Anda di halaman 1dari 41

Golongan

Nitrogen (N)
Kecenderungan Golongan

Unsur Konfigurasi Elektronik Sifat Oksida

7N [He] 2s2 2p3 Asam


[Ne] 3s2 3p3 Asam
15P
[Ar] 3d10 4s2 4p3 Amfoterik
33As
Amfoterik
51Sb [Kr] 4d10 5s2 5p3
Basa
83Bi [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p3

 Golongan nitrogen (Pniktogen) terdiri dari atom yang memiliki


5 elektron di tingkat energi terluarnya. Dua elektron berada di
subkulit s, dengan 3 elektron tidak berpasangan di subkulit p
 Kestabilan yang baik karena membentuk ikatan kovalen
rangkap → toksisitas tinggi
 Struktur kristal Nitrogen: Heksagonal, Fosfor: Kubus, Arsen,
Antimon dan Bismut: Rombohedral
 Terdiri 2 nonlogam, 2 metaloid dan 1 logam
Kecenderungan Golongan

• Dari atas ke bawah : jari-jari atom dan jari-jari ion


meningkat sedangkan energi ionisasi dan
keelektronegatifan berkurang.
• Unsur-unsurnya membentuk senyawa kovalen
• Unsur-unsurnya padat pada suhu kamar, kecuali nitrogen.
Kepadatannya meningkat dari atas ke bawah dalam
golongannya.
• Fosfor, arsen dan bismut memiliki dua atau lebih alotrof
yang stabil.
Kecenderungan Golongan

 Nitrogen dan fosfor keduanya bukan penghantar listrik yg


baik dan membentuk oksida asam dan diklasifikasikan
sebagai non-logam
 Kenampakan alotrop arsen seperti logam dan nonlogam
serta membentuk oksida amfoterik sehingga digolongkan
sebagai semilogam
 Sebagai sebuah metaloid, antimon menyerupai logam
dengan daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya
lemah. Dari penampilan fisiknya seperti logam tetapi
secara kimia ia bereaksi berbeda dari logam sejati.
 Bismut digolongannya bersifat logam dengan
wujud kristal trivalen dan konduktivitas termal terendah
yang memiliki sifat kimia mirip dengan arsen dan antimon
Nitrogen (N)

Nitrogen dapat mencapai konfigurasi elektron penuh melalui 4


proses, yaitu:
 Penangkapan 3 elektron untuk membentuk anion nitrida N3-
(contoh pada Na3N)
 Pembentukan ikatan-ikatan pasangan elektron sebagai ikatan
tunggal (NH3) dan ikatan rangkap tiga (N2) dan rangkap 2
dalam gugus HN NH
 Pembentukan ikatan pasangan elektron disertai dgn
penangkapan e- seperti dalam NH2- atau NH2-
 Pembentukan ikatan pasangan elektron disertai pelepasan
elektron dalam NH4+ dan ion-ion amonium tersubtitusi [NR4]+
Namun, juga dijumpai senyawa nitrogen yang stabil dengan
konfigurasi elektron tidak penuh misal pada senyawa NO, NO2
Ikatan pada Nitrogen
Ikatan Tunggal
Nitrogen dengan tiga ikatan tunggal terdapat dalam
senyawa NR3 dengan orbital hibrida sp3 dan elektron
sunyi (bebas) menempati posisi salah satu keempat
struktur sehingga nampak seperti segitiga piramida
Elektron bebas dapat digunakan untuk membentuk
kompleks dengan asam lewis seperti NH3-HCl
Dapat bertindak sebagai ligan seperti [Ag(NH3)2]+
Ikatan Ganda /Rangkap
Nitrogen membentuk ikatan ganda dengan
menggunakan orbital pπ-pπ
Nitrogen menggunakan salah satu orbital p untuk ik σ
(tumpang tindih ujung) dan dua yg lain untuk ikatan π
Sifat Anomali Nitrogen
Ikatan pada nitrogen

Energi ikatan tunggal N-N relatif sangat lemah


Membentuk molekul N2 yang stabil dengan ikatan
rangkap tiga yang sangat kuat
Absennya peran orbital d
Dengan flourin Nitrogen hanya membentuk triflourida
NF3 sedangkan pada fosfor membentuk PF5
PF5 mengalami hibridisasi sp3d dengan melibatkan
orbital 3d dalam membentuk ikatan P-F
Nitrogen tidak mungkin menyediakan orbital d sehingga
tidak mampu membentuk senyawa analog
Elektronegatifitas

Nitrogen memiliki elektronegativitas yang jauh


lebih tinggi dibandingkan dengan
segolongannya
Ikatan kovalen N-H sangat polar sehingga
amonia bersifat lebih basa dibandingkan
dengan senyawa hidrida lainnya (PH3, AsH3
dan SbH3)
Beberapa Senyawaan Nitrogen
Amoniak

 Dalam molekul amonia atom pusat N dikelilingi oleh 3


pasang elektron ikatan dan sepasang elektron non ikatan
sehingga bentuk molekulnya segitiga piramida
 Amonia cair dapat dijadikan pelarut baik anorganik maupun
organik
Larutan logam amonia bersifat metastabil
terhadap sikap dekomposisi menjadi H2 dan
amida logam
M+ + e- + x NH3 → ½ H2 + M(NH2)x

Amonia dalam suhu kamar berupa gas yang


berbau khas tdk enak

Dapat saling bercampur atau larut dalam segala


perbandingan (miscible) dengan air
Mampu berikatan hidrogen dengan sesama molekul
amonia sehingga titik didihnya jauh lebih tinggi
daripada senyawa analog segolongannya
Membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air
sehingga mudah larut dalam air
Hidrazin (N2H4)
 Hidrazin paling baik dibuat dengan proses Raschig
(saat ini Olin-Raschig)dari reaksi amonia dengan
hipoklorit
2NH 3 + NaOCl → N 2 H 4 + NaCl + H 2 O
 Hidrazin sering dikenal juga dengan sebutan
hidrazin anhidrat (hydrazine anhydrous) atau
diamine, berupa cairan tak berwarna, mudah
terbakar, higroskopik, membeku pada -2oC dan
mendidih pada suhu 113,5oC
 Baik dalam asam maupun basa bersifat pereduksi
yang kuat
Nitrida (MxNy)
 Nitrida adalah senyawa metal-nitrogen dari pemanasan logam
(campuran oksida logam dan karbon) dengan nitrogen atau
amonia
 Klasifikasi senyawa nitrida:
o Nitrida ionik: mengandung ion N3- dalam kisi-kisi kristalnya.
Nitrida yang paling ionik adalah yang berasal dari logam
alkali dan alkali tanah dengan logam seperti Li Be Mg Ca Sr
Ba (contoh Ca3N2, Li₃N)
o Nitrida kovalen: bereaksi dengan unsur seperti B Al Ga In Sc
Y La (contoh AlN, BN, ScN, P3 N5, S4N4, )
o Nitrida interstisial: terbentuk dengan logam transisi
(seperti Ti Zr Hf V Nb Ta Mn Mo W)dimana nitrogen
menempati celah pada kisi atom logam yg padat, dengan
rumus umum MN, M2N, dan M4N (contoh MoN W2N) dan
mempunyai titik leleh tinggi, sangat keras, bersifat
konduktan seperti logam.
Nitrogen Halida (NX3)
 Nitrogen triflourida (NF3)berupa gas yang tak berbau, tak
berwarna, dan tidak reaktif dan dibuat dari elektrolisis leburan
amonium biflourida (NH4HF2) atau larutanya dalam hidrogen
flourida (HF).Senyawa ini mempunyai struktur yang sama dengan
amonia mempunyai satu pasang elektron sunyi tetapi bersifat
basa lewis lemah. Pengaruh tolakan pasangan elektron sunyi
cukup kuat hingga sudut ikatan F-N-F 102o

 Nitrogen triklorida, dikenal pula sebagai trikloramina, adalah


suatu senyawa kimia dengan rumus NCl3. Cairan berwarna
kuning, berminyak, berbau tajam ini paling sering dijumpai
sebagai hasil sampingan dari reaksi kimia antara turunan-
amonia dan klorin. Salah satu senyawa nitrogen-klorida adalah
kloramin (NH2Cl) dan jika diasamkan akan menghasilkan
dikloramin dan nitrogen triklorida yang berupa cairan
berminyak, mudah meledak, larut dalam CCl4 dan C6H6
 Nitrogen tribromida (NBr3) sangat mudah meledak dalam
bentuk murninya, bahkan dalam suhu sangat rendah, dan
baru diisolasi mulai tahun 1975 berupa padatan volatil
dan berwarna merah tua
 Nitrogen iodida (NI3) sangat peka akan kontak ledak,
sejumlah kecil dapat meledak disertai suara keras dan
tajam ketika tersentuh meski sentuhan ringan,
membebaskan asap ungu uap iodium. Ledakan bahkan
dapat dipicu oleh radiasi alfa. NI3 memiliki struktur kimia
yang kompleks yang sulit dipelajari karena ketidakstabilan
derivatifnya
Nitrogen Halida
 Nitrosil flourida (NOF) adalah zat fluorinasi yang sangat reaktif
yang mengubah banyak logam menjadi fluoridanya,
membebaskan nitrogen monoksida. Digunakan
sebagai pelarut dan sebagai zat fluorinasi dan nitrasi dalam
sintesis organik.
 Nitril fluorida (NO₂F) adalah gas tak berwarna dan oksidator
kuat, yang digunakan sebagai zat fluorinasi dan telah diusulkan
sebagai oksidator dalam propelan roket
 Nitrosil Klorida (NOCl) berupa gas berwarna orange-kuning
(titik leleh -64,5oC dan titik didih -6,4oC) dapat dibuat dari oksida
gas NO oleh klorin dan reaksi antara N2O4 dengan KCl
 Nitril Klorida (NO2Cl) berupa gas yang tak berwarna (titik leleh -
145oC dan titik didih -5,9oC) dibuat dari reaksi antara asam
klorosulfonat dengan asam nitrat anhydrous pada 0oC
 Nitrosil bromida (NOBr) berupa gas merah dengan titik
kondensasi di bawah suhu ruang.
Asam Hidrozoik (HN3)

 HN3 dalam air dapat diperoleh dari oksidasi hidrazin dengan


asam nitrit

 Garam dari HN3 disebut azida


 Natrium azida dibuat dari reaksi natrium nitrat dengan
natrium amida dalam leburannya pada suhu -175oC
 Azida-azida logam berat Pb Hg Th dan Ba dapat meledak
pada gesekan tajam oleh sebab itu dipakai sebagai detonator
 Azida mempunyai struktur linear simetri dengan bentuk
resonansi
Oksida Nitrogen dan Asam Oksi

Nitrogen dapat bersenyawa dengan oksigen


membentuk oksida dengan tingkat oksidasi +1
hingga +5 dalam senyawa N2O, NO, N2O3, N2O4,
NO2, dan N2O5
Nitrogen dalam membentuk asam oksinya ditemui
dalam senyawa H2N2O2 (asam hiponitrit), HNO2
(asam nitrit), HNO3 (asam nitrat) dan HNO4 (asam
peroksinitrat)
 Dinitrogen Oksida N2O diperoleh dari dekomposisi termal
dalam senyawa N2O.nH2O seperti NH4NO3, H2N2O2 dan
NH2NO2
 Memiliki struktur molekul linear dimana kedua atom
nitrogen saling berdekatan dalam membentuk resonansi
 Nitrogen Oksida NO dibuat dari oksida amoniak atau
reaksi antara logam tembaga asam nitrat 50%

 Gas NO pada dasarnya tidak berwarna namun dalam


keadaan cair maupun padatan berwarna biru
 Struktur dr 2NO (O=N-N=O) atau membentuk struktur
siklik
N-----O

O-----N
 Dinitrogen Trioksida N2O3 dibuat dari ekimolekuler NO dan NO2.
Senyawa ini terbentuk pada pencampuran nitrogen
oksida dan nitrogen dioksida dengan porsi yang sama dan kemudian
didinginkan di bawah −21 °C (−6 °F)

 Merupakan senyawa yang berwarna biru dengan strktur formula


elektronik O=N-NO2
 Dinitrogen tetraoksida N2O4 dan Nitrogen dioksida NO2
berada bersama-sama dalam keseimbangan baik dalam
keadaan gas maupun cairan
2NO2 → N2O4
 Dinitrogen Pentoksida N2O5 berupa padatan yang tak berwarna
dan mudah menguap
 Oksida ini dapat dibuat dari dehidrasi asam nitrat dengan fosfor
pentoksida
 Strukturnya O2N-O-NO2 tetapi dalam keadaan padat tersusun
oleh kisi ionik dr ion-ion nitril (NO2+) dan ion-ion nitrat (NO3-)
 Asam Nitrit HNO2 diperoleh dari dekomposisi termal
garam alkali nitrat atau dari reduksi garam nitrat oleh Pb
atau Carbon
 Ion nitrit mempunyai struktur (resonansi) bengkok
 Asam Nitrat HNO3 umumnya dibuat dengan mengalirkan gas
NO2 hasil oksidasi amoniak ke dalam air
 Dalam larutan air yang encer HNO3 mengalami ionisasi
sempurna sehingga bersifat asam kuat
 Dalam pelarut bukan air mempunyai tetapan dielektrikum
rendah yang menunjukkan sifat asam yang lebih lemah daripada
asam-asam kuat lainnya
 Struktur molekul HNO3 dan ion nitrat mempunyai bentuk
segitiga sama sisi
Fosfor dan Arsen

Fosfor membentuk 0,1 % kerak bumi dalam berbagai


bentuk terutama mineral ortofosfat (Ca3(PO4)2) dan
apatit Ca5F(PO4)3 ; Ca5Cl(PO4)3
Senyawa fosfat berguna untuk pupuk dan Kalsium
Fosfat merupakan penyusun utama tulang dan gigi
Arsen membentuk 5 x 10-5 % kerak bumi dan terdapat
terutama dalam bentuk mineral sulfida seperti
arsenikal pirit FeAsS
Uap Fosfor terdiri dari molekul-molekul P4 yang dapat
dibuat melalui pemanasan mineral dengan karbon
kokas (coke) dan silika dalam tanur
Alotrop Fosfor

Molekul P4 Fosfor putih


mempunyai bentuk seperti
tetrahedron (tanpa atom
pusat) atau lebih tepatnya
piramid segitiga sama sisi
dimana atom-atom P
menempati keempat titik
sudutnya
Ikatan P-P dapat terjadi
melalui ketiga orbital p (px,
py dan pz) yang tumpang
tindih dengan cara ujung
membentuk ikatan σp
Alotrop Fosfor

Molekul P4 dapat dipandang sebagai hasil turunan


hibridisasi sp3, untuk setiap atom P dimana salah satu
orbitalnya berisi sepasang elektron mandiri atau elektron
bebas, sedangkan ketiga orbital yg lain membentuk ikatan
σ(sp3)
Panjang ikatan P-P dalam molekul P4 lebih rendah jika
dalam bentuk normalnya sehingga menyebabkan molekul
P4 bersifat reaktif (mudah terbakar)
Alotrop Fosfor

 Fosfor merah lebih stabil dari pada fosfor putih dan dalam
udara tidak terbakar secara spontan
 Strukturnya merupakan modifikasi beberapa modiofikasi
hubungan antara atom fosfor yang membentuk rantai secara
acak (random).
 Fosfor merah dapat diperoleh dari fosfor putih dengan
pemanasan 300oC
Alotrop Fosfor
Modifikasi fosfor yang lain yaitu fosfor hitam yang lebih
stabil daripada fosfor merah
Kristalin fosfor hitam dapat dibuat dari pemanasan fosfor
putih pada tekanan tinggi dengan menggunakan
katalisator Hg yang berfungsi sebagai “seed”
Alotrop Fosfor

Dari ketiga bentuk alotropi fosfor putih bersifat lebih


reaktif, mudah larut dan mempunyai tekanan uap lebih
tinggi daripada fosfor hitam dan merah
Fosfor hitam dan merah kurang reaktif dan kurang larut
dalam pelarut CS2
Fosfor putih mempunyai titik leleh 44,1oC dan titik didih
280,5oC sedangkan fosfor merah mempunyai titik leleh
59oC dan menyublim pd 430oC
Hidrida Fosfor (Fosfina)

Fosfina PH3 adalah gas yg tak berwarna dan sangat


beracun
Sifat polaritas ikatan P-H dalam fosfina jauh lebih rendah
dari pada ikatan N-H dalam amonia, sehingga fosfin lebih
bersifat sebagai basa lewis sangat lemah dan tidak
membentuk ikatan hidrogen
Struktur Fosfina yaitu piramida segitiga seperti halnya
amonia dengan sudut ikatan H-P-H yang jauh lebih kecil
dibandingkan H-N-H
Oksida Fosfor

Berbeda dengan nitrogen fosfor hanya membentuk dua


macam oksida yaitu tetrafosfor heksaoksida P4O6 dan
tetrafosfor dekaoksida P4O10
Keduanya berupa padatan putih pada temperatur kamar
dan strukturnya didasarkan pada struktur tetrahendron
fosfor putih P4
P4O6 terbentuk oleh pemanasan fosfor putih dalam
lingkungan oksigen terbatas
 P4 + 3O2 → P4O6
 P4 + 5O2 → P4O10
Tetrafosfor heksaoksida digunakan sebagai agen
pengering (air) bereaksi hebat dengan air menghasilkan
asam fosfat
Oksida Fosfor

Dalam P4O6 tiap atom


oksigen menempati pada tiap
posisi antara dua atom Fosfor
sebagai jembatan penghubung

Dalam P4O10 empat atom


oksigen lebihnya masing-
masing terikat secara kovalen
koordinat dengan atom fosfor
menyusun suatu bangun
tetrahedron PO4
Fosfor Klorida
 Terdapat dua macam fosfor klorida yaitu PCl3 dan PCl5
 PCl3 berupa cairan yang tak berwarna dan jika bereaksi dengan
air menghasilkan asam fosfit atau asam fosfonik. PCl3 memiliki
bentuk trigonal piramida
 PCl5 berupa padatan putih dan jika bereaksi dengan air
menghasilkan asam fosfat. Berdasarkan teori VSEPR PCl5
mengadopsi bentuk bipiramida segitiga
Asam Oksi Fosfor

Terdapat tiga macam asam oksi yaitu asam orto


Fosfat, H3PO4, asam fosfit H3PO3 dan asam
hidrofosfat H3PO2
Dalam asam oksi, atom hidrogen sebagai pembawa
sifat asam senantiasa terikat pada atom oksigen dan
bagi atom pusat polivalen perbedaan formula
terdapat pada hilangnya atom oksigen yang mengikat
hidrogen
Asam fosfat dipreparasi melalui pembakaran fosfor
putih kemudian direaksikan dengan air
Arsen
 Arsen biasanya berada dalam bentuk metalik yg
mempunyai struktur mirip dengan fosfor hitam
Arsen sangat baik untuk konduktor termal tetapi buruk
untuk konduktor listrik
Mudah menyublim membentuk kristalin abu-abu yang
mengkilap
Dapat dibuat dari reduksi asam arsenik dengan ion
Sn2+

2H3AsO3 + 3Sn2+ + 6H+ → 2As + 3Sn4+ + 6H2O


Tugas
1. Tulis struktur elektron-dot lewis bagi spesies NOCl,
POCl3, N2O, ion nitrit dan ion nitrat dengan
kemungkinan struktur resonansinya
2. Tulis persamaan reaksi hidrolisis nitrogen triklorida
dan fosfor triklorida; jelaskan pula faktor yang
mengakibatkan perbedaan hasil hidrolisis dari
keduanya tersebut
3. Jelaskan struktur geometri amonia dan nitrogen
trifluorida menurut teori VSEPR dan kemungkinan
orbital mana yg terlibat dalam ikatan kovalen antara
atom nitrogen dengan atom hidrogen
Tugas
4. Gas amonia dilarutkan dalam air hingga
menghasilkan pH = 10 dan oleh karena itu diberi
label NH4OH. Beri komentar pelabelan tersebut
5. Jelaskan sifat reaktivitas fosfor dalam molekul P4
berdasarkan bentuk geometrinya

Anda mungkin juga menyukai