2. Sekelompok ilmuwan dibidang mikrobiologi melakukan penelitian di kawah Ijen Banyuwangi Jawa
Timur. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis mikroorganisme yang dapat bertahan
hidup pada lingkungan dengan suhu dan kadar sulfur yang tinggi. Dari hasil isolasi ditemukan ada
sejenis mikroorganisme yang memiliki ciri antara lain uniseluler, berukuran 0,5- 1 mikron, berbentuk
bulat, memiliki dinding sel dari polisakarida, dan tidak memiliki membrane inti. Berdasarkan data
hasil penelitian, analisislah dan buatlah kesimpulan klasifikasi dari mikroorganisme tersebut!
3. Sekelompok siswa SMA melakukan percobaan tentang pembuatan yogurt. Mereka ingin mengetahui
suhu yang paling optimal untuk menghasilkan yogurt dengan cita rasa asam yang enak, sehingga
muncul ide mereka untuk mendesain percobaan dimana ada 3 kelompok perlakuan. Cara kerja yang
dilakukan siswa adalah dengan merebus susu hingga suhu pasteurisasi, diangkat dan didinginkan
hingga kisaran suhu 40 derajat Celcius. Setelah itu biakan bakteri Lactobacillus bulgaricus
dimasukkan dan dicampur secara merata dengan susu. Susu yang telah mengandung bakteri
dituangkan ke dalam kemasan gelas-gelas plastik serta ditutup kemudian disimpan di almari dengan
suhu ruang (30 derajat Celsius) untuk perlakuan pertama, disimpan dalam almari pendingin dengan
suhu 25 derajat Celsius) untuk perlakuan kedua, dan disimpan dalam almari dengan suhu 32 derajat
Celsius) untuk perlakuan ketiga. Setelah tiga hari disimpan dan terjadi fermentasi, selanjutnya
dilakukan pengukuran pH pada yogurt dari ketiga perlakuan. Rata-rata hasil pengukuran pH sebagai
berikut:
25 derajat Celcius 30 derajat Celcius 32 derajat Celcius
6,8 6,1 6
a. Bagaimanakah suhu dapat mempengaruhi perbedaan pH pada yogurt yang dihasilkan dari ketiga
perlakuan?
b. Jika susu yang telah diberi biakan bakteri Lactobacillus bulgaricus disimpan dalam almari
pendingin dengan suhu 10 derajat Celcius? Selama 3 hari, buatlah prediksi, apa yang akan terjadi
pada susu?
c. dan bagaimanakah pH yogurt?
4. Berbagai kasus keracunan makanan kaleng masih sering terjadi. Salah satu penyebab keracunan
makanan dalam kaleng adalah bakteri Clostridium botulinum. Sebagai konsumen kita harus bijak
sebelum mengkonsumsi makanan atau minuman kemasan. Salah satu indikator tidak layaknya
makanan minuman kaleng untuk dikonsumsi adalah jika ditemukan kaleng dalam kondisi
menggembung.
a. Mengapa kaleng kemasan makanan atau minuman bisa menggembung?
b. Bagaimanakah bakteri Clostridium botulinum dapat hidup dalam kaleng yang tertutup rapat?
c.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Reproduksi & Peranan
Bakteri
Tujuan Kegiatan
Mengetahui cara reproduksi, seksual dan peranan bakteri dalam kehidupan sehari hari
Cara Kerja
Susunlah gambar yang disediakan sesuai dengan 3 cara reproduksi bakteri secara
seksual (transformasi, transduksi dan konjugasi)
Tulislah dalam tabel di bawah peranan bakteri yang merugikan dan menguntungkan
dalam kehidupan sehari-hari,
A. konjugasi
B. transduksi
C. transformasi
D. fragmentasi
E. membelah diri
10. Reproduksi bakteri di mana terjadi perpindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain
melalui perantara bakteriofag disebut ….
A. transduksi
B. transformasi
C. konjugasi
D. fragmentasi
E. membelah diri