PENELITIAN KUALITATIF
Dipersembahkan oleh:
Weebo
Website: Youtube:
TERM OF SERVICES, READMORE, AND RELATED LINKS
A. Terms of Services
1. Segala hak cipta penulisan skripsi ini adalah milik penulis asli skripsi. Weebo
hanya membagikan skripsi ini dengan tujuan agar dapat bermanfaat bagi orang
lain.
2. Sebagian besar skripsi yang diperoleh Weebo berasal dari internet yang dapat
dicari dengan mesin pencarian, kemudian diupload ulang oleh Weebo.
3. Silahkan subscribe youtube Weebo Corner dengan mengeklik link/gambar
pada halaman cover untuk mendukung program-program dari Weebo.
4. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan SD, khususnya kehidupan SDN 3 Purwogondo , dalam
keseharianya sangat banyak kebiasaan-kebiasaan khususnya kebiasaan membaca
yang berlangsung otomatis baik oleh kalangan para siswa maupun oleh kalangan
para guru.
Bukti ini dapat dilihat pada aktivitas dalam perpustakaan SDN 3
Purwogondo, yang mana buka untuk melayani siswanya baik yang hanya
membaca, meminjam buku maupun yang mengembalikan buku yang telah di
pinjam oleh siswa mulai dari hari senin sampai hari sabtu adapun waktunya
adalah mulai dari jam delapan pagi sampai pada jam lima sore.
Jadi, kemungkinan banyak waktu yang di berikan kesempatan bagi siswa untuk
hanya sekedar mengunjungi untuk mencari referensi bahan pelajaran sampai pada
aktivitas membaca dalam perpustakaan. Siswa dalam memanfaatkan perpustakaan
ini banyak yang tertarik untuk mengunjungi perpustakaan SDN 3 Purwogondo.
Hal ini terlihat dalam keseharianya, perpustakaan selalu di penuhi oleh siswa.
Kesempatan yang diberikan kepada siswa SDN 3 Purwogondo untuk
membaca adalah banyak sekali. Baik dari segi buku-buku yang tersedia maupun
waktu yang tersedia dan bahkan waktu pelayanan dari pegawai perpustakaan. Hal
ini juga berarti bahwa, kesempatan bagi siswa untuk membaca juga banyak dan
lengkap.
Fakta yang ada, kebiasaan membaca tidak dapat diukur melalui sering
tidaknya mengunjungi perpustakaan atau ramai tidaknya perpustakaan. Akan
tetapi, perpustakaan merupakan salah satu tempat dan fasilitas yang dapat
membantu siswa untuk melakukan aktivitas kebiasaan membacanya.
Jika kita melihat fakta yang ada, meskipun perpustakaan ramai oleh siswa
yang datang baik yang hanya sekedar untuk meminjam buku yang berkaitan
dengan mata pelajaran siswa, atau bahkan yang datang ke perpustakaan hanya
sekedar untuk mencari referensi untuk mengerjakan tugas mereka.
Karena hal inilah yang kemungkinan dapat memberikan dampak yang
positif bagi siswa SDN 3 Purwogondo. Meskipun dampak yang terlihat nyata
belum begitu besar dan jelas, akan tetapi hal ini dapat memberikan dampak yang
positif. Hal ini dikarenakan, dari aktivitas kebiasaan membaca akan dapat
mempelajari rahasia segala ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai kebutuhan.
Sebagai siswa, membaca merupakan suatu kebutuhan yang wajib
terpenuhi. Pengertian kebiasaan membaca adalah suatu aktivitas yang rutin
dilakukan dalam proses penalaran untuk mencapai pemahaman terhadap gagasan
dan informasi yang di dapatkan melalui lambang-lambang yang ada baik tertulis
maupun tidak.
Aktivitas membaca tidak hanya membutuhkan mulut untuk mengeja dan
mata untuk melihat, akan tetapi aktivitas membaca membutuhkan otak untuk
memahami untuk melakukan aktivitas pemahaman. Yang mana otak dan aktivitas
kognitifnya terletak jauh dan tersembunyi dari aktivitas mata dan indera lainya.
Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan membaca merupakan aktivitas
kognitif seseorang yang tidak dapat dilihat hanya dengan indera saja.
Karena kebiasaan membaca merupakan bukan suatu aktivitas yang dapat
dengan mudah terlihat dan dapat di ukur oleh indera saja, serta untuk menghindari
adanya kerancuan dan diskriminasi penilaian tentang mana kebiasaan yang baik
dan mana kebiasaan yang tidak baik, maka disinilah perlu untuk melakukan suatu
penelitian dan penggalian informasi lebih mendalam tentang kebiasaan membaca
pada siswa SDN 3 Purwogondo. Hal ini dapat membantu dalam perkembangan
dan kemajuan serta dapat menjadikan masukan untuk menjadi lebih baik kusunya
bagi siswa SDN 3 Purwogondo.
B. Rumusan Masalah
Setelah melihat latar belakang yang ada dan agar dalam penelitian ini tidak
terjadi kerancuan, maka peneliti merumuskan permasalahan yang akan di angkat
dalam penelitian ini.
Adapun rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kebiasaan membaca pada siswa SDN 3 Purwogondo?
2. Faktor-faktor apa yang menjadi kebiasaan membaca pada siswa SDN 3
Purwogondo?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kebiasaan membaca pada siswa SDN 3 Purwogondo.
2. Untuk mengetahui factor-faktor yang menjadi kebiasaan membaca siswa SDN
3 Purwogondo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah dapat mendapatkan pengetahuan
tentang kebiasaan membaca siswa SDN 3 Purwogondo.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam memotivasi siswa untuk
membaca.
b. Bagi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah dapat menyediakan sarana bacaan bagi peningkatan mutu
sekolah.
c. Bagi Orang Tua
Penelitian ini dapat memberikan motivasi dan bimbingan kepada anaknya
agar terus belajar.
d. Pembaca pada Umumnya
Penelitian ini dapat dijadikan acuan atau petunjuk bagi peneliti lain.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Membaca
Membaca adalah aktifitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah
besar tindakan yang terpisah-pisah. Meliputi: orang harus menggunakan
pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat. Kita tidak dapat
membaca tanpa menggerakkan mata atau tanpa menggunakan pikiran kita.
Henry Guntur Tarigan (dalam Deny, 2010) berpendapat bahwa “Membaca
adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-
kata atau bahasa tulis”. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang
merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam pandangan sekilas, dan agar makna
kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi,
maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami,
dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.
Tampubolon (dalam Arisandi, 2010) menjelaskan pada hakekatnya
membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan,
walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf-huruf. Dikatakan
kegiatan fisik, karena bagian-bagian tubuh khususnya mata, yang melakukannya.
Dari ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca adalah
a. Survey
Survey adalah teknik untuk mengenal bahan sebelum membacanya
secara lengkap, dilakukan untuk mengenal organisasi dan ikhtisar umum yang
akan dibaca dengan maksud untuk :
1. Mempercepat menangkap arti;
2. Mendapatkan abstrak;
3. Mengetahui ide-ide yang penting;
4. Melihat susunan (organisasi) bahan bacaan tersebut;
5. Mendapatkan minat perhatian yang saksama terhadap bacaan; dan
6. Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah.
Dengan melakukan survey atau peninjauan dapat dikumpulkan
informasi yang diperlukan untuk memfokuskan perhatian pada saat membaca.
Peninjauan untuk satu bab memerlukan waktu 5-10 menit. Apa yang ditinjau?
1. Baca judul: Hal ini membantu untuk memfokuskan pada topik bab;
2. Baca pendahuluan: Memberikan orientasi dari pengarang mengenai hal-
hal penting dalam bab;
3. Baca kepala judul/sub bab: Memberikan gambaran mengenai kerangka
pemikiran;
4. Perhatikan grafik, diagram: Adanya grafik, diagram dan gambar
ditujukan untuk memberikan informasi penting sebagai tambahan atas
teks; dan
5. Perhatikan alat Bantu baca: Termasuk huruf miring, definisi, pertanyaan
di akhir bab yang ditujukan untuk membantu pemahaman dan mengingat.
b. Question
Setelah kerangka pemikiran suatu bab diperoleh, mulai perhatikan
kepala judul/sub bab yang biasanya dicetak tebal dan ubah kepala judul
tersebut menjadi beberapa pertanyaan.
Kita dapat menambah pertanyaan pada waktu membaca. Pertanyaan
yang baik akan memberikan pemahaman yang lebih baik pula. Tahap
bertanya ini akan menyebabkan pikiran kita terlibat secara akthif dalam
proses belajar sehingga akan membantu pemahaman dan mengingat.
c. Read
Membaca dapat dimulai dengan mengisi inforfmasi ke dalam kerangka
pemikiran bab yang telah dibuat pada proses survey. Bacalah suatu subbab
dengan tuntas, jangan pindah ke subbab lain sebelum menyelesaikannya.
Pada saat membaca, kita mulai mencari jawaban pertanyaan yang dibuat pada
proses Question. Tuliskan jawaban yang diperoleh dengan kata-kata sendiri di
kertas.
Pada tahap ini konsentrasikan pada penguasaan ide pokok serta detail yang
penting, yang mendukung ide pokok. Perlambat cara membaca anda di
bagian-bagian yang penting atau yang anda anggap sulit dan percepat kembali
pada bagian-bagian yang tidak penting atau yang telah anda ketahui.
Pada tahap membaca ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu : (1)
Jangan membuat catatan-catatan. Ini akan memperlambat anda dalam
membaca. Selain itu juga berbahaya, catatan anda itu bisa jadi hanya
merupakan kutipan kata-kata penulisnya saja. (2) Jangan membuat tanda-
tanda seperti garis bawah pada kata maupun frase tertentu, bisa jadi setelah
anda selesai membaca acap kali ternyata anda salah memilihnya. Kalau
memang ada yang menarik atau anda anggap penting cukup beri tanda silang
di pinggir halaman dulu. Untuk kemudian nanti dapat dicek kembali.
Pisahkan keterangan rinci dan contoh- contoh dari konsep utama. Hal
itu ditujukan untuk membantu memahami konsep utama.
Proses membaca ini terkadang berlangsung sangat lambat terutama bila
subbab mengandung informasi yang padat dan kompleks. Subbab seperti ini
dapat membuat binggung bahkan mengalami frustasi. Bila ini terjadi
berhentilah sejenak, coba temukan mengapa menjadi binggung, dapat juga
dengan mencoba menimbulkan pertanyaan lain.
Kalau upaya ini belum membuahkan hasil, tandai subbab ini, teruskan
membaca subbab berikutnya. Kadang-kadang ada masalah yang membuat
kita bingung menjadi jelas pada subbab berikutnya.
d. Recite
Setiap selesai membaca suatu bagian, berhentilah sejenak. Dan cobalah
menjawab pertanyaan-pertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal
penting dari bab itu. Pada kesempatan itu, dapat juga membuat catatan
seperlunya. Jika masih mengalami kesulitan, ulangi membaca bab itu sekali
lagi.
Pada umumnya bahan yang telah dibaca sering terlupakan. Dengan
melakukan proses recite ini dapat melatih pikiran untuk berkonsentrasi dan
mengingat bahan yang dibaca. Proses ini dilakukan setelah menyelesaikan
suatu subbab.
Cara melakukan Recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan
yang dibuat sebelum membaca subbab tersebut dan cobalah jawab pada
selembar kertas tanpa melihat buku.
Selain itu Recite dapat dilakukan dengan menuliskan butir-butir
pemikiran yang penting dalam subbab tersebut. Jika menemukan paragraf
yang membuat sulit untuk dapat melakukan proses ini maka bacalah kembali
paragraf tersebut.
e. Review
Daya ingat individu terbatas. Sekalipun dalam waktu membaca 85%
menguasai isi bacaan, kemampuan dalam 8 jam untuk mengingat detail yang
penting tinggal 40%, dan dalam tempo 2 minggu pemahaman kita tinggal
20%.
Review membantu menyempurnakan kerangka pemikiran dalam suatu
bab dan membangun daya ingat. Proses ini dapat dilakukan dengan membaca
ulang seluruh subbab, melengkapi catatan atau berdiskusi dengan teman. Cara
Review yang terbukti efektif adalah dengan menjelaskan kepada orang lain.
BAB III
METODE PENELITIAN