112011462-Riza Angrela-Kewirausahaan-Ma20c02-Perencanaan Persediaan
112011462-Riza Angrela-Kewirausahaan-Ma20c02-Perencanaan Persediaan
NIM :112011462
Kelas :MA20C02
Mata Kuliah :Kewirausahaan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang manajemen
produksi.
2. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang manajemen
persediaan.
3. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui pentingnya manajemen
produksi dan persediaan dalam kemajuan suatu usaha.
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen produksi?
2. Apa yang dimaksud dengan manajemen persediaan?
3. Bagaimana peran manajemen produksi dan persediaan dalam kemajuan
suatu usaha?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Manajemen Produksi
4. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian merupakan fungsi manajemen yang berupa
penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga
kerja, pengembangannya sampai pada usaha agar setiap tenaga
karyawan dapat memberi daya guna maksimal kepada perusahaan.
Fungsi ini juga merupakan suatu proses menajemen yang menyangkut
kerja sama dalam melaksanakan tugas antar bagian maupun antar
masing-masing pihak secara baik. Proses ini membutuhkan peranan
komunikasi timbal balik antar atasan dan bawahan, begitu pula
sebaliknya.
5. Pengawasan atau pengendalian
Pengawasan atau pengendalian adalah suatu proses sistematik untuk
mengevaluasi apakah aktivitas-aktivitas organisasi telah dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak. Apabila belum
dilaksanakan, maka dilakukan diagnosis faktor penyebabnya untuk
selanjutnya diambil tindakan perbaikan.
B. Manajemen Persediaan
Persediaan merupakan bagian yang penting dalam operation management
karena membutuhkan modal atau dana yang cukup besar dana
mempengaruhi penyerahan barang-barang pada para
pelanggan. Pengaturan inventory berpengaruh terhadap semua fungsi
bisnis seperti operation, marketing dan financial.
Yang dimaksud dengan inventory adalah : bahan baku, barang dalam
proses, bahan pembatu, barang jadi supplies.
Tujuan inventory controll adalah menyediakan persediaan dengan mutu
dalam jumlah dan waktu yang sesuai dengan permintaan. Jumlah yang
disediakan tidak terlalu banyak agar investasi tidak terlalu tinggi dan juga
tidak terlalu sedikit agar jika ada kekurangan, harga inventory tidak terlalu
mahal.
Permasalahan yang dihadapi dalam inventory controll adalah ;
1. Item mana saja yang harus disediakan atau disimpan di
gudang. Suatu item akan selalu disediakan sebagai suatu persediaan
di Gudang atau dibeli. Yang perlu diperhatikan juga apakah item
yang ada akan terus disimpan atau sudah waktunya ditukar atau
diganti. Mungkinsaja banyak itemyang sudah rusak atau
ketinggalan jaman.
2. Berapa jumlah persediaan yang harus dibeli. Kita harus mengetahui
terlebih dahulu biaya-biaya yang berhubungan dengan inventory
3. Kapan waktunya suatu pembelian harus dilakukan. Suatu inventory
controll yang bagaimana yang harus digunakan.
Jenis-jenis Persediaan
➢ Persediaan bahan baku
➢ Persediaan barang dalam proses
➢ Persediaaan MRO (maintanance and repair operation)
➢ Persediaan barang jadi
Manajemen Persediaan
Manajer operasi dapat menetapkan suatu sistem untuk mengelola
persediaan. Terdapat 2 hal yang harus diselelsaikan oleh manajer operasi
yaitu :
1. How inventory items can be classified
2. How accurate inventory record can be maintained
2𝐴𝑆
𝐸𝑂𝑄 =
𝐶𝑃
EOQ = Economic Order Quantity
A = Kebutuhan Bahan Baku untuk Tahun yang akan datang
S = Biaya pemesanan variabel setiap kali pemesanan
C = Biaya/unit, harga faktur dan biaya angkut/unit yang dibeli
P = Biaya penyimpanan variabel yang dihitung berdasarkan % dari C
2. Reorder Point
Agar pembelian bahan yang sudah ditetapkan dalam EOQ tidak
mengganggu kelancaran kegiatan produksi, maka diperlukan waktu
pemesanan kembali bahanbaku. Faktor-faktor yang mempengaruhi titik
pemesanan kembali adalah :
1. Lead Time. Lead time adalah waktu yang dibutuhkan antara bahan
baku dipesan hingga sampai diperusahaan. Lead time ini akan
mempengaruhi besarnya bahan baku yang digunakan selama masa
lead time, semakin lama lead time maka akan semakin besar bahan
yang diperlukan selama masa lead time.
2. Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata persatuan waktu tertentu.
3. Persediaan Pengaman (Safety Stock), yaitu jumlah persediaan
bahan minimum yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk
menjaga kemungkinan keterlambatan datangnya bahan baku,
sehingga tidak terjadi stagnasi. Dari ketiga faktor di atas, maka
reorder point dapat dicari dengan rumus berikut ini :
LD = Lead Time
AU = Average Usage = Pemakaian rata-rata
SS = Safety Stock
3. Safety Stock
Untuk menaksir besarnya safety stock, dapat dipakai cara yang relatif
lebih teliti yaitu dengan metode sebagai berikut :
1. Metode Perbedaan Pemakaian Maksimum dan Rata-Rata. Metode
ini dilakukan dengan menghitung selisih antara pemakaian
maksimum dengan pemakaian rata-rata dalam jangka waktu tertentu
(misalnya perminggu), kemudian selisih tersebut dikalikan dengan
lead time.
2. Metode Statistika. Untuk menentukan besarnya safety stock dengan
metode ini, maka dapat digunakan program komputer kuadrat
terkecil (least square). Untuk menggambarkan penggunaan metode
ini, maka diberi contoh berikut ini, yaitu untuk menaksir safety
stock tahun 2001 didasarkan pada data tahun 2000.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian manajemen produksi tidak terlepas dari pengertian produksi itu
sendiri. Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah
kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor
produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills (organizational,
managerial and technical skills) (Assauri, 1978). Proses produksi yang
berjalan dengan lancer dan baik merupakan suatu hal yang sangat
diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi
agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang
bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.
2. Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan
keunggulan kompetatif jangka panjang. Mutu, rekayasa, produk, harga,
kapasitas berlebih, kemampuan merespon pelanggan akibat kinerja kurang
baik, waktu tenggang (lead time) dan profitabilitas keseluruhan adalah hal-
hal yang dipengaruhi oleh tingkat persediaan. Perusahaan dengan tingkat
persediaan yang lebih tinggi daripada pesaing cenderung berada dalam
posisi kompetitif yang lemah. Kebijaksanaan manajemen persediaan telah
menjadi sebuah senjata untuk memenangkan kompetitif.
3. Manajemen berperan untuk mengkombinasikan faktor-faktor produksi
sedemikian rupa sehingga dapat dihasilkan produk dan jasa yang lebih
berdaya guna melalui proses manajemen yang terdiri dari kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan, dan
pengendalian. Persediaan merupakan bagian yang penting dalam operation
management karena membutuhkan modal atau dana yang cukup besar dana
mempengaruhi penyerahan barang-barang pada para
pelanggan. Pengaturan inventory berpengaruh terhadap semua fungsi
bisnis seperti operation, marketing dan financial.
DAFTAR PUSTAKA