Anda di halaman 1dari 71

Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019

SMK NEGERI 5 SURABAYA


Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
PT. HERBACORE

Yang telah dilaksanakan oleh siswa :

1. Ade Marino F.S (18283/003.037)


2. Karina Jeanne Natasya (18329/049.037)

Ditulis sebagai syarat untuk mengikuti Uji Kompetensi Kejuruan / Sertifikasi


Profesi
Menyetujui,

Ketua Kompetensi Keahlian, Pembimbing Sekolah,

Meiyanto, S.Pd. Meiyanto, S.Pd.


NIP.19670521 200701 1 015 NIP.19670521 200701 1 015

Mengetahui,

Kepala SMKN 5 Surabaya,

Drs. Heru Mursanyoto, MM


Pembina Tk. I
NIP.196309131987031016

i
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
PT. HERBACORE

Yang telah dilaksanakan oleh siswa :

1. Ade Marino F.S (18283/003.037)


2. Karina Jeanne Natasya (18329/049.037)

Ditulis sebagai syarat untuk mengikuti Uji Kompetensi Kejuruan / Sertifikasi


Profesi

Menyetujui,

Pembimbin
g PT.
Herbacore

Dra.
Budiastuti,

ii
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

Kata Pengantar
Dengan mengucap syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa
meimpahkan berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Industri di PT. Herbacore. Laporan ini
dibuat berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa selama prakerin
dan berfungsi sebagai acuan dalam ujian yang dilaksanakan setelah siswa
melaksanakan praktik di dunia industri.

Pelaksanaan prakerin dapat berjalan lancar karena adanya dukungan kerja


sama yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Rinoto, M.M. selaku Kepala SMKN 5 Surabaya

2. Bapak Mei Yanto, S.Pd, M.M. selaku Ketua Program Keahlian Kimia

3. Bapak Hendry Setyadarma, S.E. selaku Direktur utama PT. Herbacore

4. Ibu Dra. Budiastuti, M.Si., Apt. selaku Manajer Manufaktur PT. Herbacore

5. Bapak Mei Yanto, S.Pd, M.M selaku guru pembimbing selama pelaksanaan
Praktik Kerja Industri
6. Stephanie C.W., S. Farm., Apt selaku Kepala Bagian Quality Control dan
Research and Development; Faizal Rachman, S. Farm., Apt. selaku Kepala
Bagian Produksi; M. Eko Setyawan, S.T., M.T., Melati Puspitasari, S. Farm.,
Apt dan Tryas Dewi Oktasari, S. Farm., Apt. selaku Kepala Bagian Quality
Asuurance di PT. Herbacore

7. Seluruh staff dan karyawan PT. Herbacore

8. Dewan guru atas bimbingannya selama penulis belajar di SMKN 5 Surabaya

9. Seluruh karyawan SMKN 5 Surabaya

10. Teman-teman yang membantu hingga terselesainya laporan Praktik Kerja


Industri ini.

iii
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan dalam pembuatan laporan


ini yang harus dibenahi, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan, kritik,
dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini di masa
mendatang. Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan. Semoga laporan Praktik Kerja Industri ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Surabaya, 17 Juni 2019

Penulis

iv
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL …………………………………………………………....i

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………ii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………...iv

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...v

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….vii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………...viii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………

DAFTAR SINGKATAN ………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………


1.1 Latar Belakang Prakerin ………………………………………………
1.2 Tujuan Kegiatan ………………………………………………………
1.3 Manfaat Kegiatan …………………………………………………….

BAB II TINJAUAN UMUM PT. HERBACORE ………………………………....


2.1 Sejarah …………………………………………………………………
2.2 Visi dan Misi …………………………………………………………
2.3 Layout PT. Herbacore …………………………………………………
2.4 Struktur Organisasi PT. Herbacore ……………………………………
2.5 Peran dan Posisi Struktur organisasi PT. Herbacore …………………
2.6 Jenis Produk …………………………………………………………
2.7 Kedudukan dan Letak PT. Herbacore ………………………………
2.8 Lingkup Pelayanan PT. Herbacore …………………………………
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK …………………………………………
3.1 Waktu dan Pelaksanaan Praktik ………………………………………
3.2 Laporan Kegiatan Harian ……………………………………………

v
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

BAB IV PEMBAHASAN ………………………………………………………


4.1 Industri Ekstrak Obat Tradisional (IEBA) …………………………
4.2 Industri Obat Trdisional (IOT) ……………………………………
4.2.1 Area produki sediaan solid ………………………………
4.2.2 Area produksi sediaaan semisolid ………………………
4.3 Laboratorium ……………………………………………………….
4.3.1 Laboratorium kimia fisika ………………………………
4.3.2 Laboratorium instrument …………………………………
4.3.3 Laboratorium mikrobiologi ………………………………
4.4 Warehouse (Gudang) …………………………………………………

BAB V PENUTUP ……………………………………………………………..


5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………
5.2 Kesan dan Pesan ……………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………
LAMPIRAN - LAMPIRAN

vi
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Produk PT. Herbacore ……………………………………………….. 9


Tabel 3.1 Kegiatan Harian ………………………………………………………10

vii
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo PT. Herbacore


………………………………………………....3

Gambar 2.2 Tampak depan PT. Herbacore


…………………………………….....4

Gambar 2.3 Denah PT. Herbacore …………………………………………….


….5

Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT. Herbacore ……………………………….…


6

Gambar 4.1 Mesin Oven ……………………………………………..……………

Gambar 4.2 Ekstraktor dan Evaporator


……………………………………………

Gambar 4.3 Skema Pembuatan Sediaan Serbuk


…………………………………...

Gambar 4.4 Industri Obat Tradisional (IOT)


…………………………………..

Gambar 4.5 Skema Pembuatan Sediaan Kapsul


…………………………………...

Gambar 4.6 Skema Pembuataan Sediaan Semisolid


………………………………

Gambar 4.7 Moizture Analyzer …………………………………………………...

viii
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

Gambar 4.8 Uji KSLA dan KSLE tahap maserasi dan penyaringan
…………...

Gambar 4.9 Laboratorium Instrument (KLT-Densitometri) ………………………

Gambar 4.10 Area Gudang ……………………………………………..


……..

ix
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Hadir Siswa Praktek Kerja Industri

x
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

DAFTAR SINGKATAN

AKK : Angka Kapang Kamir


ALT : Angka lempeng Total
BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan
CPOB : Cara Pembuatan Obat yang Baik
CPOTB : Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik
HVAC : Heating, Ventilation, and Air Conditoning
IEBA : Industri Ekstrak Bahan Alam
IOT : Industri Obat Tradisional
IPC : In Process Control
KLT : Kromatografi Lapis Tipis
KSLA : Kadar Sari Larut Air
KSLE : Kadar Sari Larut Etanol
LAF : Laminar Air Flow
LOD : Lost on Drying
PPIC : Production Planning and Inventory Control
PRAKERIN : Program Praktik Kerja Industri
R&D : Research and Development
RAB : Ruang Antar Barang
RAO : Ruang Antar Orang
SDA : Sabouraud Dextrose Agar
SOP : Standar Operasional Prosedur
TDS : Total Dissolve Solid 
TLC : Thin Layer Chromatography
TSA : Tryptic Soy Agar
UKOT : Usaha Kecil Obat Tradisional
UMOT : Usaha Menengah Obat Tradisional
UKK : Uji Kompetensi Keahlian
TMS : Tidak Memenuhi Spesifikasi
QA : Quality Assurance
QC : Quality Control

xi
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Prakerin

Program Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan suatu program


yang sangat penting bagi siswa sekolah kejuruan. Hal ini dikategorikan bahwa
dengan melaksanakan Praktik Kerja Industri akan terlatih dan mempunyai
persiapan yang matang untuk terjun ke dunia kerja, sehingga mereka tidak asing
dengan dunia baru yang akan mereka hadapi, yaitu dunia kerja.

1.2 Tujuan Kegiatan

Adapun Tujuan Praktek Kerja Industri ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Memperkokoh Link dan Match antara sekolah dan dunia kerja.

2. Menyelaraskan antara teori yang diberikan di sekolah dengan praktik di


dunia kerja.
3. Menghasilkan tenaga yang professional dengan tingkat pengetahuan,
keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tigkat pengetahuan.
4. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas professional.
5. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
6. Sebagai syarat untuk mengikuti UKK (Ujian Kompetensi Keahlian).

1.3. Manfaat Kegiatan

Dari tujuan yang telah dijabarkan maka diharapkan akan adanya manfaat
dari dilaksanakannya Praktek Kerja Industri, yaitu :
a. Manfaat bagi siswa

1. Siswa memperoleh wawasan pengetahuan tentang proses pembuatan obat


tradisional dan obat ekstrak bahan alam.

2. Meningkatkan kreativitas, keterampilan, dan disiplin dari para siswa.

1
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

3. Melatih sikap kemandirian pada siswa.

4. Para siswa akan lebih siap menghadapi dunia baru yaitu dunia kerja.

5. Siswa mendapat pengetahuan mengenai manajemen Sumber Daya Manusia.

6. Belajar untuk bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang dihadapinya.

b. Manfaat bagi sekolah

1. Meningkatkan kualitas peserta didik.

2. Untuk mempererat hubungan antar sekolah dengan perusahaan tempat


Prakerin.
3. Mendapatkan kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dengan
kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip Link and Match).

c. Manfaat bagi perusahaan

1. Perusahaan dapat memberikan tugas kepada peserta prakerin untuk


kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.
2. Sebagai sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama antara perusahaan
dengan pihak SMKN 5 Surabaya di masa yang akan datang.
3. Ajang perusahaan dalam mengenal kualitas peserta Prakerin yang belajar dan
bekerja di industri.

2
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

BAB II
TINJAUAN UMUM PT. HERBACORE
2.1. Sejarah

Gambar 2.1 Logo PT. Herbacore

PT. Herbacore merupakan salah satu bagian dari Kembang Bulan Group
bersama PT. Kembang Bulan dan PT. Heptasari Unggul. Sebelum berdirinya PT.
Herbacore, pada tahun 1960-an Kembang Bulan memulai produksi jamu rumahan
yang dilakukan oleh ahli pengobatan China, yaitu keluarga Lie Boen Tjong yang
didirikan di Jalan Demak 275 Surabaya. Kemudian di tahun 1973
mengembangkan perusahaan dengan produk yang dikeluarkan saat itu adalah
Hulingkie dan Wiesingkie. Tahun 1991 lahirlah anak perusahaan yang bernama
PT. Heptasari Unggul dengan produk yang berhasil menguasai pasar saat itu,
diantaranya Nitasan (pelangsing) dan Yungsan (obat jerawat). Kedua produk
tersebut juga masih diproduksi sampai sekarang. Selanjutnya pada tahun 2009
mulai dibangun PT. Herbacore yang direncanakan untuk memproduksi bahan
baku herbal atau ekstrak herbal dan produk herbal dengan kualitas ekspor dengan
standar Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). PT. Herbacore
berlokasi di Lebani Waras, Wringin Anom, Gresik, Jawa Timur. BeRDiri di atas
lahan seluas 2,6 hektare yang nantinya juga berkembang menjadi beberapa pabrik
seperti kosmetik dan makanan/minuman. PT. Herbacore sendiri terdiri dari
Industri Obat Tradisional (IOT) dan Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA). Sejauh
ini PT. Herbacore memproduksi ekstrak kering berupa serbuk ekstrak dan salep
kuning untuk PT. Kembang Bulan dan PT. Heptasari Unggul, namun belum ada
produk yang dikeluarkan oleh PT. Herbacore sendiri.

3
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

Gambar 2.2 Tampak depan PT. Herbacore

2.2. Visi dan Misi


a. Visi
1. Memanfaatkan dan mengembangkan sumber alam anugerah Tuhan
secara bertanggungjawab.
2. Meningkatkan derajat kehidupan masyarakat, khususnya di bidang
kesehatan.
b. Misi
1. Menjadi perusahaan berskala internasional yang menyediakan produk
herbal/olahan herbal berkualitas sebagai alternatif pengobatan
sintesis/kimia untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
2. Membina dan memberdayakan potensi pedesaan untuk menghasilkan
tanaman obat yang berkualitas sehingga taraf hidup masyarakat
pedesaan meningkat.
3. Meningkatkan taraf hidup setiap anggota perusahaan.
4. Memberikan keuntungan kepada para pemegang saham.

2.3. Layout PT. Herbacore


PT. Herbacore dibangun di lahan seluas 2,6 Ha dan memiliki bangunan
dengan luas sekitar 2500 m. Bangunan tersebut terdiri dari gedung

4
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

perkantoran dan administrasi, IOT, IEBA, ruang pengemasan sekunder dan


gudang. PT. Herbacore juga memiliki sarana dan prasarana yang memadai
untuk memproduksi ekstrak, jamu, serta produk herbal lain serta didukung
dengan Heating, Ventilation, and Air Conditoning (HVAC). Denah PT
Herbacore dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan Sarana dan prasarana yang ada
di PT. Herbacore dapat dilihat pada Lampiran 1.

Gambar 2.3 Denah PT. Herbacore

5
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

2.4 Struktur Organisasi PT. Herbacore

CEO
Hendry Setyadarma,
SE.

Fin. Acc. Tax HRD & GA Manufacturing Sales &


Manager Manager Manager Mkt.
Wit Widyaningsih Gigih R. Asmoro Dra. Budiastuti, Apt., Manager
M.Si.

QA-IEBA QA-IOT
Melati Puspitasari, Tryas Dewi
Apt. Oktasari, Apt.

Staf Staf
QA QA

R&D dan QC Head Production Head PPIC Head


Stephanie C.W., Faizal Rachman, M. Eko Setyawan,
Apt. S.Farm., Apt. ST., MT.

Staf R & Staf SPV. SPV. SPV. SPV.


D QC IEBA IOT Teknik Gudang
Sugeng Ida Fitria
Co. Staf
Co. IOT
Teknik PPIC Staf
Keterangan : Anggoro Gudang
CEO: Chief Executive Officer Anita
Co.: CooRDinator Operato
r IOT Teknisi
GA: General Assurance
HRD: Human Resource Development Operator
IEBA: Industri Ekstrak Bahan Alam Gudang
IOT: Industri Obat Tradisional
PPIC: Production Planning and Inventory
Control
R&D: Research and Development
SPV.: Supervisor
QC: Quality Control
QA: Quality Assurance
Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT. Herbacore

6
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

2.5 Peran dan Posisi Struktur organisasi PT. Herbacore


Di dalam PT. Herbacore sendiri terdapat bagian bagian yang berperan di
industri, yaitu di bagian produksi, pengawasan mutu atau quality control (QC),
penjaminan mutu atau quality assurance (QA), riset dan pengembangan atau
research and development (R&D), dan Production Planning and Inventory
Control (PPIC). Berikut adalah peran dan fungsi setiap bagian departemen di PT.
Herbacore :
a. Manajer Produksi
1. Bertanggung jawab atas terlaksananya pembuatan obat tradisional agar
memenuhi spesifikasi yang ditetapkan;
2. Menjamin bahwa pelaksanaan proses produksi memenuhi CPOTB;
3. Menyusun rencana produksi, bersama dengan manajer pemasaran;
4. Melakukan monitoring dan penelusuran terhadap produk yang tidak
memenuhi spesifikasi (TMS).

b. Kepala Bagian Produksi


1. Bertanggung jawab atas terlaksananya pembuatan ekstrak, jamu,
maupun produk yang lain agar memenuhi spesifikasi yang ditetapkan;
2. Menjamin bahwa pelaksanaan proses produksi memenuhi standar
CPOTB;
3. Menyusun rencana produksi bersama dengan Kepala Production
Planning and Inventory Control (PPIC);
4. Melakukan monitoring terhadap ekstrak, jamu, maupun produk lain
yang tidak memenuhi spesifikasi (TMS).

c. Departemen Research and Development


1. Mengembangkan formula dan metode pembuatan baik produk baru
maupun produk yang sudah ada sebelumnya;
2. Membuat spesifikasi bahan baku yang digunakan.

7
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

d. Departemen Quality Assurance


1. Membuat dan memvalidasi prosedur pengawasan mutu;
2. Memastikan bahwa prosedur sudah diterapkan;
3. Membuat laporan aktivitas In Process Control (IPC);
4. Monitoring IPC selama proses produksi;
5. Melakukan koordinasi dengan bagian produksi selama proses produksi;
6. Melakukan pemantauan stabilitas produk;
7. Melakukan investigasi bila ditemukan penyimpangan selama proses
produksi;
8. Ikut serta dalam invertigasi apabila ada keluhan terkait produk.

e. Departemen Quality Control


1. Melakukan pengawasan dari semua proses manufaktur/produksi dan
pengemasan;
2. Memastikan produk diproses benar dan memastikan kembali sebelum
dirilis;
3. Memastikan produk yang dirilis telah dikaji oleh orang yang berwenang;
4. Mengkoordinasi inspeksi diri/audit internal;
5. Meneliti semua dokumentasi yang berhubungan dengan pengolahan,
pengemasan dan pengujian bets yang bersangkutan sebelum meluluskan
untuk didistribusikan;
6. Mengevaluasi dan menyetujui proses pengolahan ulang suatu produk;
7. Mengevaluasi produk kembalian dan menetapkan apakah produk tersebut
dapat digunakan langsung atau diproses ulang atau harus dimusnahkan;
8. Menyetujui penunjukan pemasok bahan baku dan bahan pengemas yang
diketahui dan dipercaya mampu atau dapat diandalkan untuk memasok
bahan awal yang memenuhi spesifikasi mutu yang telah ditetapkan
perusahaan.

8
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

2.6. Jenis Produk


PT. Herbacore memiliki dua ijin sebagai industri, yaitu IOT dan IEBA.
Hingga saat ini, PT. Herbacore belum memiliki produk sendiri, namun PT.
Herbacore bekerjasama dengan PT. Kembang Bulan dan PT Heptasari Unggul
untuk memproduksi beberapa produk jamu. Produk yang dihasilkan PT.
Herbacore berupa serbuk ekstrak yang kemudian didistribusikan ke PT. Kembang
Bulan dan PT. Heptasari Unggul. Produk dapat dilihat di Tabel II.1

Tabel 2.1 Produk PT. Herbacore

Bentuk sediaan Nama produk


Serbuk ekstrak Kapsida, Kapsida HS, Nitasan, Yungsan,
Linustop, Velpo
Salep Salep Kembang Bulan

2.7 Kedudukan dan Letak PT. Herbacore


Nama Perusahaan : PT. Herbacore
Jenis : Perusahaan umum
Industri/Jasa : Industri Obat Herbal dan
Ekstrak Kering
Didirikan : 2009
Direktur Umum : Hendry Setyadarma, SE.
Pemilik : Swasta
Email : herbacore@gmail.com

2.8 Lingkup Pelayanan PT. Herbacore

PT. Herbacore mempunyai kompetensi dalam pembuatan obat herbal dan


ekstrak kering. Dimana lingkup pelayanannya antara lain, yaitu:

1. Mengekstrak bahan bahan alam untuk dijadikan ektrak kering.


2. Memproduksi obat herbal semi padat.

BAB III

9
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

PELAKSANAAN PRAKTIK
3.1 Waktu dan Pelaksanaan Praktik
Tempat : PT. Herbacore
Alamat : Jalan Raya Lebani Waras Km 32,5, Krajan, Sumengko,
Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kode Pos
61176
Tanggal : 23 Januari – 23 juli 2019
Hari : Senin – jumat
Pukul : 08.00 – 16.00

3.2 Laporan Kegiatan Harian


Pelaksana prakerin :
 Ade Marino Frans S. (18283/003.037)
 Karina Jeanne Natasya (18329/049.037)

Tabel 3.1 Kegiatan Harian


No Hari / Tanggal Uraian Kerja
1 Rabu, 23 Januari - Pengenalan berbagai tempat di pabrik
2019 - Sampling air di 10 titik air yang digunakan
untuk produksi
- Membaca Prosedur Tetap perusahaan
- Mengamati uji stabilitas serbuk kapsida
- Pengenalan berbagai tempat di pabrik
- Sampling air di 10 titik air yang digunakan
untuk produksi
- Membaca Prosedur Tetap perusahaan
2 Kamis, 24 Januari - Membersihkan peralatan ekstraksi dan
2019 evaporasi
- Membersihkan mesin tinktur press
- Mengamati proses ekstraksi pegagan
- Menganalisis trial label salep Kembang Bulan
- Sortir kemasan kardus salep
- Uji ketahanan kardus
- Melakukan proses pengemasan sekunder
- Melihat proses ekstrak dari bahan digiling,
penimbangan bahan, diekstrak, dievaporasi,
dispray dry.

10
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

3 Jumat, 25 Januari - Mengecek suhu dan kelembapan diruang


2019 ekstrak, ruang minum, dan ruang penyangga
- Mengamati evaporasi pegagan
- Analisis kemasan produk yang diaccept dan
direject
- Memisahkan salep yang sudah tidak utuh
sesuai nomer batchnya lalu diberi tanda
- Melakukan proses pengemasan sekunder
4 Senin, 28 Januari - Mengecek simplisia dasar apakah terdapat
2019 jamur
- Mengambil simplisia dasar untuk diuji
KSLA, KSLE, LOD
- Mengambil simplisia yang sudah digiling
untuk diuji
- Mengambil air diberbagai titik untuk diuji
- Pengecekan Ph dan TDS pada sampel air
yang digunakan untuk produksi
- Mengepak salep yang sudah lulus pengecekan
- Membersihan tutup dan cup salep
- Mengecek suhu sediaan, tank, board, dan
trough pada mesin filling salep setiap 30
menit
- Menimbang berat salep yang sudah di filling
ke dalam cup setiap 15 menit untuk melihat
kestabilan mesin filling dalam mengisi salep
kedalam cup
5 Selasa, 29 Januari - Menutup pot salep yang sudah di filling
2019 diruang primer
- Mengecek dan menghilangkan titik titik
hitam pada permukaan salep diruang primer
- Mengecek salep dan pot salep diruang
sekunder
- Pengepackan salep diruang sekunder
- Menutup pot salep yang sudah di filling
sambil mengecek permukaan salep tsb
- Menghilangkan titik-titik pada permukaan
salep dengan menggunakan jarum
6 Rabu, 30 Januari - Mengecek salep diruang primer
2019 - Mengemas dan mengsortir salep diruang
kemas sekunder
- Menghairdryer salep yang diproses ulang
karena adanya kecacat an dari permukaannya
- Mengecek suhu sediaan, tank, board, dan
trough pada mesin filling salep setiap 30
menit

11
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

- Menimbang berat salep yang sudah di filling


ke dalam cup setiap 15 menit untuk melihat
kestabilan mesin filling dalam mengisi salep
kedalam cup
7 Kamis, 31 Januari - Mengecek salep diruang kemas sekunder
2019 - Mengoding, labeling, serta pengepackan
salep diruang kemas sekunder
- Menghairdryer salep yang diproses ulang
karena adanya kecacat an dari permukaannya
- Menutup pot salep yang sudah di filling
- Menghilangkan titik-titik pada permukaan
salep dengan menggunakan jarum
8 Jumat, 1 Februari - Pengecekan salep, labeling, koding, dan
2019 pengepackan diruang sekunder
- Pengecekan salep dan penutupan pot salep
diruang kemas sekunder
- Melihat proses mixing salep
- IPC pada proses mixing salep
- Mengukur suhu salep yang sudah di
homogenizer
9 Rabu, 6 Februari - Melakukan ekstraksi lengkuas
2019 - Melihat proses pengamatan diruang
instrumen
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Membersihkan alat press
- Mengkalibrasi Ph meter dengan buffer 4,7
dan 10
- Pengecekan Ph dan TDS pada sampel air
- Uji LOD sampel serbuk kapsida HS
- KSLA & KSLE keningar
10 Kamis, 7 Februari - Mengambil hasil evaporasi lengkuas
2019 - Menimbang hasil evaporasi lengkuas
- Mengamati In Process Control diruang
ekstraksi
- Melakukan IPC diruang kemas sekunder
- Melakukan IPC diruang kemas primer
- Mengecek kebersihan tangki evaporasi
system 2a dan 2b
- Mengecek kebersihan alat press
- Mengecek coding, labeling, packing pada pot
salep (IPC)
- Mengecek ketepatan nomer batch pada
dokumen, pot salep, dozen, dan kardus

12
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

salep(IPC)
- Mengambil sampel pertinggal (salep)
11 Jumat, 8 Februari - Melakukan IPC diruang pengemasan
2019 sekunder
- Melakukan proses pengemasan sekunder
- Mengecek kebersihan tangki evaporasi
- Melakukan IPC diruang pengemasan
sekunder
- Melakukan proses pengemasan sekunder
- Mengecek kebersihan tangki evaporasi
12 Senin, 11 Februari - Melakukan pengecekan labeling dan koding
2019 diruang sekunder
- Mengoperasikan alat labeling dan koding
diruang sekunder
- Mengkalibrasi Ph meter dengan buffer 4,7
dan 10
- Melihat proses blister kapsida HS
- Menghairdryer salep yang diproses ulang
karena adanya kecacat an dari permukaannya
13 Selasa, 12 - Melakukan pengecekan labeling dan koding
Februari 2019 diruang sekunder
- Mengoperasikan alat labeling dan koding
diruang sekunder
- Membersihkan pot dan tutup salep
- Caping salep
- Menghairdryer salep yang diproses ulang
14 Rabu, 13 Februari - Melakukan ekstraksi jamu sari gading
2019 - Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi jamu sari gading
- Membersihkan alat press
- Membersihkan pot dan tutup salep
- Caping salep
- Menghairdryer salep yang diproses ulang
15 Kamis, 14 - Mengambil hasil evaporasi jamu sari gading
Februari 2019 - Menimbang hasil evaporasi jamu
- Mengamati cara kerja spray drying mini
- Melakukan ekstraksi jamu sari gading
- Membersihkan pot dan tutup salep
- Caping salep
- Menghairdryer salep yang diproses ulang
16 Jumat, 15 Februari - Mengambil hasil ekstraksi jamu sari gading
2019 - Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi

13
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

- Membersihkan mesin press


- Melakukan proses spray drying mini
- Membersihkan pot dan tutup salep
- Caping salep
- Menghairdryer salep yang diproses ulang
17 Senin, 18 Februari - Menimbang bahan kayu manis
2019 - Menguji LOD keningar, kayu manis, kapsida
- Mengambil dan menimbang bat O-Sil
- Membersihkan pot dan tutup salep
- Caping salep
- Menghairdryer salep yang diproses ulang
- Melakukan IPC diruang pengemasan
sekunder
- Coding kardus kapsida HS
- Coding karton kapsida HS
18 Selasa, 19 - Melakukan pengambilan alkohol 96%
Februari 2019 sebanyak 7,5L
- Melakukan proses ekstraksi jamu sari gading
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Melakukan IPC diruang pengemasan
sekunder
- Coding kardus kapsida HS
- Coding kardus salep
- Packing salep
19 Rabu, 20 Februari - Melanjutkan proses evaporasi jamu
2019 sarigading
- Mengambil hasil evaporasi
- Melakukan spray drying mini
- Melakukan IPC diruang pengemasan
sekunder
- Coding kardus dan karton salep
- Packing salep
20 Kamis, 21 - Melakukan spray buah naga
Februari 2019 - Menguji TAB dan LOD kapsida
- Menguji LOD keningar
- Melakukan IPC diruang pengemasan
sekunder
- Coding kardus dan karton salep
- Packing salep
21 Jumat, 22 Februari - Melakukan spray buah naga
2019 - Membersihkan mesin spray mini
- Melakukan IPC diruang pengemasan

14
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

sekunder
- Coding kardus dan karton salep
- Packing salep
22 Senin, 25 Februari - Melakukan labeling salep kulit kuning
2019 - Mengecek label salep kulit kuning
- Mengecek koding yang terdapat pada pot
salep
- Melakukan IPC diruang pengemasan
sekunder
- Coding kardus dan karton salep
- Packing salep
23 Kamis, 28 - Melakukan IPC diruang pengemasan
Februari 2019 sekunder
- Coding kardus dan karton kapsida HS
- Packing kapsida HS
- Sortir blister kapsida HS
- Melakukan IPC diruang pengemasan
sekunder
- Coding kardus dan karton kapsida HS
- Packing kapsida HS
- Sortir blister kapsida HS
24 Jumat, 1 Maret - Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
2019 ke 70% sebanyak 1.8ℓ
- Melakukan LOD trial RnD
- Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
ke 70% sebanyak 1.8ℓ
- KSLA & KSLE kunyit
25 Sabtu, 2 Maret - Uji daya sebar salep kembang bulan S01A –
2019 S99A

26 Senin, 4 Maret - Uji daya sebar salep kembang bulan S01B –


2019 S45B
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida dan
velpo
- LOD serbuk kapsida dan velpo
- Uji daya sebar salep kembang bulan S01B –
S45B
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida dan
velpo
- LOD serbuk kapsida dan velpo
27 Selasa, 5 Maret - Mengambil alkohol 96% sebanyak 13L
2019 - Melakukan ekstraksi ambesir
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi

15
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

- Melakukan pengepressan pada ampas


- Melakukan evaporasi
- KSLA & KSLE lempuyang dan akar manis
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
- Pengecekan Ph dan TDS pada sampel air
- Uji daya sebar salep kembang bulan S01A –
S99A replikasi ke 2
28 Rabu, 6 Maret - Melanjutkan evaporasi ambesir
2019 - Mengambil hasil evaporasi
- Menimbang hasil evaporasi
- Menimbang malto dekstrin
- Melakukan mixing hasil evaporasi dengan
malto dekstrin
- Menyaring, mewaterbath KSLA & KSLE
lempuyang dan akar manis
- Uji daya sebar salep kembang bulan S01A –
S99A lanjutan replikasi ke 2
29 Jumat, 8 Maret - Membersihkan alat ekstraktor mini
2019 - Mengambil alkohol 96% sebanyak 13L
- Melakukan ekstraksi ambesir
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan hasil eksraksi
- Melakukan evaporasi
- Uji daya sebar salep kembang bulan S01B –
S45B replikasi ke 2
- Tab dan Bulk Density serbuk linustop
- LOD serbuk linustop
- Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
ke 70% sebanyak 2ℓ
- Mengoven KSLA & KSLE lempuyang dan
akar manis
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE lempuyang dan akar manis
- Menghitung kadar sari yang terlarut dari hasil
yang didapat
30 Senin, 11 Maret - Melanjutkan evaporasi ambesir
2019 - Menyiapkan bahan dasar untuk ditimbang
- Melakukan penimbangan bahan dasar untuk
pembuatan salep
- KSLA & KSLE kunyit dan ceklan giling
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
- LOD serbuk kapsida
- Pengecekan Ph dan TDS pada sampel air
31 Selasa, 12 Maret - Melakukan labeling salep kulit kuning

16
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

2019 - Mengecek label salep kulit kuning


- Mengecek koding yang terdapat pada pot
salep
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE kunyit dan ceklan giling
- KSLA & KSLE brotowali dan cangsut giling
- LOD brotowali dan cangsut giling
- Uji daya sebar salep kembang bulan S01B –
S45B replikasi ke 3
32 Rabu, 13 Maret - Melakukan labeling salep kulit kuning
2019 - Mengecek label salep kulit kuning
- Mengecek koding yang terdapat pada pot
salep
- KSLA & KSLE daun papaya dan ceklan
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE kunyit dan ceklan
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE brotowali dan cangsut
- Uji daya sebar salep kembang bulan S01B –
S45B lanjutan replikasi ke 3
- Uji daya sebar S01 – S08
- LOD serbuk kapsida, amilum, daun papaya,
ceklan
33 Kamis, 14 Maret - Melakukan labeling salep kulit kuning
2019 - Mengecek label salep kulit kuning
- Mengecek koding yang terdapat pada pot
salep
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE brotowali dan cangsut
- Menyaring, dan mewaterbath KSLA & KSLE
daun papaya dan ceklan
- KSLA & KSLE daun sirih dan Tu tjung
- Uji daya sebar S09 – S10
- LOD serbuk kapsida, amilum, daun sirih tu
tjung
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
34 Jumat, 15 Maret - Melakukan labeling salep kulit kuning
2019 - Mengecek label salep kulit kuning
- Mengecek koding yang terdapat pada pot
salep
- Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
ke 70% sebanyak 1ℓ
- Mengoven KSLA & KSLE daun papaya dan
ceklan
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA

17
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

& KSLE daun sirih dan tu tjung


- LOD serbuk kapsida
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE daun papaya dan ceklan
35 Senin, 18 Maret - Melakukan ekstraksi alang-alang
2019 - Mengambil hasil ekstraksi alang-alang
- Menyaring hasil ekstraksi alang-alang
- Melakukan evaporasi alang-alang
- KSLA & KSLE daun kumis kucing dan
kedawung
- Membuat buffer Na 2 H PO 4+ NaH 2 PO 4 + air
bebas CO 2
- Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
ke 70% sebanyak 1ℓ
- LOD serbuk kapsida, daun kumis kucing dan
kedawung
- Uji daya sebar salep S11 – S13
- Mengecek Ph larutan trial RnD
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
36 Selasa, 19 Maret - Melanjutkan evaporasi alang-alang
2019 - Mengambil hasil evaporasi alang-alang
- Menimbang hasil evaporasi alang-alang
- KSLA & KSLE fuling dan fangtang
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE daun kumis kucing dan kedawung
- Menimbang cawan kosong
- LOD serbuk kapsida, fuling dan fangtang
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
- Pengecekan Ph dan TDS pada sampel air
37 Rabu, 20 Maret - LOD serbuk kapsida, sehat lelaki, daun ungu,
2019 kunyit, daun sendok, trial RnD
- KSLA & KSLE kunyit, daun ungu, dan daun
sendok
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE fuling dan fangtang
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE daun kumis kucing dan kedawung
- LOD serbuk kapsida, sehat lelaki, daun ungu,
kunyit, daun sendok
- Uji daya sebar salep S14 – S17
- Uji Ph salep kembang bulan
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
38 Kamis, 21 Maret - Membersihkan mesin ekstraktor mini

18
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

2019 - Melakukan pengecekan brix


- Melakukan pengecekan suhu ruangan
- KSLA & KSLE meniran dan jahe
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE kunyit, daun ungu, dan daun sendok
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE fuling dan fangtang
- LOD serbuk kapsida, sehat lelaki, meniran
dan jahe
- Uji Ph salep kembang bulan, 88, pagoda
- Tab dan Bulk Density serbuk sehat lelaki
- Uji daya sebar salep S18 – S19
39 Jumat, 22 Maret - LOD serbuk kapsida, sehat lelaki, meniran
2019 dan jahe
- Uji Ph salep kembang bulan, 88, pagoda
- Tab dan Bulk Density serbuk sehat lelaki
- Pengecekan brix ekstrak sehat wanita
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE meniran dan jahe
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE kunyit, daun ungu, dan daun sendok
- Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
ke 70% sebanyak 2ℓ
- Uji Ph salep kembang bulan, 88, pagoda
- Tab dan Bulk Density serbuk sehat lelaki
- LOD serbuk sehat lelaki
- Uji kebocoran blister kapsida Hs
40 Senin, 25 Maret - Pengecekan brix sehat wanita
2019 - LOD serbuk kapsida, sehat lelaki, meniran
dan jahe
- Uji Ph salep kembang bulan, 88, pagoda
- Tab dan Bulk Density serbuk sehat lelaki
- KSLA & KSLE daun jati belanda, kayu rapet,
dan daun kelor
- LOD daun jati belanda, kayu rapet, daun
kelor, serbuk sehat wanita
- Tab dan Bulk Density serbuk sehat wanita
- Uji kebocoran kapsida Hs
- Uji Ph salep kembang bulan S02A, S10A,
S12A
41 Selasa, 26 Maret - Melakukan ekstraksi jahe
2019 - Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi

19
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

- Melakukan pengepressan pada ampas


- Melakukan evaporasi
- Menyiapkan sampel salep untuk uji stabilitas,
uji Ph, uji daya sebar, dan uji mikrobiologi
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE daun jati belanda, kayu rapet, dan
daun kelor
- Tab dan Bulk Density serbuk sehat wanita
- LOD serbuk sehat wanita
- Menimbang kemasan jadi kapsida HS untuk
mengecek kestabilan bobot
42 Rabu, 27 Maret - Melanjutkan evaporasi
2019 - Mengambil hasil evaporasi
- Menimbang hasil evaporasi
- Mengukur destilat dari sisa evaporasi
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE daun jati belanda, kayu rapet, dan
daun kelor
- KSLA & KSLE kedawung dan gallei
- LOD serbuk sehat wanita, kedawung dan
gallei giling
- Tab dan Bulk Density serbuk sehat wanita
- Uji Ph salep
- Uji daya sebar salep S21 – S23
- Menimbang kemasan jadi kapsida HS untuk
mengecek kestabilan bobot
- Membuat buffer Na 2 H PO 4+ NaH 2 PO 4 + air
bebas CO 2
- Uji coba pengenceran sulfur dengan air
43 Kamis, 28 Maret - Membersihkan mesin ekstraktor mini
2019 - Melakukan spray
- Menyiapkan bahan jati belanda untuk di
ekstraksi
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE kedawung dan gallei
- KSLA & KSLE merica putih dan kencur
- LOD serbuk sehat wanita, merica putih dan
kencur
- Tab dan Bulk Density serbuk sehat wanita
- Membuat buffer Na 2 H PO 4+ NaH 2 PO 4 + air
bebas CO 2
44 Jumat, 29 Maret - Melakukan ekstraksi jati belanda
2019 - Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi

20
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

- Menyaring hasil ekstraksi


- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- LOD sebuk linustop
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE merica putih dan kencur
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE kedawung dan gallei
45 Senin, 1 April - Membersihkan mesin ekstraktor mini
2019 - Melakukan spray
- Tab dan Bulk Density serbuk linustop,
kapsida Hs, kapsida
- KSLA & KSLE temugiring dan pinang
- Membuat buffer Na2 H PO 4+ NaH 2 PO 4 + air
bebas CO 2
- LOD serbuk kapsida Hs, temugiring dan
pinang
- Menimbang kemasan jadi kapsida HS untuk
mengecek kestabilan bobot
46 Selasa, 2 April - Tab dan Bulk Density serbuk linustop,
2019 kapsida Hs, kapsida
- Melakukan LOD serbuk kapsida, linustop,
kapsida HS
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE temugiring dan pinang
- Uji daya sebar salep S26 – S28
47 Kamis, 4 April - Melakukan ekstraksi keningar
2019 - Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- KSLA & KSLE ketumbar dan lempuyang
- Membuat larutan KCl untuk Ph meter
- Pengecekan Ph dan TDS pada sampel air
- LOD ketumbar, lempuyang, kunir giling
- Mengemas kapsida Hs
- Menimbang kemasan jadi kapsida HS untuk
mengecek kestabilan bobot
48 Jumat, 5 April - Melanjutkan evaporasi keningar
2019 - Mengambil hasil evaporasi
- Mengecek kadar destilat
- Menimbang hasil evaporasi

21
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA


& KSLE lempuyang dan ketumbar
- LOD kunyit, serbuk kapsida
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE pinang dan temu giring
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
49 Senin, 8 April - Melakukan ekstraksi kapulaga
2019 - Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- KSLA & KSLE kunyit, alang- alang
- LOD serbuk kapsida, alang- alang, kunyit
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
- Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
ke 70% sebanyak 1,5ℓ
50 Selasa, 9 April - Melanjutkan evaporasi kapulaga
2019 - Mengambil hasil evaporasi
- Mengecek kadar destilat
- Menimbang hasil evaporasi
- KSLA & KLSE daun wungu, daun sendok,
laos, pegagang
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE kunyit, alang- alang
- LOD serbuk kapsida, laos, pegagang
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
51 Rabu, 10 April - Membersihkan mesin ekstraktor mini
2019 - Melakukan spray kapulaga
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE kunyit, dan alang- alang
- KSLA & KSLE akar manis
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE daun wungu, daun sendok, laos,
pegagang
- LOD serbuk kapsida, daun wungu, akar
manis
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
- Uji daya sebar salep kembang bulan S33 –
S36
52 Kamis, 11 April - Melakukan ekstraksi jahe merah
2019 - Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi

22
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

- Menyaring hasil ekstraksi


- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE akar manis
- KSLA & KSLE pulosari, jinten hitan dan
yenhuso
- Pengecekan Ph dan TDS pada sampel air
- Membuat buffer Na 2 H PO 4+ NaH 2 PO 4 + air
bebas CO 2
- LOD serbuk kapsida,yen hu so, pulosari
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE daun ungu, daun sendokan, laos,
pegagan
53 Jumat, 12 April - Melanjutkan evaporasi kapulaga
2019 - Mengambil hasil evaporasi
- Mengecek kadar destilat
- Menimbang hasil evaporasi
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE yen hu so, pulosari, jinten hitam
- Uji daya sebar salep kembang bulan S37- S40
54 Senin, 15 April - Melakukan ekstraksi kunyit
2019 - Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- LOD sebuk kapsida, daun sendokan
- Uji daya sebar salep kembang bulan S41- S44
- Belajar KLT (Kromatografi Lapisan Tipis)
- Uji Ph salep kembang bulan S43- S44
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
55 Selasa, 16 April - Melanjutkan evaporasi kunyit
2019 - Mengambil hasil evaporasi
- Mengecek kadar destilat
- Menimbang hasil evaporasi
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
- LOD sebuk kapsida
- Uji Ph & daya sebar salep kembang bulan
S45- S47
- Membuat buffer Na 2 H PO 4+ NaH 2 PO 4 + air
bebas CO 2
56 Senin, 22 April - Melakukan spray

23
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

2019 - Melakukan LOD trial RnD


- Uji Ph & daya sebar salep kembang bulan
S50- S52
- KSLA & KSLE kunir dan so yang
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
- LOD sebuk kapsida, so yang, dan kunir
57 Selasa, 23 April - Melakukan LOD serbuk kapsida
2019 - KSLA & KSLE lempuyang
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE kunyit dan so yang
- KSLA & KSLE lempuyang
- Uji Ph & daya sebar salep kembang bulan
S53
- LOD sebuk kapsida
58 Rabu, 24 April - KSLA & KSLE meniran dan kapulaga
2019 - Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
ke 70% sebanyak 1ℓ
- LOD sebuk kapsida, meniran, daun sendok
dan kapulaga
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE lempuyang
- KSLA & KSLE meniran dan kapulaga
- Uji Ph & daya sebar salep kembang bulan
S54- S56
- Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
ke 70% sebanyak 1ℓ
- LOD sebuk kapsida, meniran, daun sendok
dan kapulaga
59 Kamis,25 April - KSLA & KSLE daun kelor dan seledri
2019 - LOD serbuk kapsida, daun kelor, seledri
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE lempuyang
- Menyaring, mewaterbath, mengoven KSLA
& KSLE meniran dan kapulaga
- KSLA & KSLE daun kelor dan sledri
- LOD serbuk kapsida, daun kelor, sledri
- Uji Ph salep kembang bulan S57- S58
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
60 Jumat, 26 April - Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
2019 - LOD serbuk kapsida
- Uji daya sebar salep kembang bulan S57- S58
- Pengecekan Ph dan TDS pada 10 sampel air
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
61 Senin, 29 April - Membersihkan mesin ekstraktor mini

24
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

2019 - Melakukan ekstraksi ketumbar


- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- KSLA & KSLE keningar dan kapulaga
- Uji Ph & daya sebar salep kembang bulan
S59- S63
- LOD keningar pegagang dan serbuk kapsida
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
62 Selasa, 30 April - Melanjutkan evaporasi ketumbar
2019 - Mengambil hasil evaporasi
- Mengecek kadar destilat
- Menimbang hasil evaporasi
- Menghitung AKK (jamur) dan ALT (bakteri)
dalam cawan
- Memfoto cawan yang telah ditumbuhi
mikroba untuk dokumentasi pabrik
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf dan di oven)
- Membuat media SDA (jamur), TSA(bakteri)
- Membungkus cawan untuk dioven
- Mengamati pengujian sampel oleh analis
- Menginkubasikan cawan media sampel uji
dalam incubator sesuai medianya
63 Kamis, 2 Mei - Membersihkan mesin ekstraktor mini
2019 - Melakukan penimbangan pegagan
- Membuat TAT Broth
- Pemantauan ruangan dari mikroba
64 Jumat, 3 Mei 2019 - Melakukan ekstraksi pegagan
- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Membungkus cawan
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
- Uji daya sebar salep kembang bulan S64- S69
65 Senin, 6 Mei 2019 - Membersihkan mesin ekstraktor mini
- Melakukan ekstraksi diabetkol
- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung

25
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

- Mengambil hasil ekstraksi


- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Membuat media TSA sebanyak 1ℓ
- Memfoto cawan yang telah ditumbuhi
mikroba untuk dokumentasi pabrik
- Membuat buffer Tab
66 Selasa, 7 Mei - Membersihkan mesin ekstraktor mini
2019 - Melakukan ekstraksi diabetkol
- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf dan di oven)
- Membungkus cawan
- Memfoto cawan yang telah ditumbuhi
mikroba untuk dokumentasi pabrik
- Pengujian sampel dalam ruang LAF
- Menginkubasikan cawan media sampel uji
dalam incubator sesuai medianya
67 Rabu, 8 Mei 2019 - Membersihkan mesin ekstraktor mini
- Melakukan ekstraksi kumis kucing
- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Membungkus cawan
- Membuat TAT tabung
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf dan di oven)
- Pengujian sampel dalam ruang LAF
- Menginkubasikan cawan media sampel uji
dalam incubator sesuai medianya
- Membuat media SDA sebanyak 1ℓ
68 Kamis, 9 Mei - Membersihkan mesin ekstraktor mini
2019 - Melakukan ekstraksi kulit manggis
- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi

26
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

- Menyaring hasil ekstraksi


- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf dan di oven)
- Membuat SDA sebanyak 1ℓ
- Membungkus cawan
69 Jumat, 10 Mei - Melanjutkan evaporasi kulit manggis
2019 - Mengambil hasil evaporasi
- Mengecek kadar destilat
- Menimbang hasil evaporasi
70 Senin, 13 Mei - Membersihkan mesin ekstraktor mini
2019 - Melakukan ekstraksi teh hijau
- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf dan di oven)
- Membungkus cawan
- Membuat media SDA , TSA sebanyak 1ℓ
- Memfoto cawan yang telah ditumbuhi
mikroba untuk dokumentasi pabrik
- Menginkubasikan cawan media sampel uji
dalam incubator sesuai medianya
71 Selasa, 14 Mei - Membersihkan mesin ekstraktor mini
2019 - Melakukan ekstraksi teh hijau
- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf dan di oven)
- Membungkus cawan
- Membuat TAT tabung
- Membuat media SDA , TSA sebanyak 1ℓ
- Pengujian sampel dalam ruang LAF
- Menginkubasikan cawan media sampel uji
dalam incubator sesuai medianya
72 Rabu, 15 Mei - Melanjutkan evaporasi teh hijau
2019 - Mengambil hasil evaporasi

27
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

- Mengecek kadar destilat


- Menimbang hasil evaporasi
- Membersihkan alat ekstraktor mini
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf dan di oven)
- Membuat media SDA, dan TAT Broth
sebanyak 1ℓ
- Membungkus cawan
- Pengujian sampel dalam ruang LAF
- Menginkubasikan cawan media sampel uji
dalam incubator sesuai medianya
73 Kamis, 16 Mei - Membersihkan mesin ekstraktor mini
2019 - Melakukan ekstraksi kunyit
- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf dan di oven)
- Membuat media TSA sebanyak 1ℓ
- Membungkus cawan
- Membuat buffer tab
- Menginkubasikan cawan media sampel uji
dalam incubator sesuai medianya
74 Jumat, 17 Mei - Membersihkan mesin ekstraktor mini
2019 - Melakukan ekstraksi kunyit
- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Membungkus cawan
- Memfoto cawan yang telah ditumbuhi
mikroba untuk dokumentasi pabrik
75 Senin, 20 Mei - Melakukan pembersihan mesin ekstraktor
2019 mini
- Melakukan spray
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf dan di oven)
- Membuat media TSA 1ℓ, SDA 2ℓ, TAT
Broth 2ℓ
- Pengujian sampel dalam ruang LAF

28
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

- Membungkus cawan
- Membuat TAT tabung
- Memfoto cawan yang telah ditumbuhi
mikroba untuk dokumentasi pabrik
- Menginkubasikan cawan media sampel uji
dalam incubator sesuai medianya
76 Selasa, 21 Mei - Membersihkan mesin ekstraktor mini
2019 - Melakukan ekstraksi pegagan
- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Membuat media TSA sebanyak 2ℓ
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf dan di oven)
- Memfoto cawan yang telah ditumbuhi
mikroba untuk dokumentasi pabrik
- Membuat buffer tab
77 Rabu, 22 Mei - Membersihkan mesin ekstraktor mini
2019 - Melakukan ekstraksi pegagan
- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf )
- Membungkus cawan dan batang pengaduk
untuk disterilkan dalam oven dengan suhu
170°C dalam waktu 1 jam
- Memfoto cawan yang telah ditumbuhi
mikroba untuk dokumentasi pabrik
- Pengujian sampel dalam ruang LAF
- Menginkubasikan cawan media sampel uji
dalam incubator sesuai medianya
78 Kamis, 23 Mei - Melanjutkan evaporasi pegagan
2019 - Mengambil hasil evaporasi
- Mengecek kadar destilat
- Menimbang hasil evaporasi
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf )
- Membungkus cawan dan batang pengaduk

29
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

untuk disterilkan dalam oven dengan suhu


170°C dalam waktu 1 jam
- Membuat media TSA sebanyak 1ℓ
- Memfoto cawan yang telah ditumbuhi
mikroba untuk dokumentasi pabrik
- Pengujian sampel dalam ruang LAF
79 Jumat, 24 Mei - Membersihkan alat ekstraktor mini
2019 - Melakukan spray
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf dan di oven)
- Membuat SDA, TAT Broth 250ml
- Membuat buffer tab
- Preparasi alat dan media untuk pengujian hari
sabtu
80 Senin, 27 Mei - Membungkus cawan dan mikrotip
2019 - KSLA & KSLE lempuyang dan laos
- Uji daya sebar salep kembang bulan S84- S94
- LOD serbuk kapsida, lempuyang dan laos
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
81 Selasa, 28 Mei - KSLA & KSLE lempuyang dan laos
2019 - KSLA & KSLE kunyit
- LOD kunyit giling
- Menyaring, mewatebath, dan mengoven
KSLA & KSLE lempuyang dan laos
- KSLA & KSLE kunyit
- LOD kunyit giling
82 Rabu, 29 Mei - Melakukan mixing
2019 - Melakukan spray trial RnD
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE lempuyang dan laos
- Menyaring dan mewatebath KSLA & KSLE
kunyit
83 Senin, 10 Juni - Melakukan penimbangan bahan rosela
2019
- Membuat media TSA 2ℓ, SDA 2ℓ
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf dan di oven)
- LOD serbuk kapsida
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
- Pengujian sampel dalam ruang LAF
84 Selasa, 11 Juni - Pembersihan ruangan
2019
- Menyaring, mewatebath, dan mengoven

30
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

KSLA & KSLE kencur


- Membuat media TSA 2ℓ, SDA 2ℓ
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf dan di oven)
- Pelatihan Sertifikasi Halal
85 Rabu, 12 Juni - Pembersihan ruangan
2019
- LOD serbuk kapsida
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
- Membuat buffer Na2 H PO 4+ NaH 2 PO 4 + air
bebas CO 2
- Pelatihan Protap penandaan bahan,
pemantauan lingkungan, dan pakaian kerja
86 Kamis, 13 Juni - Pembersihan ruangan
2019
- LOD serbuk kapsida
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
- Pelatihan Protap mencuci tangan, keberihan
pakian kerja
87 Jumat, 14 Juni - Pembersihan ruangan
2019 - LOD serbuk kapsida
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
- LOD serbuk kapsida
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida
88 Senin, 17 Juni - Melakukan ekstraksi rosela
2019 - Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Membuat media TSA 2ℓ, SDA 2ℓ
- LOD serbuk kapsida, ambesir
- Tab dan Bulk Density serbuk kapsida,
ambesir
89 Selasa, 18 Juni - Melakukan ekstraksi rosela
2019 - Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- KSLA & KSLE rosella
- Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
ke 70% sebanyak 1ℓ
90 Rabu, 19 Juni - Melakukan pembersihan mesin ekstraktor
2019 mini
- Melakukan spray
- Time study kegiatan penggilingan simplisia
pegagang

31
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

- Menyaring, mewatebath, dan mengoven


KSLA & KSLE rosella
91 Kamis, 20 Juni - Melakukan ekstraksi alang-alang
2019 - Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Time Study kegiatan formulasi dan
penggilingan simplisia meniran dan kunyit.
- Uji kebocoran blister kapsida HS
92 Jumat, 21 Juni - Membersihkan atau mencuci alat ektraktor
2019 mini
- Melakukan spray
- Tab dab Bulk Density serbuk kapsida
- LOD serbuk kapsida
93 Senin, 24 Juni - Melakukan ekstraksi temulawak
2019 - Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Membersihkan tangki bekas ekstrak
- KSLA & KSLE pegagan
- Membuat media TSA 1ℓ, SDA 2ℓ, TAT
Broth 1ℓ
- Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
ke 70% sebanyak 2ℓ
- Tab dab Bulk Density serbuk kapsida
- LOD serbuk kapsida
- Membuat buffer tabung
94 Selasa, 25 Juni - Melakukan ekstraksi temulawak
2019 - Membersihkan tangki evaporasi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- KSLA & KSLE kunyit dan laos
- Tab dab Bulk Density serbuk kapsida
- LOD serbuk kapsida, kunyit, dan laos
- Menyaring, mewatebath, dan mengoven
KSLA & KSLE pegagan
95 Rabu, 26 Juni - Melanjutkan evaporasi temulawak
2019 - Mengambil hasil evaporasi
- Mengecek kadar destilat
- Menimbang hasil evaporasi
- Membersihkan mesin ekstraktor mini
- KSLA & KSLE lempuyang
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE pegagan

32
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

- Tab dab Bulk Density serbuk kapsida


- LOD serbuk kapsida, kunyit, dan laos
- Menyaring, mewatebath, dan mengoven
KSLA & KSLE kunyit dan laos
96 Kamis, 27 Juni - Melakukan ekstraksi alang-alang
2019 - Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- KSLA & KSLE rosela, kapulaga dan kunyit
- Menyaring, mewatebath, dan mengoven
KSLA & KSLE lempuyang
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE kunyit dan laos
- Tab dab Bulk Density serbuk kapsida
- LOD serbuk kapsida, rosela, kapulaga, dan
kunyit.
- Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
ke 70% sebanyak 1 ℓ
97 Jumat, 28 Juni - Melanjutkan evaporasi alang-alang
2019 - Mengambil hasil evaporasi
- Mengecek kadar destilat
- Menimbang hasil evaporasi
- Membersihkan mesin ekstraktor mini
- Menyaring, mewatebath, dan mengoven
KSLA & KSLE rosela, kapulaga dan kunyit
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE lempuyang
- Tab dab Bulk Density serbuk kapsida
- LOD serbuk kapsida, sambiloto
98 Senin, 1 Juli 2019 - Melakukan ekstraksi meniran
- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
- Berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Tab dab Bulk Density serbuk kapsida
- LOD serbuk kapsida, ambesir,alang alang,
asam sitrat, dan seledri
- KSLA & KSLE sambiloto dan seledri
- Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
ke 70% sebanyak 3 ℓ

33
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

10 Selasa, 2 Juli 2019 - Melanjutkan evaporasi meniran


0 - Mengambil hasil evaporasi
- Mengecek kadar destilat
- Menimbang hasil evaporasi
- Membersihkan mesin ekstraktor mini
- Melakukan ekstraksi meniran
- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- LOD lempuyang
- KSLA & KSLE alang – alang dan ketumbar
- Menyaring, mewatebath, dan mengoven
KSLA & KSLE sambiloto dan seledri
- Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
ke 70% sebanyak 1 ℓ
10 Rabu, 3 Juli 2019 - Membersihkan mesin ekstraktor mini
1 - Melakukan spray
- Menyaring, mewatebath, dan mengoven
KSLA & KSLE alang alang dan ketumbar
- KSLA & KSLE lempuyang dan ketumbar
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE sambiloto dan seledri
- LOD ketumbar
10 Kamis, 4 Juli 2019 - Melakukan ekstraksi jati belanda
2 - Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Pembersihan tangki ekstrak
- Menimbang cawan hasil akhir proses KSLA
& KSLE alang alang dan ketumbar
- KSLA & KSLE keningar
- Menyaring, mewatebath, dan mengoven
KSLA & KSLE lempuyang dan ketumbar
- LOD kapsida HS uji stabilitas, malto
- Membuat buffer Na2 H PO 4+ NaH 2 PO 4 + air
bebas CO 2
- Uji ph maltodextrin
- Tab dan Bulk density ambesir
10 Jumat, 5 Juli 2019 - Melakukan ekstraksi jati belanda
3 - Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi

34
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

- Uji ph salep kembang bulan


- Menyaring, mewatebath, dan mengoven
KSLA & KSLE keningar
10 Senin, 8 Juli 2019 - Pembersihan tangki ekstrak
4 - Pembersihan mesin centrifuge
- Melanjutkan evaporasi jati belanda
- Mengambil hasil evaporasi
- Mengecek kadar destilat
- Menimbang hasil evaporasi
- Membersihkan mesin ekstraktor mini
10 Selasa, 9 Juli 2019 - KSLA & KSLE keningar giling dan kunyit
5 segar
- LOD corn starch, rosela
- Verifikasi Bahan Baku LOD jahe
- Uji Ph salep kembang bulan
10 Rabu, 10 Juli 2019 - Melakukan ekstraksi seledri
6 - Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
10 Kamis, 11 Juli - Membersihkan mesin ekstraktor mini
7 2019 - Melakukan spray jati belanda
- Melakukan mixing temulawak
- Melakukan oven temulawak
10 Jum’at, 12 Juli - Melakukan ekstraksi seledri
8 2019 - Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Menyajikan hasil karantina produk jadi
menjadi uji coba minum
10 Senin, 15 Juli - Membersihkan mesin perkolasi
9 2019 - Mengecek ph air pembersihan perkolasi
- Melakukan spray drying
- Mengambil hasil oven
- Menimbang hasil spray
11 Selasa, 16 Juli - Membersihkan mesin perkolasi
0 2019 - Mengecek ph air pembersihan perkolasi
- Melakukan sortir jahe, kulit delima
11 Rabu, 17 Juli 2019 - Melakukan ekstrak kulit delima
1 - Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Melakukan sortir daun wungu, jahe, kayu
manis

35
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

36
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

BAB IV
PEMBAHASAN
Setiap Industri Obat Tradisional harus memenuhi serta menerapkan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOTB) untuk menjamin kemanan, khasiat, dan
kualitas produk yang dihasilkan. CPOTB adalah bagian dari Pemastian Mutu yang
memastikan bahwa obat tradisional dibuat dan dikendalikan secara konsisten
untuk mencapai standart mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaan dan
dipersyaratkan dalam ijin edar dan spesifikasi produk. Dalam hal ini akan dibahas
mengenai penerapan CPOTB di industri obat tradisional, khususnya di PT.
Herbacore. PT. Herbacore merupakan salah satu bagian dari Kembang Bulan
Group bersama dengan PT. Kembang Bulan dan PT. Heptasari Unggul. Industri
yang terletak di Gresik ini merupakan Industri Obat Tradisional (IOT) dan
Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA).
Dalam CPOTB sendiri terdapat beberapa aspek yang harus dipenuhi,
aspek-aspek tersebut yaitu: personalia, bangunan, peralatan, sanitasi dan hygiene,
penyiapan bahan baku, pengawasan mutu, inspeksi diri, dan dokumentasi (BPOM,
2011). Aspek CPOTB yang pertama adalah personalia. Adanya sumber daya
manusia ini sangat diperlukan dalam penerapan pembuatan obat tradisional yang
baik. CPOTB mempersyaratkan industri obat tradisional harus memiliki struktur
organisasi sedemikian rupa sehingga personel kunci yang terdiri dari kepala
bagian produksi, kepala bagian pemastian mutu dan kepala bagian pengawasan
mutu dipimpin oleh personel yang berbeda serta saling independen satu sama lain.
Dalam struktur organisasi PT. Herbacore sendiri (Gambar 2.4) telah memenuhi
persyaratan yang ada di dalam ketentuan CPOTB, PT. Herbacore memiliki
personil yang terkualifikasi serta memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan
kemampuan sesuai dengan tugasnya serta melakukan proses produksi sesuai
prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dilakukan untuk
mengembangkan dan memajukan bisnis perusahaan PT. Herbacore sehingga
mampu menciptakan produk yang aman, berkhasiat, dan berkualitas serta dapat
diterima oleh masyarakat.

37
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

Aspek CPOTB yang kedua adalah bangunan. Bangunan produksi primer pada
PT. Herbacore didesain dengan tujuan menghindari kontaminasi lingkungan pada
produk. Bangunan produksi tersebut mudah dibersihkan, memiliki penerangan,
dan tata udara yang cukup. Permukaan dinding, lantai dan langit-langit bagian
dalam ruangan produksi, dikonstruksi dari bahan kedap air, permukaan yang halus
dilapisi dengan cat epoksi, dan sudut yang dibuat melengkung antara dinding
dengan lantai dan dinding dengan kaca. Pipa yang terpasang dalam ruangan tidak
menempel pada dinding dan diberi label warna yang menunjukkan identitas dan
arah aliran. Area produksi diventilasi secara efektif dengan sistem resirkulasi dan
terdapat sistem pengendali udara. Bangunan dan fasilitas pada gedung produksi
dan gudang dilengkapi dengan sarana pengendali serangga dan binatang pengerat.
Area koridor di tempat pengolahan diberi zona terbatas untuk kerapian
penempatan barang. Tata letak ruang produksi dirancang sedemikian rupa
sehingga kegiatan produksi dilakukan di area yang saling berhubungan antara satu
ruangan dengan ruangan lain dalam mengikuti urutan tahap produksi dan menurut
kelas kebersihan yang dipersyaratkan. Jalur masuk untuk material dan personil
terpisah di area penimbangan dan seluruh area melewati RAB (Ruang Antar
Barang). Setiap ruangan di area produksi diberi label identitas yang jelas yang
menunjukkan nama mesin, kapasitas mesin, kondisi suhu dan kelemababan
ruangan yang dipersyaratkan, serta status ruangan.
Aspek ketiga yaitu peralatan. Mesin untuk pembuatan obat tradisional di PT.
Herbcore telah didesain, dikonstruksi, dikualifikasi, dan ditempatkan dengan tepat
untuk menghindari risiko kekeliruan atau pencemaran silang dan untuk
memudahkan pembersihan serta perawatannya. Permukaan peralatan yang
bersentuhan dengan bahan baku dan produk terbuat dari bahan inert dan anti karat.
Mesin yang digunakan untuk pengolahan telah melalui tahap kualifikasi kinerja
dan dikalibrasi. Semua peralatan diberi label identitas yang jelas yang ditempel di
depan ruang alat atau langsung di alatnya tersebut. Peralatan untuk menimbang
dan mengukur dikalibrasi secara berkala. Alat timbang dan pH meter diverifikasi
setiap hari. Setiap peralatan mempunyai log book untuk prosedur perawatan dan

38
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

operasional alat yang ditempatkan di dekat alat tersebut. Logbook tersebut


berguna untuk mengetahui bahwa mesin atau peralatan tersebut masih digunakan
dan bukti tertulis bahwa setiap kegiatan yang menggunakan peralatan tersebut
benar benar dilakukan. Peralatan khusus untuk memadamkan api ditempatkan di
area tertentu yang memiliki peralatan untuk memanaskan dan berpotensi
menimbulkan api, seperti di area produksi, laboratorium, dan kantin. Alat
pemadam kebakaran yang ditempatkan di area produksi disimpan dalam lemari
tertutup dan dirawat secara berkala.
Aspek CPOTB kelima yaitu penyiapan bahan baku. Sebelum dilakukan
proses produksi, spesifikasi bahan baku yang akan digunakan disiapkan oleh
bagian gudang dan ditimbang sesuai dokumen kebutuhan bahan baku oleh
personil produksi dan setelah selesai formulasi (penimbangan komposisi bahan
baku) selanjutnya diperiksa terlebih dahulu oleh bagian pengawasan mutu sesuai
dengan dokumen spesifikasi bahan baku. Selanjutnya bahan baku tersebut
diproses sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

Aspek CPOTB keenam yaitu pengawasan mutu. Adanya pengawasan


mutu bertujuan untuk memastikan semua produk yang dihasilkan memenuhi
persyaratan mutu. Pengawasan Mutu merupakan bagian yang esensial dari Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) untuk memberikan kepastian
bahwa produk secara konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan tujuan
pemakaiannya. Di PT. Herbacore, pengawasan mutu mencakup semua kegiatan
analisis yang dilakukan di laboratorium, termasuk pengambilan sampel,
pemeriksaan dan pengujian bahan awal, produk antara (setiap campuran bahan
yang masih memerlukan satu atau lebih tahapan pengolahan lebih lanjut untuk
menjadi produk ruahan), produk ruahan ( bahan yang telah selesai diolah dan
tinggal memerlukan pengemasan untuk menjadi produk setengah jadi) dan produk
jadi, serta uji stabilitas yang merupakan tugas dari bagian pengawasan mutu.

Untuk menjalankan tugasnya, departemen pengawasan mutu dibagi menjadi


2 bagian, yaitu bagian IPC-Finished Good dan bagian IPC-Raw Material &
Packaging Material. Bagian IPC-Finished Good bertugas melakukan pemeriksaan

39
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

dan menentukan status produk antara , produk ruahan, dan produk jadi.
Sedangkan bagian IPC-Raw Material & Packaging Material bertugas untuk
melakukan pemeriksaan dan menentukan status bahan baku dan bahan kemas. IPC
melibatkan bagian gudang, produksi, pengemasan dan Quality Assurance (QA).
Status inspeksi bahan baku, produk antara, produk ruahan, produk jadi, dan bahan
kemas terdiri dari status released/ diluluskan (label hijau), status rejected/ ditolak
(label merah), dan status hold/quarantine/karantina (label kuning).
Sampel bahan awal yang diambil untuk uji identitas diperiksa dari tiap
wadah. Setelah dilakukan pemeriksaan identifikasi, diambil sampel dari setiap
wadah kemudian digabung untuk dilakukan pengujian di laboratorium kimia
fisika dan sisanya disimpan sebagai sampel pertinggal. Sampel dan form sampling
yang telah diisi kemudian diperiksa, yang meliputi pemeriksaan visual, kebenaran
jumlah sampel dan kebenaran keterangan pada sampel dan selanjutnya
memberikan tanda tangan pada form sampling-nya. Setelah bahan baku/bahan
kemas tersebut diberi catatan/ label , maka data tersebut di input ke aplikasi.
Selanjutnya bagian pengawasan mutu mengkoordinir pemberian label identitas
bahan baku atau bahan kemas yang ada di gudang.
Sampel produk jadi juga disimpan sebagai sampel pertinggal dalam bentuk
kemasan sekunder dan disimpan dalam kondisi yang sama dengan kondisi yang
tertera pada kemasan. Penyimpanan sampel juga dilakukan untuk uji stabilitas
real time terhadap semua produk yang telah di pasarkan.Real time stability study
adalah uji stabilitas terhadap produk yang dilakukan pada kondisi penyimpanan
yang sesungguhnya. Setiap prosedur yang digunakan untuk pemeriksaan
divalidasi dengan memperhatikan fasilitas dan peralatan yang tersedia sebelum
prosedur tersebut digunakan untuk pengujian rutin. Kegiatan pengujian dilakukan
sesuai dengan metode yang telah disetujui pada saat pemberian izin edar dan telah
divalidasi. Cara pengambilan sampel yang dilakukan mewakili satu bets
merupakan bagian penting dalam kemasan secara keseluruhan. Kegiatan
pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah cross

40
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

contamination atau mix up. Sampling produk biasanya dilakukan oleh bagian QC
atau inspector IPC.

Aspek CPOTB ketujuh yaitu inspeksi diri. PT Herbacore melaksanakan


inspeksi diri (audit internal) dengan tujuan untuk mengevaluasi kepatuhan dan
kesesuaian antara peraturan yang tercantum dalam CPOTB dengan aktualisasi
pelaksanaan pada quality system, termasuk semua aspek produksi dan pengawasan
mutu. PT. Herbacore merancang program inspeksi diri untuk memastikan semua
aspek produksi dan pengawasan mutu industri obat tradisional memenuhi
ketentuan CPOTB dan mendeteksi kelemahan dalam pelaksanaan CPOTB serta
menetapkan tindakan perbaikan yang diperlukan. Inspeksi diri juga dilakukan
pada situasi khusus, misalnya dalam hal terjadi adanya keluhan, penarikan
kembali obat jadi atau penolakan yang berulang. Setelah melakukan inspeksi diri,
setiap temuan yang diperoleh akan dibahas dalam suatu rapat. Auditor akan
membuat laporan berisi: hasil inspeksi diri, evaluasi dan kesimpulan, serta saran
tindakan perbaikan. Manajemen terkait akan membuat laporan timbal balik secara
tertulis tentang tindakan perbaikan dan pencegahan yang sudah dilakukan.
Pelatihan kepada karyawan sendiri perlu dilaksanakan minimal setiap 2 kali dalam
setahun. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bahwa setiap karyawan mengerti
betul, bahwa terdapat aspek aspek yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan lebih
agar setiap produk yang dihasilkan sesuai syarat CPOTB.

Aspek CPOTB kedelapan yaitu dokumentasi. PT. Herbacore memiliki


sistem dokumentasi yang disusun secara sistematis untuk memudahkan
penelusuran dokumen dengan akses terbatas. Sesuai dengan prinsip CPOTB,
setiap prosedur tertulis harus dilaksanakan dengan cermat dan setiap kegiatan
maupun perubahan yang terkait mutu produk, harus tercatat dan catatan tersebut
didokumentasikan. Setiap dokumen SOP dikaji secara berkala, serta direvisi
secara berkesinambungan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi terbaru. Sebelum didistribusikan, dokumen tersebut harus diperiksa dan
ditandatangani oleh kepala bagian departemen pembuat dan disetujui oleh kepala
bagian penjaminan mutu. Pendistribusian dokumen dilakukan dengan cermat,

41
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

yaitu hanya ke departemen-departemen terkait yang berkepentingan dan disertai


dengan penarikan dokumen yang sudah tidak berlaku.

Semua pencatatan secara manual menggunakan tinta biru, dan setiap


perubahan yang dilakukan dicoret garis sekali agar tetap terlihat, diparaf dan
diberi tanggal. Pencatatan dengan menggunakan sistem pengolahan data
elektronis juga dilakukan untuk efisiensi penyimpanan data dan mempercepat
penelusuran data ketika diperlukan. Sistem manajemen informasi diatur
sedemikian rupa sehingga hanya personil yang diberi wewenang yang boleh
memasukkan atau memodifikasi data dalam komputer. Personel pada PT.
Herbacore selalu melakukan dokumentasi pada setiap tugas yang dikerjakan,
seperti: dokumentasi penimbangan bahan awal, dokumentasi catatan bets
produksi, dokumentasi pengujian mikrobiologi, dan lain sebagainya.
Karena masih tergolong dalam perusahaan baru PT. Herbacore sendiri belum
memiliki produknya sendiri. Sehingga produk yang dibuat adalah produk yang
sudah ada sebelumnya yang diproduksi oleh induk perusahaan atau oleh anak
perusahaan yang lain yang disebut maklon. Jadi,  spesifikasi, bahan baku,  barang
setengah jadi, bahan penolong/ pembantu yang akan diproses sebagian atau
seluruhnya sama sesuai catatan Batch.
Berikut adalah pembahasan lebih rinci mengenai ruangan produksi,
laboratorium dan segala uji yang dilakukan, serta ruangan penyimpanan (gudang)
bahan baku dan produk, yaitu :

4.1 Industri Ekstrak Obat Tradisional (IEBA)

Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA) digunakan untuk memproses ekstrak


mulai dari bahan baku hingga menjadi ekstrak kering (serbuk). IEBA sendiri
terbagi menjadi beberapa ruang, yaitu:

a. Ruang ganti

Sebelum memulai proses produksi, personel harus mengganti pakaian


di ruang ganti terlebih dahulu sesuai protap pakaian yang harus

42
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

digunakan di area IEBA. Yaitu dalam ruangan IEBA seluruh personil


diharuskan memakai masker, sarung tangan jika kontak dengan produk
atau simplisia, memakai penutup kepala/ head cover. Pakaian tersebut
dianjurkan agar meminimalisir kontaminasi pada produk yang sedang
diproses. Dan tak perlu memakai pakaian khusus kecuali personil
tersebut kontak langsung dengan simplisia, seperti proses menggiling
dan formulasi bahan.

b. Ruang sortir & pencucian

Ruangan ini digunakan untuk mencuci dan mensortir bahan baku


simplisia sebelum diproses, terutama bahan baku dalam keadaan segar
dan bahan baku kering. Sebelum dicuci, bahan baku tersebut harus
disortir terlebih dahulu. Untuk bahan baku dalam bentuk simplisia
kering hanya dilakukan pensortiran, sedangkan untuk simplisia basah
perlu dilakuakan pensortiran pencucian dan pengeringan dibawah sinar
matahari. Proses sortir dilakukan untuk memisahkan bahan asing seperti
kayu, rumut, batu, dan bahan bahan asing lainnya serta kotoran, dan
proses pencucian dikakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor
lainnya yang melekat pada bahan simplisia.

c. Ruang oven

Gambar 4.1 Mesin Oven

Terdapat dua ruang oven di IEBA. Ruang oven yang pertama digunakan
untuk mengeringkan simplisia segar yang telah dicuci, proses pengeringan

43
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

simplisia dilakukan pada suhu (80-90)oC selama 2-3 hari. Ruang oven
yang kedua digunakan untuk mengeringkan ekstrak kental menjadi serbuk
ekstrak, ruangan ini dilengkapi dengan sistem HVAC.

d. Ruang penggilingan

Di dalam ruang penggilingan terdapat mesin giling semi-automatic. Mesin


tersebut digunakan untuk menggiling simplisia yang telah dikeringkan
agar menjadi bentuk serbuk. Simplisia yang telah menjadi serbuk dapat
disimpan kembali atau dilanjutkan ke tahap ekstraksi. Penyimpanan
simplisia dalam bentuk serbuk lebih tahan lama dibandingkan dalam
bentuk segar maupun bentuk kering. Derajat kehalusan simplisia
mempengaruhi mutu ekstrak, jika terlalu halus akan mempersulit proses
penyaringan ekstrak.
e. Ruang formulasi
Obat tradisional tidak hanya tersedia dalam bentuk bahan tunggal, namun
sering tersedia dalam bentuk yang diformulasikan dengan bahan lainnya.
Ruang formulasi digunakan untuk memformulasi simplisia dalam bentuk
serbuk. Di dalam ruang formulasi terdapat timbangan. Semua simplisia
serbuk yang akan digunakan ditimbang terlebih dahulu dalam ruang
tersebut sesuai formula pada catatan batch kemudian diletakkan di ruang
antara untuk selanjutnya dilakukan ekstraksi.
f. Ruang ekstraksi dan evaporasi

Gambar 4.2 Ekstraktor dan Evaporator

44
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

Setelah semua bahan diformulasi, kemudian dilanjutkan dengan proses


ekstraksi dan evaporasi. Proses tersebut dilakukan di ruang ekstraksi. Di
dalam ruang ekstraksi terdapat masing-masing empat tangki ekstraktor dan
evaporator. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi atau
perendaman. Waktu yang dibutuhkan adalah tiga jam. Kekurangan dari
metode ini antara lain waktu yang digunakan untuk mengekstrak bahan
cukup lama, penyarian kurang sempurna, dan pelarut yang digunakan
jumlahnya banyak jika harus dilakukuan remaserasi. Setelah proses
ekstraksi dilakukan evaporasi untuk menghilangkan sisa pelarut (etanol
atau etanol+air). Lama waktu evaporasi bergantung dari jenis bahan dan
pelarut yang digunakan.

g. Ruang pencampuran
Setelah melalui tahapan ekstraksi dan evaporasi, akan didapatkan ekstrak
kental. Ekstrak kental tersebut kemudian diberi bahan tambahan berupa
pengisi dan pengering. Proses penambahan dan pencampuran ekstrak
kental dengan bahan tambahan dilakukan di ruang pencampuran
menggunakan kneader mixer.

h. Ruang spray dry


Ekstrak kental selanjutnya diinginkan menjadi serbuk. Terdapat dua
metode yang dapat digunakan, yaitu pengeringan menggunakan oven dan
menggunakan spray dry. Jika menggunakan oven, maka ekstrak kental
yang sudah dicampur dengan bahan tambahan yaitu metil paraben(zat
pengawet), amilum (zat pengisi), cab-osil(zat pengering t) kemudian
dibawa ke ruang oven. Namun apabila menggunakan spray dry, maka
ekstrak kental tersebut dibawa ke ruang spray dry setelah dicampur
dengan bahan tambahan. Setelah proses ini akan didapatkan ekstrak dalam
bentuk serbuk.

45
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

Gambar 4.3 Skema Pembuatan Sediaan Serbuk

Sortir dan Pencucian simplisia

Penggilingan simplisia kering Pengeringan simplisia segar

Formulasi bahan

Ekstraksi

Evaporasi
Spray dry

Pencampuran ekstrak kental Oven


Dan penambahan bahan
tambahanan

4.2 Industri Obat Tradisional (IOT)

46
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

Gambar 4.4 Industri Obat Tradisional (IOT)

Industri Obat Tradisional (IOT) digunakan untuk memproses ekstrak serbuk


menjadi produk yang siap dipasarkan. Secara garis besar, IOT dibagi menjadi
dua area, yaitu area produksi solid dan semisolid.

4.2.1 Area produki sediaan solid

Area produksi sediaan solid(obat dalam bentuk kapsul) terbagi menjadi


beberapa ruangan, yaitu:

a. Ruang filling kapsul, digunakan untuk mengisikan serbuk ekstrak


ke dalam cangkang kapsul. Mesin filling kapsul yang digunakan
adalah mesin otomatis.
b. Ruang polishing, digunakan untuk proses pembersihan serbuk-
serbuk ekstrak yang masih menempel pada cangkang kapsul
setelah proses filling.
c. Ruang blister, digunakan untuk proses pengemasan kapsul yang
telah memenuhi spesifikasi. Mesin blister yang digunakan adalah
mesin semi-automatic karena proses pengisian kapsul ke dalam
mesin masih dilakukan secara manual.

Gambar 4.5 Skema Pembuatan Sediaan Kapsul

Ekstrak Bahan tambahan

Pencampuran

Filling kapsul

Polishing

47
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

Blister

Pengemasan Sekunder
Coding, dan packing

4.2.2 Area produksi sediaan semisolid

Area produksi sediaan semisolid (salep) terbagi menjadi beberapa


ruangan, yaitu:

d. Ruang penimbangan, digunakan untuk menimbang bahan-bahan yang


akan digunakan untuk pembuatan sediaan semisolid.

e. Ruang pencampuran, ruangan ini digunakan untuk proses


pencampuran dan pembutan sediaan semisolid. Bahan-bahan yang
sudah ditimbang kemudian akan dicampurkan secara perlahan ke
dalam mesin colloid mil untuk pembentukan koloid dan selanjutnya
akan di-mixing menggunakan mesin homogenizer hingga homogen
dan siap dilanjutkan ke proses filling.

f. Ruang pengemasan primer, ruangan ini digunakan untuk pembersihan


pot salep dan filling serta capping sediaan semisolid yang telah
dicampur. Di ruangan ini terdapat mesin filling sediaan semisolid dan
mesin capping pot. Mesin ini masih bersifat semi-automatic karena
pengisian sediaan ke dalam tangki mesin dan proses capping pot
yang sudah di filling diletakkan manual.

g. Ruang kemas sekunder, kegiatan yang dilakukan di ruang kemas


sekunder yaitu labelling, coding, dan packing. Proses packing
dilakukan secara manual sedangkan proses coding dan labeling

48
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

dilakukan menggunakan mesin coding dan labeling. Selain itu, di


ruang kemas sekunder ini terdapat mesin shringe pack.

Gambar 4.6 Skema Pembuataan Sediaan Semisolid

Penimbangan bahan

Mixing

Homogenisasi

Filiing dan capping

Pengemasan Sekunder
labelling, coding, dan
packing

4.3 Laboratorium
4.3.1 Laboratorium Kimia Fisika

Laboratorium kimia fisika merupakan laboratorium yang digunakan oleh


bagian R&D dan QC untuk menunjang proses pengembangan produk serta
melakukan beberapa pengujian maupun In Process Control (IPC). Salah
satu IPC yang dilakukan di laboratorium ini adalah penentuan Lost on

49
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

Drying (LOD) atau susut pengeringan,TAB dan BULK Density, penentuan


Kadar Sari Larut Air (KSLA) dan Kadar Sari Larut Etanol (KSLE), uji
daya sebar dan Ph salep, IPC Ph air yang digunakan untuk produksi dan
air penunjang analisis laboratorium, uji Organoleptis serbuk, uji kebocoran
blister. Di dalam laboratorium ini terdapat beberapa peralatan penunjang,
yaitu timbangan analitik, moisture balance, Ph meter, conductivity meter,
waterbath, kompor listrik, lemari asam, dan mini spray dry. Berikut adalah
penjelasan dari beberapa pengujian dan IPC yang telah dilakukan, yaitu :

a. Lost on Drying (LOD)

LOD adalah teknik analisis tidak spesifik , menghilangkan tidak


hanya air tapi seluruh pengotor mudah menguap seperti alkohol dari
sampel. Sampel yang perlu di uji kadar air biasanya adalah sampel ekstrak
kering (serbuk),dan simplisia yang baru datang dari pemasok.

Tingkat pengeringan tergantung pada suhu dan waktu pengeringan.


LOD atau total kandungan air dalam produk. Bila simplisia atau sampel uji
sedikit basah maka LOD akan lebih tinggi.Dalam kasus lain, LOD dapat
lebih rendah daripada kandungan air, karena kristal air terikat mungkin
tidak hilang dengan pemanasan.

% LOD = % Kandungan Air – % molekul air di bahan baku aktif obat

Pengukuran LOD di desain untuk mengukur jumlah air dan zat


mudah menguap dalam sampel ketika sampel di keringkan dengan kondisi
tertentu misal 105°C, dalam 6 menit. Dalam suhu dan waktu tersebut
cukup untuk mengetahui kadar air yang terkandung dalam sampel.

Sifat bahan baku atau bahan aktif dalam formulasi harus diketahui
secara pasti termasuk kandungan air atau LOD. Kandungan air ini dapat
mempengaruhi penimbangan bahan, seperti kita ketahui penimbangan
bahan dalam formulasi harus tepat termasuk memperhitungkan kandungan

50
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

air terutama untuk zat hidrat (zat/ sampel yang mengandung air) atau
anhidrat (zat hidrat yang kehilangan air karena pemanasan). LOD
merupakan info yang penting dalam menghitung kandungan obat yang
akan ditimbang untuk menentukan jumlah yang tepat dari zat anhidrat
yang dibutuhkan.

Metode yang populer digunakan adalah metode  thermogravimetri.


Thermogravimetri adalah teknik dimana berat sampel direkam sebagai
fungsi dari temperatur sesuai dengan program dalam alat. Contoh alatnya
adalah halogen Moisture Analyzer.

Gambar 4.7 Moizture Analyzer

Prinsip kerja alat ini adalah ketika sampel dimasukkan ke


alat sampel akan ditimbang 5 gram, kemudian radiator halogen muai
mengeringkan sampel. Dalam waktu 6 menit bersamaan timbangan yang
terintegrasi secara terus-menerus mencatat berat sampel. Total kehilangan
berat sampel diterjemahkan sebagai kandungan total cairan (termasuk air)
dalam %.

b. Kadar Sari Larut Air (KSLA) dan Kadar Sari Larut Etanol
(KSLE)

51
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

Gambar 4.8 Uji KSLA dan KSLE tahap maserasi dan penyaringan

Suatu simplisia dapat dikatakan lulus dengan memenuhi


persyaratan mutu yang tertera dalam spesifikasi simplisia, salah satu
syaratnya adalah kadar sari larut etanol dan kadar sari larut air. KSLA
dan KSLE adalah cara pengekstrakan simplisia dengan cara maserasi
atau perendaman selama 24 jam. Gunanya untuk mengetahui berapa
kandungan sari yang terlarut jika diekstrak dengan menggunakan
etanol dan air, juga sebagai pembanding simplisia tersebut dapat disari
atau diekstrak lebih baik menggunakan pelarut air ataukah etanol.
Setiap bahan baku memiliki karakteristik yang berbeda beda terkadang
simplisia tersebut lebih baik disari dengan air daripada dengan
alkohol, terkadang juga kebalikannya. Maka dari itu diperlukan uji ini
untuk menentukan spesifikasi dan perlakuan yang tepat untuk
mengekstak simplisia. Jika disari dengan air, air yang digunakan harus
dipanaskan terlebih dahulu bertujuan agar mikroba yang ada didalam
air mati dan pada saat maserasi simplisia yang direndam tidak mudah
membusuk. Berbeda dengan alkohol. Kadar yang digunakan pada uji
ini adalah 70%. Untuk mendapatkan hasil akhir yaitu kadar sari yang
larut perlu dilakukan perhitungan dari massa (m), berat cawan kosong,
dan m konstan.

Perhitungan kadar sari yang larut :

(m konstan – berat cawankosong )


×100=% sari yang larut
m

c. TAB dan BULK Density

TAB dan BULK Density atau BJ mampat dan BJ nyata adalah


perbedaan volume awal sediaan serbuk pada gelas ukur dan volume

52
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

akhir sediaan setelah diketuk sebanyak 100×. Bulk density dilakukan


dengan menggunakan alat yaitu gelas ukur 50ml, lalu bobot sediaan
kering ditimbang seberat 10g dimasukkan dalam gelas ukur.
Dilakukan pengamatan dan perhitungan sebagai berikut :

massa
bulk density = = gr/ml
volume sediaan pada gelasukur

Sedangkan tap density, bobot sediaan yang telah di masukkan


dalam gelas ukur sebelumnya diketuk sebanyak 100× diatas kain
secara manual. Dilakukan pengamatan dan perhitungan sebagai
berikut:

massa
Tab density = = gr/ml
volume sediaan pada gelasukur

d. Uji Daya Sebar dan Uji Ph salep

Uji ini dilakukan untuk mengetahui daya sebar yang dapat


ditempuh sediaan setengah padat yang diproduksi. Uji ini dilakukan
diatas kaca ukuran 20 × 20 cm dan diameter sediaan yang diuji diukur
dengan penggaris.

e. IPC Ph dan TDS Sistem Pengolahan Air

Dilakukan untuk memonitor keasaman dan padatan terlarut dari


air yang digunakan untuk segala kegiatan produksi produk dan air dari
kegiatan dalam laboratorium. Jika TDS air mencapai >300 ppm akan
dilakukan

f. IPC Organoleptis ekstrak kering

Uji organoleptis ini diperlukan sebagai salah satu syarat ekstrak


kering di nyatakan lulus. Uji ini meliputi rasa, bau, bentuk sediaan dan
warna.

4.3.2 Laboratorium Instrument

53
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

Gambar 4.9 Laboratorium Instrument (KLT-Densitometri)

Laboratorium ini biasa digunakan untuk pengujian KLT (Kromatografi


Lapisan Tipis).

Kromatografi lapisan tipis (KLT) adalah suatu teknik kromatografi yang


digunakan untuk memisahkan campuran yang tidak volatile (kecenderungan suatu
zat untuk menguap). Kromatografi lapisan tipis dilakukan pada selembar kaca,
plastik, atau aluminium foil yang dilapisi dengan lapisan tipis bahan adsorben,
biasanya silika gel, aluminium oksida, atau selulosa. Lapisan tipis adsorben
diketahui sebagai fasa stasioner(atau fasa diam).

Setelah sampel diaplikasikan pada pelat, suatu pelarut atau campuran


pelarut (dikenal sebagai fasa gerak) dialirkan ke atas melalui pelat
berdasarkan gaya kapilaritas. Oleh karena analit yang berbeda mengalir menaiki
pelat KLT dengan laju yang berbeda, maka terjadilah pemisahan komponen dalam
analit tersebut.

Kromatografi lapisan tipis dapat digunakan untuk memonitor pergerakan


reaksi, mengidentifikasi senyawa yang terdapat di dalam campuran, dan
menentukan kemurnian bahan. Contoh penggunaan aplikasi ini antara lain:
mengidentifikasi zat kurkumin dalam sampel serbuk kapsida.

4.3.3 Laboratorium Mikrobiologi

Laboratorium Mikrobiologi merupakan bagian dari departemen QC


yang difungsikan untuk melakukan pengujian Angka Lempeng Total

54
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

(ALT) dan Angka Kapang Kamir (AKK). Laboratorium mikrobiologi


terbagi menjadi beberapa ruangan, yaitu :

a. Ruang preparasi dan destruksi, ruangan ini digunakan untuk


mempersiapkan media mikroba, alat alat yang digunakan untuk
pengujian, dan pembuatan media agar seperti SDA dan TSA. Di dalam
ruangan ini terdapat alat-alat gelas, autoklaf untuk
pemusnahan/destruksi mikroba dalam cawan yang telah dihitung AKK
dan ALT nya dan telah didokumentasi, lemari pendingin untuk
menyimpan media, buffer dan TAT broth (yang digunakan untuk
pelarut sampel yang hendak duiji), washtafel untuk mencuci alat alat
setelah digunakan, timbangan analitik, dan hairdryer untuk
mengeringkan peralatan yang basah. Cara pembuatan media dan pelarut
sampel adalah sebagai berikut:

i Media TSA (media pertumbuhan bakteri)


1. Timbang media TSA sebanyak 40g untuk membuat 1ℓ media
2. Masukkan air RO atau aquadest untuk melarutkan serbuk
media agarnya dalam panci
3. Tuangkan media dalam panci yang berisi air, aduk hingga
larut
4. Diaduk terus hingga media mendidih. (diaduk terus agar
media tak menempel didasar panci)
5. Sesudah mendidih, angkat media dan tuangkan dalam
Erlenmeyer.
6. Setelah dingin tutup Erlenmeyer dengan kapas dan
aluminium foil masukkan dalam lemari pendingin. Agar
mikroba tidak berkembang biak sebelum digunakan.
ii Media SDA (media pertumbuhan Jamur)
1. Timbang media SDA sebanyak 60g untuk membuat 1ℓ
media

55
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

2. Masukkan air RO atau aquadest untuk melarutkan serbuk


media agarnya dalam panci
3. Tuangkan media dalam panci yang berisi air, aduk hingga
larut
4. Diaduk terus hingga media mendidih. (diaduk terus agar
media tak menempel didasar panci)
5. Sesudah mendidih, angkat media dan tuangkan dalam
Erlenmeyer
6. Setelah dingin tutup Erlenmeyer dengan kapas dan
aluminium foil masukkan dalam lemari pendingin. Agar
mikroba tidak berkembang biak sebelum digunakan.
iii Pembuatan TAT Broth (pelarut sampel yang mengandung
pengawet)
1. Timbang TAT Broth sebanyak 25g untuk membuat 960ℓ
TAT Broth.
2. Panaskan air di beaker glass dalam waterbath.
3. Masukkan TAT kedalam beaker glass, lalu aduk hingga larut
4. Panaskan hingga suhu 50° - 60°C, tambahkan polysorbat
sebanyak 40ml.
5. Aduk hingga larutan TAT kuning bening.
6. Setelah bening angkat TAT Broth dari waterbath, setelah
dingin tutup beakerglass dengan alumunium foil, masukkan
dalam lemari pendingin.
iv Pembuatan Buffer (pelarut sampel yang tidak mengandung
pengawet)
1. Timbang Na 2 H PO 4 sebanyak 8,9 gram dan NaH 2 PO 4
sebanyak 7,8 gram larutkan dengan air bebas Co2 masing
masing dalam 500m di dalam beaker glass
2. Setelah membuat larutan Na 2 H PO 4 dan NaH 2 PO 4 cek pH
dari masing masing larutan dan air bebas Co2 yang akan

56
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

digunakan untuk membuat buffer. Range pH untuk larutan


Na2 H PO 4 ± 11- 10, dan NaH 2 PO 4 ± 6 -5
3. Lalu, campurkan 100 ml larutan Na2 H PO 4 + 80 ml larutan
NaH 2 PO 4 dalam beaker glass dan cek pH nya. pH yang di
inginkan adalah 7.
4. Larutan campuran ditambahkan air bebas Co2 hingga 1000
ml dan cek pH nya. pH yang di inginkan adalah 7/ netral
untuk pelarut sampel agar tak mempengaruhi pengujian jika
pH nya terlalu asam atau terlalu basa.

b. Ruang inkubasi dan sterilisasi, ruangan ini digunakan untuk


menginkubasikan media yang telah diuji. Untuk penginkubasian ALT
dilakukan selama 24 jam, sedangkan AKK dilakukan selama ±5hari.
Ruang sterilisasi sampel, ruang sterilisasi sampel merupakan ruang
steril, di dalamnya terdapat pass box untuk menyalurkan barang dan
Laminar Air Flow (LAF). Sebelum memulai preparasi sampel, LAF
dibersihkan terlebih dahulu menggunakan alkohol 70% dan di lap
dengan tissue di kanan, kiri dan meja LAF, setiap alat dan bahan yang
dimasukkan ke dalam LAF didesinfeksi dengan alkohol yang
disempotkan ke bagian alat dan bahan. Personel yang akan memasuki
ruang preparasi sampel harus memakai jas lab, sarung tangan, masker
dan sepatu lab terlebih dahulu dan masuk melewati Ruang Antar Orang
(RAO) setelah itu memasuki ruang LAF.

4.4 Warehouse (Gudang)

57
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

Gambar 4.10 Area Gudang

PT. Herbacore memiliki enam jenis gudang penyimpanan, yaitu :

a. Gudang simplisia bersih, digunakan untuk menyimpan bahan baku


simplisia kering setelah proses pencucian dan atau pensortiran dan
penggilingan sebelum di formulasikan untuk di ekstrak.
b. Gudang bahan baku, digunakan untuk menyimpan simplisia yang telah
digiling.
c. Gudang suhu terkontrol, digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang
memerlukan perlakuan suhu khusus selama penyimpanannya, seperti
cangkang kapsul dan vaselin.
d. Gudang bahan kemas, digunakan untuk menyimpan bahan kemas baik
primer maupun sekunder.
e. Gudang bahan jadi, digunakan untuk menyimpan produk jadi sebelum
didistribusikan.
f. Gudang serbaguna, digunakan untuk menyimpan perlengkapan-
perlengkapan lain yang tidak bisa disimpan dalam kelima gudang
sebelumnya.

58
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Kesan dan Pesan

59
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2011. Persyaratan Teknis Cara


Pembuatan Obat Tradisional yang Baik.
https://id.wikipedia.org/wiki/ Kromatografi lapisan tipis

60

Anda mungkin juga menyukai