Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angkat besi adalah cabang olahraga yang bersaing untuk mengangkat beban berat yang disebut
dengan barbel, yang dilakukan dengan kombinasi dari kekuatan, fleksibilitas, konsentrasi,
kemampuan, disiplin (sangat penting), atletis, fitnes, tekhnik, mental dan kekuatan fisik. Kata
“angkat besi” biasanya secara tidak resmi digunakan sebagai latihan beban.Dalam
latihan  beban.Dalam olahraga ini,
ada dua jenis angkatan yang sering dilombakan, yakni angkatan clean and jerk dan snatch.Jenis
angkatan clean and jerk adalah jenis angkatan langsung tanpa jeda, di mana atlet harus
mengangkat beban dari lantai tanpa boleh menekuk lutut sampai kedua tangan mengangkat
 beban (barbel) lurus di atas kepala dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri
membunyikan bel tanda angkatan sah.Jenis angkatan snatch atlet mengangkat barbel dalam dua
tahap. Pertama, mengangkat beban dari lantai sampai batas dada dengan posisi jongkok. Setelah
 jeda sebentar untuk mengambil
men gambil ancang-ancang, atlet kemudian mengangkat barbel sampai kedua
tangan lurus di atas kepala, dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri
membunyikan bel tanda angkatan sah.Kedua jenis angkatan ini bisa dilombakan satu per satu,
namun juga bisa digabung sehingga rekor atlet adalah penjumlahan beban maksimal dari total
angkatan snatch dan clean and jerk.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah yang berjudul Olahraga Angkat Besi ini mengangkat masalah-masalah sebagai
 berikut :

1. Apa pengertian olahraga angkat besi ?


2. Bagaimana manfaat olahragaangkat besi ?
3. Bagaimana sejarah olahraga angkat besi ?
4. Bagaimana peraturan olahraga angkat besi ?
5. Apa sarana dan prasarana olahraga angkat besi ?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahuipengertian olahraga angkat besi.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Angkat Besi

Angkat besi adalah cabang olahraga yang bersaing untuk mengangkat beban berat yang disebut
dengan barbel, yang dilakukan dengan kombinasi dari kekuatan, fleksibilitas, konsentrasi,
kemampuan, disiplin (sangat penting), atletis, fitnes, teknik, mental dan kekuatan fisik. Kata
“angkat besi” biasanya secara tidak resmi digunakan sebagai latihan beban.Dalam olahraga ini,
ada dua jenis angkatan yang sering dilombakan, yakni angkatan clean and jerk dan snatch.Jenis
angkatan clean and jerk adalah jenis angkatan langsung tanpa jeda, di mana atlet harus
mengangkat beban dari lantai tanpa boleh menekuk lutut sampai kedua tangan mengangkat
 beban (barbel) lurus di atas kepala dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri
membunyikan bel tanda angkatan sah.Jenis angkatan snatch atlet mengangkat barbel dalam dua
tahap. Pertama, mengangkat beban dari lantai sampai batas dada dengan posisi jongkok. Setelah
 jeda sebentar untuk mengambil ancang-ancang, atlet kemudian mengangkat barbel sampai kedua
tangan lurus di atas kepala, dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri
membunyikan bel tanda angkatan sah.Kedua jenis angkatan ini bisa dilombakan satu per satu,
namun juga bisa digabung sehingga rekor atlet adalah penjumlahan beban maksimal dari total
angkatan snatch dan clean and jerk.

2.2 Sejarah Olahraga Angkat Besi

Sebagai olah raga kuno yang setua sejarah manusia, yang mempertunjukkan manifestasi
kekuatan manusia secara langsung, angkat berat tidak hanya menjadi popular, tapi juga
 berkembang menjadi cabang olah raga modern pada abad 21.

Olahraga angkat beban ini berasal dari Mesir kuno dan Yunani sebagai cara adu kekuatan dan
kekuasaan.Kejuaraan Dunia pertama digelar di London pada tahun 1891di mana tujuh atlet yang
mewakili dari enam negara disertakan.Angkat Berat telah tampil dalam setiap Olimpiade sejak
tahun 1920. Debut awal di tahun 1896 dan muncul kembali pada tahun 1904.

Angkat besi putri memulai debutnya pada OlimpiadeSydney 2000.Dalam waktu Tim GB hanya
menang tujuh medali (satu emas, tiga perak dan perunggu).
2.3 Peraturan Olahraga Angkat Besi

Dalam olahraga pelatihan sering pula disebut dengan training. Adapun yang dimaksud dengan
 pelatihan atau training menurut Harsono (1988:101), adalah “proses yang sistematis dari berlatih
atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah
 beban ;latihan atau pekerjaannya”. Adapun menurut Mulyono B. (1992:1), bahwa pelatihan
adalah proses kerja yang dilakukan secara sistematis kontinyu, dimana beban dan intensitas
 pelatihan makin hari makin bertambah, akhirnya memberikan rangsangan secara menyeluruh
terhadap tubuh dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental secara bersama-
sama. Sedangkan menurut Sudjarwo (1993:14) yang dimaksud dengan pelatihan adalah : “Suatu
 proses kerja yang sistematis dan berulang-ulang dengan peningkatan beban pelatihan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan”. Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa pelatihan selalu mengandung unsur-unsur yang mempunyai kesamaan.
Unsur-unsur tersebut adalah adanya proses yang sistematis, dilakukan secara teratur dan
 berulang-ulang serta adanya penambahan beban secara bertahap. Yang dimaksud dengan
sistematis yaitu suatu pelatihan harus dibuat terprogram secara berencana, menurut jadwal yang
ditetapkan. Dimulai dari hal-hal yang mudah kemudian dilanjutkan kehal yang sulit. Pelatihan
yang bersifat sederhana menuju kehal-hal yang lebih komplek. Pelatihan harus dilakukan
 berulang-ulang, artinya pelatihan harus dilakukan dengan pengulangan berkali-kali dan terus
menerus sehingga gerakan-gerakan yang semula dirasa sukar menjadi mudah, otomatis dan
refleksi dalam pelaksanaannya. Penambahan beban pelatihan, artinya tingkat beban pelatihan
kian hari harus bertambah seiring dengan penyesuaian organ tubuh terhadap pelatihan.
Penambahan beban pelatihan dapat pada intensitas, jumlah repetisi atau jumlah set pelatihan.
Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan bahwa pelatihan olahraga adalah berulang-ulang
secara kontinyu dengan peningkatan beban secara periodic dan berkelanjutan yang dilakukan
 berdasarkan pada jadwal, pola dan system serta metodik tertentu untukmencapai tujuanya itu
untuk meningkatkan prestasi olahraga.

Kelas yang dipertandingkan dalam olahraga angkat besi yaitu:

+ 105kg Putra

105kg Putra

94kg Putra

85kg Putra
56kg Putra

+ 75kg Putri

75kg Putri

69kg Putri

63kg Putri

58kg Putri

53kg Putri

48kg Putri

Peraturan umum dalam olahraga angkat besi yaitu :

1. Untuk tujuan taruhan, para partisipasi akan diberikan Emas, Perak dan Peruggu pada
upacara medali dimana akan dianggap sebagai pemenang juara Pertama, kedua dan
ketiga.
2. Posisi podium akan dihitung sebagai hasil resmi, meskipun ada didiskualifikasi yang
menyusul atau adanya perubahan hasil.
3. Di head to head, kedua peserta harus memulai bertarung untuk taruhan bertahan.
4. Jika permainan ditinggalkan, ditangguhkan atau ditunda dan gagal dilanjutkan setelah 12
 jam dari mulainya waktu asli, dan hasil yang berdiri akan dianggap batal dan semua
taruhan akan dibatalkan, kecuali secara jelas dinyatakan dibawah ini atau dalam aturan
individual jenis taruhan. Keputusan perusahaan untuk membatalkan semua taruhan
dimana peristiwa tersebut adalah final meskipun adanya keputusan resmi oleh wasit
 pertandingan atau otoritas pemerintahan yang relevan.
5. Jika permainan dimulai sebelum jadwal permainan, hanya taruhan yang ditempatkan
sebelum permainan dimulai akan dianggap sah. Taruhan yang ditempatkan setelah
 permainan dimulai akan dianggap batal. Jenis taruhan In-Play tidak termasuk.
6. Taruhan akan diselesaikan dengan segera sesuai dengan hasil resmi I.W.F di akhir acara
 bahkan tanpa menghadiri upacara medali.

2.4 Teknik Olahraga Angkat Besi

Berikut adalah metode latihan Olimpiade yang sudah dimodifikasi untuk orang awam. Lakukan
latihan berikut ini sebanyak 2 kali seminggu. Jeda istirahat 90 detik antar set.
Tahapan Pelaksanaan:
1. Genggam barbel dengan kedua tangan
2. Telapak tangan menghadap ke belakang
3. Kaki dibuka selebar bahu
4. Tarik palang ke atas dada secepat yang Anda bisa dengan mendorong tubuh ke atas
5. Kembali ke posisi semula

Tahapan Pelaksanaan:
1. Angkat dumbbell di atas dada
2. Buka kaki selebar bahu
3. Telapak tangan menghadap ke atas
4. Lakukan gerakan squat
5. Kembali ke posisi awal
6. Ulangi
DAFTAR PUSTAKA

Sudarsono Slamet. 2011.[online], (http://penyusunan-program-pelatihan-berbeban-untuk-


meningkatkan-volume-otot-dan-kualitas-kontrol-kekuatan, Diakses 3 Desember 2011).

Rizki Adrian. 2012. [online], (http://mengenal-cabang-olahraga-angkat-besi,Diakses 12 Juni


2012).

Anda mungkin juga menyukai