a. Pendahuluan
Mesin Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine) adalah dasar
dari Motor Bakar Torak yang harus dipahami Praktikan. Kendaraan bergerak
umumnya menggunakan mesin pembakaran dalam, walaupun ada pula yang
menggunakan mesin pembakaran luar.
Kelebihan Mesin Pembakaran Dalam ini adalah lebih efisien dan lebih
bersih dibandingkan pembakaran luar. Saat ini mesin pembakaran dalam
mengalami kelangkaan bahan bakarnya, karena cadangan minyak bumi yang
semakin menipis. Sehingga sumber-sumber energi terbarukan terus diteliti dan
diujicoba seperti halnya etanol, biodiesel, dsb.
b. Tujuan
Tujuan Praktek ini adalah:
Agar Praktikan dapat memahami teori Mesin Pembakaran Dalam pada motor
bakar torak
Agar Praktikan memahami cara kerja mesin kendaraan.
c. Isian Praktek
Definisi motor bakar :
Suatu mekanisme / konstruksi mesin yang merubah energy panas menjadi energy
mekanik
Contohnya :
- mesin uap/ turbin uap
- mesin nuklir/ turbin nuklir
Contohnya :
- motor bensin
- motor diesel
- mesin jet
Prinsip kerja, motor bakar dalam melakukan siklus kerjanya dibagi menjadi :
A. siklus 4 tak.
B. siklus 2 tak
(https://ftkceria.wordpress.com/2013/11/21/motor-bakar-pengertian-dasar/)
Hal: 3
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
Langkah kerja motor bakar bensin 4 tak
1. Langkah Hisap
2. Langkah Kompresi
4. Langkah buang
b. Isian Praktek
Fungsi sistem bahan bakar adalah menyimpan bahan bakar secara aman,
menyalurkan bahan bakar ke mesin sehingga mengkabutkan bahan bakar agar
bercampur dengan udara
Motor Bensin/Motor Otto
2 3
Karburator
Fungsi : mencapur udara dengan bensin dengan komposisi yang sesuai agar gas
mudah terbakar
3 2
8
4
5
7
Keterangan :
1. Choke valve 5. Throttle valve
1. Saluran masuk bensin 6. Idle mixture adjusting screw
2. Venturi 7. Intake manifold
3. main nozzle 8. Needle valve
Hal: 7
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
MODUL 3
3. SISTEM PELUMASAN
a. Tujuan
Tujuan Praktek ini adalah:
Agar Praktikan dapat memahami teori Sistem Pelumasan
Agar Praktikan memahami cara kerja system pelumasan
b. Isian Praktek
1
2
3
Hal: 8
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
1. Oil pump
1. Oil filter
2. Oil strainer
3. Crank shaft
4. Rocker shaft
Hal: 9
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
MODUL 4
4. SISTEM PENDINGINAN
6 7
5 4
b. Isian Praktek
Fungsi : memberikan percikan bunga api untuk memulai pembakaran campuran
udara dan bahan bakar didalam silinder
5
4
3
2
1
MODUL 6
5. SISTEM STARTER
5 4
1
2
MODUL 7
7. SISTEM PENGISIAN
3
2
1. Uap Campuran
Bagaimana caranya ?
Apakah Tujuannya
1 11 11
18 15 8
Akibatnya : Akibatnya :
Pembagian yang merata dari bagian-bagian terkecil udara & bagian-bagian terkecil bensin.
APAKAH TUJUANNYA ?
Mempercepat pembakaran
KENAPA ?
Karena campuran hanya mendapat kesempatan yang singkat sekali untuk terbakar di dalam
ruang bakar (lamanya pembakaran kira-kira 0,001- 0,002 detik)
(viarohidinthea.blogspot.com/2015/01/prinsip-kerja-karburator.html)
Hal: 17
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam
silin-der harus dibakar untuk menghasilkan tenaga.
Jadi sistim pengapian berfungsi untuk membakar campuran udara dan bensin di
dalam ruang bakar pada saat akhir langkah kompres
Sistim pengapian yang digunakan adalah sistim pengapian listrik, dimana untuk
mengha-silkan percikan api digunakan busi sebagai pemercik api.
Hal: 19
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
KOMPONEN-KOMPONEN SISTIM PENGAPIAN
2 3 8
6
7
1
4
5
1 Baterai
2 Sikring (fuse)
3 Kunci kontak (switch)
4 External resistor
5 Ignition coil
6 Distributor
7 Busi
8 Kabel tegangan tinggi
1 BATERAI
Fungsi :
2 FUSE / SIKRING
Fungsi :
Fungsi :
4 EXTERNAL RESISTOR
Fungsi :
Mengurangi penurunan tegangan pada
kumparan sekunder saat mesin berputar pada
putaran tinggi
Hal: 21
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
5 IGNITION COIL / COIL PENGAPIAN
Fungsi :
3
Untuk merubah arus listrik, dari 12 Volt
2 menjadi tegangan tinggi(10kV atau lebih)
1
utk menghasilkan loncatan bunga api yang
kuat pada busi
2 Kumparan sekunder
- Merubah induksi menjadi te-gangan
tinggi
- Penampang kawat kecil
- Jumlah gulungan banyak ±
30.000
1 (+) Primary terminal (input)
2 (-) Primary terminal (to switching device)
3 Secondary terminal (output)
4 Primary windings
5 Secondary windings
6 Laminated iron core
7 Case
Hal: 22
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
Ignition coil dengan resistor
Pada ignition coil yang dilengkapi dengan resistor, mempunyai sebuah resistor
(tahanan luar) yang dihubungkan seri dengan kumparan primer pada coil.
Dibandingkan dengan ignition coil tanpa memakai resistor penurunan tegangan pada
kumparan primer saat mesin berputar tinggi akan dapat meningkat
- Putaran tinggi.
Putaran rendah
Putaran tinggi
Pada saat start mesin, arus dari baterai lebih banyak mengalir ke motor starter,
sehingga tegangan baterai akan drop dan mengurangi arus yang mengalir ke
kumparan primer.
Akibatnya tegangan tinggi pada kumparan sekunder berkurang dan bunga api pada
busi lemah, mesin sulit hidup.
Hal: 24
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
Guna mencegah kejadian seperti itu, saat posisi start arus yang mengalir ke kumparan
primer di by pass langsung tanpa melewati resistant, sehingga arus yang mengalir ke
kumparan primer mencukupi.
Catatan:
6 1 Distributor cap
2 Breaker points
3 Governor spring
7 4 Governor weight
2 5 Distributor shaft
8 6 Rotor
7 Damper spring
9 8 Breaker plate
9 Condenser
3
10 Vacuum advancer
10
11 Ball bearing
4
11
Bagian-bagian distributor.
IV Condenser
Hal: 26
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
TERBENTUKNYA TEGANGAN TINGGI
Jika platina menutup, arus dari baterai dapat mengalir ke kumparan primer, sehingga
inti besi menjadi sebuah magnet
Ketika platina membuka, arus pada kumparan primer terputus, dan medan magnet
menghilang
Fungsi :
Untuk memutus dan menyambung arus yang mengalir ke kumparan primer agar
terjadi tegangan induksi pada kumparan sekunder.
1 Cam distributor
2 Kontak tetap
3 Kontak lepas
4 Pegas
5 Lengan kontak pemutus
6 Sekrup pengikat
7 Ebonit
8 Kabel
9 Alur penyetel
Sudut pengapian
Yaitu : Sudut putar cam distributor dan saat platina mulai membuka
sampai platina mulai membuka pada tonjolan cam berikutnya (2)
Hal: 28
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
Mesin 2 silinder
Sudut dwell
B Kesimpulan :
A
Sudut dwell adalah sudut cam
distributor pada saat platina mulai
C menutup(b) sampai platina
mulai membuka kembali (c)
Mesin 4 silinder
Mesin 6 silinder
CONDENSER
Fungsi :
Hal: 30
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
Mencegah/ menghilangkan terjadinya loncatan bunga api listrik pada permukaan
platina.
Tegangan induksi yang di-hasilkan
kumparan sekunder akan semakin
besar, jika menghilangnya kemagnetan
(self induksi) kumparan primer berlang-
sung dengan singkat.
Condensor akan mempercepat
menghilangnya tegangan induksi
kumparan primer dengan cara
menyerap arus induksi tersebut.
Dengan cara itu maka 4 tegangan tinggi kumparan sekunder dapat
dihasilkan.Kemampuan dari suatu kondensor dinyatakan dengan besarnya kapasitas
kondensor
Governor advancer
Fungsi :
memajukan saat pengapian sesuai dengan besarnya peranan putaran mesin
Hal: 31
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
1
5
1 Cam
2 Spring support pin
6 3 Guide pin
2
7
4 Screw
5 Governor spring
6 Cam plate
7 Fly weight
8 8 Weight support pin
3 9 Distributor shaft
9
Hal: 32
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
Cara kerja
Sebelum bekerja
Saat bekerja
Fungsi :
Saat beban rendah atau menengah, kecepatan pembakaran rendah karena atomisasi
campuran sedikit, campuran kurus.
Oleh sebab itu pembakaran menjadi lama. Agar mendapatkan tekanan pembakaran
maksimum tetap terjadi sesudah TMA, saat pengapian harus dimajukan
1
7 3
5
8
7
6
2
4
Fungsi :
1 Insulator
1 8 2 Insulator
3 Cincin perapat
4 Cincin perapat
2 9 5 Penghantar
6 Rongga pemanas
7 Terminal
8 Baut sambungan
9 Rumah busi
3 10
10 Elektroda pusat (+)
11 Celah elektroda
12 Elektroda massa (-)
4
11
5
6
12
Nilai panas
Nilai panas busi adalah : Suatu index yang menunjukkan jumlah panas yang dapat
dipindahkan oleh busi
Busi panas
Busi dingin
Normal
Penyebab :
Berkerak karbon
Penyebab :
Isolator retak
Penyebab :
- Jatuh
- Kelemahan bahan
Bunga api dapat meloncat dari isolator
yang retak
Hal: 38
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
SAAT PENGAPIAN
Saat pengapian adalah saat busi memercikkan bunga api untuk memulai pembakaran
Saat pengapian diukur dalam derajat poros engkol, sebelum atau sesudah TMA
Hal: 39
BENGKEL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK MODUL
NEGERI
JAKARTA PRAKTEK PERAWATAN &
PERBAIKAN
Persyaratan saat pengapian
Mulai dari saat pengapian sampai proses pembakaran berakhir dibutuhkan waktu
tertentu
1 Saat pengapian
2 Tekanan pembakaran maksimum
3 Akhir pembakaran (automotive.meximas.com/system-pengapian-2/)
Kesimpulan:
Catatan :