Anda di halaman 1dari 54

Sejarah Filsafat

Ilmu
Pengetahuan
PPS704 - Kelas G
Herry Purnomo
Outline
1. Filsafat klasik dan perkembangannya
2. Neoplatonisme, ‘kegelapan’ eropa, dan
filsuf muslim
3. Penemuan kebodohan dan filsafat era
renaisans
4. Era pencerahan (zaman nalar)
5. Era modernisme
6. Era pascamodern dan era
pascakebenaran
Kajian filsafat sains meliputi ontologi, epistemologi, aksiologi, serta
orang-orang yang terlibat dan pengaruh sekitarnya
Imperium dan rezim kekuasaan yang berpengaruh pada filsafat
Abad
Rezim Ibukota
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kerajaan -kerajan kecil
Roma x x x x x x
Romawi
Republik Romawi Roma x x x x x
Imperium Romawi Roma x x x x x x x
Imperium Persia/Iran Teheran x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
Imperium Abbasiyah Bagdad-Cairo x x x x x x x x x
Imperium Ottoman Istanbul x x x x x x x x
Kerajaan Seljuk Nishapur x x
Imperium Yunani:
Imperium Athena Athena x x x
Imperium Macedonia Aiga x x x x x x x
Helenistik empires
Beragam x x x x
Constantinop
Byzantium x x x x x x x x x x x x x
el
Imperium Mongol Khanbaliq x x
Imperium Babilonia Babylon x x x x x
Pengaruh Gereja Katolik Roma x x x x x x x x x x x
Madrid, Paris,
Kerajaan /republik Eropa
London, x x x x x x
modern
Berlin
Tiongkok Beijing x
Jepang Tokyo x x
Rusia/Uni Soviet Kremlin x x
Amerika Serikat Washington x x
I. FILSAFAT KLASIK DAN PERKEMBANGANNYA
Sekolah Miletus (Pra-Socrates)
• Thales (624-546 SM), Anaximander (610-546 SM), Anaximenes (586-527 SM), Phythagoras (570-497 SM),
Permenides (510-450 SM), dan Zeno (490-425 SM)
• Thales menggambarkan air sebagai prinsip utama dan percaya bahwa semuanya berawal (arche) dari elemen
air. Namun, substansi dari Thales terletak pada dilakukannya observasi terhadap fenomena alam.
• Phytagoras percaya bahwa basis semua realitas adalah persamaan matematika, dan matematika mengatur
semuanya.
• Permenides percaya bahwa realitas tidak ada hubungannya dengan pengalaman lewat indra (senses) tetapi
dengan akal dan penalaran (reason).
• Zeno mendirikan Stoikisme yang berarti aliran sikap tabah. Stoikisme sebuah filsafat etika yang berbasis
logika dan wawasan tentang alam itu sendiri. Stoikisme mengajarkan kita menerima sesuatu seperti apa
adanya.
• Tokoh Stoikisme yang terkenal adalah Marcus Aurelius, seorang kaisar Romawi dari 161 hingga 180 M.
Marcus Aurelius dikenal dengan tentang cara belajar menahan diri, tugas, dan menghormati orang lain
The Gang of Three
• Socrates (469-399 SM) lahir di Athena, Yunani. Dia fokus
pada moralitas individu, sosial dan politik. Kutipan terkenal
dari Socrates adalah “Hidup yang tidak diuji tidak layak
dijalani.”
• Socrates dikenal lewat Metode Socrates (Socratic method)
berupa contoh-kontra (counter-examples). Socrates
mencari kebenaran dengan cara berdialog dan berdebat
secara tajam.
Plato (428-348 SM)
• lahir di Athena, Yunani
• Dua pemikiran utama Plato adalah Teori Bentuk (theory of forms)
dan Alegori Gua Plato (Plato’s cave allegory). Plato sangat
menekankan ide, konsep dan penalaran.
• Karya Plato yang paling terkenal adalah The Republic. The Republic
menggambarkan sebuah kota imajiner yang berkeadilan.
• Kota itu mempunyai tiga kelompok kelas: Pemerintah yang
memahami tentang salah dan benar menurut aturan; Pelindung
yang melindungi kota dan peduli pada rakyat; dan Produsen yang
menyediakan barang dan jasa untuk rakyat. Para filsuf berperan
sebagai Pelindung dalam kota/negara ideal Plato.
• ➔ Menjadi fondasi pembagian kewenangan, kekuasaan, dan peran
dalam negara modern
Alegori Gua Plato
Aristoteles (384-322 SM)
• Aristoteles menyatakan bahwa proses belajar lewat teori dan
praktik.
• Logika adalah perangkat untuk mencari pengetahuan.
• Mengenalkan silogisme, yang merupakan tipe penalaran dimana
kesimpulan diturunkan dari seri premis atau argumen/pernyataan
awal.
• Semua orang Indonesia nasionalis
• Semua yang nasionalis cinta NKRI
• Maka dari itu, semua orang Indonesia cinta NKRI
• Aristoteles menolak Teori Bentuk Plato. Ketika Plato meremehkan
data empiris, Aristoteles menganggap data empiris penting.
• Aristoteles adalah pengembang Kategori atau Klasifikasi.
• Pencapaian kebahagiaan adalah lewat virtue atau keutamaan.
Menurut Aristoteles, virtue tertinggi adalah hidup berkontemplasi
atau perenungan intelektual dan penggunaan nalar.
Jaringan pemikiran filosofi Sekolah Miletus dan ‘the Gang of Three’ dalam
lingkaran biru memengaruhi pemikir Neplatonisme dan Muslim
Filsafat Timur
• Filsafat India
• Samkhya, Nyaya, Vaisheshika dan Vedanta.
• Nyaya berbasis pada sistem logika. Pengikutnya percaya
bahwa mendapatkan pengetahuan harus berasal dari
inferensia, persepsi, testimoni dan perbandingan
• Mahatma Gandhi (1869-1948), menekankan politik
berbasis pada ahimsa atau tanpa kekerasan dan satyagraha
atau perlawanan tanpa kekerasan
• Filsafat China
• Ide utama Konfusianisme adalah kemanusiaan, loyalitas,
menjaga nama baik, dan berbakti pada orang tua.
• Konfusianisme percaya pada Tai Chi sebagai ‘Yang Terakhir’,
serta integrasi energi Yin & Yang
• Filsafat Korea, Jepang, dan Nusantara
• Buddhisme Zen
Yin adalah reseptif (menerima) dan Yang • Memayu Hayuning Bawono
merupakan prinsip aktif. Yin adalah sisi
hitam dengan titik putih pada bagian atasnya
dan Yang adalah sisi putih dengan titik hitam
pada bagian atasnya.
II. NEOPLATONISME, ‘KEGELAPAN’ EROPA, DAN
FILSUF MUSLIM
Neoplatonisme
• Neoplatonisme adalah untaian filsafat Plato yang
muncul pada abad ke-3 Masehi dengan latar
belakang Helenisme, agama-agama Yunani Kuno,
dan Imperium Romawi.
• Plotinus adalah tokoh utama dari Neoplatonisme.
Neoplatonisme membedakan doktrin filosofi
Plotinus dan penerusnya, dengan Plato.
• Plotinus (205 - 270 M) lahir di Lycopolis, Mesir, yang
kemudian pindah ke Alexandria , merupakan bapak
dari Neoplatonisme.
• Plotinus mengajarkan adanya yang tertinggi,
transenden mutlak ‘Satu’ yang tidak bisa dibagi dan
diberagamkan atau disekutukan. ‘Satu’ ini diatas
semua kategori makhluk (being) dan bukan
makhluk.
Neoplatonisme
• Neoplatonisme dilanjutkan muridnya dengan sekolahnya di
Syiria; dan kemudian periode abad ke-5 dan ke-6 di
Alexandria dan Athena
• Porphyry (233-309 M) mengatakan, "The gods have
proclaimed Christ to have been most pious, but the
Christians are a confused and vicious sect." Dia
menerapkan Neoplatonisme pada paganism.
• Iamblichus (245 – 325 M) mengatakan alam ketuhanan
(keilahian) merentang dari yang ‘Satu’ menuju alam
material, dimana jiwa ‘singgah atau hinggap dan
terperangkap’ ke dalam materi dan mewujud sebagai
manusia.
‘Kegelapan’ Abad
Pertengahan Eropa

• Abad Pertengahan (Middle Ages atau


Medieval Period) adalah selang waktu
antara jatuhnya Imperium Romawi
Barat dan mulainya Eropa Modern.
• Merentang dari abad ke-5 sampai abad
ke-15. Pada Abad Pertengahan ini juga
muncul Islam ke panggung dunia yang
dimulai dari abad ke-7.
Dark Ages

• Eropa kehilangan periode emasnya, dan


menganggapnya sebagai Era ‘Pertengahan’ atau
bahkan ‘Kegelapan’, dimana tidak ada
pencapaian sains, tidak ada seni dan tidak ada
pemimpin besar lahir.
• Antara tahun 1347 dan 1350 M, sebuah
pandemi ‘Black Death’ atau semacam penyakit
pes telah membunuh 20 juta orang di Eropa
atau 30% dari populasinya.
• Gereja Katolik yang menjadi institusi terkuat
selama Abad Pertengahan.
Pada saat yang sama, dunia
Islam tumbuh membesar • Manuskrip Arab dari abad ke-13 tentang Socrates
dan kuat berdiskusi dengan murid-muridnya
Filsuf Muslim
• Al-Khwarizmi (780-850) dijuluki Bapak atau Pendiri
Aljabar. Namanya menjadi asal kata guarismo (Spanyol),
algorithmi (Latin) dan algarismo (Portugis) yang berarti
angka atau digit.
• Al-Kindi (801-872): Kompatibilitas antara filsafat dan
teologi Islam, yang meliputi sifat-sifat Tuhan, jiwa dan
kenabian. Al-Kindi lah yang membuat filsafat menjadi dapat
diakses oleh cendekiawan Muslim. Al-Kindi dikenal ahli
cryptoanalysis dan dijuluki sebagai Bapak Kriptografi.
• Al-Farabi (872-952), dikenal sebagai ‘Guru ke-Dua’ filsafat. Al-
Farabi menyampaikan bahwa negara ideal yang disebut Plato itu
adalah Madinah.

Al-Kindi
• Ibnu Sina (980-1037) menulis buku
medis ‘The Book of Healing’ dan ‘The
Canon of Medicine’ yang mempunyai
dampak luar biasa di dunia Islam dan
seluruh Eropa.
• Ibnu Sina berpendapat bahwa esensi
(mahiat) adalah independen dari wujud
(eksistensi). Ide ini sejalan dengan Teori
Bentuk atau Universal Plato.
• Al-Ghazali, menerbitkan buku The
Incoherence of the Philosophers pada
abad ke-11. Buku Al-Ghazali sangat
berpengaruh dan memunculkan
ketidakpercayaan terhadap filsafat di
dunia Islam.
• Ibnu Rusyd (1126-1198) atau Averroes
memadukan filsafat Yunani terutama ide
Aristoteles dan pemikiran Islam.
• Komentar dan tafsiran Ibnu Rusyd sangat
jelas dan berwawasan luas sehingga
dipakai oleh pemikir-pemikir Kristiani
utamanya Thomas Aquinas.
III. PENEMUAN KEBODOHAN DAN
FILSAFAT ERA RENAISANS
• Revolusi sains belum lama terjadi. Selama berabad-
abad orang sakit umumnya dibawa ke orang pintar,
dukun, atau ahli agama seperti kyai, pendeta atau
biksu.
• Penemuan manusia atas ketidaktahuan menandai
revolusi kognitif sapiens ke tingkat yang lebih
tinggi.
• Sains modern berbeda dengan pengetahuan
tradisional pada tiga aspek yaitu:
• Keinginan untuk mengakui ketidaktahuan,
kebodohan, kedunguan, ketidaksadaran atau
kebebalan (admitting ignorance)
• Sentralitas pada observasi dan matematika
• Perolehan kekuasaan dengan sains
Filsafat Renaisans

• Renaissance (dalam Bahasa Prancis) atau Renaisans adalah periode membara dan bergairah dari kultur,
artistik, politik dan ekonomi Eropa untuk ‘lahir kembali (rebirth)’ setelah abad pertengahan atau
kegelapan.
• Pada mulanya Renaisans diekspresikan sebagai gerakan intelektual yang bernama humanisme.
Humanisme dipelopori oleh mereka yang mempunyai kebebasan intelektual dan berani berbeda
pendapat, bahkan dengan institusi agama.
• Beberapa genius Renaisans dalam bidang seni, politik dan sains antara lain Leonardo da Vinci (1452–
1519), Galileo (1564-1642), Nicolaus Copernicus (1473–1543), Rene Descartes (1596–1650), Thomas
Hobbes (1588–1679), Niccolo Machiavelli (1469–1527), William Shakespeare (1564–1616),
Michelangelo (1475–1564).
Genius Renaisans
Leonardo da Vinci

• 1452–1519M, lahir di Florence,


Italia.
• Buku-bukunya menunjukkan
semangat penyelidikan ilmiah
(scientific inquiry) dan penemuan
mekanika yang berabad-abad
melampaui masanya.
• Scientific inquiry adalah hal
pertama yang dilakukan setelah
discovery of the ignorance, yang
merupakan ciri utama Renaisans.
• Ini menjadikan Eropa menemukan
kembali kepeloporan
intelektualitas di dunia.
• Model Heliosentris Copernicus
menggantikan model Geosentris
Ptolemeus yang telah berlaku selama
berabad-abad.
• Galileo Galilei (1564-1642) lahir di Pisa,
Italia. Penemuannya tentang teleskop
merevolusi astronomi dan membuka jalan
untuk penerimaan sistem Heliosentris
Copernicus.
• Galileo mempublikasikan sebuh konfirmasi
bahwa Bumi mengorbit Matahari, sejalan
dengan sistem Copernicus, ia didakwa
dengan ajaran sesat.
• Francis Bacon (1561-1626) lahir di London, menekankan
observasi, eksperimentasi, dan interaksi, yang dikenal sebagai
Metode Induksi. Bukti nyata menjadi cara menjelaskan sains.
• Rene Descartes (1596-1650) lahir di Prancis, dikenal sebagai
Bapak Filsafat Modern. Dia mulai dengan filsafat karena
merupakan akar dari sains.
• Buku “Principles of Philosophy” mencari basis persamaan
matematika untuk alam semesta.
• Terkenal dengan “Cogito ergo sum” yang berarti “Saya
berpikir, maka saya ada.” Aktivitas berpikir adalah bukti
eksistensi individu.
• Menegaskan berpikir dan nalar adalah esensi dari kemanusian
(humanity). Ketika seseorang tidak bisa bernalar maka dia
bukanlah manusia.
• Setiap masalah dapat dipecah menjadi bagian-bagian kecil dan
sederhana, dan bagian itu bisa dinyatakan dalam persamaan-
persamaan matematika.
• Thomas Hobbes (1588-1679) lahir Inggris
tidak percaya bahwa hak-hak raja memerintah
itu datang dari Tuhan, tetapi merupakan
kontrak sosial (social contract) dengan rakyat.
• Benedict de Spinoza (1632-1677) lahir di
Amsterdam, Belanda.
• Menegaskan bahwa filsafat harus
dipisahkan dari teologi
• Bukunya “Theological-Political Treatise”
menjelaskan bahwa Tuhan adalah alam
(nature) dan alam adalah Tuhan
• Keutamaan (virtue) mencari pemahaman
tentang pengetahuan.
IV. ERA PENCERAHAN (ZAMAN NALAR)
Apakah Pencerahan itu?
Apakah aku ini sudah Cerah atau masih Gelap?
Bagaimana supaya Cerah?
Immanuel Kant menjawab dengan dua kalimat, Pencerahan itu:
“Berani tahu;” dan
“Memiliki keberanian untuk menggunakan akal sendiri!”

Wah……
Aku selama ini takut nanya, takut tahu, apalagi memakai akal sendiri
Aku tergantung guruku, supaya nggak salah, nggak dosa lagi
Ehmm….
Jadi aku Gelap gulita dong
Mendingan aku hidup di Abad ke-9 deh…terang di kegelapan….
Era
Pencerahan,
tokoh-tokoh
dan kontribusi
utamanya

Dibaca searah jarum jam!


Pencerahan Awal
• John Locke (1632-1704) lahir di Inggris. Bukunya“An
Essay Concerning Human Understanding” dia menjawab
bagaimana manusia berpikir, sehingga menggeser
perdebatan filsafat dari metafisika ke arah epistemologi.
• Locke percaya manusia itu tabula rasa (batu tulis kosong),
yang tertulisi lewat pengalaman. Pengalaman menciptakan
ide-ide sederhana (berbasis indra) dan kemudian ide-ide itu
dikombinasikan menjadi lebih kompleks (lewat komparasi
dan abstraksi) dan membentuk pengetahuan.
• Basis filosofi politiknya adalah manusia punya hak untuk
kepemilikan privat atau pribadi.
• Pemerintah harus menjamin kebebasan yang selaras dengan
hukum kodrat abadi yang diciptakan oleh Tuhan.
• Sir Isaac Newton (1642 –1726) lahir di
Inggris. Dia adalah fisikawan, ahli
matematika, dan sosok pemuncak Revolusi
Ilmiah abad ke-17.
• Bukunya Philosophiae Naturalis Principia
Mathematica atau Prinsip-Prinsip Matematika dari
Filsafat Alam adalah salah satu karya paling
penting dalam sejarah sains modern.
• Dia seorang Kristiani yang taat tetapi tidak
ortodoks, dan secara pribadi menolak doktrin
Trinitas. Di luar karyanya tentang matematika,
Newton mendedikasikan sebagian besar waktunya
untuk mempelajari kronologi Alkitab,
• Gottfried Wilhem Leibniz (1646-
1716) lahir di Leipzig, Jerman.
Leibniz berkontribusi di bidang
logika, fisika, dan matematika.
• Memperkenalkan kalkulus secara
independen dari Newton, dan
menemukan sistem biner.
• Mengembangkan Teori Monads,
kontribusi terbesarnya terhadap
metafisika.
• Monads adalah elemen yang
menyusun alam semesta. Monad
adalah partikel individual, abadi, tidak
berinteraksi, punya hukum sendiri,
mengikuti pre-established harmony
yang menyusun alam semesta ini.
• François-Marie Arouet atau Voltaire (1694-1778)
lahir di Paris, Prancis. Dia menyerukan kebebasan
beragama dan pemisahan antara gereja dan negara
• Voltaire percaya pada monarki konstitusional, dan
menganggap Inggris sebagai bentuk negara ideal. Dia
tidak percaya pada demokrasi, yang dia klaim sebagai
“kebodohan massa (idiocy of the masses)”.
• Dia percaya dengan pertolongan filsuf, sebuah monarki
tercerahkan dapat meningkatkan kejayaan dan kekuatan
Prancis (Kleinman, 2013: 220).
• Perlunya peran filsuf dalam menjalankan negara
sejalan dengan ide-ide Plato dalam ‘The Republic’.
Pencerahan Puncak
• Jean-Jaques Rousseau (1712-1778) lahir di Jenewa
(Geneva), Swiss. Karyanya ‘Social Contract’ terkenal
ucapannya “Men are born free, yet everywhere are in
chains.”
• Rousseau merujuk rakyat yang diwakili sekelompok orang
sebagai yang berdaulat (sovereign). Yang berdaulat harus
mengekspresikan keinginan kolektif rakyat (general
will).General will ini menjadi dasar pembuatan hukum dan
undang-undang.
• Yang berdaulat ini harus dipilih berdasarkan suara rakyat
dalam rapat umum. Suara pilihan rakyat harus rahasia. Apa
yang disampaikan Rousseau ini adalah fondasi bagi prinsip-
prinsip demokrasi dan hak asasi manusia atau HAM
• Immanuel Kant (1724 -1804) lahir di
Königsberg, dekat pantai tenggara Laut Baltik.
Sekarang Königsberg berganti nama menjadi
Kaliningrad dan merupakan bagian dari Rusia.
• Karya terpentingnya adalah ‘Critique of Pure
Reason’ yang berisi tentang pikiran manusia
yang mengorganisasikan pengalamannya dalam
dua cara yaitu: bagaimana dunia sebenarnya dan
bagaimana dunia ada dalam pikiran.
• Kant beralih dari metafisika ke epistemologi
• Filsafat Etika Kant menyatakan bahwa tindakan
dikatakan bermoral atau tidak tergantung pada
motif atau niat (intention), bukan pada
konsekuensi tindakan.
Pencerahan Akhir
• Georg Wilhem Friedrich Hegel (1770-1831) di
Stuttgart, Jerman. Karyanya “Elements of the
Philosophy of Right” menggabungkan ide
filsafatnya (teologi, idealisme Kant, dan
Romantisisme) dengan kritik terhadap masyarakat
modern dan institusi politik.
• Kesadaran kolektif masyarakat yang disebut
‘Spirit’, bertanggungjawab dan membentuk
kesadaran individu. Hegel percaya bahwa Spirit
terus berkembang, mengikuti proses dialektika
• Dampak dari karya Hegel terjadi pada di bidang
teologi, teori budaya dan sosiologi, dan dia
sering dipandang sebagai perintis jalan bagi
Marxisme
V. FILSAFAT SAINS ERA MODERNISME
• Modernisme adalah gerakan filosofis yang
didasarkan pada keyakinan akan kemajuan
masyarakat yang terus menerus.
• Modern adalah sesuatu yang baru (just now).
Modernitas merujuk pada periode waktu modern
(1500 hingga sebelum tahun 1980/2000) -
periode yang pasca-agraria dan ditandai oleh
kapitalisme, rasionalisme, dan negara bangsa.
• Filsafat Renaisans, Filfasat Pencerahan, dan
Filsafat Modern bertumpu pada rasionalisme,
kekuatan nalar, dan ide-ide besar tentang sistem
alam dan sosial yang ada.
• Sedangkan Pascamodernisme (Postmodernism)
adalah reaksi terhadap Modernisme
Filsuf-filsuf Era
Modernisme dan
gagasannya
Gagasan Era Modernisme
• Adam Smith (1723-1790) lahir di Edinburgh, Inggris Raya.
• Pada 1759 menerbitkan Theory of Moral Sentiments, yang
meletakkan fondasi psikologis buku The Wealth of Nations (1776).
Idenya:
• Pertama, Smith menyatakan bahwa dalam diri kita ada “manusia
batiniah (inner man)” yang memainkan peran sebagai
“penonton yang tidak memihak (impartial spectator),” yang
menyetujui atau mengutuk tindakan kita atau orang lain.
• Kedua, Smith melihat manusia sebagai makhluk yang digerakkan
oleh hasrat dan gairah (passions) dengan kemampuan bernalar
dan kapasitas bersimpati.
• Dualitas ini memberi kemampuan moral dan rasional untuk
menciptakan institusi untuk kebaikan bersama.
• "Dipimpin oleh tangan yang tak terlihat (invisible hand) ... tanpa
menyadarinya, tanpa bermaksud, kita akan bisa memajukan
masyarakat.”
• Karl Marx (1818-1883) lahir di Tier, Jerman. Karyanya Das
Kapital menguraikan teori Marx tentang sistem kapitalis,
dinamikanya, dan kecenderungannya menuju penghancuran diri.
• Kapitalisme mengambil harga diri dan identitas yang penting
buat buruh. Buruh berada jauh dari produk yang dihasilkan,
dan teralienasi dari kerja dan hasilnya, diri sendiri, dan teman-
teman sekerjanya.
• Jean-Paul Sartre (1905-1980) lahir di Paris, Prancis dan dianggap
sebagai bapak Filsafat Eksistensialis.
• Eksistensialisme adalah filosofi yang menekankan eksistensi
individu, kebebasan, dan pilihan.
• Eksistensialisme adalah pandangan bahwa manusia
mendefinisikan maknanya sendiri dalam kehidupan, dan
mencoba membuat keputusan yang rasional meskipun ada di
alam semesta yang irasional atau tidak sepenuhnya
dimengerti.
• Friedrich Nietzsche (1844-1900) lahir di Röcken,
Jerman. Nietzsche sangat dikenal dengan kutipannya,
“Tuhan telah mati (God is dead).”
• Nietzsche menginginkan bagaimana orang bisa
keluar dari Nihilisme (Ketika agama dan sains tidak
bisa menjadi acuan peradaban).
• Terpaku pada satu “kebenaran” adalah bukti pikiran
kita menjadi tidak fleksibel.
• Menjadi fleksibel dan mengakui bahwa ada lebih
dari satu cara untuk menggapai kebenaran adalah
tanda kesehatan mental.
• Karl Popper (1902-1994) lahir di Wina, Austria. Dia dikenal
sebagai filsulf sains dan kritiknya terhadap filsafat politik
utopis
• Gagasan utama Popper adalah falsifikasi (falsificationism).
Jika kita membuat pernyataan tentang realitas, itu harus bisa
disalahkan. J
• Jika tidak maka pernyataan tersebut bukanlah tentang realitas
• Pernyataan dalam suatu agama, misalnya, tidak bisa
disalahkan, kebenarannya diyakini 100% oleh pemeluknya.
Maka pernyataan tersebut bukanlah tentang realitas, sesuai
Popper.
• Demikian juga cerita-certia fiksi, cerita tersebut tidaklah bisa
disalahkan.
VI. FILSAFAT SAINS PASCAMODERN
Ini zaman pascamodern
Terus dulu yang modern di mana?
Apa sudah hilang?
…………..
Ini juga disebut zaman pascakebenaran
Terus yang benar di mana?
Apa salah semua sekarang?
…….
Terus aku ikut zaman apa?
…….
• Filsafat pascamodern adalah filsafat yang
berkembang di era pascamodern dan
dikaitkan dengan pascamodernitas.
• Pascamodern adalah segala sesuatu setelah
yang baru (yang dulu baru pada zaman
modern). Pascamodern menihilkan kebenaran
universal dan narasi-narasi besar,
menggantinya dengan narasi-narasi kecil yang
kebenarannya kontektual.
• Pascakebenaran adalah situasi di mana orang
cenderung menerima argumen berdasarkan
emosi dan keyakinan mereka, daripada
berdasarkan pada fakta.
Pascamodernisme dan Pemikirnya
• Jean-François Lyotard (1924-1994) lahir di
Versailles, Prancis. Lyotard adalah filsuf Prancis
dan tokoh terkemuka dalam gerakan
pascamodernisme.
• Lyotard menyatakan telah kehilangan kepercayaan
terhadap semua yang besar, ‘metanarratives’ -
gagasan abstrak para pemikir sejak zaman dulu.
Zaman pascamodern telah berubah menjadi
sesuatu yang lebih kecil dan sempit ‘narasi kecil
(little narratives)’, seperti sejarah kehidupan
sehari-hari dan kelompok terpinggirkan
• Jacques Derrida (1930-2004) lahir di El
Biar, Aljazair dan meninggal di Paris,
Prancis.
• Derrida adalah pengembang
‘dekonstruksi,’ yang secara populer berarti
pembongkaran tradisi dan cara berpikir
tradisional. Ini dilakukan dengan
mempertanyakan konseptual yang mendasar
atau ‘oposisi’ yang ada dalam filsafat
melalui penelitian bahasa dan logikanya.
• Dekonstruksi kadang-kadang digunakan
untuk menyarankan nihilisme dan
skeptisisme
“Kau mengerti kalau
tidak mengerti”
Era Pascakebenaran
• Kita hidup dalam lanskap media dimana kebenaran secara
sengaja dimanipulasi, kepercayaan didevaluasi dan informasi
salah yang terorganisasi (organized misinformation) adalah
bisnis yang berkembang pesat.
• Laporan dari Rand Corporation berjudul ‘Pembusukan
Kebenaran (Truth Decay)’ mengeksplorasi berkurangnya
peran fakta dan analisis dalam kehidupan public:
• Meningkatnya pertentangan antara fakta dengan hasil
analisis data
• Kabur garis batas antara opini dan fakta
• Meningkatnya pengaruh opini dan pengalaman personal
daripada fakta
• Menurunnya kepercayaan terhadap sumber-sumber fakta
terdahulu (Rand Corporation, 2018 dalam de Chenecey,
2019: 14).
Berebut cepat sebar berita palsu
untuk mengumpulkan uang sosial
Referensi

• Purnomo H. in Press. Filsafat Sains,


Intelektualisme, dan Riset untuk Perubahan.
Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai