HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
PT. HERBACORE
Mengetahui,
i
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
PT. HERBACORE
Menyetujui,
Pembimbin
g PT.
Herbacore
Dra.
Budiastuti,
ii
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
Kata Pengantar
Dengan mengucap syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa
meimpahkan berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Industri di PT. Herbacore. Laporan ini
dibuat berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa selama prakerin
dan berfungsi sebagai acuan dalam ujian yang dilaksanakan setelah siswa
melaksanakan praktik di dunia industri.
2. Bapak Mei Yanto, S.Pd, M.M. selaku Ketua Program Keahlian Kimia
4. Ibu Dra. Budiastuti, M.Si., Apt. selaku Manajer Manufaktur PT. Herbacore
5. Bapak Mei Yanto, S.Pd, M.M selaku guru pembimbing selama pelaksanaan
Praktik Kerja Industri
6. Stephanie C.W., S. Farm., Apt selaku Kepala Bagian Quality Control dan
Research and Development; Faizal Rachman, S. Farm., Apt. selaku Kepala
Bagian Produksi; M. Eko Setyawan, S.T., M.T., Melati Puspitasari, S. Farm.,
Apt dan Tryas Dewi Oktasari, S. Farm., Apt. selaku Kepala Bagian Quality
Asuurance di PT. Herbacore
iii
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
Penulis
iv
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
DAFTAR ISI
v
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
vi
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
DAFTAR TABEL
vii
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
DAFTAR GAMBAR
viii
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
Gambar 4.8 Uji KSLA dan KSLE tahap maserasi dan penyaringan
…………...
ix
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
DAFTAR LAMPIRAN
x
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
DAFTAR SINGKATAN
xi
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Prakerin
Adapun Tujuan Praktek Kerja Industri ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Memperkokoh Link dan Match antara sekolah dan dunia kerja.
Dari tujuan yang telah dijabarkan maka diharapkan akan adanya manfaat
dari dilaksanakannya Praktek Kerja Industri, yaitu :
a. Manfaat bagi siswa
1
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
4. Para siswa akan lebih siap menghadapi dunia baru yaitu dunia kerja.
2
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
BAB II
TINJAUAN UMUM PT. HERBACORE
2.1. Sejarah
PT. Herbacore merupakan salah satu bagian dari Kembang Bulan Group
bersama PT. Kembang Bulan dan PT. Heptasari Unggul. Sebelum berdirinya PT.
Herbacore, pada tahun 1960-an Kembang Bulan memulai produksi jamu rumahan
yang dilakukan oleh ahli pengobatan China, yaitu keluarga Lie Boen Tjong yang
didirikan di Jalan Demak 275 Surabaya. Kemudian di tahun 1973
mengembangkan perusahaan dengan produk yang dikeluarkan saat itu adalah
Hulingkie dan Wiesingkie. Tahun 1991 lahirlah anak perusahaan yang bernama
PT. Heptasari Unggul dengan produk yang berhasil menguasai pasar saat itu,
diantaranya Nitasan (pelangsing) dan Yungsan (obat jerawat). Kedua produk
tersebut juga masih diproduksi sampai sekarang. Selanjutnya pada tahun 2009
mulai dibangun PT. Herbacore yang direncanakan untuk memproduksi bahan
baku herbal atau ekstrak herbal dan produk herbal dengan kualitas ekspor dengan
standar Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). PT. Herbacore
berlokasi di Lebani Waras, Wringin Anom, Gresik, Jawa Timur. BeRDiri di atas
lahan seluas 2,6 hektare yang nantinya juga berkembang menjadi beberapa pabrik
seperti kosmetik dan makanan/minuman. PT. Herbacore sendiri terdiri dari
Industri Obat Tradisional (IOT) dan Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA). Sejauh
ini PT. Herbacore memproduksi ekstrak kering berupa serbuk ekstrak dan salep
kuning untuk PT. Kembang Bulan dan PT. Heptasari Unggul, namun belum ada
produk yang dikeluarkan oleh PT. Herbacore sendiri.
3
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
4
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
5
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
CEO
Hendry Setyadarma,
SE.
QA-IEBA QA-IOT
Melati Puspitasari, Tryas Dewi
Apt. Oktasari, Apt.
Staf Staf
QA QA
6
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
7
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
8
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
BAB III
9
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
PELAKSANAAN PRAKTIK
3.1 Waktu dan Pelaksanaan Praktik
Tempat : PT. Herbacore
Alamat : Jalan Raya Lebani Waras Km 32,5, Krajan, Sumengko,
Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kode Pos
61176
Tanggal : 23 Januari – 23 juli 2019
Hari : Senin – jumat
Pukul : 08.00 – 16.00
10
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
11
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
12
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
salep(IPC)
- Mengambil sampel pertinggal (salep)
11 Jumat, 8 Februari - Melakukan IPC diruang pengemasan
2019 sekunder
- Melakukan proses pengemasan sekunder
- Mengecek kebersihan tangki evaporasi
- Melakukan IPC diruang pengemasan
sekunder
- Melakukan proses pengemasan sekunder
- Mengecek kebersihan tangki evaporasi
12 Senin, 11 Februari - Melakukan pengecekan labeling dan koding
2019 diruang sekunder
- Mengoperasikan alat labeling dan koding
diruang sekunder
- Mengkalibrasi Ph meter dengan buffer 4,7
dan 10
- Melihat proses blister kapsida HS
- Menghairdryer salep yang diproses ulang
karena adanya kecacat an dari permukaannya
13 Selasa, 12 - Melakukan pengecekan labeling dan koding
Februari 2019 diruang sekunder
- Mengoperasikan alat labeling dan koding
diruang sekunder
- Membersihkan pot dan tutup salep
- Caping salep
- Menghairdryer salep yang diproses ulang
14 Rabu, 13 Februari - Melakukan ekstraksi jamu sari gading
2019 - Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi jamu sari gading
- Membersihkan alat press
- Membersihkan pot dan tutup salep
- Caping salep
- Menghairdryer salep yang diproses ulang
15 Kamis, 14 - Mengambil hasil evaporasi jamu sari gading
Februari 2019 - Menimbang hasil evaporasi jamu
- Mengamati cara kerja spray drying mini
- Melakukan ekstraksi jamu sari gading
- Membersihkan pot dan tutup salep
- Caping salep
- Menghairdryer salep yang diproses ulang
16 Jumat, 15 Februari - Mengambil hasil ekstraksi jamu sari gading
2019 - Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
13
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
14
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
sekunder
- Coding kardus dan karton salep
- Packing salep
22 Senin, 25 Februari - Melakukan labeling salep kulit kuning
2019 - Mengecek label salep kulit kuning
- Mengecek koding yang terdapat pada pot
salep
- Melakukan IPC diruang pengemasan
sekunder
- Coding kardus dan karton salep
- Packing salep
23 Kamis, 28 - Melakukan IPC diruang pengemasan
Februari 2019 sekunder
- Coding kardus dan karton kapsida HS
- Packing kapsida HS
- Sortir blister kapsida HS
- Melakukan IPC diruang pengemasan
sekunder
- Coding kardus dan karton kapsida HS
- Packing kapsida HS
- Sortir blister kapsida HS
24 Jumat, 1 Maret - Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
2019 ke 70% sebanyak 1.8ℓ
- Melakukan LOD trial RnD
- Mengencerkan etanol dari konsentrasi 96%
ke 70% sebanyak 1.8ℓ
- KSLA & KSLE kunyit
25 Sabtu, 2 Maret - Uji daya sebar salep kembang bulan S01A –
2019 S99A
15
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
16
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
17
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
18
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
19
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
20
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
21
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
22
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
23
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
24
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
25
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
26
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
27
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
28
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
- Membungkus cawan
- Membuat TAT tabung
- Memfoto cawan yang telah ditumbuhi
mikroba untuk dokumentasi pabrik
- Menginkubasikan cawan media sampel uji
dalam incubator sesuai medianya
76 Selasa, 21 Mei - Membersihkan mesin ekstraktor mini
2019 - Melakukan ekstraksi pegagan
- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Membuat media TSA sebanyak 2ℓ
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf dan di oven)
- Memfoto cawan yang telah ditumbuhi
mikroba untuk dokumentasi pabrik
- Membuat buffer tab
77 Rabu, 22 Mei - Membersihkan mesin ekstraktor mini
2019 - Melakukan ekstraksi pegagan
- Mengecek brix tiap jam selama ekstraksi
berlangsung
- Mengambil hasil ekstraksi
- Menyaring hasil ekstraksi
- Melakukan pengepressan pada ampas
- Melakukan evaporasi
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf )
- Membungkus cawan dan batang pengaduk
untuk disterilkan dalam oven dengan suhu
170°C dalam waktu 1 jam
- Memfoto cawan yang telah ditumbuhi
mikroba untuk dokumentasi pabrik
- Pengujian sampel dalam ruang LAF
- Menginkubasikan cawan media sampel uji
dalam incubator sesuai medianya
78 Kamis, 23 Mei - Melanjutkan evaporasi pegagan
2019 - Mengambil hasil evaporasi
- Mengecek kadar destilat
- Menimbang hasil evaporasi
- Preparasi alat dan media untuk pengujian
(diautoclaf )
- Membungkus cawan dan batang pengaduk
29
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
30
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
31
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
32
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
33
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
34
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
35
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
36
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
BAB IV
PEMBAHASAN
Setiap Industri Obat Tradisional harus memenuhi serta menerapkan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOTB) untuk menjamin kemanan, khasiat, dan
kualitas produk yang dihasilkan. CPOTB adalah bagian dari Pemastian Mutu yang
memastikan bahwa obat tradisional dibuat dan dikendalikan secara konsisten
untuk mencapai standart mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaan dan
dipersyaratkan dalam ijin edar dan spesifikasi produk. Dalam hal ini akan dibahas
mengenai penerapan CPOTB di industri obat tradisional, khususnya di PT.
Herbacore. PT. Herbacore merupakan salah satu bagian dari Kembang Bulan
Group bersama dengan PT. Kembang Bulan dan PT. Heptasari Unggul. Industri
yang terletak di Gresik ini merupakan Industri Obat Tradisional (IOT) dan
Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA).
Dalam CPOTB sendiri terdapat beberapa aspek yang harus dipenuhi,
aspek-aspek tersebut yaitu: personalia, bangunan, peralatan, sanitasi dan hygiene,
penyiapan bahan baku, pengawasan mutu, inspeksi diri, dan dokumentasi (BPOM,
2011). Aspek CPOTB yang pertama adalah personalia. Adanya sumber daya
manusia ini sangat diperlukan dalam penerapan pembuatan obat tradisional yang
baik. CPOTB mempersyaratkan industri obat tradisional harus memiliki struktur
organisasi sedemikian rupa sehingga personel kunci yang terdiri dari kepala
bagian produksi, kepala bagian pemastian mutu dan kepala bagian pengawasan
mutu dipimpin oleh personel yang berbeda serta saling independen satu sama lain.
Dalam struktur organisasi PT. Herbacore sendiri (Gambar 2.4) telah memenuhi
persyaratan yang ada di dalam ketentuan CPOTB, PT. Herbacore memiliki
personil yang terkualifikasi serta memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan
kemampuan sesuai dengan tugasnya serta melakukan proses produksi sesuai
prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dilakukan untuk
mengembangkan dan memajukan bisnis perusahaan PT. Herbacore sehingga
mampu menciptakan produk yang aman, berkhasiat, dan berkualitas serta dapat
diterima oleh masyarakat.
37
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
Aspek CPOTB yang kedua adalah bangunan. Bangunan produksi primer pada
PT. Herbacore didesain dengan tujuan menghindari kontaminasi lingkungan pada
produk. Bangunan produksi tersebut mudah dibersihkan, memiliki penerangan,
dan tata udara yang cukup. Permukaan dinding, lantai dan langit-langit bagian
dalam ruangan produksi, dikonstruksi dari bahan kedap air, permukaan yang halus
dilapisi dengan cat epoksi, dan sudut yang dibuat melengkung antara dinding
dengan lantai dan dinding dengan kaca. Pipa yang terpasang dalam ruangan tidak
menempel pada dinding dan diberi label warna yang menunjukkan identitas dan
arah aliran. Area produksi diventilasi secara efektif dengan sistem resirkulasi dan
terdapat sistem pengendali udara. Bangunan dan fasilitas pada gedung produksi
dan gudang dilengkapi dengan sarana pengendali serangga dan binatang pengerat.
Area koridor di tempat pengolahan diberi zona terbatas untuk kerapian
penempatan barang. Tata letak ruang produksi dirancang sedemikian rupa
sehingga kegiatan produksi dilakukan di area yang saling berhubungan antara satu
ruangan dengan ruangan lain dalam mengikuti urutan tahap produksi dan menurut
kelas kebersihan yang dipersyaratkan. Jalur masuk untuk material dan personil
terpisah di area penimbangan dan seluruh area melewati RAB (Ruang Antar
Barang). Setiap ruangan di area produksi diberi label identitas yang jelas yang
menunjukkan nama mesin, kapasitas mesin, kondisi suhu dan kelemababan
ruangan yang dipersyaratkan, serta status ruangan.
Aspek ketiga yaitu peralatan. Mesin untuk pembuatan obat tradisional di PT.
Herbcore telah didesain, dikonstruksi, dikualifikasi, dan ditempatkan dengan tepat
untuk menghindari risiko kekeliruan atau pencemaran silang dan untuk
memudahkan pembersihan serta perawatannya. Permukaan peralatan yang
bersentuhan dengan bahan baku dan produk terbuat dari bahan inert dan anti karat.
Mesin yang digunakan untuk pengolahan telah melalui tahap kualifikasi kinerja
dan dikalibrasi. Semua peralatan diberi label identitas yang jelas yang ditempel di
depan ruang alat atau langsung di alatnya tersebut. Peralatan untuk menimbang
dan mengukur dikalibrasi secara berkala. Alat timbang dan pH meter diverifikasi
setiap hari. Setiap peralatan mempunyai log book untuk prosedur perawatan dan
38
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
39
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
dan menentukan status produk antara , produk ruahan, dan produk jadi.
Sedangkan bagian IPC-Raw Material & Packaging Material bertugas untuk
melakukan pemeriksaan dan menentukan status bahan baku dan bahan kemas. IPC
melibatkan bagian gudang, produksi, pengemasan dan Quality Assurance (QA).
Status inspeksi bahan baku, produk antara, produk ruahan, produk jadi, dan bahan
kemas terdiri dari status released/ diluluskan (label hijau), status rejected/ ditolak
(label merah), dan status hold/quarantine/karantina (label kuning).
Sampel bahan awal yang diambil untuk uji identitas diperiksa dari tiap
wadah. Setelah dilakukan pemeriksaan identifikasi, diambil sampel dari setiap
wadah kemudian digabung untuk dilakukan pengujian di laboratorium kimia
fisika dan sisanya disimpan sebagai sampel pertinggal. Sampel dan form sampling
yang telah diisi kemudian diperiksa, yang meliputi pemeriksaan visual, kebenaran
jumlah sampel dan kebenaran keterangan pada sampel dan selanjutnya
memberikan tanda tangan pada form sampling-nya. Setelah bahan baku/bahan
kemas tersebut diberi catatan/ label , maka data tersebut di input ke aplikasi.
Selanjutnya bagian pengawasan mutu mengkoordinir pemberian label identitas
bahan baku atau bahan kemas yang ada di gudang.
Sampel produk jadi juga disimpan sebagai sampel pertinggal dalam bentuk
kemasan sekunder dan disimpan dalam kondisi yang sama dengan kondisi yang
tertera pada kemasan. Penyimpanan sampel juga dilakukan untuk uji stabilitas
real time terhadap semua produk yang telah di pasarkan.Real time stability study
adalah uji stabilitas terhadap produk yang dilakukan pada kondisi penyimpanan
yang sesungguhnya. Setiap prosedur yang digunakan untuk pemeriksaan
divalidasi dengan memperhatikan fasilitas dan peralatan yang tersedia sebelum
prosedur tersebut digunakan untuk pengujian rutin. Kegiatan pengujian dilakukan
sesuai dengan metode yang telah disetujui pada saat pemberian izin edar dan telah
divalidasi. Cara pengambilan sampel yang dilakukan mewakili satu bets
merupakan bagian penting dalam kemasan secara keseluruhan. Kegiatan
pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah cross
40
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
contamination atau mix up. Sampling produk biasanya dilakukan oleh bagian QC
atau inspector IPC.
41
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
a. Ruang ganti
42
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
c. Ruang oven
Terdapat dua ruang oven di IEBA. Ruang oven yang pertama digunakan
untuk mengeringkan simplisia segar yang telah dicuci, proses pengeringan
43
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
simplisia dilakukan pada suhu (80-90)oC selama 2-3 hari. Ruang oven
yang kedua digunakan untuk mengeringkan ekstrak kental menjadi serbuk
ekstrak, ruangan ini dilengkapi dengan sistem HVAC.
d. Ruang penggilingan
44
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
g. Ruang pencampuran
Setelah melalui tahapan ekstraksi dan evaporasi, akan didapatkan ekstrak
kental. Ekstrak kental tersebut kemudian diberi bahan tambahan berupa
pengisi dan pengering. Proses penambahan dan pencampuran ekstrak
kental dengan bahan tambahan dilakukan di ruang pencampuran
menggunakan kneader mixer.
45
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
Formulasi bahan
Ekstraksi
Evaporasi
Spray dry
46
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
Pencampuran
Filling kapsul
Polishing
47
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
Blister
Pengemasan Sekunder
Coding, dan packing
48
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
Penimbangan bahan
Mixing
Homogenisasi
Pengemasan Sekunder
labelling, coding, dan
packing
4.3 Laboratorium
4.3.1 Laboratorium Kimia Fisika
49
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
Sifat bahan baku atau bahan aktif dalam formulasi harus diketahui
secara pasti termasuk kandungan air atau LOD. Kandungan air ini dapat
mempengaruhi penimbangan bahan, seperti kita ketahui penimbangan
bahan dalam formulasi harus tepat termasuk memperhitungkan kandungan
50
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
air terutama untuk zat hidrat (zat/ sampel yang mengandung air) atau
anhidrat (zat hidrat yang kehilangan air karena pemanasan). LOD
merupakan info yang penting dalam menghitung kandungan obat yang
akan ditimbang untuk menentukan jumlah yang tepat dari zat anhidrat
yang dibutuhkan.
b. Kadar Sari Larut Air (KSLA) dan Kadar Sari Larut Etanol
(KSLE)
51
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
Gambar 4.8 Uji KSLA dan KSLE tahap maserasi dan penyaringan
52
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
massa
bulk density = = gr/ml
volume sediaan pada gelasukur
massa
Tab density = = gr/ml
volume sediaan pada gelasukur
53
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
54
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
55
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
56
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
57
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
58
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
59
Laporan Praktik Kerja Industri Tahun 2019
SMK NEGERI 5 SURABAYA
Jl. Mayjen Prof Dr Moestopo 167 – 169
Surabaya
DAFTAR PUSTAKA
60