Hihihiihihi
Hihihiihihi
a. Arsitektur Klasik
Arsitektur klasik memberikan kesan yang anggun dan mewah. Ciri khas arsitektur
klasik yaitu pemakaian pilar-pilar, ornamen, dan profil-profil yang muncul pada saat kerajaan
Romawi atau Yunani kuno. Bangunan gaya klasik memiliki ukuran yang melebihi kebutuhan
fungsinya dan memiliki komposisi bangunan yang simetris dengan tata letak jendela yang
teratur.
b. Arsitektur Vernakular
Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur
rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan berakar pada tradisi etnik, serta dibangun oleh
tukang berdasarkan pengalaman (trial and error), menggunakan teknik dan material lokal
serta merupakan jawaban atas setting lingkungan tempat bangunan tersebut berada dan selalu
membuka untuk terjadinya transformasi. (Turan Mete, Vernacular Architecture, 1990).
CONTOH BANGUNAN
Rumah Aceh
c. Arsitektur Modern
Arsitektur Modern adalah suatu istilah yang diberikan kepada sejumlah bangunan
dengan gaya karakteristik yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala
macam ornamen. Karakter ini dosinyalir pertama muncul pada sekitar tahun 1900. Pada tahun
1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenali dengan Gaya Internasional dan menjadi bangunan
yang dominan untuk beberapa dekade dalam abad ke-20 ini.
Contoh bangunan
Fallingwater oleh Frank Llyod Wright Farnsworth House, Plano, Illinois 1950
Mies van der Rohe, Architect
a. Arsitektur Biologis
Dalam arsitektur dikenal istilah arsitektur biologis, Biologis berasal dari kata Bios
(bahasa Yunani), yang berarti alam kehidupan / alam tumbuh – tumbuhan dan Logos (bahasa
Yunani) berarti dunia teratur, dunia berakal. Rumah tempat tinggal boleh dianggap sebagai
suatu susunan organis, yang berfungsi sebagai kulit manusia yang ketiga (pakaian sebagai
kulit kedua). Istilah arsitektur biologis tersebut memperlihatkan hubungan erat antara
manusia dan lingkungan atau alam sekitar.
Galeri Rumah Tradisional Indonesia
Rumah Adat Bali
b. Arsitektur Surya
Arsitektur surya adalah integrasi teknologi panel surya dengan teknik bangunan
modern. Dalam arsitektur surya, modul fotovoltaik yang tipis dan fleksibel dapat
diintegrasikan dengan atap baja. Mengarahkan bangunan ke Matahari, memilih material
dengan massa termal atau pendispersian cahaya yang tepat, serta merancang ruang agar
secara alami mensirkulasikan udara juga merupakan bagian dari arsitektur surya.
Pengembangan arsitektur surya awalnya dibatasi oleh kekakuan dan berat panel
tenaga surya standar. Pengembangan fotovoltaik yang tipis tidak hanya mengurangi beban
secara signifikan, tetapi juga memperkuat pengumpulan energi surya.
a. Arsitektur Klasik
Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada
zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan
Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari
gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.
Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa
peradaban yang tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam bentuk Arsitektur
Klasik, misalnya candi dan kuburan orang-orang Mesir.
Contoh bangunan
PATHEON
b. Arsitektur vernakular
Sejarah Perkembangan dan Karakteristik Arsitektur Kolonial Belanda dalam hal ini
dapat dilihat dari segi periodisasi perkembangan arsitekturnya maupun dapat pula ditinjau
dari berbagai elemen ornamen yang digunakan bangunan kolonial tersebut.
A. Periodisasi Arsitektur Kolonial Belanda
Helen Jessup dalam Handinoto (1996: 129-130) membagi periodisasi perkembangan
arsitektur kolonial Belanda di Indonesia dari abad ke 16 sampai tahun 1940-an menjadi
empat bagian, yaitu:
3. Tahun 1902-1920-an
Antara tahun 1902 kaum liberal di negeri Belanda mendesak apa yang dinamakan
politik etis untuk diterapkan di tanah jajahan. Sejak itu, pemukiman orang Belanda tumbuh
dengan cepat. Dengan adanya suasana tersebut, maka “indische architectuur”menjadi
terdesak dan hilang. Sebagai gantinya, muncul standar arsitektur yang berorientasi ke
Belanda. Pada 20 tahun pertama inilah terlihat gaya arsitektur modern yang berorientasi ke
negeri Belanda.
a. Kenzo Tange,
Kenzo Tange, 4 September 1913 - 22 Maret 2005) adalah seorang arsitek Jepang, dan
pemenang Pritzker Prize tahun 1987 untuk arsitektur. Dia adalah salah satu arsitek paling
signifikan dari abad ke-20, yang menggabungkan gaya tradisional Jepang dengan
modernisme, dan dirancang bangunan utama di lima benua. Kenzo Tange juga seorang
creative berpengaruh dari gerakan strukturalis. Dia berkata: "Memang, saya percaya, sekitar
1959 atau pada awal tahun enam puluhan yang aku mulai berpikir tentang apa yang saya
kemudian namakan strukturalisme", (dikutip dalam Rencana 2 / 1982, Amsterdam).
shizuoka building
b. Kisho Kurokawa,
Lahir di Kanie, Aichi, Kurokawa belajar arsitektur di Kyoto University, lulus dengan
gelar sarjana pada tahun 1957. Dia kemudian mengikuti Universitas Tokyo, di bawah
pengawasan Kenzo Tange. Kurokawa menerima gelar master pada tahun 1959. Kurokawa
pergi ke dokter filsafat, tetapi kemudian putus pada 1964. Dengan rekan kerja, dia dirikan
Gerakan Metabolist pada tahun 1960, yang anggotanya dikenal sebagai Metabolists. Itu
adalah Jepang radikal gerakan avant-garde mengejar dan daur ulang penggabungan gaya
arsitektur dalam konteks Asia. Gerakan itu sangat sukses, memuncak ketika anggotanya
menerima pujian untuk kain wol Takara Beautillion di Osaka World Expo 1970.
Kiyonori Kikutake (lahir 1928 di Kurume, Jepang ) adalah seorang arsitek Jepang
terkemuka yang dikenal sebagai salah satu pendiri kelompok Metabolist Jepang. Dia juga
menjadi guru dan majikan dari beberapa arsitek Jepang yang penting, seperti Toyo Ito dan
Itsuko Hasegawa.
d. Fumihiko Maki
Fumihiko Maki (lahir di Tokyo, 6 September 1928) adalah seorang arsitek Jepang dan
saat ini mengajar di Universitas Keio SFC. Setelah belajar di Universitas Tokyo ia
dipindahkan ke Cranbrook Akademi Seni di Bloomfield Hills, Michigan, dan kemudian di
Harvard Graduate School of Design. Pada tahun 1956, ia mengambil posisi sebagai asisten
profesor arsitektur di Washington University di St Louis, di mana ia juga dianugerahi komisi
pertama: desain Steinberg Hall (pusat seni) pada universitas Danforth Kampus. Gedung ini
tetap hanya menyelesaikan pekerjaannya di Amerika Serikat sampai tahun 1993, ketika ia
menyelesaikan yerba Buena Pusat Seni bangunan di San Francisco. Pada tahun 2006, ia
kembali ke Washington University di St Louis untuk mendesain rumah baru untuk yang
Kemper Mildred Lane Art Museum dan Hall Walker. Dia bekerja untuk Skidmore, Owings,
dan Merrill di New York dan untuk Sert Jackson and Associates di Cambridge dan
mendirikan Maki and Associates pada tahun 1965. Pada tahun 1960 ia kembali ke Jepang
untuk membantu membangun Grup Metabolisme. Ia sering kali menggunakan bahan logam
dan kaca.
e. Itsuko Hasegawa
Hasegawa lahir di Shizuoka, menerima gelar sarjana arsitektur dari Kanto Gakuin
University (1964), dilatih dengan Kiyonori Kikutake. Pada tahun 1969, Hasegawa Kazuo
Shinohara memasuki laboratorium di Institut Teknologi Tokyo sebagai mahasiswa
pascasarjana. Setelah dua tahun, ia menjadi asistennya, sebuah kehormatan dan tanggung
jawab yang jauh lebih besar daripada di Jepang menunjukkan ekspresi dalam bahasa
Inggris. Pada 1979 ia membentuk perusahaan desain sendiri, Itsuko Hasegawa Atelier, yang
telah merancang sejumlah bangunan memenangkan penghargaan di Jepang dan luar
negeri.
Atap
Ciri khas arstektur kontemporer yang biasa terlihat adalah bentuk atap yang tidak
biasa. Jika bangunan pada umumnya memiliki atap berbentuk perisai, tidak sedikit bangunan
bergaya kontemporer yang memiliki bentuk atap datar, atau bahkan melengkung dengan
desain yang dinamis.
Pencahayaan Alami
Gaya arsitektur kontemporer banyak memanfaatkan sumber daya alami dalam desain-
desainnya, salah satunya yakni pemanfaatan pencahayaan alami dalam ruangan. Bangunan
dengan gaya arsitektur kontemporer biasanya memiliki bukaan besar, seperti jendela,
skylight, dan void.
Material Eksterior
Ciri lain dari gaya arsitektur kontemporer adalah pemilihan material untuk area
eksterior. Pemilihan material untuk eksterior bangunan bergaya kontemporer biasanya tidak
dibatasi pada material tertentu saja. Eksplorasi material dapat dilakukan desainer atau arsitek
saat mendesain bangunan bergaya kontemprer untuk menciptakan bentuk dan visual yang
dinamis.