KELOMPOK I
Pendahuluan
Obat dan nutrisi
Makanan yang meningkatkan efek beberapa obat dan Makanan yang
menurunkan efek beberapa obat
Interaksi Obat dan Makanan
Interaksi farmakodinamika
Interaksi farmakokinetik
PENDAHULUAN
Obat dapat mengubah nafsu makan & rasa, dan juga mengubah
absorpsi & metabolisme nutrien dapat mengakibatkan kondisi
nutrisi yg buruk (kurangnya beberpa mineral & vitamin, masalah
BB).
Interaksi obat dan makanan adalah interaksi dari hubungan fisik, kimia,
fisiologi, atau patofisiologi antara obat dengan nutrien, bermacam-macam
nutrien, makanan secara umum, atau status nutrisi (Subanada Bagus Ida, 2017).
Kedua kelompok kimia tersebut (obat & nutrien) dapat dengan mudah
berinteraksi satu sama lain ketika terdapat secara bersamaan dalam
tubuh.
Makanan yang meningkatkan efek Makanan yang menurunkan efek
beberapa obat beberapa obat
Obat yang efeknya dapat Gunakan obat berikut ini satu jam
ditingkatkan oleh makanan dan sebelum atau dua jam sesudah
biasanya harus dimakan bersamaan makan untuk mencegah interaksi
dengan makanan agar didapatkan yang mungkin menurunkan efek
efek yang tetap : obat:
Makanan berkofein - Obat asma (golongan teofilin) Efek obat asma dapat mungkin terjadi efek samping
meningkat merugikan karena terlalu banyak
teofilin disertai gejala mual,
pusing, sakit kepala, mudah
tersinggung, tremor, insomnia,
takhikardia, denyut jantung tidak
teratur, dan mungkin terjadi
serangan.
Makanan berkarbohidrat - Asetaminofen Efek asetaminofen nyeri atau demam mungkin tidak
dapat berkurang hilang sebagaimana mestinya.
Sate sapi atau hamburger - Obat asma (turunan teofilin) Efek obat asma dapat asma mungkin tidak terkendali
berkurang dengan baik.
Makanan berlemak - Griseofulvin (Fulvicin P/G, Fulvicin U/F, Efek griseofulvin dapat Interaksi yang terjad adalah
Griseofulvin V, Grisactin, Gris-PEG) meningkat interaksi yang menguntungkan.
Makanan berserat banyak - Digoksin (Lanoksin) Efek digoksin dapat kondisi yang diobati mungkin tidak
berkurang terkendali dengan baik.
Makanan berprotein tinggi (daging, produk susu) - Efek levodopa dapat kondisi yang diobati mungkin tidak
Levodopa (Dopar, Larodopa, Sinemet) berkurang terkendali dengan baik. Hindari
atau makanlah sesedikit mungkin
makanan berprotein tinggi.
Sayuran berdaun hijau - Tiroid (Armour Thyroid, Cytomel, Efek tiroid mungkin gangguan tiroid mungkin tidak
Euthroid, Levothroid, Proloid, Synythroid, Tyhrar, Thyrolar) dilawan terobati dengan baik.
Interaksi Terjadi Akibat
Kayu manis (Licorice)-Obat Efek obat tekanan darah tekanan darah mungkin tidak terkendali
tekanan darah tinggi (semua) tinggi mungkin dilawan dengan baik
Kayu manis (Licorice) - Obat Efek digitalis dapat meningkat mungkin terjadi efek samping merugikan
jantung digitalis (Crystodigin, karena terlalu banyak digitalis,disertai
Digifortis, Lanoxin, Purodigin) gejal mual,bingung,gangguan
penglihatan,sakit kepala,tak
bertenaga,kehilangan selera
makan,denyut jantung tidak beraturan.
Susu dan produk susu - Efek Tetrasiklin dapat Infeksi,gunakan Tetrasiklin satu jam
Antibiotika tetrasiklin berkurang sebelum atau dua jam sesudah minum susu
atau produk susu.
Garam-Litium (Eskalith, Lithane, Makanan berkadar garam A. makanan yang mengandung terlalu
Lithonate, Lithobid, Lithonate-S, rendah meningkatkan efek sedikit garam dapat menimbulkan
Lithotabs) litium,sedangkan yang keracunan litium dengan gejala
berkadar garam tinggi pusing,mulut kering,lemah,bingung,tak
menurunkan efek litium bertenaga,kehilangan selera
makan,mual,nyeri perut,nanar,dan
bicara tidak jelas
B. Jika makanan mengandung garam
terlalu banyak,kondisi yang diobati
mungkin tidak terkendali dengan baik.
Natrium Klorida(garam dapur)
terdapat di dalam bermacam-macam
makanan
Interaksi Terjadi Akibat
Istilah farmakodinamika merujuk pada hubungan antara konsentrasi obat pada site
aksi(Reseptor) dan respon farmakologis,mencakup efek biokimia dan fisiologi yang
mempengaruhi interaksi obat dengan reseptor.
[obat] + [Reseptor] [ kompleks obat-reseptor] respons
(Shargel Leon,2012 hal. 577).
Secara mendasar,ada tiga jenis respons yang dapat terjadi pada reseptor:
Suatu molekul obat yang berinteraksi dengan reseptor dan menghasilkan suatu respons
farmakologik maksimum disebut sebagai suatu agonis.
Suatu obat yang menghasilkan suatu respon persial( di bawah maksimal) disebut suatu
agonis parsial.
Suatu bahan yang tidak menghasilkan respons dari reseptor tetapi,menghambat interaksi
reseptor dari suatu bahan kedua,disebut suatu antagonis.Suatu antagonis dapat mencegah
aksi suatu agonis melalui penghambatan kompetisi(reversible) atau nonkompetisi(
irreversible).
(Shargel Leon,2012 hal. 578).
INTERAKSI NUTRIEN – OBAT
CONTOH:
Warfarin, secara struktur mirip dengan vit.K menghambat pembekuan
darah dengan mengganggu kerja vit.K dosis warfarin harus cukup
tinggi untuk menetralkan vit.K dalam mengonsumsi warfarin harus
mengonsumsi jumlah vit.K yang sama tiap hari sesuai yang
direkomendasikan
CONTOH:
Antineoplastik sangat bergantung pada sifat pengoksidasi
untuk membunuh sel tumor, punya hubungan antagonistik
dengan dosis vit.C (antioksidan) yang tinggi
INTERAKSI FARMAKOKINETIK