Modul Literasi 2
Modul Literasi 2
Modul Pembelajaran 2
STRATEGI MENGAJARKAN
MEMBACA PERMULAAN
MATA PELAJARAN LITERASI MADRASAH IBTIDAIYAH
Penanggung Jawab
Direktorat GTK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Penyusun
Choyatin Nasuha
Jetty Maynur
Lu'mu Taris
Juprianto
Reviewer
Dr. Evi Fatimatur Rusdyiyah
Dra. Dyah Haryati Puspitasari
Copyright © 2020
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Muhammad Zain
B. Tujuan
Tujuan modul ini adalah:
1. Meningkatkan kompetensi pedagogis melalui kegiatan PKB
2. Meningkatkan kompetensi professional guru melalui kegiatan PKB
3. Memfasilitasi sumber belajar guru dan peserta didik mengembangkan media
Big Book, mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran yang dengan
menggunakan media Big Book agar pembelajaran lebih menarik dan
menyenangkan.
C. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai:
1. Big Book memberikan kesempatan kepada anak untuk terlibat dalam
situasi nyata dengan cara yang menarik. Membaca Big Book bersama-sama
di depan kelas, anak-anak akan memperoleh pengalaman membaca yang
sebenarnya tanpa merasa takut salah dan tidak berani mencoba. semua
anak termasuk mereka yang lambat dalam membaca karena dengan
membaca Big Book bersama-sama akan timbul keberanian dan kenyakinan
dalam diri anak bahwa mereka “sudah bias” membaca.
2. Big Book memungkinkan semua anak melihat tulisan yang sama ketika
guru membaca tulisan tersebut. Ukurannya yang besar membuat anak
dapat melihat tulisan dalam Big Book yang sedang dibaca oleh guru
mereka.
3. Penggunaan Big Book memungkinkan anak-anak secara bersama-sama
dan dengan bekerjasama memberi makna kepada tulisan di dalamnya.
4. Big Book memberikan kesempatan kepada anak yang lambat dalam
membaca untuk mengenali tulisan dengan bantuan guru dan teman-teman
lainnya.
5. Big Book membuat guru dan anak berbagi keceriaan dan berbagi kegiatan
secara bersama. Meskipun Big Book adalah bahan bacaan, namun guru
dapat menyelinginya dengan percakapan yang relevan mengenai isi cerita
bersama anak sehingga topik bacaan akan semakin berkembang sesuai
dengan pengalaman dan daya imajinasi
6. Penggunaan Big Book akan mengembangkan kemampuan dasar anak
dalam semuua aspek bahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca
dan menulis.
D. Sasaran
Adapun sasaran modul ini adalah:
1. Fasilitator nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
2. Pengawas Madrasah
3. Kepala Madrasah
4. Ketua KKG
5. Guru
6. Peserta didik kelas 1, 2 dan 3.
E. Petunjuk Penggunaan
Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari dan mempraktikkan
modul ini, ikutilah petunjuk belajar sebagai berikut:
1. Bacalah dan pelajarilah setiap bagian dari modul ini:
a. bagian pendahuluan agar Anda memahami benar tujuan mempelajari
Unit Pembelajaran ini.
b. Bagian target kompetensi sehingga Anda benar-benar memahami target
kompetensi yang harus dicapai baik oleh diri Anda sendiri maupun oleh
peserta didik.
c. Bagian kegiatan agar Anda memahami tahapan dan Langkah dalam
melakukan kegiatan untuk diadaptasi dan atau diterapkan ke peserta
didik
d. Bagian contoh persiapan pembelajaran agar Anda mendapatkan
gambaran tentang bagaimana menyiapkan kegiatan untuk peserta didik.
e. Bagian informasi tambahan agar Anda melengkapi informasi yang belum
ada di dalam kegiatan unit pembelajaran yang dibahas.
Kelas 1
Kelas 2
4.2 Menggunakana kosa kata dan 4.2.1 Menuliskan kosa kata hasil
konsep tentang keragaman pengamatan tentang keragaman
benda berdasarkan bentuk dan benda berdasarkan bentuk dan
wujudnya dalam bahasa wujudnya
Indonesia atau bahasa daerah
Kelas 3
Unit ini tidak spesifik terkait langsung dengan KD peserta didik tertentu. Dapat
meningkatkan kompetensi dasar terkait literasi peserta didik apabila guru mengikuti
dan menerapkan proses pelatihan melalui in-on-in secara berkelanjutan.
B. Organisasi Pembelajaran
Guna memudahkan guru dalam mempelajari modul ini, kita akan
membaginya menjadi 4 topik bahasan dengan alokasi waktu sebagai berikut:
Gambar 1. 2 Mengajar
Sumber: https://www.inovasi.or.id/id/story
Gambar dari Video Big Book yang dibuat oleh Ibu Yanti yang kemudian
disebarkan ke anak didiknya. Peserta didik lebih tertarik dengan model
pembelajaran seperti ini.
C. Integrasi Keislaman
٤٤ۡۡ َۡولَ َعل ُهمۡيَتَفَك ُرون ِ ۡوأَنزَ لنَآۡ ِإلَيكَ ۡٱلذِك َرۡ ِلتُبَ ِينَ ۡ ِل ۡلن
َ اسۡ َماۡنُ ِزلَۡ ِإلَي ِهم َ ِبٱلۡبَ ِي َٰنَت
ُّ ِۡو
َ ٱلزب ِۗ ُِر
Artinya: “Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami
turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia
apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,”
[An Nahl:44]
Berbicara tentang media Big Book merupakan salah satu media yang dapat
memudahkan kemampuan peserta didik dalam segi membaca dan menulis yang
baik Ayat ini menjelaskan bahwa Alquran merupakan media baca dan untuk
diterangkan kepada manusia agar manusia belajar dan berfikir. Kandungan ayat
ini sangat erat kaitannya dengan unit 4 ini yaitu dapat dikiyaskan Bigbook sebagai
media belajar untuk membaca bagi siswa yang berfungsi melatih anak-anak
berimajinasi, melatih berfikir kreatif, dan inovatif. Media bigbook ini menjadi dasar
bagi motivasi anak untuk gemar membaca. Guru memiliki peran yang urgen dalam
menjelaskan dan menggunakan media bigbook sebagai media membaca secara
menarik.
2. When
3. Where
4. Why
5. What
6. How
Pengelolaan
Kelas
Produk
Pembelajaran Kegiatan (Individu/Kelo Media
belajar
mpok/
Berpasangan)
Menyanyi
bersama
tentang lagu Diskusi dengan Lagu
sesuai tema Seluruh kelas sesuai
(misal Tema (pleno) Tema
Tubuhku, lagu
Dua mata saya)
Menjelaskan
Papan
Pendahuluan
tujuan kegiatan
tulis/ker
pembelajaran Pleno
tas
dan aturan
karton
kegiatan
Kegiatan Inti
4.Mengurutkan secara
kartu cerita berkelompok
sesuai cerita mengurutkan
Berkelompok Kartu cerita
yang ada pada kartu cerita Big
Big Book yang Book sesuai
telah di baca alur cerita
3
Diskusikan hambatan pelaksanaan pembelajaran Anda dengan teman sejawat
untuk mendapatkan pemecahan masalah guna perbaikan pembelajaran yang
akan datang.
Alat dan bahan : potongan kertas dengan gambar anggota tubuh dan
panca indera (setiap kata ditulis pada setiap kertas), spidol
Pengelolaan siswa : individu
Petunjuk kinerja :
1. Siswa diminta mendengarkan cerita guru menggunakan Big Book.
2. Guru dapat mengajukan pertanyaan pada peserta didik apa saja anggota
tubuh dan panca indera yang ada pada cerita?
3. Guru meminta Peserta didik untuk menempelkan gambar anggota tubuh
dan panca yang ada pada cerita
4. Peserta didik menulis anggota tubuh dan panca yang ada pada cerita
pada kertas atau buku.
2. Contoh LKPD 2
8. Merancang scenario/rencana
pembelajaran yang terstruktur, mengacu
pada hasil analisis KD dengan
menerapkan Pembelajaran Aktif, Kreatif,
efektif dan Menyenangkan dengan
memprehatikan Gender dan inklusi social.
Catatan :
8. Merancang scenario/rencana
pembelajaran yang terstruktur, mengacu
pada hasil analisis KD dengan
menerapkan Pembelajaran Aktif, Kreatif,
efektif dan Menyenenagkan dengan
memeprhatikan Gender dan inklusi social
Catatan :
Catatan :
Catatan :
Unit Pembelajaran dalam modul ini dibagi dalam 4 topik, dengan total
alokasi waktu yang digunakan diperkirakan 8 Jam Pelajaran (8 x 60 menit) :
1. In Service Learning 1 : 3 JP (180 Menit)
2. On Service Learning : 3 JP (280 menit)
3. In Service Learning 2 : 2 JP (120 Menit)
Ayat ini menunjukkan bahwa indra pendengaran menjadi salah satu media
untuk belajar. Demikian juga kesadaran fonologis bersumber dari indra
pendengaran yang baik. Siswa kelas awal akan memiliki kesadaran fonologis
dengan baik jika guru memaksimalkan fungsi indra pendengaran secara baik.
Dalam kesadaran fonologis, melalui mendengar mereka belajar.
Q.S. Al-Kautsar
Studi Surat Al Kautsar Surat ini dimulai dengan kata "Inna/Sesungguhnya"
yang menunjukkan bahwa berita yang akan diungkapkan selanjutnya adalah
sebuah berita yang besar yang boleh jadi lawan bicara atau pendengarnya
meragukan kebenarannya. Quraish Shihab (2007:174) juga mengutip pendapat
lainnya bahwa penggunaan kata "kepadamu" pada ayat ketiga menunjukkan
bahwa anugerah Allah tersebut (berupa keturunan yang banyak) tidak terkait
dengan kenabian melainkan merupakan pemberian Allah kepada pribadi Nabi
Muhammad saw. yang dikasihi-Nya.
Surah ini di akhiri dengan bunyi ra sukun pada setiap akhir ayatnya sehingga
terdengar seperti suara bergertar, Kalau diteliti lebih lanjut mengenai keserasian
bunyi dan kaitannya dengan makna yang terdapat pada surat Al Kautsar ini,
terdapat bunyi pada “ra sukun” pada semua ayat. Huruf ra termasuk jenis
konsonan getar yaitu konsonan yang dibentuk dengan menghambat jalan arus
udara yang diembuskan dari paru-paru secara berulang-ulang dan cepat. Menurut
tempat artikulasinya konsonan getar dinamai konsonan getar apikoalveolar.
Konsonan ini terjadi jika artikulator aktif yang menyebabkan proses menggetar
adalah ujung lidah dan artikulator pasifnya gusi.
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Kegiatan In Service Learning 1 (IN 1)
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Fasilitator menyampaikan latar belakang yang berhubungan dengan
kesadaran fonologis. (3)
2) Fasilitator menyampaikan tujuan dan garis besar kegiatan sesi.
(Tayangan 5)
3) Fasilitator meminta peserta untuk mengungkapkan gagasan atau
pengalaman terkait kesadaran fonologis dengan mengajukan
pertanyaan berikut. (Tayangan 6. – pertanyaan ditayangkan satu
persatu)
• Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang kesadaran fonologis?
(Kemampuan membedakan bunyi-bunyi dalam bahasa lisan,
Kemampuan membedakan suku kata dalam kata yang dilisankan,
Kemampuan membedakan kata-kata yang membentuk kalimat
lisan).
• Kegiatan apa saja yang sebaiknya diberikan kepada peserta didik
untuk mengembangkan kesadaran fonologis?
(mengenal bunyi huruf, mengenal suku kata, mengenal kata) Media
(bahan-bahan) apa yang digunakan untuk mendukung kegiatan
yang Bapak/Ibu lakukan? (kartu kata, big book).
Catatan Fasilitator
• Sebelum memulai kegiatan ini, fasilitator perlu menyiapkan
▪ Kotak ELKONIN untuk setiap peserta dan daftar kata
(gunakan LK 5.1: Kotak Elkonin (di lampiran))
▪ Kancing baju atau tutup botol bekas atau kerikil atau biji-
bijian (untuk diletakkan di kotak elkonin)
1) Fasilitator mengajak peserta bermain kata dengan menggunakan tutup
botol atau kancing. (Tayangan 19)
2) Setiap peserta bekerja secara individu dan mendapatkan enam tutup
botol atau kancing dan papan kotak. (LK. 5.1: Mengenalkan Kata dalam
Kalimat – File ada di lampiran)
• Baca petunjuk seluruh jenis permainan yang ada pada bagian Bahan
Bacaan.
• Praktikkan permainan sebelum diterapkan.
• Siapkan seluruh perlengkapan sebelum diterapkan sesuai kebutuhan
(Gunting gambar/kata/setiap permainan dan masukkan ke dalam amplop,
termasuk menyiapkan media yang diperlukan (tutup botol/kancing
baju/kotak, dll).
• Lakukan permainan secara terbimbing atau bertahap. Mulai dengan
permainan pertama – (baca panduan 2 menit – lakukan – lakukan lagi
bergantian), Lanjutkan permainan kedua, dan seterusnya.
• Gunakan LK 5.2 – Permainan mengenalkan kesadaran Fonologis (di
lampiran)
Lembar Kegiatan 1. Skenario Rencana pembelajaran pengenalan bunyi (kesadaran fonologis (Individu Guru)
Kegiatan Inti
1. Membedakan • Setiap Siwa diberikan kotak Pleno Poster gambar Daftar kosakata benda
bunyi huruf elkonin dan 6 kancing/biji-bijian benda – Kotak
dengan kotak Elkonin –
a b c d e f g h i j
k l m n o p q r s t
u v w x y z
CATATAN:
Dokumentasi pelaksanaan dan perangkat ajar yang dikembangkan
dapat dipajang di KKG, sehingga guru-guru lain dapat saling belajar.
F. Pengembangan Penilaian
Bagian ini menyajikan contoh kisi-kisi pengembangan penilaian HOTS
sesuai dengan kompetensi, lingkup materi, dan indikator soal. Selanjutnya buatlah
kisi-kisi yang lain dan kembangkan menjadi instrumen penilaian dari kisi tersebut
dalam aktivitas In Learning Service-1.
Catatan:
Catatan:
Catatan:
Kotak Elkonin : Media berupa kotak untuk media mengurai kata dari sebuah
kalimat, mengurai suku kata dan atau bunyi setiap huruf dari
sebuah kata (jumlah kotak dapat disesuaikan dengan
kebutuhan)
Suku Kata : Gabungan 2 atau lebih huruf atau buyi huruf (Huruf vocal
dapat menjadi satu suku kata, tanpa harus menggabungkan
dengan huruf lain. Misal: kata “air, ikan, uang, ayam, orang,
elang”: diurai menjadi 2 suku kata menjadi “a-ir; i-kan; u-ang;
a-yam; dan e-lang”
Kata : Gabungan 2 suku kata atau lebih yang memiliki makna
Kotak ELKONIN
Cara bermain :
1. Siapkan 6 set gambar dan kartu huruf
2. Letakkan gambar secara acak di luar atau di dalam kelas. Upayakan agar
gambar diletakkan di tempat tersembunyi
3. Bagi kelas menjadi 6 kelompok atau sesuai kebutuhan
4. Sampaikan kepada kelas bahwa mereka akan memburu harta karun.
5. Setiap kelompok harus menemukan enam gambar sesuai dengan bunyi
huruf yang ada.
6. Setiap kelompok mendapat 6 kartu huruf
7. Guru menentukan kapan permainan dimulai dan kapan selesai.
8. Saat permainan selesai, setiap kelompok menyampaikan hasilnya
Kartu Huruf
j s k b d p
j s k b d p
j s k b d p
j s k b d p
j s k b d p
1. MENCOCOKKAN GAMBAR
Tujuan Kegiatan : Meningkatkan kemampuan membedakan bunyi
huruf
Alat dan bahan : kartu gambar, kartu huruf
Pengelolaan peserta didik : individu, berpasangan
Cara bermain :
1. Gunting gambar dan kartu huruf mengikuti garis
2. Bagikan kartu gambar dan kartu huruf
3. Acak kartu-kartu tersebut
4. Minta peserta didik untuk mencocokkan gambar dan bunyi huruf yang
sesuai
1. Namaku Namamu
Tujuan Kegiatan : Meningkatkan kemampuan mengenal suku kata
Alat dan bahan : -
Pengelolaan peserta didik : Kelompok kelas, kelompok kecil
Cara bermain :
1. Guru menyebutkan namanya kemudian bertepuk tangan sebanyak suku
kata yang ada pada namanya.
2. Guru menyebutkan salah satu nama anak di kelas dan bertepuk tangan
sebanyak suku kata yang ada pada nama anak tersebut
3. Seorang peserta didik melakukan hal yang sama. Ia menyebut nama
salah satu temannya dan melakukan hal yang sama. Begitu seterusnya.
1. Siapa Aku?
Tujuan Kegiatan : Meningkatkan kemampuan mengenal suku kata
Alat dan bahan : kardus bekas (kardus sepatu), benda-benda
Pengelolaan peserta didik : Kelompok kelas
Cara bermain :
1. Guru berkeliling kelas dan menyodorkan kardus kepada salah satu
peserta didik
2. Peserta didik mengambil satu benda dari dalam kardus dan menyebutkan
namanya.
3. Peserta didik tersebut menyebutkan suku kata dari nama benda tersebut
4. Peserta didik lain melakukan hal yang sama sampai benda yang ada di
dalam kardus habis
CATATAN:
Siapkan Kardus berisi berbagai barang untuk melengkapi permainan ini.
Cara bermain :
1. Setiap peserta didik memiliki papan (dari kertas atau karton) kotak
2. Setiap peserta didik dibagikan enam tutup botol atau kancing
3. Guru membaca satu kartu kalimat
4. Peserta didik meletakkan tutup botol atau kancing ke dalam kotak
sebanyak kata yang dibaca.
Papan Kotak
CATATAN:
Fasilitator perlu menyiapkan BEBERAPA KALIMAT LAIN melengkapi permainan
ini dan dimasukkan ke AMPLOP bersama Kotak Elkonin.
1. Bermain Bola
Tujuan Kegiatan : Meningkatkan kemampuan mengenal kata
Alat dan bahan : Bola kecil dari bahan empuk
Pengelolaan peserta didik : Kelompok kelas
Cara bermain :
1. Peserta didik dan guru duduk dalam satu lingkaran.
2. Guru menyebutkan satu kata : ‘Buku!’
3. Guru melempar bola kepada salah satu peserta didik.
4. Peserta didik menyebutkan satu kata lain yang memiliki suku kata akhir
yang sama (berima). ‘Saku!’
5. Peserta didik melempar bola kepada guru.
6. Guru menyebutkan satu kata yang berbeda dan melempar bola kepada
peserta didik yang lain.
7. Peserta didik yang tidak dapat menyebutkan kata dengan suku kata akhir
yang berima harus melempar bola kepada temannya. Temannya harus
menemukan jawaban yang benar dan melempar bola ke guru.
Begitu seterusnya.
Catatan:
Guru menyiapkan lima kata yang berbeda : Buku, Malam, Lima, Lari,
Dada
3. Menebak Kata
Tujuan Kegiatan : Meningkatkan kemampuan mengenal kata
Alat dan bahan : Gelas kertas bekas
Pengelolaan peserta didik : Kelompok, pasangan
Cara bermain :
1. Peserta didik dan guru duduk dalam satu lingkaran.
2. Guru mengambil lima gelas kertas
3. Setiap gelas diletakkan terbalik sehingga bagian bawahnya menghadap
ke atas (berada di atas).
4. Di bagian atas setiap gelas, ditempel satu suku kata AWAL
(mengahadap ke atas). Sedangkan di dalam gelas (mengahadap ke
bawah), ditempel kata lengkapnya.
5. Guru meletakkan satu gelas di tengah lingkaran. Gelas tetap diletakkan
posisi terbalik sehingga peserta didik hanya dapat membaca suku kata
tersebut.
6. Dari suku kata yang ada, peserta didik menebak kata di dalam gelas
berdasar suku kata tersebut. Kemudian mencocokkan jawaban peserta
dengan membalik gelas dan membaca kata lengkap.
7. Guru mengambil gelas berbeda dan melakukan hal yang sama.
Memahami Tulisan
Peserta didik perlu memahami bahwa setiap tulisan
memiliki makna. Oleh sebab itu guru perlu
memperkenalkan berbagai bentuk tulisan, baik melalui
buku atau pun tulisan lainnya di dinding kelas, misalnya.
Di Satu tepukan
• Ambil kartu kata berikutnya, minta peserta didik untuk bertepuk tangan
sebanyak suku kata yang ada.
Peserta didik diminta untuk menulis kata ULAR pada kotak yang disediakan
6. Mencocokkan Kartu
Pada kegiatan ini peserta didik diminta untuk mencocokkan gambar
dengan tulisannya. Setiap tulisan dimulai dengan huruf tertentu, misal A.
Seluruh gambar harus objek yang dimulai dengan huruf tersebut. Guru dapat
membuat kelompok gambar dan tulisan dengan diawali huruf lainnya,
misalnya C untuk cicak, cacing, cincin dan lainnya dengan menggunakan
langkah yang sama atau dimodifikasi.
Langkah penggunaan
Ayam
Apel
Api
Air
Asap
Unit Pembelajaran dalam modul ini dibagi dalam 1 topik , dengan total
alokasi waktu yang digunakan diperkirakan 7 Jam Pembelajaran (7 x 60 menit):
1. In Servive Learning 1 : 2 JP (120 menit)
2. On Service Learning : 3 JP (180 menit)
3. In Servive Learning 2 : 2 JP (120 menit)
untuk optimal
1. Kompetensi Dasar
B. Organisasi Pembelajaran
Guna memudahkan guru dalam mempelajari modul ini, kita akan
membaginya menjadi satu topik bahasan dengan alokasi waktu sebagai berikut:
Tabel 3. 5 Organisasi Pembelajaran
Jumlah JP
Topik Materi
In - 1 On In – 2
Analisis Kompetensi Dasar tentang
1 0,5 0,5 0,5
membaca kata
Pengenalan Konsep Belajar Aktif
2 yang berpengaruh terhadap 0.5 0,5 0,5
membaca kata
Merancang skenario pembelajaran
yang berhubungan dengan
3 0,5 1 0,5
membaca kata (Integrasi Literasi
dalam Pembelajaran)
Ketika belajar di kelas awal seperti kelas 1, seorang guru memiliki tugas yaitu
memerhatikan kemampuan membaca kata setiap peserta didiknya. Karena
dengan kemampuan membaca kata yang baik, maka peserta didik dapat
memahami setiap kalimat yang dia baca. Dengan kata lain, kemampuan membaca
kata akan memengaruhi kemampuan menulis.
Sebagaimana kita ketahui, belajar membaca kata merupakan masa transisi
mulai dari membaca huruf, membunyikan huruf, membaca suku kata sampai
merangkai huruf menjadi suku kata dan merangkai suku kata menjadi kata, dan
dari kata inilah yang nantinya akan menjadi satu kesatuan utuh menjadi suatu
kalimat. Perlu diingat dalam literasi, setiap kata yang dibaca seharusnya memiliki
makna.
Untuk itulah seorang guru, dalam mengembangkan literasi bagi siswanya
harus merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik
sebagai upaya membantunya dalam belajar membaca kata dengan
menyenangkan dan tujuan pembelajaran tercapai. Di samping itu, guru harus
memiliki keterampilan dan ide kreatif untuk merancang kegiatan. Pengelolaan
kelas yang baik juga dibutuhkan peserta didik saat belajar.
Unit ini akan disampaikan oleh fasilitator dengan pendekatan andragogi.
Guru sebagai peserta dalam pelatihan ini akan berperan aktif dalam proses
pelatihan. Dalam unit ini akan disediakan bahan bacaan dan LK (lembar kerja) yang
akan membantu guru agar mudah dalam mengimplementasikan hasil pelatihan in-
service training di unit 6 ini di kelas pada saat on-service training dan berbagi
hasih penerapan (ON) pada saat Kembali ke KKG (i) training yang ke 2. Sementara
waktu yang dibutuhkan dalam pelatihan in-service training ke 1 pada unit 6 adalah
120 menit.
Ada beberapa kasus yang biasa ditemukan terkait dalam hal membaca kata
Nisa sedang membaca buku
A B C
luka
lama
buku paku
Di sini terlihat, bahwa strategi Nisa yang digunakan lebih terfokus kepada
gambar, huruf depan, huruf terakhir dan panjang kata.
Untuk kasus di atas terlihat bahwasannya Hasan sudah mengenal huruf dan
membunyikannya. Tetapi Hasan membacanya masih lambat, sehingga dia
belum bisa menggabungkan huruf dengan cepat.
Untuk kasus ini, Ali hanya membaca gambar, tidak membaca kata atau
mengidentifikasi huruf.
C. Integrasi Keagamaan
ٓ ٓ َٰ
ۡ ۡۡو َمنۡيَكفُرۡبِ ِهۦۡفَۡأ ُ ْو َٰلَئِكَ ۡ ُه ُم َ َٱلذِينَ ۡ َءاتَي َٰنَ ُه ُمۡٱل ِك َٰت
َ بۡيَتلُونَهُۥۡ َحقۡتِ ََل َوتِ ِ ٓۦهۡأ ُ ْولَئِكَ ۡيُؤ ِمنُونَ ۡبِ ِِۗۦه
١٢١ۡۡ َٱل َٰ َخس ُِرون
Artinya: “Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman
kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah
orang-orang yang rugi.” [Al Baqarah:121]
Perawat Flegistino
Renang Nagadon
Handuk Tuko
Kegiatan 2
Strategi mengajar membaca kata dengan membunyikan huruf (15 menit).
1. Mengidentifikasi huruf-huruf terpisah dalam kata
• p..a..k
2. Mengidentifikasi bunyi yang dibuat setiap huruf
• p membuat bunyi /p/, a membuat bunyi /a/, k membuat bunyi /k/
3. Bunyikan semua huruf
• … /p/…/a/.../k/
• … /p/…/ak/
• /pak/
• Gabungkan bunyi- bunyi huruf atau fonem dengan cepat untuk
menghasilkan kata tersebut
m a t a
... / m/.../a/.../t/.../a/
j a r i .../ j/.../a/.../r/.../i/
Kegiatan 3
Permainan Membaca Kata (35 menit)
1. Baca aturan permainan dalam kelompok.
2. Permainan bisa dibuat misalnya menjadi 3 permainan seperti:
➢ Permainan menyusun kata sederhana
➢ Permainan mencari kata dengan cepat
➢ Permainan menebak kata
3. Pilih salah satu anggota yang akan berperan sebagai guru.
4. Praktikkan permainan.
5. Ikuti tanda fasilitator kapan permainan dimulai dan kapan berhenti.
6. Seluruh anggota kelompok berpindah ke meja lain untuk mendapatkan
permainan yang berbeda.
Penguatan Konsep
1. Saat akan memberikan kegiatan permainan, guru harus menerapkan aturan
kepada siswa.
2. Guru mengelompokkan siswa sesuai kebutuhan: jenis kelamin,
kemampuan akademik, dan kemampuan bersosialisasi.
3. Guru berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain untuk memastikan
setiap kelompok menjalankan kegiatan dengan baik.
4. Guru memastikan setiap anggota kelompok aktif.
5. Guru memastikan setiap kelompok memahami aturan permainan dengan
mengajukan pertanyaan apakah semua sudah faham
Kegiatan 4
Strategi Membaca untuk meningkatkan kemampuan membaca lancar
• Membaca Bersama:
Guru membacakan cerita untuk siswa di kelas, memberikan contoh
membaca lancar, membacakan cerita untuk anak, ada kalanya, siswa
melanjutkan kalimat berikutnya. Media yang dapat digunakan guru: big
book.
• Pemodelan Membaca
Guru membaca satu atau dua kalimat. Anak-anak kemudian membaca
ulang kalimat tersebut, sama seperti yang dilakukan guru. Kegiatan ini
terus dilakukan hingga guru dan siswa selesai membaca semua kalimat
dalam teks tersebut. Media yang dapat digunakan: bigbook.
Ingat, pengelolaan kelas yang berhasil bukan terjadi pada saat masalah
muncul saja, namun yang terpenting adalah menjaga agar jangan sampai
terjadi masalah dalam proses pembelajaran berlangsung.
1. LKPD 1
Bermain Kata
Tujuan Kegiatan : Meningkatkan kemampuan membaca kata familiar
Alat dan bahan : potongan kertas dengan tulisan ‘aku suka ikan’ (setiap
kata ditulis pada setiap kertas), spidol
Pengelolaan siswa : individu
Cara bermain:
1. Siswa diminta membaca setiap kata.
2. Guru dapat mengajukan pertanyaan saat siswa membaca setiap kata; ada
berapa huruf, dimulai dengan bunyi huruf apa?
3. Guru meminta siswa untuk menunjuk setiap huruf
4. Siswa menulis huruf di awan, kemudian dilanjutkan dengan menulis setiap
huruf pada kertas atau buku.
2. LKPD 2
Tutup Katanya
Tujuan Kegiatan : Meningkatkan kemampuan membaca kata familiar
Alat dan bahan : papan kata, kancing dua warna
Pengelolaan siswa : pasangan
Cara bermain:
1. Setiap pasangan mendapat satu papan kata.
2. Setiap siswa mendapat sekitar 15 kancing (setiap siswa mendapat kancing
dengan warna berbeda).
3. Secara bergantian, siswa membaca satu kata. Apabila dapat membaca
dengan benar, siswa meletakkan kancing di atas kata tersebut.
4. Siswa dengan kancing terbanyak di papan kata adalah pemenangnya
Tebak Kata
Tujuan Kegiatan : Meningkatkan kemampuan membaca kata familiar
Alat dan bahan : Kartu kata (kata familiar)
Pengelolaan siswa : asangan, kelompok
Cara bermain:
1. Setiap kelompok memiliki 10 kartu kata
2. Kartu diletakkan di tengah meja dengan posisi dibalik
3. Secara bergiliran, setiap siswa mengambil satu kata dan membacanya
dalam hati. Siswa lain tidak boleh melihat kata pada kartu.
4. Pemegang kartu menyampaikan bunyi huruf pertama dan anggota
kelompok secara bergiliran menebak kata.
5. Siswa yang dapat menebak kata dapat menyimpan kartu tersebut. Apabila
tidak ada seorang pun anggota yang dapat menebak kata dengan benar,
pemegang kata dapat menyimpan kartu tersebut.
6. Anggota lain mendapat giliran yang sama.
7. Anggota yang mendapat kartu paling banyak adalah pemenangnya.
6. LKPD 6
7. LKPD 7
3.13
2. Mengidentifikasi kegiatan
belajar,media,materi dan produk hasil
belajara siswa dalam rangka mencapai
kompetensi
2. Mengidentifikasi kegiatan
belajar,media,materi dan produk hasil
belajara siswa dalam rangka mencapai
kompetensi
Catatan:
Catatan:
Catatan:
1.
2.
3.
4.
5.
Catatan:
1.
2.
3.
4.
5.
Catatan:
Catatan:
Catatan:
Cooper, J.D. 1993. Literacy: Helping Children Construct Meaning. Boston Toronto:
Hougton Miffin Company.
1. Kompetensi Dasar
Tabel 4. 3 Target Kompetensi Dasar Peserta Didik
No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi Dasar
B. Organisasi Pembelajaran
Guna memudahkan guru dalam mempelajari modul ini, kita akan
membahasnya dalam satu topik bahasan dengan alokasi waktu sebagai berikut:
Tabel 4. 5 Organisasi Pembelajaran
Jumlah JP
Topik Materi
In - 1 On In - 2
C. Integrasi Keagamaan
َ ُ َ َ َ َ َ َٰ َ ۡ َ ُ ۡ َ ۡ ُ َ َ ۡ ُ َ ُ َ َ ۡ َ َ َ َ َ ۡ ُ ُ َ َّ َ ۡ ر
٤٤ ب أفَل ت ۡعقِلون
َۚ ب وتنسون أنفسكم وأنتم تتلون ٱلكِت ِ ِ ۞أتأمرون ٱنلاس بِٱل
Artinya: “Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang
kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al
Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?”. [Al Baqarah:44]
Maka dari itu, jika seorang siswa tidak dapat membaca dengan lancar, ia
akan membutuhkan waktu banyak untuk membaca kata demi kata sehingga tidak
cukup waktu untuk menangkap makna/arti dari apa yang sedang dibacanya maka
diperlukan penerapan strategi yang tepat sehingga dapat meningkatkan
kelancaran membaca siswa.
1 -
1 -
Dst
2. LKPD 2
3. LKPD 3
4.13
A. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Seorang penyair memilih kata-kata tertentu sesuai dengan maksud dan
perasaan yang ingin disampaikannya ketika menulis puisi. Fungsi bahasa yang
digunakan oleh penyair tersebut adalah …
a. Fungsi informasi
b. Fungsi adaptasi
c. Fungsi kontrol sosial
d. Fungsi ekspresi
e. Fungsi integrasi
2. Anisa, peserta didik kelas 3 MI, sudah bisa berbicara dengan lancar dengan
jumlah kata bisa sampai 12 kata dalam satu kalimat. Anisa juga sudah dapat
memahami penjelasan guru di kelas, sehingga mampu mengikuti pelajaran
dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa Ani berada pada fase ....
a. Fonologis
b. Morfologi
c. Pragmatik
d. Semantik
e. Sintaksis
3. Status sosial dan latar belakang budaya syang berbeda dari setiap anggota
masyarakat memunculkan adanya idiolek, dialek, dan ragam bahasa. Hal ini
menunjukkan bahwa bahasa itu bersifat ....
a. Dinamis
b. Konvensional
c. Produktiv
d. Variasi
e. Unik
2. Mengidentifikasi kegiatan
belajar,media,materi dan produk hasil
belajara siswa dalam rangka mencapai
kompetensi
8. Merancang scenario/rencana
pembelajaran yang terstruktur, mengacu
pada hasil analisis KD dengan
menerapkan Pembelajaran Aktif, Kreatif,
efektif dan Menyenenagkan dengan
memeprhatikan Gender dan inklusi
social
Catatan :
Catatan :
Catatan:
Ford, M.P. and Optiz, M.F. (2002). Using centers to engage children during reading
time: Intensifying learning experiences away from the teacher. The Reading
Teacher; May 2002; 55, 8
Fountas, I.C, & Pinnell, G.S. (1996). Guided Reading: Good First Teaching for All
Children. Heinemann, Portsmouth, NH.
Osborn, J., & Lehr, F. (2003). A focus on fluency: Research-based practices in early
reading series. Honolulu, HI: Pacific Resources for Education and Learning.
Partnership for Reading. Put reading first K-3: The Research Building Blocks for
Teaching Children to Read. National Institute for Literacy. Available at
https://lincs.ed.gov/publications/pdf/PRFbooklet.pdf
Paulsen, K. & The IRIS Centre: Fluency and Word Identification, Grades 3-5.
Retrieved on July 27, 2015 from http//iris.peabody.vanderbilt. edu/wp-
content-uploads/pdf_case_studies/ics_flu.pdf
Pikulski, J. J., & Chard, D. J. (2005). Fluency: Bridge Between Decoding and
Reading Comprehension. The Reading Teacher, 58, 510-519.
National Institute for Child Health and Human Development (NICHHD), 2000.
National Reading Panel: Teaching Children to Read – and Evidence-based
assessment of the scientific research literature and it’s implications for
reading. Fluency: Executive Summary.
Neuman, S.B., Copple, C. & Bredekamp, S. (2000). Learning to read and write:
Developmentally appropriate practices for young children. Washington, DC:
NAEYC.
Samuels, S. J. (1997). The Method of Repeated Reading. The Reading Teacher. 50:
376-381.
Snow, C., Burns M., & Griffin, P. (1998). Preventing reading difficulties in young
children. Washington, DC: National Academy Press
RTI, 2016. Indonesia 2014: The National Early Grade Reading Assessment (EGRA)
and Snapshot of School Management Effectiveness (SSME) Survey.
Prepared for USAID Indonesia . Accessed April 1, 2016 at
--------- 2017. Adaptasi Materi untuk Sekolah Praktik yang Baik. PRIORITAS.
Zutell, J., & Rasinski, T.V. (1991). Training Teachers to Attend to Their Students’ Oral
Reading Fluency. Theory into Practice, 30, 211-217.