Anda di halaman 1dari 12

SOAL FINAL ARSITEKTUR KONTEMPORER

Jawablah Pertanyaan Dibawah ini:


1. Jelaskan Pengertian dan Ciri-ciri beserta Contoh Bangunannya?
a. Arsitektur Klasik,
b. Arsitektur Vernakular dan
c. Arsitektur Modern
2. Jelaskan Pengertian dan Karakteristik Eko Arsitektur (Arsitektur Terkini untuk
mencegah kerusakan Alam) dan Contoh Bangunannya?
a. Arsitektur Biologis
b. Arsitektur Surya
c. Arsitektur Bionik Struktur Alamiah
d. Arsitektur Alternatif (Material dan Konstruksi Ekologis)
3. Jelaskan Perkembangan Langgam Arsitektur di Indonesia dan Contoh Bangunannya
dari:
a. Arsitektur Klasik
b. Arsitektur Vernakular
c. Arsitektur Kolonial (Pra Kemerdekaan)
d. Arsitektur Kontemporer (Pasca Kemerdekaan)
4. Jelaskan Karakteristik Arsitektur Metabolisme Pada Salah Satu Bangunan
a. Kenzo Tange,
b. Kisho Kurokawa,
c. Kiyonori Kikutake
d. Fumihiko Maki
e. Itsuko Hasegawa
5. Jelaskan Karakteristik Arsitektur Kontemporer yang menjadi Tugas Kelompok
Resume buku Arsitektur Modern (Yulianto Sumalyo)?
JAWABAN
1. Jelaskan Pengertian dan Ciri-ciri beserta Contoh Bangunannya?
a. Arsitektur Klasik,
b. Arsitektur Vernakular
c. Arsitektur Modern

a. Arsitektur Klasik

Arsitektur klasik merupakan ungkapan dan gambaran perjalanan sejarah arsitektur


Eropa yang secara khusus menunjuk pada karya-karya arsitektur yang bernilai tinggi dan first
class. Disebut demikian karena karya-karya ini mempunyai aturan atau pedoman yang ketat
dan pertimbangan yang hati-hati sebagai landasan berpikir dalam menciptakan karya tersebut.

Ciri ciri arsitektur klasik:

Arsitektur klasik memberikan kesan yang anggun dan mewah. Ciri khas arsitektur
klasik yaitu pemakaian pilar-pilar, ornamen, dan profil-profil yang muncul pada saat kerajaan
Romawi atau Yunani kuno. Bangunan gaya klasik memiliki ukuran yang melebihi kebutuhan
fungsinya dan memiliki komposisi bangunan yang simetris dengan tata letak jendela yang
teratur.

- Penggunaan Kolom (Tiang) dan balok (entablature) sebagai elemen utama


- Penggunaan Ornamentasi
- Bangunan besar dan megah dengan waktu pengerjaan yang cukup lama
- Material langsung diambil dari alam kemudian diolah sesuai keperluan

St Peter's Cathedral, Adelaide

- Arches (lengkungan) yang digunakan


adalah tipe semi-circular, baik pada jendela,
pintu, maupun arcade.
- Arcade,deretan busur lengkung
dengan kolom sebagai penopang struktur.
Muncul baik interior maupun eksterior
- Penggunaan ornamen pada bangunan
- Bangunan terkesan berat dengan
penggunaan material maupun dinding yang
tebal.

b. Arsitektur Vernakular

Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur
rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan berakar pada tradisi etnik, serta dibangun oleh
tukang berdasarkan pengalaman (trial and error), menggunakan teknik dan material lokal
serta merupakan jawaban atas setting lingkungan tempat bangunan tersebut berada dan selalu
membuka untuk terjadinya transformasi. (Turan Mete, Vernacular Architecture, 1990).

Dengan demikian, dapat disimpulkan ciri-ciri arsitektur vernakular secara umum


sebagai berikut :

- Lokal dan Kontekstual

- Menggunakan material yang tersedia di lokasi

- Menggunakan tukang lokal untuk mendapatkan hasil yang optimal

- Program ruang menyesuaikan dengan kondisi di lokasi

- Bentuk/keluaran tetap mencerminkan kebudayaan setempat

CONTOH BANGUNAN

Rumah Aceh

Gaya rumah tradisional


masyarakat Aceh merupakan
sebuah contoh percampuran
tradisi arsitektural dan langgam
bangunan Austronesia dengan
tradisi dan langgam bangunan
masyarakat melayu. Bentuk luar
rumah merupakan bentuk rumah
Austronesia, yaitu struktur tegak
berupa tiang kayu, lantai yang
ditinggikan sebagai ruang
keluarga, dan bentuk atap pelana
yang meruncing tinggi.

c. Arsitektur Modern
Arsitektur Modern adalah suatu istilah yang diberikan kepada sejumlah bangunan
dengan gaya karakteristik yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala
macam ornamen. Karakter ini dosinyalir pertama muncul pada sekitar tahun 1900. Pada tahun
1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenali dengan Gaya Internasional dan menjadi bangunan
yang dominan untuk beberapa dekade dalam abad ke-20 ini.

Ciri ciri arsitektur modern sebagai berikut


- Suatu gaya internasional atau tanpa gaya
- Berupa khayalan
- Bentuk tertentu, fungsional
- Zeitgeit
- Elitis untuk setiap manusia
- Bersifat menyeluruh, luas meliputi banyak hal
- Memliki ornamen yang sangat minim
- Mengutamakan menentukan bentuk, ukuran dan bahan

Contoh bangunan

Fallingwater oleh Frank Llyod Wright Farnsworth House, Plano, Illinois 1950
Mies van der Rohe, Architect

2. Jelaskan Pengertian dan Karakteristik Eko Arsitektur (Arsitektur Terkini untuk


mencegah kerusakan Alam) dan Contoh Bangunannya?
Ekologi adalah ilmu mengenai hubungan timbal balik antara mkhluk hidup dan
lingkungannya. Kata Ekologi beasal dari kata Yunani yaitu : oikos (habitat) dan logos (ilmu).
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup dan
lingkungannya. Istilah kologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834-1914)
Arsitektur ekologi adalah gerakan untuk kelestarian alam dan lingkungan untuk
kehidupan yang berkelanjutan dalam efesiensi energi dan sumber daya alam dalam kegiatan
arsitektural unutk pembangunan yang berkelanjutan dalam mencapai rujuan ekonomi, sosial
dan budaya. C. Ekologi Bioklimatik Arsitektur bioklimatik adalah suatu pendekatan yang
mengarah asitek untuk mendapatkan penyeleasian desain dengan memperhatikan hubungan
antara bentuk arsitektur dengan lingkunganya dalam kaitanya iklim daerah tersebut,

a. Arsitektur Biologis
Dalam arsitektur dikenal istilah arsitektur biologis, Biologis berasal dari kata Bios
(bahasa Yunani), yang berarti alam kehidupan / alam tumbuh – tumbuhan dan Logos (bahasa
Yunani) berarti dunia teratur, dunia berakal. Rumah tempat tinggal boleh dianggap sebagai
suatu susunan organis, yang berfungsi sebagai kulit manusia yang ketiga (pakaian sebagai
kulit kedua). Istilah arsitektur biologis tersebut memperlihatkan hubungan erat antara
manusia dan lingkungan atau alam sekitar.
Galeri Rumah Tradisional Indonesia
Rumah Adat Bali
b. Arsitektur Surya
Arsitektur surya adalah integrasi teknologi panel surya dengan teknik bangunan
modern. Dalam arsitektur surya, modul fotovoltaik yang tipis dan fleksibel dapat
diintegrasikan dengan atap baja. Mengarahkan bangunan ke Matahari, memilih material
dengan massa termal atau pendispersian cahaya yang tepat, serta merancang ruang agar
secara alami mensirkulasikan udara juga merupakan bagian dari arsitektur surya.

Pengembangan arsitektur surya awalnya dibatasi oleh kekakuan dan berat panel
tenaga surya standar. Pengembangan fotovoltaik yang tipis tidak hanya mengurangi beban
secara signifikan, tetapi juga memperkuat pengumpulan energi surya.

b. Arsitektur Bionik Struktur Alamiah (teknik sipil dan konstruksi yang


memperhatikan kesehatan manusia),
c. Arsitektur Alternatif (Material dan Konstruksi Ekologis)

3. Jelaskan Perkembangan Langgam Arsitektur di Indonesia dan Contoh Bangunannya


dari:

a. Arsitektur Klasik

Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada
zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan
Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari
gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.

Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan


secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir.
Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di benua Eropa. Dalama beberapa alasan, jenis
arsitektur ini dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal,
sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai
kota, dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan
seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit.

Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa
peradaban yang tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam bentuk Arsitektur
Klasik, misalnya candi dan kuburan orang-orang Mesir.
Contoh bangunan
PATHEON
b. Arsitektur vernakular

Arsitektur VernakularArsitektur Vernakular tumbuh dari arsitektur rakyat,yang lahir dari


masyarakat etnik dan berjangkar pada Tradisi etnik.Dengan demikian Arsitektur tersebut
sejalan dengan paham kosmologi,pandangan hidup, gaya hidup dan memiliki tampilan khas
sebagai cerminan jati diri yang dapat dikembangkan secara inovatif kreatif dalam pendekatan
sinkretis ataupun eklektis. Modernisasi dan kemajuan teknologi serta interaksi sosial ekonomi
menuntut kehadiran Arsitektur yang mampu berdialog dengan tuntutan baru.Sinkretisme
arsitektur vernakular Indonesia merupakan potensi yang memberi sumbangan pada “post
modernisme” dalam tampilan arsitektur “Neo-Vernakular”.Dengan demikian diharapkan
Arsitektur Vernakular menjadi salah satu jembatan menuju evolusi arsitektur Indonesia
modern yang tetap berjati diri dan berakar pada tradisi.

Arsitektur vernakular rumah Batak


Tradisi arsitektur vernakular Batak terdapat pada bangunan komunal (bale), lumbung
padi (soro), serta bangunan untuk menggiling beras dan rumah untuk orang menyimpan
jenazah (joro).

c. Arsitektur Kolonial (Pra Kemerdekaan)

Sejarah Perkembangan dan Karakteristik Arsitektur Kolonial Belanda dalam hal ini
dapat dilihat dari segi periodisasi perkembangan arsitekturnya maupun dapat pula ditinjau
dari berbagai elemen ornamen yang digunakan bangunan kolonial tersebut.
A. Periodisasi Arsitektur Kolonial Belanda
Helen Jessup dalam Handinoto (1996: 129-130) membagi periodisasi perkembangan
arsitektur kolonial Belanda di Indonesia dari abad ke 16 sampai tahun 1940-an menjadi
empat bagian, yaitu:

1. Abad 16 sampai tahun 1800-an


Pada waktu ini Indonesia masih disebut sebagai Nederland Indische (Hindia Belanda)
di bawah kekuasaan perusahaan dagang Belanda yang bernama VOC(Vereenigde Oost
Indische Compagnie). Selama periode ini arsitektur kolonial Belanda kehilangan orientasinya
pada bangunan tradisional di Belanda serta tidak mempunyai suatu orientasi bentuk yang
jelas. Yang lebih buruk lagi, bangunan-bangunan tersebut tidak diusahakan untuk beradaptasi
dengan iklim dan lingkungan setempat.

2. Tahun 1800-an sampai tahun 1902


Ketika itu, pemerintah Belanda mengambil alih Hindia Belanda dari perusahaan
dagang VOC. Setelah pemerintahan Inggris yang singkat pada tahun 1811-1815. Hindia
Belanda kemudian sepenuhnya dikuasai oleh Belanda. Indonesia waktu itu diperintah dengan
tujuan untuk memperkuat kedudukan ekonomi negeri Belanda. Oleh sebab itu, Belanda pada
abad ke-19 harus memperkuat statusnya sebagai kaum kolonialis dengan membangun
gedung-gedung yang berkesan grandeur(megah). Bangunan gedung dengan gaya megah ini
dipinjam dari gaya arsitektur neo-klasik yang sebenarnya berlainan dengan gaya arsitektur
nasional Belanda waktu itu.

3. Tahun 1902-1920-an
Antara tahun 1902 kaum liberal di negeri Belanda mendesak apa yang dinamakan
politik etis untuk diterapkan di tanah jajahan. Sejak itu, pemukiman orang Belanda tumbuh
dengan cepat. Dengan adanya suasana tersebut, maka “indische architectuur”menjadi
terdesak dan hilang. Sebagai gantinya, muncul standar arsitektur yang berorientasi ke
Belanda. Pada 20 tahun pertama inilah terlihat gaya arsitektur modern yang berorientasi ke
negeri Belanda.

4. Tahun 1920 sampai tahun 1940-an


Pada tahun ini muncul gerakan pembaruan dalam arsitektur, baik nasional maupun
internasional di Belanda yang kemudian memengaruhi arsitektur kolonial di Indonesia.
Hanya saja arsitektur baru tersebut kadang-kadang diikuti secara langsung, tetapi kadang-
kadang juga muncul gaya yang disebut sebagaiekletisisme(gaya campuran). Pada masa
tersebut muncul arsitek Belanda yang memandang perlu untuk memberi ciri khas pada
arsitektur Hindia Belanda. Mereka ini menggunakan kebudayaan arsitektur tradisional
Indonesia sebagai sumber pengembangannya.
Kantor Pos dan telegram surabaya dengan gaya empire style kolonial dan belanda

d. Arsitektur Kontemporer (Pasca Kemerdekaan)


Sebelum masa kemerdekaan dunia arsitektur di Indonesia didominasi oleh karya
arsitek Belanda. Masa kolonial tersebut telah mengisi gambaran baru pada peta arsitektur
Indonesia. Kesan tradisional dan vernakuler serta ragam etnik di Negeri ini diusik oleh
kehadiran pendatang yang membawa arsitektur arsitektur di Indonesia.
Bentuk arsitektur di Indonesia “asli” kemudian dimulai dari sebuah institusi arsitektur
di era setelah kemerdekaan. Selama periode tersebut sampai sekarang arsitektur berkembang
melalui proses akademik dan praktek arsitektur pada sebuah arsitektur kontemporer
Indonesia.
Di masa penjajahan Belanda sebenarnya mata kuliah arsitektur diajarkan sebagai
bagian dari pendidikan insinyur sipil. Namun, setelah Oktober 1950, sekolah arsitektur yang
pertama didirikan di Institut Teknologi Bandung yang dulu bernama Bandoeng Technische
Hoogeschool (1923). Disiplin ilmu arsitektur ini diawali dengan 20 mahasiswa dengan 3
pengajar berkebangsaan Belanda, yang pada dasarnya pengajar tersebut meniru system
pendidikan dari tempat asalnya di Universitas Teknologi Delft di Belanda. Pendidikan
arsitektur mengarah pada penguasaan keahlian merancang bangunan, dengan fikus pada
parameter yang terbatas, yaitu fungsi, iklim, konstruksi, dan bahan bangunan.
Semenjak konflik di Irian Barat pada tahun 1955 semua pengajar dari Belanda
dipulangkan ke negaranya, kecuali V.R. van Romondt yang secara rendah hati bersikeras
untuk tinggal dan memimpin sekolah arsitektur sampai tahun 1962. Selama
kepemimpinannya, pendidikan arsitektur secata bertahan memperkaya dengan memberikan
aspek estetika, barat ke tanah Indonesia. Sekitar awal 1910-an beberapa karya arsitek Belanda
seperti Stasiun Jakarta Kota, Hotel Savoy Homan dan Villa Isola di bandung sudah
memberikan pemandangan barubudaya dan sejarah ke dalam sebuah pertimbangan desain.
Van Romondt berambisi menciptakan “Arsitektur Indonesia” baru, yang berakar pada prinsip
tradisional dengan sentuhan modern untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kontemporer.
Dengan kata lain “Arsitektur Indonesia” adalah penerapan gagasan fungsionalisme,
rasionalisme, dan kesederhanaan dari desain modern, namun sangat terinspirasi oleh prinsip-
prinsip arsitektur tradisional.
Bangunan Arsitektur Kontemporer
Museum Tsunami Aceh

4. Jelaskan Karakteristik Arsitektur Metabolisme Pada Salah Satu Bangunan

Arsitektur metabolisme merupakan bagian dari arsitektur modern dan arsitektur


metabolisme berkembang pesat dijepang. Pada awal abad xx metabolisme arsitektur jepang
belum seperti di barat. Jepang mengalami kemajuan, perubahan dan perkembangan luar biasa
dalam berbagai bidang termasuk seni dan arsitektur. Budaya tradisional jepang baik sinto
maupun katsura dapat menerima konsep-konsep modernisme, karena sebetulnya banyak
kesamaan dengan tradisi jepang yang mengacu pada kesederhanaan. Falsafah “ sederhana itu
indah” seperti konsep kemurnian de stijl dan arsitektur international, dipadukan dengan
peninjolan secara jujur elemen-elemen konstruksi, seperti kolom, balok, bidang dan lain-lain
sudah sejak lama menjadi konsep arsitektur tradisional jepang.
Ciri-ciri Arsitektur Metabolisme :
1. Bersifat utopis
2. Konsepnya terjadi karena latar belakang hitam dan selanjutnya dikembangkan
berdasarkan pandangan kemasa depan yang penuh optimis
3. Pengakomodasian ekologi,kultur dan tekhnologi berciri khas jepang

a. Kenzo Tange,
Kenzo Tange, 4 September 1913 - 22 Maret 2005) adalah seorang arsitek Jepang, dan
pemenang Pritzker Prize tahun 1987 untuk arsitektur. Dia adalah salah satu arsitek paling
signifikan dari abad ke-20, yang menggabungkan gaya tradisional Jepang dengan
modernisme, dan dirancang bangunan utama di lima benua. Kenzo Tange juga seorang
creative berpengaruh dari gerakan strukturalis. Dia berkata: "Memang, saya percaya, sekitar
1959 atau pada awal tahun enam puluhan yang aku mulai berpikir tentang apa yang saya
kemudian namakan strukturalisme", (dikutip dalam Rencana 2 / 1982, Amsterdam).

shizuoka building

b. Kisho Kurokawa,

Lahir di Kanie, Aichi, Kurokawa belajar arsitektur di Kyoto University, lulus dengan
gelar sarjana pada tahun 1957. Dia kemudian mengikuti Universitas Tokyo, di bawah
pengawasan Kenzo Tange. Kurokawa menerima gelar master pada tahun 1959. Kurokawa
pergi ke dokter filsafat, tetapi kemudian putus pada 1964. Dengan rekan kerja, dia dirikan
Gerakan Metabolist pada tahun 1960, yang anggotanya dikenal sebagai Metabolists. Itu
adalah Jepang radikal gerakan avant-garde mengejar dan daur ulang penggabungan gaya
arsitektur dalam konteks Asia. Gerakan itu sangat sukses, memuncak ketika anggotanya
menerima pujian untuk kain wol Takara Beautillion di Osaka World Expo 1970.

Nakagin Capsule Tower (Ginza, Tokyo, 1970-1972)


c. Kiyonori Kikutake

Kiyonori Kikutake (lahir 1928 di Kurume, Jepang ) adalah seorang arsitek Jepang
terkemuka yang dikenal sebagai salah satu pendiri kelompok Metabolist Jepang. Dia juga
menjadi guru dan majikan dari beberapa arsitek Jepang yang penting, seperti Toyo Ito dan
Itsuko Hasegawa.

Tatebayashi Civic Center

d. Fumihiko Maki
Fumihiko Maki (lahir di Tokyo, 6 September 1928) adalah seorang arsitek Jepang dan
saat ini mengajar di Universitas Keio SFC. Setelah belajar di Universitas Tokyo ia
dipindahkan ke Cranbrook Akademi Seni di Bloomfield Hills, Michigan, dan kemudian di
Harvard Graduate School of Design. Pada tahun 1956, ia mengambil posisi sebagai asisten
profesor arsitektur di Washington University di St Louis, di mana ia juga dianugerahi komisi
pertama: desain Steinberg Hall (pusat seni) pada universitas Danforth Kampus. Gedung ini
tetap hanya menyelesaikan pekerjaannya di Amerika Serikat sampai tahun 1993, ketika ia
menyelesaikan yerba Buena Pusat Seni bangunan di San Francisco. Pada tahun 2006, ia
kembali ke Washington University di St Louis untuk mendesain rumah baru untuk yang
Kemper Mildred Lane Art Museum dan Hall Walker. Dia bekerja untuk Skidmore, Owings,
dan Merrill di New York dan untuk Sert Jackson and Associates di Cambridge dan
mendirikan Maki and Associates pada tahun 1965. Pada tahun 1960 ia kembali ke Jepang
untuk membantu membangun Grup Metabolisme. Ia sering kali menggunakan bahan logam
dan kaca.

Spiral House Tokyo

e. Itsuko Hasegawa
Hasegawa lahir di Shizuoka, menerima gelar sarjana arsitektur dari Kanto Gakuin
University (1964), dilatih dengan Kiyonori Kikutake. Pada tahun 1969, Hasegawa Kazuo
Shinohara memasuki laboratorium di Institut Teknologi Tokyo sebagai mahasiswa
pascasarjana. Setelah dua tahun, ia menjadi asistennya, sebuah kehormatan dan tanggung
jawab yang jauh lebih besar daripada di Jepang menunjukkan ekspresi dalam bahasa
Inggris. Pada 1979 ia membentuk perusahaan desain sendiri, Itsuko Hasegawa Atelier, yang
telah merancang sejumlah bangunan memenangkan penghargaan di Jepang dan luar
negeri.

Shonandai bunka center

5. Jelaskan Karakteristik Arsitektur Kontemporer yang menjadi Tugas Kelompok


Resume buku Arsitektur Modern (Yulianto Sumalyo)?

Beberapa bangunan rumah, apartemen atau gedung-gedung lain terkadang memiliki


desain yang unik dan tidak biasa. Bentuk desain yang tidak biasa ini biasanya dikaitkan erat
dengan gaya arsitektur kontemporer.
Meskipun banyak yang menganggap gaya arsitektur kontemporer mirip dengan gaya
arsitektur modern, namun pada dasarnya kedua gaya arsitektur ini berbeda. Agar lebih
mengenali gaya arsitektur kontemporer, simak informasi seputar ciri dan karakter gaya
arsitektur kontemporer berikut ini.

Atap
Ciri khas arstektur kontemporer yang biasa terlihat adalah bentuk atap yang tidak
biasa. Jika bangunan pada umumnya memiliki atap berbentuk perisai, tidak sedikit bangunan
bergaya kontemporer yang memiliki bentuk atap datar, atau bahkan melengkung dengan
desain yang dinamis.

Pencahayaan Alami
Gaya arsitektur kontemporer banyak memanfaatkan sumber daya alami dalam desain-
desainnya, salah satunya yakni pemanfaatan pencahayaan alami dalam ruangan. Bangunan
dengan gaya arsitektur kontemporer biasanya memiliki bukaan besar, seperti jendela,
skylight, dan void.

Ruang Lebih Terbuka


Jika gaya desain konvensional memiliki banyak sekat untuk ruang-ruang interiornya,
pada gaya arsitektur kontemporer justru tidak menggunakan banyak sekat. Ruang interior
terbuka dan menyatu menjadi salah satu ciri dan karakteristik dari gaya arsitektur
kontemporer.

Material Eksterior
Ciri lain dari gaya arsitektur kontemporer adalah pemilihan material untuk area
eksterior. Pemilihan material untuk eksterior bangunan bergaya kontemporer biasanya tidak
dibatasi pada material tertentu saja. Eksplorasi material dapat dilakukan desainer atau arsitek
saat mendesain bangunan bergaya kontemprer untuk menciptakan bentuk dan visual yang
dinamis.

Anda mungkin juga menyukai