Makalah Askep Kebutuhan Aktivitas
Makalah Askep Kebutuhan Aktivitas
Disusun Oleh :
Anggi Anggriani
14SP277002
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Kebutuhan
Gangguan Pasien Dengan Aktivitas” .Salawat berserta salam kami sanjungkan kepangkuan
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam
berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara
langsung maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi gangguan aktifitas pada manusia
2. Mengetahui rencana asuhan keperawatan pada clien dengan gangguan aktifitas
3. 1.3.3.Mengetahui penulisan tinjauan kasus pada clien dengan gangguan aktifitas
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
i. Kelainan hasil laboratorium seperti penurunan konsentrasi O2 arteri,
penurunan kadar hemoglobin, kadar elektrolit yang tidak normal
2. Faktor emosional
a. Suasasana hati (mood), depresi, cemas
b. Motivasi
c. Ketergantungan zat kimia (mis. Obat-obatan, alcohol, nikotin )
d. Gambaran diri
3. Faktor Perkembangan
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Kehamilan
d. Perubahan massa otot karena perubahan perkembangan
e. Perubahan system skeletal karena perubahan perkembangan.
3
2.3 Nilai Nilai Normal
Kategori tingkat kemampuan aktivitas adalah sebagai berikut :
Tingkat Aktivitas / Mobilisasi Kategori
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara
penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaaan alat
Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau
pengawasan orang lain
Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawasan
orang lain dan peralatan
Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapat
melakukan atau berpartisipasi
dalam perawatan
Keterangan :
Fleksi ; Menekuk persendian
Ekstensi : Meluruskan persensian
Adduksi : Gerkana anggota tubuh menjauhi aksis
Rotasi : Memutar atau menggerakkan suatu bagian melingkar aksis
4
Pronasi : Memutar ke bawah
Supinasi : Memutar ke atas
Infers : Menggerakkan ke dalam
Efersi : Menggerakkan ke luar
5
di pertengahan garis tubuh) dan dasar tumpuan (base of support – posisi
menyangga atau menopang tubuh)
2. Jikia dara tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan
keseimbangan akan lebih besar.
3. Jika gravitasi berada di luar pusat dasar tumpuan, enegi akan lebih banya
digunakan untuk memperthanakan keseimabangan.
4. Dasar tumpuan yang luas dan bagian – bagian dari postur tubuh yang baik akan
menghemat energy dan mencegah kelelahan otot.
5. Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidak nyamanan otot.
6. Mempertkuat otot yang lemah dapat membantu mencegah kekakuan otot dan
ligament.
7. Posisi dan aktivitas yang bervariasi dapat membantu mempertahankan otot dan
mencegah kelelahan.
8. Pergantian antara masa aktivitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan.
9. Membagi keseimbangan antara aktivitas pada lengan dan kaki untuk mencegah
beban belakang.
10. Postur yang buru dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri,
kelelahan otot, dan kontraktur.
2.7 Body Mechanic
Mekanika adalah penggunaan organ secara efisien dan efektif sesuai
fungsinya. Melakukan aktivitas dan istirahat pada posisi yang benar akan
meningkatkan kesehatan.
Ortopedik adalah pencegahan dan perbaikan dari kerusakan struktur tubuh
seperti pada orang yang mengalami gangguan otot. Orang yang bedrest lama akan
menurunkan tonus otot.
Perlu dipahami tentang body aligment, keseimbangan dan kooerdinasi.
a. Body aligment/postur
b. Postur yang baik karena menggunakan otot dan rangka tersebut secara
benar. Misalnya pada posisi duduk, berdiri, mengangkat benda, dll.
c. Keseimbangan
d. Keadaan postur yang seimbang sesuai dengan garis sumbu dengan sentralnya
adalah gravitasi.
6
e. Koordinasi pergerakan tubuh
f. Kemampuan tubuh dalam mempertahankan keseimbangan seperti kemampuan
mengangkat benda, maksimal 57 % dari berat badan.
7
BAB III
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Tingkat aktivitas sehari-hari
a. Pola aktivitas sehari-hari
b. Jenis, frekuensi, dan lamanya latihan fisik
2. Tingkat kelelahan
a. Aktivitas yang membuat lelah
b. Riwayat sesak nafas
3. 3. Gangguan pergerakan
a. Penyebab gangguan pergerakan
b. Tanda dan gejala
c. Efek dari gangguan pergerakan
4. Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Postur bentuk tubuh
8
Kemungkinan berhubungan dengan:
a. Menurunnya produksi metabolism
b. Pembatasan diet
c. Anemia
d. Ketidakseimbangan glukosa dan elektrolit
3. Gangguan mobilitas fisik
Definisi: kondisi dimana pasien tidak mampu melakukan pergerakan secara
mandiri.
Kemungkinan berhubungan dengan:
a. Gangguan persepsi kognitif
b. Imobilisasi
c. Gangguan neuro muskuler
d. Kelemahan
e. Pasien dengan traksi
4. Deficit perawatan diri
Definisi: kondisi dimana pasien tidak dapat melakukan sebagian atau seluruh
aktivitas sehari-hari seperti; makan, berpakaian dan mandi, dan lain-lain.
Kemungkinan berhubungan dengan:
a. Gangguan neuromuskuler
b. Menurunnya kekuatan otot
c. Menurunnya control otot dan koordinasi
d. Kerusakan persepsi kognitif
e. Depresi
f. Gangguan fisik
9
Rasional:
o Merencanakan intervensi dengan tepat
o Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri
o Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas
o Mempercepat proses penyembuhan
o Untuk mengoptimalkan pergerakan
2. Untuk diagnose keperawatan keletihan
Intervensi:
o Monitor keterbatasan aktivitas
o Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
o Catat tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas
o Kolaborasi dengan dokter dalam latihan aktivitas
o Berikan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet
o Berikan pendidikan kesehatan
Rasional:
o Merencanakan intervensi dengan tepat
o Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri
o Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas
o Mempercepat proses penyembuhan
o Diet adekuat dapat menambah energy untuk mencegah keletihan
o Menambah pengetahuan pasien
3. Untuk diagnose keperawatan gangguan mobilitas fisik
Intervensi:
o Pertahanan body aligment dan posisi yang nyaman
o Cegah pasien jatuh
o Lakukan latihan aktif maupun pasif
o Lakukan fisiotheraphy dada dan postural
o Tingkatkan aktivitas sesuai batas toleransi
Rasional:
o Mencegah iritasi dan komplikasi
o Mempertahankan keamanan pasien
o Meningkatkan sirkulasi dan mencegah kontraktur
o Meningkatkan fungsi paru
10
o Memaksimalkan mobilisasi
4. Untuk diagnose keperawatan deficit perawatan diri
Intervensi:
o Lakukan kajian kemampuan pasien dalam perawatan diri terutama ADL
o Jadwalkan jam kegiatan tertentu untuk ADL
o Jaga privasi dan keamanan pasien
o Lakukan latihan aktif dan pasif
o Monitor tanda vital, tekanan darah, sebelum dan sesudah ADL
Rasional:
o Memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana keperawatan
o Perencanaan yang matang dalammelakukan kegiatan sehari-hari
o Memberikan keamanan
o Meningkatkan sirkulasi darah
o Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas
3.4 Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan pada klien terganggu kesejajaran tubuh dan
mobilisasi berdasarkan criteria hasil setiap tujuan keperawatan, yaitu:
- Klien akan mempertahankan rentang gerak pada sendi ekstremitas atas
- Klien akan mengikuti program latihan teratur 3-4 kali sehari dengan perencanaan
pulang
- Klien akan melakukan rentang gerak penuh pada sendi yang sakit
- Tidak ada kontraktur sendi
11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Aktivitas adalah suatu energy atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Saat terjadi gangguan
aktivitas maka manusia mengalami imobilitas, Imobilitas atau imobilisasi
merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak bebas karena kondisi
yang menggangu pergerakan (aktivitas), misalnya mengalami trauma tulang
belakang, cedera otak berat disertai fraktur pada ekstremitas, dan sebagainya.
Faktor yang mempengaruhi imobilitas meliputi ( gaya hidup, Proses
penyakit/cedera, Kebudayaan,Tingkat energy, dan yang terakhir Usia dan status
perkembangan. ) dan faktor lain yang mempengaruhi imobilisasi adalah faktor
fisiologis, faktor emosional dan faktor perkembangan.
4.2 Saran
Gangguan aktivitas merupakan keadaan di mana seseorang tidak dapat
bergerak bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan, maka dari itu perlu
untuk kita menjaga kesehatan tubuh dengan cara berolahraga yang cukup,
mengkonsumsi makanan yang sehat, dan menjaga kesehatan tubuh dengan baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
13