Anda di halaman 1dari 31

Laporan Kasus

HEMAPTOE ET CAUSA SUSPECT TUBERKULOSIS PARU

Zafira Ananda Raisha, S.Ked


712019037

Pembimbing:
dr. Kristinawati Sp.PD

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kasus berjudul


HEMAPTOE ET CAUSA SUSPECT TUBERKULOSIS PARU

Dipersiapkan dan disusun oleh


Zafira Ananda Raisha, S.Ked
712019037

Telah diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat dalam mengikuti kegiatan K
epaniteraan Klinik Senior Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Pale
mbang di Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Palemba
ng BARI.

Palembang, November 2021


Dosen Pembimbing

dr. Kristinawati Sp.PD


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah swt, Yang Maha Esa dengan segala keindahan-
Nya, zat Yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-Nya, yang terlepas dari
segala sifat lemah semua makhluk. 
Alhamdulillah berkat kekuatan dan pertolongan-Nya penulis dapat menyeles
aikan laporan kasus yang berjudul “Hemaptoe et causa Suspect Tuberkulosis
Paru” sebagai salah satu syarat dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Se
nior Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di Departemen
Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI.
Dalam penyelesaian laporan kasus ini, penulis mendapat bantuan, bimbinga
n dan arahan maka dari itu kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih ke
pada dr. Kristinawati, Sp.PD selaku dosen pembimbing.
Semoga Allah swt membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Penulis
menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari sempurna, karena kesempurna
an itu hanya milik Allah. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa mendatang.

Palembang, November 2021

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMANPENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1
BAB II. LAPORAN KASUS................................................................................ 4
2.1 Identifikasi .............................................................................................. 4
2.2. Anamnesis .............................................................................................. 4
2.3. Riwayat Penyakit Dahulu ...................................................................... 5
2.4. Riwayat Penyakit Keluarga ................................................................... 5
2.5. Riwayat Kebiasaan ................................................................................ 5
2.6. Pemeriksaan Fisik .................................................................................. 5
2.7 Pemeriksaan Penunjang ........................................................................ 10
2.8. Resume ................................................................................................ 13
2.9. Assessment ............................................................................................15
2.10. Diagnosis Banding ..............................................................................23
2.11. Diagnosis Kerja ................................................................................. 23
2.12. Rencana Tindakan Khusus..................................................................24
2.13. Penatalaksanaan ................................................................................. 24
2.14. Prognosis ............................................................................................ 25
2.15. Follow Up .......................................................................................... 26
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 28
3.1. Heart Failure........................................................................................ 28
3.2. Hypertension Heart Disease................................................................. 38
3.3. Dispepsia Fungsional............................................................................ 45
3.4. Atrial Fibrilasi....................................................................................... 48
3.5. Dehidrasi Low Intake........................................................................... 63
3.6. Hipertensi.............................................................................................. 64
3.7. Hipokalemia.......................................................................................... 71
3.8. Peningkatan Enzim Hati....................................................................... 77
3.9. Krisis Tiroid.......................................................................................... 80
3.10 Eritrositosis.......................................................................................... 82
BAB IV. ANALISA KASUS .............................................................................. 87
BAB V. KESIMPULAN ..................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 95
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hemoptisis didefisinikan sebagai ekpetorasi dari darah yang berasal dari p


aru atau trunkus bronkotrakeal sedangkan hemoptisis masif adalah batuk darah
dengan volume 100-1000 mL (jumlah yang digunakan masih beragam pada be
berapa pusat pendidikan). Belum ada volume spesifik yang dapat digunakan se
cara universal untuk definisi hemoptisis masif. Volume cairan yang bisa ditam
pung di dalam saluran nafas sebesar 100-200 ml. Oleh karena itu, hemoptisis d
apat dikatakan non-masif bila perdarahan kurang dari 200 ml.1
Di Indonesia, prevalensi hemoptisis pada pasien rawat inap di RSP tahun 2
007 dan 2008 sebesar 30.99% dan 34.68%. Etiologi dari hemoptisis ini beraga
m, di antaranya adalah penyakit parenkimal, penyakit saluran nafas, dan penya
kit vaskuler. Namun dari beberapa penelitian, 3-42% pasien dengan hemoptisis
etiologinya tidak dapat diketahui dan dapat disebut sebagai kriptogenik. Pasien
dengan hemoptisis masif sebaiknya selalu dianggap kondisi yang mengancam
nyawa yang memerlukan terapi yang cepat, tepat, dan efektif.1
Penyakit terbanyak yang mendasari terjadinya hemoptisis adalah TB paru,
sebanyak 49 kasus atau 47,6% dari total kejadian hemoptisis di bangsal paru R
SUP Dr. M. Djamil selama Januari 2011 – Desember 2012. Penelitian sebelum
nya oleh Russilawati, dkk di RSUP Dr. M. Djamil juga mendapatkan TB aktif s
ebagai penyebab utama hemoptisis, dengan persentase 43% dari total kasus he
moptisis selama 5 tahun, diikuti oleh bekas TB 22% dan kanker paru 10%.2
Tuberkulosis paru (TB) merupakan suatu penyakit infeksi kronik yang ber
kembang dengan lambat, penyebab dari tuberculosis adalah bakteri gram negati
ve yang tahan asam, cara penularannya dapat terjadi pada lingkungan yang pad
at atau perkotaan yang kemungkinan besar telah mempermudah dari penularan
dan berperan dalam peningkatan kasus Tuberkulosis paru, penularan sebagian
besar terjadi dengan cara inhalasi basil yang mengandung droplet nuclei, khusu
snya yang didapat dari pasein TB paru yang batuk berdarah atau berdahak yang
mengandung basil tahan asam (BTA). Tuberculosis dapat terjadi dalam paru-pa
ru atau dikenal sebagai Tuberkulosis paru dan dapat juga terjadi di luar paru ata
u dikenal sebagai tuberculosis ekstra paru. Tuberculosis yang tidak ditangani d
engan benar dapat menimbulkan komplikasi akut seperti pleuritis, efusi pleura,
maupun empiema, dapat juga terjadi komplikasi kronis seperti kerusakan paren
kim berat (fibrosis paru), sindroma gagal napas akut (ARDS) yang sering terjad
i pada TB milier dan kavitas TB.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan pembuatan laporan kasus ini:


1. Diharapkan pada semua sarjana kedokteran dapat memahami setiap
kasus Hemaptoe et caua Tuberkulosis Paru.
2. Diharapkan adanya pola berpikir kritis setelah dilakukannya diskusi
laporan Hemaptoe et caua Tuberkulosis Paru, penyebabnya ini dengan
pembimbing klinik.
3. Diharapkan pada semua sarjana kedokteran dapat mengaplikasikan
pemahaman yang didapat mengenai kasus Hemaptoe et caua
Tuberkulosis Paru serta penyebabnya, terkait pada kegiatan
kepaniteraan.

1.3 Manfaat

1.3.1 Teoritis
Untuk meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan
ilmu tentang laporan kasus ini
1.3.2 Praktis
Sebagai masukan guna lebih meningkatkan mutu pelayanan
yang diberikan terutama dalam memberikan informasi (pendidikan
kesehatan) kepada pasien dan keluarganya tentang kegawatan pada
pasien
BAB II
LAPORAN KASUS

2.1 Identifikasi
No. RM : 62.41.93
Nama lengkap : Tn. A
Umur : 10 Oktober 1975 1971/ 46 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Pegawai rumah makan sejak 15 tahun yll
Alamat : Jl. KH. Wahid Hasyim 7 Ulu, Palembang
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 16 November 2021
Tanggal Pemeriksaan : 17 November 2021
Dokter Pemeriksa : dr. Povi, Sp. P
Ruangan : Ruang TB Paru Kelas III

2.2 Anamnesis
Keluhan Utama:
Muntah darah dan keluar darah dari hidung
Keluhan Tambahan:
Batuk (+), dahak (+), perubahan suara atau suara parau (+), sesak
(+), nyeri punggung belakang (+).
Riwayat Perjalanan Penyakit:
Os datang ke IGD RSUD Palembang Bari dengan keluhan muntah
darah dan keluar darah dari hidung. Darah yang keluar berwarna merah
segar. Keluahn disertai batuk saat setelah keluar darah dan merasa sesak,
dan hilang dengan sendirinya. Saat berludah dan batuk juga mengeluarkan
dahak dengan warna merah segar, kadang merah kecoklatan / kehitaman,
dan berlendir. Pasien juga mengeluh suaranya parau saat setelah muntah dan
batuk sejak kemarin, hingga sekarang. Pasien juga mengeluh pusing sebelah
kanan dan hilang timbul, pusung hilang saat istirahat. Pasien juga mengeluh
kadang merasa masam pada mulut walaupun sudah makan, masam pada
mulut datang hilang timbul datang walaupun sudah makan. Nyeri pada
punggung belakang dirasakan ± 3 hari yang lalu.
Os memliki penyakit asam lambung sejak 2013 dan sudah
dilakukan endoskopi. Riwayat minum obat selama 6 bulan ada dan sudah
selesai di bulan Juni 2020, namun setelah pengobatan pasientidak pernah
kontrol lagi ke dokter.
Riwayat penyakit vertigo / pusing berputar (+), riwayat penyakit
darah tinggi (-), DM (-), jantung (-). Riwayat ibu memiliki penyakit DM (+),
dan ayah memiliki riwayat penyakit jantung. Riwayat mengkonsumsi
minuman beralkohol dan rokok disangkal, namun suami pasien adalah
seorang perokok dan sering merokok di luar rumah. Pola makan pasien
tidak teratur, dan makan apa saja yang bisa di makan, namun pasien kurang
suka makan makanan yang manis. BAB dan BAK tidak ada keluhan.

2.3 Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat penyakit hipertensi : disangkal
Riwayat penyakit diabetes melitus : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Riwayat penyakit paru : minum obat 6 bulan ada
Riwayat penyakit lambung : disangkal
Riwayat penyakit asma : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat penyakit tiroid : disangkal
Riwayat penyakit vertigo : ada

2.4 Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit hipertensi : disangkal
Riwayat penyakit diabetes melitus : disangkal
Riwayat penyakit jantung : ada (ayah)
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Riwayat penyakit paru : disangkal
Riwayat penyakit lambung : disangkal
Riwayat penyakit asma : disangkal
Riwayat penyakit DM : ada (Ibu)

2.5 Riwayat Kebiasaan


Riwayat mengkonsumsi minuman beralkohol dan rokok disangkal,
namun suami pasien adalah seorang perokok dan sering merokok di luar
rumah. Pola makan pasien tidak teratur, dan makan apa saja yang bisa di
makan, namun pasien kurang suka makan makanan yang manis.

2.6 Pemeriksaan fisik


Dilakukan pada tanggal 18 November 2021
Keadaan Umum:
- Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
- Kesadaran : Compos mentis
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 85x/ menit, reguler, isi dan tegangan cukup
- Pernafasan : 22x/ menit, tipe thorakoabdominal
- Temperature : 36,2oC
- Berat Badan : 60 kg
- Tinggi Badan : 155 cm
- Kesan Status Gizi : Obesitas 1 (IMT 25)

Keadaan Spesifik:
1. Pemeriksaan Kepala:
- Bentuk kepala : Normocepali
- Rambut : Tidak rontok, tidak mudah dicabut
- Muka : Pucat (-)

2. Pemeriksaan Mata:
- Exoftalmus : Tidak ada
- Endoftalmus : Tidak ada
- Palpebra : Edema (-/-)
- Konjungtiva : Anemis (-/-)
- Sklera : Ikterik (+/+)
- Pupil : Refleks cahaya (+/+), (3mm/3mm), isokor
- Visus : Kabur jarak dekat dan jauh
- Gerakan : Baik ke segala arah, dengan jarak 6 meter
- Lapang Pandang : Luas

3. Pemeriksaan Telinga :
- Liang telinga :Normal
- Serumen : (-/-)
- Sekret : (-/-)
- Nyeri tekan : (-/-)
- Gangguan pendengaran : (-)

4. Pemeriksaan Hidung :
- Deformitas : (-)
- Nafas cuping hidung : (-)
- Sekret : (-)
- Epistaksis : (+)
- Mukosa hiperemis : (-)
- Septum deviasi : (-)

5. Pemeriksaan Mulut danTengorokan:


- Mulut mengot : (-)
- Bibir : sianosis (-), pucat (+)
- Gusi : hiperemis (-)
- Lidah : kotor (-), atrofi papil (-)
- Tonsil : T1-T1 Tenang
- Faring : hiperemis (-)
6. Pemeriksaan Leher :
- Inspeksi : tidak terlihat pulsasi vena jugularis, tidak te
rlihat
benjolan, lesi pada kulit (-)
- Palpasi : Pembesaran Tiroid (-), Pembesaran KGB
(-)
- JVP : 5+2 cm H2O

7. Pemeriksaan Kulit :
- Hiperpigmentasi : (-)
- Ikterik : (+)
- Petikhie : (-)
- Sianosis : (-)
- Pucat pada telapak tangan dan kaki : (-)
- Kulit : Kering
- Turgor : CRT > 2 detik
-
8. Pemeriksaan Thorax:
Paru-Paru Depan
Inspeksi : Statis, Dinamis, Simetris, Spider nevi (-)
Statis  Kanan sama dengan kiri
Dinamis  Tidak ada yang teringgal
Sela iga melebar (-), retraksi intercostae (-), benjolan di ste
rnum
(+)
Palpasi : Stem fremitus kanan sama dengan sisi kiri, benjolan
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru kanan kiri
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi basah sedang (-/+), wheezing (-/-)

Paru-Paru Belakang
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Stem fremitus kanan sama dengan sisi kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi basah sedang (-/+), wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
Perkusi :
- Atas : ICS II linea parasternalis dextra et sinistra
- Kanan Bawah : ICS IV linea parasternalis dextra
- Kiri bawah : ICS V linea midclavicularis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 normal, reguler, Murmur (-),

Gallop (-)

9. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Datar, venektasi (-), caput medusa (-), spider nevi (-),
benjolan (-)
Palpasi : Lemas, nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan lien tidak
teraba, massa (-), ballotement (-), nyeri tekan suprapubik
(-), ketok CVA (-)
Perkusi : Tympani (+), undulasi (-), shifting dullness (-)
Auskultasi : Bising usus (+) 3x/menit

10. Pemeriksaan Genitalia:


Tidak diperiksa

11.Ekstremitas:
Lengan Kiri Kanan
- Tonus Eutoni Eutoni
- Gerakan Cukup Cukup
- Kekuatan 5 5
- Otot Eutrofi Eutrofi
Tangan Kiri Kanan
- Warna telapak Ikterik Ikterik
- Kuku Normal Normal
- Kelainan jari Normal Normal

Tungkai dan kaki Kiri Kanan


- Tonus Eutoni Eutoni
- Gerakan Cukup Cukup
- Kekuatan 5 5
- Otot Eutrofi Eutrofi
- Edema - -
Reflek Fisiologis Kiri Kanan
- Biceps Normal Normal
- Triceps Normal Normal
- Patella Normal Normal
- Achilles Normal Normal
Reflek Patologis Kiri Kanan
- Babynski Negatif Ne
gatif
- Oppenheim Negatif Ne
gatif
- Gordon Negatif Ne
gatif
- Schaeffer Negatif Ne
gatif
- Rossolimo Negatif Ne
gatif
2.7 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Rontgen Thorax (Tanggal 16 November 2021)

Pada pemeriksaan foto Rontgen didapatkan :


 CTR <50%, cor tak membesar
 Corakan bronkovaskular normal
 Tidak tampak infiltrat
 Diafragma kanan dan kiri licin
 Tulang-tulang intak
 Soft tissue baik
Kesan :
 Radiologis tak tampak kelainan Thorax
2. Pemeriksaan Laboratorium (Tanggal 16 November 2021)
Parameter Hasil Nilai Normal Interpretasi
Hematologi
Hemoglobin 13,3 g/dl 14,0 - 16,0 g/dl Menurun
Eritrosit 4,60 juta/ul 4.5-5.5 juta/ul Meningkat
Hematokrit 41 % 40-52% Normal
Trombosit 322103/ul 150-400 103/ul Normal
Leukosit 10,3 103/ul 5-10 103/ul Meningkat
Hitung Jenis
Eosinophil 1% 1-3% Normal
Basophil 0% 0-1% Normal
Neutrophil 1% 2-6 % Normal
batang
Neutrophil 62% 50-70% Normal
segmen
Limfosit 31 % 20-40% Normal
Monosit 5% 2-8% Meningkat
Kimia Klinik
Ureum 23 mg/dl 20-40 mg/dl Meningkat
Kreatinin 0,83 mg/dl 0,9-1,3 mg/dl Menurun
Glukosa Darah 93 mg/dl < 180 mg/dl Normal
Sewaktu
Natrium 139 mmol/ 135-155 mmol/ Normal
L L
Kalium 3,57 mmol 3,6-6,5 mmol/L Normal
/L

2.8 Resume
Os datang dengan keluhan muntah darah dan keluar darah dari hidung,
darah segar, disertai batuk (+), perubahan suara jadi parau (+), batuk disertai
dahak, dahak berwarna merah segar, kadang merah kehitaman / kecoklatan,
dan berlendir. Pusing sebelah kanan (+). Riwayat asam lambung (+), minum
obat 6 bulan (+) dan selesai. Pola makan kurang teratur , kadang telat
makan, dan apa saja yang bisa dimakan. BAK dan BAB normal.
2.9 Assessment
1. Diagnosis Kerja : Hemaptoe ec Susp, TB Paru
Subjektif :

Objektif :

Diagnosis Banding :
1. Hematemesis ec Susp Tb Paru
2. Gastritis Erosif + TB Paru

Rencana Pemeriksaan Tambahan : 

P:
 Non Farmakologi
 Farmakologi
 Non Farmakologi
 Terapi Gizi ( tinggi karbohidrat dan protein)
 Farmakologi
 IVFD RL gtt 20 x/menit
 Inj. Omeprazole 2x40 mg
 Inj. Ondansetron 3x8 mg

2. Diagnosis Kerja : Atrial Fibrilasi Rapid Ventrikular Response ec Hipertiroid


Subjektif :
Pasien mengeluh sering berdebar-debar (palpitasi), sesak nafas saat aktivit
as, cepat lelah, penurunan berat badan walau nafsu makan normal

Objektif :
 Nadi 105x/menit
 EKG : AF RVR
Indeks Wayne:

Diagnosis Banding :
1. AF RVR ec CHF
2. AF RVR ec Hipertensi

Rencana Pemeriksaan Tambahan : echocardiography, TSH, T3, T4


P:
 Non Farmakologi
 Cek kembali apakah lead ekstremitas sudah terpasang dengan
benar
 Farmakologi
 Propanolol 2x1
 Digoxin 1x1
3. Diagnosis Kerja : Hipertensi Emergensi ec Hipertensi Primer
Subjektif :
Pasien mengatakan punya riwayat darah tinggi sejak usia 20 tahun dan ada
riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga serta tidak mengkonsumsi obat sec
ara rutin dan teratur, pasien mengeluh penglihatan menurun dan kabur

Objektif :
Tekanan Darah 160/100 mmHg
Diagnosis Banding :
1. Hipertensi Emergensi ec Hipertensi Sekunder
Rencana Pemeriksaan Tambahan : -
P:
 Non Farmakologi
 Edukasi mengenai penyakit (definisi, penyebab, manifestasi
klinis, tatalaksana, dan prognosis) yang dialami pasien kepada
pasien dan keluarga.
 Diet rendah garam
 Anjuran olahraga 3 kali seminggu
 Farmakologi :
 Candesartan 1x8 mg

4. Diagnosis Kerja : Hipokalemia Ringan ec DLI


Subjektif : Pasien mengeluh muntah sejak 10 hari SMRS, frekuensi muntah >
5x sehari, muntah apa yang dimakan, tidak menyemprot, tidak a
da darah.
Objektif :
 Penurunan Kalium (3,3 mmol/L)
Diagnosis Banding :
1. Hipokalemia ec KAD
2. Hipokalemia ec Kongenital
Rencana Pemeriksaan Tambahan :  Koreksi Kalium Post Hipokalemia
P:
 Non Farmakologi
 Edukasi mengenai penyakit (definisi, penyebab, manifestasi
klinis, tatalaksana, dan prognosis) yang dialami pasien kepada
pasien dan keluarga.
 Diet kaya kalium
 Terapi gizi
 Farmakologi
 Infus KCL 1 flash yang dincerkan dalam NaCl 0,9% gtt 20 x/men
it makro
 Infus Ringer Asetat

5. Diagnosis Kerja : Underweight ec Hipertiroid

Subjektif : Pasien terlihat kurus


Objektif :
BB 47 kg, TB 165 cm, IMT 17,2 (underweight); BBI 58,5 kg
Diagnosis Banding :
1. Underweight ec Malnutrisi
2. Underweight ec Mual Digesti
Rencana Pemeriksaan Tambahan :   -
P:
 Non Farmakologi
 Terapi gizi

6. Diagnosis Kerja : Ikterik ec Tiroid Storm

Subjektif :
 Sklera ikterik (+/+)
 Palmar ikterik (+/+)
 Telapak kaki ikterik (+/+)
 BAK berwarna teh pekat
 Riwayat konsumsi alkohol minimal 2 kali dalam 1 bulan selama 15 tahu
n
Objektif :
 Peningkatan SGOT (58 IU/L)
 Peningkatan SGPT (48 IU/L)

Indeks Krisis Tiroid

Diagnosis Banding :
1. Ikterik ec Hepatitis A
2. Ikterik ec Hepatitis B

Rencana Pemeriksaan Tambahan :


  USG Abdomen, Bilirubin Konjugasi, Bilirubin Tak Konjugasi, Tes Antib
odi Virus Hepatitis A dan B, Urin Rutin
P:
 Non Farmakologi
 Edukasi mengenai penyakit (definisi, penyebab, manifestasi
klinis, tatalaksana, dan prognosis) yang dialami pasien kepada
pasien dan keluarga
 Tirah baring
 Terapi gizi
 Farmakologi
 Curcuma 2x1
7. Diagnosis Kerja : Eritrositosis ec Dehidrasi

Subjektif :
Setelah 3 hari pasien dirawat di RSUD Palembang BARI, pasien mengeluh mi
misan dan sakit kepala
Objektif :
 Peningkatan hemoglobin (16,5 g/dL)
 Peningkatan eritrosit (6,05 juta/uL)
Diagnosis Banding :
1. Eritrositosis ec Kelainan Sel Darah Merah
Rencana Pemeriksaan Tambahan : Ulang pemeriksaan setelah rehidrasi
P:
 Non Farmakologi
 Edukasi mengenai penyakit (definisi, penyebab, manifestasi
klinis, tatalaksana, dan prognosis) yang dialami pasien kepada
pasien dan keluarga
 Tirah baring
 Hidrasi pasien dengan cairan (minum minimal 4 L sehari)
 Konsul THT
 Farmakologi
 Kalnex 3x1
8. Diagnosis Kerja : Soft Tissue Tumor

Subjektif :
Benjolan di sternum , riwayat 4 tahun sebelumnya pasien mengatakan benjola
n tersebut awalnya sebesar koin namun lama kelamaan membesar sebesar kele
reng, benjolan hilang timbul dan dapat berpindah-pindah tempat ke sisi sebela
hnya.
Objektif :
 Benjolan di sternum berukuran 2x2 cm, berbatas tegas dengan konsiste
nsi kenyal
Diagnosis Banding :
1. Limfadenopati
2. Kanker Kulit
Rencana Pemeriksaan Tambahan : -
P:
 Non Farmakologi
 Edukasi mengenai penyakit (definisi, penyebab, manifestasi
klinis, tatalaksana, dan prognosis) yang dialami pasien kepada
pasien dan keluarga
 Tirah baring
 Konsul Sp. B

2.10 Diagnosis Kerja


CHF ec HHD + Atrial Fibrilasi Rapid Ventrikular Response ec Hip
ertiroid + Hipertensi Emergensi + Ikterik ec Tiroid Storm + Dehidrasi
Low Intake ec Dispepsia Fungsional + Hipokalemia Ringan ec DLI + Un
derweight ec Hipertiroid + Eritrositosis ec Dehidrasi + Soft Tissue Tumo
r

2.11 Diagnosis Banding


1. CHF ec Tyroid Heart Disease + Atrial Fibrilasi Rapid Ventrikular Resp
onse ec CHF + Hipertensi Emergensi +Ikterik ec Tiroid Storm + Dehidr
asi Low Intake ec Gastritis + Hipokalemia Ringan ec KAD + Underwei
ght ec Malnutrisi + Eritrositosis ec Kelainan Sel Darah Merah + Limfad
enopati
2. CHF ec CAD + Atrial Fibrilasi Rapid Ventrikular Response ec Hiperte
nsi + Hipertensi Emergensi + Ikterik ec Tiroid Storm + Dehidrasi Low I
ntake ec Gangguan Makan Kronik + Hipokalemia + Underweight ec M
ual Digesti + Eritrositosis + Kanker Kulit

.12 Rencana Pemeriksaan Penunjang Khusus


1. CHF ec HHD : Echocardiography
2. Atrial Fibrilasi Rapid Ventrikular Response ec Hipertiroid : Echocar
diography, TSH, T3, T4
3. Dehidrasi Low Intake ec Dispepsia Fungsional : Endoskopi
4. Hipokalemia : Ulang cek kadar kalium
5. Ikterik ec Tiroid Storm : USG Abdomen, Bilirubim Konjugasi, Bilir
ubin Tak Konjugasi, Antigen Virus Hepatitis, Urin Rutin

.13 Penatalaksanaan
a. Non Farmakologis
 Edukasi mengenai penyakit (definisi, penyebab, manifestasi klinis,
tatalaksana, dan prognosis) yang dialami pasien kepada pasien dan
keluarga.
 Tirah baring
 Kurangi aktivitas fisik
 Terapi gizi
b. Farmakologis
- IVFD RL gtt 20x/m
- IVFD KCL dalam NaCl 0,9% 20 gtt x/m makro
- Propanolol 2x1
- Digoxin 1x1
- Injeksi omeprazole 2x40 mg
- Injeksi ondansetron 3 x 8 gram
- Candesartan 1x8 mg
- Curcuma 2x1
- PCT 3x500 mg
- Kalnex tab 3x1

2.14 Prognosis
- Quo ad vitam : Dubia ad Malam
- Quo ad fungtionam : Dubia ad Bonam
- Quo ad Sanationam : Dubia ad Bonam

2.14.15 Follow Up

Tanggal Subjective Objective Assesment Planning


17 Muntah berk KU: Tampak sakit sed 1. CHF ec HHD dd Non Farmakologi
Novembe urang (perba ang THD dan RHD - Edukasi mengenai penyakit
r 2021 ikan), nyeri Sens: Compos mentis 2. Atrial Fibrilasi R yang dialami pasien kepada
di dada sebel TD: 160/100 mmHg apid Ventrikular pasien dan keluarga.
ah kiri menja N:105x/menit, regular, Response (belum - Tirah baring
lar ke leher, isi dan tegangan cukup perbaikan) - Kurangi aktivitas fisik
mimisan RR: 20 x/menit 3. Hipertensi Stage I - Terapi gizi
T: 37,9ºC I (perbaikan) - Hidrasi pasien (minum mini
SpO2 : 97% 4. Dehidrasi Low mal 4L perhari)
Intake ec Dispeps - Koreksi Kalium
Pemeriksaan Fisik ia Fungsional (pe
- Sklera, ekstremitas su rbaikan) Farmakologi:
perior inferior: Ikterik 5. Ikterik ec Tiroid - IVFD RA gtt 20x/m
- Inspeksi: Benjolan di Storm - Injeksi omeprazole 2x40 mg
sternum pasien beruku 6. Hipokalemia Rin - Injeksi ondansetron 3 x 8
ran 2x2 berbatas tegas gan ec DLI gram
dengan konsistensi ken 7. Underweight ec - Candesartan 1x8 mg
yal Hipertiroid - Furosemide 2x40 mg
- Auskultasi: ronkhi ba 8. Eritrositosis ec D - Digoxin 1x10 mg
sah sedang pada lobus ehidrasi - Curcuma 2x1
inferior sinistra 9. Soft Tissue Tum - PCT 3x500 mg
or - Kalnex tab 3x1

Rencana:
- Konsul Sp. THT dan Sp. B
29 Juli 20 Muntah berk KU: Tampak sakit ring 1. CHF ec HHD dd Non Farmakologi
21 urang (perba an THD dan RHD - Edukasi mengenai penyakit
ikan), batuk Sens: Compos mentis 2. Atrial Fibrilasi R yang dialami pasien kepada
berdahak TD: 130/90 mmHg apid Ventrikular pasien dan keluarga.
N:100x/menit, regular, Response (belum - Tirah baring
isi dan tegangan cukup perbaikan) - Kurangi aktivitas fisik
RR: 24 x/menit 3. Hipertensi Stage I - Terapi gizi
T: 36,5ºC (perbaikan) - Koreksi Kalium
SpO2 : 98% 4. Dehidrasi Low
Intake ec Dispeps Farmakologi:
Pemeriksaan Fisik ia Fungsional (pe - IVFD RA gtt 20x/m
- Sklera, ekstremitas su rbaikan) - Injeksi omeprazole 2x40 mg
perior inferior: Ikterik 5. Ikterik ec Tiroid - Injeksi ondansetron 3 x 8
- Inspeksi: Benjolan di Storm gram
sternum pasien beruku 6. Hipokalemia Rin - Candesartan 1x8 mg
ran 2x2 berbatas tegas gan ec DLI - Furosemide 2x40 mg
dengan konsistensi ken 7. Underweight ec - Digoxin 1x10 mg
yal Hipertiroid - Curcuma 2x1
- Auskultasi: vesikuler 8. Soft Tissue Tum - OBH Syr 3x1cth
(+/+), ronkhi (-/-) or
Rencana:
- Konsul Sp. B
30 Juli 20 Pasien pulan KU: Tampak sakit ring 1. CHF ec HHD ACC Rawat Jalan
21 g an dd THD dan
Sens: Compos mentis RHD Non Farmakologi
TD: 130/90 mmHg 2. Atrial Fibrilasi - Edukasi mengenai penyakit
N:98x/menit, regular, i (perbaikan) yang dialami pasien kepada
si dan tegangan cukup 3. Hipertensi Stag pasien dan keluarga
RR: 20 x/menit e I (perbaikan) - Tirah baring
T: 36,5ºC 4. Ikterik ec Tiroi - Kurangi aktivitas fisik
SpO2 : 99% d Storm - Terapi gizi
5. Underweight e -
Pemeriksaan Fisik c Hipertiroid Farmakologi (Obat Pulang)
- Sklera, ekstremitas su 6. Soft Tissue Tum - Candesartan 1x8 mg
perior inferior: Ikterik or - Furosemide 2x40 mg
- Inspeksi: Benjolan di - Digoxin 1x10 mg
sternum pasien beruku - Curcuma 2x1
ran 2x2 berbatas tegas - OBH Syr 3x1cth
dengan konsistensi ken
yal

Rencana:
- Boleh rawat jalan kontrol pe
nyakit ke Poli Penyakit
Dalam dan Poli Bedah
- Echocardiography di Poli
2 BAB III
3 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB IV
5 ANALISA KASUS
6 BAB V
7 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

1. Yulisar Reza Nugraha, Telly Kamelia.2016. Diagnosis Dan Tata Laksana He


moptisis.Viewed 17 November 2018.From<Http://Www.Indonesian Journal
Of Chest.Vol 3 No.2>
2. Irfa Intan, Irvan Medison And Detty Iryani. 2014. Gambaran Kejadian Hemo
ptisis Pada Pasien Di Bangsal Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Janu
ari 2011 – Desember 2012.Viewed 17 November 2018.From <Http://Www.J
urnal.Fk.Unand.Ac.Id.Vol 3 No.3>

Anda mungkin juga menyukai