Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEBUTUHAN GANGGUAN PASIEN DENGAN AKTIVITAS

Disusun Oleh :
Anggi Anggriani
14SP277002

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Ciamis


Program Studi S-1 Keperawatan
2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Kebutuhan
Gangguan Pasien Dengan Aktivitas” .Salawat berserta salam kami sanjungkan kepangkuan
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam
berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara
langsung maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari bahwa tugas  makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.

Ciamis, November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar belakang....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................................. 1
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas................................................... 2
2.2 Konsep Dasar......................................................................................................... 3
2.3 Nilai Nilai Normal.................................................................................................. 4
2.4 Rentang Gerak Sendi............................................................................................. 4
2.5 Derajat Kekuatan Otot.......................................................................................... 5
2.6 Postur Tubuh (BODY ALIGMENT)................................................................... 5
2.7 Body Mechanic....................................................................................................... 6
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN......................................................... 8
3.1 Pengkajian.............................................................................................................. 8
3.2 Diagnose keperawatan yang mungkin muncul................................................... 8
3.3 Rencana keperawatan........................................................................................... 9
3.4 Evaluasi................................................................................................................... 11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................... 12
4.1 Kesimpulan............................................................................................................. 12
4.2 Saran ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Aktivitas adalah suatu energy atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan
adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan
dan bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan system
persarafan dan muskuloskeletel.
Kebutuhan aktivitas (pergerakan) merupakan satu kesatuan yang saling
berhubungan dengan kebutuhan dasar dan tidur, dan saling mempengaruhi manusia
yang lain seperti istirahat.
Aktivitas sebagai salah satu tanda bahwa seseorang itu dalam keadaan sehat.
Seseorang dalam rentang sehat dilihat dari bagaimana kemampuannya dalam
melakukan berbagai aktivitas seperti misalnya berdiri, berjalan dan bekerja.
Kemampuan aktivitas seseorang itu tidak terlepas dari keadekuatan system
persarafan dan musculoskeletal.
Aktivitas sendiri sebagai suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan hal tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa saja hal-hal yang mempengaruhi gangguan aktifitas yang mungkin dialami
pada manusia
2. Bagaimana rencana asuhan keperawatan yang harus di lakukan pada clien
dengan gangguan aktifitas
3. Bagaimana penulisan tinjauan kasus pada clien dengan gangguan aktifitas

1.3 Tujuan
1. Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi gangguan aktifitas pada manusia
2. Mengetahui rencana asuhan keperawatan pada clien dengan gangguan aktifitas
3. 1.3.3.Mengetahui penulisan tinjauan kasus pada clien dengan gangguan aktifitas

1
BAB II
PEMBAHASAN

Imobilitas atau imobilisasi merupakan keadaan dimana seseorang tidak


dapat bergerak bebas karena kondisi yang menggangu pergerakan (aktivitas),
misalnya mengalami trauma tulang belakang, cedera otak berat disertai fraktur
pada ekstremitas, dan sebagainya
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Imobilisasi :
1. Gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuan
mobilitas seseorang karena berdampak pada perilaku kebiasaan sehari-hari
2. Proses penyakit/cedera. Proses penyakit dapat mempengaruhi kemmapuan mobilitas
karena dapat mempengaruhi fungsi system tubuh
3. Kebudayaan. Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi kebudayaan,
contohnya orang yang memiliki budaya sering berjalan jauh memiliki kemampuan
mobilitas yang kuat, sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan mobilitas (sakit)
karena budaya dan adat dilarang beraktivitas
4. Tingkat energi. Energi dibutuhkan untuk melakukan mobilitas
5. Usia dan status perkembangan. Kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan
dengan perkembangan usia

2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas


1. Faktor fisiologis
a. Frekuensi penyakit atau operasi dalam 12 bulan
b. Tipe penyakit atau operasi dalam 12 bulan terakhir
c. Status kardiopulmonar ( mis. Dispneu, nyeri dada )
d. Status musculoskeletal ( mis. Penurunan massa otot )
e. Pola tidur
f. Keberadaan nyeri, pengontrolan nyeri
g. Tanda-tanda vital: frekuensi pernapasan dan nadi kembali ke tingkat
istirahat dalam 5 menit setelah latihan, tekanan darah kembali seperti
semula dalam 5-10 menit setelah latihan
h. Tipe dan frekuensi aktivitas latihan

2
i. Kelainan hasil laboratorium seperti penurunan konsentrasi O2 arteri,
penurunan kadar hemoglobin, kadar elektrolit yang tidak normal
2. Faktor emosional
a. Suasasana hati (mood), depresi, cemas
b. Motivasi
c. Ketergantungan zat kimia (mis. Obat-obatan, alcohol, nikotin )
d. Gambaran diri
3. Faktor Perkembangan
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Kehamilan
d. Perubahan massa otot karena perubahan perkembangan
e. Perubahan system skeletal karena perubahan perkembangan.

2.2 Konsep Dasar


Fisiologi Pergerakan
Pergerakan merupakan rangkaian yang terintegrasi antara system
musculoskeletal dan system persarafan.
1. Sistem Musculoskeletal berfungsi sebagai
a. Mendukung dan memberi bentuk jaringan tubuh
b. Melindungi bagian tubuh tetentu seperti hati, ginjal, otak dan paru-paru
c. Tempat melekatnya otot dan tendon
d. Sumber mineral seperti garam dan posfat
e. Tempat produksinya sel darah
2. Sistem Otot Berfungsi Sebagai :
a. Pergerakan
b. Membentuk postur
c. Produksi panas karena adanya kontraksi dan relaksasi

3
2.3 Nilai Nilai Normal
Kategori tingkat kemampuan aktivitas adalah sebagai berikut :
Tingkat Aktivitas / Mobilisasi Kategori
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara
penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaaan alat
Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau
pengawasan orang lain
Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawasan
orang lain dan peralatan
Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapat
melakukan atau berpartisipasi
dalam perawatan

2.4 Rentang Gerak Sendi

Gerak Sendi Derajat Rentang yang Normal


Bahu :
Ø Aberhubungan denganuksi 180
Siku :
Ø Fleksi 150
Pergelangan Tangan :
Ø  Fleksi 80 – 90
Ø  Ekstensi 80 – 90
Ø  Hiperekstensi 70 – 90
Ø  Aberhubungan 0 – 20
denganuksi 30 – 50
Ø  Adduksi
Tangan Dan Jari :
Ø  Fleksi 90
Ø  Ekstensi 90
Ø  Hiperekstensi 30
Ø  Aberhubungan 20
denganuksi 20
Ø  Adduksi

Keterangan :
      Fleksi               ; Menekuk persendian
      Ekstensi           : Meluruskan persensian
      Adduksi          : Gerkana anggota tubuh menjauhi aksis
                           Rotasi             : Memutar atau menggerakkan suatu bagian melingkar aksis

4
      Pronasi            : Memutar ke bawah
      Supinasi           : Memutar ke atas
      Infers               : Menggerakkan ke dalam
      Efersi               : Menggerakkan ke luar

2.5 Derajat Kekuatan Otot


Untuk mengetahui seberapa  derajat kekuatan otot dapat digunakan dengan sekala sebagai
berikut :
Skala Kakuatan Keternagan
Otot (%)
0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakkan, kontraksi otot
dapat dipalpasi atau dilihat
2 25 Gerakkan otot penuh melawan gravitasi
dengan topangan
3 50 Gerkkan yang normal melawan
gravitasi
4 75 Gerakkan penuh yang normal melawan
gravitasi dan melawan tahanan minimal
5 100 Kekuatan normal, gerkkan penh yang
normal melawan gravitasi dan melawan
tahanan penuh

2.6 Postur Tubuh (BODY ALIGMENT)


Postur tubuh merupakan susunan geometris dari bagian-bagian tubuh yang
berhubungan dengan bagian tubuh lain. Bagian yang dipelajari dari postur tubuh
adalah persendian,, tendon, ligamen, dan otot. Apabila keempat bagian tersebut
digunakan dengan benar dan terjadi keseimbangan, maka dapat menjadikan fungsi
tubuh maksimal, seperti dala posisi duduk, berdiri dan berbaring yang benar.
Potur tubuh yang baik dapat meningkatkan fungssi tangan dengan baik,
mengurangi jumlah energy yang digunakan, memperthaankan keseimbangan,
mengurangi kecelakaan, memperluas ekspansi paru dan menigkatkan sirkulasi renal
dan gastrointestinal. Untuk mendapatkan postur tubuh yang benar, terdapat beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan, diantaranya :
1. Keseimbangan dapar dipertahankan jika garis gravitasi (line og gravy – garis
imajiner vertical) melewati pusat gravitasi (center of gravity – titik yang berada

5
di pertengahan garis tubuh) dan dasar tumpuan (base of support – posisi
menyangga atau menopang tubuh)
2. Jikia dara tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan
keseimbangan akan lebih besar.
3. Jika gravitasi berada di luar pusat dasar tumpuan, enegi akan lebih banya
digunakan untuk memperthanakan keseimabangan.
4. Dasar tumpuan yang luas dan bagian – bagian dari postur tubuh yang baik akan
menghemat energy dan mencegah kelelahan otot.
5. Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidak nyamanan otot.
6. Mempertkuat otot yang lemah dapat membantu mencegah kekakuan otot dan
ligament.
7. Posisi dan aktivitas yang  bervariasi dapat membantu mempertahankan otot dan
mencegah kelelahan.
8. Pergantian antara masa aktivitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan.
9. Membagi keseimbangan antara aktivitas pada lengan dan kaki untuk mencegah
beban belakang.
10. Postur yang buru dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri,
kelelahan otot, dan kontraktur.

2.7 Body Mechanic
Mekanika adalah penggunaan organ secara efisien dan efektif sesuai
fungsinya. Melakukan aktivitas dan istirahat pada posisi yang benar akan
meningkatkan kesehatan.
Ortopedik adalah pencegahan dan perbaikan dari kerusakan struktur tubuh
seperti pada orang yang mengalami gangguan otot. Orang yang bedrest lama akan
menurunkan tonus otot.
Perlu dipahami tentang body aligment, keseimbangan dan kooerdinasi.
a. Body aligment/postur
b. Postur yang baik karena menggunakan otot dan rangka tersebut secara
benar. Misalnya pada posisi duduk, berdiri, mengangkat benda, dll.
c. Keseimbangan
d. Keadaan postur yang seimbang sesuai dengan garis sumbu dengan sentralnya
adalah gravitasi.

6
e. Koordinasi pergerakan tubuh
f. Kemampuan tubuh dalam mempertahankan keseimbangan seperti kemampuan
mengangkat benda, maksimal 57 % dari berat badan.

7
BAB III
KONSEP DASAR KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian
1. Tingkat aktivitas sehari-hari
a. Pola aktivitas sehari-hari
b. Jenis, frekuensi, dan lamanya latihan fisik

2. Tingkat kelelahan
a. Aktivitas yang membuat lelah
b. Riwayat sesak nafas
3. 3. Gangguan pergerakan
a.  Penyebab gangguan pergerakan
b.  Tanda dan gejala
c.  Efek dari gangguan pergerakan
4. Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Postur bentuk tubuh

3.2 Diagnose keperawatan yang mungkin muncul


1. Intoleransi aktivitas
Definisi: kondisi dimana seseorang mengalami penurunan energy fisiologis dan
psikologis untuk melakukan aktifitas sehari-hari.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Kelemahan umum
b. Bedres yang lama (imobilisasi)
c. Motivasi yang kurang
d. Pembatasan pergerakan
e. Nyeri
2. Keletihan
Definisi: kondisi dimana seseorang mengalami perasaan letih yang berlebihan
secara terus-menerus dan penuruna kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak
dapat hilang dengan istirahat.

8
Kemungkinan berhubungan dengan:
a. Menurunnya produksi metabolism
b. Pembatasan diet
c. Anemia
d. Ketidakseimbangan glukosa dan elektrolit
3. Gangguan mobilitas fisik
Definisi: kondisi dimana pasien tidak mampu melakukan pergerakan secara
mandiri.
Kemungkinan berhubungan dengan:
a.    Gangguan persepsi kognitif
b.    Imobilisasi
c.    Gangguan neuro muskuler
d.   Kelemahan
e.    Pasien dengan traksi
4. Deficit perawatan diri
Definisi: kondisi dimana pasien tidak dapat melakukan sebagian atau seluruh
aktivitas sehari-hari seperti; makan, berpakaian dan mandi, dan lain-lain.
Kemungkinan berhubungan dengan:
a. Gangguan neuromuskuler
b. Menurunnya kekuatan otot
c. Menurunnya control otot dan koordinasi
d. Kerusakan persepsi kognitif
e. Depresi
f. Gangguan fisik

3.3 Rencana keperawatan


1. Untuk diagnose keperawatan intoleransi aktivitas
Intervensi:
o   Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
o   Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
o   Catat tanda vital
o   Kolaborasi dengan dokter
o   Lakukan aktivitas yang adekuat

9
Rasional:
o   Merencanakan intervensi dengan tepat
o   Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri
o   Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas
o   Mempercepat proses penyembuhan
o   Untuk mengoptimalkan pergerakan
2. Untuk diagnose keperawatan keletihan
Intervensi:
o   Monitor keterbatasan aktivitas
o   Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
o   Catat tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas
o   Kolaborasi dengan dokter dalam latihan aktivitas
o   Berikan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet
o   Berikan pendidikan kesehatan
Rasional:
o   Merencanakan intervensi dengan tepat
o   Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri
o   Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas
o   Mempercepat proses penyembuhan
o   Diet adekuat dapat menambah energy untuk mencegah keletihan
o   Menambah pengetahuan pasien
3. Untuk diagnose keperawatan gangguan mobilitas fisik
Intervensi:
o   Pertahanan body aligment dan posisi yang nyaman
o   Cegah pasien jatuh
o   Lakukan latihan aktif maupun pasif
o   Lakukan fisiotheraphy dada dan postural
o   Tingkatkan aktivitas sesuai batas toleransi
Rasional:
o   Mencegah iritasi dan komplikasi
o   Mempertahankan keamanan pasien
o   Meningkatkan sirkulasi dan mencegah kontraktur
o   Meningkatkan fungsi paru

10
o   Memaksimalkan mobilisasi
4. Untuk diagnose keperawatan deficit perawatan diri
Intervensi:
o   Lakukan kajian kemampuan pasien dalam perawatan diri terutama ADL
o   Jadwalkan jam kegiatan tertentu untuk ADL
o   Jaga privasi dan keamanan pasien
o   Lakukan latihan aktif dan pasif
o   Monitor tanda vital, tekanan darah, sebelum dan sesudah ADL
 Rasional:
o   Memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana keperawatan
o   Perencanaan yang matang dalammelakukan kegiatan sehari-hari
o   Memberikan keamanan
o   Meningkatkan sirkulasi darah
o   Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas

3.4 Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan pada klien terganggu kesejajaran tubuh dan
mobilisasi berdasarkan criteria hasil setiap tujuan keperawatan, yaitu:
- Klien akan mempertahankan rentang gerak pada sendi ekstremitas atas
- Klien akan mengikuti program latihan teratur 3-4 kali sehari dengan perencanaan
pulang
- Klien akan melakukan rentang gerak penuh pada sendi yang sakit
- Tidak ada kontraktur sendi

                                                           

11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Aktivitas adalah suatu energy atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Saat terjadi gangguan
aktivitas maka manusia mengalami imobilitas,  Imobilitas atau imobilisasi
merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak bebas karena kondisi
yang menggangu pergerakan (aktivitas), misalnya mengalami trauma tulang
belakang, cedera otak berat disertai fraktur pada ekstremitas, dan sebagainya.
Faktor yang mempengaruhi imobilitas meliputi ( gaya hidup, Proses
penyakit/cedera, Kebudayaan,Tingkat energy, dan yang terakhir Usia dan status
perkembangan. ) dan faktor lain yang mempengaruhi imobilisasi adalah faktor
fisiologis, faktor emosional dan faktor perkembangan.

4.2 Saran
Gangguan aktivitas merupakan keadaan di mana seseorang tidak dapat
bergerak bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan, maka dari itu perlu
untuk kita menjaga kesehatan tubuh dengan cara berolahraga yang cukup,
mengkonsumsi makanan yang sehat, dan menjaga kesehatan tubuh dengan baik.    

12
DAFTAR PUSTAKA

Stockslager Jaime L. 2007. Asuhan Keperawatan Geriatrik Edisi 2. Jakarta. EGC


Tamher S, Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika
Rosidawati, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta. Salemba
Medika
Stanley Mickey. 2002. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta : EGC
Tarwoto-Martonah. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Edisi I.
Jakarta : Salemba Medika
 A. Aziz Alimul Hidayat. 2004.Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta :
EGC

13

Anda mungkin juga menyukai