Anda di halaman 1dari 3

Nama dan NIM 1.

Firliana Nadiatun Nisa (204105030110) Tanda Tangan Wakil


Kelompok
2. Ridho Ahmad Saputra (204105030107)
3. Wulan Guritno (205105030010)
4. Ildayatur Rofiah (205105030024)
Kelas Akuntansi Syariah 4

REVIEW JURNAL

DIMENSI AKHLAK DALAM FILSAFAT ISLAM

Judul Jurnal Dimensi Akhlak dalam Filsafat Islam


Nama Jurnal Jurnal Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-
Raniry, Banda Aceh, Indonesia.
Nama Penulis Rasyad
Latar Belakang Masalah Akhlak memiliki peran yang sangat penting bagi
(Issue Penelitian) kehidupan. Manusia yang berakhlak menjaga
menjaga kemuliaan dan kesucian jiwanya,
menghindarkan diri dari sifat-sifat tercela. Akhlak
yang baik mengangkat derajat kemuliaan manusia di
hadapan Allah SWT. Karena begitu pentingnya
akhlak dalam semua aspek manusia, para filosof
menjadikan akhlak sebagai salah satu objek
kefilsafatan mereka. Diantara filosof yang mengkaji
hubungan akhlak dalam filsafat yaitu Al Farabi, Ibnu
Sina, Ibnu Maskawaih, Ibnu Bajjah, dan Al-Ghazali.
Masalah Penelitian Bagaimana konsep akhlak yang diartikulasi atau
menurut para filusuf muslim dalam pandangan
filsafat?
Metode Penelitian Metode analisis deskriptif
Hasil dan Pembahasan Hasil:
Konsep akhlak di dalam filsafat islam sangat
berkaitan dengan filsafat pada umumnya, dibuktikan
dengan beberapa ahli filsafat islam yang
mengintegrasikan konsep-konsep etika dari Plato dan
Aristoteles dengan ajaran islam, salah satunya adalah
Ibnu Maskawih.
Pembahasan:
Peneliatan ini menunjukan bahwa tidak adanya
perbedaan pemaparan akhlak dari filsuf muslim,
justru para ahli memberikan pandangan yang lebih
luas dan lebih mudah dipahami oleh orang awam
tentang akhlak yang mungkin didalam al-Qur’an
kurang menjelaskan. Para ahli juga hanya
menambahkan penjelasan apa yang ada didalam al-
qur’an, seperti Al-Farabi membagi Akhlak terpuji
dalam tiga hal : Pertama, berani adalah sifat yang
terpuji, dan sifat ini terletak dintara dua sifat yang
tercela, yaitu membabi buta (tahawwur) dan penakut
(juban). Kedua, kemurahan (karam), ini terletak
dianatra dua sifat tercela juga, yaitu: kikir dan boros
(tabriz). Ketiga, memelihara kehormatan diri (‘iffh),
dan ini juga terletak di antara dua sifat tercela, yaitu:
keberandalan (khala’ah) dan tidak ada rasa
kenikmatan.
Ibnu Maskawih yang mengintegrasikan konsep-
konsep etika dari Plato dan Aristoteles dengan ajaran
Islam serta diperkaya dengan pengalaman pribadinya
dan situasi zaman yang mengitarinya. Oleh karena
itu, pemikiran akhlak Ibnu Maskawaih merupakan
perpaduan antara tuntunan teoritis dan praktis.
Dimensi akhlak dalam filsafat al-ghazali didasarkan
pada konsep ajaran Islam yang berciri mistik. Al-
ghazali menggolongkan ilmu akhlak dalam
kelompok ilmu mu’amalah, yaitu ilmu yang
membahas bagaimana manusia bertingkah laku agar
sesuai dengan dengan semangat agama Islam.
Konklusi (Proposisi Jurnal ini menerangkan pemahaman dari beberapa
Baru) filososof muslim terkenal yang sudah ahli dalam
bidangnya, dalam penjelasannya para ahli
menjelaskan dengan sangat detail dan sangat relevan
untuk di praktikkan di kehidupan sehari-hari seperti
keberanian, karam (kemurahan), dan iffah yang
didalamnya tercakup berbagai jenis keutamaan dan
kebahagiaan.
Pengaruh pemikiran yunani sangat berdampak pada
pemaparan filosof muslim tentang akhlak, tetapi
intinya tetap mengacu pada al-Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai