Anda di halaman 1dari 156

Perpustakaan Nasional RI: Data Katalog dalam Terbitan (KDT)

Materi Pembekalan Guru SMP dalam Pengintegrasian Pendidikan Kependudukan


dengan Kurikulum 2013 / Penulis, Tim Inspirasi Khatulistiwa (Zainal Arifin, Lista
Apriliani dan Nining Sriwahyuni); editor, Eddy Hasmi. Jakarta : Direktorat
Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN, 2014.
85hlm. ; 14,8 x 21 cm

ISBN : 978-602-1564-16-5

KEPENDUDUKAN - PENGINTEGRASIAN DENGAN KURIKULUM 2013


1. Arifin, Zainal 2. Apriliani, Lista 3. Sriwahyuni, Nining 4. Hasmi, Eddy

304.607 1

Diterbitkan oleh : Direktorat Kerjasama Pendidikan Kependudukan


Penanggung Jawab : Eddy N. Hasmi
Penulis : 1. Zainal Arifin
2. Lista Apriliani
3. Nining Sriwahyuni
Editor dan Penata Letak : Eddy N. Hasmi, Lista Apriliani, Nilam Kemuning
Penyelaras Akhir : 1. Lalu Makripuddin
2. Bambang Hendroyono
3. Sintawaty Sulisetyoningrum
4. Nilam Kemuning
Desain sampul dan grafis : Lista Apriliani

Cetakan Pertama Tahun 2014


Materi dapat diperbanyak oleh pihak lain dengan seizin penerbit, Direktorat
Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan – BKKBN. No Telp: 021-8004929,
email:palangka@yahoo.com; ditpenduk@bkkbn.go.id

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-
Nya, materi pembekalan guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam
pengintegrasian pendidikan kependudukan dengan kurikulum 2013 dapat
terselesaikan. Materi ini merupakan salah satu materi pendidikan
kependudukan yang dikembangkan oleh Direktorat Kerjasama Pendidikan
Kependudukan BKKBN tahun 2014.
Maksud dari disusunnya buku ini sebagai materi generik tentang isu-
isu kependudukan yang dapat disampaikan dalam Pendidikan dan
Pelatihan (DIKLAT) guru. Sehingga guru-guru memiliki wawasan mengenai
persoalan kependudukandan pada gilirannyaakan menjadikan isu
kependudukan sebagai salah satu bahan/soal dalam mata pelajaran yang
diajarkan kepada peserta didik.Tema/topik yang dibahas pada materi ini
merupakan isu aktual dari permasalahan kependudukan saat ini dan
beberapa tahun yang akan datang.
Semoga materi pembekalan ini dapat memberikan manfaat,
sehingga isu-isu kependudukan pada akhirnya dapat menjadi nilai yang
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Jakarta, Februari 2014


Direktur Kerjasama
Pendidikan Kependudukan,

Drs. Eddy N. Hasmi, M.Sc

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

A. KONDISI KEPENDUDUKAN INDONESIA 1

B. DESKRIPSI SLIDE PRESENTASI 3


 Latar Belakangdan Tujuan 3
 Kondisi Kependudukan Indonesia 5
 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk 7
 Dampak Ledakan Penduduk 9
 Solusi Mengendalikan Jumlah dan Pertumbuhan 11
Penduduk
 Penduduk Usia Remaja di Indonesia 13
 Kondisi Remaja di Sekitar Kita 15
 Solusi Masalah Penduduk Usia Remaja 17
 Penduduk Usia Produktif 19
 Bonus Demografi 21
 Mencari Kerja atau Menciptakan Lapangan Kerja 23
 Penduduk Lanjut Usia 25
 Kondisi Lansia 27
 Apa yang Harus Kita Siapkan untuk Menjadi Lansia 29
Tangguh?
 Sikap terhadap Penduduk Lanjut Usia 31

iii
 Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan 33
 Ayo Kita Membangun Desa 35
 Mewujudkan Kehidupan Kota yang Ramah 37
Kependudukan

C. STRATEGI MENGINTEGRASIKAN MATERI KEPENDUDUKAN 39


DALAM KURIKULUM 2013 UNTUK SMP

D. LANGKAH MENGINTEGRASIKAN ISU KEPENDUDUKAN 43


DENGAN KURIKULUM 2013

E. CONTOH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR YANG 47


SELARAS DAN DAPAT DIINTEGRASIKAN

F. MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 65

G. CONTOH LAMPIRAN LKS DAN FORMAT PENILAIAN 75

INFORMASI TENTANG KEPENDUDUKAN 120

DAFTAR PUSTAKA 145

UCAPAN TERIMAKASIH 147

iv
A. KONDISI KEPENDUDUKAN INDONESIA

Berdasarkan data sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) pada


tahun 2010 Indonesia memiliki jumlah penduduk 237.641.326 jiwa yang
tersebar di 34 Provinsi.Sedangkan data kependudukan dunia tahun 2012,
Indonesia menempati urutan ke-4 sebagai Negara yang mempunyai jumlah
penduduk terbesar di dunia. Adapun urutannya, pertama China (1,35 milyar
jiwa), ke-2 India (1,26 milyar jiwa) dan ke-3 Amerika Serikat (314 juta jiwa).
(sumber : World Population Bureau, 2012).
Jumlah penduduk yang besar, laju pertumbuhan penduduk yang
tinggi, kualitas penduduk yang masih rendah, dan penyebaran penduduk
yang tidak merata berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap
berbagai aspek kehidupan.
Dengan meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan pokok
juga semakin tinggi. Hal ini akan mendorong eksplorasi sumber daya alam
dan energi secara besar-besaran dalam memenuhi berbagai macam
kebutuhan. Karena itu pertumbuhan penduduk harus dikendalikan dengan
baik.Agar tidak menimbulkan banyak permasalahan dalam bidang sosial,
ekonomi, politik dan lingkungan.

Selain sumber daya alam yang kaya, Indonesia juga akan memiliki
penduduk usia produktif yang tinggi. Diperkirakan pada tahun 2010 - 2020
penduduk usia produktif akan lebih dari 46 juta jiwa (BPS). Hal ini menjadi
peluang dan kekuatan untuk dapat tumbuh menjadi bangsa dan Negara
yang unggul. Oleh karena itu penduduk usia produktif harus memiliki

1
pendidikan dan keterampilan yang cukup agar tidak menjadi sumber
malapetaka bagi bangsa Indonesia.

Jumlah penduduk lanjut usia (diatas 60 tahun) juga akan


mengalami peningkatan pesat setelah tahun 2030 dan pada tahun 2050
jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia hampir 80 juta jiwa. Tantangan
yang dihadapi adalah bagaimana menjadikan para lansia sebagai aset
bukan beban negara dan bagaimana agar mereka menjadi lansia tangguh
yang religius, tetap sehat,aktif dan berkarya.

Dengan semakin banyaknya jumlah penduduk Indonesia, dapat


mempengaruhi kesenjangan dalam berbagai aspek, diantaranya ekonomi,
sosial, budaya, politik. Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata
mendorong mobilitas penduduk ke wilayah perkotaan.

Mobilitas penduduk antar wilayah di Indonesia semakin mudah dan


cepat berpengaruh terhadap peningkatan urbanisasi di
Indonesia.Urbanisasi merupakan suatu proses pertambahan penduduk
perkotaan. salah satu faktor bertambahnya proporsi penduduk perkotaan
disebabkan oleh migrasi penduduk dari wilayah perdesaan ke perkotaan.

Tentunya semua hal ini harus menjadi perhatian semua pihak


terutama generasi muda penerus bangsa.Berikut ini adalah beberapa
permasalahan utama kependudukan di Indonesia yang penting diketahui
oleh kita semua.

2
B. DESKRIPSI SLIDE PRESENTASI

Tujuan Slide 1
a. Guru memahami tentang latar belakang adanya materi pembekalan ini.
b. Guru dapat mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam pembelajaran di
kelas.

Slide ini menerangkan tentang latar belakang dan tujuan disusunnya materi
pembekalan guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam
pengintegrasian pendidikan kependudukan dengan kurikulum 2013.

3
Hal yang melatarbelakangi kegiatan pembekalan materi ini adalah 1)
Pentingnya mengetahui isu kependudukan, fenomena dan dampaknya
dalam berbagai aspek kehidupan; 2) Peran strategis guru dalam
menanamkan pengetahuan, sikap, perilaku responsif dan adaptif dalam
menghadapi situasi kependudukan kepada peserta didik; 3)Isu
kependudukan dapat diintegrasikan dengan kurikulum 2013 dalam proses
pembelajaran.

Isu kependudukan merupakan masalah bersama yang harus


dihadapi.Melalui pembekalan materi ini, diharapkan guru dan peserta didik
memahami tentang isu kependudukan.Dan guru mampu mengintegrasikan
isu kependudukan ke dalam pembelajaran sesuai kurikulum 2013.

Pendidikan kependudukan ini sangat penting ditanamkan sejak dini kepada


peserta didik agar dalam diri mereka terbangun wawasan tentang kondisi
lingkungan sekitar yang berkaitan dengan kependudukan. Karakter positif
diharapkan dapat terbentuk secara alami jika materi isu kependudukan ini
disampaikan terintegrasi dalam kegiatan belajar yang menyenangkan dan
kontekstual.

Dengan pengetahuan yang cukup, maka peserta didik dapat


mengembangkan pemahaman dan sikap yang tepat berkenaan dengan
masalah-masalah kependudukan,mengembangkan rasa tanggung jawab
serta ketepatan dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalah-
masalah tersebut kelak ketika mereka menjadi dewasa.

4
Tujuan Slide 2
1. Guru memahami kondisi kependudukan di Indonesia
2. Guru mengetahui tentang 5 isu aktual dari permasalahan kependudukan
maupun beberapa tahun ke depan.
Slide di atas menggambarkan kondisi kependudukan Indonesia yang
menjadi dasar dibahasnya isu-isu aktual dari permasalahan kependudukan
saat ini maupun beberapa tahun ke depan.

5
Adapun gambaran kondisi kependudukan Indonesia adalah :
1. Penduduk Indonesia sangat besar dan masih akan bertambah sampai
dengan tahun 2050. Meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan
kebutuhan pokok semakin meningkat, sehingga mendorong eksplorasi
sumber daya alam dan energisecara besar-besaran dalam memenuhi
berbagai macam kebutuhan. Jika jumlah dan pertumbuhan penduduk
tidak dikendalikan dengan baik, maka akan terjadi masalah dalam
berbagai aspek kehidupan.
2. Jumlah penduduk usia remaja akan terus bertambah, diperkirakan
pada tahun 2025 jumlahnya lebih dari 47 juta jiwa. Sementara kondisi
remaja di sekitar kita menghadapi banyak permasalahan seperti
penggunaan narkoba, pergaulan bebas tawuran dan sebagainya.
3. Meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk usia produktif sampai
dengan tahun 2030 merupakan potensi pembangunan jika dikelola
dengan baik.Penduduk usia produktif harus dibekali dengan pendidikan
dan keterampilan yang cukup agar dapat bersaing dalam mencari
pekerjaan ataupun menciptakan lapangan kerja sendiri.
4. Meningkatnya penduduk lanjut usia setelah tahun 2030harus
dipersiapkan dengan baikmelalui kegiatan dan perilaku positif sejak
usia remaja sehingga diharapkan ketika memasuki lanjut usia akan
menjadi lansia tangguh yang religius, sehat, aktif dan berkarya.
5. Persentase jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan akan
meningkatkan jumlah penduduk perkotaan.Perkembangan perkotaan
yang tidak terkendali menimbulkan banyak permasalahan sosial,
ekonomi dan lingkungan.
6
Tujuan Slide 3
a. Guru dapat menjelaskan jumlah dan pertumbuhan penduduk di Indonesia
yang terus meningkat.
b. Guru dapat memperoleh gambaran tentang proyeksi penduduk terbesar
dunia

Slide ini membahas isu kependudukan yang pertama yaitu: Jumlah dan
pertumbuhan penduduk.

Penduduk Indonesia diperkirakan pada tahun 2010 (237 juta jiwa), pada
tahun 2025 (270 juta jiwa) dan tahun 2050 (309 juta jiwa). Hal ini
menggambarkan bahwa jumlah penduduk Indonesia akan terus naik.
Diperkirakan sampai tahun 2050, Indonesia akan menjadi Negara ke-6
dengan penduduk terbesar di dunia.
7
Adapun urutannya adalah sebagai berikut :

Peringkat Nama Negara Jumlah Penduduk

1. India 1,69 Milyar


2. Cina 1,31 Milyar
3. Nigeria 453 Juta
4. Amerika 423 Juta
5. Pakistan 312 Juta
6. Indonesia 309 Juta
(sumber :UN, INED)

Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menyebabkan tekanan


penduduk terhadap lahan menjadi meningkat, sementara lahan di bumi
terbatas. Jika penduduk tidak dikendalikan dengan baik, maka akan
berpotensi menimbulkan beberapa ancaman permasalahan seperti konflik
agraria, politik, kemiskinan, sulitnya mencari kerja, bencana alam dan lain
sebagainya.

Penduduk yang sudah banyak menuntut pengelolaan yang baik agar


potensi permasalahan tidak muncul. Upaya pengendalian jumlah
penduduk, perbaikan mutu dan kualitas penduduk, serta pemanfaatan
SDM yang tepat akan menjadikan jumlah penduduk yang besar menjadi
modal pembangunan yang kuat.

8
Tujuan Slide 4

Guru dapat memperoleh gambaran tentang masalah yang muncul akibat


ledakan penduduk.

Slide ini menjelaskan tentang masalah yang muncul akibat terjadinya


ledakan penduduk.

Adapun permasalahan yang akan terjadi diantaranya adalah :

1. Alih fungsi hutan untuk memenuhi kebutuhan perumahan, pertanian


dan industri. Hal Ini mengakibatkan penggundulan hutan, kurangnya
penyerapan air, tanah longsor dan banjir bandang di musim hujan.

9
2. Semakin banyaklimbah rumah tangga dan industri, berpengaruh
terhadap pencemaran lingkungan. Jika tidak disikapi dengan bijak,
maka akanmengakibatkan pencemaran udara, air maupun tanah.
Kepedulian dan tata kelola sampah harus dilakukan mulai dari diri
sendiri dengan membuang sampah pada tempatnya dan mulai
memilah,memilih serta mendaur ulang sampah.

3. Tingginya angka kriminalitas dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara


lain kurangnya pendidikan agama, persaingan kerja yang tinggi, gaya
hidup konsumtif dan kemiskinan. Kesulitan ekonomi sering kali dipakai
alasan untuk melakukan tindakan kejahatan.

4. Rawan pangan terjadi karena kebutuhan pangan semakin meningkat


akibat dari pertambahan penduduk, sedangkan luas lahan pertanian
semakin berkurang karena lahan tersebut berubah fungsinya untuk
perluasan bangunan yang diperlukan sebagai fasilitas yang menunjang
kebutuhan manusia. Berkurangnya lahan pertanian menyebabkan
produksi pangan tidak dapat mencukupi kebutuhan seluruh penduduk.

10
Tujuan Slide 5
a. Guru mengetahui usia menikah ideal
b. Guru memahami solusi mengendalikan jumlah dan pertumbuhan
penduduk

Slide ini menggambarkan tentang solusi untuk mengendalikan jumlah dan


pertumbuhan penduduk.

Dari data UN, INED yang memprediksikan bahwa pada tahun 2050 Indonsia
akan menjadi Negara ke-6 dengan jumlah penduduk terbanyak dunia.
Pertambahan jumlah penduduk akanmenimbukan banyak permasalahan
yang harus kita hadapi bersama.

11
Beberapa solusi untuk mengendalikan jumlah dan pertumbuhan penduduk
adalah :
1. Merencanakan Menikah Usia Ideal
Menurut BKKBN batasan usia ideal untuk menikah bagi perempuan 21
tahun, sedangkan untuk laki-laki diatas 25 tahun. Salah satu faktor
meningkatnya jumlah penduduk adalah pernikahan dini.Remaja yang
menikah di usia dini sebenarnya belum memiliki kematangan secara
fisik dan psikologis untuk hamil, melahirkan ataupun menjadi orang
tua, belum memiliki bekal pengetahuan, perencanaan, tanggung
jawab, pengendalian emosi dan kemandirian. Akibatnya muncul
problematika dalam pernikahan seperti belum memiliki
pekerjaan, kurang bertanggung jawab terhadap pasangan yang
akhirnya menyebabkan perceraian di usia muda.

2. Merencanakan Kehamilan
Dalam merencanakan kehamilan harus diperhatikan faktor usia dan
kesehatan pasangan. Hindarilah 4 T:
 Terlalu Muda untuk hamil.
 Terlalu Tua, resiko kehamilan semakin tinggi seiring bertambahnya
usia.
 Terlalu sering, perbedaaan usia anak yang sangat
dekatmenimbulkan permasalahan fisik dan psikologis terhadap
anak maupun orang tuanya.
 Terlalu banyak, jumlah anak yang banyak jika tidak dipersiapkan
pendidikannya dengan baik, maka akan menjadi masalah.
12
Tujuan Slide 6

a. Guru mengetahui definisi usia remaja


b. Guru mendapat gambaran tentang proyeksi jumlah remaja di Indonesia
Slide di atas menjelaskan pengertian dan batasan penduduk usia remaja,
serta proyeksi jumlahnya.

Remaja menurut BKKBN adalah penduduk laki-laki atau perempuan yang


berusia 10-19 tahun dan belum menikah.Menurut WHO remaja adalah
penduduk laki-laki atau perempuan yang berusia 10-19 tahun,
sedangkanUnited Nations Fund for Population Activities (UNFPA)
mengembangkan dewasa muda yaitu mereka yang berusia 15-24.Definisi
ini berpotongan dengan definisi remaja.
13
Akhirnya kedua lembaga PBB ini menyatukan definisi remaja dan dewasa
muda menjadi satu definisi menjadi 10-24 tahun yaitu kelompok orang
muda (young people).

Berikut ini adalah data tentang proyeksi jumlah remaja yang terus
meningkat jumlahnya.

TAHUN JUMLAH REMAJA

2010 43.551.815

2015 44.874.142

2020 46.236.619

2025 47.640.463

2030 49.061.153

2035 50.481.843

2040 51.902.533

2045 53.323.223

2050 54.743.913
Tabel Jumlah Remaja Indonesia Tahun 2010-2050(Sumber : BPS)

Jumlah penduduk usia remaja yang banyak dan berkualiatas merupakan


asset sumber daya manusia yang besar bagi bangsa. Remaja memiliki
potensi yang harus dipersiapkan dan dibina dengan baik. Selain potensi,
penduduk usia remaja juga memiliki permasalahan yang harus disikapi
dengan bijak.

14
Tujuan Slide 7

a. Guru memahami potensi dan permasalahan remaja


b. Guru dapat mengarahkan peserta didik agar memiliki karakter positif dan
menjauhi hal-hal negatif
Slide ini memberikan gambaran tentang kondisi remaja di sekitar kita
dalam aspek positif dan negatif.

Menumbuhkan penduduk usia remaja menjadi remaja yang berkualitas


merupakan tanggung jawab kita bersama.Adapun gambaran remaja
berkarakter positif dan berkualitas, diantaranya :religius (meyakini adanya
Tuhan dengan selalu berusaha melakukan hal-hal yang baik dan
menghindari perilaku buruk), mempunyai semangat tinggi dalam
mewujudkan idealisme dan cita-citanya, mengembangkan minat dan
15
bakatnya, memiliki banyak ide kreatif, mempunyai kesehatan yang prima
dan berani mempertanggungjawabkan sikap dan perbuatannya.

Sekecil apapun potensi yang ada pada remaja harus dibina dan
dikembangkan dengan baik.Dengan persiapan dan pendidikan yang baik,
diharapkan dapat menciptakan remaja berprestasi yangmempunyai
karakter positif.

Masa remaja merupakan masa yang rentan, dimana remaja memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi dalam berbagai aktivitas dan mencari pengalaman
baru.Perkembangan teknologi yang tumbuh sangat cepat yang tidak
diimbangi dengan pendidikan agama dan pengetahuan yang baik,
mengakibatkan permasalahan remaja semakin kompleks.Adapun
gambaran permasalahan remaja yang negatif di sekitar kita, diantaranya
memiliki sifat malas,putus sekolah, terlibat tawuran, suka merokok, minum-
minuman keras, narkoba, melakukan seks bebas.

Agar peserta didik menghindari perilaku seks bebas, maka harus


memahami bahwa seks bebas rentan terhadap HIV/AIDS, penyakit menular
seksual (PMS), dan aborsi.Para remaja harus dibentengi pula dengan dasar
agama yang kuat, sehingga para remaja selalu berusaha melakukan yang
terbaik terhadap diri sendiri, sesama manusia, lingkungan bangsa, dan
negara.

16
Tujuan Slide 8
Guru dapatmendorong peserta didik agar memiliki karakter dan kegiatan
positif.

Slide ini menggambarkan beberapa solusi dalam menghadapi


permasalahan remaja

Permasalahan remaja bukan hanya tanggung jawab guru ataupun orang


tua, tapi merupakan tanggung jawab kita bersama.Sikap dan perilaku
remaja berawal dari pendidikan keluarga, guru dan pengaruh lingkungan
serta teman sebayanya.

17
Agar remaja memiliki sikap dan perilaku yang baik, maka remaja perlu
dibekali dengan kegiatan-kegiatan dan pendidikan positif seperti :

 Membekali dengan pendidikan agama yang baik. Agama merupakan


pondasi paling penting dalam setiap aspek kehidupan.
 Mendorong agar memiliki semangat belajar yang tinggi. Semakin tinggi
semangat belajar remaja, akan semakin banyak remaja cerdas dan
berprestasi.
 Mengisi waktu luangnya dengan berbagai kegiatan positif, baik
kegiatan ekstakurikuler sekolah maupun kegiatan organisasi di luar
sekolah.
 Mengembangkan minat dan bakatnya. Sekecil apapun minat dan bakat
remaja, jika dikembangkan dengan baik akan bermanfaat untuk
kehidupannya.
 Mengajak untuk lebih peduli terhadap permasalahan lingkungan juga
permasalahan sosial. Kepedulian terhadap masalahan lingkungan dan
sosial diharapkan akansemakin menumbuhkan rasa empatidan simpati
para remaja.
 Membimbing untuk lebih bijaksana dalam memanfaatkan teknologi,
terutama teknologi internet. Perkembangan layanan teknologi internet
yang sudah masuk ke perdesaan, mengharuskan para pengguna
internet dibekali pengetahuan manfaat dan dampak
buruknya.Penggunaan internet yang tepat dan sehat dapat membuat
remaja menjadi lebih pintar dan hebat.

18
Tujuan Slide 9
Guru mengetahui pengertian penduduk usia produktif dan hubungannya
dengan ketenagakerjaan

Slide ini menjelaskan mengenai pengertian usia produktif

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, usia produktif adalah usia ketika
sesorang masih mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu. Menurut BPS
batasan usia produktif adalah 15-64 tahun.

19
Penduduk usia produktif adalah mereka yang kreatif, energik dan memiliki
banyak karya yang dicerminkan dengan kerja keras, kerja cerdas, bersikap
mandiri serta visioner atau memiliki pandangan hidup dan wawasan ke
depan. Untuk itu memasuki usia produktif adalah keharusan yang akan
dihadapi setiap orang, namun menjadi produktif adalah pilihan setiap
orang.

Mencari pekerjaan ternyata tidak hanya bisa dilakukan seusai


sekolah/kuliah, tetapi dapat dimulai sedini mungkin, sehingga dapat lebih
mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia kerja. Hal lain yang penting
juga bagi peserta didik adalah mencari tahu bidang apa yang disukai,
kemudian diperkuat dengan menambah keterampilan.

Motivasi untuk mempersiapkan diri sedini mungkin dengan membekali diri


melalui pendidikan dan pelatihan yang ada dimana-mana sangat baik.
Peserta didik jangan pernah berhenti belajar. Tumbuhkanlah menjadi
individu yang produktif. Niscaya mimpi Indonesia untuk menjadi salah satu
negara maju di dunia akan terwujud

Guru diharapkan dapat mengarahkan peserta didik untuk membekali


dirinya dengan pendidikan yang memadai dan keterampilan yang cukup,
sebagai bekal untuk masa depannya kelak jika ia dewasa. Dengan
pendidikan dan keterampilan yang cukup diharapkan penduduk usia
produktif dapat bersaing dalam mencari pekerjaan ataupun menciptakan
lapangan kerja sendiri.

20
BONUS DEMOGRAFI

Indonesia
sedang menikmati
bonus demografi
dan akan memasuki
masa keemasan
(widows of
opportunity)
sebagai pendukung
kesejahteraan dan
kemajuan bangsa

Bonus demografi adalah kondisi dimana rasio ketergantungan (dependency ratio) yaitu perbandingan antara
jumlah penduduk usia non produktif (0-14 tahun ditambah dengan 64+) dengan penduduk usia produktif
(15-64 tahun) menurun secara berkelanjutan.

Jendela peluang (window of opportunity) adalah tingkat ketergantungan berada pada kondisi yang sangat
rendah sebelum kemudian meningkat seiring dengan meningkatnya proporsi penduduk lanjut usia. Periode
tersebut merupakan masa keemasan untuk menjadikan faktor demografi sebagai pendorong kemajuan
bangsa

Tujuan Slide
Guru dan peserta didik memahami perubahan struktur umur yang terjadi
pada tahun 1950-2050 dan dapat mengoptimalkan potensi jendela peluang
(windows of opportunity) tersebut.

Indonesia saat ini sedang menikmati bonus demografi, yang dimulai sejak
awal tahun 90-an. Kondisi ini merupakan dampak jangka panjang dari
program KB yang mulai dilaksanakan secara nasional sejak tahun 70an.
Dinamika perubahan struktur umur ini berdampak pada menurunnya
proporsi penduduk non produktif dan meningkatnya proporsi penduduk
usia produktif.

21
Secara potensial, kondisi ini sangat baik untuk mendukung kemajuan
bangsa.

Penduduk usia produktif terutama kaum muda merupakan kelompok yang


sangat energik dan kreatif.

Besarnya proporsi penduduk usia produktif khususnya usia muda


merupakan faktor kunci yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan saat ini.

Berdasarkan perhitungan para ahli demografi terhadap indikator dasar


kependudukan (tingkat kelahiran dan kematian), bonus demografi akan
dinikmati oleh Indonesia sampai dengan sekitar tahun 2030. Selanjutnya
secara perlahan akan hilang oleh karena makin membesarnya proporsi
penduduk lanjut usia (65 tahun ke atas). Bahkan pada kurun waktu 2020-
2030, Indonesia akan menikmatiapa yang disebut sebagai window of
opportunity, dimana rasio ketergantungan sangat rendah (sekitar 44
persen). Pada kurun waktu tersebut jumlah penduduk di Indonesia berkitar
antara 268 juta jiwa (2020) dan 293 juta jiwa (2030). Jumlah penduduk usia
produktif pada kurun waktu yang sama adalah 198,5 juta dan 200,3 juta.

Disebut sebagai window of opportunity karena kondisi baru berupa potensi


yang aktualisasinya tergantung pada banyak faktor. Faktor kunci untuk
memaksimalkan window of opportunity adalah (1) SDM yang berkualitas,
(2) mereka terserap dalam pasar kerja, (3) adanya tabungan pada tingkat
rumah tangga, dan (4) perempuan dalam pasar kerja.

22
Tujuan Slide 11
Guru memahami pentingnya pendidikan dan keterampilan untuk penduduk
usia produktif

Slide ini menggambarkan peluang dan tantangan penduduk usia produktif.

Semakin banyaknya usia produktif, maka kebutuhan akan lapangan


pekerjaan semakin tinggi. Persaingan untuk memperoleh pekerjaan
semakin ketat.

Pilihannya adalah tetap mencari pekerjaan walaupun persaingan tinggi


atau menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha. Contohnya Elang
Gumilang pengembang rumah sehat sederhana dan Ussy artis muda
23
Indonesia yang mengembangkan usaha sepatu, walaupun penghasilan
sebagai artis cukup besar, namun ia menginvestasikan sebagian
penghasilannya untuk berbisnis.

Berdasarkan data BPS tahun 2013, bahwa jumlah angkatan kerja maksimal
121.9 juta jiwa dengan angka pengangguran sebanyak 11.9 juta jiwa dan
jumlah yang bekerja 114.02 juta jiwa

140,00 Angkatan Kerja (Juta


120,00 Orang)
100,00
Bekerja (Juta Orang)
80,00
60,00
40,00 Pengangguran (Juta
20,00 Orang)
0,00
max min
2004-2013

Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) tahun 2013, BPS

Untuk mempersiapkan diri menjadi penduduk usia produktif, mulai dari


sekarang peserta didik harus membekali diri dengan pengetahuan, sikap
dan perilaku melalui proses pembelajaran di sekolah dengan baik. Selain itu
peserta didik juga perlu meningkatkan keterampilanmelalui berbagai
kegiatan ekstrakurikuler, organisasi dan kursus-kursus atau pelatihan yang
mereka minati dan mengembangkan keterampilan hidup (life skill) yaitu
kemampuan beradaptasi terhadap persoalan kehidupan sosial, ekonomi,
psikologi, spiritual.

24
Tujuan Slide 12
Guru mengetahui batasan penduduk lanjutusiadan pentingnya lansia
berkualitas.

Slide ini memberikan gambarantentang jumlah penduduk lanjut usia yang


terus meningkat.

Penduduk lanjut usia adalah penduduk yang berada di usia 60 tahun ke


atas. Lansia dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Lansia muda, penduduk yang berusia 60-69 tahun


2. Lansia menengah, penduduk berusia 70-79 tahun
3. Lansia tua, penduduk yang berusia 80 tahun ke atas
25
Penduduk lanjut usia saat ini terdapat sekitar 21 juta atau 9,6% dari seluruh
penduduk Indonesia dan diperkirakan jumlah lansia di Indonesia pada
tahun 2050 adalah 69,5 juta jiwa.

Proses penuaan adalah proses alami yang akan dialami oleh setiap
manusia, tentunya berdampak pada faktor psikologis, ekonomi, sosial, dan
terutama kesehatan, karena dengan semakin bertambahnya usia, fungsi
organ tubuh akan semakin menurun baik karena faktor alamiah maupun
penyakit.

Pertumbuhan penduduk lanjut usia yang tidak diimbangi dengan kualitas


lansia dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial, secara
langsung akan menjadi permasalahan pemerintah, seperti lansia terlantar,
keterbatasan ekonomi, dan sakit-sakitan.

Beberapa tahun ke depan, kita akan menjadi bagian dari penduduk lanjut
usia, oleh karena itu persiapkan sedini mungkin untuk menjadi lansia yang
religius, bahagia, sejahtera dan produktif. Yang ditunjukkan dengan
indikator sehat fisik, sosial, psikologis dan mandiri secara ekonomi.

26
Tujuan Slide 13
Guru memahami kondisi penduduk lanjut usia di Indonesia.

Slide ini menggambarkan potensi dan permasalahan lansia.

Penduduk lanjut usiarentan menjadi penduduk yang lemah karena ia akan


mengalami penurunan kualitas fisik, psikologis maupun kognitif. Tetapi
tentu saja bukan merupakan alasan bagi mereka untuk berhenti
berkarya.Untuk menghadapi kondisi tersebut, penduduk usia lansia perlu
mempersiapkan diri sejak usia muda.

27
Pemberdayaan penduduk lansia merupakan salah satu upaya menunjang
kemandirian lansia, baik dari aspek ekonomis, pemenuhan kebutuhan
psikologi, sosial dan kesehatan. Dengan bekal pendidikan dan pelatihan
yang memadai, diharapkan para lansia dapat mandiri dan siap menghadapi
hari tuanya.

Menjadi lansia tangguh merupakan impian kita semua.Lansia tangguh


adalah mereka yang memiliki sikap dan perilaku religius, sehat, tetap aktif
dalam berbagai kegiatan dan dapat berkarya sesuai kemampuannya
sehingga tidak menjadi beban bagi keluarga maupun
masyarakat.Contohnya : 1) peduli diri sendiri, mampu merawat diri sendiri
tanpa merepotkan orang lain; 2) peduli keluarga, ikut memelihara dan
menjaga keluarganya dengan baik; 3) peduli lingkungan fisik dan sosial, ikut
melestarikan keindahan, keasrian dan kebersihan lingkungan serta aktif
dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.

28
Tujuan Slide 14

Guru memahami apa yang harus dipersiapkan peserta didik agar menjadi lansia
positif.

Slide ini menggambarkan apa yang harus dipersiapkan peserta didik sejak
usia muda.

Kehidupan di masa muda menjadi tolok ukur pada kehidupan di masa


tua.Menjadi lansia tangguh yang religius, sehat, aktif dan berkarya harus
dipersiapkan sejak sekarangdengan membiasakan pola hidup sehat,
melakukan kegiatan positif dan menyiapkan investasi masa depan.

29
Kehidupan masa muda merupakan aset di masa tua, hal terpenting adalah
menjaga kesehatan dengan cara menjalankan pola hidup sehat, yaitu :

1. Aktif dalam kegiatan keagamaan.


2. Mengkonsumsi makanan sehat yang memiliki gizi cukup, dengan
membiasakan menu sehat dan seimbang.
3. Berolahraga, membiasakan berolahraga meskipun hanya olahraga
ringan.
4. Melakukan kegiatan positif. Peserta didik diharapkan aktif mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler, organisasi atau kegiatan positif lain sesuai
minat dan bakatnya.

Menjadi lansia tangguh juga perlu dipersiapkan dengan melakukan


investasi masa depan, yaitu:

1. Membekali diri dengan pendidikan baik belajar pengetahuan umum,


agama maupun sosial.
2. Membekali diri dengan berbagai macam keterampilan yang akan
bermanfaat di hari tua nanti.
3. Merencanakan dan menyiapkan tabungan sebagai biaya hidup saat
sudah tidak dapat bekerja lagi.

30
Tujuan Slide 15

Guru memahami apa yang harus dilakukan peserta didik terhadap penduduk
lanjut usia.

Slide ini menggambarkan apa yang harus dilakukan oleh peserta didik
terhadap penduduk lanjut usia.

Menjadi lansia adalah sesuatu yang pasti terjadi. Sayangilah mereka dengan
melakukan 4 M, yaitu :
1. Mendengarkan
Penduduk lanjut usia kaya sekali akan pengalaman hidup. Dengan
mendengarkan cerita mereka, maka peserta didik dapat mengambil
hikmahnya.
31
Ketika mereka memberikan nasehat, maka dengarkanlah karena
bagaimanapun juga mereka ada orang tua yang harus dihormati.
2. Memperhatikan
Dengan memperhatikan apa-apa yang akandilakukan maupun yang
diperlukan oleh penduduk lanjut usia, merupakan wujud rasa sayang
terhadap mereka.
3. Memberikan semangat
Penduduk lanjut usiasering kali kurang bersemangat dalam
menjalankan aktivitas keseharian. Peserta didik diharapkan dapat
meluangkan waktu untuk bercakap-cakap, menghibur dan memberikan
semangat kepada mereka untuk menjalani hidup.Turut mendukung
aktivitas olahraga, pengembangkan potensi dan minatnya, sehingga
mereka merasa sehat dan berguna.
4. Membantu pekerjaannya
Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan fisik semakin menurun
dan tenaga pun berkurang. Sehingga para lansia memiliki banyak
keterbatasan untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan
tertentu.Peserta didik dapat membantu mereka ketika berjalan,
menyeberang jalan, mengambilkan sesuatu, membawakan barang
bawaannya dan lain sebagainya.

Dengan melakukan 4 M, peserta didik telah menunjukkan sikap dan


perbuatan menghargai serta menghormati orang tua. Selain itu,
peserta didik akan menyadari bahwa mereka juga suatu saat akan
menjadi tua dan membutuhkan pertolongan orang lain.

32
Tujuan Slide 16

Guru memahami tentang pengertian urbanisasi dan permasalahan perkotaan.

Slide ini menggambarkan mengenai urbanisasi dan perkembangan


perkotaan.

Dalam pengertian populer, urbanisasi selalu diterjemahkan sebagai


perpindahan penduduk dari desa ke kota. Namun, jika kita lihat pengertian
ini secara demografi, urbanisasi merupakan suatu proses bertambahnya
penduduk perkotaan. Bertambahnya proporsi penduduk perkotaan ini
disebabkan oleh tiga faktor yaitu : (1) migrasi penduduk dari wilayah

33
perdesaan ke perkotaan; (2) pertumbuhan alamiah penduduk perkotaan
itu sendiri; dan (3) adanya reklasifikasi wilayah dari perdesaan ke
perkotaan. Dengan demikian, secara demografis, urbanisasi tidak sama
dengan migrasi dari perdesaan ke perkotaan, meski didalamnya terdapat
proses migrasi perdesaan ke perkotaan. (Shrock dan Siegel,1976)

Urbanisasi berimplikasi pada perubahan sosial dan ekonomi, seperti


permintaan konsumen akan pangan, sandang, pangan serta kebutuhan
infrastruktur yang meliputi transportasi, komunikasi serta energi.

Perubahan ekonomi yang terjadi salah satunya adalah pergeseran lapangan


pekerjaan dari sektor pertanian ke sektor non pertanian yang
menyebabkan meningkatnya perkembangan dan aktivitas kota.

Sedangkan perubahan sosial yang terjadi dalam proses urbanisasi ini


ditunjukkan adanya perubahan pola pikir dan gaya hidup penduduknya.
Pola pikir dan gaya hidup yang tidak diimbangi dengan pendidikan yang
memadai akan melahirkan masalah kota, misalnya konflik diantara
pendatang dengan penduduk lokal, peningkatan angka kriminalitas,
pergaulan bebas, dan lainnya.

Fenomena urbanisasi akan mempengaruhi struktur kota. Akibatnya


ketersediaan lahan tempat tinggal tidak berimbang dengan jumlah
penduduk. Struktur kota yang padat dan tidak dikelola dengan baik akan
menciptakan masalah baru diantaranya kemacetan, bermunculan kawasan
kumuh yang dalam jangka waktu tertentu menjadi pemukiman liar.

34
Tujuan Slide 17

Guru dapat mendorong peserta didik untuk menjaga dan mengembangkan


daerah tempat tinggalnya.

Slide ini menggambarkan penduduk usia produktif yang sukses di


daerahnya, bahkan pulang kampung bukan berarti kehilangan kesempatan
untuk meraih kesuksesan.

Desa memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, yang umumnya
bergerak di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.Desa juga
mempunyai potensi sumber daya manusia yang produktif, memiliki
semangat gotong royong yang tinggi, lembaga sosial, organisasi sosial dan
aparatur desa.
35
Dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki,
wilayah desa dapat berkembang.Tantangan di desa seperti kurangnya
fasilitas transportasi, kualitas dan fasilitas pendidikan, serta teknologi, bisa
menjadi peluang bagi pemuda kreatif yang mengembangkan diri menjadi
wirausaha.

Jangan mudah tergiur untuk pindah ke kota, karena desa memiliki potensi
untuk berkembang lebih maju. Seperti halnya Goris Mustaqim yang
mengajak para pemuda di desanya untuk menjadi wirausaha muda.Juga
seperti Merry Yani yang pulang kampung dan mengembangkan usaha telur
bebek milik keluarganya.

Dengan semakin berkembangnya wilayah desa menjadi kota, otomatis


menjadikan penduduk desa menjadi penduduk kota. Kota dan desa
memiliki peluang dan tantangan masing-masing. Di mana pun peserta didik
tinggal, memiliki konsekuensi yang sama untuk bijak dalam melestarikan
lingkungan, tertib, menjaga fasilitas umum serta hidup rukun.

36
Tujuan Slide 18

Guru dapat mendorong peserta didik dalam menyikapi masalah urbanisasi dan
perkembangan perkotaan.
Slide ini menjelaskan tentang sikap yang harus dilakukan dalam
menghadapi masalah urbanisasi dan perkembangan perkotaan,
diantaranya adalah :
 Hidup rukun
Migrasi penduduk desa ke kota dengan latar belakang karakter dan
budaya yang berbeda, sering kali menimbulkan perselisihan atau
konflik antara penduduk pendatang dengan penduduk lokal. Untuk
menciptakan kerukunan masyarakat, dimulai dengan saling
menghormati,menghargai perbedaan, dan saling bekerja sama.
37
 Meningkatkan pendidikan dan keterampilan
Wilayah perkotaan memiliki peluang yang lebih banyak dalam
menyediakan lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan kota menjadi
tujuan dalam mencari pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik.
Ketatnya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan, menuntut
penduduk untuk memiliki pendidikan dan keterampilan yang cukup.
 Melestarikan lingkungan
Agar tercipta kota yang bersih, rapi, indah dan nyaman, penduduk
harus meningkatkan kepedulian dan perhatiannya terhadap masalah
lngkungan, dengan cara membuang sampah pada tempatnya, memilah
dan mengolah sampah, membersihkan rumah dan lingkungan
sekitarnya, menanam pohon atau tanaman, menghemat penggunaan
air dan listrik.
 Menjaga fasilitas umum
Pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas umum bagi
masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan.Fasilitas umum tersebut
harus dijaga dan dipelihara dengan baik, agar dapat dimanfaatkan
dalam jangka waktu yang cukup lama.
 Tertib
Salah satu permasalahan yang sering dihadapai di wilayah perkotaan
adalah kemacetan lalu lintas yang terjadi karena semakin
bertambahnya jumlah penduduk dan kendaraan. Mobilitas dan
kesibukan penduduk kota yang sangat tinggi, menyebabkan sikap tidak
mau mengalah. Agar tercipta ketertiban yang lebih baik, mulailah
berperilaku tertib, antri dan tidak seenaknya sendiri.
38
C. STRATEGI MENGINTEGRASIKAN MATERI
KEPENDUDUKAN DALAM KURIKULUM 2013UNTUK SMP

Tujuan Slide 19

Untuk mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum 2013 dan peluang


mengintegrasikan isu kependudukan

Salah satu tantangan internal dalam rasional pengembangan kurikulum


2013 adalah perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan
penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia
produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak
berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas).

39
Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana
mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini
dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi
beban.

Pada prinsipnya, Kurikulum 2013 bukanlah kurikulum baru, melainkan


pengembangan dan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, yaitu
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Kurikulum tahun 2013 mengakomodir keseimbangan
antara soft skils dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

Untuk mencapai target dan titik tekan pembelajaran pada kurikulum 2013,
proses pembelajaran di SMP dilakukan dengan model mata pelajaran,
tematik terpadu (IPA dan IPS) serta melalui pendekatan saintifik dan
menggunakan penilaian autentik.

Model tematik terpadu pada hakikatnya merupakan suatu sistem


pembelajaran yang memungkinkan peserta didik secara individual maupun
kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-
prinsip secara holistik dan autentik.

Pembelajaran merupakan proses ilmiah. Karena itu kurikulum 2013


mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran.Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas
perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
40
peserta didik.Peserta didik diajak untuk membangun pengetahuannya
sendiri melalui kegiatan pembelajaran.

Alur pendekatan saintifik meliputi:

Mengamati

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu


peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang
tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa
ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran
yang digunakan oleh guru.

Menanya
Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau
memandu peserta didiknya belajar dengan baik.Ketika guru menjawab
pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong peserta
didikuntuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

Menalar
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk
menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif.
Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih
41
aktif daripada guru.Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan
sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik
harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau
substansi yang sesuai. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan
proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta
mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Membentuk Jejaring/Mengkomunikasikan
Membentuk jejaring dapat diartikan peserta didik harus bisa
mengembangkan kemampuan interpersonalnya dengan
mengkomunikasikan gagasan, pendapat dan kesimpulannya kepada
peserta didik yang lain. Selain itu dapat bekerja sama/berkolaborasi dalam
berbagai kegiatan pembelajaran.

Penilaian autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula. Dalam


pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi
dengan pendekatan saintifik, memahami aneka fenomena/gejala dan
hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang
dipelajari dengan dunia nyata yang ada di luar sekolah. Jenis-jenis penilaian
autentik meliputi penilaian kinerja, proyek, portofolio, dan tes tertulis.

42
D. LANGKAH MENGINTEGRASIKAN ISU KEPENDUDUKAN
DENGAN KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 mengacu pada pencapaian kompetensi, bukan pada


pencapaian materi sebanyak-banyaknya. Guru diberikan kebebasan untuk
memilih, mengolah dan merancang pembelajaran sesuai kebutuhan siswa
dan lingkungan peserta didik. Hal ini memberikan kesempatan untuk
mengintegrasikan muatan isu kependudukan ke dalam pembelajaran yang
selaras dengan pencapaian kompetensi yang harus dicapai dalam
kurikulum 2013.

43
Untuk mengintegrasikan isu kependudukan dengan kurikulum 2013, diawali
dengan pemetaan kompetensi dasar dan mata pelajaran yang dapat
diintegrasikan dengan isu kependudukan. Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :

1. Menginventarisasi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar masing-


masing mata pelajaran
Kompetensi Inti yang dimaksud mencakup sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi
muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai
Standar Kompetensi Lulusan.

Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks


muatan pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang
mengacu padakompetensi inti.

Kompetensi inti bukan untuk diajarkan, melainkan untuk dibentuk


melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah mata
pelajaran yang relevan, sehingga apapun yang diajarkan pada mata
pelajaran di setiap jenjang kelas, hasil akhirnya adalah kompetensi inti
harus dimiliki oleh setiap peserta didik.

Dengan kata lain, kompetensi inti adalah pengikat berbagai


kompetensi dasar yang harus dihasilkan dengan memperlajari tiap
mata pelajaran serta berfungsi sebagai integrator horizontal antar
mata pelajaran dan pengorganisasi kompetensi dasar.

44
Dalam menginventarisasi kompetensi kurikulum 2013, berfokus pada
kompetensi inti dan kompetensi dasar ranah pengetahuan (KI-3, KD-3)
serta kompetensi inti dan kompetensi dasar ranah keterampilan (KI-4,
KD-4) yang terdapat di masing-masing mata pelajaran.

2. Mengkaji kompetensi dasar yang selaras dan dapat diintegrasikan


dengan isu kependudukan
Pada dasarnya hampir semua mata pelajaran dapat diintegrasikan
dengan isu kependudukan.Untuk mengintegrasikannya cukup
menganalisis dengan cermat manakah diantara kompetensi dasar
tersebut yang dapat diintegrasikan dengan isu kependudukan.

3. Mengkaji silabus
Dalam kurikulum 2013, silabus sudah disediakan oleh pemerintah, guru
hanya mengembangkan kompetensi dasar ke dalam indikator
pencapaian kompetensi yang dituangkan ke dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Dalam silabus diuraikan kompetensi dasar, materi pokok,


pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.Hal yang
perlu diperhatikan dalam mengkaji silabus yaitu bagian materi pokok,
disini kita harus memilih materi pokok mana yang dapat diintegrasikan
dengan isu kependudukan.

45
4. Menyusun RPP
Dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) perlu
diperhatikan ketika mengembangkan indikator pencapaian
kompetensi. Untuk kompetensi dasar kesatu (KD-1) tentang sikap
sprititual dan kompetensi dasar kedua (KD-2) tentang sikap sosial,
indikatornya tidak dikembangkan karena dicapai melalui proses
pembelajaran tidak langsung. Adapun yang dikembangkan ke dalam
indikator pencapaian kompetensi cukup KD-3 mengenai pengetahuan
dan KD-4 keterampilan, karena keduanya dicapai melalui proses
pembelajaran langsung.

Dalam mengembangkan indikator pencapaian kompetensi, perlu


diperhatikan pula kata kerja operasional (KKO) yang digunakan untuk
pencapaian pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa.

5. Menyiapkan materi
Materi harus selaras dengan silabus dan RPP yang telah disusun. Untuk
bahan materi dapat menggunakan buku siswa dan buku guru
kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan serta materi tentang isu-isu kependudukan yang
diterbitkan oleh BKKBN. Selain itu dapat juga diperkaya dari berbagai
sumber informasi, seperti koran, majalah, internet dan buku lainnya
yang relevan.

46
E. CONTOH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
YANG SELARAS DAN DAPAT DIINTEGRASIKAN

Slide ini menggambarkan pemetaan kompetensi dasar beberapa mata


pelajaran SMP yang selaras dan dapat diintegrasikan dengan isu
kependudukan.

47
Semua mata pelajaran memiliki kompetensi inti yang sama, yaitu :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.

48
Adapun contoh kompetensi dasarnya yang selaras dan dapat
diintegrasikan dengan pendidikan kependudukan adalah :

KELAS 7
Mata Pelajaran : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Isu Kependudukan :
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
3. Penduduk Usia Produktif
5. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan

Kompetensi dasar :
1.3 Menghargai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan
manusia dan lingkungannya.
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan
interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya.
3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan
kehidupan manusia.
4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi
manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di
lingkungan masyarakat sekitar.

49
Mata Pelajaran : PPKn
Isu Kependudukan :
2. Penduduk Usia Muda di Indonesia
3. Penduduk Usia Produktif
4. Penduduk Lanjut Usia
Kompetensi dasar :
1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlaq mulia dalam kehidupan di sekolah dan
masyarakat.
2.2 Menunjukan perilaku sesuai norma-norma dalam berinteraksi
dengan kelompok sebayadan masyarakat sekitar
3.4 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA


Isu Kependudukan :
2. Penduduk Usia Muda di Indonesia
3. Penduduk Usia Produktif
4. Penduduk Lanjut Usia
Kompetensi dasar :
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi
lisan dan tulis.

50
2.3 Memiliki perilaku kreatif, tanggung jawab dan santun dalam
mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu masalah yang
terjadi pada masyarakat.
3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,
eksplanasi dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek baik melalui lisan maupun
tulisan.

Mata Pelajaran : IPA


Isu Kependudukan :
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
5. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan
Kompetensi dasar :
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem dan peranan
manusia dalam lingkungan serta mewujudkannnya dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih
penggunaan bahan kimia untuk menjaga kesehatan diri dan
lingkungan.
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup.
3.10 Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global
dan dampaknya bagi ekosistem.

51
4.12 Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan
lingkungan sekitarnya.
4.13 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan
memberikan usulan penanggulangan masalah.

Mata Pelajaran : MATEMATIKA


Isu Kependudukan :
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Kompetensi dasar :
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggungjawab sebagai wujud
implementasi kejujuran dalam melaporkan data pengamatan.
3.11 Memahami teknik penataan data dari dua variable menggunakan
tabel, grafik batang, diagram lingkaran dan grafik garis.
4.8 Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi dan menyajikan data
hasil pengamatan dalam bentuk tabel, diagram dan grafik.

Mata Pelajaran : BAHASA INGGRIS


Isu kependudukan :
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia
Kompetensi dasar :
1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantar komunikasi internasional.
2.3 Menghargai perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta
damai dalam melaksanakan komunikasi fungsional.

52
3.8 Memahami tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks
lisan dan tulis untuk menyebutkan tingkah laku/tindakan/fungsi dari
orang/binatang/benda.
4.8 Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyebutkan tingkah
laku/tindakan/fungsi dari orang, binatang dan benda dengan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.

Mata Pelajaran : PJOK


Isu kependudukan :
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia
Kompetensi dasar :
1.1 Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianut dalam
melakukan aktifitas jasmani, permainan dan olahraga.
2.8 Memiliki perilaku hidup sehat.
3.2 Memahami konsep gaya hidup sehat untuk mencegah berbagai
penyakit.
4.7 Mempraktikkan lima komponen kebugaran jasmani, terkait
kesehatan dan keterampilan berdasarkan norma instrumen yang
digunakan.

53
KELAS 8
Mata Pelajaran : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Isu Kependudukan :
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
3. Penduduk Usia Produktif
5. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan
Kompetensi dasar :
1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia
dan lingkungannya.
2.3 Menunjukkan perilaku peduli, gotongroyong, tanggungjawab dalam
berpartisipasi penanggulanganpermasalahan lingkungan hidup.
3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu dalam lingkup nasional serta perubahan dan keberlanjutan
kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan
politik).
4.3 Menyajikan hasil pengamatan tentang bentuk-bentuk dan sifat
dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya,
dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar.

54
Mata Pelajaran : PPKn
Isu Kependudukan :
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia
3. Penduduk Usia Produktif
4. Penduduk Lanjut Usia
Kompetensi dasar :
1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan
berakhlak mulia dalam kehidupan di lingkungan sekolah,
masyarakat, bangsa dan negara.
2.3 Menunjukkan sikap kebersamaan dalam keberagaman masyarakat
sekitar.
3.4 Membedakan norma dan kebiasaan antardaerah di Indonesia.
4.4 Melaksanakan hasil pengamatan tentang norma, dan kebiasaan
yang berlaku dalam masyarakat Indonesia.

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA


Isu Kependudukan :
3. Penduduk Usia Remaja di Indonesia
4. Penduduk Usia Produktif
5. Penduduk Lanjut Usia
Kompetensi dasar :
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi
lisan dan tulis.

55
2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun dalam berdebat
tentang kasus atau sudut pandang.
3.1 Memahami teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur,
dan cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan.
4.1 Menangkap makna teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita
prosedur, dan cerita biografi baik secara lisan maupun tulisan.

Mata Pelajaran : IPA


Isu Kependudukan :
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
5. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan
Kompetensi dasar :
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem dan peranan
manusia dalam lingkungan serta mewujudkannnya dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.3 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi penghargaan pada orang yang
menjual makanan sehat tanpa campuran zat aditif yang berbahaya.
3.10 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan
minuman (segar dan dalam kemasan), dan zat adiktif-psikotropika
serta pengaruhnya terhadap kesehatan.

3.11 Memahami reproduksi pada tumbuhan, hewan, dan manusia, sifat


keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup.

56
4.9 Menyajikan data, informasi, dan mengusulkan ide pemecahan
masalah untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan zat aditif
dalam makanan dan minuman serta zat adiktif-psikotropika.

Mata Pelajaran : MATEMATIKA


Isu Kependudukan :
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Kompetensi dasar :
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud
implementasi kejujuran dalam melaporkan data pengamatan.
3.12 Memahami konsep perbandingan dengan menggunakan tabel,
grafik, dan persamaan.
4.2 Menggunakan konsep perbandingan untuk menyelesaikan masalah
nyata dengan menggunakan tabel, grafik, dan persamaan.

Mata Pelajaran : BAHASA INGGRIS


Isu kependudukan :
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia
Kompetensi dasar :
1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantar komunikasiinternasional.
2.3 Menghargai perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta
damai, dalam melaksanakan komunikasi fungsional.
3.4 Memahami tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks
recount lisan dan tulis tentang pengalaman/kegiatan, kejadian/

57
peristiwa, sangat pendek dan sederhana.
4.6 Menyusun teks recount lisan dan tulis, sangat pendek dan
sederhana, tentang pengalaman/kegiatan, kejadian/peristiwa,
dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dan unsur
kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks.

Mata Pelajaran : PJOK


Isu kependudukan :
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia
Kompetensi dasar :
1.1 Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianut dalam
melakukan aktifitas jasmani, permainan dan olahraga.
2.8 Memiliki perilaku hidup sehat.
3.1 Memahami prinsip-prinsip pencegahan terhadap bahaya seks
bebas, NAPZA, dan obat berbahaya lainnya, bagi diri sendiri,
keluarga dan masyarakat.
4.7 Mempraktikkan empat komponen kebugaran jasmani terkait
kesehatan dan keterampilan berdasarkan norma instrumen yang
digunakan.

58
KELAS 9
Mata Pelajaran : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Isu Kependudukan :
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
3. Penduduk Usia Produktif
5.. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan
Kompetensi dasar :
1.3 Mensyukuri karunia Tuhan YME yang telah memberikan
kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk melakukan perubahan
dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik.
2.3 Memiliki rasa tanggungjawab, peduli, percaya diri dalam
mengembangkan pola hidup sehat, kelestarian lingkungan fisik,
budaya, dan peninggalan berharga di masyarakat.
3.1 Menerapkan aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu dalam mewujudkan kesatuan wilayah Nusantara yang
mencakup perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia
(ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik).
4.3 Merumuskan alternatif tindakan nyata dan melaksanakannya
sebagai bentuk partisipasi dalam mengatasi masalah lingkungan
alam, sosial, budaya, dan ekonomi sebagai akibat adanya dinamika
interaksi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

59
Mata Pelajaran : PPKn
Isu Kependudukan :
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia
3. Penduduk Usia Produktif
4. Penduduk Lanjut Usia
Kompetensi dasar :
1.1 Menghayati perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan
berakhlak muliadalam kehidupan di lingkungan pergaulan antar
bangsa.
2.3 Menunjukkan penghargaan terhadap keluhuran nilai-nilai Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa.
3.4 Mengemukakan perbedaan baik dan buruk dalam bertutur kata,
berperilaku, dan bersikap sesuai dengan kandungan nilai dan moral
Pancasila.
4.4 Menampilkan contoh sikap, tutur kata, dan perilaku yang baik,
sesuai dengan kandungan nilai dan moral Pancasila dalam pergaulan
hidup sehari-hari di masyarakat, bangsa dan negara.

60
Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Isu Kependudukan :
2.. Penduduk Usia Remaja di Indonesia
3. Penduduk Usia Produktif
4. Penduduk Lanjut Usia
Kompetensi dasar :
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa
Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya.
2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun dalam membantah
sebuah sudut pandang tentang suatu masalah.
3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan
rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan.
4.1 Menangkap makna teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan,
dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan.

61
Mata Pelajaran : IPA
Isu Kependudukan :
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
5. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan
Kompetensi dasar :
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem dan peranan
manusia dalam lingkungan serta mewujudkannnya dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi penghargaan kepada orang yang
menjaga kelestarian lingkungan.
3.10 Membedakan proses dan produk teknologi yang merusak
lingkungan dan ramah lingkungan.
4.8 Menyajikan data dan informasi tentang proses dan produk teknologi
yang tidak merusak lingkungan.

Mata Pelajaran : MATEMATIKA


Isu Kependudukan :
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Kompetensi dasar :
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud
implementasi kejujuran dalam melaporkan data pengamatan.

62
3.4 Memahami perbandingan bertingkat dan persentase, serta
mendeskripsikan permasalahan menggunakan tabel, grafik, dan
persamaan.
4.2 Menggunakan konsep perbandingan untuk menyelesaikan masalah
nyata mencakup perbandingan bertingkat dan persentase dengan
menggunakan tabel, grafik, dan persamaan.

Mata Pelajaran : BAHASA INGGRIS


Isu kependudukan :
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia
Kompetensi dasar :
1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantar komunikasiinternasional.
2.3 Menghargai perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta
damai, dalam melaksanakan komunikasi fungsional.
3.4 Memahami tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks
ilmiah faktual (report) lisan dan tulis tentang benda, binatang dan
peristiwa alam, pendek dan sederhana.
4.4 Menyusun teks teks ilmiah faktual (report) lisan dan tulis, pendek
dan sederhana, tentang benda, binatang dan peristiwa alam,
dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dan unsur
kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks.

63
Mata Pelajaran : PJOK
Isu kependudukan :
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia
Kompetensi dasar :
1.1 Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianut dalam
melakukan aktifitas jasmani, permainan dan olahraga.
2.8 Memiliki perilaku hidup sehat.
3.1 Memahami pola pengembangan kesehatan mental.
4.7 Mempraktikkan lima komponen kebugaran jasmani terkait
kesehatan dan keterampilan berdasarkan norma instrumen yang
digunakan.

64
F. MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Menyusun rancangan pembelajaran yang berbasis pendekatan saintifik,


tematik dan terintegrasi sesuai model belajar yang relevan dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional, maupun intelektual.

65
Berikut Ini adalah contoh RPP IPS KELAS 7yang terintegrasi dengan isu
kependudukan :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama ...


Kelas/ Semester : VII/ 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Topik/Topik : Keadaan Penduduk Indonesia
Pertemuan Ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
66
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
1.3 Menghargai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan
manusia dan lingkungannya.
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan
interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya.
3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan
kehidupan manusia.
4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi
manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di
lingkungan masyarakat sekitar.

C. Indikator pencapaian kompetensi


1. Menjelaskan jumlah penduduk dan menghitung kepadatan
penduduk.
2. Memperkirakan dampak peningkatan jumlah penduduk dan
kepadatan penduduk.
3. Menguraikan komposisi penduduk berdasarkan pendidikan, agama,
bidang usaha, wilayah geografis dan perkotaan.
4. Memberikan contoh tentang upaya pemecahan masalah
kependudukan.

67
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui penugasan individu dan diskusi kelompok, siswa dapat :
1. Menjelaskan jumlah penduduk dan menghitung kepadatan
penduduk di Indonesia.
2. Memperkirakan dampak peningkatan jumlah penduduk dan
kepadatan penduduk.
3. Menguraikan komposisi penduduk berdasarkan pendidikan, agama,
bidang usaha, wilayah geografis dan perkotaan.
4. Mencari alternatif upaya pemecahan masalah kependudukan di
Indonesia.
5. Menunjukkan perilaku bertanggungjawab terhadap tugas individu
dan kelompoknya serta peduli terhadap masalah kependudukan.

E. Materi Ajar
1. Jumlah penduduk, luas wilayah dan kepadatan penduduk
Indonesia.
2. Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan, agama, bidang
usaha, wilayah geografis dan perkotaan.

F. Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

G. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik

68
Metode : Diskusi kelompok dengan model Student Teams
Achievement Division - STAD (pertemuan ke-1)
dan Jigsaw (pertemuan ke-2).
H. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Pertemuan ke-1 (2x40 menit) 80 menit
a. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka 10 menit
pelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa bersama. (religius)
b. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai
selama pembelajaran. (rasa ingin tahu)
c. Menyampaikan secara singkat garis besar
materi yang akan disajikan selama
pembelajaran.
d. Memberikan motivasi pada siswa untuk aktif
dalam pembelajaran.
Inti 60 menit
a. Mengobservasi sebuah fenomena 5 menit
keseharian yang ditayangkan dalam bentuk
gambar. (mengamati)
b. Tanya jawab tentang makna gambar 5 menit
tersebut dihubungkan dengan isu
kependudukan. (menanya)

69
c. Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok 5 menit
dengan anggota kelompok ± 4 orang yang
heterogen kemampuan, gender, suku dan
agama. Kemudian membagikan LKS untuk
dikerjakan dalam kelompok masing-masing.
 Kelompok 1 dan 5 mengerjakan soal no. 1
 Kelompok 2 dan 6 mengerjakan soal no. 2
 Kelompok 3 dan 7 mengerjakan soal no. 3
 Kelompok 4 dan 8 mengerjakan soal no. 4
d. Pelaksanaan diskusi kelompok (siswa 15 menit

berdialog dengan anggota kelompoknya


untuk menemukan solusi / jawaban tentang
masalah kependudukan), kemudian siswa
mencatat hasilnya.(mengeksplorasi)
e. Pelaksanaan presentasi. 20 menit

Kelompok yang presentasi dan yang


menanggapi :
Kelompok 1  Kelompok 5
Kelompok 2  Kelompok 6
Kelompok 3  Kelompok 7
Kelompok 4  Kelompok 8
(mengkomunikasikan)
f. Pelaksanaan konfirmasi, dengan 5 menit
memberikan umpan balik berdasarkan hasil

70
presentasi.

g. Pengisian Kuis 5 menit


Setiap siswa menerima satu lembar kuis dan
dikerjakan individual. Hasil dari kuis itu
kemudian diberi skor dan akan dijumlahkan
sebagai skor kelompok.
Penutup 10 menit
a. Membuat kesimpulan tentang materi
pembelajaran hari itu, dilakukan siswa
bersama guru.
b. Menugaskan siswa untuk mencari tiga buah
foto / gambar dan artikel tentang: (1) jumlah
dan pertumbuhan penduduk. (2) Urbanisasi
dan perkembangan perkotaan. Hasilnya
dicatat di buku tulis masing-masing.
c. Menutup pelajaran dengan berdoa, sesuai
dengan agama dan keyakinan masing-
masing.

71
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Pertemuan ke-2 (2x40 menit) 80 menit
a. Memulai pembelajaran dengan berdoa 10 menit
bersama sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing.
b. Menginformasikan secara singkat garis
besar strategi pembelajaran yang akan
dilakukan.
c. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai
selama pembelajaran.
d. Memberikan motivasi pada siswa untuk
terlibat aktif dalam pembelajaran.
Inti 60 menit
a. Siswa menyimak penjelasan temannya 5 menit
tentang gambar/foto dan
artikelkependudukan yang telah ditugaskan
pada pertemuan sebelumnya. (mengamati)
b. Tanya jawabtentang tugas tersebut 10 menit
kemudian dikaitkan dengan isu
kependudukan.(menanya)
c. Siswa membuat kelompok sendiri dengan 5 menit
jumlah anggota kelompok ± 4 orang.

72
d. Masing-masing anggota kelompok 10 menit
mendapat LKS yang berbeda (A,B,C,D),
kemudian siswa menuliskan ide
kreatif/jawabannya secara
individual.(mengeksplorasi)
e. Anggota kelompok yang mendapatkan LKS A 20 menit
selanjutnya bergabung dengan anggota
kelompok lain yang memiliki LKS yang sama,
begitu pula yang mendapatkan LKS B, C dan
D. Sehingga terbentuk kelompok baru untuk
mendiskusikan dan membandingkan
jawabannya dengantemannya.
(mengasosiasikan)
f. Hasil diskusi dari kelompok yang baru, 10 menit
dicatat dan dipresentasikan oleh setiap
anggota kelompok kepada kelompok
semula/awal.(mengkomunikasikan)
Penutup 10 menit
a. Membuat kesimpulan tentang materi
pembelajaran hari itu, dilakukan siswa
bersama guru.
b. Menutup pelajaran dengan berdoa, sesuai
dengan agama dan keyakinan masing-
masing.

73
I. Penilaian Hasil Belajar
 Hasil kinerja peserta didik
 Rubrik penilaian diskusi
 Tabel penilaian kuis

J. Sumber Belajar
LKS, buku siswa (Setiawan Iwan, dkk.2013. Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP/M.Ts. Kelas VII.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan), buku guru.

K. Media Pembelajaran
Gambar atau slide presentasi keadaan penduduk Indonesia, buku
paket.

Mengetahui Cimahi, ………………


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPS

_____________ ____________________

74
G. CONTOH LAMPIRAN LKS DAN FORMAT PENILAIAN
AMPIRAN

Lembar Kegiatan Siswa pertemuan ke-1


LEMBAR KEGIATAN SISWA
Tema : Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : VII/1
Waktu Pengerjaan : 10 menit
Sumber : Buku Pelajaran IPS halaman 94-96
Kerjaan soal berikut ini :
A. Untuk Kelompok 1 dan 5
1) Hitunglah kepadatan penduduk Indonesia pada provinsi berikut ini :

No Nama Provinsi Populasi Luas Kepadatan


(Jiwa) Wilayah (jiwa/ km2)
(km2)

1 DKI Jakarta 8.860.381 740,29


2 Jawa Barat 38.965.440 36.925,05
3 Bali 3.383.572 5.449,37
4 Papua 1.875.388 309.934,40

2) Menurut kalian faktor apakah yang mempengaruhi jumlah


penduduk di suatu daerah ?
3) Mengapa kepadatan penduduk di wilayah Indonesia tidak merata ?

75
B. Untuk kelompok 2 dan 6
Tuliskan dampak sebaran penduduk yang tidak merata terhadap
aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik! Masing-masing paling
sedikit 2 buah.
Aspek Dampak sebaran penduduk yang tidak merata

Sosial
Ekonomi
Budaya
Politik

C. Untuk kelompok 3 dan 7


Tuliskan ide-ide kreatifmu untuk mengatasi masalah sebaran
penduduk yang tidak merata di Indonesia! Masing-masing paling
sedikit 2 buah.
Aspek Cara mengatasi masalah persebaran penduduk
yang tidak merata

Sosial
Ekonomi
Budaya
Politik

76
D. Untuk kelompok 4 dan 8
Masalah Upaya Penyelesaian
Masalah

Jumlah dan pertumbuhan penduduk di


Indonesia sangat tinggi namun ketersediaan
lapangan kerja tidak mencukupi.
Seandainya kamu seorang remaja yang
tinggal di desa, apa yang akan kamu lakukan
untuk mengembangkan potensi di
daerahmu sendiri, sehingga tidak perlu
pergi ke kota.

KUIS INDIVIDUAL

Kerjakanlah sendiri sesuai dengan kemampuanmu !


Apa yang akan kamu lakukan sebagai remaja melihat permasalahan di
bawah ini :
1. Akibat dari ledakan penduduk pemukiman semakin padat dan lahan
semakin terbatas.
2. Limbah rumah tangga yang semakin banyak, akibat dari pertambahan
jumlah penduduk, ternyata menyebabkan pencemaran lingkungan.
3. Sebagian diantara temanmu mungkin ada yang sudah merokok dan
terlibat tawuran antar sekolah.
4. Siswa putus sekolah.

77
Format Penilaian Pertemuan Ke-1
Rubrik Penilaian Diskusi
No Nama Siswa Aspek Jumlah Nilai Ket
Skor

Kedisiplinan
Kerjasama

Keaktifan
Gagasan

Keterangan Skor : Inisiatif Kriteria Nilai


Baik sekali =4 A = 80 - 100 : Baik sekali
Baik =3 B= 70 - 79 : Baik
Cukup =2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang =1 D= < 60 : Kurang

Nilai = Skor perolehan X 100


Skor Maksimal

Rubrik Penilaian Presentasi (Untuk kelompok yang presentasi)


No Nama Aspek Penilaian Jml Nilai Ket
Kelayakan Kelayakan Bahasa Argumentasi Skor
Isi Penyajian

Keterangan Skor :
1. Kelayakan Isi : Keakuratan materi dan kemutakhiran
2. Kelayakan penyajian : Keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan disajikan
secara kontekstual
3. Bahasa : Jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
4. Argumentasi : Alasan mempertahankan pendapat

Skor : Kriteria Nilai


Baik sekali =4 A = 80 - 100 : Baik sekali
Baik =3 B = 70 – 79 : Baik
Cukup =2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang =1 D = < 60 : Kurang

Nilai = Skor perolehan X 100


Skor Maksimal

78
Rubrik Penilaian Presentasi (Untuk kelompok yang menanggapi)
No Nama Aspek Penilaian Jml Nilai Ket

Pemahaman Respon Sikap Skor

Keterangan :
1. Pemahaman : Terhadap materi yang di presentasikan
2. Respon : Kemampuan memberikan respon/pertanyaan sesuai dengan
permasalahan
3. Sikap : Perhatian, keseriusan menyimak kegiatan presentasi
Skor : Kriteria Nilai
Baik sekali =4 A = 80 - 100 : Baik sekali
Baik =3 B = 70 - 79 : Baik
Cukup =2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang =1 D = < 60 : Kurang

Nilai = Skor perolehan X 100


Skor Maksimal

Rubrik Penilaian Kuis Individual


No Nama Siswa Aspek Penilaian Jml Nilai Ket

Relevan Gagasan Kejelasan Skor

Keterangan :
1. Relevan : Kesesuaian jawaban dengan permasalahan
2. Gagasan : Kreatifitas, ide dan gagasan
3. Kejelasan : Bahasa jelas dan mudah dipahami

Skor : Kriteria Nilai


Baik sekali =4 A = 80 - 100 : Baik sekali
Baik =3 B = 70 - 79 : Baik
Cukup =2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang =1 D = < 60 : Kurang

Nilai = Skor perolehan X 100


Skor Maksimal

79
Lembar Kegiatan Siswa pertemuan ke-2
LEMBAR KEGIATAN SISWA
1. Tema : Manusia Sebagai Makhluk Sosial
2. Mata Pelajaran : IPS
3. Kelas/Semester : VII/1
4. Waktu Pengerjaan : 10 menit
5. Sumber : Buku Pelajaran IPS halaman 98-105
6. Kerjaan soal berikut ini:

LKS A Komposisi penduduk berdasarkanpendidikan

Tunjukan ide atau gagasan kamu bagaimana caranya agar kualitas


pendidikan di Indonesia meningkat?
No Cara Meningkatkan Kualitas Pendidikan

1.
2.

80
LKS B Komposisi penduduk berdasarkanagama

Berikan ide/gagasan kreatif agar terjadi kerukunan antar umat beragama di


Indonesia!
No Ide Atau Gagasan Kreatif

1
2

81
LKS C Komposisi penduduk berdasarkanlapangan pekerjaan utama

Jumlah penduduk usia produktif semakin banyak menyebabkan semakin


ketatnya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan. Sebagai remaja apa
yang akan kamu persiapkan dari sekarang agar kelak dapat bersaing
dengan yang lain?
No Persiapan yang akan dilakukan

1
2

82
LKS D Ciri penduduk masyarakat desa dan kota

Berikan ide atau gagasan kreatif agar masyarakat desa bisa berkembang
dan sejahtera?
No Ide Atau Gagasan Kreatif

1
2

83
Format Penilaian Pertemuan Ke-2
Penilaian Awal (ketika mengerjakan LKS masing-masing)
Aspek Penilaian Jml
No Nama Siswa Nilai Ket
Gagasan Sikap Skor

Keterangan :
1. Gagasan : Kreatifitas, ide dan gagasan
2. Sikap : Tanggung jawab menyelesaikan tugasnya

Skor : Kriteria Nilai


Baik sekali =4 A = 80 - 100 : Baik sekali
Baik =3 B = 70 - 79 : Baik
Cukup =2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang =1 D =< 60 : Kurang

Nilai = Skor perolehan X 100


Skor Maksimal

Penilaian Kelompok Baru (ketika diskusi)


Aspek Penilaian Jml
No Nama Siswa Nilai Ket
Gagasan Bahasa Sikap Skor

Keterangan :
1. Gagasan : Kreatifitas, ide dan gagasan
2. Bahasa : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
3. Sikap : Perhatian, keseriusan dalam diskusi

Skor : Kriteria Nilai


Baik sekali =4 A= 80 - 100 : Baik sekali
Baik =3 B = 70 - 79 : Baik
Cukup =2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang =1 D = < 60 : Kurang

Nilai = Skor perolehan X 100


Skor Maksimal

84
Penilaian Ketika Kembali ke Kelompok Awal
No Nama Siswa Aspek Penilaian Jml Nilai Ket

Kelayakan isi Bahasa Sikap Skor

Keterangan :
1. Kelayakan isi : keakuratan materi dan kemutakhiran
2. Bahasa : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
3. Sikap : Perhatian, keseriusan dalam diskusi

Skor : Kriteria Nilai


Baik sekali =4 A = 80 - 100 : Baik sekali
Baik =3 B = 70 - 79 : Baik
Cukup =2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang =1 D = < 60 : Kurang

Nilai = Skor perolehan X 100


Skor Maksimal

85
Adapun contoh RPP BAHASA INDONESIA KELAS 7 yang terintegrasi
dengan isu kependudukan adalah sebagai berikut :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama ….


Kelas/ Semester : VII/ 1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Topik/Topik : Cerita Pendek
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,

86
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana
menyajikan informasi lisan dan tulis.
2.3 Memiliki perilaku kreatif, tanggung jawab dan santun dalam
mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu masalah
yang terjadi pada masyarakat.
3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,
eksplanasi dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek baik melalui lisan
maupun tulisan.

C. Indikator pencapaian kompetensi


1. Menjelaskan struktur isi (unsur-unsur intrinsik)teks cerita
pendekbaik melalui lisan maupun tulisan..
2. Menyimpulkan teks cerita pendek baik melalui lisan maupun
tulisan.
3. Menemukan makna teks cerita pendek baik melalui lisan maupun
tulisan.

87
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui penugasan individu dan diskusi kelompok, siswa dapat :
1. Menjelaskan unsur-unsur intrinsik teks cerita pendek.
2. Menyimpulkan teks cerita pendek baik lisan maupun tulisan.
3. Menemukan makna teks cerita pendek baik lisan maupun tulisan.
4. Menunjukkan perilaku bertanggungjawab terhadap tugas individu
dan kelompoknya serta peduli terhadap masalah kependudukan.

E. Materi Ajar
1. Struktur isi teks cerita pendek atau unsur-unsur intrinsik cerita
pendek.
2. Cerita pendek lisan dan tulis.

F. Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

G. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Metode : Tanya Jawab, diskusi dan penugasan

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU

Pendahuluan 80 menit
a. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka 10 menit
pelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa bersama.

88
b. Menginformasikan tujuan yang akan
dicapai selama pembelajaran.
c. Menyampaikan secara singkat garis besar
materi yang akan disajikan selama
pembelajaran.
d. Memberikan motivasi pada siswa untuk
aktif dalam pembelajaran.
Inti 60 menit
a. Siswa menyimak teks cerpen “Kupu-Kupu 10 menit
Ibu” yang dibacakan guru.(mengamati)
b. Tanya jawab tentang tentang unsur-unsur 10 menit
instrinsik teks cerpen. (menanya)
c. Masing-masing siswa mencari unsur-unsur 20 menit
instrinsik dan makna teks cerpenpada
lembar kerja siswa .(mengeksplorasi)
d. Siswa membentuk 3 kelompok besar 20 menit
dengan siswa lain yang memiliki LKS yang
sama. untuk mendiskusikan dan
jawabannya. Selanjutnya hasil diskusi
dicatat. ( mengkomunikasikan)
Penutup 10 menit
a. Membuat kesimpulan tentang materi
pembelajaran hari itu, dilakukan siswa
bersama guru.

89
b. Menugaskan siswa untuk membuat sebuah
cerpen berkaitan dengan isu
kependudukan.
c. Menutup pelajaran dengan berdoa, sesuai
dengan agama dan keyakinan masing-
masing.

I. Penilaian Hasil Belajar


 Hasil kinerja peserta didik
 Rubrik penilaian diskusi

J. Sumber Belajar
LKS, buku siswa (Fairul Zabadi,dkk. 2013. Bahasa Indonesia SMP/M.Ts.
Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), buku
guru.

K. Media Pembelajaran
Cerita pendek, buku paket

Mengetahui, Cimahi, ……………………


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

_____________ ____________________

90
LEMBAR KEGIATAN SISWA

1. Tema : Cerita Pendek


2. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
3. Kelas/Semester : VII/1
4. Waktu Pengerjaan : 10 menit
5. Sumber : Buku Pelajaran Bahasa Indonesia
hal 143-169
6. Baca cerpen berikut ini (masing-masing anggota kelompok
mendapatkan cerpen yang berbeda) :

A. Cerpen 1 “ELANG”

Kisah Inspiratif

“ELANG GUMILANG PENGUSAHA MUDA BERKARYA”

Elang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan H.


Enceh (55) dan Hj. Prianti (45).Sejak kecil orang tuanya sudah mengajarkan
bahwa segala sesuatu diperoleh tidak dengan gratis.Orang tuanya juga
meyakinkan bahwa rezeki itu bukan berasal dari mereka tapi dari Allah
SWT.
Jiwa wirausaha Elang sendiri mulai terasah saat ia duduk di bangku
kelas 3 SMA I Bogor, Jawa Barat. Dalam hati, Elang bertekad setelah lulus
SMA nanti ia harus bisa membiayai kuliahnya sendiri tanpa
menggantungkan biaya kuliah dari orang tuanya.
91
Ia pun mempunyai target setelah lulus SMA harus mendapatkan
uang Rp 10 juta untuk modal kuliahnya kelak.
Berjualan Donat. Akhirnya, tanpa sepengetahuan orang tuanya,
Elang mulai berbisnis kecil-kecilan dengan cara berjualan donat keliling.
Setiap hari ia mengambil 10 boks donat masing-masing berisi 12 buah dari
pabrik donat untuk kemudian dijajakan ke Sekolah Dasar di Bogor. Dari
hasil jualannya ini, setiap hari Elang bisa meraup keuntungan Rp 50
ribu.Setelah berjalan beberapa bulan, rupanya kegiatan sembunyi-
sembunyinya ini tercium juga oleh orang tuanya.“Karena sudah dekat UAN
(Ujian Akhir Nasional), orang tua menyuruh saya untuk berhenti berjualan
donat. Mereka khawatir kalau kegiatan saya ini mengganggu ujian akhir,”
Dilarang berjualan donat, Elang justru tertantang untuk mencari uang
dengan cara lain yang tidak mengganggu sekolahnya.
Setelah lulus SMU, Elang melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi
IPB (Institut Pertanian Bogor). Elang sendiri masuk IPB tanpa melalui tes
SPMB (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru, red) sebagaimana calon
mahasiswa yang akan masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Ini dikarenakan
Elang pernah menjuarai kompetisi ekonomi yang diadakan oleh IPB
sehingga bisa masuk tanpa tes.Saat awal-awal masuk kuliah, Elang
mendapat musibah yang menyebabkan uang Rp 10 jutanya tinggal Rp 1
juta. Namun Elang enggan memberitahu apa musibah yang dialaminya
tersebut.

92
Padahal uang itu rencananya akan digunakan sebagai modal usaha.
Meski hanya bermodal Rp 1 juta, Elang tidak patah semangat untuk
memulai usaha. Uang Rp 1 juta itu ia belanjakan sepatu lalu ia jual di Asrama
Mahasiswa IPB. Lewat usaha ini, dalam satu bulan Elang bisa mengantongi
uang Rp 3 jutaan.Tapi setelah berjalan beberapa tahun, orang yang
menyuplai sepatunya entah kenapa mulai menurunkan kualitas
sepatunya.Satu per satu pelanggannya pun tidak mau lagi membeli sepatu
Elang.Sejak itu, Elang memutuskan untuk tidak lagi berjualan sepatu.
Setelah tidak lagi berbisnis sepatu, Elang kebingungan mencari
bisnis apalagi.Elang melihat peluang bisnis pengadaan lampu di
kampusnya.“Peluang bisnis lampu ini berawal ketika saya melihat banyak
lampu di IPB yang redup.Saya fikir ini adalah peluang bisnis yang
menggiurkan” paparnya.Karena tidak punya modal banyak, Elang
menggunakan strategi Ario Winarsis, yaitu bisnis tanpa menggunakan
modal. Begitupula Elang, dengan modal surat dari kampus, ia melobi ke
perusahaan lampu Philips pusat untuk menyetok lampu di kampusnya.
“Alhamdulillah proposal saya gol, dan setiap penjualan saya mendapat
keuntungan Rp 15 juta,” ucapnya bangga.
Tapi, karena bisnis lampu ini musiman dan perputaran uangnya
lambat, Elang mulai berfikir untuk mencari bisnis yang lain. Setelah melihat
celah di bisnis minyak goreng, Elang mulai menekuni jualan minyak goreng
ke warung-warung. Setiap pagi sebelum berangkat kuliah, ia harus
membersihkan puluhan jerigen, kemudian diisi minyak goreng curah, dan
dikirim kewarung-warung Pasar Anyar, serta Cimanggu, Bogor. Setelah
selesai mengirim minyak goreng, ia kembali ke kampus untuk kuliah.
93
Sepulang kuliah, Elang kembali mengambil jerigen-jerigen di warung untuk
diisi kembali keesokan harinya.Tapi, karena bisnis minyak ini 80 persen
menggunakan otot, sehingga mengganggu kuliahnya.Elang pun
memutuskan untuk berhenti berjualan.“Saya sering ketiduran di kelas
karena kecapain,” kisahnya.
Setelah mendapat berbagai masukan, Elang mulai merintis bisnis
Lembaga Bahasa Inggris di kampusnya. “Bisnis bahasa Inggris ini sangat
prospektif apalagi di kampus, karena ke depan dunia semakin global dan
mau tidak mau kita dituntut untuk bisa bahasa Inggris,” jelasnya. Adapun
modalnya, ia patungan bersama kawan-kawannya. Sebenarnya ia bisa
membiayai usaha itu sendiri, tapi karena pegalaman saat jualan minyak, ia
memutuskan untuk mengajak teman-temannya. Karena lembaga
kursusnyanya ditangani secara profesional dengan tenaga pengajar dari
lulusan luar negeri, pihak Fakultas Ekonomi mempercayakan lembaganya
itu menjadi mitra.
Karena dalam bisnis lembaga bahasa Inggris Elang tidak terlibat
langsung dan hanya mengawasi saja, ia manfaatkan waktu luangnya untuk
bekerja sebagai marketing perumahan. “Saya di marketing tidak mendapat
gaji bulanan, saya hanya mendapatkan komisi setiap mendapat
konsumen,” ujarnya.
Bangun Rumah Orang Miskin.Di usianya yang relatif muda, pemuda
yang tak suka merokok ini sudah menuai berbagai keberhasilan.Dari hasil
usahanya itu Elang sudah mempunyai rumah dan mobil sendiri.Namun di
balik keberhasilannya itu, Elang merasa ada sesuatu yang kurang. Sejak
saat itu ia mulai merenungi kondisinya.
94
“Kenapa kondisi saya begini, padahal saya di IPB hanya tinggal satu
setengah tahun lagi.Semuanya saya sudah punya, apalagi yang saya cari di
dunia ini?” batinnya.
Setelah lama merenungi ketidaktenangannya itu, akhirnya Elang
mendapatkan jawaban. Ternyata selama ini ia kurang bersyukur kepada
Tuhan. Sejak saat itulah Elang mulai mensyukuri segala kenikmatan dan
kemudahan yang diberikan oleh Tuhan.Karena bingung mau bisnis apalagi,
akhirnya Elang shalat istikharah minta ditunjukkan jalan. “Setelah shalat
istikharah, dalam tidur saya bermimpi melihat sebuah bangunan yang
sangat megah dan indah diManhattan City, lalu saya bertanya kepada
orang, siapa sih yang membuat bangunan megah ini? Lalu orang itu
menjawab, “Bukannya kamu yang membuat?”
Setelah itu Elang terbangun dan merenungi maksud mimpi
tersebut.“Saya pun kemudian memberanikan diri untuk masuk ke dunia
properti,” ujarnya.
Pengalaman bekerja di marketing perumahan membuatnya
mempunyai pengetahuan di dunia properti. Sejak mimpi itu ia mulai
mencoba-coba ikut berbagai tender. Tender pertama yang ia menangi Rp
162 juta di Jakarta yaitu membangun sebuah Sekolah Dasar di daerah
Jakarta Barat. Sukses menangani sekolah membuat Elang percaya diri
untuk mengikuti tender-tender yang lebih besar. Sudah berbagai proyek
perumahan ia bangun.
Selama ini bisnis properti kebanyakan ditujukan hanya untuk orang-
orang kaya atau berduit saja.Sedangkan perumahan yang sederhana dan
murah yang terjangkau untuk orang miskin jarang sekali pengembang yang
95
peduli.Padahal di Indonesia ada 70 juta rakyat yang masih belum memiliki
rumah.Apalagi rumah juga merupakan kebutuhan yang sangat
primer.Sebagai tempat berteduh dan membangun keluarga. “Banyak
orang di Indonesia terutama yang tinggal di kota belum punya rumah,
padahal mereka sudah berumur 60 tahun, biasanya kendala mereka karena
DP yang kemahalan, cicilan kemahalan, jadi sampai sekarang mereka belum
berani untuk memiliki rumah,” jelasnya.
Dalam hidupnya, Elang ingin memiliki keseimbangan dalam hidup.
Bagi Elang, kalau mau kenal orang maka kenalilah 10 orang terkaya di
Indonesia dan juga kenal 10 orang termiskin di Indonesia. Dengan kenal 10
orang termiskin dan terkaya, akan mempunyai keseimbangan dalam hidup,
dan pasti akan melakukan sesuatu untuk mereka. Melihat realitas sosial
seperti itu, Elang terdorong untuk mendirikan perumahan khusus untuk
orang-orang ekonomi ke bawah.Maka ketika ada peluang mengakuisisi
satu tanah di desa Cinangka kecamatan Ciampea, Elang langsung
mengambil peluang itu. Tapi, karena Elang tidak punya banyak modal, ia
mengajak teman-temannya yang berjumlah 5 orang untuk patungan.
Dengan modal patungan Rp 340 juta, pada tahun 2007 Elang mulai
membangun rumah sehat sederhana (RSS) yang difokuskan untuk si miskin
berpenghasilan rendah.
Dari penjualan rumah yang sedikit demi sedikit itu.Modalnya Elang
putar kembali untuk membebaskan lahan di sekitarnya.Rumah bercat
kuning pun satu demi satu mulai berdiri.Elang membangun rumah dengan
berbagai tipe, ada tipe 22/60 dan juga tipe 36/72.

96
Rumah-rumah yang berdiri di atas lahan 60 meter persegi tersebut
ditawarkan hanya seharga Rp 25 juta dan Rp 37 juta per unitnya. “Jadi,
hanya dengan DP Rp 1,25 juta dan cicilan Rp 90.000 ribu per bulan selama
15 tahun, mereka sudah bisa memiliki rumah,” ungkapnya.
Karena harganya yang relatif murah, pada tahap vawal
pembangunan langsung terjual habis. Meski harganya murah, tapi fasilitas
pendukung di dalamnya sangat komplit, seperti Klinik 24 jam, angkot 24
jam, rumah ibadah, sekolah, lapangan olah raga, dan juga dekat dengan
pasar. Karena rumah itu diperuntukkan bagi kalangan ekonomi bawah,
kebanyakan para profesi konsumennya adalah buruh pabrik, staf tata
usaha (TU) IPB, bahkan ada juga para pemulung.
Salah satu wujud rasa syukur atas nikmatnya itu, dalam setiap
proyeknya, ia selalu menyisihkan 10 persen untuk kegiatan amal. “Uang
yang 10 persen itu saya masukkan ke BMT (Baitul Mal Wa Tanwil/tabungan)
pribadi, dan saya alokasikan untuk membantu orang-orang miskin dan
orang yang kurang modal,” bebernya. Bagi Elang, materi yang saat ini ia
miliki ada hak orang miskin di dalamnya yang musti dibagi. Elang juga
memberikan sedekah mingguan, bulanan, danbahkan tahunan kepada fakir
miskin.
Menjaga Masjid. Adapun kunci kesuksesan Elang sendiri berawal
dari perubahan gaya hidupnya saat kuliah semester lima. Pada siang hari,
Elang bak singa padang pasir. Selain kuliah, ia juga menjalankan bisnis
mencari peluang-peluang bisnis baru, negosiasi, melobi, dan sebagainya.
Namun ketika malam tiba, ia harus menjadi pelayan Tuhan, dengan menjadi
penjaga Masjid.
97
“Setiap malam dari semester lima sampai sekarang saya tinggal di
Masjid yang berada dekat terminal Bogor.Dari mulai membersihkan Masjid,
sampai mengunci, dan membukakan pintu pagar untuk orang-orang yang
akan shalat Shubuh, semua saya lakukan,” ujarnya merendah.
Elang mengaku ketika menjadi penjaga Masjid ia mendapat
kekuatan pemikiran yang luar biasa. Bagi Elang, Masjid selain sebagai
sarana ibadah, juga tempat yang sangat mustajab untuk merenung dan
memasang strategi. “Dalam halaman masjid itu juga ada pohon pisang dan
di sampingnya gundukan tanah.Saya anggap itu adalah kuburan
saya.Ketika saya punya masalah saya merenung kembali dan kata Nabi,
orang yang paling cerdas adalah orang yang mengingatmati,” ujarnya.
Elang menemukan satu pengumuman lomba wirausaha muda
mandiri di sebuah koran yang diberikan tukang koran. Merasa sebagai anak
muda, ia tertantang untuk mengikuti lomba tersebut. Elang pun membawa
misi bahwa wirausaha bukan teori melainkan ilmu aplikatif.Saat lolos
penjaringan dan dikumpulkan di Hotel Nikko Jakarta, Elang bertemu
dengan seorang Bapak yang anaknya sedang sakit keras di pinggir jalan
bundaran Hotel Indonesia.
Elang merasa ada dua dunia yang sangat kontras, di satu sisi ada
orang tinggal di hotel mewah dan makan di restoran, tapi di sisi lain ada
orang yang tinggal di jalanan. Akhirnya, pada malam penganugerahan, tim
juri memutuskan Elanglah yang menjadi juaranya. Padahal kalau diukur
secara omset, pendapatannya berbeda jauh dengan para pengusaha
lainnya.Dari Juara I Wirausaha itu, Elang membawa hadiah sebesar Rp 20
juta, ditambah tawaran kuliah S2 di Universitas Indonesia.Melalui lomba itu,
98
terbukalah jalan cerah bagi Elang untuk menapaki dunia wirausaha yang
lebih luas.
Ingin Membawahi Perusahaan yang Mempekerjakan 100 Ribu Orang
Motivasi terbesar Elang dalam meraih impian tersebut adalah ingin
menjadi tauladan bagi generasi muda, membantu masyarakat sekitar, dan
meraih kemuliaan dunia serta akhirat.
Ditulis oleh Joko supriyanto
Ditulis dalam Biografi Wong Guede oleh Irawansuryakusuma pada Juli 7,
2008(dikutip dari milis maestro muda indonesia)

Unsur-unsur intrinsik cerpen


Cerpen di atas memiliki unsur-unsur intrinsik yang menarik.Tentukan unsur-
unsur intrinsik tersebut.

1. Tema : __________________________________
2. Tokoh dan penokohan :__________________________________
3. Alur : __________________________________
4. Latar tempat : __________________________________
5. Latar waktu : __________________________________
6. Sudut pandang : __________________________________

Pemaknaan lebih dalam


Mengapa sejak remaja Elang sudah berwirausaha?

Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki Elang?


Apa kesimpulan teks cerpen tersebut dan hikmah
apa sajakah yang kamu dapatkan dari cerita
tersebut?

99
B. Cerpen 2 “Riang dan Oma”

RIANG DAN OMA

Ia masih muda. Semua orang masih dapat menangkap semu rona pada
pipinya. Rambut ikalnya ia jepit ringkas, memudahkan langkahnya yang
ringan menyusuri jalan. Seminggu tiga kali ia akan datang ke tempat ini,
tempat dimana aku bekerja selama tiga tahun terakhir.

Namanya Riang, dan setiap hari ia memang selalu terlihat riang gembira. Ia
berjalan dengan langkahnya yang riang, langkah khas yang sanggup
menggoyang ikal rambut coklatnya. Pagi ini ia membawa sepuluh tangkai
bunga mawar merah beserta kartu ucapan.

“Selamat pagi, Mbak Ayu” sapanya pada diriku yang sedang


memangkas rumput di halaman kamar yang Riang tuju.

“Pagi Dik Riang, Wah bunga yang kamu bawa cantik sekali!” ujarku sambil
tersenyum.

“Iya dong, bunga cantik untuk Oma yang cantik!” seru Riang sambil
berjalan menuju kursi goyang Omanya.

Oma dari Riang memang tinggal di panti jompo ini sejak 2 tahun yang lalu,
dan sejak 2 tahun yang lalu pula Riang tidak pernah absen menghabiskan
tiga hari dalam seminggu mengunjungi Omanya.

“Halo Oma, happy valentine!” ujar Riang sambil memberikan 10 tangkai


bunga mawar yang sudah ia rangkai ke tangan keriput Omanya.

“Oalah Nak, cantik sekali bungamu ini”.

“Bunga ini khusus aku pesan untuk Oma, soalnya kecantikan Oma sama
dengan kecantikan bunga ini”.

100
“Ah, dasar gombal kamu”, tukas Oma sambil berpura-pura memasang
wajah kesal.

Begitulah pemandangan yang secara rutin kulihat di kamar nomomr 30,


kamar dari Oma Riang.Gadis muda itu begitu sayang kepada Omanya,
bahkan tidak jarang aku melihat Riang membacakan buku hingga Omanya
tertidur pulas. Kalau sudah demikian, biasanya Riang akan menyelimuti
tubuh Omanya dan berjalan-jalan di taman, kadang ia juga datang ke
kantorku sekedar untuk menghabiskan waktu menunggu Omanya bangun
kembali dari tidur.

“Riang, Mbak boleh bertanya sesuatu?” kataku di suatu siang ketika Riang
sedang duduk membaca majalah di kantorku. Saat itu ia sedang menunggu
Omanya bangun tidur siang.

“Apa, Mbak? Kok sepertinya serius sekali?”

“Apa yang membuatmu begitu setia untuk menjumpai nenekmu,


Riang?”Riang diam sejenak.Sejenak yang terasa begitu lama di dalam
hidupku.Raut wajahnya meredup, menyisakan perasaan tidak nyaman di
antara diriku dan dirinya.

“Hmm.. begini, Mbak” bisik Riang memulai kalimatnya.” Sebenarnya, Oma


di kamar nomor 30 itu bukan Oma kandungku.”Aku terdiam, mencoba
mencerna setiap kata demi kata yang baru saja Riang ucapkan.

“Ketika aku kecil, Mama dan Papa sering menitipkan aku di rumah Oma
Fani. Oma akan menjagaku selama Mama dan Papa pergi bekerja. Di situlah
awal kedekatanku dengan Oma”.

“Oh, begitu?Lalu dimana keluarga Oma Fani yang sebenarnya?” tanyaku


penuh rasa penasaran.

“Oma Fani itu anak tunggal, Mbak.Ibu dan Ayahnya yang tinggal di
Semarang sudah meninggal.Dulu, Oma berprofesi sebagai perangkai
101
bunga. Rumahnya dipenuhi dengan rangkaian bunga yang begitu indah,
itulah alasan aku selalu senang saat Mama dan Papa menitipkanku di
rumahnya.”

“Oh, jadi itu penyebab kamu menjadi dekat dengan Oma Fani?”

“Iya Mbak. Oma Fani itu sangat berjasa dalam membesarkan aku. Setiap
akan tidur siang, Oma Fani selalu membacakanku buku cerita. Hal itulah
yang kemudian menumbuhkan minat membaca dan menulisku hingga aku
dewasa.Kalau dipikir-pikir lebih jauh, Oma juga yang akhirnya membuat aku
menjadi penulis seperti saat ini.”

“Oh…”aku kehabisan kata-kata, menunggu cerita lebih jauh dari Riang.

“2 tahun yang lalu., Oma terserang stroke. Tubuhnya seperti Mbak bisa
lihat sekarang, sudah lumpuh. Dampak dari stroke yang ia alami, salah
satunya adalah ingatan masa lalunya yang melemah. Nah, itulah alasan
mengapa setiap aku datang ke tempat ini aku selalu membacakan
cerita.Sebenarnya, cerita-cerita yang aku bacakan itu adalah cerita-cerita
klasik yang dulu Oma Fani ceritakan kepadaku di masa kecil.”

“Oh, ya? Kamu begitu sayang sama Oma.”

Pertanyaanku tidak dijawab oleh Riang, ia hanya tersenyum sembari


memohon diri untuk melihat keadaan Omanya di kamar bernomor 30.

Hari demi hari berganti, Riang tetap mengunjungi Oma kesayangannya


seminggu tiga kali.Tidak jarang, aku melihat Riang membawa buku tulis
berukuran besar dan sebuah pensil.Tampaknya, Riang ingin mengajari Oma
untuk menulis.Keadaan Oma kian membaik, paling tidak itulah hasil laporan
kesehatan yang dituliskan dokter setiap minggunya.Melihat perkembangan
positif dari kesehatan Oma, hatiku juga ikut senang.Dua tahun yang lalu
Oma masuk ke rumah jompo ini dengan keadaan lumpuh dan sangat lemas,
tapi berkat Riang, semakin hari Oma Fani semakin terlihat sehat.

102
Pagi itu aku melihat Riang mendorong kursi roda Oma Fani menuju
halaman rumah jompo.Oma terlihat sangat cantik dengan balutan baju
hangat berwarna merah marun.Baju hangat yang kelak aku ketahui adalah
baju kesayangan Oma yang dibuat oleh tangan Riang sendiri.Dari kejauhan,
aku melihat Oma berbicara kepada Riang, sedangkan Riang asyik dengan
laptop di hadapannya. Kadang Oma melemparkan tatapan jauh menuju
hamparan bunga lili yang tertata rapi di hadapannya, kadang juga ia
melemparkan pandangan matanya menuju langit yang kala itu berwarna
cerah.

Kegiatan berjalan-jalan Riang dan Omanya semakin sering terjadi. Mereka


sering menghabiskan waktu hingga tiga jam di taman rumah jompo. Setiap
kali, aku melihat Riang asyik dengan laptopnya sementara Oma Fani
berbicara sendiri sambil memandang jauh kearah taman. Setiap kali habis
berjalan-jalan, Riang akan membacakan buku cerita untuk Oma, dan Oma
akan dengan setia mendengarkan cerita tersebut hingga tertidur pulas.

Kegiatan itu terjadi berkali-kali, bahkan ratusan kali.Hingga akhirnya aku


menyadari bahwa sudah satu bulan ini Riang tidak pernah menampakkan
diri di kamar bernomor 30 ini.Hari itu, hari Selasa di tahun 2013.Sebuah hari
yang sesungguhnya sangat cerah.Matahari bersinar lembut, angina semilir
bertiup ramah.Sungguh hari yang bagiku terasa begitu sempurna.Tapi di
hari itu juga, Oma Fani pergi menghadap Sang Pencipta.Meninggalkan
Riang yang mungkin kehadirannya begitu dirindukan.

Mengurus kematian Oma Fani ternyata hal yang mudah.Tidak ada keluarga
yang ditunggu, tidak ada kerabat yang dinanti untuk tiba dan melihat
jasadnya sebelum dikebumikan. Satu-satunya yang membuat aku dan
beberapa perawat Oma menunggu selama 2 jam adalah kabar bahwa
pesawat Riang sudah mendarat di Indonesia. Salah seorang perawat di
rumah jompo ini ternyata mengetahui bahwa Riang sedang berada di

103
Singapura, sehingga ketika Oma Fani meninggal, ia segera menghubungi
Riang.

Langkah kaki Riang masih sama riangnya dengan langkah-langkah yang


menghantarkannya kepada Oma tiga kali dalam seminggu di rumah jompo.
Senyum di wajahnya masih begitu manis dipandang, walau kesedihan tidak
bisa lagi disembunyikan. Riang memandang jasad Oma di dalam
peti.Tersenyum, dan meletakkan sebuah buku di sisi dalam sebelah kiri peti
tersebut.Buku berwarna merah marun, warna yang ternyata menjadi
warna kesukaan Oma.

Aku menebak bahwa Riang pasti menyesal tidak datang menemani Oma di
sisa-sisa harinya.Ternyata tebakanku salah. Riang tidak sama sekali
menyesal. Hal itu begitu jelas ketika ia menyampaikan ucapan perpisahan di
upacara kematian Oma Fani. Upacara kecil yang hanya dihadiri oleh
tetangga Oma serta keluarga inti Riang.

“Hari ini ia sudah pergi. Pergi ke negeri dimana bidadari mandi dengan air
susu, pergi ke dunia dimana cinta kasih tidak perlu mengenal syarat. Pergi
dengan meninggalkan kisah untuk diturunkan kepada siapapun yang masih
akan melanjutkan hidup di bumi.

Beberapa orang di tempat ini mungkin mengira bahwa saya akan begitu
menyesal karena tidak berada di sisi Oma di hari-hari akhirnya. Tapi di
dalam pidato ini, saya ingin menegaskan bahwa hal itu sungguh tidak benar
adanya. Saya bahagia, karena saya tahu saya sudah melakukan apa yang
terbaik untuk Oma.

Kepergian saya selama satu bulan ini ke Singapura bukan untuk bekerja.
Bukan pula untuk berlibur, seperti yang orang lain lakukan dengan
kehidupannya. Kepergian saya ke Singapura adalah untuk menerbitkan
buku Oma. Sebuah memoar yang ia kisahkan di hari tuanya.

104
2 tahun yang lalu Oma masuk rumah jompo ini dengan keadaan yang tidak
berdaya.Ia lemah dan tidak lagi memiliki semangat untuk hidup. Saya pun
sempat kehilangan semangat saat melihat kondisi Oma yang demikian, tapi
saya tidak menyerah. Sama seperti Oma yang tidak pernah menyerah
mengajarkan saya membaca dan menulis, maka saya juga tidak mau
menyerah membuat Oma bertahan lebih lama dengan memfasilitasi
hobinya sejak kecil: menulis cerita.

Sejak kecil saya dirawat oleh Oma.Saya mengenal Oma dengan sangat baik.
Selain seorang penata bunga, ia juga adalah seorang penulis dan pencerita
yang luar biasa. Itulah mengapa saya mendorong Oma untuk kembali
menulis di masa tuanya.Saya tahu bahwa Oma merasa tersiksa ketika
dipandang lemah dan dikasihani oleh orang di sekitarnya.Itulah mengapa
saya mencoba untuk membacakan kembali cerita-cerita yang ditulis oleh
Oma di masa mudanya.Saya ingin Oma kembali bersemangat untuk
menulis.Apakah saya berhasil?Ya. Oma kembali bersemangat menulis, ia
kemudian meminta saya menjadi juru tulisnya. Menuliskan kembali cerita
yang ia ucapkan di setiap waktu yang kami habiskan di taman. Ketika ia
selesai bercerita, ia meminta saya untuk menerbitkannya sebagai sebuah
buku di sebuah perusahaan penerbit milik teman masa mudanya di
Singapura.

Itulah alasan saya pergi selama satu bulan.Itulah alasan saya menghilang
dari kamar nomor 30 yang seminggu tiga kali saya kunjungi.Dan hari ini
saya sangat gembira, Anda tahu kenapa?Karena saya pulang membawa
buku yang Oma inginkan.Karya yang Oma tulis sendiri di masa-masa
sakitnya.Sebuah prestasi Oma yang seharusnya membuka mata kita bahwa
walaupun kaum lansia lemah, selama mereka diberi kesempatan, mereka
masih bisa berkarya.”

105
Riang mengakhiri pidato perpisahnnya.Tepuk tangan memenuhi ruang
duka. Semua orang yang berdiri di sana belajar sebuah hal yang begitu
berharga dari Oma, bahwa tua tidak berarti sia-sia.

Aku sangat kagum dengan hubungan Riang dan Oma, representasi


generasi muda dan lansia yang saling mendukung. Kami juga termasuk
generasi muda, apa yang dapat kamu pelajari dari kisah ini?

Cerpen di atas memiliki unsur-unsur intrinsik yang menarik.Tentukan unsur-


unsur intrinsik tersebut.
1. Tema : _____________________________________
2. Tokoh dan penokohan :_____________________________________
3. Alur : _____________________________________
4. Latar tempat : _____________________________________
5. Latar waktu : _____________________________________
6. Sudut pandang : _____________________________________

Pemaknaan lebih dalam


1) Apa yang akan kamu lakukan ?
Jika kamu memiliki nenek seperti Oma

Jika kamu menjadi Mbak Ayu


Terhadap orang yang sudah lanjut usia

2) Apa kesimpulan teks cerpen tersebut dan hikmah apa sajakah yang
kamu dapatkan dari cerita tersebut?

106
C. Cerpen 3 “Telur Asin Mery Yani”

TELUR ASIN “MERY YANI”

Telur asin mengantarkan Mery Yani sukses menjadi seorang pengusaha.


Tak kuasa melihat usaha telur asin sang kakak hampir tutup, Mery segera
mengambil alih. Lewat kerja keras, kini, ia berhasil menjual puluhan ribu
telur asin setiap hari.

Pulang ke kampung halaman bukan berarti hilang kesempatan untuk


meraih sukses.Mery Yani telah membuktikannya.Hanya butuh waktu
empat tahun, perempuan 29 tahun ini berhasil melambungkan usaha telur
asin hingga beromzet ratusan juta rupiah per bulan.

Kecintaan pada sang ibu yang terbaring sakit mendorong Mery Yani
kembali ke Karawang pada 2005 silam. Padahal, di Jakarta, Mery tengah
membangun karier sebagai akuntan di sebuah perusahaan impor.

Hingga akhirnya, ibunda berpulang pada 2007. Mery pun memutuskan


untuk menetap di kota kelahirannya, sambil membantu sang ayah
membuat pakan ternak dari dedak padi.

Belum surut kesedihannya, ia harus menghadapi kenyataan usaha telur asin


milik sang kakak yang kian terpuruk. Mery memang sangat peduli akan
usaha telur asin ini. “Telur asin merupakan penyokong hidup saya sejak
masih sekolah dulu,” kenangnya.Ia pun tak bisa tinggal diam saat melihat
usaha ini terancam tutup karena penjualan terus menyusut.

Beruntung, Mery pernah punya pengalaman menjajakan telur asin dari satu
kios ke kios lain di pasar tradisional, semasa sekolah dulu. Berbekal
pengalaman itu, ia pun memberanikan diri mengambil alih usaha sang
kakak sejak November 2008. Sebagian uang klaim asuransi jiwa mendiang
ibu pun menjadi modal awal usahanya.

107
Anak ketiga dari empat bersaudara ini mengawali langkahnya dengan
memperkaya pengetahuan soal telur asin, baik dari buku maupun bertanya
pada beberapa pengusaha yang lebih dulu terjun di bidang ini. Dari sana,
Mery menyusun sebuah peta perencanaan usaha lengkap dengan standar
kualitas telur, cara pemasaran, dan sistem manajerial karyawan.

Untuk memenuhi standar kualitas telur, Mery menjalin mitra dengan


peternak telur bebek di sekitar Karawang.Ia memberi modal, baik berupa
bibit bebek atau uang untuk membeli pakan. Tentu saja, para mitra itu
nanti harus menyetor telur bebek ke usaha telur asin milik Mery.

Dalam proses pengasinan pun, lulusan Universitas Tarumanegara ini


menggunakan bahan-bahan pilihan. Abu yang digunakan adalah abu hitam
yang berasal dari sekam padi yang telah dibakar dan terjamin
kebersihannya.Abu itu berasal dari lahan pertanian di sekitar Karawang.

Tak hanya membenahi pasok-an telur dan proses pengasinan, Mery juga
mencermati pasar telur asin yang mengenal musim sepi. Nah, di saat pasar
sedang sepi, lantaran pasokan telur asin berkurang, Mery segera memasok
telur asin buatannya dalam jumlah besar.

Sebagai pemain baru, tentu, situasi itu sangat menguntungkan. Bukan


hanya soal uang, cara tersebut juga berhasil mendongkrak merek telur
asinnya, Sumber Telur Kilau. Alhasil, setelah merek telurnya banyak dikenal,
penjualan Mery pun meningkat.

Dalam tempo setahun, Mery berhasil menggenjot penjualan hingga 1.500


butir per hari. Tak hanya itu, ia pun berhasil mengembalikan modal
usahanya.

Sayang, saat penjualan meningkat, ia kembali berhadapan dengan masalah.


Ia mendapati beberapa mitra yang ingkar menjual telur bebek untuk
pabriknya. “Saya harus sabar mencari mitra lain,” ujar Mery.
108
Lolos sertifikasi

Untuk menjaga agar pasokan telur bebek tetap stabil, Mery pun
membangun peternakan sendiri.Di peternakan tersebut, Mery memiliki
1.500 ekor bebek yang diangon di sekitar Karawang dan Garut.
Ia juga terus meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produknya.
Pada 2010, Mery mendaftarkan telur produksinya ke Departemen
Kesehatan Republik Indonesia untuk memperoleh sertifikasi kualitas
gizi.Setiap produksi, telur-telur hasil peternakan Mery dan mitranya harus
melalui beberapa tahap pengujian.Tahapan tersebut meliputi pencucian
telur, pengujian dari segi bentuk dan tingkat keretakan, penyemprotan
cairan antibakteri, serta uji laboratorium.

Kegigihan Mery mengemas ulang usahanya itu berbuah manis. Hingga saat
ini penjualan telur asin cap Sumber Telur sudah menjangkau beberapa
wilayah di Indonesia, seperti Jabodetabek, Kalimantan, Bangka Belitung,
dan Lampung. Dalam kegiatan pemasaran, Mery mendapat dukungan lebih
dari 50 distributor sesuai standar distributor ala Mery.“Mereka harus tahu
kemauan konsumen, yang asin banget atau enggak terlalu asin.Distributor
harus kenal betul dulu produknya,” terangnya.
Berkat berbagai standar ini, telur asin Mery bisa terjual 10.000 hingga
15.000 ribu butir telur per hari. Dengan harga jual berkisar Rp 1.700–Rp
2.500 per butir, setiap bulannya Merry telah dapat meraup omzet lebih dari
Rp 300 juta.

Selain menyelamatkan usaha yang hampir bangkrut, Mery juga berhasil


membuka lapangan kerja. Karyawannya telah berlipat, dari hanya empat
orang pada awalnya, kini telah mencapai 30 orang.(Meylisa
Badriyani/Kontan)

Cerpen di atas memiliki unsur-unsur intrinsik yang menarik.Tentukan unsur-


unsur intrinsik tersebut.
109
1. Tema : _________________________________
2. Tokoh dan penokohan : _________________________________
3. Alur : _________________________________
4. Latar tempat : _________________________________
5. Latar waktu : _________________________________
6. Sudut pandang : _________________________________

Pemaknaan lebih dalam


Apa yang membuat Merry Yani
sukses dalam mengembangkan
usahanya?

Apa manfaat yang dirasakan oleh


masyarakat sekitar ketika usaha
Merry Yani sukses ?
Apa kesimpulan teks cerpen
tersebut dan hikmah apa sajakah
yang kamu dapatkan dari cerita
tersebut?

110
Rubrik Penilaian
Penilaian LKS individual
No Nama Siswa Aspek Penilaian Jumlah Nilai Ket

Relevan Sikap Skor

Keterangan :
1. Relevan : Kesesuaian jawaban
2. Sikap : Tanggung jawab menyelesaikan tugasnya
Skor : Kriteria Nilai
Baik sekali =4 A = 80 - 100 : Baik sekali
Baik =3 B = 70 - 79 : Baik
Cukup =2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang =1 D = < 60 : Kurang

Nilai = Skor perolehan X 100


Skor Maksimal

Penilaian ketika diskusi kelompok


No Nama Siswa Aspek Penilaian Jml Nilai Ket

Gagasan Bahasa Sikap Skor

Keterangan :
1. Gagasan : Kreatifitas, ide dan gagasan
2. Bahasa : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
3. Sikap : Perhatian, keseriusan dalam diskusi
Skor : Kriteria Nilai
Baik sekali =4 A = 80 - 100 : Baik sekali
Baik =3 B = 70 - 79 : Baik
Cukup =2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang =1 D = < 60 : Kurang

Nilai = Skor perolehan X 100


Skor Maksimal

111
TEKS LISAN (cerpen yang dibaca guru)

Kupu-Kupu Ibu
Karya Komang Ira Puspitaningsih

Aku melihatnya.Aku melihat perempuan yang pernah kau ceritakan.


Sepulang sekolah tadi, di dekat taman, aku melihat sepasang kupu-kupu
berputar saling melingkar. Akan tetapi, mereka tak seperti kupu-kupu
dalam ceritamu, Ayah.Mereka lebih cantik.Yang satu berwarna hitam
dengan bintik biru bercahaya seperti mutiara. Yang lain bersayap putih
jernih, sebening sepatu kaca Cinderella, dengan serat tipis kehijauan
melintang di tepi sayapnya.
Aku takjub.Aku mengejarnya. Kupu-kupu itu masuk ke dalam taman,
dan aku terus saja mengikutinya. Dan ternyata kedua kupu-kupu itu
menghampiri seorang perempuan yang duduk di bangku yang agak
terpisah dari bangku-bangku taman lainnya. Kupu-kupu itu asyik berputar-
putar di atas kepala perempuan itu.
Aku tersadar. Itu perempuan yang Ayah ceritakan. Sebelum aku
sempat membalikkan badan untuk meninggalkan taman itu, ia berbicara
padaku. Aku tak menyangka. Tidak, Ayah. Ia tidak bisu seperti yang kau
bilang. Dan katamu ia seorang yang menyeramkan, hingga aku
membayangkan perempuan itu sebagai nenek penyihir. Ayah, perempuan
itu sangat cantik.Sama cantiknya dengan kedua kupu-kupu itu.Oya, dia baik
juga.Ia memintaku duduk di sisinya. Menemaninya bermain dengan kupu-
kupu itu.Dia mengajariku membelai sayap kupu-kupu.Kami bercerita

112
tentang kesukaankami masing-masing.Dan ternyata, selain menyenangi
kupu-kupu, kami juga sama-sama menyukai es krim rasa vanila dengan
taburan kacang almond, senang buah apel, dan tidur di antara banyak
bantal dan boneka.
Kau ingat ceritaku, Ning?Tentang dua ekor kupu-kupu dan seorang
perempuan yang jatuh cinta pada mereka? Ah, kurasa kau sudah lupa.
Ketika pertama kali kuceritakan ini, kau masih kecil, belum juga TK. Bahkan
aku masih ingat, kau memakai terusan jingga dengan hiasan pita merah
melingkar di pinggang, bergambar kelinci putih yang mengedipkan
matanya di bagian depan. Baju kesukaanmu saat itu.Kau berbaring di
tempat tidur.Menatapku.Menunggu dongeng pengantar tidur.Ada segaris
senyum tipis di wajah kanakmu yang hening.Sehening namamu, Ning.
Aku rindu menceritakannya lagi padamu.Sembari mengenang masa
kecilmu yang penuh cekikik geli atau rengekan manja yang sering
membuatku gemas.Anggap saja masa kecilmu tak sanggup mengingat
dongeng itu. Dan sekarang, aku akan mengingatkannya kembali untukmu,
Ning.
Setiap senja, Ning, di taman dekat sekolah, selalu ada seorang
perempuan yang duduk di sudut taman. Ketika langit mulai berwarna
jingga, ia hadir di taman itu dan selalu menunggu kedatangan dua ekor
kupu-kupu cantik. Ya, keduanya cantik.Yang seekor bersayap hijau dengan
serat-serat kecokelatan pada garis guratannya.Kira-kira seperti daging
buah avokad yang matang.Dan yang seekor lagi bersayap biru, dengan
sedikit bintik-bintik putih. Ya, mirip dengan motif tas tangan ibu di potret
keluarga yang ada di ruang tamu. Tak ada yang tahu tentang apa yang
113
dilakukannya bersama kedua kupu-kupu itu setiap senja. Lalu setelah langit
kehilangan garis jingga terakhir, kedua kupu-kupu itu pun meninggalkan
taman, sebelum malam membuat mata mereka jadi buta. Perempuan itu
pun pergi.Berjalan gontai, dengan tundukan kepala yang dalam. Seolah ia
ingin sekali melupakan seluruh hari yang pernah dijalaninya.
Orang-orang di sekitar sini tak ada yang mengenalnya.Tak ada yang
tahu namanya. Tak ada yang mengerti ia berasal dari keluarga yang mana.
Bahkan tak ada yang pernah berbicara dengannya.Walau hanya sekadar
perbincangan basa-basi tanpa perkenalan.Orang-orang tak tahu di mana
rumahnya.Kemudian setiap senja berakhir, ketika orang-orang mulai sibuk
dengan menu makan malam dengan keluarganya masing-masing,
perempuan itu seakan-akan menghilang.Tak ada jejak yang bisa
menunjukkan keberadaannya.
Bagimu mungkin tak ada yang mengherankan.Seperti juga dirimu yang
mencintai kupu-kupu.Semua berjalan seperti biasa tanpa ada kejadian yang
berarti.Sampai kemudian tersiar kabar bila perempuan itu bisu. Karena
sempat di suatu pengujung senja, saat perempuan itu meninggalkan
taman, seseorang tak sengaja melihatnya lalu menyapanya. Tapi
perempuan itu cuma mengangguk tersenyum, tanpa bicara apa-apa.
Lambat laun orang-orang mulai curiga dengan keberadaannya di
taman. Orang-orang juga heran dengan keberadaan kedua kupu-kupu
itu.Banyak yang menduga bila perempuan itu bisa berbicara dengan kupu-
kupu.Hanya dengan kupu-kupu, Ning.Orang-orang pun mulai menyiarkan
kabar bila perempuan itu memiliki ilmu hitam.Sejak itu pula orang-orang
mulai menjauhinya.
114
Tak ada yang mau datang ke taman dekat sekolah setiap senja. Orang-
orang takut akan bertemu dengan perempuan itu bila datang ke sana.
Itulah sebabnya, taman dekat sekolah selalu sunyi sebelum senja datang,
sebelum langit mengguratkan cahaya jingga di tubuhnya.
Ning, ini bukanlah dongeng seperti yang biasanya kuceritakan sebelum
kau tidur.Bukan cerita serupa Putri Rapunzel, Cinderella, Putri dan Biji
Kapri, Tiga Babi Kecil, atau cerita Serigala yang Jahat.Tapi ini benar-benar
ada. Perempuan itu betul-betul datang setiap senja ke taman dekat
sekolah. Ayah sengaja menceritakan ini agar kau tak datang ke taman
ketika kau pulang sekolah saat senja.
Ning, mengapa kau kemari lagi?Segeralah pulang. Ayahmu akan curiga
bila kau selalu pulang terlambat dari sekolah. Kau pun pasti telah
mendengar dari orang-orang tentangku.Aku memang kesepian.Gunjingan
orang-orang membuatku disingkirkan.Tapi, janganlah kau terlampau sering
datang menemuiku.Apalagi bila hanya ingin bermain dengan kupu-kupu
yang sering menemaniku.Atau sekadar ingin membawakan aku es krim
atau buah apel. Kau bisa bermain dengan kupu-kupu lain yang mungkin
lebih cantik dari kedua kupu-kupu di taman ini. Kau juga bisa makan es krim
dengan ayahmu.Sedangkan aku sudah terbiasa hidup dalam kesendirian.
Setidaknya aku masih bisa menemukan sedikit keributan di taman ini setiap
senja. Mendengar kepak sayap burung-burung yang pulang ke sarang, riuh
pepohonan menyambut malam yang membawakan selimut tidurnya, bising
binatang malam yang bersiap keluar sarang bila malam tiba.Tonggeret,
kodok, jangkrik.

115
Jujur saja, aku lebih suka sendiri.Aku tak mau merepotkanmu. Karena
suatu saat kau mungkin akan menemui kesulitan hanya karena
keberadaanku.
Aku yakin, Ning, suatu saat kau akan menemukan kupu-kupu yang kau
sukai. Yang akan selalu menemanimu. Meski ia harus mengalami kelahiran
berulang kali sebagai kupu-kupu, untuk menemanimu. Ning, aku tak ingin
orang-orang akan ikut bergunjing tentangmu, hanya karena kau
menemuiku di sini. Aku tak mau orang-orang menjauhimu, bila mereka tahu
kau pernah datang mengunjungiku.Bahkan teman-teman sekolahmu
mungkin tak mau lagi berbicara denganmu. Pulanglah, Ning. Aku juga harus
bergegas pulang.Matahari telah tampak uzur hari ini.Sudah tiba waktunya
bagi kedua kupu-kupu ini untuk tidur.
Ayah, senja tadi aku tak melihat kedua kupu-kupu itu di taman.
Mungkin mereka sedang tidur. Mungkin mereka tanpa sadar sudah
menanggalkan sayapnya, menanggalkan ruhnya, menjadi telur-telur cantik
yang akan menetas jadi ulat-ulat cantik warna-warni dan gemuk, dan
sebentar lagi bersemayam dalam kepompong putih yang rapuh lalu
menjadi kupu-kupu baru yang lebih cantik.
Ayah, aku juga tak melihat perempuan itu. Tak ada seorang pun di
taman senja tadi. Aku sudah berkeliling mencarinya.Padahal, aku sudah
membeli sebatang cokelat putih untuk kami nikmati bersama-sama. Ayah,
apa perempuan itu marah padaku? Apa perempuan itu kesal karena aku
sering mengunjunginya? Apa kunjunganku membuat perempuan itu
terganggu? Kalau ia memang marah, aku tak mengerti sebabnya. Dia tak
pernah marahpadaku.
116
Selalu tersenyum bila aku datang, mencium keningku setiap kami
berpisah di pertigaan dekat taman ketika kami pulang bersama sehabis
senja. Perempuan itu tak pernah mengatakan bila ia terganggu dengan
keberadaanku.
Memang perempuan itu pernah melarangku untuk datang
menemuinya. Perempuan itu mengatakan bila ia lebih suka sendiri. Tapi aku
tak percaya padanya. Aku yakin bila ia tak mau menemuiku karena sebab
lain. Karena biasanya wajah perempuan itu selalu tampak riang menyambut
kedatanganku. Bila aku berlari menghampirinya, tangannya akan terentang
lebar ingin memelukku. Aku tahu ia selalu menunggu kedatanganku.
Ayah, aku rindu pada kedua kupu-kupu itu.Aku juga ingin bertemu
dengan perempuan itu.Kuharap kau tidak marah bila aku sering
menemuinya.Aku sangat senang bermain dengan mereka.Jauh lebih
menyenangkan dibandingkan bermain lompat tali dengan teman-teman.
Ayah, apa kau betul-betul tak mengenal perempuan itu? Apa kau benar-
benar tak tahu di mana ia tinggal? Kumohon, antarkan aku ke sana.
Ning, lihatlah halaman rumah kita, penuh dengan kupu-kupu mungil
warna-warni yang cantik.Sayap mereka berkilauan.Tapi ada tiga kupu-kupu
yang lebih besar. Lihatlah, yang dua ekor itu seperti yang kau temui di
taman bukan? Dan yang paling besar adalah kupu-kupu yang tercantik dari
seluruh kupu-kupu itu.Aku pun baru kali ini melihat kupu-kupu seindah itu,
Ning.Warna ungu dan hijau di sayapnya berpadu sangat serasi.Caranya
mengepakkan sayap dengan pelan dan lembut.Sangat anggun, seperti
ibumu.

117
Lihat, matamu sampai berkaca-kaca melihatnya.Kau senang bukan,
sekarang kau memiliki banyak sekali kupu-kupu yang indah. Kau rindu pada
kupu-kupu, kan? Bermainlah bersama mereka, Ning. Aku yakin mereka pun
akan senang bermain denganmu.
Tidak.Aku tak ingin bermain bersama mereka.Lihatlah kupu-kupu yang
paling besar itu.Kupu-kupu itu memang yang paling cantik. Tapi, warnanya
persis sama dengan warna gaun perempuan itu ketika terakhir kali aku
menemuinya. Perempuan itu, Ayah. Aku tak mau ia berubah menjadi kupu-
kupu hanya untuk menemaniku. Biar saja kupu-kupu lainnya
meninggalkanku, asalkan perempuan itu tetap ada untukku.Aku tak ingin
bermain dengan kupu-kupu.Aku ingin perempuan itu, Ayah.Hanya
perempuan itu.Aku hanya ingin ibuku.
Yogyakarta, 2006

118
119
INFORMASI
TENTANG KEPENDUDUKAN

120
Penduduk Indonesia Saat Ini dan Masa Mendatang

Dalam rangka memberikan gambaran mengenai kondisi


kependudukan dunia dan Indonesia saat ini dan masa mendatang
yang lebih luas, berikut ini diberikan beberapa informasi
tambahan untuk para guru terkait materi kependudukan.
Informasi disajikan dalam bentuk Tanya jawab, untuk
memudahkan memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Mengapa hal ini dirasa perlu, adalah dikarenakan perubahan
kondisi penduduk akan berdampak pada kehidupan kita semua
saat ini dan generasi mendatang, kehidupan umat manusia dan
lingkungan bumi dimana kita hidup. Diharapkan dengan
mengetahui kondisi kependudukan di Indonesia khususnya, kita
semua terutama peserta didik sebagai generasi muda dapat
mempersiapkan hidupnya secara lebih baik, serta dapat
memberi makna hidup yang lebih baik kepada keluarga,
masyarakat, lingkungan dan dunia. Data kependudukan yang ada
juga dapat dimanfaatkan untuk perencanaan pembangunan
dimasa mendatang dan masing-masing kita akan memperoleh
hak berdasarkan data kependudukan yang ada.

121
Jumlah Dan Pertumbuhan Penduduk

Berapakah jumlah ideal penduduk yang bisa hidup di planet


bumi ini?

Tidak ada angka ideal yang pernah bisa diketahui dengan pasti.
Tapi perhatikan gambaran berikut ini:
 Hanya 17 % wilayah bumi yang bisa dihuni penduduk
 Hanya 14 % wilayah bumi yang bisa dipakai untuk bercocok
tana.
 Hasil perhitungan para ahli memperlihatkan bahwa jika
Indonesia menginginkan standard kehidupan seperti yang
dialami oleh masyarakat di negara maju saat ini maka
jumlah penduduk ideal di bumi adalah sekitar 4 milyar.
 Saat ini jumlah penduduk yang mendiami bumi telah
berjumlah sekitar 7.2 milyar.
 Jumlah ini akan terus bertambah menjadi 9.3 milyar pada
tahun 2050 jika program KB berhasil, dimana rata-rata
keluarga memiliki anak 2 orang, dan menjadi 10.6 milyar
jika program KB gagal.
 Yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi pada tahun
2100, jika program KB gagal maka penduduk dunia akan
menjadi 15.8 milyar. Sedangkan jika program KB berhasil
maka penduduk dunia akan tetap di sekitar 10.2 milyar.
 Saat ini menurut perhitungan para ahli kemampuan bumi
untuk mendukung keberadaan penduduk sudah 1.5 kali
kapasitas idealnya.
Pada tahun 2050 kondisi tersebut menjadi 2 kali lipat.
Sangat mengkhawatirkan.

122
Mengapa siswa harus perduli dengan keadaan penduduk
dunia?
 Kita hidup dalam satu planet bumi, apa yang terjadi di
belahan dunia lain cepat atau lambat berdampak pada kita
di Indonesia. Contoh paling nyata adalah pemanasan global
dan perubahan iklim/cuaca. Contoh lain adalah
meningkatnya kebutuhan pangan yang semakin banyak akan
mempengaruhi kehidupan kita.
 Penduduk Indonesia saat ini adalah nomor empat terbanyak
di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat.
Keberhasilan atau kegagalan Indonesia dalam mengelola
penduduknya akan berdampak pada planet bumi

Berapa jumlah penduduk Indonesia dimasa mendatang?


 Pada saat ini jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta
jiwa. Jika program KB berhasil maka jumlah penduduk
Indonesia masih akan meningkat menjadi sekitar 320 juta
pada tahun 2050 dan diperkirakan akan mencapai 421 juta
pada tahun 2050, namun jika program KB gagal maka
penduduk Indonesia diperkirakan menjadi sekitar 390 juta
pada tahun 2050 dan tentunya pada tahun 2100 akan jauh di
atas 421 juta jiwa.

Bagaimana gambaran jumlah penduduk Indonesia dari tahun


ke tahun ?
 Pada awal tahun 70-an, penduduk Indonesia baru berjumlah
119 juta.
Pada saat itu ahli kependudukan Indonesia melakukan
perhitungan bahwa jumlah penduduk Indonesia akan
meningkat menjadi sekitar 285 juta pada tahun 2000 dan
menjadi sekitar 330 juta pada tahun 2010.
 Pada awal tahun 70-an Indonesia mulai melaksanakan
program KB. Hasilnya pada tahun 2000 penduduk Indonesia
berjumlah 206 juta dan tahun 2010 berjumlah 237 juta.

123
 Keberhasilan program KB selama ini bisa menghindarkan
Indonesia dari sekitar 100 juta tambahan penduduk.
Bayangkan apa yang terjadi jika saat ini penduduk Indonesia
berjumlah sekitar 350 juta? Dengan penduduk 250 juta saat
ini saja kita sudah banyak sekali menghadapi berbagai
persoalan kehidupan.
 Ke depan, jika program KB lebih barhasil dari saat ini (rata-
rata jumlah anak per keluarga sekitar 2.1 orang) maka
jumlah penduduk Indonesia tahun 2050 berkisar antara 309-
320 juta. Jika program KB tidak menunjukkan peningkatan
(rata-rata anak per keluarga masih sekitar 2.6 orang seperti
saat ini) maka jumlah penduduk tahun 2050 akan lebih
besar dari 320 juta jiwa. Bila kondisi ekstrem KB gagal dan
rata-rata jumlah anak per keluarga lebih besar dari kondisi
saat ini (2.6 anak) maka jumlah penduduk tahun 2050 dapat
mencapai 390 juta jiwa.

Apa dampak nyata dari pertambahan penduduk?


 Pemanasan global. Data jangka panjang dari perubahan
suhu bumi memperlihatkan adanya hubungan positif antara
peningkatan suhu bumi dengan peningkatan jumlah
penduduk.
Rata-rata suhu bumi meningkat secara konsisiten sejak awal
tahun 80 an pada saat jumlah penduduk bumi juga mulai
meningkat dengan pesat.
 Kerusakan lingkungan. Peningkatan jumlah penduduk
menambah kebutuhan untuk pemukiman/tempat tinggal dan
kebutuhan hidup lainnya. Peningkatan kebutuhan
menyebabkan penduduk lebih banyak mengekploitasi alam
dan lingkungan. Penggundulan hutan dan penambangan
merupakan bentuk kegiatan manusia yang sangat umum
dilakukan. Akibatnya akan timbul berbagai bencana alam
seperti banjir atau kekeringan yang akhirnya berdampak
pada penurunan kesejahteraan dan kualitas hidup manusia.

124
 Kemiskinan. Hubungan antara kemiskinan dan jumlah
penduduk merupakan hubungan yang kompleks. Namun
banyak studi pada tingkat rumah tangga memperlihatkan
bahwa tingkat kelahiran yang rendah akan meningkatkan
pendapatan bagi perempuan (ibu). Studi lain
memperlihatkan bahwa penurunan kelahiran, akan
berdampak pada peningkatan partisipasi perempuan dalam
lapangan kerja, meningkatkan pendapatan keluarga dan
pada akhirnya mengentaskan kemiskinan. Pada tingkat
lebih umum, studi menunjukkan bahwa negara dengan
tingkat kelahiran yang tinggi memiliki pertumbuhan
ekonomi yang rendah. Mereka yang sangat miskin tidak akan
mungkin menabung dan meningkatkan kesejahteraan.
 Meningkatnya kebutuhan pangan, energi dan air. Sebagai
contoh badan PBB untuk urusan pangan (FAO)
memperkirakan bahwa kebutuhan pangan dunia pada tahun
2050 akan meningkat 70 % dari kondisi saat ini, dengan
asumsi penduduk dunia tahun 2050 adalah sekitar 9.3
miliar. Bagaimana jika penduduk dunia kemudian meningkat
menjadi 10.6 miliar? hal ini sangat mungkin terjadi bila
keperdulian terhadap program KB menurun.
 Meningkatnya kebutuhan untuk lapangan kerja,
infrastruktur, dan pelayanan dasar seperti kesehatan,
pendidikan, perumahan.

Apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik untuk


membantu bumi agar dapat menjadi tempat hidup yang
lebih layak, lebih baik, untuk kita maupun generasi
mendatang?

Banyak hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah


merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik.
Merencanakan kehidupan berkeluarga akan membantu menekan
jumlah penduduk dunia dan meningkatkan kualitas hidup kita
sendiri.

125
Dengan merencanakan kehidupan berkeluarga kita dapat
meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan keluarga
dan masyarakat dan akhirnya dapat menikmati kehidupan
dengan lebih baik.

Apa yang perlu dilakukan peserta didik dalam


merencanakan kehidupan saat ini dan masa datang?

Lakukanlah hal-hal di bawah ini:


 Menikahlah pada usia yang ideal yaitu 21 tahun untuk
wanita dan 25 tahun untuk pria.
 Melahirkanlah pada usia yang ideal yaitu 21 – 34 tahun.
 Menjaga jarak Ideal Kehamilan yaitu 2-4 tahun.
 Memperhatikan Kesehatan dan Gizi sebelum dan selama
kehamilan (seperti anemia).
 Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin pada saat
kehamilan.
 Memperhatikan kesehatan dan gizi bayi dan anak.
 Melakukan pemeriksaan rutin kesehatan bagi bayi dan anak
termasuk imunisasi.
 Mengasuh anak dengan baik.
 Melakukan komunikasi yang baik dengan orang tua anak dan
remaja.
 Mempersiapkan mental, ekonomi, sosial, dan psikologis.

Bagaimana dampak pernikahan dini terkait persoalan


kependudukan?

Pernikahan dini merupakan persoalan serius di banyak negara


berkembang dan terbelakang termasuk juga di Indonesia.
Tingginya pernikahan dini membawa dampak pada persoalan
kesehatan, kemiskinan, kesejahteraan dan juga pertambahan
penduduk yang tidak terkendali.

126
Mengapa menikah di usia muda tidak dianjurkan?
Seseorang dimungkinkan untuk menikah pada usia di bawah 20
tahun sesuai dengan Undang-undang Perkawinan No.1 tahun
1974 yang menyebutkan usia minimal menikah bagi perempuan
adalah 16 tahun dan bagi laki-laki 19 tahun.

Tetapi tetap perlu diingat Menikah membutuhkan kesiapan baik


secara fisik, mental/emosional/psikologis, serta kesiapan
ekonomi/sosial. Tujuan pernikahan salah satunya adalah untuk
melanjutkan keturunan. Artinya pasangan menikah karena ingin
memiliki anak. Persiapan untuk menuju kehamilan dan
melahirkan harus direncanakan dengan baik.

Apa yang disebut dengan kesiapan fisik?


Secara umum, seorang perempuan disebut siap secara fisik
untuk hamil jika ia telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya,
yaitu sekitar usia 21 tahun, ketika tubuhnya berhenti tumbuh.
Sehingga usia 21 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik.
Perempuan yang belum mencapai usia 21 tahun sedang berada
di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan fisik.

Apa yang dimaksud dengan kesiapan mental/ emosi/


psikologis?
Yang dimaksud dengan kesiapan mental adalah saat dimana
seorang perempuan dan pasangannya merasa telah ingin
mempunyai anak dan merasa telah siap menjadi orang tua
termasuk mengasuh dan mendidik anaknya.

Apa yang dimaksud dengan Kesiapan sosial/ekonomi?


Secara ideal jika seorang bayi dilahirkan maka ia akan
membutuhkan tidak hanya kasih sayang orang tuanya, tetapi
juga sarana yang membuatnya bisa tumbuh dan berkembang.
Bayi membutuhkan tempat tinggal yang tetap. Karena itu
remaja dikatakan siap jika ia bisa memenuhi kebutuhan dasar
seperti pakaian, makan- minum, tempat tinggal dan kebutuhan
pendidikan bagi anaknya.
127
Dalam hal ini meskipun seorang remaja perempuan telah
melampaui usia 21 tahun tetapi ia dan pasangannya belum
mampu memenuhi kebutuhan sandang pangan dan tempat
tinggal bagi keluarganya maka ia belum dapat dikatakan siap
untuk hamil dan melahirkan.

Apa yang terjadi jika seorang perempuan menikah/ hamil


pada usia sangat muda (di bawah 21 tahun)?
Karena tubuhnya belum berkembang secara maksimal, maka
perlu dipertimbangkan hambatan/kerugian antara lain:
 Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan
kehamilannya termasuk kontrol kehamilan. Ini berdampak
pada meningkatnya berbagai risiko kehamilan.
 Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami
ketidakteraturan tekanan darah yang dapat berdampak
pada keracunan kehamilan serta kejang yang berakibat pada
kematian.
 Penelitian juga memperlihatkan bahwa kehamilan usia
muda (di bawah 21 tahun) sering kali berkaitan dengan
munculnya kanker rahim.
Ini erat kaitannya dengan belum sempurnanya
perkembangan dinding rahim pada usia tersebut.

Dari pertimbangan psikologis, remaja masih merupakan


kepanjangan dari masa kanak-kanak. Kebutuhan untuk bermain
dengan teman sebaya, kebutuhan untuk diperhatikan, disayang
dan diberi dorongan, masih begitu besar sebelum ia benar-benar
siap untuk mandiri.

Wawasan berpikir remaja belum luas dan umumnya emosinya


belum cukup matang untuk bisa menghadapi kesulitan,
pertengkaran yang ditimbulkan pasangan hidup dan lingkungan
rumahtangga sekitarnya.
Hal lain yang penting adalah apakah mereka telah mampu
mandiri dalam hal ekonomi. Jika seorang perempuan harus

128
menikah pada usia yang sangat muda, maka untuk dapat
memenuhi ketiga kebutuhan di atas, dia dapat menunda
kehamilannya sampai ia berusia diatas 20 tahun. Dengan
demikian ia mempunyai peluang untuk melahirkan bayi lebih
sehat dengan cara yang lebih mudah.

Namun perlu diketahui bahwa data memperlihatkan bahwa


tingkat perceraian dari mereka yang menikah terlalu muda
sangat tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka
yang menikah di atas usia 20 tahun (untuk perempuan).
Perceraian akan membawa dampak buruk pada perkembangan
anak dan tentunya pada generasi mendatang.

Perubahan Struktur Penduduk yang Sangat


Berpengaruh pada Dinamika Kehidupan Individu,
Keluarga, Masyarakat dan Bangsa
Struktur Penduduk yang Sangat

Apakah persoalan kependudukan di Indonesia hanya


terbatas pada jumlah dan pertumbuhan penduduk saja?
Tidak. Isu kependudukan lain yang juga perlu diperhatikan oleh
kita adalah perubahan struktur umur, karena perubahan
struktur umur akan berdampak pada kehidupan kita selaku
individu, anggota keluarga, anggota masyarakat dan bangsa.

Mengapa perubahan struktur umur penduduk berdampak


pada berbagai aspek kehidupan kita ?
Karena masing-masing struktur umur penduduk memiliki
tantangan dan peluang yang berbeda, sehingga membutuhkan
penanganan yang berbeda.

129
Apakah yang terjadi apabila struktur penduduk suatu
bangsa sebagian besar adalah penduduk belum produktif ?
Penduduk dikatakan belum memasuki usia produktif pada saat
belum berusia 15 tahun. Apabila struktur umur penduduk di
suatu bangsa sebagian besar adalah penduduk belum produktif
yaitu terdiri dari balita dan anak-anak (0-14 tahun), maka masih
berada dalam pengasuhan keluarga dan usia sekolah sehingga
belum bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, sehingga masih
menjadi beban penduduk yang berusia produktif.

Selain itu pada usia belum produktif membutuhkan biaya yang


besar untuk biaya pemenuhan kebutuhan sehari-hari, biaya
pendidikan dan kesehatan, sehingga nilai investasi dan tabungan
menjadi berkurang. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan
ekonomi berjalan lambat.

Apakah yang terjadi apabila struktur penduduk suatu


bangsa sebagian besar adalah penduduk muda dan
produktif?
Apabila struktur umur penduduk di suatu bangsa sebagian besar
adalah penduduk usia remaja (berusia dan produktif (berusia
15-64 tahun) maka bangsa tersebut memiliki peluang potensial
yang dapat mendukung kemajuan suatu bangsa karena mereka
adalah kelompok yang energik, kreatif dan inovatif sehingga
mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
bangsa. Syaratnya penduduk usia muda dan produktif yang ada
harus memiliki kualitas yang prima baik fisik, mental dan
ekonomi.

Apakah yang terjadi apabila struktur penduduk suatu


bangsa sebagian besar adalah penduduk lanjut usia (lansia)
dan tidak produktif lagi ?
Apabila struktur umur penduduk di suatu bangsa sebagian besar
adalah penduduk lanjut usia (berusia di atas 60 tahun) dan non
produktif (di atas 65 tahun),

130
maka beban ketergantungan terhadap penduduk usia produktif
menjadi besar karena sebagian besar penduduk ini tidak lagi
bekerja dan memiliki penurunan fungsi fisik maupun mental
sehingga membutuhkan alokasi untuk biaya kesehatan dan
jaminan sosial.

Bagaimana kondisi struktur umur penduduk di Indonesia?


Indonesia saat ini secara potensial sangat diuntungkan dengan
besarnya jumlah dan proporsi penduduk usia muda (10-24
tahun) dan penduduk usia produktif (15-64 tahun). Jumlah
penduduk muda sangat besar yaitu berjumlah sekitar 60 juta
atau sekitar 22 persen dari total penduduk. Begitupula dengan
jumlah dan proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) di
Indonesia, yang saat ini berjumlah sekitar 120 juta

131
Tantangan dan Potensi Penduduk Usia Muda dan
Penduduk Usia Produktif

Apa keuntungan memiliki anak muda yang banyak?


Orang muda banyak menjadi inspirasi dan pelaku utama yang
berpengaruh dalam perkembangan trend. Banyak ide kreatif
yang muncul dari anak muda, seperti gaya berpakaian, aktivitas
yang semakin bervariasi, minat unik, dan gaya hidup.
Hal tersebut tentunya memiliki efek yang baik dalam
perkembangan kehidupan sehari-hari seperti ekonomi kreatif,
membuka lapangan kerja, membuat hidup berwarna dengan
segala pilihan yang ada dan sebagainya.

Apakah keuntungan tersebut secara otomatis terjadi?


Tidak. Bila berkaca dari keseharian, kita melihat banyak anak
muda dari berbagai kalangan baik artis maupun kalangan
berpendidikan yang terjebak dalam tindakan berisiko untuk
kehidupannya.
Hal tersebut tentunya juga berpengaruh untuk masa depan kita
karena mereka adalah bagian dari kita. Tindakan tersebut
adalah perilaku seksual berisiko, merokok, alkohol dan obat-
obatan terlarang dalam jumlah yang sangat memprihatinkan.
Hal tersebut berkaitan dengan pemahaman bahwa usia muda
adalah masa mencari identitas di mana para muda-mudi sedang
aktif mencoba segala sesuatu yang ada di lingkungannya dan
mudah terpengaruh.

Apa pula keuntungan jika memiliki jumlah penduduk usia


produktif yang besar?
Mari kita lihat ilustrasi ini. Ada dua rumahtangga. Rumahtangga
pertama dihuni oleh 8 orang. Ada 4 anak yang masih berusia 0
sd 5 tahun. Kemudian dalam rumahtangga tersebut juga
berdiam kakek dan nenek yang sudah berusia di atas 70 tahun.
Dalam rumahtangga tersebut hanya ada 2 orang yaitu ayah dan
ibu yang masih berusia produktif (50 dan 45 tahun). Kebetulan
ayah dan ibu tersebut bekerja.
132
Rumahtangga kedua didiami oleh 4 orang. Ada 2 anak. Anak
pertama sudah berusia 16 tahun dan anak ke dua berusia 9
tahun. Seorang ayah yang bekerja sebagai karyawan. Dan ibu
walaupun tidak bekerja namun mengelola warung di rumah.

Dari 2 rumahtangga tersebut kira-kira secara potensial yang


mana akan lebih sejahtera?. Jawaban tentu yang kedua.
Rumahtangga pertamawalaupun ayah dan ibu bekerja namun
mereka menanggung 6 orang yang belum produktif.

Sedangkan rumahtangga kedua ada 3 orang yang secara


potensial produktif menanggung hanya seorang yang belum
produktif. Untuk rumahtangga kedua walaupun ibu tidak
bekerja sebagai karyawan namun si ibudikategorikan sebagai
produktif karena bisa bekerja mengurus rumahtangga dan juga
kebetulan mengelola ekonomi keluarga. Anak pertama
walaupun juga belum bekerja menghasilkan uang namun juga
dikategorikan sebagai produktif karena bisa membantu
pekerjaan di rumah.
Nah dalam skala negara, Indonesia saat ini sangat diuntungkan
dari komposisi usia. Sekarang ini dari 100 orang produktif di
Indonesia hanya menanggung 51 orang tidak produktif. Jadi
secara potensial hal ini sangat menguntungkan sebagai
pendukung kemajuan bangsa terutama dilihat dari aspek
ekonomi. Penduduk usia produktif terutama kaum muda
merupakan kelompok yang sangat energik dan kreatif.

Kenapa masih disebut sebagai potensi?


Disebut sebagai potensi karena bermanfaat atau tidaknya
jumlah penduduk usia produktif yang besar tersebut tergantung
pada banyak hal.
1. Penduduk usia produktif tersebut harus berkualitas.
2. Mereka harus bekerja
3. Mereka bekerja dan memperoleh penghasilan yang layak
sehingga bisa menabung

133
Bagaimana kenyataannya?
Ternyata masih ada sejumlah hambatan yang sebaiknya kita
sadari bersama. Keterbatasan lapangan pekerjaan sudah sering
kita dengar bersama. Meski banyak penduduk usia produktif,
jika mereka tidak bekerja, masihkah bisa dibilang produktif?
Jika tidak, tentu hal ini amat disayangkan.

Jika demikian, apa yang jadi penyebabnya?


Salah satunya adalah daya saing kita yang belum optimal.
Kompetisi kian ketat, sudahkah kita mempersiapkan diri sebaik
mungkin? Bagaimana kita menempuh pendidikan dan pelatihan
sebelum memasuki dunia kerja? Bagaimana cara kita terus
meningkatkan kualitas dan kemampuan diri bahkan setelah
bekerja? Sejumlah pertanyaan ini yang harus kita cari solusinya
bersama.

Isu lain terkait dengan penduduk produktif kita adalah masih


minimnya semangat berwirausaha, mengembangkan usaha
sendiri. Jika lapangan pekerjaan memang terbatas, mengapa
kita tidak mencoba membuka usaha sendiri dan membuka
lapangan pekerjaan bagi orang lain? Sejumlah perusahaan
nasional sudah berhasil tumbuh dan berkembang, hingga
membuka ratusan bahkan ribuan lapangan pekerjaan setiap
tahunnya. Semua tentu berawal dari jiwa wirausaha para
pendirinya.

Jika mereka bisa, kenapa kita tidak? Pada akhirnya, keputusan


ada di tangan kita. Seberapa jauh kita mau mengembangkan
diri, menciptakan kesempatan dan menghadapi tantangan,
sehingga pada akhirnya bersama-sama berkarya demi Indonesia
yang lebih baik

134
Apa pentingnya bagi guru dan peserta didik mengetahui
kondisi ini?
Bagi guru dan siswa wawasan dan pengetahuan tentang kondisi
kependudukan ini sangat penting karena baik guru maupun
siswa termasuk ke dalam golongan penduduk usia produktif
(berusia 15-64 tahun) dan kiprah maupun peranannya sangat
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan
kemajuan bangsa.

Apa peranan yang dapat dilakukan guru sebagai individu,


anggota keluarga maupun masyarakat untuk kemajuan
bangsa?
Sebagai individu, guru harus senantiasa membekali dirinya
dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup serta
memperkuat karakter yang dimilikinya sehingga mampu
meningkatkan produktivitas dan mampu menghasilkan karya-
karya yang dibutuhkan oleh keluarga, masyarakat dan bangsa.

Apa peranan yang dapat dilakukan guru sebagai seorang


pendidik untuk kemajuan bangsa?
Sebagai seorang pendidik, guru diharapkan selalu bersemangat
untuk selalu belajar dan senantiasa meningkatkan kualitas diri
sehingga mampu membekali peserta didik dengan pengetahuan
maupun keterampilan yang dibutuhkan oleh peserta didik serta
selalu memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu
bersemangat dalam mengembangkan potensi dirinya secara
optimal melalui kegiatan postif yang ada di sekolah maupun
diluar sekolah.

Apa peranan yang dapat dilakukan peserta didik untuk


kemajuan bangsa?
Sebagai seorang peserta didik, kita harus membekali diri dengan
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk masa
depan, mengasah kreativitas dengan baik, mental yang kuat
serta mampu menjaga tubuh kita agar senantiasa sehat dan
bugar.
135
Caranya dengan senantiasa beribadah sesuai dengan agama dan
keyakinannya masing-masing, belajar dengan tekun dan
bersungguh-sungguh, mengikuti ektrakurikuler di sekolah
maupun kegiatan kepemudaan di masyarakat,
mengkonsumsi makanan yang memiliki gizi dan nutrisi yang
seimbang, melakukan olahraga secara teratur serta menghindari
perilaku berisiko dan menyimpang

Apa contoh dari perilaku berisiko dan menyimpang?


Contoh dari perilaku berisiko dan menyimpang yaitu merokok,
mimum minuman beralkohol, mengkonsumsi narkoba dan
melakukan seks bebas.

Kesuksesan, mulai dari mana ?


Sebenarnya kunci untuk menjawab pertanyaan tersebut ada
pada diri kita sendiri? Kunci tersebut terletak pada pola pikir
(mind set) kita dalam hidup. Perbuatan yang dapat berguna bagi
diri sendiri, orang tua, dan lebih besar lagi yaitu untuk
masyarakat serta negara sebenarnya mulai dari perbuatan kecil
yang kita lakukan.

Perbuatan kecil tersebut berakar pada kebiasaan dan kemauan


kita untuk bertindak. Sebagai contoh dari seorang yang pintar
dalam pelajaran. Ketika temannya ada yang membutuhkan,
dengan senang hati dia akan membantu temannya dan
temannya pun merasa beruntung memilikinya.

Coba kita bayangkan di kemudian hari, orang tersebut menjadi


sumber inspirasi untuk teman-teman serta anak les yang ia bina
selama ini. Bila dipahami lebih lanjut, ia sudah berkontribusi
pada masyarakat dan negara terkait bidang pendidikan.

136
Bagaimana Gambaran Penduduk di Masa Depan

Indonesia di masa depan akan banyak dihuni oleh penduduk


lanjut usia (Lansia). Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
semakin tua usia seseorang, ia akan mengalami penurunan
kualitas fisik, psikologis, maupun kognitif. Untuk itulah peserta
didik perlu dimotivasi untuk mempersiapkan diri menghadapi
masa lansia dan memberikan perhatian kepada para lansia
disekitar mereka saat ini.

Siapa yang termasuk golongan penduduk lanjut usia)?


Lansia adalah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas.
Kelompok lansia biasanya di bagi 3 kategori yaitu lansia muda
(60-69 tahun), lansia menengah (70-79 tahun) dan lansia lanjut
(di atas 80 tahun).

Mengapa peserta didik perlu perduli terhadap persoalan


Lansia?
 Kita semua akan menuju ke arah sana. Pernahkah kalian
membayangkan seperti apa diri kalian 50 tahun mendatang?
Jika belum pernah, sekarang coba bayangkan akan menjadi
apa kalian 50 tahun mendatang! Apakah kalian akan menjadi
sosok nenek atau kakek yang tua, lemah, sakit-sakitan dan
tidak berdaya? Atau justru kalian akan menjadi sosok nenek
atau kakek yang sehat, rajin berolahraga, dan masih sanggup
berkarya?
 Jumlah penduduk Lansia akan terus meningkat. Saat ini
jumlahnya adalah sekitar 20 juta. Diprediksi pada tahun 2030
Indonesia akan mengalami ledakan penduduk usia tua?.
Pada saat itu lansia akan berjumlah sekitar 44 juta dan akan
terus meningkat menjadi mendekati 70 juta pada tahun 2050.

137
Bayangkan, apa yang akan terjadi dengan negara kita jika
proporsi lansia yang dianggap sangat lemah, memegang proporsi
yang lebih besar dibandingkan proporsi anak muda yang dinilai
masih aktif dan mampu berkarya?

Bayangkan, apa yang akan terjadi dengan Negara kita jika


proporsi Lansia yang dianggap sangat lemah, memegang
proporsi yang lebih besar dibandingkan proporsi anak muda yang
dinilai masih aktif dan mampu berkarya.
 Untuk mengantisipasi masalah-masalah yang akan timbul di
tahun 2030 dan seterusnya kita harus mempersiapkan hari
tua yang lebih baik, lebih berkualitas, dan lebih berdaya.
 Kita harus berperan aktif untuk mengembangkan potensi
lansia yang ada di sekitar kita saat ini agar mereka masih
tetap dapat berkarya di tengah masa tua mereka.

Bagaimana gambaran Lansia di Indonesia saat ini dan masa


mendatang?
 Jumlah lansia perempuan akan semakin banyak
dibandingkan dengan lansia laki-laki seiring dengan makin
meningkatnya usia lansia. Artinya lansia yang berusia 80+
akan semakin banyak perempuannya di bandingkan dengan
laki-laki. Lansia perempuan lebih banyak yang hidup sendiri
(tidak ada pasangannya) dibandingkan dengan lansia laki-
laki.
Artinya lansia laki-laki lebih banyak yang memiliki istri
dibandingkan dengan lansia perempuan yang masih memiliki
suami. Dalam keseharian kita akan lebih banyak melihat
nenek-nenek yang hidup tanpa suaminya dibandingkan
dengan kakek-kakek yang hidup tanpa istrinya. Data tahun
2010 memperlihatkan 83 % lansia perempuan usia di atas 80
tahun berstatus janda (tanpa pasangan), dan hanya 31,8%
lansia laki-laki usia 80 tahun ke atas yang berstatus duda.
 Kebanyakan para lansia hidup dengan anaknya yang telah
berkeluarga (sekitar 40 %). Persentase ini makin meningkat
138
seiring dengan makin meningkatnya usia mereka. Sekitar 18
% lansia hidup mandiri dengan pasangannya. Sekitar 10 %
hidup sendiri. Sekitar 19% hidup bersama dengan keluarga.
Sisanya hidup dengan kelompok seperti panti jompo (data
sensus tahun 2010).
 Saat ini kebanyakan dari lansia di Indonesia berpendidikan
rendah. Ini karena wajib belajar sekolah dasar baru
diterapkan di Indonesia tahun 1973. Dengan adanya wajib
belajar 9 tahun pada awal tahun 90 an dan sekarang
dikembangkan wajib belajar 12 tahun ke depan tingkat
pendidikan lansia dipastikan akan semakin meningkat.
 Seperti juga gambaran tingkat pendidikan pada umumnya di
Indonesia, lansia laki-laki memiliki tingkat pendidikan lebih
tinggi dari perempuan.
 Peningkatan jumlah lansia di perdesaan lebih cepat
dibandingkan dengan yang diperkotaan. Kedepan
diperkirakan para lansia yang tinggal di perdesaan akan
lebih besar daripada yang diperkotaan.
 Data memperlihatkan bahwa 69 persen para lansia kita
masih bekerja (bisa disektor formal dan bisa informal).
Mereka yang berusia di atas 80 tahun yang masih memiliki
status bekerja juga cukup tinggi yaitu 22 persen.
Kebanyakan dari mereka bekerja sendiri atau bekerja
dengan keluarga tanpa dibayar.
 Arti angka ini bisa bermacam-macam. Mungkin mereka
terpaksa bekerja. Atau jika kita lihat dari kacamata positif
bahwa artinya bahwa para lansia kita masih cukup
produktif. Tidak sepenuhnya menggantungkan diri dengan
orang lain. Disamping itu dari kaca mata positif kita bisa
mengatakan bahwa dengan bekerja para lansia itu lebih bisa
memaknai hidup secara positif.

139
Apa makna data data di atas untuk kita?
Kita dapat lebih bertanggung jawab dan siap untuk beradaptasi
dengan persoalan lansia. Kita harus mempersiapkan diri dengan
baik agar mampu menjadi lansia yang lebih produktif.
Kita menjadi lebih tahu tentang tanggung jawab kita terhadap
lansia yang ada di sekitar kita mungkin di dalam keluarga kita.
Bahwa lansia yang akan lebih banyak adalah mereka yang
perempuan tentunya juga dapat memberikan pemahaman bagi
kita bagaimana menghadapi mereka.

Hal apa yang bisa kita lakukan untuk mempersiapkan diri


menghadapi isu ledakan penduduk usia tua tersebut?
Banyak hal yang bisa kita lakukan sejak saat ini, antara lain:
 Belajarlah untuk memahami kehidupan kaum lansia.
Bergabunglah dengan mereka, bantu kelemahan mereka, beri
mereka kesempatan untuk berkarya.
 Sebagai generasi muda yang nantinya akan menjadi tua, kita
harus mempersiapkan diri menghadapi hari tua kita. Lakukan
perencanaan yang matang mengenai usia pernikahan,
keuangan, serta investasi di masa depan. Lansia yang miskin
adalah salah satu isu yang cukup marak saat ini. Persiapkan
hari tuamu dengan keuangan yang memadai, sehingga di hari
tua kamu tidak perlu lagi dipusingkan mengenai masalah
ekonomi.
 Setiap orang diberikan kemampuan untuk menciptakan
sesuatu di dalam hidupnya. Tidak terkecuali kaum lansia
maupun kaum muda. Hal itu kemudian menimbulkan
pertanyaan “jika setiap manusia mampu terus berkarya
seumur hidupnya, maka kapan seseorang dinyatakan tidak
mampu lagi menghasilkan karya?” Setiap orang dengan
bantuan lingkungan sekitarnya selalu bisa menghasilkan
karya, hanya satu hal yang dapat mencegah seseorang untuk
berkarya: kematian.

140
Apa Konsekuensi Ledakan Penduduk Lanjut Usia?
Bagaimanapun produktifitas lansia (lebih-lebih makin lanjut usia
mereka) pastilah lebih rendah dibandingkan dengan mereka
yang masih berusia produktif (15-64 tahun).
Jika kelompok lansia makin banyak dan kelompok produktif
makin sedikit tentu saja akan membebani negara, apalagi jika
penduduk lansianya sangat tidak produktif seperti misalnya
sakit-sakitan. Negara harus memberikan subsidi jaminan
kesehatan dan lain sebagainya.
Pada tingkat rumahtangga/keluarga hal yang sama juga akan
terjadi. Biaya yang dikeluarkan oleh keluarga untuk kehidupan
lansia akan semakin meningkat.
Nah bayangkan jika kemudia jumlah anggota keluarga yang
bekerja lebih sedikit untuk menanggung jumlah lansia yang
lebih banyak, bagaimana kehidupan keluarga/rumahtangga
tersebut.

Apa saja kebutuhan kaum lansia sehingga mereka bisa hidup


lebih produktif?
Seperti hal nya kelompok umur lainnya, kelompok lansia juga
membutuhkan dukungan kesehatan dan gizi, interaksi sosial,
serta kebutuhan psikologis. Ketiga kebutuhan tersebut
diperlukan agar mereka masih tetap bisa berkarya di hari
tuanya.

Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan

Apa yang dimaksud urbanisasi ?


Dalam pengertian popular, urbanisasi selalu diterjemahkan
sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Sedangkan secara demografi, urbanisasi merupakan suatu
proses bertambahnya penduduk perkotaan.

141
Bertambahnya proporsi penduduk perkotaan ini disebabkan oleh
tiga faktor, yaitu: 1) Migrasi penduduk dari wilayah perdesaan
ke perkotaan;
2) Pertumbuhan alamiah penduduk perkotaan itu sendiri; 3)
adanya reklasifikasi wilayah dari perdesaan ke perkotaan.

Apa yang dimaksud dengan reklasifikasi?


Reklasifikasi wilayah adalah terjadinya perubahan karakteristik
suatu wilayah (biasanya desa) yang semula bersifat perdesaan
menjadi perkotaan.

Mengapa kita harus peduli dengan perkembangan


perkotaan?
Perkembangan perkotaan dipastikan akan semakin berdampak
pada aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, lingkungan dan
pendidikan. Perkembangan perkotaan akan mengekspansi
wilayah perkotaan yang berdampak pada berkurangnya
lingkungan persawahan dan wilayah hijau. Tanpa adanya
perencanaan tata ruang yang baik disertai perencanaan sosial
ekonomi yang memadai persoalan pemukiman, persoalan
transportasi dan wilayah-wilayah kumuh akan semakin tidak
terkendali perkembanganya. Secara ekonomis, semakin
terkonsentrasinya penduduk di daerah perkotaan akan
mendorong kebutuhan akan kesempatan kerja di sektor industri
dan jasa.

Kota apa saja di Indonesia yang penduduknya banyak (> 1


juta jiwa) ?
Kota-kota yang penduduknya sudah lebih dari 1 juta jiwa di
Indonesia adalah Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan,
Palembang, Semarang, Tangerang, Depok, Bekasi dan Makassar.

Apakah ada kota yang berkembang di luar pulau jawa ?


Di luar luar pulau Jawa, kota yang berkembang adalah Batam,
Jayapura, Pekanbaru, Sorong, Tarakan, Denpasar, Kendari,
Samarinda, Bontang, Balikpapan.
142
Apa dampak positif dan negatif dari perkembangan
perkotaan ?
Dampak Positif.
 Merupakan pusat kegiatanpemerintahan.
 Pesatnya perkembangan industi, perdagangan, pendidikan,
perumahan dan transportasi.
 Akses fasilitas umum, baik pendidikan maupun kesehatan
dekat dan lengkap.
 Banyaknya lapangan pekerjaan.

Dampak Negatif
 Berkurangnya lahan pertanian/ruang hijau
 Bertambahnya perumahan dan pemukiman kumuh
 Ketatnya persaingan kerja
 Tingginya angka kriminalitas
 Tingginya pencemaran udara, air dan tanah
 Standar hidup yang tinggi
 Mahalnya biaya pendidikan
 Kemacetan
 Perbedaan budaya, penduduk, usia di wilayah perkotaan
sering menimbulkan konflik

Apa yang perlu dilakukan peserta didik untuk mengurangi


dampak negatif dari perkembangan perkotaan?
 Pemanfaatan lahan pekarangan agar menjadi ruang hijau
 Menciptakan lapangan kerja baru
 Membekali diri dengan pendidikan dan keterampilan sebagai
bekal untuk mencari kerja atau menciptakan lapangan
pekerjaan
 Membiasakan perilaku hidup tertib (budaya antri) dan hidup
sehat dengan membuang sampah pada tempatnya.
 Menjaga dan memelihara fasilitas umum
 Menjaga lingkungan
 Mencintai dan membangun daerah dimana kita tinggal

143
Apa yang harus dilakukan agar tidak mudah tergiur pindah
ke kota ?
 Mengolah hasil pertanian, peternakan atau perikanan yang
ada didaerah/wilayah kita menjadi produk baru atau produk
khas untuk dipasarkan kewilayah perkotaan
 Membekali diri dan penduduk desa dengan pengetahuan dan
keterampilan pengolahan produk pertanian, peternakan dan
perikanan
 Menciptakan lapangan-lapangan kerja baru di wilayah
perdesaan
 Menciptakan desa-desa wisata/kampong kreatif/desa
percontohan

Seandainya harus ke kota besar, apa yang harus


dipersiapkan ?
Seandainya harus kekota besar, siapkan diris ebaik-baiknya
dengan mempunyai ijazah, keterampilan, kemampuan kerja
yang baik, kemampuan berkomunikasi yang baik, pantang
menyerah dan mau bekerja keras, mau menjalin hubungan baik
dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan budaya

144
DAFTAR PUSTAKA

BPSDMPK dan PMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2013) Modul


Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta : Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.

Hasmi, Eddy. (2013). Kerjasama pendidikan kependudukan jalur non formal :


Materi Presentasi dan Paper. Jakarta: Direktorat Kerjasama Pendidikan dan
Kependudukan BKKBN.

Hasmi, Eddy. (2013). Masa Depan Indonesia. Jakarta: Direktorat Kerjasama


Pendidikan dan Kependudukan BKKBN.

Manggala, Leo Agung. (2013). Anak Muda, Bisa Apa?, Jakarta : Direktorat
Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN.

Panjaitan, Anggita Hotna. (2013). Lansia, Siapa Bilang Sia-Sia ?, Jakarta:


Direktorat Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Lampiran Peraturan


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pitoyo, A. J. (2013). Ayo Menjadi Remaja Berkarakter : Religius, Sehat,


Cerdas, Produktif. Jakarta: Direktorat Kerjasama Pendidikan dan
Kependudukan BKKBN.

Pitoyo, A. J. (2013). Menjadi Lansia Idaman. Jakarta: Direktorat Kerjasama


Pendidikan dan Kependudukan BKKBN.

Pitoyo, A. J. (2013). Menjadi Produktf di Usia Produktif. Jakarta: Direktorat


Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN.

Pitoyo, A. J. (2013). Mewaspadai Pertambahan Penduduk yang Tidak


Terkendali dan Persebaran yang Tidak Merata. Jakarta: Direktorat Kerjasama
Pendidikan dan Kependudukan BKKBN.

145
Pitoyo, A. J. (2013). Mewujudkan Kehidupan Kota yang Ramah
Kependudukan. Jakarta: Direktorat Kerjasama Pendidikan dan
Kependudukan BKKBN.

Satriyo, Anastasia. (2013). Awas Bumi Kita Sesak, Jakarta : Direktorat


Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN.

Satriyo, Anastasia. (2013). Di sini atau Di sana ?, Jakarta : Direktorat


Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN.

Sutanto, Okki. (2013). Berkarya ? Siapa Takut !, Jakarta : Direktorat


Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN.

Internet

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.(2013). BKKBN.


Retrieved Februari 2014, from Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional: www.bkkbn.go.id

Badan Pusat Statistik. (2013). BPS. Retrieved Februari 2014, from Badan
Pusat Statistik :www.bps.go.id

Gambar-gambar diakses Januari 2014 :www.google.com

146
Ucapan Terima Kasih
Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang berpartisipasi aktif dalam memberikan masukan terhadap materi ini,
termasuk Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Nusa
Tenggara Timur beserta jajarannya serta para guru SMP yang sangat aktif pada
waktu uji coba

Provinsi Sumatera Barat

1. Nurmaini S.Pd. SMPN 12 PADANG


2. Dra. Yenni Elfita SMPN 12 PADANG
3. Yessemina Yarmia SMPN 1 PADANG
4. Desfita SMPN 1 PADANG
5. Dra. Meilisdar SMPN 1 PADANG
6. Iffaroyandi, S.Pd SMPN 8 PADANG
7. Fauzi Iskandar S.Pd. SMPN 12 PADANG
8. Drs. Nadir Hasra, M.Pd. SMPN 8 PADANG
9. Dra. Zarmalinda. SMPN 31 PADANG
10. Musda Rahmawati, S.Si. M.Pd. SMPN 31 PADANG
11. Dra. Yohanora. DINAS PENDIDIKAN PADANG

Provinsi Nusa Tenggara Timur

1. Demsiana Sensi, S.Pd. SMPK SANCTA FAMILIA


2. Laurentia Kleopatra Lim, S.Pd. SMPN 8 KUPANG
3. Victoria Almet SMPN 8 KUPANG
4. Anastasia Dwi Astuti, S.Pd. SMPN 8 KUPANG
5. Vincentia Saluat, S.Pd. SMPK ST. THERESIA KUPANG
6. Elisabeth Da Silva, S.Pd SMPK SANCTA FAMILIA
7. Yustina Masri SMPK SANCTA FAMILIA
8. Yohanes Habaetoehaq, S.Ag. SMPK SANCTA FAMILIA
9. Seprianus Liunesi, S.Pd. SMPN 8 KUPANG
10. Ahmad, S.Pd. SMPN 8 KUPANG
11. Sardi Lasarus Laak, S.Pd. M.Fis. SMPK ST. THERESIA KUPANG

147

Anda mungkin juga menyukai