Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

A. PENDAHULUAN.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentangantara Benua Asia-Australia
dan Lautan Pasifik. Merupakan tempat lalu lintas dari barat ke timur atau dariarah
utara ke selatan, jalur jalur tersebut juga memungkinkan adanya komunikasi barat-
timur atau utara-selatan. Beberapa hal yang menjadi persamaan adalah masalah
geologi, musim,ras, binatang,bahasa, kelompok etnik dan artefak.
Indonesia berada di tengah mendapat pengaruh dari keduanya. Bagian barat yaitu
Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Sulawesi, sama dengan bagian wilayah
Asia Tenggara. Sedangkan bagian timur, yaitu Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, Maluku, dan Papua memiliki kesamaan dengan Kepulauan Pasifik.

Penelitian penelitian dari sebelum perang dunia kedua atau sesudahnya memiliki
keterkaitan dengan Asia Tenggara. Bukti-bukti dari masa berburu dan mengumpulkan
makanan antara lain adalah alat batu berupa serpih, alat masif, dan alat monoforsal ,
alat tulanh, alat dari kulit kerang, penguburan di dalam gua, serta lukisanpada dinding
gua dan tebing karang berkaitan dengan Asia Tenggara. Budaya alat pebble atau yang
di sebut sumatralith, berada dalam konteks budaya Hoabinhian yaitu sebuah situs di
Vietnam Utara.

Temuan pada masa bercocok tanam adalah beliung persegi, gelang batu yang
diumpam,mata panah dan pemukul kulit kayu, bahkan gerabah, sejenis dengan di Asia
Tenggara.

Temuan di Dong Son pada tahun 1924 menimbulkan teori adanya kebudayaan Dong
Son merupakan kebudayaan yang amat berpengaruh pada jaman prasejarah indonesia,
terutama pada masa perundingan. Temuan benda perunggu seperti nekara,
kapak,bejana,senjata tajam,dan perhiasaan.

Penelitian penelitian yang di lakukan di wilayah timur membuktikaan adanya


pengaruh Asia Tenggara. Menemukan tradisi serpih-bilah,pisau kecil,alat tusuk dari
tulang, serut, gerabah,perhiasaan dari kulit kerang yang di temukan di wilayah timur
seperti Nusa Tenggara Timur,Maluku,Irian Jaya. Selain itu di Kepulauan Maluku di
temukan banyak sekali lukisan lukisan gua di Pulau Seram.

Selain itu persamaan Indonesia dan Pasifik antara lain adalah sebagai berikut
1. Gerabah Lapita.
2. Peninggalan Megalitik.
3. Pola Topeng.
4. Kapak Lonjong.
5. Lukisan.
B. Alam
1. Awal Kehadiran Manusia.
Sejarah alam semesta lebih panjang ketimbang sejarah kehdupan manusia.
Manusia muncul pertama kali di muka bumi sekitar tiga juta tahun yang lalu
bertepatan dengan terjadinya berkali kali pengesan dalam zaman yang di sebut
Kala plestosen berlangsung kira kira antara 3.000.000 sampai 10.000 tahun yang
lalu. Pada waktu glasiasi suhu di bumi menurun dan glester yang terdapat di
daerah daerah kutup serta puncak puncak gunung api dan pegunungaan tinggi
meluas hingga ke tempat lain yang mengakibatkan terjadinya penutupan dataran
dataraan es. Misalnya terjadi di daerah benua benua Amerika, Eropa, Asia dan
pegunugan pegunungan tinggi lainnya. Peristiwa pengesan di kala Plesosen terjadi
beberapa kai di selingi oleh masa masa antarglasial yaitu waktu suhu bumi naik
kembali dan menyebabkan es mencair serta gletser gletser menari diri ke arah
tempat tempat semula.

Pada saat pengesaan, daerah topik yang tidak terkena pelebaran es keadaanya
lembab dan megalami masa pluvial (masa hujan). Masa berlangsungnya pluvial
dan antarpluvial di Asia dan Kepulauan Indonesia belomdi ketahui kepastiannya.

Alam menyediakan segala sumber kehidupan untuk hidup. Semua makhluk hidup
memerlukan makanan. Manusia di ciptakan memiliki kelebihan dari pada makhuk
hidup lainya yaitu akal pikiran. Dengan kelebihan tersebut manusia menciptakan
berbagai alat untuk membantu dalam hal mempermudah dalammencari makanan.
Alat alattersebut terbuat dari batu,kayu, dan tulang yang di gunakan untuk
memburu hewan, mengumpulkan umbi umbian,buah buahan dan daun daunan.
Cara hidup yang demikian termasuk salah satu ciri kehidupan manusia pada kala
Plestosen.

Perkembanggan akal budi manusia mengalami perkembanggan yang tercermin


dari hasil yang amat di pengaruhi oleh lingkungan alam sekitar.perubahaan
perubahan perubahan itu terjadi di alam padabentuk permukaan tanah , ataupun
segala peristiwa alam lain yang kadang menimbulkan bencana kehidupan yang
memiliki nilai segi manfaat yang positif ataupun negatif.

Iklim memegang peranan penting dalam menyatukan berbagai corak ragam


kehidupan. Iklim yang sangat dingin memaksa manusia dan hewan untuk
berpindah pindah tempat ke tempat yang iklimnya cocok dengan mereka.

Akibat lain dari meluasnya muka es pada kala Plestosen adalah turunnya muka
laut. Hal ini di sebabkan oleh masa pengesan bagian terbesar air di bumi
membeku menyebabkan air di muka laut turun antara 100-150 m dari muka
semula sehingga laut dangkal berubah menjadi daratan.
2. Keadaan Alam Pada Kala Plestosen Sampai Kini.
Berbagai peristiwa alam yang menyebabkan perubahan bentuk muka bumi antara
lain adalah gerakan pengangkatan (orogenesis),gerakan pengikisan (erosi),dan
kegiataan gunung api. Gerakan pengangkatan akan memunculkan daratan daratn
baru dengan membentuk lapisan tanah menjadi terlipat , miring, berkelok kelok
dan berbukit bukit.

Letusan gunung api melemparkan batu, krikil,lhar,larva dan abu untuk kemudian
di timbunkan di atas daratan atau lautan di sekitarnya. Gerakan gerakam yang
berasal dari dalam bumi (endogen) dan gerakan gerakan dari luar bumi (eksogen)
akan membentuk muka bumi. Gerakan gerakan pengikisan yang terjadi terus
menerus belum dapat mengimbangi gerakan pengangkatan yang begitu kuat.

Pada kala Plestosen bagian barat kepulauan indonesia berhubungan dengan


daratan Asia Tenggara sebagai akibat dari turunnya muka air laut. Sedangkan,
kepulauan indonesia bagian timur berhubungan dengan daratan Australia.
Daratan yang menghubungkan Indonesia bagian barat di sebut PAPARAN
SUNDA dan daratan yang menghubungkan Irianan dengan Australia di sebut
PAPARAN SAHUL

Sebelum kala Plestosen yaitu pada masa zaman Tersier secara umum bumi masih
di kuasai sepenuhnya oleh hewan hewan raksasa menyusui yang mencapai puncal
perkembanganya pada zaman ini.

Anda mungkin juga menyukai