ISBN : 978-602-1564-16-5
304.607 1
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-
Nya, materi pembekalan guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam
pengintegrasian pendidikan kependudukan dengan kurikulum 2013 dapat
terselesaikan. Materi ini merupakan salah satu materi pendidikan
kependudukan yang dikembangkan oleh Direktorat Kerjasama Pendidikan
Kependudukan BKKBN tahun 2014.
Maksud dari disusunnya buku ini sebagai materi generik tentang isu-
isu kependudukan yang dapat disampaikan dalam Pendidikan dan
Pelatihan (DIKLAT) guru. Sehingga guru-guru memiliki wawasan mengenai
persoalan kependudukandan pada gilirannyaakan menjadikan isu
kependudukan sebagai salah satu bahan/soal dalam mata pelajaran yang
diajarkan kepada peserta didik.Tema/topik yang dibahas pada materi ini
merupakan isu aktual dari permasalahan kependudukan saat ini dan
beberapa tahun yang akan datang.
Semoga materi pembekalan ini dapat memberikan manfaat,
sehingga isu-isu kependudukan pada akhirnya dapat menjadi nilai yang
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
iii
Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan 33
Ayo Kita Membangun Desa 35
Mewujudkan Kehidupan Kota yang Ramah 37
Kependudukan
iv
A. KONDISI KEPENDUDUKAN INDONESIA
Selain sumber daya alam yang kaya, Indonesia juga akan memiliki
penduduk usia produktif yang tinggi. Diperkirakan pada tahun 2010 - 2020
penduduk usia produktif akan lebih dari 46 juta jiwa (BPS). Hal ini menjadi
peluang dan kekuatan untuk dapat tumbuh menjadi bangsa dan Negara
yang unggul. Oleh karena itu penduduk usia produktif harus memiliki
1
pendidikan dan keterampilan yang cukup agar tidak menjadi sumber
malapetaka bagi bangsa Indonesia.
2
B. DESKRIPSI SLIDE PRESENTASI
Tujuan Slide 1
a. Guru memahami tentang latar belakang adanya materi pembekalan ini.
b. Guru dapat mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam pembelajaran di
kelas.
Slide ini menerangkan tentang latar belakang dan tujuan disusunnya materi
pembekalan guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam
pengintegrasian pendidikan kependudukan dengan kurikulum 2013.
3
Hal yang melatarbelakangi kegiatan pembekalan materi ini adalah 1)
Pentingnya mengetahui isu kependudukan, fenomena dan dampaknya
dalam berbagai aspek kehidupan; 2) Peran strategis guru dalam
menanamkan pengetahuan, sikap, perilaku responsif dan adaptif dalam
menghadapi situasi kependudukan kepada peserta didik; 3)Isu
kependudukan dapat diintegrasikan dengan kurikulum 2013 dalam proses
pembelajaran.
4
Tujuan Slide 2
1. Guru memahami kondisi kependudukan di Indonesia
2. Guru mengetahui tentang 5 isu aktual dari permasalahan kependudukan
maupun beberapa tahun ke depan.
Slide di atas menggambarkan kondisi kependudukan Indonesia yang
menjadi dasar dibahasnya isu-isu aktual dari permasalahan kependudukan
saat ini maupun beberapa tahun ke depan.
5
Adapun gambaran kondisi kependudukan Indonesia adalah :
1. Penduduk Indonesia sangat besar dan masih akan bertambah sampai
dengan tahun 2050. Meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan
kebutuhan pokok semakin meningkat, sehingga mendorong eksplorasi
sumber daya alam dan energisecara besar-besaran dalam memenuhi
berbagai macam kebutuhan. Jika jumlah dan pertumbuhan penduduk
tidak dikendalikan dengan baik, maka akan terjadi masalah dalam
berbagai aspek kehidupan.
2. Jumlah penduduk usia remaja akan terus bertambah, diperkirakan
pada tahun 2025 jumlahnya lebih dari 47 juta jiwa. Sementara kondisi
remaja di sekitar kita menghadapi banyak permasalahan seperti
penggunaan narkoba, pergaulan bebas tawuran dan sebagainya.
3. Meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk usia produktif sampai
dengan tahun 2030 merupakan potensi pembangunan jika dikelola
dengan baik.Penduduk usia produktif harus dibekali dengan pendidikan
dan keterampilan yang cukup agar dapat bersaing dalam mencari
pekerjaan ataupun menciptakan lapangan kerja sendiri.
4. Meningkatnya penduduk lanjut usia setelah tahun 2030harus
dipersiapkan dengan baikmelalui kegiatan dan perilaku positif sejak
usia remaja sehingga diharapkan ketika memasuki lanjut usia akan
menjadi lansia tangguh yang religius, sehat, aktif dan berkarya.
5. Persentase jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan akan
meningkatkan jumlah penduduk perkotaan.Perkembangan perkotaan
yang tidak terkendali menimbulkan banyak permasalahan sosial,
ekonomi dan lingkungan.
6
Tujuan Slide 3
a. Guru dapat menjelaskan jumlah dan pertumbuhan penduduk di Indonesia
yang terus meningkat.
b. Guru dapat memperoleh gambaran tentang proyeksi penduduk terbesar
dunia
Slide ini membahas isu kependudukan yang pertama yaitu: Jumlah dan
pertumbuhan penduduk.
Penduduk Indonesia diperkirakan pada tahun 2010 (237 juta jiwa), pada
tahun 2025 (270 juta jiwa) dan tahun 2050 (309 juta jiwa). Hal ini
menggambarkan bahwa jumlah penduduk Indonesia akan terus naik.
Diperkirakan sampai tahun 2050, Indonesia akan menjadi Negara ke-6
dengan penduduk terbesar di dunia.
7
Adapun urutannya adalah sebagai berikut :
8
Tujuan Slide 4
9
2. Semakin banyaklimbah rumah tangga dan industri, berpengaruh
terhadap pencemaran lingkungan. Jika tidak disikapi dengan bijak,
maka akanmengakibatkan pencemaran udara, air maupun tanah.
Kepedulian dan tata kelola sampah harus dilakukan mulai dari diri
sendiri dengan membuang sampah pada tempatnya dan mulai
memilah,memilih serta mendaur ulang sampah.
10
Tujuan Slide 5
a. Guru mengetahui usia menikah ideal
b. Guru memahami solusi mengendalikan jumlah dan pertumbuhan
penduduk
Dari data UN, INED yang memprediksikan bahwa pada tahun 2050 Indonsia
akan menjadi Negara ke-6 dengan jumlah penduduk terbanyak dunia.
Pertambahan jumlah penduduk akanmenimbukan banyak permasalahan
yang harus kita hadapi bersama.
11
Beberapa solusi untuk mengendalikan jumlah dan pertumbuhan penduduk
adalah :
1. Merencanakan Menikah Usia Ideal
Menurut BKKBN batasan usia ideal untuk menikah bagi perempuan 21
tahun, sedangkan untuk laki-laki diatas 25 tahun. Salah satu faktor
meningkatnya jumlah penduduk adalah pernikahan dini.Remaja yang
menikah di usia dini sebenarnya belum memiliki kematangan secara
fisik dan psikologis untuk hamil, melahirkan ataupun menjadi orang
tua, belum memiliki bekal pengetahuan, perencanaan, tanggung
jawab, pengendalian emosi dan kemandirian. Akibatnya muncul
problematika dalam pernikahan seperti belum memiliki
pekerjaan, kurang bertanggung jawab terhadap pasangan yang
akhirnya menyebabkan perceraian di usia muda.
2. Merencanakan Kehamilan
Dalam merencanakan kehamilan harus diperhatikan faktor usia dan
kesehatan pasangan. Hindarilah 4 T:
Terlalu Muda untuk hamil.
Terlalu Tua, resiko kehamilan semakin tinggi seiring bertambahnya
usia.
Terlalu sering, perbedaaan usia anak yang sangat
dekatmenimbulkan permasalahan fisik dan psikologis terhadap
anak maupun orang tuanya.
Terlalu banyak, jumlah anak yang banyak jika tidak dipersiapkan
pendidikannya dengan baik, maka akan menjadi masalah.
12
Tujuan Slide 6
Berikut ini adalah data tentang proyeksi jumlah remaja yang terus
meningkat jumlahnya.
2010 43.551.815
2015 44.874.142
2020 46.236.619
2025 47.640.463
2030 49.061.153
2035 50.481.843
2040 51.902.533
2045 53.323.223
2050 54.743.913
Tabel Jumlah Remaja Indonesia Tahun 2010-2050(Sumber : BPS)
14
Tujuan Slide 7
Sekecil apapun potensi yang ada pada remaja harus dibina dan
dikembangkan dengan baik.Dengan persiapan dan pendidikan yang baik,
diharapkan dapat menciptakan remaja berprestasi yangmempunyai
karakter positif.
Masa remaja merupakan masa yang rentan, dimana remaja memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi dalam berbagai aktivitas dan mencari pengalaman
baru.Perkembangan teknologi yang tumbuh sangat cepat yang tidak
diimbangi dengan pendidikan agama dan pengetahuan yang baik,
mengakibatkan permasalahan remaja semakin kompleks.Adapun
gambaran permasalahan remaja yang negatif di sekitar kita, diantaranya
memiliki sifat malas,putus sekolah, terlibat tawuran, suka merokok, minum-
minuman keras, narkoba, melakukan seks bebas.
16
Tujuan Slide 8
Guru dapatmendorong peserta didik agar memiliki karakter dan kegiatan
positif.
17
Agar remaja memiliki sikap dan perilaku yang baik, maka remaja perlu
dibekali dengan kegiatan-kegiatan dan pendidikan positif seperti :
18
Tujuan Slide 9
Guru mengetahui pengertian penduduk usia produktif dan hubungannya
dengan ketenagakerjaan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, usia produktif adalah usia ketika
sesorang masih mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu. Menurut BPS
batasan usia produktif adalah 15-64 tahun.
19
Penduduk usia produktif adalah mereka yang kreatif, energik dan memiliki
banyak karya yang dicerminkan dengan kerja keras, kerja cerdas, bersikap
mandiri serta visioner atau memiliki pandangan hidup dan wawasan ke
depan. Untuk itu memasuki usia produktif adalah keharusan yang akan
dihadapi setiap orang, namun menjadi produktif adalah pilihan setiap
orang.
20
BONUS DEMOGRAFI
Indonesia
sedang menikmati
bonus demografi
dan akan memasuki
masa keemasan
(widows of
opportunity)
sebagai pendukung
kesejahteraan dan
kemajuan bangsa
Bonus demografi adalah kondisi dimana rasio ketergantungan (dependency ratio) yaitu perbandingan antara
jumlah penduduk usia non produktif (0-14 tahun ditambah dengan 64+) dengan penduduk usia produktif
(15-64 tahun) menurun secara berkelanjutan.
Jendela peluang (window of opportunity) adalah tingkat ketergantungan berada pada kondisi yang sangat
rendah sebelum kemudian meningkat seiring dengan meningkatnya proporsi penduduk lanjut usia. Periode
tersebut merupakan masa keemasan untuk menjadikan faktor demografi sebagai pendorong kemajuan
bangsa
Tujuan Slide
Guru dan peserta didik memahami perubahan struktur umur yang terjadi
pada tahun 1950-2050 dan dapat mengoptimalkan potensi jendela peluang
(windows of opportunity) tersebut.
Indonesia saat ini sedang menikmati bonus demografi, yang dimulai sejak
awal tahun 90-an. Kondisi ini merupakan dampak jangka panjang dari
program KB yang mulai dilaksanakan secara nasional sejak tahun 70an.
Dinamika perubahan struktur umur ini berdampak pada menurunnya
proporsi penduduk non produktif dan meningkatnya proporsi penduduk
usia produktif.
21
Secara potensial, kondisi ini sangat baik untuk mendukung kemajuan
bangsa.
22
Tujuan Slide 11
Guru memahami pentingnya pendidikan dan keterampilan untuk penduduk
usia produktif
Berdasarkan data BPS tahun 2013, bahwa jumlah angkatan kerja maksimal
121.9 juta jiwa dengan angka pengangguran sebanyak 11.9 juta jiwa dan
jumlah yang bekerja 114.02 juta jiwa
24
Tujuan Slide 12
Guru mengetahui batasan penduduk lanjutusiadan pentingnya lansia
berkualitas.
Proses penuaan adalah proses alami yang akan dialami oleh setiap
manusia, tentunya berdampak pada faktor psikologis, ekonomi, sosial, dan
terutama kesehatan, karena dengan semakin bertambahnya usia, fungsi
organ tubuh akan semakin menurun baik karena faktor alamiah maupun
penyakit.
Beberapa tahun ke depan, kita akan menjadi bagian dari penduduk lanjut
usia, oleh karena itu persiapkan sedini mungkin untuk menjadi lansia yang
religius, bahagia, sejahtera dan produktif. Yang ditunjukkan dengan
indikator sehat fisik, sosial, psikologis dan mandiri secara ekonomi.
26
Tujuan Slide 13
Guru memahami kondisi penduduk lanjut usia di Indonesia.
27
Pemberdayaan penduduk lansia merupakan salah satu upaya menunjang
kemandirian lansia, baik dari aspek ekonomis, pemenuhan kebutuhan
psikologi, sosial dan kesehatan. Dengan bekal pendidikan dan pelatihan
yang memadai, diharapkan para lansia dapat mandiri dan siap menghadapi
hari tuanya.
28
Tujuan Slide 14
Guru memahami apa yang harus dipersiapkan peserta didik agar menjadi lansia
positif.
Slide ini menggambarkan apa yang harus dipersiapkan peserta didik sejak
usia muda.
29
Kehidupan masa muda merupakan aset di masa tua, hal terpenting adalah
menjaga kesehatan dengan cara menjalankan pola hidup sehat, yaitu :
30
Tujuan Slide 15
Guru memahami apa yang harus dilakukan peserta didik terhadap penduduk
lanjut usia.
Slide ini menggambarkan apa yang harus dilakukan oleh peserta didik
terhadap penduduk lanjut usia.
Menjadi lansia adalah sesuatu yang pasti terjadi. Sayangilah mereka dengan
melakukan 4 M, yaitu :
1. Mendengarkan
Penduduk lanjut usia kaya sekali akan pengalaman hidup. Dengan
mendengarkan cerita mereka, maka peserta didik dapat mengambil
hikmahnya.
31
Ketika mereka memberikan nasehat, maka dengarkanlah karena
bagaimanapun juga mereka ada orang tua yang harus dihormati.
2. Memperhatikan
Dengan memperhatikan apa-apa yang akandilakukan maupun yang
diperlukan oleh penduduk lanjut usia, merupakan wujud rasa sayang
terhadap mereka.
3. Memberikan semangat
Penduduk lanjut usiasering kali kurang bersemangat dalam
menjalankan aktivitas keseharian. Peserta didik diharapkan dapat
meluangkan waktu untuk bercakap-cakap, menghibur dan memberikan
semangat kepada mereka untuk menjalani hidup.Turut mendukung
aktivitas olahraga, pengembangkan potensi dan minatnya, sehingga
mereka merasa sehat dan berguna.
4. Membantu pekerjaannya
Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan fisik semakin menurun
dan tenaga pun berkurang. Sehingga para lansia memiliki banyak
keterbatasan untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan
tertentu.Peserta didik dapat membantu mereka ketika berjalan,
menyeberang jalan, mengambilkan sesuatu, membawakan barang
bawaannya dan lain sebagainya.
32
Tujuan Slide 16
33
perdesaan ke perkotaan; (2) pertumbuhan alamiah penduduk perkotaan
itu sendiri; dan (3) adanya reklasifikasi wilayah dari perdesaan ke
perkotaan. Dengan demikian, secara demografis, urbanisasi tidak sama
dengan migrasi dari perdesaan ke perkotaan, meski didalamnya terdapat
proses migrasi perdesaan ke perkotaan. (Shrock dan Siegel,1976)
34
Tujuan Slide 17
Desa memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, yang umumnya
bergerak di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.Desa juga
mempunyai potensi sumber daya manusia yang produktif, memiliki
semangat gotong royong yang tinggi, lembaga sosial, organisasi sosial dan
aparatur desa.
35
Dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki,
wilayah desa dapat berkembang.Tantangan di desa seperti kurangnya
fasilitas transportasi, kualitas dan fasilitas pendidikan, serta teknologi, bisa
menjadi peluang bagi pemuda kreatif yang mengembangkan diri menjadi
wirausaha.
Jangan mudah tergiur untuk pindah ke kota, karena desa memiliki potensi
untuk berkembang lebih maju. Seperti halnya Goris Mustaqim yang
mengajak para pemuda di desanya untuk menjadi wirausaha muda.Juga
seperti Merry Yani yang pulang kampung dan mengembangkan usaha telur
bebek milik keluarganya.
36
Tujuan Slide 18
Guru dapat mendorong peserta didik dalam menyikapi masalah urbanisasi dan
perkembangan perkotaan.
Slide ini menjelaskan tentang sikap yang harus dilakukan dalam
menghadapi masalah urbanisasi dan perkembangan perkotaan,
diantaranya adalah :
Hidup rukun
Migrasi penduduk desa ke kota dengan latar belakang karakter dan
budaya yang berbeda, sering kali menimbulkan perselisihan atau
konflik antara penduduk pendatang dengan penduduk lokal. Untuk
menciptakan kerukunan masyarakat, dimulai dengan saling
menghormati,menghargai perbedaan, dan saling bekerja sama.
37
Meningkatkan pendidikan dan keterampilan
Wilayah perkotaan memiliki peluang yang lebih banyak dalam
menyediakan lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan kota menjadi
tujuan dalam mencari pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik.
Ketatnya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan, menuntut
penduduk untuk memiliki pendidikan dan keterampilan yang cukup.
Melestarikan lingkungan
Agar tercipta kota yang bersih, rapi, indah dan nyaman, penduduk
harus meningkatkan kepedulian dan perhatiannya terhadap masalah
lngkungan, dengan cara membuang sampah pada tempatnya, memilah
dan mengolah sampah, membersihkan rumah dan lingkungan
sekitarnya, menanam pohon atau tanaman, menghemat penggunaan
air dan listrik.
Menjaga fasilitas umum
Pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas umum bagi
masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan.Fasilitas umum tersebut
harus dijaga dan dipelihara dengan baik, agar dapat dimanfaatkan
dalam jangka waktu yang cukup lama.
Tertib
Salah satu permasalahan yang sering dihadapai di wilayah perkotaan
adalah kemacetan lalu lintas yang terjadi karena semakin
bertambahnya jumlah penduduk dan kendaraan. Mobilitas dan
kesibukan penduduk kota yang sangat tinggi, menyebabkan sikap tidak
mau mengalah. Agar tercipta ketertiban yang lebih baik, mulailah
berperilaku tertib, antri dan tidak seenaknya sendiri.
38
C. STRATEGI MENGINTEGRASIKAN MATERI
KEPENDUDUKAN DALAM KURIKULUM 2013UNTUK SMP
Tujuan Slide 19
39
Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana
mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini
dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi
beban.
Untuk mencapai target dan titik tekan pembelajaran pada kurikulum 2013,
proses pembelajaran di SMP dilakukan dengan model mata pelajaran,
tematik terpadu (IPA dan IPS) serta melalui pendekatan saintifik dan
menggunakan penilaian autentik.
Mengamati
Menanya
Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau
memandu peserta didiknya belajar dengan baik.Ketika guru menjawab
pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong peserta
didikuntuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.
Menalar
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk
menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif.
Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih
41
aktif daripada guru.Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan
sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik
harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau
substansi yang sesuai. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan
proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta
mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Membentuk Jejaring/Mengkomunikasikan
Membentuk jejaring dapat diartikan peserta didik harus bisa
mengembangkan kemampuan interpersonalnya dengan
mengkomunikasikan gagasan, pendapat dan kesimpulannya kepada
peserta didik yang lain. Selain itu dapat bekerja sama/berkolaborasi dalam
berbagai kegiatan pembelajaran.
42
D. LANGKAH MENGINTEGRASIKAN ISU KEPENDUDUKAN
DENGAN KURIKULUM 2013
43
Untuk mengintegrasikan isu kependudukan dengan kurikulum 2013, diawali
dengan pemetaan kompetensi dasar dan mata pelajaran yang dapat
diintegrasikan dengan isu kependudukan. Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :
44
Dalam menginventarisasi kompetensi kurikulum 2013, berfokus pada
kompetensi inti dan kompetensi dasar ranah pengetahuan (KI-3, KD-3)
serta kompetensi inti dan kompetensi dasar ranah keterampilan (KI-4,
KD-4) yang terdapat di masing-masing mata pelajaran.
3. Mengkaji silabus
Dalam kurikulum 2013, silabus sudah disediakan oleh pemerintah, guru
hanya mengembangkan kompetensi dasar ke dalam indikator
pencapaian kompetensi yang dituangkan ke dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
45
4. Menyusun RPP
Dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) perlu
diperhatikan ketika mengembangkan indikator pencapaian
kompetensi. Untuk kompetensi dasar kesatu (KD-1) tentang sikap
sprititual dan kompetensi dasar kedua (KD-2) tentang sikap sosial,
indikatornya tidak dikembangkan karena dicapai melalui proses
pembelajaran tidak langsung. Adapun yang dikembangkan ke dalam
indikator pencapaian kompetensi cukup KD-3 mengenai pengetahuan
dan KD-4 keterampilan, karena keduanya dicapai melalui proses
pembelajaran langsung.
5. Menyiapkan materi
Materi harus selaras dengan silabus dan RPP yang telah disusun. Untuk
bahan materi dapat menggunakan buku siswa dan buku guru
kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan serta materi tentang isu-isu kependudukan yang
diterbitkan oleh BKKBN. Selain itu dapat juga diperkaya dari berbagai
sumber informasi, seperti koran, majalah, internet dan buku lainnya
yang relevan.
46
E. CONTOH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
YANG SELARAS DAN DAPAT DIINTEGRASIKAN
47
Semua mata pelajaran memiliki kompetensi inti yang sama, yaitu :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.
48
Adapun contoh kompetensi dasarnya yang selaras dan dapat
diintegrasikan dengan pendidikan kependudukan adalah :
KELAS 7
Mata Pelajaran : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Isu Kependudukan :
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
3. Penduduk Usia Produktif
5. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan
Kompetensi dasar :
1.3 Menghargai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan
manusia dan lingkungannya.
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan
interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya.
3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan
kehidupan manusia.
4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi
manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di
lingkungan masyarakat sekitar.
49
Mata Pelajaran : PPKn
Isu Kependudukan :
2. Penduduk Usia Muda di Indonesia
3. Penduduk Usia Produktif
4. Penduduk Lanjut Usia
Kompetensi dasar :
1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlaq mulia dalam kehidupan di sekolah dan
masyarakat.
2.2 Menunjukan perilaku sesuai norma-norma dalam berinteraksi
dengan kelompok sebayadan masyarakat sekitar
3.4 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
50
2.3 Memiliki perilaku kreatif, tanggung jawab dan santun dalam
mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu masalah yang
terjadi pada masyarakat.
3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,
eksplanasi dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek baik melalui lisan maupun
tulisan.
51
4.12 Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan
lingkungan sekitarnya.
4.13 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan
memberikan usulan penanggulangan masalah.
52
3.8 Memahami tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks
lisan dan tulis untuk menyebutkan tingkah laku/tindakan/fungsi dari
orang/binatang/benda.
4.8 Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyebutkan tingkah
laku/tindakan/fungsi dari orang, binatang dan benda dengan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
53
KELAS 8
Mata Pelajaran : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Isu Kependudukan :
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
3. Penduduk Usia Produktif
5. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan
Kompetensi dasar :
1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia
dan lingkungannya.
2.3 Menunjukkan perilaku peduli, gotongroyong, tanggungjawab dalam
berpartisipasi penanggulanganpermasalahan lingkungan hidup.
3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu dalam lingkup nasional serta perubahan dan keberlanjutan
kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan
politik).
4.3 Menyajikan hasil pengamatan tentang bentuk-bentuk dan sifat
dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya,
dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar.
54
Mata Pelajaran : PPKn
Isu Kependudukan :
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia
3. Penduduk Usia Produktif
4. Penduduk Lanjut Usia
Kompetensi dasar :
1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan
berakhlak mulia dalam kehidupan di lingkungan sekolah,
masyarakat, bangsa dan negara.
2.3 Menunjukkan sikap kebersamaan dalam keberagaman masyarakat
sekitar.
3.4 Membedakan norma dan kebiasaan antardaerah di Indonesia.
4.4 Melaksanakan hasil pengamatan tentang norma, dan kebiasaan
yang berlaku dalam masyarakat Indonesia.
55
2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun dalam berdebat
tentang kasus atau sudut pandang.
3.1 Memahami teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur,
dan cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan.
4.1 Menangkap makna teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita
prosedur, dan cerita biografi baik secara lisan maupun tulisan.
56
4.9 Menyajikan data, informasi, dan mengusulkan ide pemecahan
masalah untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan zat aditif
dalam makanan dan minuman serta zat adiktif-psikotropika.
57
peristiwa, sangat pendek dan sederhana.
4.6 Menyusun teks recount lisan dan tulis, sangat pendek dan
sederhana, tentang pengalaman/kegiatan, kejadian/peristiwa,
dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dan unsur
kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks.
58
KELAS 9
Mata Pelajaran : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Isu Kependudukan :
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
3. Penduduk Usia Produktif
5.. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan
Kompetensi dasar :
1.3 Mensyukuri karunia Tuhan YME yang telah memberikan
kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk melakukan perubahan
dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik.
2.3 Memiliki rasa tanggungjawab, peduli, percaya diri dalam
mengembangkan pola hidup sehat, kelestarian lingkungan fisik,
budaya, dan peninggalan berharga di masyarakat.
3.1 Menerapkan aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu dalam mewujudkan kesatuan wilayah Nusantara yang
mencakup perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia
(ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik).
4.3 Merumuskan alternatif tindakan nyata dan melaksanakannya
sebagai bentuk partisipasi dalam mengatasi masalah lingkungan
alam, sosial, budaya, dan ekonomi sebagai akibat adanya dinamika
interaksi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
59
Mata Pelajaran : PPKn
Isu Kependudukan :
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia
3. Penduduk Usia Produktif
4. Penduduk Lanjut Usia
Kompetensi dasar :
1.1 Menghayati perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan
berakhlak muliadalam kehidupan di lingkungan pergaulan antar
bangsa.
2.3 Menunjukkan penghargaan terhadap keluhuran nilai-nilai Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa.
3.4 Mengemukakan perbedaan baik dan buruk dalam bertutur kata,
berperilaku, dan bersikap sesuai dengan kandungan nilai dan moral
Pancasila.
4.4 Menampilkan contoh sikap, tutur kata, dan perilaku yang baik,
sesuai dengan kandungan nilai dan moral Pancasila dalam pergaulan
hidup sehari-hari di masyarakat, bangsa dan negara.
60
Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Isu Kependudukan :
2.. Penduduk Usia Remaja di Indonesia
3. Penduduk Usia Produktif
4. Penduduk Lanjut Usia
Kompetensi dasar :
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa
Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya.
2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun dalam membantah
sebuah sudut pandang tentang suatu masalah.
3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan
rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan.
4.1 Menangkap makna teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan,
dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan.
61
Mata Pelajaran : IPA
Isu Kependudukan :
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
5. Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan
Kompetensi dasar :
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem dan peranan
manusia dalam lingkungan serta mewujudkannnya dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi penghargaan kepada orang yang
menjaga kelestarian lingkungan.
3.10 Membedakan proses dan produk teknologi yang merusak
lingkungan dan ramah lingkungan.
4.8 Menyajikan data dan informasi tentang proses dan produk teknologi
yang tidak merusak lingkungan.
62
3.4 Memahami perbandingan bertingkat dan persentase, serta
mendeskripsikan permasalahan menggunakan tabel, grafik, dan
persamaan.
4.2 Menggunakan konsep perbandingan untuk menyelesaikan masalah
nyata mencakup perbandingan bertingkat dan persentase dengan
menggunakan tabel, grafik, dan persamaan.
63
Mata Pelajaran : PJOK
Isu kependudukan :
2. Penduduk Usia Remaja di Indonesia
Kompetensi dasar :
1.1 Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianut dalam
melakukan aktifitas jasmani, permainan dan olahraga.
2.8 Memiliki perilaku hidup sehat.
3.1 Memahami pola pengembangan kesehatan mental.
4.7 Mempraktikkan lima komponen kebugaran jasmani terkait
kesehatan dan keterampilan berdasarkan norma instrumen yang
digunakan.
64
F. MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
65
Berikut Ini adalah contoh RPP IPS KELAS 7yang terintegrasi dengan isu
kependudukan :
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
66
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1.3 Menghargai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan
manusia dan lingkungannya.
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan
interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya.
3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan
kehidupan manusia.
4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi
manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di
lingkungan masyarakat sekitar.
67
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui penugasan individu dan diskusi kelompok, siswa dapat :
1. Menjelaskan jumlah penduduk dan menghitung kepadatan
penduduk di Indonesia.
2. Memperkirakan dampak peningkatan jumlah penduduk dan
kepadatan penduduk.
3. Menguraikan komposisi penduduk berdasarkan pendidikan, agama,
bidang usaha, wilayah geografis dan perkotaan.
4. Mencari alternatif upaya pemecahan masalah kependudukan di
Indonesia.
5. Menunjukkan perilaku bertanggungjawab terhadap tugas individu
dan kelompoknya serta peduli terhadap masalah kependudukan.
E. Materi Ajar
1. Jumlah penduduk, luas wilayah dan kepadatan penduduk
Indonesia.
2. Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan, agama, bidang
usaha, wilayah geografis dan perkotaan.
68
Metode : Diskusi kelompok dengan model Student Teams
Achievement Division - STAD (pertemuan ke-1)
dan Jigsaw (pertemuan ke-2).
H. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Pertemuan ke-1 (2x40 menit) 80 menit
a. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka 10 menit
pelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa bersama. (religius)
b. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai
selama pembelajaran. (rasa ingin tahu)
c. Menyampaikan secara singkat garis besar
materi yang akan disajikan selama
pembelajaran.
d. Memberikan motivasi pada siswa untuk aktif
dalam pembelajaran.
Inti 60 menit
a. Mengobservasi sebuah fenomena 5 menit
keseharian yang ditayangkan dalam bentuk
gambar. (mengamati)
b. Tanya jawab tentang makna gambar 5 menit
tersebut dihubungkan dengan isu
kependudukan. (menanya)
69
c. Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok 5 menit
dengan anggota kelompok ± 4 orang yang
heterogen kemampuan, gender, suku dan
agama. Kemudian membagikan LKS untuk
dikerjakan dalam kelompok masing-masing.
Kelompok 1 dan 5 mengerjakan soal no. 1
Kelompok 2 dan 6 mengerjakan soal no. 2
Kelompok 3 dan 7 mengerjakan soal no. 3
Kelompok 4 dan 8 mengerjakan soal no. 4
d. Pelaksanaan diskusi kelompok (siswa 15 menit
70
presentasi.
71
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Pertemuan ke-2 (2x40 menit) 80 menit
a. Memulai pembelajaran dengan berdoa 10 menit
bersama sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing.
b. Menginformasikan secara singkat garis
besar strategi pembelajaran yang akan
dilakukan.
c. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai
selama pembelajaran.
d. Memberikan motivasi pada siswa untuk
terlibat aktif dalam pembelajaran.
Inti 60 menit
a. Siswa menyimak penjelasan temannya 5 menit
tentang gambar/foto dan
artikelkependudukan yang telah ditugaskan
pada pertemuan sebelumnya. (mengamati)
b. Tanya jawabtentang tugas tersebut 10 menit
kemudian dikaitkan dengan isu
kependudukan.(menanya)
c. Siswa membuat kelompok sendiri dengan 5 menit
jumlah anggota kelompok ± 4 orang.
72
d. Masing-masing anggota kelompok 10 menit
mendapat LKS yang berbeda (A,B,C,D),
kemudian siswa menuliskan ide
kreatif/jawabannya secara
individual.(mengeksplorasi)
e. Anggota kelompok yang mendapatkan LKS A 20 menit
selanjutnya bergabung dengan anggota
kelompok lain yang memiliki LKS yang sama,
begitu pula yang mendapatkan LKS B, C dan
D. Sehingga terbentuk kelompok baru untuk
mendiskusikan dan membandingkan
jawabannya dengantemannya.
(mengasosiasikan)
f. Hasil diskusi dari kelompok yang baru, 10 menit
dicatat dan dipresentasikan oleh setiap
anggota kelompok kepada kelompok
semula/awal.(mengkomunikasikan)
Penutup 10 menit
a. Membuat kesimpulan tentang materi
pembelajaran hari itu, dilakukan siswa
bersama guru.
b. Menutup pelajaran dengan berdoa, sesuai
dengan agama dan keyakinan masing-
masing.
73
I. Penilaian Hasil Belajar
Hasil kinerja peserta didik
Rubrik penilaian diskusi
Tabel penilaian kuis
J. Sumber Belajar
LKS, buku siswa (Setiawan Iwan, dkk.2013. Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP/M.Ts. Kelas VII.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan), buku guru.
K. Media Pembelajaran
Gambar atau slide presentasi keadaan penduduk Indonesia, buku
paket.
_____________ ____________________
74
G. CONTOH LAMPIRAN LKS DAN FORMAT PENILAIAN
AMPIRAN
75
B. Untuk kelompok 2 dan 6
Tuliskan dampak sebaran penduduk yang tidak merata terhadap
aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik! Masing-masing paling
sedikit 2 buah.
Aspek Dampak sebaran penduduk yang tidak merata
Sosial
Ekonomi
Budaya
Politik
Sosial
Ekonomi
Budaya
Politik
76
D. Untuk kelompok 4 dan 8
Masalah Upaya Penyelesaian
Masalah
KUIS INDIVIDUAL
77
Format Penilaian Pertemuan Ke-1
Rubrik Penilaian Diskusi
No Nama Siswa Aspek Jumlah Nilai Ket
Skor
Kedisiplinan
Kerjasama
Keaktifan
Gagasan
Keterangan Skor :
1. Kelayakan Isi : Keakuratan materi dan kemutakhiran
2. Kelayakan penyajian : Keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan disajikan
secara kontekstual
3. Bahasa : Jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
4. Argumentasi : Alasan mempertahankan pendapat
78
Rubrik Penilaian Presentasi (Untuk kelompok yang menanggapi)
No Nama Aspek Penilaian Jml Nilai Ket
Keterangan :
1. Pemahaman : Terhadap materi yang di presentasikan
2. Respon : Kemampuan memberikan respon/pertanyaan sesuai dengan
permasalahan
3. Sikap : Perhatian, keseriusan menyimak kegiatan presentasi
Skor : Kriteria Nilai
Baik sekali =4 A = 80 - 100 : Baik sekali
Baik =3 B = 70 - 79 : Baik
Cukup =2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang =1 D = < 60 : Kurang
Keterangan :
1. Relevan : Kesesuaian jawaban dengan permasalahan
2. Gagasan : Kreatifitas, ide dan gagasan
3. Kejelasan : Bahasa jelas dan mudah dipahami
79
Lembar Kegiatan Siswa pertemuan ke-2
LEMBAR KEGIATAN SISWA
1. Tema : Manusia Sebagai Makhluk Sosial
2. Mata Pelajaran : IPS
3. Kelas/Semester : VII/1
4. Waktu Pengerjaan : 10 menit
5. Sumber : Buku Pelajaran IPS halaman 98-105
6. Kerjaan soal berikut ini:
1.
2.
80
LKS B Komposisi penduduk berdasarkanagama
1
2
81
LKS C Komposisi penduduk berdasarkanlapangan pekerjaan utama
1
2
82
LKS D Ciri penduduk masyarakat desa dan kota
Berikan ide atau gagasan kreatif agar masyarakat desa bisa berkembang
dan sejahtera?
No Ide Atau Gagasan Kreatif
1
2
83
Format Penilaian Pertemuan Ke-2
Penilaian Awal (ketika mengerjakan LKS masing-masing)
Aspek Penilaian Jml
No Nama Siswa Nilai Ket
Gagasan Sikap Skor
Keterangan :
1. Gagasan : Kreatifitas, ide dan gagasan
2. Sikap : Tanggung jawab menyelesaikan tugasnya
Keterangan :
1. Gagasan : Kreatifitas, ide dan gagasan
2. Bahasa : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
3. Sikap : Perhatian, keseriusan dalam diskusi
84
Penilaian Ketika Kembali ke Kelompok Awal
No Nama Siswa Aspek Penilaian Jml Nilai Ket
Keterangan :
1. Kelayakan isi : keakuratan materi dan kemutakhiran
2. Bahasa : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
3. Sikap : Perhatian, keseriusan dalam diskusi
85
Adapun contoh RPP BAHASA INDONESIA KELAS 7 yang terintegrasi
dengan isu kependudukan adalah sebagai berikut :
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
86
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana
menyajikan informasi lisan dan tulis.
2.3 Memiliki perilaku kreatif, tanggung jawab dan santun dalam
mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu masalah
yang terjadi pada masyarakat.
3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,
eksplanasi dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek baik melalui lisan
maupun tulisan.
87
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui penugasan individu dan diskusi kelompok, siswa dapat :
1. Menjelaskan unsur-unsur intrinsik teks cerita pendek.
2. Menyimpulkan teks cerita pendek baik lisan maupun tulisan.
3. Menemukan makna teks cerita pendek baik lisan maupun tulisan.
4. Menunjukkan perilaku bertanggungjawab terhadap tugas individu
dan kelompoknya serta peduli terhadap masalah kependudukan.
E. Materi Ajar
1. Struktur isi teks cerita pendek atau unsur-unsur intrinsik cerita
pendek.
2. Cerita pendek lisan dan tulis.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan 80 menit
a. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka 10 menit
pelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa bersama.
88
b. Menginformasikan tujuan yang akan
dicapai selama pembelajaran.
c. Menyampaikan secara singkat garis besar
materi yang akan disajikan selama
pembelajaran.
d. Memberikan motivasi pada siswa untuk
aktif dalam pembelajaran.
Inti 60 menit
a. Siswa menyimak teks cerpen “Kupu-Kupu 10 menit
Ibu” yang dibacakan guru.(mengamati)
b. Tanya jawab tentang tentang unsur-unsur 10 menit
instrinsik teks cerpen. (menanya)
c. Masing-masing siswa mencari unsur-unsur 20 menit
instrinsik dan makna teks cerpenpada
lembar kerja siswa .(mengeksplorasi)
d. Siswa membentuk 3 kelompok besar 20 menit
dengan siswa lain yang memiliki LKS yang
sama. untuk mendiskusikan dan
jawabannya. Selanjutnya hasil diskusi
dicatat. ( mengkomunikasikan)
Penutup 10 menit
a. Membuat kesimpulan tentang materi
pembelajaran hari itu, dilakukan siswa
bersama guru.
89
b. Menugaskan siswa untuk membuat sebuah
cerpen berkaitan dengan isu
kependudukan.
c. Menutup pelajaran dengan berdoa, sesuai
dengan agama dan keyakinan masing-
masing.
J. Sumber Belajar
LKS, buku siswa (Fairul Zabadi,dkk. 2013. Bahasa Indonesia SMP/M.Ts.
Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), buku
guru.
K. Media Pembelajaran
Cerita pendek, buku paket
_____________ ____________________
90
LEMBAR KEGIATAN SISWA
A. Cerpen 1 “ELANG”
Kisah Inspiratif
92
Padahal uang itu rencananya akan digunakan sebagai modal usaha.
Meski hanya bermodal Rp 1 juta, Elang tidak patah semangat untuk
memulai usaha. Uang Rp 1 juta itu ia belanjakan sepatu lalu ia jual di Asrama
Mahasiswa IPB. Lewat usaha ini, dalam satu bulan Elang bisa mengantongi
uang Rp 3 jutaan.Tapi setelah berjalan beberapa tahun, orang yang
menyuplai sepatunya entah kenapa mulai menurunkan kualitas
sepatunya.Satu per satu pelanggannya pun tidak mau lagi membeli sepatu
Elang.Sejak itu, Elang memutuskan untuk tidak lagi berjualan sepatu.
Setelah tidak lagi berbisnis sepatu, Elang kebingungan mencari
bisnis apalagi.Elang melihat peluang bisnis pengadaan lampu di
kampusnya.“Peluang bisnis lampu ini berawal ketika saya melihat banyak
lampu di IPB yang redup.Saya fikir ini adalah peluang bisnis yang
menggiurkan” paparnya.Karena tidak punya modal banyak, Elang
menggunakan strategi Ario Winarsis, yaitu bisnis tanpa menggunakan
modal. Begitupula Elang, dengan modal surat dari kampus, ia melobi ke
perusahaan lampu Philips pusat untuk menyetok lampu di kampusnya.
“Alhamdulillah proposal saya gol, dan setiap penjualan saya mendapat
keuntungan Rp 15 juta,” ucapnya bangga.
Tapi, karena bisnis lampu ini musiman dan perputaran uangnya
lambat, Elang mulai berfikir untuk mencari bisnis yang lain. Setelah melihat
celah di bisnis minyak goreng, Elang mulai menekuni jualan minyak goreng
ke warung-warung. Setiap pagi sebelum berangkat kuliah, ia harus
membersihkan puluhan jerigen, kemudian diisi minyak goreng curah, dan
dikirim kewarung-warung Pasar Anyar, serta Cimanggu, Bogor. Setelah
selesai mengirim minyak goreng, ia kembali ke kampus untuk kuliah.
93
Sepulang kuliah, Elang kembali mengambil jerigen-jerigen di warung untuk
diisi kembali keesokan harinya.Tapi, karena bisnis minyak ini 80 persen
menggunakan otot, sehingga mengganggu kuliahnya.Elang pun
memutuskan untuk berhenti berjualan.“Saya sering ketiduran di kelas
karena kecapain,” kisahnya.
Setelah mendapat berbagai masukan, Elang mulai merintis bisnis
Lembaga Bahasa Inggris di kampusnya. “Bisnis bahasa Inggris ini sangat
prospektif apalagi di kampus, karena ke depan dunia semakin global dan
mau tidak mau kita dituntut untuk bisa bahasa Inggris,” jelasnya. Adapun
modalnya, ia patungan bersama kawan-kawannya. Sebenarnya ia bisa
membiayai usaha itu sendiri, tapi karena pegalaman saat jualan minyak, ia
memutuskan untuk mengajak teman-temannya. Karena lembaga
kursusnyanya ditangani secara profesional dengan tenaga pengajar dari
lulusan luar negeri, pihak Fakultas Ekonomi mempercayakan lembaganya
itu menjadi mitra.
Karena dalam bisnis lembaga bahasa Inggris Elang tidak terlibat
langsung dan hanya mengawasi saja, ia manfaatkan waktu luangnya untuk
bekerja sebagai marketing perumahan. “Saya di marketing tidak mendapat
gaji bulanan, saya hanya mendapatkan komisi setiap mendapat
konsumen,” ujarnya.
Bangun Rumah Orang Miskin.Di usianya yang relatif muda, pemuda
yang tak suka merokok ini sudah menuai berbagai keberhasilan.Dari hasil
usahanya itu Elang sudah mempunyai rumah dan mobil sendiri.Namun di
balik keberhasilannya itu, Elang merasa ada sesuatu yang kurang. Sejak
saat itu ia mulai merenungi kondisinya.
94
“Kenapa kondisi saya begini, padahal saya di IPB hanya tinggal satu
setengah tahun lagi.Semuanya saya sudah punya, apalagi yang saya cari di
dunia ini?” batinnya.
Setelah lama merenungi ketidaktenangannya itu, akhirnya Elang
mendapatkan jawaban. Ternyata selama ini ia kurang bersyukur kepada
Tuhan. Sejak saat itulah Elang mulai mensyukuri segala kenikmatan dan
kemudahan yang diberikan oleh Tuhan.Karena bingung mau bisnis apalagi,
akhirnya Elang shalat istikharah minta ditunjukkan jalan. “Setelah shalat
istikharah, dalam tidur saya bermimpi melihat sebuah bangunan yang
sangat megah dan indah diManhattan City, lalu saya bertanya kepada
orang, siapa sih yang membuat bangunan megah ini? Lalu orang itu
menjawab, “Bukannya kamu yang membuat?”
Setelah itu Elang terbangun dan merenungi maksud mimpi
tersebut.“Saya pun kemudian memberanikan diri untuk masuk ke dunia
properti,” ujarnya.
Pengalaman bekerja di marketing perumahan membuatnya
mempunyai pengetahuan di dunia properti. Sejak mimpi itu ia mulai
mencoba-coba ikut berbagai tender. Tender pertama yang ia menangi Rp
162 juta di Jakarta yaitu membangun sebuah Sekolah Dasar di daerah
Jakarta Barat. Sukses menangani sekolah membuat Elang percaya diri
untuk mengikuti tender-tender yang lebih besar. Sudah berbagai proyek
perumahan ia bangun.
Selama ini bisnis properti kebanyakan ditujukan hanya untuk orang-
orang kaya atau berduit saja.Sedangkan perumahan yang sederhana dan
murah yang terjangkau untuk orang miskin jarang sekali pengembang yang
95
peduli.Padahal di Indonesia ada 70 juta rakyat yang masih belum memiliki
rumah.Apalagi rumah juga merupakan kebutuhan yang sangat
primer.Sebagai tempat berteduh dan membangun keluarga. “Banyak
orang di Indonesia terutama yang tinggal di kota belum punya rumah,
padahal mereka sudah berumur 60 tahun, biasanya kendala mereka karena
DP yang kemahalan, cicilan kemahalan, jadi sampai sekarang mereka belum
berani untuk memiliki rumah,” jelasnya.
Dalam hidupnya, Elang ingin memiliki keseimbangan dalam hidup.
Bagi Elang, kalau mau kenal orang maka kenalilah 10 orang terkaya di
Indonesia dan juga kenal 10 orang termiskin di Indonesia. Dengan kenal 10
orang termiskin dan terkaya, akan mempunyai keseimbangan dalam hidup,
dan pasti akan melakukan sesuatu untuk mereka. Melihat realitas sosial
seperti itu, Elang terdorong untuk mendirikan perumahan khusus untuk
orang-orang ekonomi ke bawah.Maka ketika ada peluang mengakuisisi
satu tanah di desa Cinangka kecamatan Ciampea, Elang langsung
mengambil peluang itu. Tapi, karena Elang tidak punya banyak modal, ia
mengajak teman-temannya yang berjumlah 5 orang untuk patungan.
Dengan modal patungan Rp 340 juta, pada tahun 2007 Elang mulai
membangun rumah sehat sederhana (RSS) yang difokuskan untuk si miskin
berpenghasilan rendah.
Dari penjualan rumah yang sedikit demi sedikit itu.Modalnya Elang
putar kembali untuk membebaskan lahan di sekitarnya.Rumah bercat
kuning pun satu demi satu mulai berdiri.Elang membangun rumah dengan
berbagai tipe, ada tipe 22/60 dan juga tipe 36/72.
96
Rumah-rumah yang berdiri di atas lahan 60 meter persegi tersebut
ditawarkan hanya seharga Rp 25 juta dan Rp 37 juta per unitnya. “Jadi,
hanya dengan DP Rp 1,25 juta dan cicilan Rp 90.000 ribu per bulan selama
15 tahun, mereka sudah bisa memiliki rumah,” ungkapnya.
Karena harganya yang relatif murah, pada tahap vawal
pembangunan langsung terjual habis. Meski harganya murah, tapi fasilitas
pendukung di dalamnya sangat komplit, seperti Klinik 24 jam, angkot 24
jam, rumah ibadah, sekolah, lapangan olah raga, dan juga dekat dengan
pasar. Karena rumah itu diperuntukkan bagi kalangan ekonomi bawah,
kebanyakan para profesi konsumennya adalah buruh pabrik, staf tata
usaha (TU) IPB, bahkan ada juga para pemulung.
Salah satu wujud rasa syukur atas nikmatnya itu, dalam setiap
proyeknya, ia selalu menyisihkan 10 persen untuk kegiatan amal. “Uang
yang 10 persen itu saya masukkan ke BMT (Baitul Mal Wa Tanwil/tabungan)
pribadi, dan saya alokasikan untuk membantu orang-orang miskin dan
orang yang kurang modal,” bebernya. Bagi Elang, materi yang saat ini ia
miliki ada hak orang miskin di dalamnya yang musti dibagi. Elang juga
memberikan sedekah mingguan, bulanan, danbahkan tahunan kepada fakir
miskin.
Menjaga Masjid. Adapun kunci kesuksesan Elang sendiri berawal
dari perubahan gaya hidupnya saat kuliah semester lima. Pada siang hari,
Elang bak singa padang pasir. Selain kuliah, ia juga menjalankan bisnis
mencari peluang-peluang bisnis baru, negosiasi, melobi, dan sebagainya.
Namun ketika malam tiba, ia harus menjadi pelayan Tuhan, dengan menjadi
penjaga Masjid.
97
“Setiap malam dari semester lima sampai sekarang saya tinggal di
Masjid yang berada dekat terminal Bogor.Dari mulai membersihkan Masjid,
sampai mengunci, dan membukakan pintu pagar untuk orang-orang yang
akan shalat Shubuh, semua saya lakukan,” ujarnya merendah.
Elang mengaku ketika menjadi penjaga Masjid ia mendapat
kekuatan pemikiran yang luar biasa. Bagi Elang, Masjid selain sebagai
sarana ibadah, juga tempat yang sangat mustajab untuk merenung dan
memasang strategi. “Dalam halaman masjid itu juga ada pohon pisang dan
di sampingnya gundukan tanah.Saya anggap itu adalah kuburan
saya.Ketika saya punya masalah saya merenung kembali dan kata Nabi,
orang yang paling cerdas adalah orang yang mengingatmati,” ujarnya.
Elang menemukan satu pengumuman lomba wirausaha muda
mandiri di sebuah koran yang diberikan tukang koran. Merasa sebagai anak
muda, ia tertantang untuk mengikuti lomba tersebut. Elang pun membawa
misi bahwa wirausaha bukan teori melainkan ilmu aplikatif.Saat lolos
penjaringan dan dikumpulkan di Hotel Nikko Jakarta, Elang bertemu
dengan seorang Bapak yang anaknya sedang sakit keras di pinggir jalan
bundaran Hotel Indonesia.
Elang merasa ada dua dunia yang sangat kontras, di satu sisi ada
orang tinggal di hotel mewah dan makan di restoran, tapi di sisi lain ada
orang yang tinggal di jalanan. Akhirnya, pada malam penganugerahan, tim
juri memutuskan Elanglah yang menjadi juaranya. Padahal kalau diukur
secara omset, pendapatannya berbeda jauh dengan para pengusaha
lainnya.Dari Juara I Wirausaha itu, Elang membawa hadiah sebesar Rp 20
juta, ditambah tawaran kuliah S2 di Universitas Indonesia.Melalui lomba itu,
98
terbukalah jalan cerah bagi Elang untuk menapaki dunia wirausaha yang
lebih luas.
Ingin Membawahi Perusahaan yang Mempekerjakan 100 Ribu Orang
Motivasi terbesar Elang dalam meraih impian tersebut adalah ingin
menjadi tauladan bagi generasi muda, membantu masyarakat sekitar, dan
meraih kemuliaan dunia serta akhirat.
Ditulis oleh Joko supriyanto
Ditulis dalam Biografi Wong Guede oleh Irawansuryakusuma pada Juli 7,
2008(dikutip dari milis maestro muda indonesia)
1. Tema : __________________________________
2. Tokoh dan penokohan :__________________________________
3. Alur : __________________________________
4. Latar tempat : __________________________________
5. Latar waktu : __________________________________
6. Sudut pandang : __________________________________
99
B. Cerpen 2 “Riang dan Oma”
Ia masih muda. Semua orang masih dapat menangkap semu rona pada
pipinya. Rambut ikalnya ia jepit ringkas, memudahkan langkahnya yang
ringan menyusuri jalan. Seminggu tiga kali ia akan datang ke tempat ini,
tempat dimana aku bekerja selama tiga tahun terakhir.
Namanya Riang, dan setiap hari ia memang selalu terlihat riang gembira. Ia
berjalan dengan langkahnya yang riang, langkah khas yang sanggup
menggoyang ikal rambut coklatnya. Pagi ini ia membawa sepuluh tangkai
bunga mawar merah beserta kartu ucapan.
“Pagi Dik Riang, Wah bunga yang kamu bawa cantik sekali!” ujarku sambil
tersenyum.
“Iya dong, bunga cantik untuk Oma yang cantik!” seru Riang sambil
berjalan menuju kursi goyang Omanya.
Oma dari Riang memang tinggal di panti jompo ini sejak 2 tahun yang lalu,
dan sejak 2 tahun yang lalu pula Riang tidak pernah absen menghabiskan
tiga hari dalam seminggu mengunjungi Omanya.
“Bunga ini khusus aku pesan untuk Oma, soalnya kecantikan Oma sama
dengan kecantikan bunga ini”.
100
“Ah, dasar gombal kamu”, tukas Oma sambil berpura-pura memasang
wajah kesal.
“Riang, Mbak boleh bertanya sesuatu?” kataku di suatu siang ketika Riang
sedang duduk membaca majalah di kantorku. Saat itu ia sedang menunggu
Omanya bangun tidur siang.
“Ketika aku kecil, Mama dan Papa sering menitipkan aku di rumah Oma
Fani. Oma akan menjagaku selama Mama dan Papa pergi bekerja. Di situlah
awal kedekatanku dengan Oma”.
“Oma Fani itu anak tunggal, Mbak.Ibu dan Ayahnya yang tinggal di
Semarang sudah meninggal.Dulu, Oma berprofesi sebagai perangkai
101
bunga. Rumahnya dipenuhi dengan rangkaian bunga yang begitu indah,
itulah alasan aku selalu senang saat Mama dan Papa menitipkanku di
rumahnya.”
“Oh, jadi itu penyebab kamu menjadi dekat dengan Oma Fani?”
“Iya Mbak. Oma Fani itu sangat berjasa dalam membesarkan aku. Setiap
akan tidur siang, Oma Fani selalu membacakanku buku cerita. Hal itulah
yang kemudian menumbuhkan minat membaca dan menulisku hingga aku
dewasa.Kalau dipikir-pikir lebih jauh, Oma juga yang akhirnya membuat aku
menjadi penulis seperti saat ini.”
“2 tahun yang lalu., Oma terserang stroke. Tubuhnya seperti Mbak bisa
lihat sekarang, sudah lumpuh. Dampak dari stroke yang ia alami, salah
satunya adalah ingatan masa lalunya yang melemah. Nah, itulah alasan
mengapa setiap aku datang ke tempat ini aku selalu membacakan
cerita.Sebenarnya, cerita-cerita yang aku bacakan itu adalah cerita-cerita
klasik yang dulu Oma Fani ceritakan kepadaku di masa kecil.”
102
Pagi itu aku melihat Riang mendorong kursi roda Oma Fani menuju
halaman rumah jompo.Oma terlihat sangat cantik dengan balutan baju
hangat berwarna merah marun.Baju hangat yang kelak aku ketahui adalah
baju kesayangan Oma yang dibuat oleh tangan Riang sendiri.Dari kejauhan,
aku melihat Oma berbicara kepada Riang, sedangkan Riang asyik dengan
laptop di hadapannya. Kadang Oma melemparkan tatapan jauh menuju
hamparan bunga lili yang tertata rapi di hadapannya, kadang juga ia
melemparkan pandangan matanya menuju langit yang kala itu berwarna
cerah.
Mengurus kematian Oma Fani ternyata hal yang mudah.Tidak ada keluarga
yang ditunggu, tidak ada kerabat yang dinanti untuk tiba dan melihat
jasadnya sebelum dikebumikan. Satu-satunya yang membuat aku dan
beberapa perawat Oma menunggu selama 2 jam adalah kabar bahwa
pesawat Riang sudah mendarat di Indonesia. Salah seorang perawat di
rumah jompo ini ternyata mengetahui bahwa Riang sedang berada di
103
Singapura, sehingga ketika Oma Fani meninggal, ia segera menghubungi
Riang.
Aku menebak bahwa Riang pasti menyesal tidak datang menemani Oma di
sisa-sisa harinya.Ternyata tebakanku salah. Riang tidak sama sekali
menyesal. Hal itu begitu jelas ketika ia menyampaikan ucapan perpisahan di
upacara kematian Oma Fani. Upacara kecil yang hanya dihadiri oleh
tetangga Oma serta keluarga inti Riang.
“Hari ini ia sudah pergi. Pergi ke negeri dimana bidadari mandi dengan air
susu, pergi ke dunia dimana cinta kasih tidak perlu mengenal syarat. Pergi
dengan meninggalkan kisah untuk diturunkan kepada siapapun yang masih
akan melanjutkan hidup di bumi.
Beberapa orang di tempat ini mungkin mengira bahwa saya akan begitu
menyesal karena tidak berada di sisi Oma di hari-hari akhirnya. Tapi di
dalam pidato ini, saya ingin menegaskan bahwa hal itu sungguh tidak benar
adanya. Saya bahagia, karena saya tahu saya sudah melakukan apa yang
terbaik untuk Oma.
Kepergian saya selama satu bulan ini ke Singapura bukan untuk bekerja.
Bukan pula untuk berlibur, seperti yang orang lain lakukan dengan
kehidupannya. Kepergian saya ke Singapura adalah untuk menerbitkan
buku Oma. Sebuah memoar yang ia kisahkan di hari tuanya.
104
2 tahun yang lalu Oma masuk rumah jompo ini dengan keadaan yang tidak
berdaya.Ia lemah dan tidak lagi memiliki semangat untuk hidup. Saya pun
sempat kehilangan semangat saat melihat kondisi Oma yang demikian, tapi
saya tidak menyerah. Sama seperti Oma yang tidak pernah menyerah
mengajarkan saya membaca dan menulis, maka saya juga tidak mau
menyerah membuat Oma bertahan lebih lama dengan memfasilitasi
hobinya sejak kecil: menulis cerita.
Sejak kecil saya dirawat oleh Oma.Saya mengenal Oma dengan sangat baik.
Selain seorang penata bunga, ia juga adalah seorang penulis dan pencerita
yang luar biasa. Itulah mengapa saya mendorong Oma untuk kembali
menulis di masa tuanya.Saya tahu bahwa Oma merasa tersiksa ketika
dipandang lemah dan dikasihani oleh orang di sekitarnya.Itulah mengapa
saya mencoba untuk membacakan kembali cerita-cerita yang ditulis oleh
Oma di masa mudanya.Saya ingin Oma kembali bersemangat untuk
menulis.Apakah saya berhasil?Ya. Oma kembali bersemangat menulis, ia
kemudian meminta saya menjadi juru tulisnya. Menuliskan kembali cerita
yang ia ucapkan di setiap waktu yang kami habiskan di taman. Ketika ia
selesai bercerita, ia meminta saya untuk menerbitkannya sebagai sebuah
buku di sebuah perusahaan penerbit milik teman masa mudanya di
Singapura.
Itulah alasan saya pergi selama satu bulan.Itulah alasan saya menghilang
dari kamar nomor 30 yang seminggu tiga kali saya kunjungi.Dan hari ini
saya sangat gembira, Anda tahu kenapa?Karena saya pulang membawa
buku yang Oma inginkan.Karya yang Oma tulis sendiri di masa-masa
sakitnya.Sebuah prestasi Oma yang seharusnya membuka mata kita bahwa
walaupun kaum lansia lemah, selama mereka diberi kesempatan, mereka
masih bisa berkarya.”
105
Riang mengakhiri pidato perpisahnnya.Tepuk tangan memenuhi ruang
duka. Semua orang yang berdiri di sana belajar sebuah hal yang begitu
berharga dari Oma, bahwa tua tidak berarti sia-sia.
2) Apa kesimpulan teks cerpen tersebut dan hikmah apa sajakah yang
kamu dapatkan dari cerita tersebut?
106
C. Cerpen 3 “Telur Asin Mery Yani”
Kecintaan pada sang ibu yang terbaring sakit mendorong Mery Yani
kembali ke Karawang pada 2005 silam. Padahal, di Jakarta, Mery tengah
membangun karier sebagai akuntan di sebuah perusahaan impor.
Beruntung, Mery pernah punya pengalaman menjajakan telur asin dari satu
kios ke kios lain di pasar tradisional, semasa sekolah dulu. Berbekal
pengalaman itu, ia pun memberanikan diri mengambil alih usaha sang
kakak sejak November 2008. Sebagian uang klaim asuransi jiwa mendiang
ibu pun menjadi modal awal usahanya.
107
Anak ketiga dari empat bersaudara ini mengawali langkahnya dengan
memperkaya pengetahuan soal telur asin, baik dari buku maupun bertanya
pada beberapa pengusaha yang lebih dulu terjun di bidang ini. Dari sana,
Mery menyusun sebuah peta perencanaan usaha lengkap dengan standar
kualitas telur, cara pemasaran, dan sistem manajerial karyawan.
Tak hanya membenahi pasok-an telur dan proses pengasinan, Mery juga
mencermati pasar telur asin yang mengenal musim sepi. Nah, di saat pasar
sedang sepi, lantaran pasokan telur asin berkurang, Mery segera memasok
telur asin buatannya dalam jumlah besar.
Untuk menjaga agar pasokan telur bebek tetap stabil, Mery pun
membangun peternakan sendiri.Di peternakan tersebut, Mery memiliki
1.500 ekor bebek yang diangon di sekitar Karawang dan Garut.
Ia juga terus meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produknya.
Pada 2010, Mery mendaftarkan telur produksinya ke Departemen
Kesehatan Republik Indonesia untuk memperoleh sertifikasi kualitas
gizi.Setiap produksi, telur-telur hasil peternakan Mery dan mitranya harus
melalui beberapa tahap pengujian.Tahapan tersebut meliputi pencucian
telur, pengujian dari segi bentuk dan tingkat keretakan, penyemprotan
cairan antibakteri, serta uji laboratorium.
Kegigihan Mery mengemas ulang usahanya itu berbuah manis. Hingga saat
ini penjualan telur asin cap Sumber Telur sudah menjangkau beberapa
wilayah di Indonesia, seperti Jabodetabek, Kalimantan, Bangka Belitung,
dan Lampung. Dalam kegiatan pemasaran, Mery mendapat dukungan lebih
dari 50 distributor sesuai standar distributor ala Mery.“Mereka harus tahu
kemauan konsumen, yang asin banget atau enggak terlalu asin.Distributor
harus kenal betul dulu produknya,” terangnya.
Berkat berbagai standar ini, telur asin Mery bisa terjual 10.000 hingga
15.000 ribu butir telur per hari. Dengan harga jual berkisar Rp 1.700–Rp
2.500 per butir, setiap bulannya Merry telah dapat meraup omzet lebih dari
Rp 300 juta.
110
Rubrik Penilaian
Penilaian LKS individual
No Nama Siswa Aspek Penilaian Jumlah Nilai Ket
Keterangan :
1. Relevan : Kesesuaian jawaban
2. Sikap : Tanggung jawab menyelesaikan tugasnya
Skor : Kriteria Nilai
Baik sekali =4 A = 80 - 100 : Baik sekali
Baik =3 B = 70 - 79 : Baik
Cukup =2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang =1 D = < 60 : Kurang
Keterangan :
1. Gagasan : Kreatifitas, ide dan gagasan
2. Bahasa : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
3. Sikap : Perhatian, keseriusan dalam diskusi
Skor : Kriteria Nilai
Baik sekali =4 A = 80 - 100 : Baik sekali
Baik =3 B = 70 - 79 : Baik
Cukup =2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang =1 D = < 60 : Kurang
111
TEKS LISAN (cerpen yang dibaca guru)
Kupu-Kupu Ibu
Karya Komang Ira Puspitaningsih
112
tentang kesukaankami masing-masing.Dan ternyata, selain menyenangi
kupu-kupu, kami juga sama-sama menyukai es krim rasa vanila dengan
taburan kacang almond, senang buah apel, dan tidur di antara banyak
bantal dan boneka.
Kau ingat ceritaku, Ning?Tentang dua ekor kupu-kupu dan seorang
perempuan yang jatuh cinta pada mereka? Ah, kurasa kau sudah lupa.
Ketika pertama kali kuceritakan ini, kau masih kecil, belum juga TK. Bahkan
aku masih ingat, kau memakai terusan jingga dengan hiasan pita merah
melingkar di pinggang, bergambar kelinci putih yang mengedipkan
matanya di bagian depan. Baju kesukaanmu saat itu.Kau berbaring di
tempat tidur.Menatapku.Menunggu dongeng pengantar tidur.Ada segaris
senyum tipis di wajah kanakmu yang hening.Sehening namamu, Ning.
Aku rindu menceritakannya lagi padamu.Sembari mengenang masa
kecilmu yang penuh cekikik geli atau rengekan manja yang sering
membuatku gemas.Anggap saja masa kecilmu tak sanggup mengingat
dongeng itu. Dan sekarang, aku akan mengingatkannya kembali untukmu,
Ning.
Setiap senja, Ning, di taman dekat sekolah, selalu ada seorang
perempuan yang duduk di sudut taman. Ketika langit mulai berwarna
jingga, ia hadir di taman itu dan selalu menunggu kedatangan dua ekor
kupu-kupu cantik. Ya, keduanya cantik.Yang seekor bersayap hijau dengan
serat-serat kecokelatan pada garis guratannya.Kira-kira seperti daging
buah avokad yang matang.Dan yang seekor lagi bersayap biru, dengan
sedikit bintik-bintik putih. Ya, mirip dengan motif tas tangan ibu di potret
keluarga yang ada di ruang tamu. Tak ada yang tahu tentang apa yang
113
dilakukannya bersama kedua kupu-kupu itu setiap senja. Lalu setelah langit
kehilangan garis jingga terakhir, kedua kupu-kupu itu pun meninggalkan
taman, sebelum malam membuat mata mereka jadi buta. Perempuan itu
pun pergi.Berjalan gontai, dengan tundukan kepala yang dalam. Seolah ia
ingin sekali melupakan seluruh hari yang pernah dijalaninya.
Orang-orang di sekitar sini tak ada yang mengenalnya.Tak ada yang
tahu namanya. Tak ada yang mengerti ia berasal dari keluarga yang mana.
Bahkan tak ada yang pernah berbicara dengannya.Walau hanya sekadar
perbincangan basa-basi tanpa perkenalan.Orang-orang tak tahu di mana
rumahnya.Kemudian setiap senja berakhir, ketika orang-orang mulai sibuk
dengan menu makan malam dengan keluarganya masing-masing,
perempuan itu seakan-akan menghilang.Tak ada jejak yang bisa
menunjukkan keberadaannya.
Bagimu mungkin tak ada yang mengherankan.Seperti juga dirimu yang
mencintai kupu-kupu.Semua berjalan seperti biasa tanpa ada kejadian yang
berarti.Sampai kemudian tersiar kabar bila perempuan itu bisu. Karena
sempat di suatu pengujung senja, saat perempuan itu meninggalkan
taman, seseorang tak sengaja melihatnya lalu menyapanya. Tapi
perempuan itu cuma mengangguk tersenyum, tanpa bicara apa-apa.
Lambat laun orang-orang mulai curiga dengan keberadaannya di
taman. Orang-orang juga heran dengan keberadaan kedua kupu-kupu
itu.Banyak yang menduga bila perempuan itu bisa berbicara dengan kupu-
kupu.Hanya dengan kupu-kupu, Ning.Orang-orang pun mulai menyiarkan
kabar bila perempuan itu memiliki ilmu hitam.Sejak itu pula orang-orang
mulai menjauhinya.
114
Tak ada yang mau datang ke taman dekat sekolah setiap senja. Orang-
orang takut akan bertemu dengan perempuan itu bila datang ke sana.
Itulah sebabnya, taman dekat sekolah selalu sunyi sebelum senja datang,
sebelum langit mengguratkan cahaya jingga di tubuhnya.
Ning, ini bukanlah dongeng seperti yang biasanya kuceritakan sebelum
kau tidur.Bukan cerita serupa Putri Rapunzel, Cinderella, Putri dan Biji
Kapri, Tiga Babi Kecil, atau cerita Serigala yang Jahat.Tapi ini benar-benar
ada. Perempuan itu betul-betul datang setiap senja ke taman dekat
sekolah. Ayah sengaja menceritakan ini agar kau tak datang ke taman
ketika kau pulang sekolah saat senja.
Ning, mengapa kau kemari lagi?Segeralah pulang. Ayahmu akan curiga
bila kau selalu pulang terlambat dari sekolah. Kau pun pasti telah
mendengar dari orang-orang tentangku.Aku memang kesepian.Gunjingan
orang-orang membuatku disingkirkan.Tapi, janganlah kau terlampau sering
datang menemuiku.Apalagi bila hanya ingin bermain dengan kupu-kupu
yang sering menemaniku.Atau sekadar ingin membawakan aku es krim
atau buah apel. Kau bisa bermain dengan kupu-kupu lain yang mungkin
lebih cantik dari kedua kupu-kupu di taman ini. Kau juga bisa makan es krim
dengan ayahmu.Sedangkan aku sudah terbiasa hidup dalam kesendirian.
Setidaknya aku masih bisa menemukan sedikit keributan di taman ini setiap
senja. Mendengar kepak sayap burung-burung yang pulang ke sarang, riuh
pepohonan menyambut malam yang membawakan selimut tidurnya, bising
binatang malam yang bersiap keluar sarang bila malam tiba.Tonggeret,
kodok, jangkrik.
115
Jujur saja, aku lebih suka sendiri.Aku tak mau merepotkanmu. Karena
suatu saat kau mungkin akan menemui kesulitan hanya karena
keberadaanku.
Aku yakin, Ning, suatu saat kau akan menemukan kupu-kupu yang kau
sukai. Yang akan selalu menemanimu. Meski ia harus mengalami kelahiran
berulang kali sebagai kupu-kupu, untuk menemanimu. Ning, aku tak ingin
orang-orang akan ikut bergunjing tentangmu, hanya karena kau
menemuiku di sini. Aku tak mau orang-orang menjauhimu, bila mereka tahu
kau pernah datang mengunjungiku.Bahkan teman-teman sekolahmu
mungkin tak mau lagi berbicara denganmu. Pulanglah, Ning. Aku juga harus
bergegas pulang.Matahari telah tampak uzur hari ini.Sudah tiba waktunya
bagi kedua kupu-kupu ini untuk tidur.
Ayah, senja tadi aku tak melihat kedua kupu-kupu itu di taman.
Mungkin mereka sedang tidur. Mungkin mereka tanpa sadar sudah
menanggalkan sayapnya, menanggalkan ruhnya, menjadi telur-telur cantik
yang akan menetas jadi ulat-ulat cantik warna-warni dan gemuk, dan
sebentar lagi bersemayam dalam kepompong putih yang rapuh lalu
menjadi kupu-kupu baru yang lebih cantik.
Ayah, aku juga tak melihat perempuan itu. Tak ada seorang pun di
taman senja tadi. Aku sudah berkeliling mencarinya.Padahal, aku sudah
membeli sebatang cokelat putih untuk kami nikmati bersama-sama. Ayah,
apa perempuan itu marah padaku? Apa perempuan itu kesal karena aku
sering mengunjunginya? Apa kunjunganku membuat perempuan itu
terganggu? Kalau ia memang marah, aku tak mengerti sebabnya. Dia tak
pernah marahpadaku.
116
Selalu tersenyum bila aku datang, mencium keningku setiap kami
berpisah di pertigaan dekat taman ketika kami pulang bersama sehabis
senja. Perempuan itu tak pernah mengatakan bila ia terganggu dengan
keberadaanku.
Memang perempuan itu pernah melarangku untuk datang
menemuinya. Perempuan itu mengatakan bila ia lebih suka sendiri. Tapi aku
tak percaya padanya. Aku yakin bila ia tak mau menemuiku karena sebab
lain. Karena biasanya wajah perempuan itu selalu tampak riang menyambut
kedatanganku. Bila aku berlari menghampirinya, tangannya akan terentang
lebar ingin memelukku. Aku tahu ia selalu menunggu kedatanganku.
Ayah, aku rindu pada kedua kupu-kupu itu.Aku juga ingin bertemu
dengan perempuan itu.Kuharap kau tidak marah bila aku sering
menemuinya.Aku sangat senang bermain dengan mereka.Jauh lebih
menyenangkan dibandingkan bermain lompat tali dengan teman-teman.
Ayah, apa kau betul-betul tak mengenal perempuan itu? Apa kau benar-
benar tak tahu di mana ia tinggal? Kumohon, antarkan aku ke sana.
Ning, lihatlah halaman rumah kita, penuh dengan kupu-kupu mungil
warna-warni yang cantik.Sayap mereka berkilauan.Tapi ada tiga kupu-kupu
yang lebih besar. Lihatlah, yang dua ekor itu seperti yang kau temui di
taman bukan? Dan yang paling besar adalah kupu-kupu yang tercantik dari
seluruh kupu-kupu itu.Aku pun baru kali ini melihat kupu-kupu seindah itu,
Ning.Warna ungu dan hijau di sayapnya berpadu sangat serasi.Caranya
mengepakkan sayap dengan pelan dan lembut.Sangat anggun, seperti
ibumu.
117
Lihat, matamu sampai berkaca-kaca melihatnya.Kau senang bukan,
sekarang kau memiliki banyak sekali kupu-kupu yang indah. Kau rindu pada
kupu-kupu, kan? Bermainlah bersama mereka, Ning. Aku yakin mereka pun
akan senang bermain denganmu.
Tidak.Aku tak ingin bermain bersama mereka.Lihatlah kupu-kupu yang
paling besar itu.Kupu-kupu itu memang yang paling cantik. Tapi, warnanya
persis sama dengan warna gaun perempuan itu ketika terakhir kali aku
menemuinya. Perempuan itu, Ayah. Aku tak mau ia berubah menjadi kupu-
kupu hanya untuk menemaniku. Biar saja kupu-kupu lainnya
meninggalkanku, asalkan perempuan itu tetap ada untukku.Aku tak ingin
bermain dengan kupu-kupu.Aku ingin perempuan itu, Ayah.Hanya
perempuan itu.Aku hanya ingin ibuku.
Yogyakarta, 2006
118
119
INFORMASI
TENTANG KEPENDUDUKAN
120
Penduduk Indonesia Saat Ini dan Masa Mendatang
121
Jumlah Dan Pertumbuhan Penduduk
Tidak ada angka ideal yang pernah bisa diketahui dengan pasti.
Tapi perhatikan gambaran berikut ini:
Hanya 17 % wilayah bumi yang bisa dihuni penduduk
Hanya 14 % wilayah bumi yang bisa dipakai untuk bercocok
tana.
Hasil perhitungan para ahli memperlihatkan bahwa jika
Indonesia menginginkan standard kehidupan seperti yang
dialami oleh masyarakat di negara maju saat ini maka
jumlah penduduk ideal di bumi adalah sekitar 4 milyar.
Saat ini jumlah penduduk yang mendiami bumi telah
berjumlah sekitar 7.2 milyar.
Jumlah ini akan terus bertambah menjadi 9.3 milyar pada
tahun 2050 jika program KB berhasil, dimana rata-rata
keluarga memiliki anak 2 orang, dan menjadi 10.6 milyar
jika program KB gagal.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi pada tahun
2100, jika program KB gagal maka penduduk dunia akan
menjadi 15.8 milyar. Sedangkan jika program KB berhasil
maka penduduk dunia akan tetap di sekitar 10.2 milyar.
Saat ini menurut perhitungan para ahli kemampuan bumi
untuk mendukung keberadaan penduduk sudah 1.5 kali
kapasitas idealnya.
Pada tahun 2050 kondisi tersebut menjadi 2 kali lipat.
Sangat mengkhawatirkan.
122
Mengapa siswa harus perduli dengan keadaan penduduk
dunia?
Kita hidup dalam satu planet bumi, apa yang terjadi di
belahan dunia lain cepat atau lambat berdampak pada kita
di Indonesia. Contoh paling nyata adalah pemanasan global
dan perubahan iklim/cuaca. Contoh lain adalah
meningkatnya kebutuhan pangan yang semakin banyak akan
mempengaruhi kehidupan kita.
Penduduk Indonesia saat ini adalah nomor empat terbanyak
di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat.
Keberhasilan atau kegagalan Indonesia dalam mengelola
penduduknya akan berdampak pada planet bumi
123
Keberhasilan program KB selama ini bisa menghindarkan
Indonesia dari sekitar 100 juta tambahan penduduk.
Bayangkan apa yang terjadi jika saat ini penduduk Indonesia
berjumlah sekitar 350 juta? Dengan penduduk 250 juta saat
ini saja kita sudah banyak sekali menghadapi berbagai
persoalan kehidupan.
Ke depan, jika program KB lebih barhasil dari saat ini (rata-
rata jumlah anak per keluarga sekitar 2.1 orang) maka
jumlah penduduk Indonesia tahun 2050 berkisar antara 309-
320 juta. Jika program KB tidak menunjukkan peningkatan
(rata-rata anak per keluarga masih sekitar 2.6 orang seperti
saat ini) maka jumlah penduduk tahun 2050 akan lebih
besar dari 320 juta jiwa. Bila kondisi ekstrem KB gagal dan
rata-rata jumlah anak per keluarga lebih besar dari kondisi
saat ini (2.6 anak) maka jumlah penduduk tahun 2050 dapat
mencapai 390 juta jiwa.
124
Kemiskinan. Hubungan antara kemiskinan dan jumlah
penduduk merupakan hubungan yang kompleks. Namun
banyak studi pada tingkat rumah tangga memperlihatkan
bahwa tingkat kelahiran yang rendah akan meningkatkan
pendapatan bagi perempuan (ibu). Studi lain
memperlihatkan bahwa penurunan kelahiran, akan
berdampak pada peningkatan partisipasi perempuan dalam
lapangan kerja, meningkatkan pendapatan keluarga dan
pada akhirnya mengentaskan kemiskinan. Pada tingkat
lebih umum, studi menunjukkan bahwa negara dengan
tingkat kelahiran yang tinggi memiliki pertumbuhan
ekonomi yang rendah. Mereka yang sangat miskin tidak akan
mungkin menabung dan meningkatkan kesejahteraan.
Meningkatnya kebutuhan pangan, energi dan air. Sebagai
contoh badan PBB untuk urusan pangan (FAO)
memperkirakan bahwa kebutuhan pangan dunia pada tahun
2050 akan meningkat 70 % dari kondisi saat ini, dengan
asumsi penduduk dunia tahun 2050 adalah sekitar 9.3
miliar. Bagaimana jika penduduk dunia kemudian meningkat
menjadi 10.6 miliar? hal ini sangat mungkin terjadi bila
keperdulian terhadap program KB menurun.
Meningkatnya kebutuhan untuk lapangan kerja,
infrastruktur, dan pelayanan dasar seperti kesehatan,
pendidikan, perumahan.
125
Dengan merencanakan kehidupan berkeluarga kita dapat
meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan keluarga
dan masyarakat dan akhirnya dapat menikmati kehidupan
dengan lebih baik.
126
Mengapa menikah di usia muda tidak dianjurkan?
Seseorang dimungkinkan untuk menikah pada usia di bawah 20
tahun sesuai dengan Undang-undang Perkawinan No.1 tahun
1974 yang menyebutkan usia minimal menikah bagi perempuan
adalah 16 tahun dan bagi laki-laki 19 tahun.
128
menikah pada usia yang sangat muda, maka untuk dapat
memenuhi ketiga kebutuhan di atas, dia dapat menunda
kehamilannya sampai ia berusia diatas 20 tahun. Dengan
demikian ia mempunyai peluang untuk melahirkan bayi lebih
sehat dengan cara yang lebih mudah.
129
Apakah yang terjadi apabila struktur penduduk suatu
bangsa sebagian besar adalah penduduk belum produktif ?
Penduduk dikatakan belum memasuki usia produktif pada saat
belum berusia 15 tahun. Apabila struktur umur penduduk di
suatu bangsa sebagian besar adalah penduduk belum produktif
yaitu terdiri dari balita dan anak-anak (0-14 tahun), maka masih
berada dalam pengasuhan keluarga dan usia sekolah sehingga
belum bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, sehingga masih
menjadi beban penduduk yang berusia produktif.
130
maka beban ketergantungan terhadap penduduk usia produktif
menjadi besar karena sebagian besar penduduk ini tidak lagi
bekerja dan memiliki penurunan fungsi fisik maupun mental
sehingga membutuhkan alokasi untuk biaya kesehatan dan
jaminan sosial.
131
Tantangan dan Potensi Penduduk Usia Muda dan
Penduduk Usia Produktif
133
Bagaimana kenyataannya?
Ternyata masih ada sejumlah hambatan yang sebaiknya kita
sadari bersama. Keterbatasan lapangan pekerjaan sudah sering
kita dengar bersama. Meski banyak penduduk usia produktif,
jika mereka tidak bekerja, masihkah bisa dibilang produktif?
Jika tidak, tentu hal ini amat disayangkan.
134
Apa pentingnya bagi guru dan peserta didik mengetahui
kondisi ini?
Bagi guru dan siswa wawasan dan pengetahuan tentang kondisi
kependudukan ini sangat penting karena baik guru maupun
siswa termasuk ke dalam golongan penduduk usia produktif
(berusia 15-64 tahun) dan kiprah maupun peranannya sangat
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan
kemajuan bangsa.
136
Bagaimana Gambaran Penduduk di Masa Depan
137
Bayangkan, apa yang akan terjadi dengan negara kita jika
proporsi lansia yang dianggap sangat lemah, memegang proporsi
yang lebih besar dibandingkan proporsi anak muda yang dinilai
masih aktif dan mampu berkarya?
139
Apa makna data data di atas untuk kita?
Kita dapat lebih bertanggung jawab dan siap untuk beradaptasi
dengan persoalan lansia. Kita harus mempersiapkan diri dengan
baik agar mampu menjadi lansia yang lebih produktif.
Kita menjadi lebih tahu tentang tanggung jawab kita terhadap
lansia yang ada di sekitar kita mungkin di dalam keluarga kita.
Bahwa lansia yang akan lebih banyak adalah mereka yang
perempuan tentunya juga dapat memberikan pemahaman bagi
kita bagaimana menghadapi mereka.
140
Apa Konsekuensi Ledakan Penduduk Lanjut Usia?
Bagaimanapun produktifitas lansia (lebih-lebih makin lanjut usia
mereka) pastilah lebih rendah dibandingkan dengan mereka
yang masih berusia produktif (15-64 tahun).
Jika kelompok lansia makin banyak dan kelompok produktif
makin sedikit tentu saja akan membebani negara, apalagi jika
penduduk lansianya sangat tidak produktif seperti misalnya
sakit-sakitan. Negara harus memberikan subsidi jaminan
kesehatan dan lain sebagainya.
Pada tingkat rumahtangga/keluarga hal yang sama juga akan
terjadi. Biaya yang dikeluarkan oleh keluarga untuk kehidupan
lansia akan semakin meningkat.
Nah bayangkan jika kemudia jumlah anggota keluarga yang
bekerja lebih sedikit untuk menanggung jumlah lansia yang
lebih banyak, bagaimana kehidupan keluarga/rumahtangga
tersebut.
141
Bertambahnya proporsi penduduk perkotaan ini disebabkan oleh
tiga faktor, yaitu: 1) Migrasi penduduk dari wilayah perdesaan
ke perkotaan;
2) Pertumbuhan alamiah penduduk perkotaan itu sendiri; 3)
adanya reklasifikasi wilayah dari perdesaan ke perkotaan.
Dampak Negatif
Berkurangnya lahan pertanian/ruang hijau
Bertambahnya perumahan dan pemukiman kumuh
Ketatnya persaingan kerja
Tingginya angka kriminalitas
Tingginya pencemaran udara, air dan tanah
Standar hidup yang tinggi
Mahalnya biaya pendidikan
Kemacetan
Perbedaan budaya, penduduk, usia di wilayah perkotaan
sering menimbulkan konflik
143
Apa yang harus dilakukan agar tidak mudah tergiur pindah
ke kota ?
Mengolah hasil pertanian, peternakan atau perikanan yang
ada didaerah/wilayah kita menjadi produk baru atau produk
khas untuk dipasarkan kewilayah perkotaan
Membekali diri dan penduduk desa dengan pengetahuan dan
keterampilan pengolahan produk pertanian, peternakan dan
perikanan
Menciptakan lapangan-lapangan kerja baru di wilayah
perdesaan
Menciptakan desa-desa wisata/kampong kreatif/desa
percontohan
144
DAFTAR PUSTAKA
Manggala, Leo Agung. (2013). Anak Muda, Bisa Apa?, Jakarta : Direktorat
Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN.
145
Pitoyo, A. J. (2013). Mewujudkan Kehidupan Kota yang Ramah
Kependudukan. Jakarta: Direktorat Kerjasama Pendidikan dan
Kependudukan BKKBN.
Internet
Badan Pusat Statistik. (2013). BPS. Retrieved Februari 2014, from Badan
Pusat Statistik :www.bps.go.id
146
Ucapan Terima Kasih
Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang berpartisipasi aktif dalam memberikan masukan terhadap materi ini,
termasuk Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Nusa
Tenggara Timur beserta jajarannya serta para guru SMP yang sangat aktif pada
waktu uji coba
147