Anda di halaman 1dari 2

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset, dan Teknologi

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


JURUSAN BIOLOGI
Kampus Ketintang, Jalan Ketintang, Surabaya 60231
Telepon: +6231- 8296427, Faksimil: +6231- 8296427
Laman: http://biologi.fmipa.unesa.ac.id, email: biologi@unesa.ac.id

LEMBAR JAWAB
UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama : FIRDA
NIM : 21030204154
Prodi/Angkatan/Kela : PBB 2020
s
Mata kuliah : FISIOLOGI HEWAN

JAWABAN SOAL C:
1. A. organ yang berperan dalam homeostasis osmolaritas darah adalah paru paru dan ginjal.
Tubuh berusaha untuk mempertahankan jumlah total cairan tubuh sehingga kadar natrium
darah tetap stabil. Jika kadar natrium terlalu tinggi, tubuh akan menahan air untuk
melarutkan kelebihan air. Akan timbul rasa haus dan lebih sedikit mengeluarkan air
kemih. Jika kadar natrium terlalu rendah, ginjal mengeluarkan lebih banyak air untuk
mengembalikan kadar natrium kembali normal. Sisa cairan yang keluar dari tubuh
dikeluarkan sebagai urine melalui ginjal. Beberapa hal dapat mengontrol pengeluaran air
melalui ginjal namun yang terpenting adalah kemampun tubuh untuk menjaga
keseimbangan antara air yang masuk dan yang keluar, termasuk elektrolit. Disadari atau
tidak, cairan tubuh tetap akan hilang sehingga untuk tetap menjaga keseimbangannya
harus segera diberikan cairan pengganti. Paru-paru juga berperan penting dalam menjaga
homeostasis, karena mengatur H+ dengan megendalikan kadar CO2 dalam CES. Asidosis
metabolik menyebabkan kompensasi berupa hiperventilasi, sehingga terjadi pengeluaran
CO2 oleh paru-paru dan mengurangi keasaman CES. Sedangkan alkalosis akan
menyebabkan kompensasi berupa 15 hipoventilasi, sehingga CO2 tertahan dan
menambah keasaman CES. Akhirnya, ginjal juga turut berperan dalam homeostasi asam-
basa dengan mengekskresikan kelebihan H+dan mampu mengkompensasi asidosis dan
alkalosis respiratorik dengan meningkatkan atau menurunkan reabsorbsi bikarbonat.
B. pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit diperankan oleh system saraf dan
sistem endokrin. Sistem saraf mendapat informasi adanya perubahan keseimbangan
cairan dan elektrolit melali baroreseptor di arkus aorta dan sinus karotiikus, osmoreseptor
di hypothalamus, dan volumereseptor atau reseptor regang di atrium. Sedangkan dalam
sistem endokrin, hormon-hormon yang berperan saat tubuh mengalami kekurangan cairan
adalah Angiotensin II, Aldosteron, dan Vasopresin/ ADH dengan meningkatkan
reabsorbsi natrium dan air. Sementara, jika terjadi peningkatan volume cairan tubuh,
maka hormone atripeptin (ANP) akan meningkatkan ekskresi volume natrium dan air .
Jumlah Na+ yang direabsorbsi juga bergantung pada sistem yang berperan mengontrol
tekanan darah. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi Na+ dan
retensi Na+ di tubulus distal dan collecting. Retensi Na+ meningkatkan retensi air
sehingga meningkatkan volume plasma dan menyebabkan peningkatan tekanan darah
arteri . Selain sistem renin-angiotensin-aldosteron, Atrial Natriuretic Peptide (ANP) atau
hormon atriopeptin menurunkan reabsorbsi natrium dan air. Hormon ini disekresi oleh sel
atrium jantung jika mengalami distensi akibat peningkatan volume plasma. Penurunan
reabsorbsi natrium dan air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urin sehingga
mengembalikan volume darah kembali normal.
C. Saat konsentrasi natrium menjadi lebih tinggi (osmolalitas meningkat) atau menjadi
rendah (osmolalitas menurun) akan menyebabkan pergerakan cairan menuju atau keluar
dari CES. Perubahan ini selanjutnya menyebabkan terjadinya perubahan volume sirkulasi
yang pada akhirnya menyebabkan perubahan pada Glomerular Filtration Rate (GFR).
Osmoreseptor terletak pada hipotalamus anterior bagian dari nukleus supra optik. Terdiri
dari vesikel yang dipengaruhi osmolaritas cairan ekstraseluler. Bila osmolaritas cairan
meningkat, vesikel akan mengeriput. Sebaliknya bila osmolaritas cairan menurun, vesikel
akan mengembang sehingga impuls yang dilepas dari reseptor akan berkurang. Impuls ini
nantinya merangsang hipofisis posterior melepaskan ADH. Jadi semakin rendah
osmolaritas suatu cairan ekstraseluler, semakin sedikit ADH yang dilepaskan. ADH
berperan untuk menghemat air dengan meningkatan reabsorbsi

Anda mungkin juga menyukai