“Efektifitas Progressive Muscle Relaxation (PMR) Terhadap Nyeri Pada Pasien Kanker
Payudara”
Oleh:
NIM : 22221038
Pembimbing:
Dewi Pujiana, S.Kep.,Ns.,M.Bmd
Menurut Purwoastuti dan Walyani (2015) tanda dan gejala dari abses payudara
diantaranya adalah :
Hipertermi
F. Penatalaksanaan
Menurut Nurarif dan Kusuma (2015), penatalaksanaan pada klien dengan
abses diantaranya adalah :
1. Drainase abses dengan menggunakan pembedahan biasanya diindikasikan apabila abses
telah berkembang dari peradangan serosa yang keras menjadi tahap pus yang lebih
lunak. Apabila menimbulkan resiko tinggi, misalnya pada area-area yang kritis,
tindakan pembedahan dapat ditunda atau dikerjakan sebagai tindakan terakhir yang
dilakukan.
2. Karena seringkali abses disebabkan oleh bakteri straphylococcus aureus, antibioti
antistafilokokus seperti flucloxacillin atau dicloxacillin sering digunakan. Dengan
adanya kemuncula staphylococcuss aureus resisten methicillin (MRSA) yang ddidapat
melalui komunitas, antibiotic biasa tersebut menjadi tidak efektif. Untuk menangani
MRSA yang didapat melalui komunitas, digunakan antibiotic lain seperti clindamycin,
trimetroprim-sulfamethoxazole, dan doxycycline.
G. Komplikasi
Komplikasi mayor dari abses adalah penyebaran abses ke jaringan sekitar atau
jaringan yang jauh dan kematian jaringan setempat yang ekstensif (gangren). Pada sebagian
besar bagian tubuh, abses jarang dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga tindakan medis
secepatnya diindikasikan ketika terdapat kecurigaan akan adanya abses. Suatu abses dapat
menimbulkan konsekuensi yang fatal. Meskipun jarang, apabila abses tersebut mendesak
struktur yang vital, misalnya abses leher dalam yang dapat menekan trakea. (Siregar, 2004)
BAB II
A. Kasus
Ny. W berusia 75 tahun datang kerumah sakit palembang Bari pada tanggal 30 oktober 2021
Ny. W mengatakan nyeri dibagian payudara sebelah kanan dan teraba ada benjolah
dipayudaranya. TTV: TD: 120/80 T: 36,6oC N: 100x/m, RR:20x/m . Setelah dilakukan
pemeriksaan lab Ny. W di diagnosa Abses mamae, Ny. W dirawat di ruang bedah dan
dianjurkan untuk berpuasa karena akan dilakukan biopsi.
B. Pertanyaan Klinis
Adakah Pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) Terhadap Nyeri Pada Pasien
Kanker Payudara?
BAB III
ANALISIS JURNAL
A. PICO
P : nyeri
I : Progressive Muscle Relaxation (PMR)
C : Tidak ada pembanding
O: dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien kanker payudara
B. Nama penulis jurnal : Mardiana, et.al
C. Tujuan penelitian
Untuk mengartahui adakah pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) Terhadap Nyeri
Pada Pasien Kanker Payudara?
D. Tempat Penelitian
Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Wahidin Sudirohusodo.
E. Metode dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain pre test dan post test.
F. SEARCHING LITERATURE ( JOURNAL )
Setelah dilakukan Searching Literature ( Journal ) di google scholar, didapatkan 118 journal
yang terkait dan dipilih jurnal dengan judul “Effektifitas Progressive Muscle Relaxation
(PMR) Terhadap Nyeri Pada Pasien Kanker Payudara”
Dengan alasan :
1. Jurnal tersebut sesuai dengan kasus
2. Jurnal tersebut up to date
G. VIA
1. Validity:
Desain : Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain pre test
dan post test.
Sampel: pengambilan sampel yaitu ditentukan sesuai dengan kriteria inklusi
H. Importance dalam hasil
1. Karakteristik Subjek
Karakteristik dalam kriteria inklusi nya yaitu: usia 18 tahun keatas, yang mampu
berkomunikasi dan mampu mengungkapkan rasa sakit, serta pasien yang menerima
analgesik dengan dosis rendah.
2. Beda proporsi
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Uji Paired Sample T-Test diperoleh nilai
signifikansi p = 0,001 < 0,05. Artinya bahwa terapi komplementer Progressive Muscle
Relaxation (PMR) secara signifikan dapat menurunkan skala nyeri pada pasien kanker
payudara
3. Beda Mean
Dapat di interpretasikan bahwa terdapat penurunan skala nyeri yang dialami pasien
kanker payudara setelah diberikan terapi komplementer Progressive Muscle Relaxation
(PMR) dengan nilai selisih rata-rata 2,00 (95%CI = 1,245 – 2,755).
I. Applicability
1. Dalam diskusi
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Uji Paired Sample T-Test diperoleh
nilai signifikansi p = 0,001 < 0,05. Artinya bahwa terapi komplementer Progressive
Muscle Relaxation (PMR) secara signifikan dapat menurunkan skala nyeri pada pasien
kanker payudara dengan nilai selisih rata-rata 2,00 (95%CI = 1,245 – 2,755).
Progressive Muscle Relaxation merupakan tekhnik relaksasi yang melibatkan
pernapasan dalam dan relaksasi otot progresif dari kelompok otot yang utama. Tekhnik
bertujuan untuk merelaksasikan fisik dan mental, mengurangi respon terhadap stress
serta mengurangi sensasi nyeri (Akmes, 2014). Peneliti sebelumnya yaitu (Pathak et al.,
2013) melaporkan bahwa PMR efektif dalam mengurangi rasa nyeri serta kelelahan
pada pasien kanker
J. Diskusi (membandingkan jurnal dan kasus)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mardiana, et.al dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) efektif dalam menurunkan nyeri pada
pasien kanker payudara.
Menurut saya jurnal ini bisa diaplijasikan di Rumah Sakit Palembang Bari karena dapat
membantu pasien kanker payudara untuk menurunkan rasa nyeri secara nonfarmakologis.
BAB IV
KESIMPULAN