Anda di halaman 1dari 7

INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY

Vol 1 (2) 2019, 29-35

OPTIMASI WAKTU EKSTRAKSI LEMAK DENGAN METODE SOXHLET


MENGGUNAKAN PERANGKAT ALAT MIKRO SOXHLET
1
Pargiyanti
1
Laboratorium Kimia dan Biokimia,Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Email : pargiyanti@ugm.ac.id

Submisi : 11 Oktober 2018; Penerimaan : 12 Februari 2019

ABSTRAK
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua jenis bahan pangan dan masing-
masing mempunyai jumlah kandungan yang berbeda-beda. Oleh karena itu analisis
kadar lemak suatu bahan pangan sangat penting dilakukan untuk menghitung kalori
suatu bahan makanan. Penentuan kadar lemak menggunakan metode Soxhlet
memerlukan waktu ekstraksi antara 4 sampai 6 jam untuk mencapai 5 - 6 sirkulasi. Pada
penelitian ini analisis lemak menggunakan perangkat alat ekstraksi mikro soxhlet
sehingga untuk mencapai 1 kali sirkulasi membutuhkan waktu yang lebih pendek.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lama waktu ekstraksi sehingga analisis lemak
dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Sampel yang dianalisis adalah jagung,
kedelai dan wijen dengan variasi waktu ekstraksi selama 0,5; 1; 1,5; dan 2 jam,
dibandingkan dengan 4 jam. Hasil menunjukkan bahwa analisa lemak sampel jagung
memerlukan waktu selama 1 jam (3,62 ±0,05%), sampel kedelai memerlukan waktu 1,5
jam (19,40 ±0,11%) sedangkan untuk sampel wijen memerlukan waktu 2 jam (19,40
±0,11%) untuk mendapatkan hasil yang sama dengan lama ekstraksi 4 jam. Lama
ekstraksi lemak pada sampel bisa dilakukan selama 2 jam.

Kata kunci : lemak, ekstraksi; lama waktu; mikro soxhlet.

PENDAHULUAN kandungan yang berbeda-beda. Oleh


Lemak dan minyak adalah adalah karena itu analisis kadar lemak suatu
salah satu kelompok yang termasuk bahan pangan sangat penting dilakukan
golongan lipida yaitu senyawa organik agar kebutuhan kalori suatu bahan
yang mempunyai satu sifat yang khas makanan bisa diperhitungkan dengan
yaitu tidak larut dalam air, tetapi larut baik.
dalam pelarut organik misalnya seperti Penentuan kandungan lemak
ether, benzene, chloroform, dan lain-lain menggunakan pelarut, selain lemak
Lemak dan minyak merupakan komponen-komponen lain seperti
sumber energi yang paling efektif fosfolipida, sterol, asam lemak bebas,
dibandingkan dengan protein dan karotenoid, dan pigmen lain akan ikut
karbohidrat, 1 gram lemak akan terlarut maka kadar lemak disebur lemak
menghasilkan 9 kkal sedangkan protein kasar (“crude fat”). Cara analisis kadar
dan karbohidrat hanya menghasilkan lemak kasar secara garis besar dibagi
kalori kurang lebih 4 kkal saja (Muchtadi, menjadi dua yaitu cara kering dan cara
et.al.,1992). Lemak dan minyak juga basah. Salah satu cara analisis lemak
merupakan zat yang sangat penting dengan cara kering yaitu menggunakan
untuk menjaga kesehatan tubuh metode Ekstraksi Soxhlet (Slamet
manusia (Hermanto, Muawanah, & Sudarmadji, Bambang Haryono, 2007).
Wardhani, 2010). Penentuan kadar lemak
Lemak dan minyak terdapat pada menggunakan metode Soxhlet
hampir semua jenis bahan pangan dan memerlukan waktu ekstraksi antara 4
masing-masing mempunyai jumlah sampai 6 jam untuk mencapai 5 - 6

ISSN 2655 4887 (Print),ISSN 2655 1624 (Online)


29
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Pargiyanti/Vol 1 (2) 2019, 29-35

sirkulasi. Pada penelitian ini analisis Peralatan : timbangan analitik, oven,


lemak menggunakan perangkat alat penjepit, Eksikator, Perangkat alat
ekstraksi mikro soxhlet sehingga untuk ekstraksi mikro Soxhlet, waterbath,
mencapai 1 kali sirkulasi membutuhkan blender, Thimbel dari kertas sarin, kapas
waktu yang lebih pendek. Mikro soxhlet bebas lemak, dan botol timbang.
adalah seperangkat alat ekstraksi
soxhlet berukuran kecil dimana volume Bahan- Bahan : Bahan yang digunakan
labunya 25 - 50 ml dan volume sebagai pelarut adalah Petroleum
ekstraktornya 10-15 ml. Benzena, sedangkan sampel yang di uji
Penelitian ini bertujuan untuk adalah jagung, kedelai, dan wijen.
menentukan lama waktu ekstrkasi
sehingga analisis lemak dapat Prosedur kerja :
dilaksanakan dengan efektif dan efisien Ditimbang sebanyak 1-2 g sampel yang
telah dihaluskan menggunakan blender
METODE PENELITIAN dimasukkan ke dalam thimble yang
Penelitian ini menggunakan terbuat dari kertas saring ( A gram).
metode Soxhlet dan alat yang alat yang Kemudian ditutup bagian atas
digunakan adalah mikro soxhlet. menggunakan kapas bebas lemak dan
Soxhlet adalah suatu metode ujung thimble dilipat rapat-rapat
suatu metode analisis lemak dengan kemudian dimasukkan ke dalam tabung
prinsip kerja sebagai berikut. Pada Mikro Soxhlet. Hubungkan ujung bawah
soxhletasi pelarut pengekstrak yang ada tabung Mikro Soxhlet dengan labu
dalam labu soxhlet dipanaskan sesuai lemak yang sudah dikeringkan dan
dengan titik didihnya sehingga diketahui bobotnya ( B gram). Kemudian
menguap. Uap pelarut ini naik melalui hubungkan bagian atas ekstraktor Mikro
pipa pendingin balik sehingga Soxhlet dengan pendingin balik yang
mengembun dan menetes pada bahan sudah dirangkai di atas waterbath.
yang diekstraksi. Pelarut ini merendam Setelah itu dituangkan petroleum
bahan dan jika tingginya sudah benzena kurang lebih 2 kali volume
melampaui tinggi pipa pengalir pelarut tabung (± 15 ml) dan di- alirkan lewat
maka ekstrak akan mengalir ke labu ujung pendingin balik. Ekstraksi
soxhlet. Ekstrak yang terkumpul dilakukan dengan variasi waktu selama
dipanaskan lagi sehingga pelarutnya 0,5; 1; 1,5 dan 2 jam. Sebagai
akan menguap kembali dan lemak akan pembanding dilakukan juga ekstraksi
tertinggal pada labu. Dengan demikian selama 4 jam. Diambil labu yang sudah
maka terjadi daur ulang pelarut berisi ekstrak lemak kemudian
sehingga setiap kali bahan dieksraksi dikeringkan ke dalam oven pada suhu
dengan pelarut baru.(Melwita, 105°C. Didinginkan dalam eksikator
Fatmawati, & Oktaviani, 2014) kemudian ditimbang sampai
Untuk mengetahui kadar lemak memperoleh bobot konstan (C gram)
berbasis bahan kering maka dilakukan Dihitung kadar lemak dengan rumus :
analisis kadar air menggunakan metode
Oven (Gravimetri)
Analisis kadar lemak dan kadar A: bobot sampel (gram)
air dilakukan 3 kali ulangan untuk B: bobot labu lemak dan lemak (gram)
masing-masing sampel. C: bobot labu lemak kosong (gram)

30
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Pargiyanti/Vol 1 (2) 2019, 29-35

HASIL DAN PEMBAHASAN dan wijen dengan variasi lama waktu


Analisis kadar lemak ekstraksi selama 0,5; 1; 1,5 dan 2 jam
Setelah dilakukan penelitian serta sebagai pembanding dilakukan
analisis lemak dengan metode soxhlet ekstraksi selama 4 jam maka diperoleh
menggunakan perangkat ekstraksi mikro hasil seperti yang sajikan dalam Tabel 1
soxhlet pada sampel jagung, kedelai

Tabel 1. Hasil Analisis Kadar Lemak Pada Sampel dengan Variasi Waktu
Kadar lemak wb (wet basis) dengan lama waktu ekstraksi
Sampel
0,5 jam 1 jam 1,5 jam 2 jam 4 jam
Jagung 3,36±0,04% 3,62±0,05% 3,59±0,03% 3,62±0,07% 3,68±0,03%
Kedelai 17,61±0,57% 18,88±0,06% 19,40±0,11% 19,50±0,19% 19,44±0,17%
Wijen 23,03±0,45% 53,42±0,42% 56,24±0,35% 59,69±0,66% 59,47±0,42%

Analisis kadar air sedangkan menurut (Widaningrum,


Hasil analisis kadar air disajikan dalam 2010). Persyaratan mutu jagung sebagai
Tabel 2. bahan baku pakan menurut SNI 01-
Tabel 2. Kadar Air pada Sampel 4483-1998 minimal 3%. Jagung
Sampel Kadar air (%) mengandung lemak dan protein yang
Jagung 12,39 (±0,05) kadarnya tergantung pada umur dan
Kedelai 9,35 (±0,05) varietasnya (Husain dkk, 2006).
Wijen 3,28 (±0,05) Pada sampel kedelai dengan
lama waktu ekstraksi 4 jam adalah
Pembahasan 19,44±0,17%. Pada lama waktu
Hasil analisis lemak sampel ekstraksi 0,5 dan 1 jam hasilnya
jagung dengan lama waktu ekstraksi 4 17,61±0,57% dan 18,88±0,06%. Hasil ini
jam yang tersaji dalam Tabel 1. adalah berbeda nyata sehingga bisa dikatakan
3,68 ±0,03%, pada pada lama waktu pada lama waktu tersebut eksraksi
ekstraksi 0,5 jam adalah 3,36 ±0,04%. belum selesai. Pada lama waktu
Berdasarkan hasil tersebut, ekstraksi ekstraksi 1,5 dan 2 jam hasilnya adalah
lemak untuk sampel jagung belum bisa 19,40±0,11% dan 19,50±0,19%. Hasil ini
selesai dalam waktu 0,5 jam. Pada tidak berbeda nyata dengan lama
waktu ekstraksi 1; 1,5 dan 2 jam ekstraksi 4 jam sehingga waktu
hasilnya berturut-turut adalah 3,62 ekstraksi bisa dihentikan selama 1,5
±0,05%, 3,59 ±0,03%, 3,62 ±0,07%. jam. Kemudian pada sampel kedelai
Hasil ekstraksi sampel jagung selama 2 diperoleh hasil 19,44±0,17%.
jam adalah 3,62 ±0,07% hampir sama Sedangkan menurut (Isa, 2011) Kedelai
dengan hasil ekstraksi 4 jam yaitu 3,68 merupakan sumber bahan pangan
±0,03%, hal ini menunjukkan bahwa nabati yang mengandung kurang lebih
ekstraksi soxhlet untuk sampel jagung 35% protein, 35% karbohidrat dan 18-
dapat kita hentikan pada jam ke 2. 20% lemak serta kandungan gizi
Berdasarkan data hasil pengamatan lainnya.
kadar lemak dengan metode soxhlet Sedangkan pada sampel wijen
menggunakan perangkat alat mikro dengan lama waktu ekstraksi 4 jam
soxhlet dengan lama waktu ekstraksi hasilnya adalah 59,47±0,42%. Hasil
maksimal (4 jam) diperoleh hasil pada pada lama waktu ekstraksi 0,5; 1 dan
sampel jagung sebesar 3,68±0,03% 1,5 jam berturut-turut adalah

31
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Pargiyanti/Vol 1 (2) 2019, 29-35

23,03±0,45%; 53,42±0,42% dan UCAPAN TERIMA KASIH


56,24±0,35%. Pada lama waktu tersebut Terimakasih disampaikan kepada:
ekstraksi belum selesai karena hasilnya a. Dr. Ir. Muhammaad Nur
masih berbeda nyata. Tetapi pada lama Cahyanto, M.Sc selaku Ketua
waktu ekstraksi 2 jam hasilnya adalah Departemen Teknologi Pangan
59,69±0,66%. Hasil ini tidak berbeda dan Hasil Pertanian Dr. Ir.
nyata dengan hasil ekstraksi sampel Muhammaad Nur Cahyanto, M.Sc
wijen yaitu 59,47±0,42%, sehingga dan dukunganya
ekstraksi bisa dilakukan selama 2 jam. b. Kepala Laboratorium Kimia dan
Pada sampel wijen diperoleh hasil kadar Biokimia atas fasilitas yang
lemak sebesar 59,47±0,42%. Menurut disediakan
pelelitian (Puspitasari S., 2012) kadar c. Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo sebagai
lemak wijen lebih dari 50%. Wijen pembimbing penulisan Karya
merupakan hasil komoditi perkebunan Ilmiah ini
yang dikatakan berlemak karena d. Dr. Widiastuti Setianingsih, STP.
memiliki kadar lemak antara 18- 50 % M. SC slaku pendamping dan
(Romadhona dkk., 2015). Dengan pembimbing penulisan Karya
demikian bisa dikatakan bahwa hasil Ilmiah ini
analisa analisis lemak pada penelitian ini e. Kepada teman-teman sejawat
sudah sesuai. PLP dan Teknisi Departemen
Teknologi Pangan dan Hasil
KESIMPULAN Pertanian atas kerjasamanya
Berdasarkan data hasil penelitian
ini bisa disimpulkan sebagai berikut. DAFTAR PUSTAKA
a. Hasil ekstraksi sampel jagung Handajani, S., Manuhara, G. J., &
selama 1 jam yaitu 3,62 ±0,07%, Anandito, R. B. K. (2010).
hasilnya hampir sama dengan Pengaruh suhu ekstraksi terhadap
hasil ekstraksi 4 jam yaitu 3,68 karakteristik fisik, kimia dan
±0,03%. Jadi ekstraksi soxhlet sensoris minyak wijen. Agritech,
untuk sampel jagung dapat kita 30(2), 116–122.
lakukan selama 2 jam. Hermanto, S., Muawanah, A., &
b. Hasil ekstraksi sampel kedelai Wardhani, P. (2010). Analisis
selama 1,5 jam yaitu 19,40 tingkat kerusakan lemak nabati
±0,11%, hasilnya hampir sama dan lemak hewani akibat proses
dengan hasil ekstraksi 4 jam pemanasan. Jurnal Kimia Valensi,
adalah 19,44 ±0,17%. Jadi 1(6), 262–268.
ekstraksi soxhlet untuk sampel Husain, H., T. Muchtadi, Sugijono, dan
kedelai dapat kita lakukan selama B. Harjanto, 2006. Pengaruh
1,5 jam. metode pembekuan dan
c. Hasil ekstraksi sampel wijen pengeringan terhadap
selama 2 jam yaitu 59,69 ±0,66%, karakteristik grits jagung Instan.
hasilnya hampir sama dengan Jurnal Teknologi Dan Dan Industri
hasil ekstraksi 4 jam adalah 59,47 Pangan, XVII.
±0,42%. Jadi ekstraksi soxhlet Isa, I. (2011). Penetapan Asam Lemak
untuk sampel kedelai dapat kita Linoleat dan Linolenat pada
lakukan selama 2 jam. Minyak Kedelai secara
Kromatografi Gas. Saintek, 6
(1980), 1–6.

32
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Pargiyanti/Vol 1 (2) 2019, 29-35

M. Yusuf Thoha, Arfan Nazhri S, N., & Sesamum indicum L ). Jurnal


Jurusan. (2004). PENGARUH Bioproses Komoditas Tropis, 3(1),
SUHU, WAKTU DAN 50–57.
KONSENTRASI PELARUT PADA Slamet Sudarmadji, Bambang Haryono,
EKSTRAKSI MINYAK KACANG S. (2007). Analisa Bahan
KEDELAI SEBAGAI PENYEDIA Makanan dan Pertanian. Liberty
VITAMIN E. Yogyakarta bekerjasama dengan
Melwita, E., Fatmawati, & Oktaviani, S. Pusat Antar Universitas Pangan
(2014). Ekstraksi Minyak Biji dan Gizi Universitas Gadjah
Kapuk dengan Metode Ekstraksi Mada.
Soxhlet. Jurnal Teknik Kimia, 20( Widaningrum, M. dan A. S. S. (2010).
192), 20–27. PERUBAHAN SIFAT FISIKO-
Puspitasari S. (2012). Minyak Wijen. KIMIA BIJI JAGUNG ( Zea mays
Ilmu Gizi FK Undip. L .) PADA PENYIMPANAN
Romadhona, S., Lutfi, M., & DENGAN PERLAKUAN
Yulianingsih, R. (2015). Studi KARBONDIOKSIDA ( CO2 ).
Metode dan Lama Pemanasan Agritech, 30(1), 1–10.
pada Ekstraksi Minyak Biji Wijen (

33
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Pargiyanti/Vol 1 (2) 2019, 29-35

LAMPIRAN

TEPUNG JAGUNG BIJI KEDELAI

BIJI JAGUNG TEPUNG WIJEN

TEPUNG BIJI WIJEN


KEDELAI

34
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Pargiyanti/Vol 1 (2) 2019, 29-35

BIJI WIJEN BIJI WIJEN

Seperangkat alat ekstraksi mikro soxhlet

35

Anda mungkin juga menyukai