Sampling Penerimaan
Sampling Penerimaan
Pa
memperlihatkan probabilitas bahwa lot tersebut akan diterima dengan rencana
penarikan sampel yang ditetapkan. Atau, dinyatakan sedikit berbeda, kurva OC
memperlihatkan persentase jangka panjang dari lot–lot yang diserahkan yang akan
diterima jika sangat banyak lot pada mutu yang ditetapkan diserahkan untuk
pemeriksaan. Dalam sebagian besar kasus kurva OC dapat juga dianggap
memperlihatkan probabilitas penerimaan lot–lot dari suatu arus produk yang
mempunyai bagian yang cacat p. Secara umum dikatakan bahwa semakin besar ukuran
sampel, maka semakin curam kemiringan kurva OC.
Dodge dan Romig membuat perbedaan yang bermanfaat antara dua jenis kurva
OC. Kurva jenis A menghasilkan probabilitas penerimaan untuk berbagai bagian yang
cacat sebagai fungsi mutu lot dari lot–lot terhingga. Pada prinsipnya, kurva tersebut
harus dihitung dengan probabilitas hipergeometrik; distribusi binomial atau Poisson
seringkali menghasilkan pendekatan yang memuaskan. Kurva tersebut tidak kontinyu.
Sebagai contoh, suatu lot berukuran 200 mungkin mengandung 0.5 atau 1.0% cacat
tetapi bukan 0.8%. Dalam prakteknya, merupakan hal yang biasa untuk
menggambarkan kurva jenis A secara kontinyu.
Kurva B memberikan probabilitas penerimaan sebuah lot sebagai suatu fungsi
dari mutu produk. Kurva tersebut dihitung seolah–olah berasal dari ukuran lot tak
terhingga. Untuk kurva jenis B distribusi binomialnya adalah tepat dan distribusi
Poissonnya sering menghasilkan pendekatan yang memuaskan. Kurva ini bersifat
kontinyu
2.4.3 ASN
ASN yaitu jumlah rata-rata item yang diinspeksi untuk serangkain lot dengan
kualitas lot yang masuk diberikan untuk membuat keputusan. Untuk single sampling
plans ASN-nya sama dengan sampel size n. Untuk double sampling plans ASN = n1P1
+ (n1+n2)(1-P1).
2.4.4 ATI
ATI menunjukkan jumlah rata-rata yang diinspeksi per lot. Jika lot tidak memuat
produk yang cacat, tidak ada lot yang akan ditolak, dan banyak pemeriksaan tiap lot
akan sama dengan ukuran sampel n. Jika semua benda cacat, setiap lot akan diserahkan
untuk pemeriksaan 100%. Dan banyak pemeriksaan tiap lot akan sama dengan ukuran
lot N. Jika kualitas lot adalah 0<p<1, banyak pemeriksaan rata-rata tiap lot akan
berubah-ubah antara ukuran sampel n dan ukuran lot N.
p(1 p)
3
n
UCL =p+
p(1 p)
3
n
LCL =p–
6. Plot data proporsi (persentase) unit cacat serta amati apakah data tersebut berada
dalam pengendalian atau diluar pengendalian.
Peta Kendali – c
Suatu produk dikatakan cacat (defective) jika produk tersebut tidak memenuhi suatu
syarat atau lebih. Setiap kekurangan disebut defec. Setiap produk yang cacat bias
saja terdapat lebih dari satu defec. (yang diperhatikan banyaknya defec).
c
k
c=
4. Hitung batas kendali untuk peta kendali c :
3 c
UCL =c+
3 c
LCL =c–
5. Plot data jumlah cacat dari setiap subgrup yang diperiksa dan amati apakah data
tersebut berada dalam pengendalian atau diluar kendali.
Peta Kendali - u
Peta kendali u relatif sama dengan peta kendali c. Perbedaanya hanya terdapat pada
peta kendali u spesifikasi tempat dan waktu yang dipergunakan idak harus selalu
sama, yang membedakan dengan peta kendai c adalah besarnya unit inspeksi perlu
diidentifikasikan.
Rumus yang digunakan :
u bar
ni
Su =
CL = u-bar
UCL = u-bar + 3 Su
LCL = u-bar - 3 Su
RENCANA PENERIMAAN SAMPEL
(Acceptance Sampling Plans)
Keunggulan al :
meminimalkan kerusakan
Kelemahan al :
Sampel tunggal,
sampel banyak.
Risiko produsen (α) adalah risiko yg diterima karena menolak produk baik dalam
inspeksinya.
Tingkat kualitas diantara AQL dan LQL atau tingkat kualitas pada probabilitas 0.5
untuk rencana sampel tertentu.
Apabila incoming quality baik, maka outgoing quality juga harus baik, namun bila
incoming quality buruk, maka outgoing quality akan tetap baik. Dengan kata lain
incoming quality baik atau buruk, outgoing quality akan cenderung baik.
1
Probabilitas
1
Penerimaan (Pa)
Penerimaam (Pa)
Po proporsi
kesalahan (p) Po
OC Kurva ideal OC Kurva S
2. AOQ Curve (Kurva Kualitas Output rata-rata)
AOQ adalah tingkat kualitas rata-rata dari suatu inspeksi. Sampel yang diambil
harus dikembalikan untuk dilakukan perbaikan bila produk tersebut ternyata
rusak atau cacat.
AOQ untuk mengukur rata-rata kualitas output dari suatu hasil produksi dengan
proporsi kerusakan sebesar p.
Apabila N = banyaknya unit yang dihasilkan
n = unit sampel yang diinspeksi
p = bagian kesalahan/ketidaksesuaian
Pa = probabilitas penerimaan produk
Maka rumus yang digunakan :
Paxp( N 1)
N
AOQ =
Kurva AOQ mempunyai titik puncak (AOQL= Average Outgoing Quality
Limit). AOQL menunjukkan kualitas rata-rata yang harus dikembalikan dari
inspeksi untuk dilakukan perbaikan.
ATI menunjukkan rata-rata jumlah sampel yang diinspeksi setiap unit yang
dihasilkan.
ATI = n + (1 – Pa) (N – n)
ASN adalah rata-rata banyaknya unit yang diuji untuk membuat suatu
keputusan.