
hukum ini biasanya sifat hubungan yang deduktif. Suatu hukum menunjukkan
suatu hubungan antara variabel-variabel empiris yang bersifat ajeg dan dapat
diramal sebelumnya.
2. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu
kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. Di
sini orang mulai dari data yang diperoleh dan dari data yang diperoleh itu datang
suatu konsep yang teoritis (induktif).
15
3. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang
menggeneralisasi. Di sini biasanya tedapat hubungan yang fungsional antara data
dan pendapat yang teoritis.
Dalam prakteknya, teori tidak selalu bisa menjelaskan atas tuntutan yang
dikehendaki dalam peneliti. Suatu teori sering tidak bisa menerangkan fenomena
mirip yang sering terjadi pada waktu dan tempat yang berbeda. Ini berakibat, tidak
bisa dipakainya teori tersebut dalam menjelaskan hasil fenomena yang terjadi.
16
2. Penjelasan atas teori yang dipaparkan seharusnya tegas, sederhana dan bisa
dipahami.
2. Cari sumber-sumber bacaan yang banyak dan relevan dengan setiap variabel
yang diteliti.
3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel
yang diteliti. Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian lihat penelitian
permasalahan yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, teknik
pengumpulan data, analisis dan saran yang diberikan.
4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan,
kemudian bandingkan antara satu sumber dengan sumber lainnya dan dipilih
definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
5. Baca seluruh isi topik buku sesuai dengan variabel yang akan diteliti lakukan
analisis renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap
sumber data yang dibaca.
17
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk
tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau yang
digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.
e) Fungsi Teori
Dalam konteks ilmiah, suatu teori yang didasarkan sebagai ide gagasan
memiliki fungsi sebagaimana berikut ini :
1. Menjelaskan dan mempertajam ruang lingkup variabel dari penelitian yang akan
dilakukan.
2. Sebagai prediktor, yang memprediksikan untuk menemukan kenyataan fenomena
yang kemudian dipakai untuk merumuskan hipotesis dan untuk menyusun
instrumen penelitian.
3. Sebagai kontrol dalam pembahasan hasil penelitian yang dilakukan, yang kemudian
dapat digunakan untuk memberikan saran.
BAB 3
18
PENUTUP
a) Kesimpulan
Ada 2 macam hipotesis, yaitu hipotesis kerja, yang juga disebut hipotesis
alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) (hipotesis nihil) yang juga disebut hipotesis
statistik. Sehubungan dengan perumusan hipotesis maka ada 2 kekeliruan yang
kita buat:
19
Teori dalam penelitian bisa berfungsi sebagai bentuk dari argumentasi,
pembahasan, atau alasan. Teori membantu menjelaskan (atau memprediksi)
berbagai fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Urgensi teori dalam
penelitian adalah sebagai suatu dasar seorang peneliti dalam merumuskan
hipotesis. Hipotesis menjadi dugaan berdasarkan keterngan teori yang sementara
diterima sebagai kebenaran sambil menunggu pengujian menggunakan data
empiris. Terdapat beberapa jenis hipotesis diantaranya adalah hipotesis nol,
hipotesis alternatif, hipotesis direksional, hipotesis non direksional, hipotesis
deskriptif, hipotesis komparatif, dan hipotesis asosiatif. Masing-masing dari jenis
penelitian tersebut digunakan sesuai dengan karakteristik rumusan masalah
penelitian.
b) Saran
DAFTAR PUSTAKA
20
http://edikumild.blogspot.com/2016/06/makalah-teori-dan-hipotesis.html?
m=1
http://funstudyclub.blogspot.com/2017/04/makalah-teori-dan-hipotesis-
penelitian.html?m=1
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7300/4/Bab4_Landasan%20Teori
%20dan%20Hipotesis.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dra.%20Wening
%20Sahayu,%20M.Pd./Makalah%20Hipotesis.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195809071
987031-BUDI_SUSETYO/Teori_dan_Hipotesisx.pdf
https://zenodo.org/record/1117422/files/DASAR%20METODOLOGI
%20PENELITIAN.pdf
http://mkm.helvetia.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/Buku-Metodologi-
Penelitian-by-W-Gulo.pdf
http://adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-
content/uploads/sites/5665/2018/12/Ade-Heryana_Hipotesa-dan-Jenis-
Penelitian-Kuantitatif_Modul.pdf
21