Dosen pengampu:
Dr. M. BADERUN, M.Pd..
Disusun Oleh:
1. FIZA ASRUL SANIA 20214210104664
2. HIMATUN NAFI’AH 20214210104669
3. INTAN NURJANAH 20214210104671
4. LUTHFIANA MUHIMMATUL ULYA 20214210104674
5. MALINDA FITRI DARMA N. 20204210104595
6. MUHAMAD SOFIULLOH 20214210104681
7. MUHAMMAD FASHIHUDIN 20214210104684
8. MUHAMMAD KRISNA GIAN RAMA 20214210104685
9. NURIL APRILIANA 20214210104691
10. RAHMA AFIDATUL AULIA 20214210104697
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi kita, Nabi
Muhammad SAW sebagai contoh panutan yang baik bagi seluruh umat manusia Syukur
Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok SOSIOLOGI PENDIDIKAN dengan judul “MANUSIA DALAM
MENGHADAPI MASA DEPAN”-
Kami sangat sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami
berharap makalah ini bisa memberikan manfaat bagi mahasiswa lainnya.
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB 1: PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 1
3. Tujuan Penulisan 2
BAB II: PEMBAHASAN 3
1. Keadaan Penduduk Indonesia Dewasa Ini 3
2. Arti Dan Tujuan Pendidikan (Population Education) 5
3. Pelaksanaan Pendidikan kependudukan 11
4. Hubungan Kehidupan Keluarga Dengan Kecerdasan Manusia 14
5. Hubungan Antara Besar Keluarga dan Test IQ 16
BAB III: PENUTUP 17
1. Kesimpulan 17
DAFTAR PUSTAKA 19
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ٰٰ Masa depan bangsa terletak dalam tangan generasi muda. Mutu bangsa dikemudian hari
tergantung pada pendidikan yang dicapai anak-anak sekarang. Melalui pendidikan baik yang
bersifat formal ataupun non formal anak didik akan mengalami suatu proses perubahan dalam
dirinya baik dalam pengetahuan ataupun dalam kelakuan. Proses perubahan diri ini
dinamakan dengan belajar. Secara tradisional belajar dianggap sebagai tindakan atau
perbuatan untuk menambah pengetahuan. Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh
orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, agar mencapai kedewasaan. Pendidikan di
Indonesia sebagian besar dilaksanakan di Lembaga-lembaga sekolah. Melalui lembaga
sekolah ini para orang tua mempercayakan anaknya untuk dapat dibantu dalam hal
perkembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya menjadi lebih baik. Pendidikan
sekolah berarti serangkaian kegiatan terencana dan terorganisasi, termasuk kegiatan dalam
rangka proses belajar mengajar di dalam kelas, yang bertujuan untuk menghasilkan
perubahan-perubahan positif di dalam diri anak yang sedang menuju ke kedewasaan, sejauh
berbagai perubahan itu dapat diusahakan melalui usaha belajar. Pendidikan merupakan suatu
hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam
keluarga, masyarakat dan bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat
keberhasilan pendidikan. Keberhasilan pendidikan akan tercapai apabila ada usaha untuk
meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk
membantu peserta didik dalam usaha mengembangkan dan menitikberatkan pada
kemampuan pengetahuan, kecakapan nilai sikap serta pola tingkah laku yang berguna bagi
hidupnya.
1
ٰC. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tentang keadaan pendudduk Indonesia Dewasa ini
2. Mengetahui Arti Dan Tujuan Pendidikan (Population Education
3. Mengetahui bagaimana pelaksanaan pendidikan kependudukan itu
4. Mengetahui hubungan kehidupan keluarga dengan kecerdasan manusia
5. Mengetahui Hubungan Antara Besar Keluarga dan Test IQ
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sehubungan dengan hal ini maka Dr. Suwarjono Ketua BKKBN mengungkapkan
adanya kemungkinan-kemungkinan penduduk Indonesia pada tahun 2.000 sebagai berikut:
1.Jika program keluarga berencana berhasil sangat baik, pen- duduk Indonesia akan menjadi
185,6 juta.
2.Jika program keluarga berencana berhasil sedang, penduduk Indonesia akan menjadi
219,8 juta.
3.Jika program keluarga berencana berhasil kurang baik, penduduk Indonesia akan menjadi
282,6 juta.
a. 41,01% dari 80,4 juta penduduk yang berumur 10 tahun ke atas pada tahun 1971 tidak
pernah bersekolah.
3
Lebih jauh Biro Pusat Statistik mengumumkan bahwa prosentase penduduk :
Menurut susunan umur pada tahun 1971, Biro Pusat Statis- tik mencatat bahwa :
Perlu diketahui bahwa pada tahun 1966, para pemimpin negara-negara anggota PBB
termasuk Indonesia, menandatangani suatu pernyataan yang kemudian disampaikan kepada
Sekretaris Jenderal PBB, waktu itu U Thant pada tanggal 10 Desember 1966. yang berbunyi
sebagai berikut :
1
Candra Mustika, PENGARUH PDB DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA, Jurnal
Paradigma Ekonomika Vol.1, No.4Oktober2011
4
Perdamaian yang sesungguhnya dan kekal, sangat bergantung pada cara kita
menanggulangi pertumbuhan penduduk. Tujuan keluarga berencana adalah untuk
memperkaya kehidupan umat manusia, bukan untuk mengekangnya, bahwa dengan keluarga
berencana tiap-tiap orang akan memperoleh kesempatan yang lebih baik untuk mencapai
kemuliaan hidup dan mengembangkan bakat- bakatnya.
Sadar bahwa gerakan keluarga berencana adalah untuk kepentingan keluarga dan
negara, maka kami para penanda tangan sangat berharap pemimpin-pemimpin seluruh dunia
dan bersama- sama kami menanggulangi tantangan besar ini demi kesejahteraan dan
kebahagiaan seluruh umat manusia.
Pendidikan Kependudukan adalah program pendidikan yang membina anak didik agar
memiliki pengertian, kesadaran sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab tentang
pengaruh perkembangan penduduk terhadap aspek-aspek kehidupan manusia yang
menyangkut segi-segi sosial, ekonomi, politik, dan kebudayaan dalam lingkungan keluarga,
masyarakat, negara dan dunia.3
Perlu diketahui, bahwa ada hubungan yang erat antara Pendidikan Kependudukan dan
Program Keluarga Berencana. Keluarga Berencana dalam usahanya dinyatakan dalam bentuk
2
I Wayan Cong Sujana, FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN INDONESIA, Jurnal Pendidikan DasarVolume. 4,
Nomor 1 April 2019
3
Soedihardjo, Pendididkan Kependudukan Dalam Sekolah Pembangunan, Majalah Arena Guru No. 12, Kabin
PMUP, DIY, Hlm. 6.
5
mengendalikan dan membatasi angka kelahiran. Sedang Pendidikan Kependudukan
merupakan suatu proses pembentukan nilai dan sikap yang mungkin makan waktu lama dan
bahkan dapat merupakan life long education = pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan
Kependudukan sebagai bagian integral daripada Pendidikan Nasional, merupakan suatu
proses yang harus mengantar dan membimbing anak didik pada nilai dan sikap yang tepat
terhadap persoalan kependudukan hingga akan bersikap penuh tanggung jawab dalam
mengambil keputusan yang tepat.
6
itu. Jika berhasil, akan menguntungkan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
secara lebih merata di Indonesia.
Pendidikan Kependudukan adalah suatu usaha yang mutlak dan perlu sebagai
bahagian dari pendidikan sekarang dengan maksud memberikan pengertian tentang
kependudukan yang merupakan
dalam program pendidikan di sekolah maupun pendidikan di luar sekolah , merupakan suatu
program yang wajar mendapatkan perhatian daripada semua unsur yang bergerak di bidang
pendidikan.4
1. Agar anak didik memiliki pengertian dan kesadaran mengenai faktor-faktor yang
menyebabkan perkembangan penduduk yang cepat serta interaksi yang erat antara
hidup rakyat.
4
Laporan Latihan Critical Mass Pendidikan Kependudukan Pusat Dan Daerah, 31 - 8 sampai dengan 13 - 9 –
1973 di Ciloto, Dirjrn Pendidikan 1973.
7
2. Agar anak didik memiliki pengertian dan kesadaran akan sebab akibat dari besar
masyarakat.
3. Agar anak didik memiliki sikap yang rasional dan bertanggung jawab dalam
4. Agar anak didik memiliki sikap yang rasional dan bertanggung jawab dalam
berikut :
1) Agar anak didik memiliiki pengertian dan kesadaran mengegnai faktor-faktor yang
menjadi :
yang cepat
f) Memiliki pengertian dan kesadaran tentang arti dan pentingnya keseimbangan alam.
5
Lembaga Pengembangan Guru dan Tenaga Teknis BPP, Dept. P dan K, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Kependudukan, sebuah saran, Jakarta, 1971, halaman 2.
8
2) Agar anak didik memiliki pengertian dan kesadaran tentang sebab akibat dari besar
kecilnya keluarga terhadap situasi kehidupan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat,
a) Memiliki kesadaran terhadap kenyataan bahwa besarnya keluarga dapat diatur dan
c) Memiliki kesadaran terhadap standar kehidupan keluarga kecil sebagai yang layak
dan diinginkan serta hubungan antara besarnya keluarga dan kualitas kehidupan
e) Memiliki penghargaan terhadap keluarga yang kecil sebagai dasar untuk mencapai
f) Memiliki pengertian mengenai pengaruh buruk dari penduduk yang padat serta
bertambah dengan pesat terhadap situasi sekelilingnya dan kesukaran-kesukaran yang
ditimbulkannya.
g) Memiliki pengertian dan kesadaran terhadap kenyataan bahwa tindakan individu
dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat.
3) Anak didik harus memiliki sikap yang rasional dan bertanggung jawab dalam lingkungan
kehidupan bangsa (negara) dan dunia, dapat diperinci, menjadi:
Memiliki sikap dan tingkah laku yang rasional dan bertanggung jawab terhadap
program pemerintah mengenai kependudukan.
4) Agar anak didik memiliki sikap yangrasional dan bertanggung jawab dalam lingkungan
keluarga dan masyarakat, dapat diperinci menjadi:
1) Memiliki sikap dan tingkah laku yang rasional dan bertanggung jawab terhadap
besar kecilnya keluarga.
2) Memiliki penghargaan dan sikap positif terhadap usaha-usaha pemeliharaan
lingkungan hidup yang lebih sehat bagi keluarga dan masyarakat.
9
Apa yang disarankan oleh Lembaga Pengembangan Guru dan Tenaga Teknis, BPP,
Dept. P dan K itu sejalan dengan tujuan Pendidikan Kependudukan yang dikemukakan oleh
Prof Sloan Wayland, sebagai berikut:
10
12. Mengembangkan kesadaran tentang politik dan program-program kependudukan dari
negaranya.
13. Memberi murid-murid perbendaharaan dasar demografis sehingga mereka dapat
membaca dan menafsirkan bahan-bahan demografi.
Tentang hal ini, Dr. Suwardjono Surjoningrat, Ketua BKKBN sendiri pernah
menyatakan:
11
Terlebih dahulu telah kami singgung bahwa dalam rencana jangka panjang kesadaran
masyarakat harus kita ciptakan dengan membentuk sikap sejak dari anak-anak atau
sebelum mereka jadi orang tua. Maka dalam hal ini dari Departemen P dan K dapat
diharapkan sumbangannya dalam bidang-bidang tersebut di bawah ini :
12
BPP Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah mengadakan seminar dan
lokakarya tentang Pendidikan Kependudukan dan penataran para petugas guru. Dulu ada ada
proyek pemerintah (Pilot Project) yang telah resmi diterapkan di sekolah sebagai percobaan
(try out).
Dalam rencana project Desain Pendidikan Kependudukan di SMP jawa dan bali telah
ditetapkan Dasar hukum yang meliputi Landasan Idiil, Landasan Strukturil, Landasan
Operasional, Kurikulum, dan Perencanaan program. Menetapkan progam pendidikan diluar
sekolah (out of school) tentang tujuan opersional da nisi kurikulum.
Pentingnya Program Pendidikan Kependudukan dan Keluarga Berencana harus dilihat pada
latar belakang kepercyaan agama, adat istiadat dan kebiasaan dari golongan dalam
masyarakat. Pengertian terhadap nilai-nilai yang berlaku secara tradisional tentang soal-soal
kehidupan keluarga dan masyarakat.
3. Memberikan informasi secara vertical maupun horizontal dalam instansi dimana bekerja
agar dapat dimatangkan kondisi yang diperlukan untuk instansi-instansi secara bertahap
daripada progam Pendidikan Kependudukan.
Dalam segala keraguan maka kesungguhan dari saudara dalam penyelesaian tugas ini
akan merupakan kunci dalam mencapai sukses progam Pendidikan Kependudukan.
Sesuatu yang tidak selalu terjadi demikian, dikarenakan kita tidak merasakan masalah
itu sebagai suatu problem karena kita sendiri, dan bahkan menjadi penyebab problem yang
mungkin dapat menjadi jauh lebih berat untuk diatasi bagi generasi-generasi yang akan
13
datang, yang merupakan keturunan kita sendiri. Kepada merekalah kita harus
mempertanggungjawabkan perbuatan kita, apakah kehidupan mereka adalah suatu
perkembangan suatu drama6
Pertanyaan yang diajukan: Apakah ada hubungan antara kehidupan keluarga dan
kecerdasan manusia? Jawabannya iya".
Warisan yang akan diwariskan kepada anak ada dua macam, yaitu warisan biologis
atau yang berupa kelahiran, dan warisan psikis atau rohani yang merupakan gabungan kedua
orang tuanya. Kuatnya pengaruh salah satu orang tua tergantung pada faktor dominannya
menurut hukum Mendel. Faktor psikologis orang tua sangat menentukan tumbuh kembang
anak. Bagaimana kondisi kejiwaan ayah dan ibu sejak pembuahan hingga anak lahir?
Keadaan mental ayah dan ibunya saat itu berbeda, padahal ayah dan ibunya sama.
Kondisi biologis dan psikologis akan memberikan pengaruh mendasar pada anak.
Apakah orang tuamu sehat atau sakit, dekat dengan Tuhan atau jauh, dekat dengan sesama
atau jauh? Faktor biologis dan psikologis orang tua terhadap anaknya menentukan keadaan
dan mutu “bahan baku” atau “bahan sandang” anaknya. Contohnya padi, gandum, jagung,
singkong atau emas. perak, kompor, timah, kain besi atau sutra, kain wol, tetoron, blaco atau
lurik. Namun jika manusia itu ibarat bahan mentah, maka di kemudian hari yang menentukan
6
Ibid. hal. 10
14
adalah faktor dari luar, terutama setelah lahir. Misalnya emas jika dijadikan kalung, gelang,
senjata atau yang lainnya, serta bahan lainnya. Oleh karena itu, kain sutra hanya akan
digunakan untuk membuat pakaian, selendang, taplak meja atau serbet.
Ayah seorang dokter dan demikian juga ibunya, seorang dokter yang cakap. Anaknya
memiliki warisan kejiawaan dari orang tuanya, yaitu kecerdasan. Orang tuanya ingin agar
anaknya itu kelak menjadi dokter juga. Berdasarkan test IQ yang dilaksanakan di sekolah,
anak tersebut memiliki kecerdasan yang tinggi. Akan tetapi, suatu nasib menimpanya. Kedua
orang tua anak itu meninggal karena kecelakaan. Nasib anak itu terkatung-katung. Akibatnya,
dia tidak mampu menempuh ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena terhalang biaya.
Ia cerdas, namun tidak dapat menjadi dokter jika dia tidak melanjutkan studi Fakultas
Kedokteran.
Faktor yang datang dari luar sejak manusia itu belum lahir hingga sepanjang hayatnya
menentukan perkembangan anak. Sebelum dilahirkan pun, faktor dari luar juga akan
berpengaruh serta menentukan kondisi biologis dan psikologis orang tuanya. Kondisi biologis
dan psikologis tersebut kemudian akan menurun kepada anaknya secara langsung. Saat di
dalam kandungan, pengaruh kondisi ibunya (biologis dan psikologis) secara langsung akan
berpengaruh kepada bayi yang ada di perutnya. Lingkungan dan orang-orang di sekitar
seorang ibu sangat berpengaruh bagi kondisi seorang ibu. Dalam hal ini secara tidak langsung
kondisi dari lingkungan sekitar tersebut akan berpengaruh kepada ibu, kemudian pengaruh
(positif atau negatif) seorang ibu akan menurun kepada anaknya.
Dr. T.R. Flaiz mengatakan bahwa masa depan kesehatan seorang anak ditentukan
sebelum ia lahir. Kesehatan ibu banyak mempengaruhi turunannya. Seorang ibu yang tengah
mengandung hidup normal, senang, tenteram akan memperoleh anak yang sehat segar
dibanding dengan ibu yang selalu cemas, marah dan suka merokok serta minum minuman
keras.
15
Keadaan lingkungan hingga sesuatu batas tertentu dapat mempengaruhi kesehatan
anak. Seorang ibu tidak boleh bertindak berdasakan kemauannya sendiri (bersifat negatif)
pada saat periode yang penting dalam perkembangan seorang bayi. Kestabilan emosi sangat
penting pada saat ini, baik pada ibu maupun anak. Oleh karena itu, tekanan dan kecemasan
ibu harus dihindari.
…… sikap ibu bapak sewaktu si anak masih dalam kandungan, ikut mempengaruhi
jiwa si anak nantinya. Misalnya apakah anak yang akan lahir itu mendapat sambutan baik
atau tidak, apakah orang tuanya gembira menanti kelahirannya atau apakah si ibu susah,
menyesal dan ketakutan. Demikian pula kesehatan ibu sewaktu hamil, akan mempengaruhi
sikapnya terhadap bayi yang akan lahir itu. Andaikata sikap itu negatif, maka si bayi tidak
akan mendapat perhatian secukupnya dari si ibu. Jika hubungan ibu dan bapak waktu itu
sedang retak, maka si bayi tidak akan menerima pemeliharaan yang nanti akan membawa
kepada rasa kasih sayang dan ia akan dibesarkan tanpa kasih sayang ibu sebagaimana
mestinya.
7
Flaiz, Bagaimana Perkembangan Anak Yang Sehat, Majalan Rumah Tangga No. 9, September 1973, hal. 7
16
anak selalu sehat. Kesehatan itu akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani anak sebagaimana mestinya.
Melihat hasil penelitian Tauran dan Prof. Ismangoen, kalau dalam kenyataan sekarang
para orang tua sudah banyak anak dan ibu banyak bekerja di luar rumah, apakah kemudian
menjadi ketakutan Data data itu hanya sebagai peringatan atau bahan renungan sehingga
segera menyesuaikan diri, memulai atau mengubah situasi baru, ditempat lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut perkiraan, penduduk Indonesia pada tahun 1973 se- banyak 125 juta
orang. Sensus penduduk Indonesia pada bulan Desember 1971, memberi gambaran
bahwa penduduk Indonesia pada saat itu sebanyak 119.182.542 jiwa. Sedang sensus
penduduk pada tahun 1970, tercatat 115.567.507 jiwa. Jadi pertambahan penduduk
dalam 1 tahun saja (1970-1971) bertambah sebanyak 3.615.035 jiwa. Pada tahun 2000-an
perkembangan penduduk Indonesia mengalami perkembangan yang begitu signifikan.
Hal ini berdampak pada perbandingan taraf hidup, kemajuan pendidikan, peningkatan
kesehatan dan sanitasi, pemeliharaan kesehatan, peningkatan kebudayaan. Maka dari
itulah Keluarga berencana ada untuk mengatasi masalah kesejahteraan keluarga-keluarga
di Indonesia.
17
aspek pendidikan, yakni sebagai suatu proses yang pelaksanaannya
dipertanggungjawabkan kepada instansi-instansi lain, misalnya Departemen P dan K.
18
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Pengembangan Guru dan Tenaga Teknis BPP, Dept. P dan K, Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan Kependudukan, sebuah saran, Jakarta, 1971.
Flaiz, BAGAIMANA PERKEMBANGAN ANAK YANG SEHAT, Majalan Rumah Tangga No. 9,
September 1973
19
20