Anda di halaman 1dari 7

Tugas Kelompok

1. Tugas Kelompok
Rabu, 26 Juli 2021
1. Kelompok :
• Ketua : Mohammad Ra'uf, S.Pd. NIP.199102122020121017
• Anggota : Izatul Munawaroh, S.Pd. NIP.199605232020122020
• Anggota : Franahadi Sahbana, S.Pd NIP.199202102020121016
• Anggota : Yekti Sukma Adyastri, S.Pd. NIP.199504042020122022
• Anggota : Windi Saiful Fuad, S.Pd. NIP.199404272020121017
• Anggota : Frengki Yudis Prasetyo, S.Pd. NIP.199301202020121012
• Anggota : Moh. Noer, S.Pd. NIP.199306122020121014
• Anggota : Ayu Cholifah, S.P.Gr NIP.199405122020122033
• Anggota : Ardian Febri Anggana, S.Pd NIP.199502092020121014
• Anggota : Moh. Arif Furqon, S.P. NIP.199307172020121013
2. Bentuk : Pdf.
3. Waktu pengumpulan : Tanggal:26 Juli 2021, Pukul: 17.00 WIB

URAIAN TUGAS

• Identifikasi dan deskripsikan nilai-nilai bela negara dan indikatornya yang di


implementasikan dalam sikap dan prilaku seorang ASN dalam melaksanakan tugasnya
ditempat kerja.

• Hambatan dan tantangan apa yang dihadapi dalam melaksanakannya?

No. Nilai2 Bela Indikator Implementasi dalam tugas


Negara
1. Cinta tanah air 1. Melestarikan 1. Memelihara kebersihan sungai
Lingkungan Hidup dengan tidak membuang sampah
2. Menggunakan produk sembarangan, Menanam pohon di
dalam negeri. halaman sekolah, menjaga
3. Menggunakan bahasa kebersihan kelas.
indonesia dengan Hambatan dan tantangan:
baik dan benar Kurangnya kesadaran warga sekolah
4. Menggunakan hak dalam menjaga kebersihan lingkungan
pilih pada pemilu
2. Menggunakan produk lokal
UMKM, ikut mengenalkan produk
lokal kepada masyarakat,
menggunakan pakaian batik di
sekolah.
Hambatan dan tantangan:
Rendahnya minat anak muda dalam
menggunakan batik karena dianggap
kurang modern.

3. Berbahasa yang baik dan benar


antara sesama guru dan kepada
siswa, tidak menggunakan bahasa
gaul atau bahasa asing.
Hambatan dan tantangan:
Menggunakan bahasa dengan benar
dianggap terlalu formal dan kaku
sehingga dianggap kurang populer
pada siswa.

4. Mengajak siswa berpartisipasi


pada pemilihan ketua OSIS.
Hambatan dan tantangan:
Banyak siswa kurang sadar arti
pentinya politik termasuk dalam
tataran sekolah
2. Kesadaran 1. Mematuhi peraturan 1. Mematuhi peraturan yang ada
berbangsa dan yang ada dilingkungan sekolah, dengan
bernegara 2. Menghargai hak asasi melaksanakan tupoksi (tugas
orang lain pokok dan fungsi) seperti :
Membuat perangkat program
pengajaran, melliputi:
a) Melaksanakan kegiatan
pembelajaran mengajar.
b) Melaksanakan kegiatan
penilaian proses belajar
(ulangan harian, umum, dan
akhir semester)
c) Melaksanakan analisis hasil
penilaian.
d) Menyusun dan melaksanakkan
program perbaikan dan
pengayaan.
Hambatan dan tantangan:
Kondisi lingkungan yang semakin
dinamis memaksa kita untuk bekerja
lebih keras dan produktif karena
untuk mencapai tujuan yang
diinginkan oleh instansi, peraturan
yang dibuat pun juga semakin
dinamis. Akhirnya banyak rekan kerja
yang tidak linear dengan aturan-
aturan yang telah ditetapkan oleh
instansi. Kebanyakan dari mereka
membuat aturan sendiri untuk
mempermudah tercapainya tujuan
dari instansi tanpa
mengkomunikasikan dengan stake
holder yang ada.

2. Menghargai hak asasi orang lain


diwujudkan dalam tindakan secara
sadar dan memahami bahwa hak
kita dibatasi dengan hak orang
lain. Hal ini di implementasikan
dalam profesi dengan cara
menghargai usulan-usulan dan
masukan yang diberikan oleh
rekan kerja maupun atasan
terhadap cara kinerja kita dalam
menyelesaikan tupoksi.
Hambatan dan tantangan:
a. Kurangnya komunikasi antar rekan
kerja dalam menyampaikan
usulan-usulan yang
mengakibatkan adanya singgungan
antar personal.
b. Kurangnya mediasi terhadap ide-
ide yang berasal dari individu
ataupun kelompok yang
mengakibatkan perpecahan antar
individu maupun kelompok yang
disebabkan egosentris.
c. Kurang pahamnya tupoksi
mengakibatkan individu atau suatu
kelompok tidak bekerja secara
maksimal dan melibatkan diri
dalam mengerjakan tugas yang
berbeda dari tupoksinya.
3. Setia kepada 1. Mengembangkan nilai- 1. Mengembangkan nilai pancasila
Pancasila nilai Pancasila. tercermin dalam pengembangan
2. Mengamalkan nilai- sebagai berikut:
nilai Pancasila dalam a. Pengembangan nilai Sila 1 yaitu,
kehidupan sehari-hari. Penerapan sholat berjamaah
disetiap harinya untuk warga
sekolah yang beragama islam
b. Pengembangan nilai Sila 2 yaitu
Adanya kerja sama antar guru PNS
dan honorer disekolah dalam
menjalankan program kerja
c. Pengembangan nilai Sila 3 yaitu
Melakukan penggunaan Bahasa
Indonesia dalam pembelajaran di
kelas
d. Pengembangan nilai Sila 4 yaitu
Melaksanakan musyawarah
mufakat pada saat kenaikan kelas
e. Pengembangan nilai Sila 5 yaitu
Bersikap adil dalam pemberian
nilai kepada siswa
Hambatan dan Tantangan :
a. Sila 1: Kurang adanya kepedulian
antar warga sekolah saat sholat
berjamaah sehingga menyebabkan
kegiatan tersebut tidak berjalan
dengan lancer
b. Sila 2: Sering kali kurang Kerjasama
dalam pelaksanaan program kerja
disekolah
c. Sila 3: Budaya berbahasa
Indonesia yang baik diabaikan oleh
siswa disekolah
d. Sila 4: Adanya perbedaan
pendapat yang menyebabkan
gesekan antar guru
e. Sila 5 : Siswa yang kurang aktif
sering kali diabaikan sehingga nilai
siswa tersebut memiliki nilai lebih
rendah

2. Wanita seringkali diidentikkan


dengan gaya hidup Hedonisme.
Sebuah pandangan hidup yang
mengganggap bahwa orang akan
menjadi bahagia dengan mencari
kebahagiaan sebanyak-banyaknya
dan sedapat mungkin menghindari
perasaan yang menyakitkan.
Kesenangan atau kenikmatan
dijadikan sebagai tujuan hidup.
Cenderung mengekslusifkan diri
dalam golongan sosialita. Hal ini
secara tidak sadar menjadi
kebiasaan yang mulai dianggap
wajar. Seperti ungkapan doa
“Tuhan tolong beri saya banyak
uang karena saya kuat makan
banyak”, membuat konten
mukbang challenge dengan
menggunakan makanan yang
banyak dan mahal, rela membeli
Iphone 13plus demi bisa diterima
oleh lingkungan persahabatannya.
Hambatan dan Tantangan :
Gaya hidup kebarat-baratan dan arus
globalisasi yang luar biasa menjadi
penguji kesetiaan para wanita kepada
Pancasila. Hal ini amat disayangkan
karena tidak mengamalkan Sila ke-4
yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan,
karena bersikap boros dan bergaya
hidup mewah serta tidak
menganjurkan untuk berbagi dengan
sesama. Disamping itu, pandangan
hedonism ini tidak sejalan dengan
pengamalan Sila ke-2: Kemanusiaan
yang adil dan beradab karena tidak
mengakui persamaan derajat,
persamaan hak, dan kewajiban asasi
setiap manusia, dengan membeda-
bedakan strata social berdasarkan
harta yang dimiliki.
4. Rela berkorban 1. Bersedia 1. Dimasa pandemic Covid -19
untuk bangsa mengorbankan waktu, kegiatan belajar mengajar
dan negara tenaga dan pikirannya dilakukan secara daring atau
untuk kemajuan online. Akan tetapi tidak semua
2. Gemar membantu siswa memiliki alat penunjang
sesama warga negara kegiatan belajar mengajar daring
yang mengalami tersebut, seperti contoh siswa
kesulitan tidak memiliki smartphone. Maka
Implementasi konkret yang bisa
dilakukan salah satunya adalah
mendatangi siswa secara door to
door untuk menyampaikan materi
pembelajaran agar siswa tidak
kehilangan haknya untuk
mendapatkan pendidikan.
2. Memfasilitasi tersedianya
smartphone bagi siswa untuk
menunjang kegiatan belajar
mengajar daring/online bagi siswa
yang belum memiliki smartphone.
Hambatan dan Tantangan:
Jarak kediaman siswa yang lumayan
jauh, sehingga memakan waktu di
jalan dan terkadang siswa tidak ada di
rumah. Maka diperlukan kondisi fisik
ekstra dan komunikasi yang baik
antara siswa dan guru.
5. Kemampuan 1. Gemar berolahraga 1. Implentasi dari gemar
awal bela 2. Senantiasa menjaga berolahraga dalam lingkup
negara kesehatan sebagai ASN adalah kegiatan
Jumat Sehat, yaitu kegiatan yang
dilaksanakan setiap Jumat pagi
seperti senam pagi bersama.
Mengikuti kegiatan jumat sehat
tepat waktu dengan semangat
mengikuti pelaksanaannya.
Hambatan dan tantangan :
Hambatan yang dihadapi pada masa
sekarang adalah pandemic covid 19,
karena dengan kondisi saat ini
kegiatan seperti jumat sehat sulit
diterapkan.
2. Implementasi : Kemampuan awal
bela negara yang merupakan
bagian dari nilai-nilai bela
negara nomor 5, dapat
diimplementasikan dalam tugas
kita sebagai ASN dengan
mengambil salah satu indikator
yaitu “senantiasa menjaga
kesehatan”. Pertama, secara
implementasi sikap, sebagai
guru saya bersikap secara tegas
untuk berusaha menerapkan
hal-hal yang menunjang
terjaganya Kesehatan kita dan
sebaliknya secara tegas juga
akan menjauhi apa-apa saja
yang akan mengganggu
terjaganya Kesehatan kita.
Sebagai contoh, menguatkan diri
untuk tidak sama sekali
mencoba, apalagi mencandu
Narkoba. Kedua, secara
implementasi perilaku, sebagai
guru menerapkan pola hidup
sehat sudah menjadi keharusan
sebagai peribadi sebelum
didesiminasikan terhadap
lingkungan kerja saya terutama
siswa, menjaga pola istirahat
(tidak begadang, bangun pagi),
menjaga/memastikan
kebersihan (sandang, papan,
pangan), tentunya banyak lagi
bentuk perilaku yang dapat saya
lakukan sebagai bagian dari
implementasi dari Indikator
“senantiasa menjaga
Kesehatan” .

Apa yang telah disampaikan


pada paragraph pertama tadi,
tentunya tidak semudah yang
kita bayangkan. Hambatan dan
tantangan pastinya akan kita
temukan dalam
pengimplementasiannya. Berikut
hambatan dan tantangan yang
dapat ditemui:
a. Hambatan
Seiring kompleksnya tugas
guru, kadang kita dihadapkan
dengan kondisi yang harus
melanggar komitmen kita
terkait sikap dan perilaku
terhadap senantiasa menjaga
hidup sehat. Misalnya, ketika
kita dikejar deadline
pengumpulan nilai siswa atau
tugas tambahan lainnya dari
Lembaga memaksa kita untuk
bekerja/menyelasaikan tanpa
memerhatikan waktu/lembur.
Disamping itu, lingkungan di
sekolah tidak semua pendidik
dan tenaga kependidikan
lainnya yang notabennya
berada di lingkungan kita
merokok kadang menawarkan
kita untuk mencoba, bahkan
mencanduya.
b. Tantangan
Hambatan yang ditemui,
tentunya bukan sesuatu yang
tidak bisa diselesaikan.
Penyelesaian dengan cara
mengantisipasi menjadi
tantangan yang harus kita
lakukan. Dengan secara
berkala menyelesaikan tugas
kita sebagai guru dengan
tidak melemburnya, menjadi
tantangan kita terkait
menajemen diri kita dalam
implementasi sikap dan
prilaku senantiasa menjaga
Kesehatan. Selain itu,
keterampilan komunikasi
juga akan sangat membantu
apabila ada ajakan untuk
mencoba, mencandu semisal
merokok dan lainnya agar
komitmen kita tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai