DISUSUN OLEH:
Nim : B1B119063
Kelas : B 2019
MomenAmalia)
ABSTRAK
Obat sebagai aset Lancar rumah sakit sangat penting untuk kelangsungan hidup
pasien karena intervensi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit 90% lebih menggunakan obat.
Terjadinya kekosongan obat, kehabisan stok, stok yang menumpuk berdampak secara medis
dan ekonomi, hal seperti ini memerlukan upaya pengelolaan obat yang efisien dan efektif.
RSUD H.M.Djfar Harun Kolaka Utara. Metode penelitian ini dilakukan secara kualitatif
dengan Wawancara mendalam, Observasi dan Dokumentasi. Analisis ini dilakukan dengan
Analisis terhadap isi / Variabel sesuai dengan urutan kerangka konsep dan definisi
bahwa Manajemen Logistik Obat di Instalasi Farmasi RSUD H.M. Djafar Harun Kolaka
Utara belum efektif. Hal ini terlihat dari beberapa komponen perencanaan, pengangguran,
pengadaan dan pengendalian yang belum dilakukan secara efektif, sehingga output yang
dihasilkan sering terjadinya kekosongan obat. Saran diharapkan kedepannya RSUD H.M.
Djafar Harun Kolaka Utara lebih memperhatikan sistem Manajemen Logistik Obat di Instalasi
Upaya kesehatan adalah kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan
upaya kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan bagi seluruh fasilitas kesehatan, termasuk
rumah sakit.
bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan
pelayanan kesehatan harus memberikan upaya pelayanan kesehatan meliputi promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif. Rumah sakit harus tetap meningkatkan pelayanan kesehatan yang
Pelayanan kefarmasian di rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan. Instalasi farmasi
rumah sakit memiliki peran dalam melakukan pengelolaan obat, meliputi seleksi, perencanaan,
Perencanaan pengadaan obat yang baik memiliki peran yang sangat penting untuk
menentukan stock obat yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan dengan mutu
terjamin serta dapat diperoleh pada saat diperlukan. Apabila perencanaan pengadaan obat
dikelola dengan sistem yang kurang baik, akan menyebabkan terjadinya penumpukan obat dan
Pengelolaan logistic yang baik dapat memberi pengaruh yang besar terhadap kualitas
pelayanan, maka dariitu, pengelolaan logistik perlu diawasi untuk mengetahui kelemahan dan
kelebihan dalam pelaksanaan operasionalnya sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan untuk
hal pelaksanaan pengelolaan logistic yang masih belum optimal. Apabila Perencanaan dan
pelaksanaan manajemen logistik tidak mampu dioptimalkan, maka untuk mencapai titik
keberhasilan akan sulit. Kegagalan manajemen logistic akan menurunkan kualitas pelayanan
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Kepala ruangan Instalasi farmasi
RSUD H.M Djafar Harun mengatakan bahwa ”sering terjadi kekosongan obat di instalasi
farmasi“ sehingga akibat dari kondisi ini pihak rumah sakit melakukan peminjaman obat ke luar
ke Gudang Dinas Kesehatan setempat. Adapun data yang didapatkan dilapangan oleh peneliti di
RSUD H.M Djafar Harun Kolaka Utara dalam proses perencanaan Obat butuh beberapa hari
karena harus melewati prosedur, ketersedian Obat yang kosong digudang farmasi karena sering
terjadi kekosongan Obat di distributor serta keterlambatan Obat masuk karena jarak tempat
pemesanan dengan Rumah sakit sangat jauh. (RSUD Djafar Harun Kolaka Utara).
Pengelolaan logistic obat pada Rumah Sakit H.M.Djafar Harun masih tergolong belum
optimal meskipun terdapat beberapa alasan-alasan mengenai hal tersebut. Kedelapan Proses
Pengelolaan Logistik Obat di RSUD H.M.Djafar harun Kolaka Utara yang akan menjadi focus
kajian peneliti pada RSUD H.M.Djafar harun Kolaka Utara yaitu mulai dari proses perencanaan,
Deskripsi manajemen pengelolaan logistic obat di instalasi farmasi BLUD H.M Djafar
metode epidemiologi.
2. Penganggaran dimulai dengan pengusulan dari user (dokter, kepala gudang farmasi)
3. Pengadaaan logistik dilakukan mulai dari pembuatan surat Surat Pesanan kemudian
dikirim kedidistributor, ada pun proses pembelian dilakukan dengan pembelian regular
Pesanan.
5. Pendistribusian logistik obat mulai didistribusikan ke apotek, Rawat jalan, Rawat Inap
dan OK.
6. Pemeliharaan obat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan suhu ruangan secara
melihat kasus indeks penyakit terkini dengan menggunakan metode Epidemiologi agar
8. Penghapusan logistik dilakukan dengan proses pembuatan daftar obat yang kadaluarsa
atau rusak oleh petugas gudang kemudian selanjutnya dibuatkan surat usulan
9. Monitoring dan Evaluasi pada proses ini masih banyak kegiatan yang belum efektif
dilakukan mulai dari perencanaan pengadaan obat serta anggaran pengadaan obat tidak