Anda di halaman 1dari 15

JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.

1, MEI ISSN 2252-844X


2016

Pengaruh Experiential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan


Kolam Renang Mutiara Waterpark Perumnas Langsa

Muhammad Rizal
Fakultas Ekonomi, Universitas Samudra
e-mail: rizal.ysf@gmail.com

Zafratun Nafis
e-mail: zafratun@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Experiental Marketing


terhadap Loyalitas Pelanggan Kolam Renang Mtiara Waterpark Perumnas
Langsa. Jumlah sampel sebanyak 96 responden. Teknik pengamambilan sampel
yang digunakan yaitu dengan teknik probabilitas dengan cara random sampling.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode regresi
linier sederhana, uji t dengan persamaan regresinya yaitu Lp = 2,276 +
0,513Em. Nilai koefisien regresi variabel Experiental Marketing memberikan
pengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Nilai koefisien determinasi
(R2) yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,451 atau 45,1%.
Berdasarkan uji t dapat dinyatakan bahwa Experiental Marketing berpengaruh
signifikan terhadap Loyalitas pelanggan kolam renang.

Kata Kunci: Experiental Marketing, Loyalitas Pelanggan

Pendahuluan yang dipilih harus dapat memberikan nilai


Seiring dengan berjalannya waktu, lebih dan keunggulan dibandingkan pesaing.
perkembangan dunia bisnis yang terjadi di Setiap perusahaan perlu menerapkan
Indonesia saat ini tumbuh sangat pesat. Hal strategi dalam setiap kegiatan pemasarannya.
ini dapat terlihat dari semakin baiknya Perusahaan perlu menyampaikan atau
pertumbuhan ekonomi yang terjadi di segala mengkomunikasikan suatu produk atau jasa
sektor. Adanya pertumbuhan ekonomi, dengan menyentuh sisi emosional konsumen.
membuat banyak para pelaku bisnis baru Strategi yang ditetapkan oleh suatu
maupun lama termotivasi untuk saling perusahaan harus dapat memberikan kesan
berlomba dalam menawarkan produknya ke positif bagi konsumen. Kesan positif bagi
pasaran, sehingga membawa pengaruh besar konsumen merupakan faktor penting dalam
pada terjadinya tingkat persaingan. kesuksesan penjualan bisnis. Kesan positif
Persaingan yang semakin ketat merupakan tersebut, juga harus dapat menjadi sebuah
sebuah tantangan tersendiri bagi para pelaku pengalaman berbeda bagi konsumen.
bisnis. Selain menjadi sebuah tantangan, Salah satu konsep pemasaran yang
kondisi persaingan juga dapat menjadi sebuah dapat digunakan untuk mempengaruhi emosi
ancaman bagi perusahaan. Oleh karena itu, konsumen adalah melalui experiential
perusahaan dituntut untuk lebih peka dalam marketing. Experiential marketing merupakan
mengembangkan berbagai macam cara salah satu kegiatan pemasaran yang biasa
maupun strategi yang dapat memenangkan dilakukan oleh para pebisnis untuk menarik
persaingan. Salah satu cara yang dapat konsumen dari sisi emosional mereka.
dilakukan adalah dengan memilih strategi Experiential marketing adalah sebuah
yang benar-benar tepat dan terarah. Strategi pendekatan dalam pemasaran yang
Muhammad Rizal: Pengaruh Experential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan.......... 1
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI ISSN 2252-844X
2016

sebenarnya telah dilakukan sejak zaman sulit untuk mencari pelanggan bila
dahulu hingga sekarang oleh para pemasar.
Pendekatan ini dinilai sangat sesuai karena
sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Fokus utama dari
experiential marketing adalah pada tanggapan
panca indera, pengaruh, tindakan serta
hubungan, oleh karena suatu bisnis harus
dapat menciptakan sebuah pengalaman bagi
konsumen. Dan experiential marketing dapat
dimanfaatkan secara efektif apabila
diterapkan pada beberapa situasi tertentu. Hal
yang terpenting dari penerapan experiential
marketing adalah menciptakan pelanggan
yang loyal.
Loyalitas pelanggan secara umum
dapat diartikan sebagai sebuah kesetiaan
seseorang atas suatu produk, baik barang
maupun jasa. Selain itu pelanggan yang
memiliki komitmen tinggi akan loyalitasnya
tidak akan terpengaruh oleh bentuk-bentuk
pemasaran produk atau jasa yang diberikan
oleh perusahaan lain dan akan terus memilih
produk dan jasa yang mereka pilih
sebelumnya. Loyalitas pelanggan akan
menjadi kunci sukses, tidak hanya dalam
jangka pendek, tetapi keunggulan bersaing
yang berkelanjutan. Untuk memahami sikap
loyalitas, perusahaan harus dapat menjelaskan
kepada pelanggan mengenai informasi atau
keyakinan yang sebenarnya mengenai produk,
sehingga pelanggan akan dapat memahami
produk dan merasa yakin akan produk
tersebut.
Saat ini bisnis kolam renang atau
wisata air merupakan salah satu bisnis yang
sangat menarik dan menjanjikan banyak
keuntungan untuk para pebisnisnya. Oleh
sebab itu, bisnis ini sangat ketat
persaingannya. Bisnis kolam renang atau
wisata air pada dasarnya tergolong ke dalam
kategori bisnis jasa penyewaan property
(berupa kolam renang) yang disewakan.
Bisnis kolam renang atau wisata air yang
senantiasa dijaga oleh para pemilik atau
pegawainya, maka akan senantiasa utuh.
Bisnis ini relatif murah biaya operasionalnya,
dikarenakan biaya operasionalnya yang
murah, bisnis ini cukup tinggi membawa
keuntungan bagi pemiliknya. Bisnis ini tidak
Muhammad Rizal: Pengaruh Experential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan.......... 2
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI ISSN 2252-844X
2016

dibandingkan dengan bisnis yang lain. Selain (ember tumpah), waterboom, dan wahana
itu dalam pengelolaannya bisnis kolam bermain lainya.
renang atau wisata air, pemiliknya dapat Konsep experiential marketing yang
berbisnis sampingan seperti bisnis makanan diciptakan oleh Mutiara Waterpark,
dan minuman, dapat pula mengelola diharapkan mendapatkan sebuah pengalaman
pendapatan dari parkiran. unik dan menarik bagi para pelanggan.
Mutiara Waterpark adalah tempat Mutiara Waterpark mampu menghadirkan
wisata air yang ada di Desa Perumnas Kota pengalaman yang berbeda, pelanggan yang
Langsa. Walaupun jaraknya lumayan jauh datang kesini tidak hanya sekedar berenang
dari pusat kota, namun Mutiara Waterpark saja namun dapat pula bermain bersama
tidak pernah sepi akan pengunjung. Di hari- keluarga dengan berbagai fasilitas yang
hari biasa tempat ini dipenuhi oleh anak-anak disediakan pada Mutiara Waterpark. Selain itu
siswa sekolah melaksanakan kegiatan para pengunjung dapat pula merasakan
ekstrakurikuler berupa olahraga renang, sensasi kesejukan alam yang ada di Mutiara
sedangkan diwaktu akhir pekan dan waktu Waterpark, hal ini dikarenakan Mutiara
liburan, Mutiara waterpark biasanya akan Waterpark banyak ditanami pohon-pohon dan
dipenuhi oleh para wisatawan keluarga. lokasi Mutiara Waterpark yang berdekatan
Harga tiket masuk Mutiara waterpark dengan Hutan Lindung yang ada di Kota
tergolong sangat murah hanya Rp 15.000 Langsa. Mutiara Waterpark banyak
(Lima belas Ribu) pada hari senin sampai dikunjungi disaat hari-hari libur seperti libur
jumat dan Rp tanggal merah, libur akhir sekolah, liburan
20.000 (Dua Puluh Ribu) pada haris sabtu Idul Fitri dan Adha serta pada saat liburan
dan minggu. Mutiara Waterpark perumnas tahun baru.
mempunyai beberapa fasilitas yaitu fasilitas Namun dibalik keberhasilan Mutiara
kolam renang untuk anak-anak dan dewasa, Waterpark dalam menerapkan konsep
kolam arus, kolam air terjun, aqua play expriential marketing, ternyata masih belum

sepenuhnya berjalan sesuai dengan yang apa Menurut Schmitt dalam Kustini (2007)
diharapkan, meskipun semua fasilitas menyatakan bahwa experiential marketing
pendukung telah diberikan. Para pengunjung merupakan cara untuk membuat pelanggan
Mutiara Waterpark masih mengeluhkan, menciptakan pengalaman melalui panca indera
diantaranya desain layout yang ada di Mutiara (sense), menciptakan pengalaman afektif (feel),
Waterpark tidak menarik, para karyawan menciptakan pengalaman berpikir secara
Mutiara Waterpark kurang ramah dalam kreatif (think), menciptakan pengalaman
memberikan pelayanan, karyawan kurang pelanggan yang berhubungan dengan tubuh
tanggap atas permintaan bantuan pengunjung secara fisik, dengan perilaku dan gaya hidup
Mutiara Waterpark, kualitas pelayanan yang serta dengan pengalaman-pengalaman sebagai
masih kurang memuaskan dan tidak adanya hasil dari interaksi dengan orang lain (act),
kedekatan emosional antara karyawan juga menciptakan pengalaman yang terhubung
Mutiara Waterpark dengan para pengunjung, dengan keadaan sosial, gaya hidup, dan budaya
area parkir Mutiara Waterpark yang kurang yang dapat direfleksikan merek tersebut yang
luas, serta pelanggan merasa tidak nyaman merupakan pengembangan dari sensations,
dan tenang, hal dikarenakan tidak adanya feelings, cognitions, dan actions (relate).
karyawan yang berjaga disekitar area kolam Sedangkan menurut Kartajaya (2010),
renang Mutiara Waterpark. experiential marketing adalah suatu konsep
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pemasaran yang bertujuan membentuk
mengetahui pengaruh Experiential Marketing pelanggan yang loyal dengan cara menyentuh
terhadap Loyalitas Pelanggan Kolam Renang emosi pelanggan dengan menciptakan
Mutiara Waterpark Perumnas Langsa. pengalaman-pengalaman positif dan
memberikan suatu feeling yang positif
Pengertian Experiential Marketing terhadap jasa dan produk mereka. Schmitt
Muhammad Rizal: Pengaruh Experential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan.......... 3
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI ISSN 2252-844X
2016

dalam Novia (2012), experiential marketing yang melibatkan emosi dan perasaan
adalah merupakan pendekatan pemasaran konsumen dengan menciptakan pengalaman–
pengalaman positif yang tidak terlupakan
sehingga konsumen mengkonsumsi dan
fanatik terhadap produk tertentu. Menurut
Schmitt dalam Rini (2009), experiential
marketing adalah pemasar menawarkan
produk dan jasanya dengan merangsang
unsur-unsur emosi konsumen yang
menghasilkan berbagai pengalaman bagi
konsumen”. Adapun Alma (2007)
menyatakan bahwa experiential marketing
merupakan penemuan baru untuk mengatasi
rasa tidak puas konsumen terhadap produsen,
yang semula memberi janji-janji muluk, tapi
akhirnya sangat mengecewakan, tidak ada
pengalaman yang memuaskan.

Karakteristik Experiential Marketing


Pendekatan pemasaran experiential
marketing merupakan pendekatan yang
mencoba menggeser pendekatan pemasaran
tradisional, pendekatan tradisional ini
menurut Schmitt dalam Kustini (2007),
memiliki empat karakteristik Experiential
Marketing, yaitu:
1. Fokus pada pengalaman pertama
Berbeda dengan pemasaran tradisional,
experiential marketing berfokus pada
pengalaman pelanggan. Pengalaman yang
terjadi akibat pertemuan, menjalani atau
melewati situasi tertentu. Pengalaman
memberikan nilai-nilai indrawi, emosional,
kognitif, perilaku dan relasional yang
menggantikan nilai-nilai fungsional.
2. Menguji situasi konsumsi
Pemasar eksperensial menciptakan sinergi
untuk dapat meningkatkan pengalaman
konsumsi. Pelanggan tidak hanya
mengevaluasi suatu produk sebagai produk
yang berdiri sendiri dan juga tidak hanya
menganalisis tampilan dan fungsi saja,
melainkan pelanggan lebih menginginkan
suatu produk yang sesuai dengan situasi
dan pengalaman pada saat mengkonsumsi
produk tersebut.
3. Mengenali aspek rasional dan emosional
sebagai pemicu dari konsumsi
Jangan memperlakukan pelanggan hanya
sebagai pembuat keputusan yang rasional,
pelanggan ingin dihibur, dirangsang,
Muhammad Rizal: Pengaruh Experential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan.......... 4
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI ISSN 2252-844X
2016

Muhammad Rizal: Pengaruh Experential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan.......... 5


JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI ISSN 2252-844X
2016

dipengaruhi secara emosional dan perhatian-perhatian kecil yang


ditantang secara kreatif. ditunjukkan kepada konsumen dengan
4. Metode dan perangkat bersifat eklektik tujuan untuk menyentuh emosi konsumen
Metode dan perangkat untuk mengukur secara luar biasa (Kartajaya, 2010). Feel
pengalaman seseorang bersifat eklektik, marketing merupakan bagian yang sangat
yaitu tidak hanya terbatas pada suatu penting dalam strategi experiential
metode saja, melainkan memilih metode marketing. Feel dapat dilakukan dengan
dan perangkat yang sesuai tergantung dari service dan layanan yang bagus, serta
objek yang diukur. Jadi bersifat lebih pada keramahan pelayan. Agar konsumen
kustuminasi untuk setiap situasi dari pada mendapat feel yang kuat dari suatu produk
menggunakan suatu standar yang sama. atau jasa, maka produsen harus mampu
memperhitungkan kondisi konsumen
Strategic Experiential Modules (SEMs) dalam arti memperhitungkan mood yang
Modul yang dapat digunakan untuk dirasakan konsumen. Kebanyakan
menciptakan berbagai jenis pengalaman. konsumen menjadi pelanggan apabila
Schmitt dalam Kartajaya (2010) Strategic mereka merasa cocok terhadap produk atau
Experiential Modules (SEMs) meliputi: jasa yang ditawarkan, untuk itu diperlukan
1. Sense Marketing waktu yang tepat yaitu pada waktu
Tipe experience yang muncul untuk konsumen dalam keadaan good mood
menciptakan pengalaman panca indera sehingga produk dan jasa tersebut benar-
melalui mata, telinga, kulit, lidah dan benar mampu memberikan memorable
hidung (Schmitt dalam Hamzah, 2007). experience sehingga berdampak positif
Sense marketing merupakan salah satu cara terhadap loyalitas pelanggan. Pelayanan
untuk menyentuh emosi konsumen melalui yang memuaskan sangat diperlukan
pengalaman yang dapat diperoleh termasuk didalamnya keramahan dan
konsumen lewat panca indera (mata, sopan santun karyawan, pelayanan yang
telinga, lidah, kulit dan hidung) yang tepat waktu, dan sikap simpatik yang
mereka miliki melalui produk dan service membuat pelanggan untuk melakukan
(Kartajaya, 2010). Pada saat konsumen pembelian ulang.
datang ke restoran, mata melihat desain 3. Think Marketing
layout yang menarik, hidung mencium Tipe experience yang bertujuan untuk
aroma terapi, telinga mendengar alunan menciptakan kognitif, pemecahan masalah
musik, dan kulit merasakan kesejukan AC. yang mengajak konsumen untuk berfikir
Pada dasarnya sense marketing yang kreatif (Schmitt dalam Hamzah, 2007).
diciptakan oleh pelaku usaha dapat Think marketing adalah suatu cara yang
berpengaruh positif maupun negatif dilakukan oleh perusahaan untuk
terhadap loyalitas. Mungkin saja suatu membawa komoditi menjadi pengalaman
produk dan jasa yang ditawarkan oleh (experience) dengan melakukan
produsen tidak sesuai dengan selera customization secara terus menerus
konsumen atau mungkin juga konsumen (Kartajaya, 2010). Tujuan dari think
menjadi sangat loyal, dan akhirnya harga marketing adalah untuk mempengaruhi
yang ditawarkan oleh produsen tidak pelanggan agar terlibat dalam pemikiran
menjadi masalah bagi konsumen. yang kreatif dan menciptakan kesadaran
2. Feel Marketing melalui proses berfikir yang berdampak
Feel marketing ditujukan terhadap pada evaluasi ulang terhadap perusahaan,
perasaan dan emosi dengan tujuan produk dan jasanya. Perusahaan harus
mempengaruhi pengalaman yang dimulai cepat tanggap terhadap kebutuhan keluhan
dari suasana hati yang lembut sampai konsumen. Perusahaan dituntut untuk
dengan emosi yang kuat terhadap dapat berfikir kreatif. Salah satunya
kesenangan dan kebanggaan (Schmitt dengan mengadakan program yang
dalam Hamzah, 2007). Feel adalah suatu melibatkan pelanggan.
Muhammad Rizal: Pengaruh Experential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan.......... 472
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI ISSN 2252-844X
2016

4. Act Marketing loyalitas karena menggabungkan diterima menjadi


Tipe experience merasa produk aspek sense,
yang bertujuan atau jasa feel, think dan
untuk tersebut sesuai act dengan
mempengaruhi dengan gaya maksud untuk
perilaku, gaya hidupnya. mengkaitkan
hidup dan Sebaliknya individu dengan
interaksi ketika apa yang ada
dengan konsumen tidak diluar dirinya
konsumen merasa bahwa dan
(Schmitt dalam produk atau jasa mengimplement
Hamzah, 2007). tersebut sesuai asikan hubungan
Act Marketing dengan gaya antara other
adalah suatu hidupnya maka people dan
cara akan berdampak other social
membentuk negatif terhadap group sehingga
persepsi loyalitas mereka bisa
pelanggan pelanggan. merasa bangga
terhadap produk 5. Relate dan diterima
dan jasa yang Marketing dikomunitasnya.
bersangkutan Tipe experience Relate
(Kartajaya, yang digunakan marketing dapat
2010). Act untuk memberikan
marketing mempengaruhi pengaruh positif
didesain untuk dan negatif
menciptakan dan terhadap
pengalaman menggabungkan loyalitas
seluruh aspek, pelanggan tetapi
sense, feel, ketika relate
hubungannya think, dan act marketing tidak
dengan serta menitik berhasil
physical body, beratkan pada mengkaitkan
lifestyle dan penciptaan individu dengan
interaksi persepsi positif apa yang ada
dengan orang dimata diluar dirinya
lain. Act pelanggan maka konsumen
marketing ini (Schmitt dalam tersebut tidak
memberikan Amir Hamzah, akan mungkin
pengaruh positif 2007). Relate loyal dan
terhadap Marketing memberikan
loyalitas adalah suatu dampak yang
pelanggan. cara membentuk negatif.
Ketika act atau Perusahaan
marketing menciptakan dapat
mampu komunitas menciptakan
mempengaruhi pelanggan relate antara
perilaku dan dengan pelanggannya
gaya hidup komunikasi dengan kontak
maka akan (Kartajaya, langsung baik
berdampak 2010). Relate telepon maupun
positif terhadap marketing kontak fisik,
Muhammad Rizal: Pengaruh Experential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan.......... 473
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI ISSN 2252-844X
2016

salah satu bertahan secara pelanggan untuk tidak ada


bagian dalam mendalam untuk meningkatkan perbedaan
kelompok berlangganan citra positif suatu tempat
tersebut atau kembali atau produk. penyedia
menjadi melakukan barang atau jasa
member pembelian ulang Jenis-jenis tertentu.
sehingga produk/jasa secara Loyalitas 2. Loyalitas lemah
membuat konsisten dimasa Menurut yaitu
konsumen yang akan datang. Griffin (2007), keterikatan
menjadi Selanjutnya membagi loyalitas yang rendah
senang atau menurut Usmara dalam empat jenis digabung
tidak segan (2008) loyalitas yaitu : dengan
untuk datang adalah sebagai: 1. Tanpa loyalitas pembelian
kembali. komitmen yang yaitu beberapa berulang yang
Sebaliknya mendalan untuk konsu men tinggi
bila hal membeli kembali tidak menghasilkan
tersebut tidak atau berlanggan mengembangka loyalitas lemah.
terjadi dalam kembali suatu n loyalitas ter 3. Loyalitas
arti konsumen produk atau jasa hadap produk tersembunyi
merasa yang dipilih di atau jasa yaitu tingkat
terabaikan, masa mendatang, tertentu karena preferensi yang
maka dengan cara beranggapan relatif tinggi
konsumen membeli merek digabung
akan berfikir yang sama secara dengan tingkat produk atau jasa
ulang untuk berulang-ulang, pembelian adalah sebagai
datang meskipun berulang rendah berikut:
kembali. pengaruh menunjukkan 1. Mutu Produk
situasional dan loyalitas Produk yang
Pengertian usaha-usaha tersembunyi. memenuhi
Loyalitas pemasaran secara 4. Loyalitas spesifikasi/stand
Menurut potensial premium yaitu ar/persyaratan
Tjiptono (2008), menyebabkan terjadi bila ada konsumen
loyalitas tingkah laku untuk tingkat 2. Harga yang
pelanggan adalah berpindah. keterikatan yang bersaing
komitmen Kemudian Hasan tinggi dan Dengan
pelanggan (2008) juga tingkat efisiensi (baik
terhadap suatu menyatakan pembelian diproduiksi
merek, toko atau bahwa loyalitas berulang yang maupun
pemasok pelanggan juga tinggi. dimanajemen
berdasarkan sikap merupakan dapat
yang sangat perilaku yang Faktor-faktor menetapkan
positif dalam terkait dengan yang harga yang
pembelian jangka merek sebuah Mempengaruhi wajar dan
panjang. produk termasuk Loyalitas kompetitif
Sedangkan kemungkinan Menurut 3. Pelayanan dan
Hurriyati (2010) memperbaharui Supranto (2011), informasi yang
juga menyatakan kontrak merek faktor yang maksimal
bahwa loyalitas dimasa yang akan mendorong atau Memberikan
konsumen adalah datang dan mempengaruhi pelayanan
komitmen kemungkinan loyalitas konsumen dan
konsumen keinginan terhadap suatu informasi yang
Muhammad Rizal: Pengaruh Experential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan.......... 474
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI ISSN 2252-844X
2016

dibutuhkan dan Keller (2008), dan dengan


konsumen maka yang menjadi menggunakan
secara penuh indikator dari memberitahuka teknik Accidental
4. Citra loyalitas pelanggan nnya kepada sampling. Teknik
Perusahaan yaitu : pihak analisis yang
Gambaran 1. Repeat perusahaan. digunakan adalah
Purchase yaitu regresi linier
informasi apabila Penelitian berganda. Dari
konsumen Sebelumnya hasil analisis linier
tentang membutuhkan Sasongko berganda, maka
produk atau jasa (2011) melakukan dapat dirumuskan
citra akan membeli penelitian dengan persamaan linier
perusahaan produk tersebut judul “Pengaruh berganda: Y =
dijaga dengan pada Experiential 15,250 + 0,167 X1
baik perusahaan. Marketing dan + 0,182 X2.
5. Produk baru 2. Retention yaitu Promosi terhadap Dengan hasil
dan semakin konsumen tidak Loyalitas persamaan yang
baru (research akan Pelanggan Pada diperoleh dapat
and terpengaruh Objek Wisata dijelaskan bahwa
development) kepada Umbul Sidomukti nilai konstanta
Penyajian pelayanan yang Kabupaten sebesar 15,250.
produk yang ditawarkan Semarang”. secara statistik hal
mengikuti terpengaruh Tujuan penelitian ini menunjukkan
perkembangan kepada ini adalah untuk bahwa jika
dengan pelayanan yang menegetahui variabel
didukung oleh ditawarkan oleh experiential experiential
personel andal pihak lain. marketing dan marketing dan
dan sarana 3. Referrals yaitu promosi terhadap promosi dianggap
research dan jika produk atas loyalitas konstan, maka
development jasa baik, pelanggan pada nilai loyalitas
yang memadai konsumen akan Objek Wisata pelanggan adalah
6. Kebutuhan mempromosikan Umbul Sidomukti sebesar 15,250.
mendadak kepada orang Kabupaten Nilai koefisien
Persiapan lain, dan jika Semarang. Dalam experiential
persediaan buruk penelitian ini marketing sebesar
yang cukup konsumen diam populasinya 0,167, secara
dengan adalah Seluruh statistik hal ini
didukung oleh konsumen menunjukkan
sarana dan (pengunjung) bahwa jika
personel yang yang menikmati variabel
selalu siap jasa pada objek experiential
untuk wisata Umbul marketing
mengantisipasi Sidomukti ditingkatkan
permintaan Kabupaten sebesar satu satuan
mendadak dari Semarang. Sampel maka nilai
konsumen. dalam penelitian loyalitas pelanggan
ini adalah adalah sebesar
Indikator sebanyak 115 0,167. Nilai
Loyalitas responden. koefisien promosi
Menurut Penentuan 0,182 secara
penelitian Kotler responden dipilih statistik hal ini
Muhammad Rizal: Pengaruh Experential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan.......... 475
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI ISSN 2252-844X
2016

menunjukkan indie resto, artinya (X5), mampu adalah dengan


bahwa jika orang yang datang menjelaskan variasi menggunakan
variabel promosi ke taman indie loyalitas sebesar rumus unknown
ditingkatkan resto malang 70,0 %, sementara population.
sebesar satu lebih dari satu sisanya sebesar Menurut Ginting
satuan maka kali. Sampel 30,0 % Variasi dan Situmorang
loyalitas dalam penelitian loyalitas pelanggan (2008) penentuan
pelanggan adalah ini adalah 96 Taman Indie Resto sampel untuk
sebesar 0,182. responden. Malang (Y) populasi yang tidak
Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil dijelaskan oleh diketahui atau tidak
uji R2 sebesar analisis linier variabel lain yang terindentifikasi
0,266 atau 26,6 berganda, maka tidak diteliti dalam (unindentified)
%, hal ini berarti dapat dirumuskan penelitian ini. adalah sebagai
sebesar 26,6 % persamaan linier berikut:
variasi dari berganda: Y = Hipotesis
loyalitas 0,110+ 0,125 X1 Berdasarka
pelanggan dapat + 0,180 X2 + n uraian latar
dijelaskan dari 0,060 X3+ belakang,
keduavariabel 0,204 X4+ 0,178 perumusan masalah
bebas. Sedangkan X5+ 0,098 X6. dan landasan, maka
74,7 % dijelaskan Nilai yang menjadi
oleh variabel lain konstanta sebesar hipotesis dalam
yang tidak diteliti 0,110, secara penelitian ini
dalam penelitian statistik hal ini adalah experiential
ini. menunjukkan marketing
Saraswati, bahwa jika variabel berpengaruh
Arifin dan bebas experiential signifikan terhadap
Yulianto (2013) marketing yang loyalitas pelanggan
melakukan terdiri dari Sense, kolam renang
penelitian dengan feel, Think, Act, Mutiara Waterpark
judul ”Pengaruh Related dan Perumnas Langsa.
Experiential peopledianggap
Marketing konstan, maka nilai Populasi dan
terhadap loyalitas adalah Sampel
Loyalitas (Studi sebesar 0,110. Populasi
Pada Pelanggan Koefisien regresi dalam penelitian
Taman Indie X1, X2, X3, X4, ini adalah warga
Resto Malang). X5 dan X6 Langsa yang
Tujuan penelitian memberikan pernah menjadi
ini adalah untuk pengaruh pengunjung dan
mengetahui positif.Dari hasil sedang
pengaruh variabel uji R2 diperoleh mengunjungi
Experiential nilai sebesar 0,700 Mutiara Waterpark.
Marketing yang artinya variabel
terdiri dari Sense, experiential Dikarenakan
feel, Think, Act, marketing yang jumlahnya
Related dan terdiri dari variabel populasinya tidak
people. Populasi sense (X1), feel diketahui secara
dalam penelitian (X2), Think (X3), pasti maka untuk
ini adalah Act (X4), Related menentukan
pelanggan taman (X5) dan People besarnya sampel
Muhammad Rizal: Pengaruh Experential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan.......... 476
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI ISSN 2252-844X
2016

n= yaitu teknik (Sasongko, et


( pengumpula 2011). uj
z n data Untuk u
α dengan kepentingan (S
² melakukan penelitian, T
) pengamatan penulis S)
( secara mengumpul 2
p langsung kan dan =
) terhadap mengolah Ti
( obyek yang data dari da
q diteliti yaitu kuisioner k
) masyarakat dengan se
Langsa yang memberikan tu
d pernah bobot ju
² menjadi penilaian (T
pengunjung setiap S)
n = (1,96 2) dan sedang pertanyaan 3
(0,5)(0,5) mengunjung berdasarkan
(0 i Mutiara Skala Likert =
,1 Waterpark. (Sugiyono,
2) b. Kuisioner 2009) yang N
n = 96,04 yaitu teknik menggunaka e
dibulatkan menjadi pengumpula n metode t
96 responden n data scoring. r
dengan Menurut a
Dari memberikan Sugiyono l
perhitungan daftar (2009),
diatas, maka pertanyaan penelitian (
diketahui bahwa kepada yang N
besar sampel masyarakat menggunaka )
yang diperlukan Langsa yang n Skala
berjumlah 96 pernah Likert dalam 4
orang. menjadi bentuk
pengunjung cheklis =
Metode dan sedang mempunyai
Pengumpulan mengunjung bobot S
Data i Mutiara penilaiannya e
Metode Waterpark. sebagai t
pengumpulan Adapun berikut : u
data dalam yang 1 j
penelitian ini menjadi = u
adalah sebagai pedoman S
berikut : kuisioner a (
1. Penelitian dalam n S
lapangan penelitian g )
(Field ini adalah at 5 = Sangat
research) berdasarkan ti setuju (SS)
dalam penelitian d c.Wawancara
penelitian ini yang a yaitu teknik
yaitu: dilakukan k pengumpula
a. Observasi oleh s n data
Muhammad Rizal: Pengaruh Experential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan.......... 477
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI ISSN 2252-844X
2016

dengan cara dalam hal dihitung dengan


melakukan ini adalah =Koefisi menggunakan
tanya jawab masyarakat en program SPSS versi
dengan Langsa yang Regresi 20 for
responden, pernah Variabel
menjadi (Sugiyono, 2009) X
pengunjung adalah sebagai
dan sedang berikut : =Variabe
mengunjungi l Bebas
Mutiara Y e =Error
Waterpark
Perumnas Demi kebutuhan
Langsa. penelitian,
2. Penelitian = persamaan regresi
Kepustakaan akan di modifikasi
(library sebagai berikut :
research)
Yaitu a LP = a + b EM
pengumpulan data
dengan Dimana :
menggunakan data L
dari buku-buku, + P =Loyalitas
skripsi, jurnal
ilmiah dan Pe
literatur-literatur la
yang berhubungan b ng
dengan penelitian ga
ini. X n
a =Konstanta
Metode Analisis b =Koefisien
Data Regresi
Dalam D EM
penelitian ini
untuk i =Experiential
menganalisis data Marketing
yang m
menggunakan HASIL ANALISIS
metode kuantitatif, a Penelitian ini
digunakan analisis menggunakan
regresi linier n analisis regresi
sederhana. linier sederhana
Perhitungan akan a untuk mengetahui
dilakukan dengan pengaruh
bantuan program Experiential
SPSS versi 20 for Marketing terhadap
windows. formula : Loyalitas
analisis regresi Y =Variabel Pelanggan Kolam
linier sederhana Terikat Renang Mutiara
yang dapat a =Konstanta Waterpark
digunakan dalam b Perumnas
penelitian ini Langsayang
Muhammad Rizal: Pengaruh Experential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan.......... 478
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI ISSN 2252-844X
2016

windows, dapat penelitian ini akan terjadi pada antara pelanggan


dijelaskan seperti adalah sebagai perubahan dengan perusahaan
pada tabel berikut berikut: loyalitas dalam
ini. Variabel pelanggan. menggunakan jasa.
Berdasark Experiential Adanya loyalitas Menciptakan
an Tabel 1, hasil Marketing pelanggan terkait loyalitas pelanggan
regresi linier mempunyai nilai dengan dapat dilakukan
sederhana, maka thitung sebesar penggunaan jasa dengan
persamaan regresi 5,670 dan ttabel secara berulang memberikan
sederhana yang pada taraf menunjukkan pengalaman yang
diperoleh dalam signifikan 5% bahwa telah tidak terlupakan
penelitian ini adalah sebesar terjadi hubungan dalam suat
adalah: LP = 1,985. Oleh
2,276 + 0,513 karena thitung > Tabel 1. Hasil Analisis Statistik
EM. Persamaan ttabel (5.670 Variabel B
tersebut >1,985) dengan Sig. t
mengandung arti signifikan 0,000 <
bahwa Nilai 0,05, artinya
Konstanta sebesar variabel
2,276 adalah nilai Experiential
loyalitas Marketing
pelanggan tanpa memiliki
dipengaruhi oleh pengaruh positif
variabel dan signifikan
Experiential terhadap Loyalitas
Marketing.Variab Pelanggan, maka
el Experiential hipotesis dalam
Marketing (EM) penelitian ini
berpengaruh adalah diterima.
secara positif
terhadap loyalitas Pembahasan
pelanggan sebesar Berdasarka
0,513. Hal ini n hasil penelitian
menjelaskan dan pembahasan
bahwa apabila yang telah
Experiential dilakukan
Marketing naik menunjukkan
sebesar satu bahwa
satuan maka experiential
Loyalitas marketing
Pelanggan naik mempunyai
sebesar 0,513 pengaruh terhadap
satuan. loyalitas
Berdasark pelanggan.
an Tabel 1 yakni Dengan demikian
hasil regresi dapat dikatakan
sederhana, maka bahwa dengan
dapat di adanya perubahan
dijelaskan hasil experiential
pengujian secara marketing maka
parsial dalam dengan sendirinya
Muhammad Rizal: Pengaruh Experential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan.......... 479
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI ISSN 2252-844X
2016

Konstanta 2,276 7,676 0,000


Experiential Marketing 0,513 5,670 0,000

R. Square = 0,451
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Jadi pengalaman juga merupakan faktor akan menceritakan hal-hal yang positif
penting yang perlu diperhatikan untuk kepada calon pelanggan, sehingga para calon
mendapatkan loyalitas pelanggan. pelanggan berasumsi Mutiara Waterpark
Pengalaman didalam pemasaran dapat sangat cocok sebagai tempat berkumpulnya
diciptakan dengan experiential keluarga, relasi maupun komunitas-
marketing. Variabel experiential marketing komunitas lainnya.
berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap loyalitas pelanggan kolam renang KESIMPULAN
Mutiara Waterpark Perumnas Langsa. Hasil penelitian pertama
Adanya pengaruh secara parsial tersebut membuktikan bahwa variabel Experiental
menunjukkan bahwa selama ini upaya untuk Marketing berpengaruh positif dan signifikan
menciptakan loyalitas pelangan sangat terhadap Loyalitas Pelanggan kolam renang
ditentukan oleh faktor experiential Mutiara Waterpark Perumnas Langsa. Hal ini
marketing. Pengaruh experiential marketing dikarenakan bahwa dengan adanya
terhadap loyalitas pelanggan kolam renang Experiental Marketing yang baik dan fasilitas
Mutiara Waterpark Perumnas Langsa kolam renang yang lengkap akan membuat
ditunjukkan dengan adanya desain interior pelanggan merasa lebih loyal pada kolam
Mutiara Waterpark dan sensasi kesejukkan renang Mutiara Waterpark tersebut.
alam yang menurut pelanggan ini merupakan Hasil penelitian kedua membuktikan
hal yang cukup menarik. Pihak manajemen Koefisien determinasi yang diperoleh adalah
Mutiara Waterpark juga dapat memberikan sebesar 0,451. Hal ini berarti bahwa sebesar
kepuasan dan kesenangan bagi para 45,1% variasi loyalitas pelanggan dapat
pelanggan. Di akhir pekan pelanggan yang dijelaskan oleh variabel Experiential
berkunjung di Mutiara Waterpark dapat Marketing, sedangkan 54,9% loyalitas
menikmati alunan musik dan lagu-lagu sesuai pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel-
dengan keinginan pelanggan. Bahkan para variabel lain yang tidak diteliti dalam
pelanggan juga diberi kesempatan untuk penelitian ini.
bernyayi dan berkreasi di atas panggung
dengan semua fasilitas alat musik yang telah DAFTAR PUSTAKA
disediakan oleh pihak Mutiara Waterpark.
Berbagai fasilitas dan wahana yang Andreani, Fransisca. 2007. Experiential
disediakan oleh pihak Mutiara Waterpark Marketing (Sebuah Pendekatan
mampu menciptakan memori pengalaman Pemasaran). Jurnal Pemasaran. Vol.2
yang menyenangkan bagi pelanggan, No.1. hal 1- 8.
sehingga mendorong pelanggan agar Alma, Buchari. 2007. Manajemen
mempunyai hasrat lebih untuk menggunakan Pemasaran Dan Pemasaran Jasa.
kembali jasa Mutiara Waterpark. Dengan Bandung: Alfabeta.
penerapan experiential marketing yang Ginting, Paham, dan Situmorang, Syahfrizal
ditetapkan oleh pihak manajemen Mutiara Helmi. 2008. Filsafat Ilmu dan
Waterpark telah mampu menciptakan Metode Riset. Medan: USU press.
pelanggan yang loyal, sehingga dengan Griffin, Jill. 2007. Customer Loyality.
demikian secara tidak langsung pihak Jakarta: Erlangga.
Mutiara Waterpark dapat mengurangi biaya Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta:
iklan, dikarenakan pelanggan yang loyal Medpress.

Muhammad Rizal: Pengaruh Experential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan.......... 477


JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI ISSN 2252-844X
2016

Hamzah, Amir. 2007. Analisis Experiential Experiential Marketing. Jurnal


Marketing, Emotional Branding dan Manajemen Bisnis. Vo. 6 No. 2 Hal
Brand Trust terhadap Loyalitas Merek 15-20.
Mentari. Jurnal Manajemen. Vol.4 Saraswati, Riza, Arifin, Zainul dan Yulianto,
No.06. hal 22-28. Edi. 2013. Pengaruh Experiential
Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran Marketing terhadap Loyalitas (Studi
dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Pada Pelanggan Taman Indie Resto)
Alfabeta. Malang. Jurnal Bisnisi dan Ekonomi.
Kartajaya, Hermawan. 2006. Hermawan Vol 2 No.3 Hal 1-9
Kartajaya On Marketing. Jakarta: Simamora, Bilson. 2008. Marketing For
Gramedia. Business Recovery. Jakarta: Gramedia
. 2010. Connect! Pustaka Utama.
Surfing new Wave Marketing. Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Cetakan Keempat Belas. Bandung:
Kustini. 2007. Penerapan Experiential ALFABETA.
Marketing. Jurnal Riset Ekonomi dan Supranto. 2011. Perilaku Konsumen Dan
Bisnis Vol. 7. No. 2. UPN Strategi Pemasaran. Jakarta: Mitra
“Veteran”Jawa Timur. Wacana Media.
Novia,Vivi. 2012. Pengaruh Experiential Usmara. 2008. Pemikiran Kreatif
Marketing terhadap Customer Loyalty Pemasaran. Yogyakarta: Amara
pada pelanggan Restoran koki sunda Books.
pekanbaru. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran.
Universitas Riau. Pekanbaru. Jakarta: Andi.
Rini, Endang Sulistyo. 2009. Menciptakan
Pengalaman Konsumen dengan

Muhammad Rizal: Pengaruh Experential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan.......... 478

Anda mungkin juga menyukai