Abstract
Article History
Many husbands do not understand their responsibility to love their wives at
all, and for centuries, many fathers have become fathers who do not play
their roles properly so that they do not feel their positive contribution to
society. The research method used in this research is the library research
Submitted: method. The purpose of this research is to review the important role of a man
16 Februari 2021 as head of a Christian family through theological studies. The results of this
Accepted: study conclude that the role as head of a Christian family is a mission of life
24 Maret 2021 responsibility and the correct response to the cultural mandate of God, and
Published: to be an effective head of a Christian family must have a vision of a great
05 Mei 2021 obsession that is planned, focused and has a goal according to biblical truth.
Abstrak
Banyak para suami sama sekali tidak memahami tanggung jawabnya untuk
mengasihi istrinya, dan juga sudah berabad-abad, banyak kaum bapa yang
Keywords:
telah menjadi seorang ayah yang tidak memerankan perannya dengan baik
Head of Family, sehingga tidak dirasakan kontribusinya yang positif bagi masyarakat.
Christianity, Role Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
of Husband, Role penelitian kepustakaan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
of Father mengkaji kembali peran penting seorang pria sebagai kepala keluarga Kristen
melalui kajian teologis. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa peran
sebagai kepala keluarga Kristen adalah sebuah misi pertanggungjawaban
Kata Kunci: kehidupan dan respon yang benar atas mandat budaya dari Allah, dan untuk
Kepala Keluarga, menjadi kepala keluarga Kristen yang efektif harus memiliki visi obsesi
Kristen, Peran agung yang terencana, fokus dan mempunyai tujuan seturut kebenaran
Suami, Peran Alkitab.
Ayah
1
Dyah Purbasari Kusumaning Putri and Sri Lestari, “Pembagian Peran Dalam Rumah Tangga Pada
Pasangan Suami Istri Jawa,” Jurnal Penelitian Humaniora 16, no. 1 (2016): 72–85.
2
Don and Sally Meredith, Keduanya... Menjadi Satu, 1st ed. (Batam: Gospel Press, 2006), 161.
3
Gregory W. Slayton, Be A Better Dad Today 10 Panduan Menjadi Ayah Hebat, 1st ed. (Jakarta:
Persekutuan Gereja-Gereja Tionghoa Indonesia, 2015), 12.
4
Voddie Baucham JR., Family Shepherds Gembala-Gembala Keluarga, 1st ed. (Bandung: Pionir Jaya,
2012), 8.
5
Patrick M. Morley, The Man In The Mirror, 1st ed. (Yogyakarta: Katalis, 2020), 13.
6
Patrick Morley and David Delk, The Dad in the Mirror, 1st ed. (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), 13.
7
Billy Joe Daugherty, Pernikahan Yang Kokoh, 4th ed. (Jakarta: Metanoia, 2006).
8
Yonatan Alex Arifianto, “Pentingnya Pendidikan Kristen Dalam Membangun Kerohanian Keluarga
Di Masa Pandemi Covid-19,” REGULA FIDEI: Jurnal Pendidikan Agama Kristen 5, no. 2 (2020): 94–106.
9
Yosefo Gule, “Peranan Kepala Keluarga Sebagai Imam Di Tengah-Tengah Keluarga Dimasa Pandemi
Covid-19,” Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik dan Agama 4, no. 1 (2020): 54–66.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dengan menggunakan
kepustakaan. Sumber-sumber utama dari buku teks dan jurnal penelitian sebelumnya yang
relevan dengan judul penelitian ini dikumpulkan. Selanjutnya analisis dilakukan dengan
tinjauan pustaka yang sudah dipilih, yaitu dengan cara menganalisis tentang peran kepala
keluarga sebagai sebuah kerangka konsep. Sumber utama dari analisis adalah beberapa
10
Talizaro Tafonao, “Peran Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga Terhadap Perilaku Anak,”
Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 3, no. 2 (2018).
11
Rita Evimalinda, Eko Prasetyo, and P A K Sihombing3 Prodi, “Urgensi Pemuridan Keluarga Sebagai
Gereja Mini Dalam Akselerasi Amanat Agung Di Tengah Pandemi Covid-19” (n.d.).
12
Sonny Eli Zaluchu, “Struktur Artikel Untuk Jurnal Ilmiah Dan Teknik Penulisannya,” in Strategi
Menulis Jurnal Untuk Ilmu Teologi, ed. Sonny Eli Zaluchu, 1st ed. (Semarang: Golden Gate Publishing
Semarang, 2020), 1–21.
13
James Dobson, Mendidik Putra Anda, 2nd ed. (Jakarta: Immanuel, 2006), 92–93.
14
Rob Parsons, 60 Menit Ayah - Satu Jam Untuk Mengubah Kehidupan Anak Anda, 2nd ed. (Jakarta:
Immanuel, 2002), 68–73.
15
Gary Chapman, Five Signs of a Functional Family, 1st ed. (Batam: Interaksara, 2000).
16
Gary Thomas, Devotions for Sacred Parenting, 1st ed. (Yogyakarta: Yayasan Gloria - Katalis, 2013),
15.
17
Paul and Billie Kaye Tsika, Get Married, Stay Married, 1st ed. (Jakarta: Immanuel, 2012), 158–159.
18
Morley and Delk, The Dad in the Mirror.
19
JR., Family Shepherds Gembala-Gembala Keluarga.
20
Daugherty, Pernikahan Yang Kokoh.
21
Steven J. Lawson, Warisan Abadi, 2nd ed. (Jakarta: Metanoia, 2005).
22
Ibid.
23
Focus On The Family, Menjadi Suami Yang Andal, 1st ed. (Yogyakarta: Andi Offset, 2009), 2–5.
24
Lawson, Warisan Abadi.
25
Don and Meredith, Keduanya... Menjadi Satu.
26
Yosua Sibarani and Yonatan Alex Arifianto, “Studi Analisis Makna Kata ‘Berahi’ Dan ‘Berkuasa’
Dalam Kejadian 3:16 Dan Implikasinya Bagi Rumah Tangga Kristen Masa Kini,” Sola Scriptura: Jurnal
Teologi 1, no. 2 (2020): 118–134.
27
Lawson, Warisan Abadi.
28
Don and Meredith, Keduanya... Menjadi Satu.
29
Morley, The Man In The Mirror.
30
Lawson, Warisan Abadi.
31
James Dobson and Shirley Dobson, Night Light For Parents, 1st ed. (Tangerang: Gospel Press, 2007),
62.
32
Stephen and Alex Kendrick, The Resolution For Men, 1st ed. (Bandung: Pionir Jaya, 2014), 29.
33
Josh McDowell, The Father Connection, 1st ed. (Jakarta: Metanoia, 2004), 23.
34
Morley and Delk, The Dad in the Mirror.
35
Dobson and Dobson, Night Light For Parents.
36
Sri Lina Betty Lamsihar Simorangkir and Yonatan Alex Arifianto, “Makna Hidup Adalah Kristus
Berdasarkan Filipi 1: 21 Dan Implikasinya Bagi Orang Percaya,” CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan
Praktika 1, no. 2 (2020): 228–242.
37
Morley and Delk, The Dad in the Mirror.
38
Ibid.
Menerapkan Disiplin
Disiplin adalah pemuridan, mengajarkan Alkitab dan memberi teladan dalam berdoa,
serta hal lainnya termasuk menegur perilaku yang tidak selaras dengan kehidupan keluarga
dan Alkitab, juga adalah bagian dari disiplin. Melalui kehidupan bersama, para ayah
mengkomunikasikan apa yang diharapkan satu sama lain dan melatih generasi baru dengan
hati, intuisi, dan keterampilan yang mereka butuhkan bagi masa depan.42 Alat disiplin ilahi
adalah kasih, bukan tongkat. Tongkat itu mengkomunikasikan kasih, itu adalah pelaksanaan
kasih. Firman Tuhan berkata, “Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya;
tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya” (Ams.13:24). Disiplin
desakan untuk memperbaiki adalah tindakan kasih yang dirancang untuk mengarahkan
kembali pemikiran, sikap, dan tingkah laku anak ke jalur yang benar. Itu merupakan bagian
yang sangat penting dari pelatihan seorang anak dalam jalan yang seharusnya ia tempuh
supaya cara berpikir, bersikap, dan bertingkah laku akan menjadi gaya hidup.43 Disiplin
sangat diperlukan dalam kehidupan anak-anak karena itu membantu mempersiapkan mereka
untuk masa depan. Alkitab berkata, “Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan
engkau menginginkan kematiannya” (Ams.19:18). Ayat ini memberitahukan kita paling
sedikit dua hal. Pertama, disiplin dan harapan memang berhubungan, dan Kedua, kurangnya
disiplin berhubungan dengan kematian. Ada sepuluh prinsip atau pedoman sederhana untuk
menolong memastikan bahwa disiplin yang diterapkan memang sesuai, efektif, dan diterima
oleh anak-anak, yaitu: Pertama, bersikap konsisten. Kedua, jangan mendisiplin dalam
kemarahan. Ketiga, perlakukanlah anak-anak sama rata. Keempat, jangan pernah izinkan
anak-anak meremehkan disiplin. Kelima, jangan izinkan anak-anak memberontak. Keenam,
jangan izinkan anak-anak mengeluh tentang pendisiplinan mereka. Ketujuh, jangan izinkan
anak-anak menjadi pahit hati. Kedelapan, jangan izinkan anak-anak menjadi malas.
39
Myles Munroe and David Burrows, Kingdom Parenting, 1st ed. (Jakarta: Immanuel, 2009).
40
Josh Weidmann and Jim Weidmann, Ayah Aku Ingin Bicara, 1st ed. (Yogyakarta: Gloria Graffa,
2006), 130.
41
Chapman, Five Signs of a Functional Family.
42
Russell Moore, Keluarga Di Tengah Badai Dunia, 1st ed. (Jakarta: OMID Publishing House, 2020).
43
Munroe and Burrows, Kingdom Parenting.
44
Ibid.
45
Moore, Keluarga Di Tengah Badai Dunia.
46
JR., Family Shepherds Gembala-Gembala Keluarga.
47
Morley and Delk, The Dad in the Mirror.
48
Ibid.
49
H. Norman Wright and Gary J. Oliver, Raising Kids To Love Jesus, 3rd ed. (Yogyakarta: Gloria
Graffa, 2013).
50
Dobson and Dobson, Night Light For Parents.
51
Tedd Tripp, Shepherding A Child’s Heart, 1st ed. (Malang: Gandum Mas, 2002), 146.
52
Morley and Delk, The Dad in the Mirror.
53
Wright and Oliver, Raising Kids To Love Jesus.
54
Tripp, Shepherding A Child’s Heart.
55
Wright and Oliver, Raising Kids To Love Jesus.
56
Chip Ingram, Effective Parenting In A Defective World, 1st ed. (Tangerang: WorldTeach Indonesia,
2006), 13.
57
Yonatan Alex Arifianto and Joseph Christ Santo, “Iman Kristen Dan Perundungan Di Era Disrupsi,”
Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 2 (2020): 149–163.
58
Marjorie L. Thompson, Keluarga Sebagai Pusat Pembentukan, 5th ed. (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2012), 13–15.
59
Ed Young, The 10 Commandments Of Parenting, 1st ed. (Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 2005),
62.
60
Young, The 10 Commandments Of Parenting.
Kesimpulan
Keluarga dibentuk Allah agar dapat menjadi wadah yang kuat dan tangguh dimana
suami istri saling melengkapi, saling bersatu hati, seperasaan, sepemikiran dalam
menciptakan suasana yang mengupayakan tercapainya visi keluarga yang dipimpin oleh
kepala keluarga agar semua pribadi anggota keluarga dapat menjadi pribadi yang seperti
Yesus yang berkenan bagi Allah. Kepala keluarga bertanggung jawab untuk membawa dan
memastikan keluarganya mampu melalui semua rintangan dan pilihan-pilihan yang
ditawarkan oleh dunia yang semakin cemar ini. Harus waspada karena dunia saat ini
bukanlah tempat yang aman bagi anak-anak juga istri, karena banyak sekali nilai-nilai dan
kegiatan-kegiatan yang dapat menggerus standar nilai moral dan iman kristiani. Betapa besar
peranan kepala keluarga dalam menciptakan kesejahteraan melalui bimbingan dan
pendidikan bagi seluruh anggota keluarganya secara bertanggung jawab, karena kehidupan
keluarga Kristen adalah tentang pertanggungjawaban iman, dan memerankan peran sebagai
kepala keluarga adalah sebuah misi pertanggungjawaban kehidupan dan respon yang benar
atas mandat budaya dari Allah.
Menjadi kepala keluarga juga merupakan hal yang sangat bernilai dan kehormatan,
karena tidak ada pria yang menjadi kepala keluarga secara kebetulan. Untuk menjadi kepala
keluarga yang efektif harus memiliki visi obsesi agung yang terencana, fokus dan
mempunyai tujuan seturut kebenaran Alkitab. Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi
sebagai kepala keluarga untuk dapat melalui dan menunaikan peran ini dengan baik tentunya
para suami, para ayah harus terus hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang telah
memanggil para suami, para ayah ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya, karena tidak ada
yang lebih bermakna dalam hidup, selain hidup dalam sikap takut, dan hormat serta berkenan
61
Wright and Oliver, Raising Kids To Love Jesus.
Daftar Pustaka
Arifianto, Yonatan Alex. “Pentingnya Pendidikan Kristen Dalam Membangun Kerohanian
Keluarga Di Masa Pandemi Covid-19.” REGULA FIDEI: Jurnal Pendidikan Agama
Kristen 5, no. 2 (2020): 94–106.
Arifianto, Yonatan Alex, and Joseph Christ Santo. “Iman Kristen Dan Perundungan Di Era
Disrupsi.” Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 2 (2020): 149–163.
Chapman, Gary. Five Signs of a Functional Family. 1st ed. Batam: Interaksara, 2000.
Daugherty, Billy Joe. Pernikahan Yang Kokoh. 4th ed. Jakarta: Metanoia, 2006.
Dobson, James. Mendidik Putra Anda. 2nd ed. Jakarta: Immanuel, 2006.
Dobson, James, and Shirley Dobson. Night Light For Parents. 1st ed. Tangerang: Gospel
Press, 2007.
Don, and Sally Meredith. Keduanya... Menjadi Satu. 1st ed. Batam: Gospel Press, 2006.
Evimalinda, Rita, Eko Prasetyo, and P A K Sihombing3 Prodi. “Urgensi Pemuridan
Keluarga Sebagai Gereja Mini Dalam Akselerasi Amanat Agung Di Tengah Pandemi
Covid-19” (n.d.).
Family, Focus On The. Menjadi Suami Yang Andal. 1st ed. Yogyakarta: Andi Offset, 2009.
Gule, Yosefo. “Peranan Kepala Keluarga Sebagai Imam Di Tengah-Tengah Keluarga
Dimasa Pandemi Covid-19.” Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik dan Agama 4, no.
1 (2020): 54–66.
Ingram, Chip. Effective Parenting In A Defective World. 1st ed. Tangerang: WorldTeach
Indonesia, 2006.
JR., Voddie Baucham. Family Shepherds Gembala-Gembala Keluarga. 1st ed. Bandung:
Pionir Jaya, 2012.
Lawson, Steven J. Warisan Abadi. 2nd ed. Jakarta: Metanoia, 2005.
McDowell, Josh. The Father Connection. 1st ed. Jakarta: Metanoia, 2004.
Moore, Russell. Keluarga Di Tengah Badai Dunia. 1st ed. Jakarta: OMID Publishing House,
2020.
Morley, Patrick, and David Delk. The Dad in the Mirror. 1st ed. Yogyakarta: Andi Offset,
2004.
Morley, Patrick M. The Man In The Mirror. 1st ed. Yogyakarta: Katalis, 2020.
Munroe, Myles, and David Burrows. Kingdom Parenting. 1st ed. Jakarta: Immanuel, 2009.
Parsons, Rob. 60 Menit Ayah - Satu Jam Untuk Mengubah Kehidupan Anak Anda. 2nd ed.
Jakarta: Immanuel, 2002.
Paul, and Billie Kaye Tsika. Get Married, Stay Married. 1st ed. Jakarta: Immanuel, 2012.
Putri, Dyah Purbasari Kusumaning, and Sri Lestari. “Pembagian Peran Dalam Rumah
Tangga Pada Pasangan Suami Istri Jawa.” Jurnal Penelitian Humaniora 16, no. 1
(2016): 72–85.
Sibarani, Yosua, and Yonatan Alex Arifianto. “Studi Analisis Makna Kata ‘Berahi’ Dan
‘Berkuasa’ Dalam Kejadian 3:16 Dan Implikasinya Bagi Rumah Tangga Kristen Masa