Anda di halaman 1dari 15

TUGAS E-LEARNING 1

Sistem Informasi Manajemen


Studi Kasus Penerapan Sistem Informasi Pada Perusahaan
PT Fast Food Indonesia (KFC)

DISUSUN OLEH

Nama : RANI SUDRAJAT

NIM : 43218110148

Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE, MSI

PROGRAM STUDI AKUNTASI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan
yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem informasi
adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber
data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan,
mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi.
Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain
dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur
pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan
(sumber daya data). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,
sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga
seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai
kunci strategi bisnis.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh
manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting
untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan mengadakan
transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari.
Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan
semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap
bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer
bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem
informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem
pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan
komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan
keputusan
2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peranan sistem informasi
manajemen dalam sebuah perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal
suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur
oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan
sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain
yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini
umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang
bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia,
misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi
yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep
dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi
yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status,
dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam
mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dari sumber daya
sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan
untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi
untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa
menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan
pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah
kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang
mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
2.2. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen
Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional
adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan
efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang
sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan. Sistem
Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian manajemen
diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan
pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia
operasional, dna mengalokasi sumber daya.
Sistem Informasi untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis
adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai
tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga
perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.
Sistem Informasi Manajemen berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem informasi
manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas
fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem
membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk membentuk semua proses informasi yang
berhubungan dengan fungsinya,walaupun akan menyangkut database, model base dan
beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam
masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi,
pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.
2.3. Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan
Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan informasi.
Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang berguna
bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi perusahaan lain
diluar perusahaan yang bersangkutan, oleh sebab informasi berguna untuk semua
macam dan bentuk kegiatan dalam perusahaan. Apabila sistem informasi manajemen
dirancang dan dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak manfaat yang bisa
diperoleh manajemen perusahaan, yaitu mempermudah manajemen dan membantu
serta menunjang proses pengambilan keputusan manajemen. Karena sistem informasi
manajemen menyediakan informasi bagai manajemen perusahaan dimana sistem
informasi manajemen tersebut dilaksanakan.
 
Sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan informasi memegang
peranan penting. Pentingnya peranan informasi bagi pemimpin adalah untuk mengambil
keputusan sebagai dasar tindakan di masa mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan
dengan tidak berdasarkan pada penggunaan informasi yang tepat akan berakibat pada
pengambilan keputusan yang cukup fatal dan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai
tujuan.Manajemen menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu perencanaan dan
pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas organisasi. Tujuan yang
ditentukan oleh proses perencanaan harus dicapai dengan aktivitas itu. Meskipun
perencanaan meliputi semua tingkat organisasi, tetapi kebanyakan terjadi pada tingkat
keputusan strategis dan taktis. Perencanaan banyak bergantung pada peramalan dan
informasi dari luar.
Pengendalian merupakan hal membandingkan hasil aktual dengan rencana yang
ditentukan pada proses perencanaan. Demikian pentingnya peranan sistem informasi
manajemen dalam usaha pencapaian tujuan, sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari
sistem informasi manajemennya harus dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi,
sedang proses modernisasi hanya dapat terjadi bila ditarik manfaatnya dari kemajuan
yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam manfaat dan
peranan sistem informasi manajemen seorang pemimpin dapat mengikut sertakan
orang lain dalam arti memikirikan masalah bersama-sama dan bersama pula
bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan perusahaan.   Hampir di seluruh sektor
bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi di perusahaan mereka. Bukan hanya
itu, mereka pun selalu berusaha melakukan berbagai macam cara untuk
menggembangkan sistem informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut
disebabkan karena sistem informasi memegang peranan yang cukup penting dalam
bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah :
1. Mendukung Operasi Bisnis

Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi
menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari.
Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem
Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai
fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.

Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager


menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat
membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi
hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer
membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.

3. Mendukung Keunggulan Strategis.

Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis


perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.

Penjelasan lebih mendalam mengenai fungsi utama sistem informasi dalam suatu
organisasi akan dijelaskan pada bagian klasifikasi sistem informasi di bawah ini:
Klasifikasi Sistem Informasi Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut
diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang (cross-functional) sistem
informasi yang menjalankan berbagai fungsi, seperti :
a. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis

Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan
dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk
memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi
serta produktivitas kantor secara efisien.

 Transaction Processing Systems


Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual
untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data
elektronik (electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses
data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan
persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan
internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen,
cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak dan
rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan
perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.
 Process Control Systems
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan
proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini
melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses
produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer.
 Office Automation Systems
Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh
dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik
(electronicmail),teleconferencing, dan lain-lain.

b.  Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen


Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system)
adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat
waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer.
Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan
komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi yang
efektif dan efisien oleh karena :
 Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari
pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan
keputusan manajemen (management decision making).

 Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk


mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis
harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang
berdiri sendiri.

Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:

 Information Reporting Systems

Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial end


users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses
data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya
oleh transaction processing systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan
yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika
terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat menerima
laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.
 Decision Support Systems

Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dariinformation reporting


systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi
berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk
membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh,
program kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon
secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.

 Executive Information Systems

Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan
informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis
komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif
tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi
manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien,
2000).
c. Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis

Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan
strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam
waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan
persaingan yang berupa :

1. Persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama,

2. Ancaman dari perusahaan baru,

3. Ancaman dari produk pengganti,

4. Kekuatan tawar-menawar dari konsumen,

5. Kekuatan tawar-menawar dari pemasok.

Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun
upaya pemasaran yang mengarah kepada competitive advantage strategies.

Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan


adalah:

1. Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan


biaya rendah.
2. Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk
menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
3. Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya
pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi
produk dan jasa.
2.4. Peran Strategis Untuk Sistem Informasi
Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk :
1. Meningkatkan efisiensi operasional

Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan


menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan
strategi keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan menanamkan investasi pada
teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk
memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya
investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.

Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan
pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang
baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar
dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung
beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun
biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan
konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem
reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh
perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem
reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan
sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun sumber-sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber
informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini
berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan
telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatihend users. Sistem
informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis
(strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung
strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam
meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan.
Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang
konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual
produk baru kepada konsumen.

Contoh studi kasus penerapan Sistem Informasi Manajemen pada PT Fast Food
Indonesia (KFC)
Sejarah Perusahaan
KFC merupakan contoh perusahaan pertama yang memanfaatkan perkembangan
Teknologi komputer yang menjadi dasar penerapan aplikasi nyata penggunaan media
komunikasi dan pengolahan data perusahaan. Perusahaan ini terus mengembangkan
sistem informasinya untuk menunjang bisnisnya agar lebih efektif dan berdaya saing
tinggi. KFC mengggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk mengembangkan
sistem order yang berbasis internet, melengkapi sistem order via telepon. Bahkan
merambah ke sistem jejaring sosial seperti facebook dan twitter untuk membangun
komunitas melalui situs tersebut serta berbagai penawaran promo via email dan
internet. Hal ini terbukti meningkatkan keuntungan perusahaan.
PT Fastfood Indonesia merupakan pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia yang
didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978. Pertumbuhan perusahaan yang cepat
membuat manajemen memutuskan bergabung dengan Salim Group sebagai pemegang
saham utama pada tahun 1990. Pada tahun 1993 perusahaan terdaftar sebagai emiten
di bursa efek jakarta sebagai langkah memperbesar pasar KFC. Keberhasilan perseroan
menjadikan KFC pemimpin pasar restoran cepat saji. Perseroan senantiasa memonitor
posisi pasar dan kualitas KFC dari berbagai bidang. Evaluasi salah satunya dilakukan
berdasarkan masukan dari konsumen untuk meningkatkan kualitas produk, layanan dan
fasilitas melalui Brand Image Tracking Study  (BITS) dan Champs Management
System  (CMS). KFC berada dibawah naungan perusahaan yang sama, yaitu YUM! Brands
inc, yang merupakan perusahaan publik di Ameika serikat yang juga pemilik warlaba
Taco Bell, Pizza Hut, A&W, dan Long Jhonn silvers.
Sistem Informasi Yang Digunakan KFC

Memberikan pelayanan yang terbaik adalah visi dari KFC. Untuk itu KFC
merancang suatu sistem informasi yang berbasiskan IT sehingga bisa menunjang seluruh
aktivitas bisnis KFC. Sistem informasi di KFC mencakup Operating Support System  (OSS)
dan Managing Support System  (MSS). 

 Operating Support System


Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan
digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan
berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Peran dari
sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses
transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan
kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. Operating system
yang digunakan oleh KFC dibagi kembali menjadi beberapa macam yaitu: 
a.  Transaction Processing System  (TPS)
KFC dalam melakukan trasnsaksi telah mempunyai jaringan komputer yang terintegrasi
dengan customer yang menyediakan informasi pemesanan. Transaction Processing
System  yang digunakan oleh KFC adalah Point of Sale  (POS) System, yang merupakan
bagian yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan konsumen yang
melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base perusahaan secara
simultan, kemampuan hardware dan software yang dapat diandalkan merupakan faktor
kunci kelangsungan operasional. KFC juga malakukan investasi untuk mengembangkan
POS yang memiliki kaitan sangat erat dengan bagian backstore operation. Online System
bekerja antara front office (melalui POS) dan bagian belakang (backstore operation).
Aliran kerja Operasional KFC diterjemahkan dari secara baku ke dalam proses
otomatisasi. Pesanan diterima pelanggan oleh sistem point of sale (Order station) yang
akan di catat olehwork station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order
station. Kemudian pesanan akan langsung 10 diproses oleh dapur dengan hard copy
document transaction  sebagai perintah kerja. Seluruh data transaksi kemudian disimpan
dalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan
operasional yang akan dipantau langsung oleh Head Quarter  melalui jaringan WAN.
b.   Enterprise Collaboration System  (ECS) 
Perusahaan waralaba KFC telah mulai melakukan aliansi bisnis dengan menggunakan
intranet, ekstranet, dan internet untuk membangun jaringan komunikasi global baik
dengan customer, pihak internal, supplier, dan pihak lainnya yang terkait dalam system.
Merupakan sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung, kelompok kerja,
peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan dan kolaborasi mengenai bentuk
aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya memfasilitasi dalam elektronik mail
untuk mengirim dan menerima pesan elektronik, dan termasuk menggunakan video
conference  dan lain-lain.
Sistem ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di
internal perusahaan, misalkan antar outlet KFC akan dihubungkan ke dalam satu
jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.
c.  Process Control System
KFC telah mengembangkan in house system  bernama  KFC Management System.  Sistem
ni menyediakan aplikasi yang mendukung store manager untuk melakukan bussiness
forecasting, Inventory management dan human resource management. Process control
ini, outlet-outlet KFC dapat beroperasi dengan efektif dan efisien sehingga
memaksimalkan profit. sistem ini tersambung secara otomatis dengan kantor pusat
(Head Quarter), sehingga para manager dapat memonitor performa, melakukan
kontrolserta koordinasi dengan tiap outletnya.
 Management Support System 
Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada
penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh
para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam
pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas
yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan
sistem pendukung manajemen.
a. Management Information System  (MIS) 
Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada
para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan yang dapat
menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang
keadaan hasil penjualan produk mereka dan dapat mengakses internet perusahaan
mengenai laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan
yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan. MIS yang digunakan pada KFC adalah
KFC’s Field Management System  yang menyediakan aplikasi yang dapat membantu
store manager dalam business forecasting, inventory management  dan
human resources management. Aplikasi ini akan berupa suatu bentuk pelaporan yang
selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan
pada sistem penunjang keputusan. 
b. Decision Support Sistem  (DSS)
DSS Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung
kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang
manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk
yang akan diproduksi seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada
perkiraan penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan
ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk. DSS
menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif
dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. Bagi KFC
sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor
performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan management
tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen persediaan. 
c. Information Reporting System
Information Reporting System  (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajeral dan
end users. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses
sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberikan
gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi berdasarkan permintaan, periode maupun
ketika terjadi situasi tak terduga.
d.   Executive Information System
Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan akses yang mudah dan cepat
untuk informasi informasi selektif tentang faktor-faktor ekslusif dalam menjalankan
tujuan strategis bagi manajemen.

Kesimpulan
Sistem Informasi yang diterapkan di KFC yang mencakup Operating Support
System (OSS) dan Managing Support System (MSS) telah di seting sesuai dangan visi
perusahaan yaitu memuaskan pelanggan. Sehingga setiap peningkatan penjualan,
peningkatan outlet, kendala-kendala operasional tidak berpengaruh terhadap kualitas
pelayanan KFC. KFC dengan tipe Sistem Informasi ini bisa bersaing dengan kompetitor-
kompetitor lain karena keunggulan strategik yang dimiliki oleh KFC dapat dipertahankan
dan juga dapat diarahkan kepada pengembangan pengembangan produk lain yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
 
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar
Sistem Informasi Manajemen. FEB – Universitas Mercu Buana : Jakarta.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen
http://sim-septialutfi-1a122096-nonnivfebri.blogspot.com/2015/10/makalah-sim-
dalam-perusahaan.html

Peranan Sistem Informasi Manajemen

http://iamreiken-hirameki2gind.blogspot.co.id/2013/10/peranan-sistem-informasi-
manajemen.html

http://iphenimnus.blogspot.co.id/2013/10/peranan-sistem-informasi-manajemen.html

Profil Perusahaan KFC

http://kfcindonesia.kfcku.com/profil-perusahaan-

Studi Kasus Implementasi Sistem Informasi Manajemen Perusahaan KFC

http://afrianmc.blogspot.com/2017/10/studi-kasus-sistem-informasi-kfc.html

Anda mungkin juga menyukai