Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN


BERACUN (B3)
RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA

Jalan Jenderal Sudirman No. 3, Sungailiat Prov. Kepulauan Bangka


Belitung, Indonesia 33211 Telepon: +62 (717) 95837, Fax: +62 (717) 93335
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN...............................................................................................................1

LATAR BELAKANG.........................................................................................................1

TUJUAN..............................................................................................................................1

RUANG LINGKUP.............................................................................................................2

LANDASAN HUKUM.......................................................................................................3

SASARAN...........................................................................................................................3

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN.........................................................................3

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN...................................4

PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN.....................................4

SUMBER PEMBIAYAAN.................................................................................................4

PENUTUP.............................................................................................................................
PROGRAM
PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA

BAB I
PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN
a. Program pengelolaan bahan berbahaya dan beracun adalah program untuk mengelola
bahan berbahaya seperti : bahan kimia dan bahan biologi yang dapat membahayakan
kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung.
b. Pelaksanaan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun di Rumah Sakit Medika
Stannia mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
472/MENKES/Per/V/1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya bagi kesehatan.
c. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang digunakan di rumah sakit bermacam
karakteristiknya dimana bahan tersebut beresiko menyebabkan kecelakaan dan
bahaya bagi pengguna dan lingkungannya. Untuk itu perlu dibuat program
pengelolaan B3 agar resiko-resiko tersebut dapat diminimalisasi. Dalam program
tersebut harus mencantumkan pemberian penjelasan tentang ancaman/bahaya yang
dapat ditimbulkan oleh bahan B3, cara penanganan/penanggulangannya bila terjadi
kecelakaan atau keracunan.

II. LATAR BELAKANG


Masih ada karyawan, pasien dan pengunjung Rumah Sakit Medika Stannia yang belum
mengatahui jenis limbah B3 dan belum tertibnya penggunaan APD petugas di dalam
pengambilan limbah B3.

III. TUJUAN
a. Tujuan umum
1) Mencegah terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja serta
pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh bahan berbahaya dan beracun
(B3) di tempat kerja.
2) Mengurangi dampak kecelakaan dan kesehatan kerja yang diakibatkan oleh
kontaminasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan pegawai terhadap bahaya kesehatan yang
ditimbulkan akibat kontaminasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
2) Meningkatkan keterampilan pegawai dalam menangani bahan berbahaya dan
beracun (B3).
3) Memberikan pengetahuan akan tempat penyimpanan bahan berbahaya dan
beracun yang benar.
4) Pegawai yang bekerja dengan bahan berbahaya beracun mengetahui kandungan
zat dari bahan berbahaya beracun yang ada, cara menanganinya(handling) dan
cara penaggulangan bila terkontaminasi bahan berbahaya dan beracun (B3).

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Kegiatan Pokok.
Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3).
B. Rincian Kegiatan
1. Indentifikasi bahan berbahaya dan beracun yang ada di rumah sakit.
a) Inventarisasi tempat penyimpanan B3.
b) Penilaian risiko lokasi-lakosi penyimpanan B3
2. perlindungan terhadap paparan B3.
a) Inventarisasi Alat Pelindung Diri.
b) Penambahan/pembelian Alat Pelindung Diri.
c) Pengadaan Spill Kit B3.
3. Pelaporan dan investigasi tumpahan, paparan dan insiden B3 lain.
a) Membuat dan memasang denah tempat beresiko, denah tempat penyimpanan
bahan berbahaya dan beracun(B3), serta memasang rambu-rambu/tanda
larangan bahan berbahaya dan beracun (B3).
b) Menyusun rencana pelatihan penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3).
Melakukan pencatatan dan pelaporan serta evaluasi pelaksanaan program
pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3).
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
A. Indentifikasi bahan berbahaya beracun yang ada di rumah sakit dengan cara mendata
bahan berbahaya dan beracun di Laboratorium, Radiologi, Farmasi/Gudang Obat, Kamar
Bedah, Haemodialisa, Ruang Perawatan.
B. Melakukan penilaian risiko pada tempat-tempat lokasi penyimpanan B3.
C. Melakukan inventarisasi Alat Pelindung Diri terhadap kegiatan B3 setiap bulan.
D. Melakukan penambahan atau pembelian Alat Pelindung Diri untuk kegiatan B3.
E. Melakukan penambahan atau pembelian Spill Kit B3.
F. Membuat dan memasang denah area beresiko denah tempat penyimpanan bahan
berbahaya dan beracun(B3), serta memasang rambu- rambu/tanda larangan bahan
berbahaya dan beracun(B3) di Laboratorium, Radiologi, Farmasi/Gudang Obat,
Kamar Bedah, Haemodialisa, Ruang Perawatan.
G. Menyusun rencana pelatihan penanganan bahan berbahaya dan beracun yang diikuti
oleh perwakilan pegawai di seluruh unit kerja.
H. Melakukan pencatatan dan pelaporan setiap bulan, sedangkan pada akhir tahun
mengevaluasi pelaksanaan program pengelolaan bahan berbahaya dan beracun(B3)
serta menyampaikan rekomendasi dan tindak lanjut kepada Direktur Rumah Sakit
Medika Stannia.

VI. SASARAN
A. Seluruh lokasi penyimpanan B3, jenis B3 dan MSDS di area rumah sakit terdata
keseluruhan oleh Tim K3RS.
B. Telah dibuatnya penilaian risiko lokasi-lokasi penyimpanan B3 yang ada di rumah
sakit.
C. Terkumpulnya data APD bagi pengguna B3.
D. APD dan spill kit tersedia sesuai dengan jumlah dan jenis B3 diseluruh ruangan yang
beresiko.
E. Dilaporkannya seluruh data tentang tumpahan, paparan dan insiden B3 lain setiap
bulan. Seluruh area yang berisiko telah terpasang label/simbol B3.
F. Pelatihan penanganan bahan berbahaya dan beracun(B3) harus sudah dilaksanakan.
G. Pencatatan dan pelaporan harus dilakukan setiap bulan sedangkan evaluasi,
rekomendasi serta tidak lanjut pelaksanaan program pengelolaan bahan berbahaya
dan beracun(B3) disampaikan kepada Direktur Rumah Sakit Medika Stannia pada
akhir tahun.
VII. JADWAL KEGIATAN
Tahun 2019
NO Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Inventarisasi tempat v v
penyimpanan B3
2 Penilaian risiko v
lokasi penyimpanan
B3
3 Inventarisasi alat v v
pelindung diri
4 Menambah/ v
pembelian APD
5 Pengadaan Spill Kit v
B3
6 Pengumpulan data v v v
Tumpahan, paparan
insiden B3 lain dan
terkait

7 Membuat dan v
memasang denah
tempat beresiko,
denah tempat
penyimpanan
bahan berbahaya
dan beracun(B3)
serta memasang
rambu
rambu/tanda
larangan bahan
berabahaya dan
beracun (B3)
8 Menyusun rencana v v
pelatihan
penanganan bahan
berbahaya dan
beracun (B3)
9 Melakukan v v v
pencatatan dan
pelaporan evaluasi
pelaksanaan
program
pengelolaan bahan
berbahaya dan
beracun (B3)

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi kegiatan pelaksanaan dilakukan setiap semester.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


A. Pencatatan kegiatan dilakukan setiap bulan
B. Pelaporan kegiatan pengelolaan B3 dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit
Medika Stannia pada akhir program untuk melihat pencapaian sasaran dan
perencanaan kegiatan tahun depan.

Sungailiat, 31 Maret 2019


Mengetahui,
Ketua Tim K3RS Direktur

Drg. Ign Aditya K dr. Zainal Arpan

Anda mungkin juga menyukai