(Micro Teaching)
A. Rasional
Pembelajaran mikro (micro teaching) secara formal masuk dalam struktur
program kurikulum Pendidikan Guru baik untuk Guru Sekolah Dasar (S1
PGSD), maupun Guru Madrasah (MI). Dengan demikian pembelajaran
mikro merupakan bagian tak terpisahkan dari kurikulum program S1
pendidikan guru (SD/MI). Tujuannya antara lain yaitu untuk
mempersiapkan, membina dan meningkatkan mutu lulusan calon guru yang
memenuhi standar profesional sesuai dengan standar kompetensi yang
dipersyaratkan (PP no. 19 tahun 2005).
Setiap lembaga pendidikan yang membina dan menghasilkna calon guru, saat
ini secara resmi telah memiliki pedoman formal sebagai barometer yang harus
direalisasikan dalam setiap melakukan pembinaan dan penyiapan calon guru.
Pedoman tersebut adalah seperti yang tercantum dalam Undang-undang No. 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen.
Secara khusus pada pasal 10 ayat 1 mengamanatkan sejumlah kompetensi
yang harus dimiliki oleh setiap guru, yaitu: 1) Kompetensi pedagogik, 2)
kompetensi kepribadian, 3) kompetensi sosial, dan 4) kompetensi
profesional. Keempat jenis kompetensi tersebut merupakan persyaratan
mutlak yang harus dimiliki dan didapatkan melalui pendidikan profesi.
Merujuk pada bunyi pasal 10 ayat 1 Undang-undang No. 14 tahun 2005
tersebut di atas, tentu saja berimplikasi pada setiap kegiatan yang dilakukan
oleh lembaga pendidikan guru. Struktur kurikulum yang dikembangkan,
proses kegiatan atau pengalaman pembelajaran yang dilakukan baik teori
maupun kegiatan praktek, dan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan lainnya
hendaknya dilakukan dalam semangat untuk mebekali para mahasiswa
sebagai calon guru untuk memiliki keempat jenis kompetensi yang
dipersyaratkan.
Keberadaan pembelajaran mikro dalam struktur kurikulum pendidikan guru,
dimaksudkan untuk memfasilitasi para calon guru dalam mempelajari,
mempraktekkan, mendiskusikan hal-hal yang terkait dengan keterampilan
mengajar. Secara lebih luas pembelajaran mikro sebagai laboratorium
pembinaan kemampuan mengajar, tidak terbatas hany bagi para calon guru
(pre-service), melainkan banyak dibutuhkan dan digunakan pula oleh para
guru (in-service) dengan maksud untuk lebih meningkatkan kemampuan
mengajarnya.
LATIHAN
Untuk meningkatkan pemahaman Anda terhadap materi yang telah dipelajari
dalam kegiatan pembelajaran di atas, selanjutnya silahkan kerjakan
tugas/latihan berikut ini:
1. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru meliupti empat jenis, yaitu:
pedagogik, profesional, sosial dan personal. Dari keempat jenis kompetensi
tersebut, jelaskan kompetensi apa yang erat kaitannya dengan keterampilan
dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru. Kemudian bagaimana untuk
memenuhi harapan dan tuntutan dari kompetensi tersebut, jika dilakukan
melalui proses pembelajaran model pembelajaran mikro.
2. Bagaimana persamaan dan perbedaan proses untuk melatih keterampilan
dasar mengajar melalui pembelajaran mikro antara peserta ”pra-jabatan
dengan peserta dalam jabatan”.
3. Untuk mengerjakan tugas/latihan tersebut di atas, Anda harus mempelajari
PP no. 19 tahun 2005 dan UU no. 14 tahun 2005, khusus pasal yang
membahas kompetensi guru berikut penjelasannya. Kemudian analisis dari
penjelasan keempat kompetensi tersebut, kompetensi apa yang memiliki
kaitan erat dengan keterampilan dasar mengajar
RANGKUMAN
Setelah mempelajari kegiatan belajar di atas, selanjutnya untuk
memantapkan pemahaman Anda terhadap pokok-pokok pikiran dari
pembahasan tersebut coba telaah kembali beberapa poin rangkuman
berikut ini:
1. Menurut amanat undang-undang no. 20 tahun 2003, undang-undang no.
14 tahun 2005 dan PP no. 19 tahun 2005, bahwa setiap guru harus
memiliki empat kompetensi. Oleh karena itu penggunaan model
pembelajaran mikro baik dalam pra-jabatan maupun dalam jabatan
bertujuan untuk mempersiapkan, membina, dan meningkatkan keempat
komepetensi tersebut, yaitu: 1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi
kepribadian, 3) kompetensi profesional, dan 4) kompetensi sosial.
2. Tujuan khusus pembelajaran mikro sebagai salah satu pendekatan
pembelajaran terutama adalah untuk memfasilitasi, melatih, dan membina
keterampilan dasar mengajar (teaching skills).
3. Adapun sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai melalui pembelajaran
mikro, maka manfaat pembelajaran mikro terutama akan dirasakan oleh
tiga pihak yaitu: a) oleh mahasiswa calon guru (pendidikan pre-
service), b) oleh para guru (pendidikan in-service), c) dan oleh pihak
supervisor sebagai pembina tenaga kependidikan pada setiap satuan
pendidikan.