Anda di halaman 1dari 4

BIMBINGAN KONSELING

Disusun oleh :
Nama : Khairun Mutiah Kangka (921862010024)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN


ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH BARRU
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, serta
mari sama-sama kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Al-Qur’an dan Hadits Sumber ajaran Islam”.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada Allah
SWT yang telah member kemudahan untuk menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Al-Qur’an dan Hadits Sumber
Ajaran Islam untuk ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
A. Pendahuluan

Setiap ajaran tentunya terdapat hukum-hukum yang mengikat para pemeluknya.


Dalam agama Islam, terdapat beberapa sumber hukum yang mengatur tindak-tanduk
pemeluknya (muslim) dalam kegiatannya menjadi seorang hamba dan khalifah di Bumi.
Sumber hukum Islam merupakan dasar utama untuk mengambil istinbat hukum. Oleh
karenanya segala sesuatu yang menjadi pokok permasalahan haruslah berdasarkan pada
sumber hukum tersebut.

Sumber hukum pertama adalah Al-Qur’an yaitu wahyu atau kalamullah yang
sudah dijamin keontentikannya dan juga terhindar dari intervensi tangan manusia.
Sehingga dengan penyucian tersebut meneguhkan posisi Al-Qur’an sebagai sumber
hukun yang utama.

Oleh karena itu, sebagai sumber utama hendaklah ia memiliki sifat dinamis,
benar, dan mutlak. Sudah selayaknya jika Al-Quran bersifat dinamis, benar, dan mutlak.
Dinamis dalam arti Al—Qu’ran dapat diterapkan di manapun, dan kapanpun, serta
kepada siapapun. Kebenaran Al-Qur’an dapat dibuktikan dengan realita atau fakta yang
terjadi sebenarnya. Terakhir, Al-Quran tidak diragukan kebenarannya serta tidak akan
terbantahkan.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Al-Qur’an
Al – Qur’an berasal dari kata qara’a, yakra’u, qira’atan, qur’anan, yakni sesuatu yang dibaca
atau bacaan. Sedangkan secara istilah merupakan Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. dan sampai kepada kita secara mutawatir serta membacanya berfungsi sebagai
ibadah. Allah Swt. berfirman:
Penyebutan lafadz Allah dalam pengertian Al-Qur’an dimaksud untuk membedakan antara
perkataan malaikat, jin, dan manusia dengan kalamullah Al-Qur’an itu sendiri. Adapun kata al-
munazzal maksudnya membedakan Al-Qur’an dari kalamullah yang lainnya, karena langit dan bumi
beserta isinya juga bagian dari kalamullah. Sedangkan kalimat ala’ Muhammad SAW dimaksud
untuk membedakan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan wahyu yang
diturunkan kepada Nabi dan Rasul sebelum beliau. Adapun redaksi al-muta’ abbad bi tilawatihi
maksudnya Al-Qur’an merupakan firman Allah yang dibaca setiap melaksanakan ibadah.

2. Nama dan Sifat Al- Qur’an


Ada beberapa nama yang disandarkan terhadap Al- Qur’an. Dalam kitab al-Burhan fi ulum Al-
Qur’an karya al-Zarkasyi sebagaimana dikutiip oleh Amroeni Drajat, beliau menyebutkan ada 54
nama selain penamaan Al-Qur’an diantaranya al-Kitab, an-Nur, alKalam, Huda, Rahmah, Furqan,
asy- Syifa Mauizhah, adz-Dzikra, at-Tanzil, Wahyu, al-Hadi, al- urwah al-Wutsqa, Mutasyabiha, al-
Adl, Zabur, Mubin, Balagha, Shuhuf,

Anda mungkin juga menyukai