Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. , karena
atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak
untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya
kebaikan. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini tepat pada waktunya.

  Penulis sangat tertarik untuk mengajukan Judul : “ANALISIS PESAING PT


INDOFOOD”

Menyimpulkan bahwa tugas mandiri ini masih belum sempurna, oleh karena itu saya
menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas kelompok ini dan bermanfaat bagi
Penulis dan pembaca pada umumnya.

Pekanbaru, 26 Maret 2016

    Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
BAB I...................................................................................................................................... 3
Latar Belakang Masalah.....................................................................................................3
Rumusan Masalah.............................................................................................................. 4
BAB II..................................................................................................................................... 5
BAB III.................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia usaha, baik produksi maupun jasa selalu dihadapkan dengan persaingan.
Untuk mengatasi persaingan, perusahaan menempuh berbagai cara dan strategi untuk
menyampaikan hasil produksinya dengan cepat, tepat, cermat, hemat dan memuaskan ke
tangan konsumen. Strategi pemasaran juga disesuaikan dengan kemampuan dana
perusahaan melalui bauran pemasaran yaitu faktor produk, harga, distribusi dan promosi.
Kegiatan pemasaran harus dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan memperoleh
keuntungan yaitu dengan mengadakan kegiatan promosi yang terarah, terncana dan
terpadu. Kegiatan promosi harus sejalan dengan rencana pemasaran yang diarahkan dan
dikendalikan untuk mengembangkan laju perusahaan.
Promosi yang tidak terkendali akan menurunkan tingkat penjualan, sehingga biaya
yang dikeluarkan untuk promosi merupakan pemborosan, sedangkan saluran distribusi
dipakai oleh semua perusahaan untuk memproduksi barang dengan kualitas yang baik,
namun banyak pula yang gagal memenuhi target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh
kebijakan distribusi yang kurang tepat sehingga barang yang dihasilkan kurang laku dipasar
dan menyebabkan banyak konsumen merasa kurang puas. Dengan demikian, saluran
distribusi memeliki peranan penting bagi kelangsungan hidup dan tumbuh perusahaan.
Pergeseran pola konsumsi masyarakat ini ternyata berdampak positif terhadap
industri makanan instan, terutama industri mie instan. Salah satu produsen mie instan
terbesar di Indonesia saat ini adalah Indofood. Perusahaan ini menguasai hampir 80 % dari
produksi mie instan di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, mie memang sudah menjadi bagian
penting dalam pola makan rumah tangga, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan.
Peran mie memang luwes, tidak hanya sebagai pangan pokok, tetapi dapat pula berperan
sebagai lauk-pauk sehingga sering dijumpai masyarakat yang makan nasi dengan lauk mie
goreng atau mie kuah.
Semakin banyaknya jenis maupun merek mie instan yang beredar di pasar, maka
keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk saja, tetapi
sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi mengenai
kebutuhan dan keinginan konsumen yang heterogen, sehingga dapat diketahui dengan jelas
kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut sesuai dengan karakteristik dari masing-
masing segmen. PT. Indofood Sukses Makmur bergerak di bidang usaha industri
pengolahan makanan yang hampir seluruh produknya menguasai pasar di Indonesia.
Produk yang dihasilkan termasuk miee instant (Indomie, Sarimi, Supermi, Cup Noodles, Pop

3
Mie, Intermie, Sakura). Indofood merupakan produsen mie instant terbesar dengan
kapasitas produksi 13 milyar bungkus per tahun. Selain itu Indofood juga mempunyai
jaringan distribusi terbesar di Indonesia.
Berdasarkan data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (2004-2006), perkembangan
produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun
pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi
mie instant dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini
menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang
akan datang.
PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis
bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan
kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan
senantiasa berubah. Perkembangan produk mie instan yang sudah dianggap sebagai
makanan cepat saji dan bahkan sebagai makanan pokok, menyebabkan tingkat persaingan
pada industri mie instan ini semakin tinggi.
Perusahaan yang dijadikan kasus penelitian ini diperoleh melalui internet, yaitu PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk. Produk-produk Indofood dinikmati setiap hari pada setiap
siklus kehidupan seperti makanan untuk anak-anak, makanan untuk masa pertumbuhan di
usia sekolah hingga masa remaja dan menginjak usia dewasa serta makanan keceriaan
dalam kehidupan. Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk menelaah dan menganalisis
pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi terhadap penjualan yang dilakukan pada PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk.
B. Rumusan Masalah
 Siapa pesaing PT indofood?
 Bagaimana strategi pesaing?
 Apa kekuatan dan kelemahan pesaing?
 Siapa sasaran pesaing?
 Bagaimana pola reaksi pesaing?

4
BAB II

PEMBAHASAN
Tingkat persaingan yang tinggi ini dapat menyebabkan pergeseran loyalitas
konsumen mie instan produk indofood kepada mie instan produk yang lain. Kondisi ini
mendorong perusahaan untuk senantiasa melakukan riset pemasaran yang dilakukan
terhadap konsumen, sehingga dapat diketahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan
suatu produk mie. Tingginya pangsa pasar mie instant mengharuskan perusahaan-
perusahaan yang ada untuk berhati-hati, sehingga perusahaan dituntut harus selalu
mengevaluasi dan mematangkan strategi pemasaran yang dijalankannya.
Perusahaan ingin mengetahui bagaimana proses keputusan pembelian mie instan,
agar menghasilkan analisis pemasaran yang cermat sehingga perusahaan tidak dirugikan
karena terjadinya kekeliruan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, perlu
diketahui respon konsumen terhadap produk miee instan tersebut. Untuk dapat menentukan
respon konsumen, terlebih dahulu perlu diidentifikasi faktor-faktor dalam proses keputusan.
Mengetahui faktor-faktor tersebut akan memudahkan perusahaan dalam mengambil langkah
dalam kegiatan pemasaran yang akan dilakukan sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan
dari konsumen mie instan terhadap kegiatan pemasaran yang telah dilakukan perusahaan.
PASAR mi instan di Indonesia memang menggiurkan. Ketergantungan
masyarakat Indonesia terhadap mi cepat saji ini cukup besar. Tidak heran jika dari waktu ke
waktu banyak perusahaan baru melirik pasar mi instan.
Meski demikian, hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses
Makmur Tbk masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi
pergeseran. Jika 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pangsa pasar mi instan, tahun lalu
menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merek mi instan lainnya.
Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul Mie Sedap milik PT
Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings. Meski produk ini baru
diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun
namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan
pasarh swalayan.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi
Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic
growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain
itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap
melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk
dengan higher price and higher margin.

5
Target awal Mie Sedaap, untuk konsumsi sopir dan pembantu rumah tangga. Tetapi
karena rasa minya enak, mereka kemudian merekomendasikan ke majikan. Itulah yang kini
terjadi. Secara berlahan Mi Sedap mulai menggerogoti pangsa pasar mi produk Indofood.

Dengan banyaknya permintaan atas produk ini tentu pemilik toko dan gerai akan
berpikir dua kali untuk tidak menyediakannya. Kenapa menolak produk yang banyak dicari
konsumen tentu pikir mereka. Akhirnya Indofood menggunakan strategi seperti iklan
terlampir untuk menandingi harga & popularitas Mie Sedaap yang melejit, selain itu juga
meluncurkan merek tandingan Mie Sayaap dan mengubah Supermie Sedaaap (3 a) dan
Sarimi Besaar untuk membuat nama merek 'sedap' seolah menjadi tenggelam.

Meski demikian, hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses
Makmur Tbk masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi
pergeseran. Jika 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pangsa pasar mi instan, tahun lalu
menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merek mi instan lainnya. Kemunduran
itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul Mie Sedap milik PT Sayap Mas Utama
yang merupakan grup dari kelompok Wings. Meski produk ini baru diluncurkan pada Mei
2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai
diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasarh swalayan.

Ketatnya persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood.


Sumber yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan Indofood
terhadap pasar mi instan menurun dari 90% menjadi 75%.

Strategi awal Mie Sedap antara lain bermain di harga pasaran yang sangat ekonomis
namun bumbu mi yang diberikan kelas premium. Diberlakukan pula strategi klasik dengan
memberi hadiah berupa piring dan gelas. Hal utama lain yang tidak boleh diabaikan adalah
distribusi. Meski masih berkutat di Jawa dan Bali, namun pendistribusian produk diusahakan
merata dari tingkat grosir sampai tim motor yang menjelajahi warung-warung kecil.
Strategi itu didukung iklan yang cukup gencar, baik tematik, iklan produk, maupun
versi testimoni. Menurut Rudy, ada satu hal yang belum pernah dilakukan oleh kompetitor.
Misalnya, menyuruh orang sebanyak-banyaknya mencoba Mie Sedap yang dilakukan di
mal, tempat wisata, kampus secara gratis..
Dana yang dikeluarkan perusahaan untuk promosi Mie Sedap cukup besar.
Masyarakat dapat menilai sendiri berapa dana yang dikeluarkan untuk iklan di delapan
stasiun televisi, billboard di halte-halte sepanjang Jawa-Bali.

6
Tentang permintaan pasar terhadap Mie Sedap sangat bagus. Bahkan saat ini
produksinya belum bisa memenuhi permintaan pasar.
Indofood tak bisa diam terlalu lama melihat agresivitas para pesaingnya.
Belakangan, aktivitas beriklan, varian anyar, hingga kegiatan lini bawah aktif digelar demi
mempertahankan pangsa pasar sekaligus gelar sang pemimpin.
Enam tahun lalu, Indofood masih menjadi penguasa mutlak pasar mie
instant Indonesia. Bayangkan, ketika itu Indofood menguasai sekitar 90% pangsa pasar!
Sebagai dominant market leader, Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya sehingga
kesempatan ini dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari WingsFood dan Mie
Kare dari Orang Tua Group.
Indofood sebetulnya pernah bereaksi atas serangan Mie Sedaap dengan
meluncurkan Indomie Kriuk, varian baru Supermi Sedaaap, dan gimmick ”Beli 5 Gratis 1”
dalam rentang waktu yang cukup panjang. Reaksi Indofood yang cenderung impulsif ini
dinilai para pengamat kurang strategis, terlalu pragmatis, ”terjebak permainan challenger”--
kesalahan yang sering dilakukan oleh bigbrands.
Tidak mau tersandung di batu yang sama untuk kedua kalinya, tahun ini Indofood
meluncurkan strategi marketing yang lebih komprehensif yang lebih menunjukkan jati diri
Indofood sebagai market leader. Hampir semua branddalam portfolio-nya disegarkan
kembali dengan kampanye baru maupun peluncuran produk baru. Indomie disegarkan
dengan kampanye ”Selera Nusantara” yang lebih modern. Sarimi lebih difokuskan untuk
membendung produk unggulan Mie Sedaap Soto Ayam—dengan meluncurkan produk
Sarimi Soto Koya yang di-endorse oleh Luna Maya.
Sementara Supermi disegarkan dengan meluncurkan produk baru: mie goreng rasa
soto (GoSo), rasa bawang (GoBang), dan rasa kari (GoKar). Indofood juga menggunakan
Slank untuk meng-endorse Supermi—Supermi tampaknya akan dijadikan brand unggulan
kedua Indofood setelah Indomie yang menyumbang hampir separuh omset divisi noodle
Indofood. Akan halnya Pop Mie, meskipun saat ini bisa dibilang melenggang sendiri
tanpa head oncompetitor, Indofood sudah mengantisipasinya dengan
upaya building brandmelalui kampanye dan promosi di kalangan remaja.
Kekhawatiran Indofood terhadap para pesaingnya sangat dimaklumi. Menurut
catatan MIX, pada 2002 Indofood masih menguasai pasar mie sebesar 90%. Begitu Mie
Sedap masuk pada Mei 2003, dengan rasa baru, harga kompetitif, dan promo yang gebyar,
pangsa pasar Indofood mulai goyah. Pada 2006 pangsa pasar Indofood turun, diperkirakan
menjadi sekitar 75%--25% sisanya diperebutkan oleh pesaingnya. Kini pangsa pasar
Indofood tinggal 70%.

7
BAB III

PENUTUP
Perusahaan ingin mengetahui bagaimana proses keputusan pembelian mie instan,
agar menghasilkan analisis pemasaran yang cermat sehingga perusahaan tidak dirugikan
karena terjadinya kekeliruan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, perlu
diketahui respon konsumen terhadap produk miee instan tersebut. Untuk dapat menentukan
respon konsumen, terlebih dahulu perlu diidentifikasi faktor-faktor dalam proses keputusan.
Mengetahui faktor-faktor tersebut akan memudahkan perusahaan dalam mengambil langkah
dalam kegiatan pemasaran yang akan dilakukan sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan
dari konsumen mie instan terhadap kegiatan pemasaran yang telah dilakukan perusahaan.
Pasar mi instan di Indonesia memang menggiurkan. Ketergantungan
masyarakat Indonesia terhadap mi cepat saji ini cukup besar. Tidak heran jika dari waktu ke
waktu banyak perusahaan baru melirik pasar mi instan. tahun ini Indofood meluncurkan
strategi marketing yang lebih komprehensif yang lebih menunjukkan jati diri Indofood
sebagai market leader. Hampir semua branddalam portfolio-nya disegarkan kembali dengan
kampanye baru maupun peluncuran produk baru.
hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk masih
menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran. Jika 2002
Indomie menguasai sekitar 90% pangsa pasar mi instan, tahun lalu menurun menjadi 75%.
Sisanya yang 25% dikeroyok merek mi instan lainnya.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi
Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic
growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain
itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap
melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk
dengan higher price and higher margin.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://pinkgirl-diary.blogspot.com/2008/07/pemasaran-indofood.html
http://ada-apa-denganku.blogspot.com/2008/07/strategi-pemasaran indofood_12.html
http://mix.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=116&Itemid=144
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/ekonomi-manajemen/respon-konsumen-terhadap-
mie-instan-produk-indofood-studi-kasus-di-pasar-atas-cimahi
http://scylics.multiply.com/journal/item/390
http://perfilman.pnri.go.id/files/08090902Sep31DidinMEditedVer2.pdf
http://tiaamalia.ngeblogs.com/2009/12/11/strategi-pemasaran-pt-indofood/
http://www.indofood.com/

Anda mungkin juga menyukai