Anda di halaman 1dari 2

BAHAS DATA:

Pada praktikum kali ini dilakukan analisis kadar lemak pada dua bahan yaitu santan
dan krimer. Keduanya dalam keadaan basah dan kering. Analisis kadar lemak
dilakukan dengan metode Soxhlet extraction. Dalam melakukan analisis kadar lemak,
pertama-tama disiapkan sampel 15 g lalu dikemas dalam kertas saring dengan rapi
agar tidak terjadi kebocoran saat proses ekstraksi. Selanjutnya kemasan tersebut
diletakkan dalam ruang ekstraksi Soxhlet. Labu didih yang diketahui beratnya
diletakkan di bagian bawah ruang ekstraksi Soxhlet dan dihubungkan. Kemudian,
dituangkan pelarut heksana sampai sampel terendam dan pelarut turun ke labu didih
sebanyak tiga kali pengulangan. Pemanas dinyalakan setelah sebelumnya
mengalirkan air pada kondensor dan ekstraksi pun dimulai. Proses ekstraksi dalam
praktikum ini berlangsung selama 2 jam. Hasil ekstraksi di labu didih lalu didiamkan
dalam ruang asam selama 2 malam agar pelarutnya menguap kemudian labu dengan
lemak tersebut ditimbang dan dilakukan perhitungan. Perhitungan selanjutnya
dilakukan berdasarkan basis kering agar dapat dibandingkan secara objektif. Hal ini
penting agar data yang diperoleh menjadi valid.

Hasil praktikum disajikan pada Tabel 1 dan 2 dengan hasil analisis kadar lemak basis
kering untuk krimer basah 26,09%; santan kering 37,12%; kimer kering 2,01% dan
santan basah 707,19%. Data tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan prinsip
analisis metode Soxhlet extraction di mana pelarut akan mengekstrak minyak dan
lemak sehingga keduanya dapat diukur (Widianarko, 2002). Di sisi lain, menurut
literatur kadar lemak keempat bahan itu adalah santan kering 38,21% (Kumala,
2013); krimer kering 29,8% (Silaen, 2016); dan santan basah 35% (Rahayu, 2001).
Dapat dilihat bahwa terdapat beberapa perbedaan dari hasil praktikum dengan
literatur. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa kesalahan dalam praktikum di
antaranya kesalahan pengukuran, penghilangan pelarut tidak maksimal sehingga
kadar lemak yang diperoleh rancu serta ketidaktelitian dalam pengukuran kadar air
sehingga diperoleh hasil yang kurang akurat.
Kumala, L. M. 2013. Uji Performansi Pengering Semprot Tipe Buchi B-290 Pada
Proses Pembuatan Tepung Santan. Jurnal Keteknikan Pertanian 1 (1) : 44 – 53.

Rahayu, W.P. 2001. Penuntun Praktek Penilaian Organoleptik. Jurusan Teknologi


Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pangan. IPB. Bogor.

Silaen, R. R. M. 2016. Penetapan Kadar Lemak pada Kopi Krimer dalam Kemasan.
Tugas Akhir. Universitas Sumatera Utara.

Widianarko. 2002. Tips pangan: Tekonogi, nutrisi dan keamanan pangan. Jakarta:


Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai