Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ASPEK-ASPEK DALAM BERBISNIS

Oleh:
KELOMPOK 7:

AZZRA CHAIRUNNISA
MILANI DEWI MANIK
NIKE ADEYANI
RAHMI ELMITIA
T. CICI RUSAINA SURA

Dosen pengampu:
ALFIS YUHENDRA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah
ini kami akan membahas mengenai “Kewirausahaan”.Makalah ini telah dibuat
dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami meminta pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 19 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………………… i
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang………..…………………………………....…. 1.1
2. Rumusan Masalah……………………..…………………….…1.2
3. Tujuan Penulisan………………..……………………………...1.3

BAB II PEMBAHASAN MATERI


1. Aspek Pemasaran………………..…………………...................2.1
A. Definisi Pemasaran………………..………………….............
B. Tugas, fungsi, dan Orientasi Pemasaran………………..
…………………...........................
C. Strategi Pemasaran………………..………………….............
D. Penentuan Strategi Pemasaran………………..………………
E. Bauran Pemasaran………………..…………………..............
2. Aspek Produksi.......….................................................................2.2
A. Definisi Produksi………………..…………………................
B. Kebutuhan Proses produksi………………..…………………
C. Bahan baku………………..………………….........................
D. Biaya Produksi………………..…………………...................
E. Pengendalian Produksi………………..………………….......

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan…………………………….………..…………………..3.1
2. Saran…………………………………..…………………………….3.2

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam menjalankan aktivitas usahanya, setiap perusahaan baik yang
bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu
memperoleh keuntungan. Selain itu juga perusahaan ingin memberikan kepuasan
kepada konsumen atas produk yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen
menjadi tolak ukur atas keberhasilan yang diperoleh perusahaan dalam
menghasilkan produk yang berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Untuk mencapai pemasaran yang tepat dan efektif yang harus diterapkan
perusahaan salah satunya adalah dilihat dari cara pemasarannya. Hal tersebut
penting karena cara pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan
konsumen dalam memilih suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa
yang dibutuhkan oleh konsumen, maka perusahaan tersebut akan kehilangan
banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan
sia-sia. Pemasaran merupakan salah satu ilmu yang telah lama berkembang, dan
sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan
suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu
diperlukan metode pemasaran yang tepat untuk menentukan keberhasilan atau
tidaknya dalam memasarkan produknya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menyusun strategi pemasaran (marketing strategy)?
2. Bagaimana cara menentukan target di perusahaan?
1.3 Tujuan
Untuk member pemahaman tentang beberapa aspek dalam pemasaran
yang bisa membantu memperlancar dan mensukseskan kegiatan berwirausaha
seorang wirausaha.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Aspek Pemasaran
A. Definisi Pemasaran
Kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen,
menghasilkan barang atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa. Atau suatu kegiatan yang
mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan
disenangi oleh pasar.
B. Tugas, fungsi, dan Orientasi Pemasaran
Secara teoritis pemasaran mempunyai 8 fungsi, yang dapat
diuraikan, sebagai berikut:
 Fungsi perdagangan merchandising Perencanaan yang berkenaan
dengan pemasaran produk barang dan atau jasa yang tepat, dalam
jumlah yang tepat, harga yang selaras, termasuk di dalamnya faktor-
faktor lain seperti bentuk, ukuran, kemasan dan sebagainya.
 Fungsi Pembelian buying Peranan perusahaan dalam pengadaan bahan
sesuai dengan kebutuhannya.
 Fungsi Transportasi transportation Perencanaan, seleksi dan
pengerahan semua alat pengangkutan untuk memudahkan produk
barang danatau jasa dalam proses pemasaran.
 Fungsi Pergudangan storage Menyimpan barang selama waktu produk
tersebut dihasilkan dan dijual.
 Fungsi Standarisasi standardization Penetapan batas-batas elementer
berupa perincian-perincian yang harus dipenuhi oleh produk, termasuk
di dalamnya grading, yakni memilih kesatuan dari suatu produk yang
dimasukkan ke dalam kelas-kelas dan derajat-derajat yang sudah
ditetapkan dengan standarisasi.
 Fungsi Keuangan financing Merupakan usaha untuk mencari dan
mengurus modal dan kredit yang langsung bersangkutan dengan
transaksi dalam mengalirkan produk barang dan atau jasa dari
produsen ke konsumen.
 Fungsi Komunikasi communication Segala sesuatu yang dapat
memperlancar hubungan di dalam perusahaan dan di luar perusahaan.
 Fungsi Resiko risk Fungsi untuk menangani atau menghadapi resiko
kerugian karena kerusakan, kehilangan atau anjloknya harga di
pasaran. Sesuai dengan fungsi sebagaimana telah diungkapkan, maka
pemasaran memiliki 8 delapan tugas, yaitu:
1. Mengubah orang yang tidak suka terhadap suatu produk menjadi
suka conversional marketing.
2. Mendorong kebutuhanorang yang tidak berminat atau mengetahui
stimulational marketing.
3. Mengembangkan pemenuhan kebutuhan yang belum terpenuhi
developmental marketing.
4. Mengaktifkan keinginan atas produk yang stabil atau permintaan
terhadap produk yang menurun remarketing.
5. Menyelaraskan pola permintaan agar sesuai dengan pola penawaran
synchromarketing.
6. Memelihara tingkat penjualan yang sudah ada terhadap suatu
produk maintnence marketing.
7. Mengurangi tingkat penjualan yang sudah ada terhadap suatu produk
tertentu demarketing.
8. Merintangi permintaan atau keinginan terhadap suatu produk
tertentu counter marketing.

Orientasi terhadap pasar berbeda-beda antara satu perusahaan


dengan perusahaan lain. Tergantung konsep yang digunakan oleh
perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pemasarannya. Hal ini
merupakan falsafah yang mendasari usaha pemasaran perusahaan terkait
dengan bobot relatif antara kepentingan perusahaan sendiri, konsumen
dan masyarakat umum. Kotler 1997 mengemukakan bahwa terdapat 5
lima konsep yang dapat dipilih oleh perusahaan untuk melaksanakan
kegiatan pemasarannya, yaitu:
a. Konsep Produksi yang merupakan salah satu konsep tertua dalam
bisnis. Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang tersedia di banyak tempat dan ditawarkan dengan harga
yang murah. Asumsi ini berlaku paling tidak dalam dua situasi. Pertama,
jika permintaan atas produk melebihi penawaran, dimana konsumen
lebih tertarik mendapatkan produk daripada keistimewaan produk
tersebut. Kedua, ketika biaya produk tinggi dan harus diturunkan untuk
memperluas pasar. Pusat perhatian perusahaan pada upaya untuk
mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan distribusi yang luas.
b. Konsep Produk yang menyatakan bahwa konsumen akan
menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja dan pelengkap inovatif
yang terbaik. Dengan konsep ini, perusahaan memusatkan perhatian
pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus
menyempurnakannya.
c. Konsep Penjualan yang menyatakan bahwa konsumen jika
diabaikan, biasanya tidak akan membeli produk perusahaan dalam
jumlah yang cukup. Olehnya itu, perusahaan harus melakukan upaya
penjualan dan promosi yang agresif.
d. Konsep Pemasaran merupakan konsep yang menentang tiga
konsep sebelumnya.

Konsep ini menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan


perusahaan adalah menjadi lebih efektif dari pada pesaing dalam
memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai pasar sasaran.
C. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu,


unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya.
Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya
pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran.[1]
Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang
mengarah pada kegiatan atau usaha pemasaran, dari suatu perusahaan,
dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah agar dapat
mencapai tujuan yang diharapkan.

Buat Logo Merek

Logo yang baik sangat penting untuk memasarkan merek bisnis sekecil
apa pun. Anda tidak perlu menjadi desainer profesional atau
menghabiskan banyak waktu serta uang untuk membuat logo yang tampak
hebat. Di zaman teknologi serba canggih ini, Anda bisa dengan cepat dan
efisien membuat logo untuk merek melalui blog atau situs-situs desain di
internet, pelajari dan buatlah yang unik dan berbeda.

Kembangkan Strategi Pemasaran lewat email

Email telah menjadi rencana pokok pemasaran bisnis kecil selama


bertahun-tahun. Meskipun kekuatan email masih tetap ada, desas-desus
tentang matinya pemasaran lewat email terus berlanjut yang menyebabkan
beberapa pengusaha baru mengabaikan alat canggih ini. Padahal jika itu
tetap dilakukan Anda akan bisa lihat bagaimana proses dan hasilnya
berjalan.

Buat Konten Blog yang Menarik

Blogging adalah taktik pemasaran populer lainnya untuk usaha kecil.


Jika ingin blog Anda benar-benar bisa berdampak besar, tentu harus
menarik minat orang. Jika blog Anda awalnya tampak membosankan
buatlah agar bisa jadi tampak menarik, cara bisa dipelajari dari para
blogger yang sudah sukses sebelumya.
Pertimbangkan Manfaat Outsourcing

Mengalih dayakan berbagai bagian dari operasi bisnis mulai dari


pemasaran ke pengiriman dapat menawarkan peluang besar untuk
pertumbuhannya. Salah satu manfaaat yang bisa diambil adalah hemat
waktu dan tenaga Anda.

Gunakan Video dengan Efektif untuk Penjualan

Saat tiba waktunya untuk meningkatkan penjualan bisnis kecil Anda,


video dapat membuktikan bisnis menjadi format yang efektif.

Jangan Terlalu Banyak Perhatian pada Pesaing

Pesaing pasti dapat berdampak pada keberhasilan bisnis Anda.


Tapi itu juga bisa berubah merugi bagi bisnis baru jika Anda terlalu banyak
perhatian dan membayar kepada pihak luar. Sebaiknya lakukan saja apa
yang menurut Anda benar, anggap pesaing sebagai pemicu untuk bisnis
menjadi lebih maju lagi

Gunakan Iklan Facebook untuk Riset Pasar

Riset pasar adalah langkah penting untuk setiap usaha kecil yang ingin
tumbuh dan menjangkau lebih banyak pelanggan. Facebook dan media
sosial lainnya bisa menjadi platform hebat untuk Anda melakukannya.
Manfaatkan ini dan lihat hasilnya dalam waktu cepat.

Fokus pada Dasar-Dasar SEO

Mesin pencari atau SEO (Search Engine Optimization) dapat menjadi


metode hebat lain untuk menjangkau pelanggan yang paling relevan untuk
bisnis kecil Anda. Untuk membuat sebagian besar platform ini, Anda perlu
fokus pada tugas yang paling penting. Lakukan serangkaian proses SEO
secara sistematis agar tujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik
kunjungan melalui mesin pencari menuju situs Anda bisa diperoleh.

D. Penentuan target Perusahaan


1. Produk
Sesuatu yang ditawarka kepada suatu pasar untuk memenuhi
keinginan atau kebutuhan konsumen.
2 Harga
Sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan suatu barang atau dengan kata lain bahwa jumlah nilai
yang di tukarkan oleh konsumen dengan manfaat atas yang
menggunakan produk perusahaan.
3. Promosi

suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan


teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat
mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk
yang ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung maupun
melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian.

4. Tempat

Tempat-tempat yang strategis tentu memiliki peluang akses


publik yang lebih baik, namun biaya sewa rental dari tempat tersebut
juga harus diperhitungkan sebagai konsekuensi dari kemudahan akses
ke konsumen.

E. Bauran Pemasaran

a. Product (The Services) / Produk atau Jasa

Produk jasa merupakan produk yang dapat memberikan manfaat,


memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan konsumen.
Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi
membeli manfaat dari sesuatu yang ditawarkan.
b. Price / Harga

Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan


melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga
akan dapat mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga
merupakan faktor utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai
dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan, serta
persaingan.

c. Place / Lokasi Usaha

Jangkauan tempat menjadi suatu yang harus dipertimbangkan secara


matang, tempat-tempat yang strategis tentu memiliki peluang akses
publik yang lebih baik, namun biaya sewa rental dari tempat tersebut
juga harus diperhitungkan sebagai konsekuensi dari kemudahan akses
ke konsumen.

d. Promotion / Strategi Promosi

Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam


aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian
penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasif
yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen,
baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi
pembelian.

2.Aspek produksi
A. Definisi produksi
Berbagai literatur tentang produksi mendefenisikan produksi
dengan gaya pengungkapan yang berbeda-beda. Istilah produksi sering
digunakan dalam suatu organisasi untuk menghasilkan suatu keluaran atau
output, baik berupa barang maupun jasa. Produksi dari sudut pandang
kegiatan penciptaan produk seperti yang dikemukakan oleh Assauri (1993)
bahwa produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan barang atau jasa. Demikian pula defenisi yang dikemukakan
oleh Reksohadiprojo dan Gitosudarmo (2003) bahwa produksi adalah
kegiatan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa sesuai dengan
kehendak konsumen dalam hal jumlah, kualitas, harga serta waktu.
Produksi tidak hanya menciptakan produk sebagai keluaran (output),
namun juga menggunakan berbagai faktor produksi sebagai masukan
(input).
Produksi sebagai suatu proses, diartikan sebagai cara, metode
ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan atau suatu kegiatan
untuk menciptakan dan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan
jasa. Ahyari (1990) mengemukakan bahwa proses produksi adalah suatu
cara, metode ataupun teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa
dengan menggunakan faktor produksi yang ada. Melihat berbagai definisi
yang telah diungkapkan di atas, maka dapat dirumuskan bahwa proses
produksi dalam konteks kewirausahaan adalah merupakan kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin, bahan
baku dan dana, agar menghasilkan produk yang dibutuhkan dan sesuai
dengan yang diharapkan oleh konsumen.
B. Kebutuhan proses produksi
Sebelum melaksanakan proses produksi terlebih dahulu perlu
dirancang kebutuhan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam
menghasilkan produk, sarana dan prasarana inilah yang sering disebut
sebagai input produksi yang meliputi bahan, tenaga kerja, mesin/peralatan,
lokasi dan biaya (uang).
1) Bahan Baku
Dalam menyusun kebutuhan bahan baku untuk digunakan dalam
proses produksi harus mengacu pada karakteristik produk yang akan
dihasilkan. Misalnya saja, jika berdasarkan analisis yang telah dilakukan
terhadap pasar produk yang akan dihasilkan.Jenis bahan yang digunakan
oleh perusahaan dalam proses produksinya dapat dibedakan menjadi bahan
langsung dan bahan tak langsung. Bahan langsung adalah bahan yang
digunakan dalam proses produksi dan terikat atau menjadi bagian dalam
produk. Sedangkan bahan tak langsung adalah bahan yang bukan atau
tidak menjadi bagian dalam produk, namun sangat diperlukan untuk
mendukung produksi. Agar produksi dapat berjalan lancar, maka dalam
pemilihan bahan baku yang akan digunakan setidaknya memenuhi syarat:
a.Kualitasnya baik
b.Mudah diperoleh
c.Mudah diolah
d.Harga relatif murah
Sebagaimana yang telahdikemukakan bahwa salah satu hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pengadaan bahan baku adalah kemudahan dalam
perolehannya.
2) Tenaga Kerja
Tenaga kerja atau sumberdaya manusia merupakan asset penting
perusahaan. Dalam proses produksi, tenaga kerja merupakan penggerak
berjalannya proses produksi. Meskipun bahan baku yang digunakan telah
memenuhi standar kualitas, peralatan yang digunakan telah memadai, jika
tenaga kerja yang menjalankan operasional produksi tidak sesuai dalam
hal jumlah dan kualifikasi yang diharapkan.
3) Mesin/Peralatan Mesin dan peralatan
Yang digunakan dalam suatu proses produksi memiliki peran yang
cukup besar di dalam keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan
produksi, baik dalam hal kuantitas, kualitas maupun kontinyuitasnya.
Kebutuhan mesin dan peralatan produksi baik jumlah, jenis, kapasitas dan
spesifikasi lainnya seharusnya telah diidentifikasi saat gambaran produk
yang akan dihasilkan telah ditetapkan.
4) Lokasi Penempatan lokasi produksi merupakan salah satu faktor penentu
yang perlu diperhatikan dan diputuskan sebelum memulai operasional
perusahaan. Terutama bagi perusahaan yang baru dirintis oleh
wirausahawan pemula. Terkait dengan produk yang akan dihasilkan oleh
perusahaan, maka dalam penentuan lokasi, beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan, yaitu:

1. Kedekatan dengan konsumen/pasar


2. Kedekatan dengan sumber bahan
3. Keadaan infrastruktur
4. Ketersediaan informasi mengenai program pembangunan
5. Ketersediaan tenaga kerja
6.Ketersediaan dana
5) Biaya
Biaya dapat didefenisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang
diperlukan untuk memproleh produk (barang dan /atau jasa). Atau
pengeluaran yang dilakukan di masa sekarang untuk mendapatkan manfaat
pada masa yang akan datang, dimana pengeluaran atau pengorbanan
tersebut dapat diduga serta dapat dihitung secara kuantitatif dan tidak dapat
dihindarkan. Biaya produksi terdiri atas 2 (dua) bagian besar dengan
penggolongan biayanya masing-masing diuraikan, sebagai berikut: 1.Biaya
menurut perilaku yang terdiri dari:
a. Biaya tetap, merupakan biaya yang besar kecilnya tidak tergantung
pada besar kecilnya produksi dan dalam periode tertentu jumlahnya tetap.
Misalnya biaya untuk gaji tenaga kerja tetap, penyusutan alat, pajak lahan
dan sebagainya.
b. Biaya tidak tetap, merupakan biaya yang besar kecilnya
berhubungan langsung dengan besarnya produksi atau dengan kata lain
biaya yang dalam periode tertentu jumlahnya dapat berubah tergantung
pada tingkat produksi yang dihasilkan. Misalnya biaya untuk pembelian
bahan baku, biaya upah tenaga kerja borongan, dan sebagainya.
C. Bahan Baku
Jenis bahan yang digunakan oleh perusahaan dalam proses produksinya
dapat dibedakan menjadi bahan langsung dan bahan tak langsung. Bahan
langsung adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan terikat atau
menjadi bagian dalam produk. Sedangkan bahan tak langsung adalah bahan
yang bukan atau tidak menjadi bagian dalam produk, namun sangat diperlukan
untuk mendukung produksi. Agar produksi dapat berjalan lancar

D. Biaya
sebagai pengorbanan ekonomis yang diperlukan untuk memproleh produk
(barang dan /atau jasa). Atau pengeluaran yang dilakukan di masa sekarang
untuk mendapatkan manfaat pada masa yang akan datang, dimana pengeluaran
atau pengorbanan tersebut dapat diduga serta dapat dihitung secara kuantitatif
dan tidak dapat dihindarkan.
E. Pengendalian produksi
a.       Pengertian
Pengendalian produksi adalah berbagai kegiatan dan metode yang
dignakan oleh majemen perusahaan untuk mengelolah, mengatur,
mengkoordinir, dan mengarahkan proses produksi (peralatan, bahan
baku, mesin, tenaga kerja) kedalam suatu arus aliran yang memberikan
hasil dengan jumlah biaya yang seminimal mungkin dan waktu yang
secepat mungkin.Pengendalian produksi yang dilaksnakan pada 
perusahaan yang satu dengan yang perusahaan yang lain akan berbeda-
beda terghantung pada sistem kebijaksanaan perusahaan yang
digunakan.  Pengendalian produksi dapat dilakukan:
-  Order Control: Perusahaaanyang beroperasi berdasarkan pesanan dari
konsumen sehingga kegiatan operasionalnya juga tergantunmg pada
pesanan tsb.
-   Follow Control: Perusahaan yang  beroperasi untuk menghasilkan
produk standar sehingga sebagian produk merupakan produk untuk
persediaan dalam jumlah besar.
Pengendalian keduanya bertujuan sama bagaimana jangka waktu
arus material apakah suda sesuai dengan yang direncanakan demikian
juga bagaimana transportasi dari pabrik proses produksi) ke gudang
dan dari gudang ke tempat penyimpanan.
b.      Tahap dalam pengendalian produksi (fungsinya)
1.      Production forecasting
Production porecasting adalah peramalan produksi untuk
mengetahui jumlah dan manfaat produksi yang akan dibuat di
masa yang akan datang,sehingga kalau terjadi penyimpangan akan
cepat diadakan penyesuaian produksi dimas ayang akan datang.
Dengan melaksanakan peramalan produksi, perusahaan
dapat menyusun anggaran operasionalnya untuk pedoman kerja,
penggunaan kapasitas produksi seoptimal mungkin, menstabilkan
kesempatan kerja karena erdapanya kestabilan dan kepastian
jumlah produksi dimasa yang akan datang.
2.      Routing
Routing adalah kegiatan untuk menetukan urutan-urutan
proses dan penggunaan alat produksinya dari bahan mentah smapi
menjadi produk akhir, sehingga sebelum produksi dimulai maslah
sudah tercantum pada rout sheet.
3.       Schedulling.
Schedulling adalah kegiatan untuk membuat jadwal proses
produksi sebagai satu kesatuan dari awal proses samapai selesai
proses produksi . Scehedulling ini dlaksanakan untuk mengetahui
berapa waktu yang dibutuhkan setiap tahap pemrosesan sesuai
dengan urutan- urutan routenya. Oleh kaena itu untuk membantu
keberhasilan tahap ini lebih baik melakukan “time and mention
study” sehingga dapat ditentukan stanndar hasil kerjanya.
4.      Dipatching
Dipatching adalah suatu proses untuk pemberian perin tah
untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan routing dan
schedulling yang dibuat.
5.      Follow up
Follow up adalah kegiatan untuk menghilangkan terjadinya
penundaan/keterlambatan kerja dan mendorong terkoordinasinya
pelaksaan kerja.
   Pengendalian persediaan dan kualitas
a.       Pengendalian persediaan bahan baku
Bahan baku merupakan salah satu faktor pembentuk terjadinya
barang jadi sehhingga segala sesuatu yang menyangkut bahan baku
harus benar-benar diperhatikan. Masalah tersebut diantaranya:
-          Bagaimana  jumlah bahan baku yang tersedia  tidak kurang karena
akan mengganggu jalannya proses produksi.
-          Bagaiman bahan baku agar jangan terlalu berlebihan karena
merupakan pemborosan kalau terlalu lama.
-          Bagaiman agar biaya ekstra yang digunakan untuk memesan bahan
baku yang  kurang (karena mengejar target jumlah produksi dan
kapasitas mesin yang terpakai) tidak terlalu merugikan dan
sebagainya.
Dengan adanya pengendalian bahan baku maka perusahaan
akan berusaha untuk menyediakan bahan baku yang diperlukan
dalam proses produksi sedemikian rupa agar berjalan dengan lancar
tanpa terjadi kekuarangan persediaan atau kelebihan persediaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi EOQ adalah sebagai berikut:

-          Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun (B)


-          Biaya pemesanan (BP)
-          Biaya penyimpanan (BS)
-          Harga bahan baku (H)
b.      Pengendalian kualiatas (Quality Control)
Pengendalian kualitas merupakan suatu proses untuk menentukan
barang-barang yang rusak dan diusahan untuk dikurangi serta
mempertahankan barang-barang yang sudah baik kemudian mengontrol
agar hasil produksi di waktu yang akan datang tidak lagi mengalami
penurunan kualitas atau kerusakan.Jika pengendalian proses baik maka
perusahaan akan beruntung karena mempunyai adil dalam
meminimunkan biaya proses produksi sebagai berikut:
-          Menentukan standar kualitas baik dalam hal ukuran, daya tahan,
warna, bentuk, harga dsb dengan memakai peralatan yang standar.
-          Mencari pemeriksa atau controler yang mempunyai kecakapan yang
dibutuhkan baik mengenai pemakaian peralatan maupun
pemeliharaannya.
-          Tujuan pengendalian kualaitas adalah untuk meminimunkan biaya
proses produksi sehingga dananya dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan yang lebih produktif.
Pengendaian Biaya dan Pemeliharaan
a.       Pengendalian biaya produksi
Pengendalian biaya produksi dilakukan untuk mengetahui berapa
besarnya volume penjualan yang menghasilkan keuntungan, kerugian
atau hanya cukup untuk menutup biaya total yang telah dikeluarkan
perusahaan. Dengan meneliti lebih cermat biaya-biaya apa saja yang
dibutuhkan dalam proses produksi maka dapat dianalisa beberapa
volume penjualan yang terjual diperusahaan tersebut beserta pendapatan
yang diperoleh dari hasil  penjualan tersebut.Cara yang digunakan untuk
menganalisis seluruh biaya yang diperlukan dan berapa pendapatan yang
diterima perusahaan beserta hasilkeuntungan yang diperoleh perusahaan
dapat dipakai rumus sebagai berikut:

                  FC
BEP = --------------------
                  P  - V
Dimana:
BEP (Q)    : jumlah unit yang duhasilkan (hasil yang didapatkan
perusahaan hanya cukup untuk menutup biaya keseluruhan)
FC             : Biaya tetap (Fixec Cost)
V               : Variabel Cost (biaya variabel)
Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi
oleh jumlah barang yang diproduksikan dan dpat berubah persatuan dalam
batas range tertentu. Contoh: gaji tenaga kerja, biaya pemeliharaan
gedung, depresiasi, bunga, sewa dll
Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya tergantung oleh
jumlah barang yang diproduksi perusahaan, secara keseluruhan jumlah
totalnya berubah tetapi per satuan unitnya tetap. Contoh: biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja lansung, biaya bahan penolong dsb.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kegiatan produksi yang dilakukan di Bean Interior khususnya untuk
produk pada bidang interior dan eksterior meliputi perolehan bahan baku,
barang dalam proses, dan barang jadi memiliki pengendalian kualitas yang
masih sederhana. Pengendalian kualitas masih dilakukan secara langsung oleh
pegawai.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan
pada bab sebelumnya
3.2 Saran
1. Proses pemilihan bahan baku sebaiknya menggunakan alat bantu yang
dapat mengetahui kualitas bahan baku secara spesifik dan lebih akurat.
Pemilihan bahan baku dapat dilakukan dengan cara yang lebih menyeluruh
untuk setiap bahan baku yang diperoleh.
2. Pengelolaan bahan baku masih harus ditingkatkan, dengan cara menata
kembali tata letak tempat persediaan bahan baku agar dapat
memaksimalkan tempat persediaan bahan baku dan membersihkan tempat
produksi secara rutin.
3. Proses produksi yang terdapat di Bean Interior sebaiknya dilakukan
dengan SOP yang diterapkan pada seluruh proses, sehingga kinerja yang
pegawai berikan sesuai dengan standar di Bean Interior.
4. tanggung jawab pegawai juga harus ditingkatkan dengan menerapkan
aturan-aturan kerja dan pengawasan yang lebih ketat.
5. Bean Interior dapat menggunakan lembar periksa untuk mengawasi
kegiatan produksi dan mengetahui jumlah produk cacat, sehingga produk
yang tercatat mengalami kecacatan dapat segera dicari penyebabnya dan
diatasi lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA

https://karinov.co.id/pengertian-bauran-pemasaran-7p/
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-faktor-dan-proses-produksi/
https://text-id.123dok.com/document/rz318ojdy-tugas-fungsi-dan-orientasi-
pemasaran.html
https://webkoptan.files.wordpress.com/2017/10/modul-kewir-bab-iii.pdf
http://d3manajemen.blogspot.com/2011/12/pengendalian-produksi.html

Anda mungkin juga menyukai