Anda di halaman 1dari 31

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Karawang yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan

do
gu sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
1. Nama lengkap : Muhammad Hanifah Maulana Malik Faznur Alias

In
A
Malik Bin Asep Gunawan
2. Tempat lahir : karawang
ah

lik
3. Umur/Tanggal lahir : 21 Tahun /4 Februari 1998
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Kebangsaan : Indonesia
am

ub
6. Tempat tinggal : Dusun Tanjung Rt. 06 Rw. 02 Desa Karang
Tanjung Kecamatan Lemahabang Kabupaten
ep
Karawang
k

7. Agama : Islam
ah

8. Pekerjaan : Mahasiswa
R

si
Terdakwa ditangkap pada tanggal 19 November 2018, berdasarkan Surat
Perintah Penangkapan tanggal 19 November 2018 No. SP-Kap / 228 / XI /

ne
ng

2018 /Reskrim;
Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara oleh:

do
gu

1. Penyidik sejak tanggal 20 November 2018 sampai dengan tanggal 9


Desember 2018;
In
2. Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 10 Desember 2018
A

sampai dengan tanggal 18 Januari 2019;


3. Dilakukan penangguhan penahanan oleh Penyidik Polres Karawang sejak
ah

lik

tanggal 11 Januari 2019;


4. Ditahan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 25 Juni 2019 sampai dengan
m

ub

tanggal 14 Juli 2019


5. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 2 Juli 2019 sampai dengan
ka

tanggal 31 Juli 2019


ep

6. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan


ah

Negeri sejak tanggal 1 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 29


R

September 2019
es
M

ng

on
gu

Halaman 1 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan

si
Tinggi sejak tanggal 30 September 2019 sampai dengan tanggal 29
Oktober 2019

ne
ng
Terdakwa dalam perkara ini didampingi oleh Penasihat Hukum Juhari, S.H.,
dan Edy Trisilo, S.H., dari Kantor Advokat dan Konsultan Hukum “MUHTAR,
S.H.,M.H., & Rekan” yang beralamat di Jl. Pasundan No. 19 A Kelurahan

do
gu Nagasari Kecamatan Karawang Timur Kabupaten Karawang;
Pengadilan Negeri tersebut;

In
A
Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Karawang Nomor
ah

lik
242/Pid.sus/2019/PN Kwg tanggal 2 Juli 2019 tentang penunjukan Majelis
Hakim;
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg tanggal 2 Juli
am

ub
2019 tentang penetapan hari sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
ep
Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, dan Terdakwa serta
k

memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan ;


ah

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh


R

si
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
Mohon Agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Karawang yang

ne
ng

memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :


1. Menyatakan Terdakwa MUHAMAD HANIFAH MAULANA MALIK FAZNUR

do
gu

Als MALIK telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak
pidana “Persetubuhan terhadap An ak”, sebagaimana diatur dan diancam
In
pidana dalam Pasal 81 Ayat (2) UURI No. 17 Tahun 2016 tentang
A

Penetapan PERPPU No. 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas


UURI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-
ah

lik

Undang ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan Pidana Penjara selama
m

ub

6 (Enam) Tahun dikurangi masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa


dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan dan Pidana Denda sebesar
ka

Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) Subsidair 6 (enam) bulan kurungan ;


ep

3. Menyatakan agar Barang Bukti berupa :


ah

− 1 ( satu ) potong Baju Blouse berwarna Merah merk Connexion ;


R

− 1 ( satu ) potong Celana Jeans berwarna Biru merk Lois ;


es


M

1 ( satu ) potong Celana dalam berwarna Merah Muda bergambar


ng

kucing ; dan
on
gu

Halaman 2 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
− 1 ( satu ) potong Bra/BH warna cream.

si
Dikembalikan kepada Anak Korban ARVIANA LISTYANTI BINTI
ARIEF DHARMAWAN S.E.

ne
ng
4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.
2.000,- (dua ribu rupiah).
Setelah mendengar pembelaan dari Penasihat Hukum Terdakwa

do
gu yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa, perbuatan Terdakwa belum cukup memenuhi unsur, karena

In
A
Terdakwa sudah jelas tidak memakai nama palsu baik dengan akal atau
tipu muslihat karena Anak Korban sudah mengenal sendiri Terdakwa dan
ah

lik
Terdakwa tidak memberikan bujukan dalam bentuk apapun melainkan
semuanya itu dilakukan atas kemauan dan rasa saling mencintai;
- Bahwa, setelah kejadian video persetubuhan antara Terdakwa dan Anak
am

ub
Korban, Keluarga Terdakwa berinisiatif untuk bertemu keluarga Anak
Korban membicarakan dengan musyawarah mencari jalan terbaik untuk
ep
masa depan Terdakwa dan Anak Korban dengan membuat kesepakatan
k

bersama;
ah

Dalam nota pembelaannya penasehat hukum Terdakwa menyertakan alat


R

si
bukti surat sebanyak 10, yaitu :
- Surat permohonan untuk tidak dilakukan penahanan (yang diberi tanda

ne
ng

bukti T.1);
- Surat Kesepakatan antara orangtua Terdakwa dan orangtua anak korban

do
gu

Arviana Listyanti tertanggal 27 Juni 2019 (yang diberi tanda bukti T.2);
- Kalender Akademik tahun 2018 – 2019 (yang diberi tanda bukti T.3);
In
- Surat perjanjian pertanggungjawaban antara orangtua Terdakwa dan
A

orangtua Anak Korban tertanggal 9 November 2018 (yang diberi tanda


bukti T.4);
ah

lik

- Kwitansi tertanggal 18 November 2018 penyerahan uang sebesar Rp.


16.000.000,- (enam belas juta rupiah) yang diserahkan kepada orangtua
m

ub

Anak Korban; (yang diberi tanda bukti T.5);


- Kwitansi tertanggal 18 November 2018 penyerahan uang sebesar Rp.
ka

16.000.000,- (enam belas juta rupiah) yang diserahkan kepada orangtua


ep

Anak Korban; (yang diberi tanda bukti T.6);


ah

- Surat kesepakatan damai dan tidak akan menuntut secara hukum yang
R

ditanda tangani orangtua Terdakwa dan orangtua Anak Korban tertanggal


es

21 November 2018 (yang diberi tanda bukti T.7);


M

ng

on
gu

Halaman 3 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Kutipan akta nikah No.0624/065/VII/2019 yang dikeluarkan oleh KUA

si
Kecamatan Karawang Barat tertanggal 9 Juli 2019. Perkawinan antara
terdakwa Muhammad Hanifah Maulana Malik Faznur alias Malik Bin Asep

ne
ng
Gunawan dan anak korban Arviana Listyanti yang dilaksanakan pada hari
Selasa tanggal 9 Juli 2019 (yang diberi tanda bukti T.8);
- Foto pernikahan terdakwa Muhammad Hanifah Maulana Malik Faznur

do
gu alias Malik Bin Asep Gunawan dan anak korban Arviana Listyanti yang
dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Karawang (yang

In
A
diberi tanda bukti T.9);
- Foto pernikahan terdakwa Muhammad Hanifah Maulana Malik Faznur
ah

lik
alias Malik Bin Asep Gunawan dan anak korban Arviana Listyanti yang
dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Karawang (yang
diberi tanda bukti T.10);
am

ub
Berdasarkan uraian alasan pada pembelaan tersebut diatas, Penasehat
Hukum Terdakwa mohon kepada Majelis Hakim pemeriksa perkara ini
ep
berkenan untuk memberikan putusan yang amarnya adalah sebagai berikut:
k

1. Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan Jaksa Penuntut Umum;


ah

2. Apabila hal terburuk harus diterima oleh Terdakwa, mohon kiranya untuk
R

si
tetap memberikan kesempatan kepada Terdakwa menjalankan tugas
sebagai Mahasiswa untuk menyelesaikan Ujian Akhir Semester dan

ne
ng

Menyusun Tugas Akhir dengan dengan tidak menjatuhkan pidan a


penjara kepada Terdakwa;

do
gu

Dan Atau :
Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon keringanan hukuman;
In
Setelah mendengar Pembelaan/Pledoi dari Penasehat Hukum
A

Terdakwa, Penuntut Umum menyatakan tetap pada tuntutannya;


Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh
ah

lik

Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:


DAKWAAN
m

ub

PERTAMA :
Bahwa Terdakwa MUHAMMAD HANIFAH MAULANA MALIK
ka

FAZNUR Alis MALIK Bin ASEP GUNAWAN pada hari Kamis tanggal 12 Juli
ep

2018 sekitar pukul 13.00 WIB atau pada suatu hari di bulan Juli 2018 atau
ah

setidak-tidaknya pada suatu waktu di tahun 2018, di dalam salah satu kamar
R

di FRONT ONE BOUTIQUE HOTEL KARAWANG di Ruko Dharmawangsa


es

Grand Taruma A7-8 Jalan Interchange Akses Tol Karawang Barat


M

ng

Sukamakmur Telukjambe Timur Kabupaten Karawang atau setidak-tidaknya


on
gu

Halaman 4 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum

si
Pengadilan Negeri Karawang, yang dengan sengaja melakukan tipu
muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk Anak melakukan

ne
ng
persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, perbuatan Terdakwa
lakukan dengan cara sebagai berikut :
Bermula disaat Terdakwa menjalin hubu ngan pacaran dengan Anak

do
gu Korban ARVIANA LISTYANTI BINTI ARIEF DHARMAWAN S.E sejak tanggal
11 Januari 2018. Kemudian pada hari Kamis tanggal 12 Juli 2018 sekitar

In
A
pukul 10.00 WIB, Terdakwa menjemput Anak Korban ARVIANA di rumahnya
yang beralamat di Jalan Pan grango Nomor 37A Rt. 001 Rw. 012 Desa
ah

lik
Karangpawitan Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang lalu
berpamitan kepada ibu dari Anak Korban ARVIANA yaitu Saksi DALIS
ISMAYANTI Binti H. WASTAM untuk mengajak jalan -jalan Anak Korban
am

ub
ARVIANA. Setelah itu Terdakwa berangkat dan mengajak Anak Korban
ARVIANA chek in di hotel FRONT ONE BOUTIQUE HOTEL KARAWANG
ep
dengan alasan ingin beristirahat. Sesampainya di hotel tersebut sekitar
k

pukul 13.00 WIB, Terdakwa langsung memesan salah satu kamar dan
ah

mengajak Anak Korban ARVIANA masuk ke dalam kamar yang sudah


R

si
dipesan. Selanjutnya di dalam kamar, Terdakwa dan Anak Korban ARVIANA
tiduran bersama di atas kasur sambil menonton televisi, lalu Terdakwa

ne
ng

menciumi bibir Anak Korban ARVIANA sambil meraba-raba tubuh Anak


Korban ARVIANA. Kemudian Terdakwa dan Anak Korban ARVIANA

do
gu

membuka pakaiannya masing-masing sampai telanjang, lalu Terdakwa


memasukkan penisnya yang sudah dalam keadaan tegang ke dalam vagina
In
Anak Korban ARVIANA sampai Anak Korban ARVIANA merasa kesakitan
A

dan vagina Anak Korban ARVIANA sempat mengeluarkan darah.


Selanjutnya Terdakwa memasang Tripod / tiang penyangga kamera dan
ah

lik

menyalakan kameranya dengan maksud untuk merekam adegan pada saat


Terdakwa menyetubuhi Anak Korban ARVIANA. Setelah itu Terdakwa
m

ub

kembali lagi ke tempat tidur dan kembali menyetubuhi Anak Korban


ARVIANA dengan memasukkan penisnya yang sudah dalam keadaan
ka

tegang ke dalam vagina Anak Korban ARVIANA dan memaju mundurkan


ep

penisnya selama kurang lebih 1,5 (satu setengah) menit. Selanjutnya Anak
ah

Korban ARVIANA mengganti posisinya dengan menungging membelakangi


R

Terdakwa lalu Terdakwa melanjutkan memasukkan penisnya kembali ke


es

dalam vagina Anak Korban ARVIANA. Tak lama kemudian Terdakwa dan
M

ng

Anak Korban ARVIANA berpindah tempat untuk bersetubuh di dalam kamar


on
gu

Halaman 5 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mandi, dengan posisi Anak Korban ARVIANA berdiri membelakangi

si
Terdakwa sambil sedikit membungkuk sembari memegang tembok kamar
mandi lalu Terdakwa kembali memasukkan penisnya ke dalam vagina Anak

ne
ng
Korban ARVIANA dan memaju mundurkan penisnya selama kurang lebih 2
(dua) menit. Selanjutnya Terdakwa dan Anak Korban ARVIANA berpindah
tempat lagi untuk bersetubuh di kasur, dengan posisi Anak Korban ARVIANA

do
gu tidur terlentang lalu Terdakwa kembali memasukkan penisnya ke dalam
vagina Anak Korban ARVIANA dan memaju mundurkan penisnya selama

In
A
kurang lebih 1,5 (satu setengah) menit sampai penis Terdakwa
mengeluarkan cairan sperma di dalam vagina Anak Korban ARVIANA.
ah

lik
Kemudian Terdakwa ke kamar mandi untuk membersihkan penisnya, begitu
juga Anak Korban ARVIANA ke kamar man di untuk membersihkan
vaginanya. Setelah itu Terdakwa dan Anak Korban ARVIANA menggunakan
am

ub
pakaiannya masing-masing, lalu sekitar pukul 16.00 WIB Terdakwa dan
Anak Korban ARVIANA chek out dari FRONT ONE BOUTIQUE HOTEL
ep
KARAWANG.
k

Bahwa pada saat Terdakwa bersetubuh dengan Anak Korban


ah

ARVIANA, Terdakwa menyadari dan mengetahui bahwa usia dari Anak


R

si
Korban ARVIANA masih dibawah umur yaitu masih berusia 17 tahun. Dan
Terdakwa juga mengakui sebelumnya pernah membujuk Anak Korban

ne
ng

ARVIANA bahwa akan bertanggung jawab menikahi Anak Korban ARVIANA,


sehingga Anak Korban ARVIANA mau berhubungan badan dengan

do
gu

Terdakwa. Kemudian akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut, Anak Korban


ARVIANA merasa sangat terpukul, malu, dan menyesal karena video
In
adegan persetubuhan antara Terdakwa dengan Anak Korban ARVIANA
A

yang direkam oleh Terdakwa sudah tersebar luas di media sosial.


Berdasarkan Visum Et Repertum Nomor : 42/VS-HS/XI/2018 tanggal
ah

lik

15 November 2018 yang dikeluarkan oleh RSUD Karawang dan


ditandatangani oleh Dr. Hafifulsyah, Sp.F, hasil pemeriksaan terhadap Anak
m

ub

Korban ARVIANA diperoleh kesimpulan yang pada pokoknya : pada selaput


dara ditemukan robekan lama sampai dasar sesuai arah jarum jam pada
ka

pukul tiga koma enam koma sembilan dan sepuluh akibat penetrasi benda
ep

tumpul ke dalam liang sengggama (terlampir di dalam Berkas Perkara).


ah

Perbuatan Terdakwa tersebut merupakan tindak pidana


R

sebagaimana diatur dan diancam dengan hukuman berdasarkan Pasal 81


es

Ayat (2) UURI No. 17 Tahun 2016 tentang Penetapan PERPPU No. 1 Tahun
M

ng

on
gu

Halaman 6 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2016 tentang perubahan kedua atas UURI No. 23 Tahun 2002 tentang

si
Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang.
ATAU KEDUA :

ne
ng
Bahwa Terdakwa MUHAMMAD HANIFAH MAULANA MALIK
FAZNUR Alis MALIK Bin ASEP GUNAWAN pada hari Kamis tanggal 12 Juli
2018 sekitar pukul 13.00 WIB atau pada suatu hari di bulan Juli 2018 atau

do
gu setidak-tidaknya pada suatu waktu di tahun 2018, di dalam salah satu kamar
di FRONT ONE BOUTIQUE HOTEL KARAWANG di Ruko Dharmawangsa

In
A
Grand Taruma A7-8 Jalan Interchange Akses Tol Karawang Barat
Sukamakmur Telukjambe Timur Kabupaten Karawang atau setidak-tidaknya
ah

lik
pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Karawang, melakukan kekerasan atau ancaman
kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian
am

ub
kebohongan, atau membujuk Anak untuk melakukan atau membiarkan
dilakukan perbuatan cabul, perbuatan Terdakwa lakukan dengan cara
ep
sebagai berikut :
k

Bermula disaat Terdakwa menjalin hubungan pacaran dengan Anak


ah

Korban ARVIANA LISTYANTI BINTI ARIEF DHARMAWAN S.E sejak tanggal


R

si
11 Januari 2018. Kemudian pada hari Kamis tanggal 12 Juli 2018 sekitar
pukul 10.00 WIB, Terdakwa menjemput Anak Korban ARVIANA di rumahnya

ne
ng

yang beralamat di Jalan Pangrango Nomor 37A Rt. 001 Rw. 012 Desa
Karangpawitan Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang lalu

do
gu

berpamitan kepada ibu dari Anak Korban ARVIANA yaitu Saksi DALIS
ISMAYANTI Binti H. WASTAM untuk mengajak jalan -jalan Anak Korban
In
ARVIANA. Setelah itu Terdakwa berangkat dan mengajak Anak Korban
A

ARVIANA chek in di hotel FRONT ONE BOUTIQUE HOTEL KARAWANG


dengan alasan ingin beristirahat. Sesampainya di hotel tersebut sekitar
ah

lik

pukul 13.00 WIB, Terdakwa langsung memesan salah satu kamar dan
mengajak Anak Korban ARVIANA masuk ke dalam kamar yang sudah
m

ub

dipesan. Selanjutnya di dalam kamar, Terdakwa dan Anak Korban ARVIANA


tiduran bersama di atas kasur sambil menonton televisi, lalu Terdakwa
ka

menciumi bibir Anak Korban ARVIANA sambil meraba-raba tubuh Anak


ep

Korban ARVIANA. Kemudian Terdakwa dan Anak Korban ARVIANA


ah

membuka pakaiannya masing-masing sampai telanjang, lalu Terdakwa


R

memasukkan penisnya yang sudah dalam keadaan tegang ke dalam vagina


es

Anak Korban ARVIANA sampai Anak Korban ARVIANA merasa kesakitan


M

ng

dan vagina Anak Korban ARVIANA sempat mengeluarkan darah.


on
gu

Halaman 7 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selanjutnya Terdakwa memasang Tripod / tiang penyangga kamera dan

si
menyalakan kameranya dengan maksud untuk merekam adegan pada saat
Terdakwa menyetubuhi Anak Korban ARVIANA. Setelah itu Terdakwa

ne
ng
kembali lagi ke tempat tidur dan kembali menyetubuhi Anak Korban
ARVIANA dengan memasukkan penisnya yang sudah dalam keadaan
tegang ke dalam vagina Anak Korban ARVIANA dan memaju mundurkan

do
gu penisnya selama kurang lebih 1,5 (satu setengah) menit. Selanjutnya Anak
Korban ARVIANA mengganti posisinya dengan menungging membelakangi

In
A
Terdakwa lalu Terdakwa melanjutkan memasukkan penisnya kembali ke
dalam vagina Anak Korban ARVIANA. Tak lama kemudian Terdakwa dan
ah

lik
Anak Korban ARVIANA berpindah tempat untuk bersetubuh di dalam kamar
mandi, dengan posisi Anak Korban ARVIANA berdiri membelakangi
Terdakwa sambil sedikit membungkuk sembari memegang tembok kamar
am

ub
mandi lalu Terdakwa kembali memasukkan penisnya ke dalam vagina Anak
Korban ARVIANA dan memaju mundurkan penisnya selama kurang lebih 2
ep
(dua) menit. Selanjutnya Terdakwa dan Anak Korban ARVIANA berpindah
k

tempat lagi untuk bersetubuh di kasur, dengan posisi Anak Korban ARVIANA
ah

tidur terlentang lalu Terdakwa kembali memasukkan penisnya ke dalam


R

si
vagina Anak Korban ARVIANA dan memaju mundurkan penisnya selama
kurang lebih 1,5 (satu setengah) menit sampai penis Terdakwa

ne
ng

mengeluarkan cairan sperma di dalam vagina Anak Korban ARVIANA.


Kemudian Terdakwa ke kamar mandi untuk membersihkan penisnya, begitu

do
gu

juga Anak Korban ARVIANA ke kamar mandi untuk membersihkan


vaginanya. Setelah itu Terdakwa dan Anak Korban ARVIANA menggunakan
In
pakaiannya masing-masing, lalu sekitar pukul 16.00 WIB Terdakwa dan
A

Anak Korban ARVIANA chek out dari FRONT ONE BOUTIQUE HOTEL
KARAWANG.
ah

lik

Bahwa pada saat Terdakwa bersetubuh dengan Anak Korban


ARVIANA, Terdakwa menyadari dan mengetahui bahwa usia dari Anak
m

ub

Korban ARVIANA masih dibawah umur yaitu masih berusia 17 tahun. Dan
Terdakwa juga mengakui sebelumnya pernah membujuk Anak Korban
ka

ARVIANA bahwa akan bertanggung jawab menikahi Anak Korban ARVIANA,


ep

sehingga Anak Korban ARVIANA mau berhubungan badan dengan


ah

Terdakwa. Kemudian akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut, Anak Korban


R

ARVIANA merasa sangat terpukul, malu, dan menyesal karena video


es

adegan persetubuhan antara Terdakwa dengan Anak Korban ARVIANA


M

ng

yang direkam oleh Terdakwa sudah tersebar luas di media sosial.


on
gu

Halaman 8 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan Visum Et Repertum Nomor : 42/VS-HS/XI/2018 tanggal

si
15 November 2018 yang dikeluarkan oleh RSUD Karawang dan
ditandatangani oleh Dr. Hafifulsyah, Sp.F, hasil pemeriksaan terhadap Anak

ne
ng
Korban ARVIANA diperoleh kesimpulan yang pada pokoknya : pada selaput
dara ditemukan robekan lama sampai dasar sesuai arah jarum jam pada
pukul tiga koma enam koma sembilan dan sepuluh akibat penetrasi benda

do
gu tumpul ke dalam liang sengggama (terlampir di dalam Berkas Perkara).
Perbuatan Terdakwa tersebut meru pakan tindak pidana

In
A
sebagaimana diatur dan diancam dengan hukuman berdasarkan Pasal 82
Ayat (1) UURI No. 17 Tahun 2016 tentang Penetapan PERPPU No. 1 Tahun
ah

lik
2016 tentang perubahan kedua atas UURI No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang.
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut
am

ub
Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:
1. Dalis Ismayanti Binti H. Wastam, dibawah sumpah pada pokoknya
ep
menerangkan sebagai berikut:
k

- Bahwa saksi merupakan Ibu dari Anak Korban Arviana Listyanti;


ah

- Bahwa saksi pada tanggal 2 November 2018 mendapat informasi berupa


R

si
video persetubuhan Terdakwa Muhammad Hanifah Maulana Malik Faznur
Alias Malik Bin Asep Gunawan dengan Anak Korban;

ne
ng

- Bahwa saksi menerangkan Anak Korban lahir pada tanggal 21 April 2001
sehingga benar pada saat kejadian tersebut terjadi, usia Anak Korban

do
gu

masih 17 (tujuh belas) tahun;


- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa yang merupakan pacar Anak
In
Korban;
A

- Bahwa saksi menerangkan terdakwa datang ke rumah saksi dengan


menggunakan sepeda motor pukul 10.00 WIB sekitar bulan Agustus dan
ah

lik

meminta izin kepada saksi untuk mengajak Anak Korban jalan – jalan ke
Karawang Central Plaza (KCP);
m

ub

- Bahwa saksi tidak mengetahui Terdakwa membawa kamera;


- Bahwa saksi menerangkan handphone milik Anak Korban memang sering
ka

digunakan oleh teman-temannya;


ep

- Bahwa saksi menerangkan saat handphone Anak Korban dipinjam, Anak


ah

Korban diajak ke toilet oleh temannya yang bernama Sdri. Angel;


R

- Bahwa saksi menerangkan keluarga Terdakwa datang dan mengatakan


es

akan bertanggungjawab dan akan memindahkan sekolah Anak Korban;


M

ng

on
gu

Halaman 9 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi menerangkan setelah kejadian dan setelah Terdakwa di

si
proses hukum, barulah Terdakwa dan keluarganya beritikad untuk
membuat kesepakatan menikahkan Terdakwa dengan Anak Korban;

ne
ng
- Bahwa saksi menerangkan Terdakwa dan Anak Korban sudah melakukan
pernikahan dan surat-surat lengkap;
Terhadap keterangan Saksi di atas, Terdakwa tidak keberatan dan

do
gu membenarkannya.
2. Arviana Listyanti Binti Arief Dharmawan S.E. dibawah sumpah pada

In
A
pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Anak Korban mengenal Terdakwa dan memiliki hubungan pacaran
ah

lik
sejak Januari 2018;
- Bahwa Anak Korban dijemput oleh Terdakwa dengan menggunakan motor
dan Anak Korban melihat Terdakwa membawa tas dan kamera untuk
am

ub
berfoto dan mencari tempat yang bagus;
- Bahwa Anak Korban menerangkan sebelum kejadian memang Terdakwa
ep
sering membawa kamera karena memang suka foto-foto;
k

- Bahwa Anak Korban menerangkan pada saat kejadian, awalnya Anak


ah

Korban dan Terdakwa mau keluar rumah untuk nongkrong, kemudian


R

si
siang harinya sepakat untuk check in, bahkan saat dijemput antara Anak
Korban dan Terdakwa sudah sepakat utuk check in sejak 2 (dua) hari

ne
ng

sebelumnya;
- Bahwa Anak Korban menerangkan sebelum kejadian, anak korban dan

do
gu

terdakwa sudah pernah check in sebanyak 3 (tiga) kali dan sudah ada
yang di videokan;
In
- Bahwa Anak Korban menerangkan kejadian tersebut terjadi pada siang
A

hari;
- Bahwa Anak Korban dan Terdakwa check in di ONE FRONT BOUTIQUE
ah

lik

HOTEL di Grand Taruma, Karawang Barat;


- Bahwa Anak Korban menerangkan bahwa anak korban dan terdakwa
m

ub

sama-sama mau untuk melakukan persetubuhan tersebut;


- Bahwa Anak Korban menerangkan saat sesampainya di hotel yang
ka

dilakukan oleh anak korban dan terdakwa adalah bersantai dahulu yaitu
ep

rebahan dan menonton televisi, kemudian tubuh anak korban diraba-raba


ah

oleh terdakwa, selanjutnya anak korban dan terdakwa membuka


R

pakaiannya masing-masing dan melakukan persetubuhan yang mana


es

posisi anak korban awalnya dibawah sekitar 2 (dua) menit lalu anak
M

ng

korban membelakangi terdakwa setelah itu anak korban dan terdakwa ke


on
gu

Halaman 10 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
toilet dan melakukan persetubuhan kembali dengan posisi berdiri dan

si
bersandar di kaca;
- Bahwa Anak Korban menerangkan pada saat sudah masuk kamera di

ne
ng
pasang dan saat di toilet kamera juga dipasang;
- Bahwa Anak Korban menerangkan bahwa anak korban mengetahui
bahwa terdakwa tahu pada saat kejadian tersebut usia anak korban masih

do
gu di bawah umur;
- Bahwa Anak Korban menerangkan durasi perbuatan tersebut dari awal

In
A
hingga akhir berkisar 5 (lima) menit;
- Bahwa Anak Korban menerangkan setelah dari toilet kemudian anak
ah

lik
korban dan terdakwa ke Kasur dan anak korban berposisi di bawah lagi
sampai ejakulasi dan dikeluarkan di luar;
- Bahwa Anak Korban menerangkan maksud dan tujuan video dibuat
am

ub
adalah untuk pribadi dan yang menyimpan video tersebut adalah
Terdakwa;
ep
- Bahwa Anak Korban menerangkan pada saat check in yang terakhir, Anak
k

Korban yang meminta untuk di videokan;


ah

- Bahwa Anak Korban menerangkan setelah dari hotel kemudian anak


R

si
korban dan terdakwa langsung kembali pulang;
- Bahwa Anak Korban menerangkan setelah kejadian terdakwa ada berkata

ne
ng

pada anak korban untuk mau bertanggung jawab;


- Bahwa Anak Korban menerangkan sebelum melakukan hal tersebut

do
gu

sudah ada pembicaraan serius antara anak korban dan terdakwa;


- Bahwa Anak Korban menerangkan awal mulanya video tersebar pada
In
saat itu anak korban sedang duduk di kelas kemudian ada teman anak
A

korban yang bernama Sdri. Angela dan Sdri. Tiara. Sdri. Angela mengajak
anak korban ke toilet sedangkan Sdri. Tiara meminjam handphone milik
ah

lik

anak korban;
- Bahwa Anak Korban menerangkan sudah melaksanakan pernikahan
m

ub

dengan Terdakwa di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Karawang;


Terhadap keterangan Saksi di atas, Terdakwa tidak keberatan dan
ka

membenarkannya.
ep

3. Asep Hidayat, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai


ah

berikut:
R

- Bahwa saksi menerangkan, saksi tidak mengenal Terdakwa dan Anak


es

Korban;
M

ng

on
gu

Halaman 11 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi mengetahui telah terjadi persetubuhan antara Terdakwa

si
dengan Anak Korban awalnya melalui social media facebook yang pada
saat itu ada tautan video terdakwa menyetubuhi Anak Korban;

ne
ng
- Bahwa saksi tidak mengetahui kapan terjadinya persetubuhan tersebut,
saksi hanya mengetahui video dari tautan facebook;
- Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang telah memvideokan dan saksi

do
gu tidak mengetahui menggunakan alat apa untuk direkam video;
- Bahwa saksi menerangkan video yang tersebar di facebook ada lebih dari

In
A
1 (satu) video yang masing-masing berdurasi ± 4 (empat) menit;
- Bahwa saksi melihat 1 video yang berada di kamar hotel;
ah

lik
- Bahwa saksi setelah mengetahui dan melihat video tersebut, langsung
melaporkan perihal hal tersebut.
Terhadap keterangan saksi di atas, Terdakwa menyatakan keberatan dan
am

ub
memberikan pendapat bahwa video hanya 1 (satu) berdurasi ± 4 menit,
namun dikirim menjadi 2 bagian;
ep
k

4. Yuni Kameliani Als Yuni Binti Kamaludin yang dibacakan di persidangan


ah

pada pokoknya sebagai berikut:


R

si
- Bahwa Anak Saksi menerangkan tidak kenal dengan Terdakwa, namun
saksi tahu bahwa terdakwa adalah pacar dari anak korban Arviana

ne
ng

Listyanti yang merupakan teman seangkatan Anak Saksi di sekolah


SMAN 4 Karawang;

do
gu

- Bahwa Anak Saksi menerangkan kenal dengan Anak Korban sejak awal
kelas XII tahun 2018 tetapi tidak tahu sejak kapan berpacaran dengan
In
Terdakwa;
A

- Bahwa Anak Saksi menerangkan pada tahun 2017 Anak Korban pernah
memesan foto polaroid kepada Anak Saksi dan di dalam foto yang telah
ah

lik

dicuci terdapat foto Anak Korban sedang berdua dengan Terdakwa,


kemudian kelas XI bulan lupa tahun 2017 Terdakwa pernah menjemput
m

ub

Anak Korban di depan sekolah SMAN 4 Karawang dan pada hari Senin
tanggal lupa bulan lupa tahun 2018 Anak Korban pernah meminta diantar
ka

untuk menemui dan memberikan barang sejenis kamera, namun Anak


ep

Saksi tidak tahu jenis kamera apa yang diberikan, Anak Saksi menunggu
ah

didepan gerbang sekolah SMAN 4 Karawang dan Anak Korban


R

menghampiri Terdakwa di halte SMAN 4 Karawang;


es
M

ng

on
gu

Halaman 12 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Anak Saksi menerangkan tidak mengetahui bagaimana cara

si
Terdakwa melakukan persetubuhan atau perbuatan cabul terhadap Anak
Korban;

ne
ng
- Bahwa Anak Saksi menerangkan tidak mengetahui berapa kali Terdakwa
melakukan persetubuhan atau perbuatan cabul terhadap Anak korban
namun pada saat bulan Oktober 2018 Anak Saksi melihat video

do
gu persetubuhan Terdakwa dengan Anak Korban 1 (satu) kali telah viral di
social media, dan kemudian Anak Saksi langsung menanyakan kejadian

In
A
itu kepada salah satu anak sekolah namun Anak Saksi tidak
mengenalnya, kemudian kepada Anak Korban, udah viral ya?’ kemudian
ah

Anak Korban langsung menjawab “iya yun, aku pusing mikiran nya;

lik
- Bahwa Anak Saksi menerangkan tidak mengetahui pada saat Terdakwa
melakukan persetubuhan atau cabul terhadap Anak Korban divideo kan
am

ub
oleh Terdakwa;
- Bahwa Anak Saksi menerangkan tidak pernah lagi berkomunikasi dengan
ep
Anak Korban;
k

Atas keterangan Saksi yang dibacakan oleh Penuntut Umum di depan


ah

persidangan tersebut diatas, Terdakwa tidak keberatan dan


R

si
membenarkannya.
5. Linda Puji Lestari Als Linda Binti Giatno, yang dibacakan di persidangan

ne
ng

pada pokoknya sebagai berikut:


- Bahwa saksi menerangkan saksi bekerja sebagai receptionist hotel front

do
gu

one boutique Karawang di ru ko dharmawangsa Grand trauma A7 8, Jl.


Interchange Tol Karawang barat telukjambe kab. Karawang sejak bulan
In
Mei tahun 2018;
A

- Bahwa saksi menerangkan tugas dan tanggung jawab saksi selaku


receptionist front one boutique Karawang yaitu melayani tamu yang akan
ah

lik

melakukan check in dan check out dan Manage online travel agen;
- Bahwa saksi menerangkan bahwa dengan Terdakwa dan Anak Korban
m

ub

tidak mengenal keduanya;


- Bahwa saksi menerangkan pada tanggal 01 Juli 2018 saksi tidak tahu
ka

pasti ada tamu yang datang ke hotel front ine boutique namun sistem
ep

computer hotel terdapat tamu yang bernama terdakwa sdr. MUHAMMAD


ah

HANIFAH MAULANA MALIK FAZNUR Alias MALIK Bin ASEP GUNAWAN


R

melakukan check in;


es

- Bahwa saksi menerangkan di system computer hotel tidak mencantu mkan


M

ng

nomor kamar hotel karena langsung menggunakan kunci kamar otomatis;


on
gu

Halaman 13 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi menerangkan tidak ingat Terdakwa datang bersama siapa

si
pada tanggal 01 Juli 2018;
- Bahwa saksi menerangkan tidak ingat jam check in dan check out di hotel

ne
ng
karena tidak mencantumkan di system computer hotel.
Atas keterangan Saksi yang dibacakan oleh Penuntut Umum di depan
persidangan tersebut diatas, Terdakwa tidak keberatan dan

do
gu membenarkannya.
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan

In
A
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa pada saat kejadian sudah menjalin hubungan pacaran
ah

lik
dengan anak korban ARVIANA LISTYANTI;
- Bahwa Terdakwa menjalin hubungan pacaran dengan Anak Korban sejak
tanggal 11 Januari 2018;
am

ub
- Bahwa Terdakwa menerangkan kejadian dalam perkara ini terjadi pada
tanggal 04 Juli tahun 2018;
ep
- Bahwa Terdakwa menerangkan kejadian tersebut berawal saat Terdakwa
k

menjemput Anak Korban di rumahnya, dan saat berada di rumah Anak


ah

Korban, Terdakwa meminta izin kepada ibu Anak Korban untuk jalan-jalan
R

si
ke daerah Galuh Mas dan Grand Taruma;
- Bahwa Terdakwa menerangkan Terdakwa dan Anak Korban jalan-jalan ke

ne
ng

daerah Galuh Mas dan Grand Taruma sebentar sambil ngobrol dan
ngemil, dan saat mengobrol dan bersantai di daerah Grand Taruma

do
gu

tersebut kemudian Anak Korban memberikan kode untuk melakukan apa


yang di bahas saat chattingan kemudian Terdakwa menuruti permintaan
In
Anak Korban;
A

- Bahwa Terdakwa menjemput Anak Korban di rumah Anak dengan


menggunakan sepeda motor;
ah

lik

- Bahwa Terdakwa menjemput Anak Korban dengan membawa kamera


karena setiap Terdakwa keluar memang membawa kamera dan pada saat
m

ub

mau jalan dengan Anak Korban juga membawa kamera karena Anak
Korban suka foto-foto dan Terdakwa menyukai fotografi;
ka

- Bahwa setelah jalan-jalan kemudian Terdakwa dan Anak Korban check in


ep

di FRONT ONE BOUTIQUE HOTEL, sebelumnya ke hotel BRITZ tetapi


ah

tidak jadi;
R

- Bahwa Terdakwa menerangkan inisiatif untuk ke hotel BRITZ adalah


es

inisiatif Anak Korban karena hotelnya bagus;


M

ng

on
gu

Halaman 14 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Terdakwa menuruti Anak Korban untuk ke hotel BRITZ namun

si
saat disana takut ada yang dikenal sehingga Terdakwa mengatakan
kepada Anak Korban jangan disini kemudian Anak Korban bilang “disana

ne
ng
aja ada hotel”, kemudian Terdakwa dan Anak Korban ke hotel FRONT
ONE BOUTIQUE HOTEL dan check in;
- Bahwa Terdakwa menerangkan saat sesampainya di hotel tersebut yang

do
gu ke receptionist adalah Terdakwa dan Anak Korban, dan membayar kamar
tersebut adalah Terdakwa dengan uang Terdakwa dengan harga sekitar

In
A
Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah);
- Bahwa Terdakwa menerangkan setelah itu receptionist memberikan 1
ah

lik
(satu) kunci dan diambil oleh Anak Korban, kemudian Terdakwa bilang
“sini aku aja yang buka”, kemudian setelah sampai di kamar Anak Korban
memancing untuk mengajak bercumbu, yang awalnya Anak Korban
am

ub
memeluk Terdakwa dari samping dan mencium pipi Terdakwa lalu
Terdakwa juga memeluk dari samping kemudian Anak Korban
ep
menyosorkan wajahnya/bibirnya kepada Terdakwa lalu Terdakwa juga
k

menyosorkan wajahnya ke Anak Korban;


ah

- Bahwa Terdakwa membenarkan sebelumnya sudah pernah diperiksa di


R

si
Kepolisian dan sudah pernah diperiksa di Kejaksaan;
- Bahwa Terdakwa menyatakan sebenarnya yang pada berita acara

ne
ng

pemeriksaan yaitu pada poin 13 yang menyatakan pada intinya Terdakwa


yang mengajak Anak Korban jalan-jalan ke Grand Taruma kemudian

do
gu

Terdakwa yang mengajak Anak Korban ke hotel tidak benar, Terdakwa


memaraf serta mengiyakan keterangan tersebut karena pada saat
In
pemeriksaan Terdakwa lelah dan shock, sehingga Terdakwa mengatakan
A

pada kenyataannya Anak Korban pada saat itu tidak langsung Terdakwa
ajak;
ah

lik

- Bahwa Terdakwa menerangkan pada berita acara pemeriksaan,


keterangan Terdakwa tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya;
m

ub

- Bahwa Terdakwa menerangkan saat bercumbu diawali dengan berciuman


kemudian Terdakwa meraba tubuh Anak Korban pada saat Anak Korban
ka

masih dalam keadaan berpakaian, kemudian Anak Korban menggoda


ep

untuk melakukan persetubuhan, Terdakwa mengerti maksud Anak


ah

Korban;
R

- Bahwa Terdakwa menerangkan saat persetubuhan Terdakwa dan Anak


es

Korban membuka pakaian masing-masing setelah itu kembali ke tempat


M

ng

tidur tetapi tidak langsung melakukan persetubuhan karena awalnya


on
gu

Halaman 15 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa dan Anak Korban sudah bersepakat untuk direkam maka

si
kamera yang ada di tas Terdakwa, oleh Anak Korban dikeluarkan dan
mengatur tripod setelah itu Anak Korban memberikan kamera kepada

ne
ng
Terdakwa, Terdakwa memasang tripod, setelah itu Terdakwa dan Anak
Korban melakukan persetubuhan;
- Bahwa Terdakwa menerangkan saat memasang tripod tersebut belum

do
gu sempat melakukan persetubuhan, jadi tripod dipasang dan dinyalakan
terlebih dahulu baru dilakukan persetubuhan tersebut;

In
A
- Bahwa Terdakwa menerangkan setelah memasang tripod baru langsung
melakukan persetubuhan dengan posisi Anak Korban tidur dan Terdakwa
ah

lik
di atas Anak Korban kemudian dimasukkan kemaluan Terdakwa ke
kemaluan Anak Korban kurang lebih selama 1,5 (satu setengah menit)
setelah itu terlihat Anak Korban pegal/kurang nyaman setelah itu
am

ub
Terdakwa Tanya kepada Anak Korban “mau ganti gaya?”, dijawab
“yaudah iya”, setelah itu bertukar posisi Anak Korban membelakangi
ep
Terdakwa (pada saat itu masih di atas kasur), setelah itu kurang lebih 1,5
k

(satu setengah) menit, Anak Korban berbisik kepada Terdakwa “udah


ah

mau keluar belum, kalau mau keluar kita ke kamar mandi aja” setelah itu
R

si
pindah ke kamar mandi dan posisinya sama yaitu Anak Korban
membelakangi Terdakwa dengan berdiri (Anak Korban tangannya

ne
ng

memegang kaca) kurang lebih selama tidak sampai 3 (tiga) menit setelah
itu kembali ke tempat tidur persetubuhan lanjut lagi selama 1 (satu) menit

do
gu

setelah itu Terdakwa mengeluarkan cairan (sperma) di dalam kemaluan


Anak Korban. Setelah itu Anak Korban terlebih dahulu ke kamar mandi
In
sedangkan Terdakwa menunggu di tempat tidur, dan setelah dicuci
A

kembali ke tempat tidur;


- Bahwa Terdakwa menerangkan Terdakwa check in di FRONT ONE
ah

lik

BOUTIQUE HOTEL sekitar jam 1 dan ch eck out setelah ashar;


- Bahwa Terdakwa menerangkan selama berpacaran Terdakwa ada bilang
m

ub

serius kepada Anak Korban, Terdakwa tidak mau main-main, Terdakwa


ingin menjalani hubungan serius, dan mau menikah;
ka

- Bahwa Terdakwa menerangkan juga pernah bilang ingin serius dengan


ep

keluarga Anak Korban;


ah

- Bahwa Terdakwa mengetahui pada saat Terdakwa menjalin hubungan


R

pacaran dengan Anak Korban, usia Anak Korban adalah 17 (tujuh belas)
es

tahun;
M

ng

on
gu

Halaman 16 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada saat check in di FRONT ONE BOUTIQUE HOTEL, pada saat

si
bersetubuh, usia Anak Korban masih 17 (tujuh belas) tahun;
- Bahwa Terdakwa menerangkan Terdakwa dan Anak Korban sebelumnya

ne
ng
sudah pernah check in 2 (dua) kali, 3 (tiga) kali sama di FRONT ONE;
- Bahwa pada saat check in di FRONT ONE BOUTIQUE HOTEL bukan
check in yang pertama kali, karena sebelumnya sudah pernah 2 (dua) kali

do
gu check in;
- Bahwa Terdakwa menerangkan kenal dengan Anak Korban sekitar tahun

In
A
2017;
- Bahwa Terdakwa menerangkan Terdakwa kenal dengan Anak Korban
ah

lik
sekitar 3 - 4 bulan baru berpacaran dengan anak korban;
- Bahwa jarak dari berpacaran sampai dengan melakukan persetubuhan
sekitar 4 (empat) bulan;
am

ub
- Bahwa Terdakwa menanyakan kepada Anak Korban sudah pernah check
in dengan laki-laki lain atau tidak dan Anak Korban menjawab belum
ep
pernah;
k

- Bahwa Terdakwa menerangkan mengenai pemasangan kamera adalah


ah

kesepakatan Terdakwa dan Anak Korban berdua;


R

si
- Bahwa Terdakwa menerangkan check in pertama di D’Raya Guest House
yang kedua juga masih di D’Raya Guest House.

ne
ng

Menimbang, bahwa Terdakwa telah mengajukan Saksi yang


meringankan (a de charge) sebagai berikut:

do
gu

1. Tita Trisnawati, AM.,KEB dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan


sebagai berikut:
In
- Bahwa saksi mengetahui kalau Terdakwa berpacaran dengan Anak
A

Korban:
- Bahwa saksi menerangkan Terdakwa pernah mengajak Anak Korban ke
ah

lik

rumah saksi;
- Bahwa saksi tidak kenal dengan keluarga Anak Korban, hanya pernah
m

ub

bertemu;
- Bahwa saksi menerangkan sebelum kejadian sudah pernah bertemu
ka

dengan keluarga Anak Korban;


ep

- Bahwa saksi menerangkan sewaktu kejadian video persetubuhan antar


ah

Terdakwa dengan Anak Korban tersebar, saksi langsung bertemu dengan


R

Anak Korban dan bermusyawarah serta membuat kesepakatan;


es

- Bahwa saksi menerangkan kesepakatan yang dibuat antara saksi dan


M

ng

pihak Anak Korban adalah agar tidak saling menuntut antar keluarga,
on
gu

Halaman 17 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
damai, kesepakatan pernikahan, perjanjian pertanggungjawaban dan

si
perjanjian biaya perpindahan sekolah;
- Bahwa saksi menerangkan pihak saksi sampai sekarang masih membantu

ne
ng
biaya sekolah Anak Korban;
- Bahwa saksi menikahkan Terdakwa dan Anak Korban setelah kejadian
tersebut / setelah Terdakwa diproses hukum;

do
gu Terhadap keterangan Saksi di atas, Terdakwa tidak keberatan dan
membenarkannya.

In
A
2. Arief Dharmawan, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
ah

lik
- Bahwa saksi menerangkan kesepakatan yang telah disebutkan oleh saksi
TITA TRISNAWATI, AM., KEB (Ibu terdakwa) sudah dilaksanakan yaitu
meliputi pernikahan, biaya materil maupun persekolahan;
am

ub
- Bahwa saksi menerangkan sudah menikahkan Anak Korban dan
Terdakwa di Lembaga Permasyarakatan (pernikahannya resmi);
ep
- Bahwa saksi menerangkan sepanjan g Anak Korban berpacaran dengan
k

Terdakwa, tidak pernah ada itikad Terdakwa dan Anak Korban untuk
ah

menikah, setelah kejadian Terdakwa diproses hukum barulah ada itikad


R

si
untuk menikah.
Terhadap keterangan Saksi di atas, Terdakwa tidak keberatan dan

ne
ng

membenarkannya.
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan alat bukti surat

do
gu

sebagai berikut:
Visum Et Repertum nomor: 42 / VS-HS / XI / 2018 tanggal 15 November
In
2018 yang dikeluarkan oleh RSUD Karawang dan ditandatangani oleh Dr.
A

Hafifulsyah, Sp.F, hasil pemeriksaan terhadap Anak Korban Arviana


Listyanti Binti Arief Dharmawan, S.E., dengan hasil pemeriksaan:
ah

lik

“Pada selaput dara ditemukan robekan lama sampai dasar sesuai arah
jarum jam pada pukul tiga koma enam koma sembilan dan sepuluh akibat
m

ub

penetrasi benda tumpul ke dalam liang sengggama”.


Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti
ka

sebagai berikut:
ep

- 1 ( satu ) potong Baju Blouse berwarna Merah merk Connexion;


ah

- 1 ( satu ) potong Celana Jeans berwarna Biru merk Lois;


R

- 1 ( satu ) potong Celana dalam berwarna Merah Muda bergambar kucing;


es

dan
M

ng

- 1 ( satu ) potong Bra/BH warna cream.


on
gu

Halaman 18 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang

si
diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa menjalin hubungan pacaran dengan anak korban

ne
ng
Arviana Listyanti sejak tanggal 11 Januari 2018;
- Bahwa pada tanggal 12 Juli 2018,Terdakwa menjemput Anak Korban di
rumahnya yang beralamat di Jalan Pangrango Nomor 37 A, RT,001 RW

do
gu 012 Desa Karangpawitan kecamatan Karawang Barat Kabupaten
Karawang, lalu berpamitan kepada ibu Anak Korban yaitu Dalis Ismayanti

In
A
untuk mengajak Anak Korban jalan-jalan;
- Bahwa setelah Terdakwa berangkat dan mengajak Anak Korban jalan-
ah

lik
jalan, kemudian siang harinya sepakat untuk melaksanakan chek in di
salah satu kamar di One Front Boutique Hotel di Grand Taruma,
Karawang Barat yang sudah di sepakati pada hari sebelumnya;
am

ub
- Bahwa sesampainya di hotel tersebut yang ke receptionist adalah
Terdakwa dan membayar kamar tersebut adalah Terdakwa dengan uang
ep
Terdakwa dengan harga ± Rp 250.000,-(dua ratus lima puluh ribu rupiah);
k

- Bahwa setelah receptionist memberikan 1 (satu) kunci dan diambil oleh


ah

Anak Korban, kemudian Terdakwa bilang “sini aku aja yang buka
R

si
kamarnya”.;
- Bahwa, sesampainya di kamar hotel yang dilakukan oleh Terdakwa dan

ne
ng

Anak Korban adalah bersantai dahulu yaitu menonton televisi, kemudian


tubuh Anak Korban diraba—raba oleh Terdakwa, selanjutnya Anak

do
gu

Korban dan Terdakwa membuka pakaiannya masing-masing;


- Bahwa sebelum melakukan persetubuhan Terdakwa dan Anak Korban
In
sudah sepakat untuk direkam maka kamera yang ada di tas Terdakwa
A

dikeluarkan oleh Anak Korban, dan Terdakwa memasang Tripod dan


menyalakan terlebih dahulu baru dilakukan persetubuhan;
ah

lik

- Bahwa pada saat melakukan persetubuhan posisi awal Anak Korban


berada di bawah dan Terdakwa diatas Anak Korban kemudian
m

ub

dimasukkan kemaluan Terdakwa ke kemaluan Anak Korban ± 1.5 (satu


setengah) menit setelah itu terlihat Anak Korban kurang nyaman, setelah
ka

itu Terdakwa tanya kepada Anak Korban “mau ganti gaya?”, dijawab Anak
ep

Korban “ya udah iya”, setelah itu bertukar posisi Anak Korban
ah

membelakangi Terdakwa, setelah itu Anak Korban dan Terdakwa ke toilet


R

dan melakukan persetubuhan kembali dengan posisi berdiri dan


es

bersandar di kaca, setelah itu melakukan persetubuhan kembali ke tempat


M

ng

on
gu

Halaman 19 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidur sampai Terdakwa mengeluarkan cairan (sperma) di dalam kemaluan

si
Anak Korban;
- Bahwa Terdakwa mengetahui pada saat Terdakwa melakukan

ne
ng
persetubuhan dengan anak korban Arviana Listyanti, usia Anak Korban
masih 17 (tujuh belas) Tahun;
- Bahwa Terdakwa dan Anak Korban sebelumnya sudah pernah ch ek in

do
gu sebanyak 3 (tiga) kali dan sudah ada yang divideokan;
- Bahwa pada saat kejadian Anak Korban melihat Terdakwa membawa tas

In
A
dan kamera, karena Terdakwa sering membawa kamera karena suka foto
– foto;
ah

lik
- Bahwa setelah dari Hotel Terdakwa dan Anak Korban langsung kembali
pulang;
- Bahwa video tersebar pada saat Anak Korban sedang duduk di kelas
am

ub
kemudian ada teman Anak Korban yang meminjam handphone milik Anak
Korban;
ep
- Bahwa sebelum melakukan persetubuhan tersebut Terdakwa ada bilang
k

serius kepada anak korban Arviana Listyanti, Terdakwa tidak mau main -
ah

main, ingin menjalani hubungan serius;


R

si
- Bahwa setelah video persetubuhan tersebar Terdakwa ada berkata pada
anak korban untuk mau bertanggung jawab;

ne
ng

- Bahwa Keluarga Terdakwa dan keluarga Anak Korban membuat surat


kesepakatan dan pertanggungjawaban;

do
gu

- Bahwa Terdakwa dan Anak Korban sudah melakukan pernikahan dan


surat-surat lengkap;
In
- Bahwa Terdakwa mencabut keterangan pada BAP (Berita Acara
A

Pemeriksaan) poin 13 yang menyatakan pada intinya Terdakwa yang


mengajak Anak Korban jalan-jalan ke Grand Taruma kemudian ke Hotel
ah

lik

tidak benar. Alasan mencabut karena pada saat pemeriksaan Terdakwa


Lelah dan shock, sehingga Terdakwa mengatakan pada kenyataannya
m

ub

Anak Korban pada saat itu tidak langsung Terdakwa ajak;


Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
ka

mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas,


ep

Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan


ah

kepadanya;
R

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke depan persidangan oleh


es

Penuntut Umum dengan dakwaan yang disusun secara Alternatif, yaitu:


M

ng

on
gu

Halaman 20 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Pertama : Melanggar Pasal 81 ayat (2) UU RI No. 17 Tahun 2016 tentang

si
Penetapan PERPU No. 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU
RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-

ne
ng
Undang atau;
• Kedua : Melanggar Pasal 82 ayat (1) UU RI No. 17 Tahun 2016 tentang

do
Penetapan PERPU No. 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU
gu RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-
Undang;

In
A
Menimbang, oleh karena dakwaan berbentuk alternatif, sehingga
Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut diatas
ah

lik
memilih langsung dakwaan alternatif pertama sebagaimana diatur dalam
Pasal 81 ayat (2) UU RI No. 17 Tahun 2016 tentang Penetapan PERPU No.
1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU RI No. 23 Tahun 2002
am

ub
tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang, yang unsur -unsurnya
adalah sebagai berikut:
ep
1. Setiap Orang;
k

2. Dengan sengaja melakukan Tipu Musihat, Serangkaian Kebohongan,


ah

R
atau

si
Membujuk Anak;

ne
3. Melakukan Persetubuhan dengannya atau dengan orang lain;
ng

Menimbang, bahwa terhadap unsur – unsur tersebut Majelis Hakim


mempertimbangkan sebagai berikut:

do
gu

Ad. 1 Setiap Orang


Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Setiap orang” dalam
In
unsur ini adalah orang yang berkedudukan sebagai subyek hukum yang
A

akan mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam perkara ini, yaitu


seseorang yang identitasnya sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 155
ah

lik

ayat (1) Jo. Pasal 197 ayat (1) huruf b Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana, dan telah disebutkan / diuraikan oleh Penuntut Umum dalam surat
m

ub

dakwaannya, yaitu Muhammad Hanifah Maulana Malik Faznur Alias Malik


Bin Asep Gunawan;
ka

Menimbang, bahwa sebagaimana fakta di persidangan, Terdakwa


ep

adalah orang yang identitasnya sesuai dengan yang termuat dalam surat
ah

dakwaan Penuntut Umum sehingga in casu tidak terjadi error in persona;


R

Menimbang, bahwa berdasarkan pengamatan Majelis Hakim


es
M

Terdakwa menghadap ke persidangan dalam keadaan sehat serta tidak


ng

diketemukan adanya tanda-tanda kelainan jiwa dan tidak pula ditemukan


on
gu

Halaman 21 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adanya alasan pemaaf dan pembenar sehingga pada Terdakwa dapat

si
dimintakan pertanggungjawaban atas perbuatannya secara hukum, dengan
demikian menurut pandangan Majelis Hakim unsur setiap orang telah

ne
ng
terpenuhi secara sah dan meyakinkan menurut hukum;
Ad. 2 Dengan sengaja melakukan Tipu Muslihat, Serangkaian Kebohongan,
atau Membujuk Anak

do
gu Menimbang, bahwa unsur kedua dakwaan alternatif pertama pada
pokoknya memiliki beberapa sub unsur “dengan sengaja melakukan tipu

In
A
muslihat”, “serangkaian kebohongan”, atau “ membujuk anak”.
Menimbang, bahwa antara sub unsur “dengan sengaja melakukan
ah

tipu muslihat”, sub unsur “serangkaian kebohongan”, atau sub unsur“

lik
membujuk anak” bersifat alternatif, sehingga jika salah satu sub unsurnya
terpenuhi maka seluruh unsur ini dianggap telah terpenuhi;
am

ub
Menimbang, bahwa KUHP tidak memberikan suatu pengertian atau
definisi apa yang diartikan “dengan sengaja” untuk mengetahui kesengajaan
ep
dapat diambil dari M.V.T (Memorie Van Toelichting) yang mengartikan
k

kesengajaan bahwa dalam hal seseorang melakukan perbuatan dengan


ah

sengaja dapat ditentukan dari sikap batin si pelaku itu sendiri yang
R

si
menunjukkan tingkatan atau bentuk dari kesengajaan dimana kesengajaan
tersebut dapat dibedakan yaitu kesengajaan dengan maksud, kesengajaan

ne
ng

dengan kepastian, dan kesengajaan dengan kemungkinan;


Menimbang, bahwa dalam teori pidana tentang sengaja tidak lagi

do
gu

memberikan definisi secara gramatikal sebagaimana telah diuraikan di atas


akan tetapi telah berkembang sehingga sengaja dapat berupa:
In
1. Menghendaki;
A

2. Kesengajaan dengan kesadaran akan keniscayaan akibat;


3. Kesengajaan dengan kesadaran akan besarnya kemungkinan;
ah

lik

4. Kesengajaan bersyarat;
Menimbang, bahwa pengertian tipu muslihat di sini ialah tindakan -
m

ub

tindakan yang sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan kepercayaan


orang lain atau memberikan kesan pada orang yang digerakkan, seolah-olah
ka

keadaannya sesuai dengan kebenaran. Agar suatu perilaku itu dapat disebut
ep

sebagai suatu tipu muslihat, maka perilaku tersebut harus merupakan suatu
ah

perbuatan. Sedangkan rangkaian kata-kata bohong menurut yurisprudensi


R

Arrest Hoge Raad tanggal 8 Maret 1926, NJ 192 hlm. 368, W. 11502
es

sebagai berikut: “dapat dikatakan terdapat suatu susunan kata-kata bohong


M

ng

bilamana antara beberapa kebohongan itu terdapat hubungan sedemikian


on
gu

Halaman 22 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rupa, dan kebohongan yang satu dengan kebohongan yang lain itu

si
keadaannya adalah sedemikian rupa, sehingga semua kata-kata bohong itu
secara timbal-balik memberikan kesan seolah -olah apa yang dikatakan itu

ne
ng
sesuai dengan kebenaran, padahal keadaan yang sebenarnya adalah tidak
demikian”. Sedangkan membujuk diartikan sebagai suatu perbuatan yang
dapat mempengaruhi orang lain agar kehendak orang yang dipengaruhi

do
gu tersebut sama dengan kehendak yang membujuk. Membujuk dalam hal ini
dilakukan dengan mengiming-imingi, lebih tepat lagi jika berhubungan

In
A
dengan orang yang mudah dibujuk yaitu anak-anak yang lugu dan polos
sehingga mudah mempengaruhinya. (Adami Chazawi, 2005);
ah

lik
Menimbang, bahwa yang dimaksud Anak dalam hal ini sebagaimana
diatur dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan
am

ub
belas) tahun dan Anak Korban adalah seorang anak yang berusia 17 (tujuh
belas) tahun.
ep
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yuridis dipersidangan
k

sebagaimana keterangan yang disampaikan oleh Anak Saksi Yuni Kameliani


ah

Als Yuni Binti Kamaludin dan keterangan Terdakwa yang menerangkan


R

si
bahwa Terdakwa berkenalan dengan Anak Korban sejak tahun 2017 dan
Anak Korban Arviana pernah memesan foto polaroid kepada Anak Saksi

ne
ng

Yuni dan di dalam foto yang telah dicuci terdapat foto Anak Korban sedang
berdua dengan Terdakwa, kemudian Terdakwa pernah menjemput Anak

do
gu

Korban di depan sekolah SMAN 4 Karawang dan Anak Korban pernah


meminta diantar untuk menemui dan memberikan barang sejenis kamera
In
kepada Terdakwa.
A

Menimbang, bahwa dari fakta yurdis sebagaimana terurai di atas


majelis hakim menilai dan menyimpulkan bahwa antara Terdakwa dan Anak
ah

lik

Korban telah memiliki benih asmara dihatinya masing-masing dan memiliki


ketertarikan satu sama lainnya.
m

ub

Menimbang, bahwa Terdakwa menjalin hubungan pacaran dengan


anak korban Arviana Listyanti sejak tanggal 11 Januari 2018, majelis hakim
ka

menilai bahwa Terdakwa dengan cara menyatakan perasaan cinta dan Anak
ep

Korban menerima ungkapan cinta terdakwa selanjutnya Anak Korban


ah

bersedia menjadi pacar Terdakwa maka menimbulkan relasi kuasa antara


R

Terdakwa dan Anak Korban.


es

Menimbang, bahwa pada tanggal 12 Juli 2018,Terdakwa menjemput


M

ng

Anak Korban di rumahnya yang beralamat di Jalan Pangrango Nomor 37 A,


on
gu

Halaman 23 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
RT,001 RW 012 Desa Karangpawitan kecamatan Karawang Barat

si
Kabupaten Karawang, lalu berpamitan kepada ibu Anak Korban yaitu Dalis
Ismayanti untuk mengajak Anak Korban jalan-jalan, setelah Terdakwa

ne
ng
berangkat dan mengajak Anak Korban jalan -jalan, kemudian siang harinya
sepakat untuk melaksanakan chek in di salah satu kamar di One Front
Boutique Hotel di Grand Taruma, Karawang Barat yang sudah di sepakati

do
gu pada 2 hari sebelumnya. Sesampainya di hotel tersebut yang ke receptionist
adalah Terdakwa dan membayar kamar tersebut adalah Terdakwa dengan

In
A
uang Terdakwa dengan harga ± Rp 250.000,-(dua ratus lima puluh ribu
rupiah).
ah

lik
Setelah receptionist memberikan 1 (satu) kunci dan diambil oleh
Anak Korban, kemudian Terdakwa bilang “sini aku aja yang buka kamarnya”.
Sesampainya di kamar hotel yang dilakukan oleh Terdakwa dan Anak
am

ub
Korban adalah bersantai dahulu yaitu menonton televisi, kemudian tubuh
Anak Korban diraba - raba oleh Terdakwa, selanjutnya Anak Korban dan
ep
Terdakwa membuka pakaiannya masing-masing.
k

Menimbang, bahwa sebelum melakukan perbuatan check in tersebut


ah

Terdakwa menyatakan serius kepada anak korban Arviana Listyanti,


R

si
Terdakwa tidak mau main-main, ingin menjalani hubungan serius dan
setelah melakukan perbuatan tersebut Terdakwa mengatakan akan

ne
ng

bertanggungjawab;
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yuridis sebagaimana terurai

do
gu

diatas majelis hakim menilai bahwa bujuk dan rayu terdakwa kepada Anak
Korban diawali melalui tindakan Terdakwa yang menyatakan perasaan cinta
In
dan menjalin hubungan pacaran, Kemudian Anak Korban di buai oleh janji
A

manis dan janji asmara Terdakwa yang mengatakan kepada Anak Korban
bahwa Terdakwa tidak mau main-main dan ingin menjalin hubungan serius
ah

lik

sehingga Anak Korban terpiikat hatinya untuk melakukan hubungan suami


istri dengan diri Terdakwa dan janji manis Terdakwa tidak akan
m

ub

meninggalkan Anak Korban dan akan bertanggungjawab setelah melakukan


perbuatan tersebut menimbulkan relasi kuasa dan kondisi memaksa yang
ka

tidak mampu ditolak oleh korban .


ep

Menimbang, bahwa perkataan Terdakwa yang bilang serius, tidak


ah

mau main-main dan ingin menjalin hubungan serius dengan Anak Korban
R

dan setelah melakukan hubungan suami istri mengatakan akan


es

bertanggungjawab, kata – kata tersebut adalah kata-kata bujukan atau kata-


M

ng

kata rayuan yang membuat orang lain terbujuk melakukan sesuatu;


on
gu

Halaman 24 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta, pada saat melakuan

si
persetubuhan dengan Terdakwa, anak korban Arviana Listyanti masih
berumur 17 (tujuh belas) Tahun, hal ini diperkuat dengan Akta Kelahiran No.

ne
ng
4702/2001 yang dikeluarkan di Bekasi tanggal 11 Mei 2001 dan
ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang yang menyatakan bahwa anak
korban Arviana Listyanti lahir pada tanggal 21 April 2001;

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan -pertimbangan
tersebut Majelis Hakim berpendapat sub unsur “dengan sengaja membujuk

In
A
anak” telah terpenuhi;
Ad. 3 Melakukan Persetubuhan dengannya atau dengan orang lain
ah

lik
Menimbang, bahwa persetubuhan adalah suatu
hubungan/pertemuan antara kelamin laki-laki dan kelamin perempuan, dan
hal tersebut tidaklah cukup apabila hanya terjadi persinggungan di luar
am

ub
antara alat kelamin laki-laki dengan alat kelamin perempuan saja, akan
tetapi harus terjadi penyatuan antara kelamin alat kelamin pelaku dengan
ep
alat kelamin korban, dan terhadap hal tersebut tidak disyaratkan keharusan
k

adanya “ejaculation seminis”.


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi, Anak


R

si
Korban, Terdakwa serta dikaitkan dengan bukti surat dan barang bukti maka
di dapat fakta-fakta sebagai berikut:

ne
ng

Bahwa Terdakwa dengan Anak Korban pada tanggal sekiranya di


bulan Juli 2018 sekitar pukul 13.00 WIB, di salah satu kamar Front One

do
gu

Boutique Hotel telah melakukan persetubuhan, awalnya Terdakwa dan Anak


Korban bersantai dahulu dan menonton televisi,dan memasang kamera,
In
kemudian tubuh anak korban diraba-raba oleh Terdakwa, selanjutnya Anak
A

Korban dan Terdakwa membuka pakaiannya masing-masing dan melakukan


persetubuhan yang mana posisi Anak Korban awalnya dibawah sekitar 2
ah

lik

(dua) menit lalu Anak Korban membelakangi terdakwa setelah itu Anak
Korban dan Terdakwa ke Toilet dan melakukan persetubuhan kembali
m

ub

dengan posisi berdiri dan bersandar di kaca. Setelah dari toilet kemudian
Anak Korban dan Terdakwa kembali ke Kasur dan Anak Korban berposisi di
ka

bawah lagi sampai ejakulasi dan dikeluarkan di luar;


ep

Bahwa telah dilakukan Visum et Repertum No. 42 / VS-HS / XI /


ah

2018 tanggal 15 November 2018 yang dikeluarkan oleh RSUD Karawang


R

dan ditandatangani oleh Dr. Hafifulsyah, Sp.F, hasil pemeriksaan terhadap


es

Anak Korban Arviana Listyanti Binti Arief Dharmawan, S.E., dengan hasil
M

ng

pemeriksaan:
on
gu

Halaman 25 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Mulut alat kelamin (vulva) : tidak ada kelainan

R
• Selaput dara (hymne)

si
: robekan lama sampai dasar pada
pukul 3,6,9,10

ne
ng
• Liang senggama (vagina) : tidak ada kelainan
• Mulut Leher Rahim (cervik) : tidak ada kelainan

do
gu • Rahim (corpus uteri) : tidak ada kelainan
Bahwa berdasarkan hasil Visum et Repertum di atas disimpulkan
bahwa pada pemeriksaan korban anak perempuan berusia 17 (tuju h belas)

In
A
tahun ini, pada selaput dara ditemukan robekan lama sampai dasar sesuai
arah jarum jam pada pukul tiga koma enam koma Sembilan dan sepuluh
ah

lik
akibat penetrasi benda tumpul kedalam liang senggama.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan -pertimbangan
tersebut Majelis Hakim berpendapat unsur “melakukan Persetubuhan
am

ub
dengannya atau dengan orang lain” telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan -pertimbangan
ep
k

tersebut, ternyata perbuatan Terdakwa dalam perkara ini telah memenuhi


seluruh unsur-unsur dari Pasal 81 ayat (2) UU RI No. 17 Tahun 2016
ah

R
tentang Penetapan PERPU No. 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua

si
Atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-

ne
ng

Undang,maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan


menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam
dakwaan alternatif pertama;

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap pembelaan Penasehat Hukum


Terdakwa yang mengatakan Perbuatan Terdakwa belum cukup memenuhi
In
A

unsur, karena Terdakwa sudah jelas tidak memakai nama palsu baik dengan
akal atau tipu muslihat karena Anak Korban sudah mengenal sendiri
ah

Terdakwa dan Terdakwa tidak memberikan bujukan dalam bentuk apapun


lik

melainkan semuanya itu dilakukan atas kemauan dan rasa saling mencintai;
Menimbang, bahwa sebagaimana telah Majelis Hakim
m

ub

pertimbangkan di atas, perbuatan Terdakwa telah memenuhi rumusan unsur


tindak pidana, maka Majelis Hakim menyatakan Pembelaan Penasehat
ka

ep

Hukum tidak berdasar;


Menimbang, bahwa terkait setelah kejadian video persetubuhan
ah

antara Terdakwa dan Anak Korban, Keluarga Terdakwa berinisiatif untuk


R

bertemu keluarga Anak Korban membicarakan dengan musyawarah mencari


es
M

jalan terbaik untuk masa depan Terdakwa dan Anak Korban dengan
ng

on
gu

Halaman 26 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membuat kesepakatan Bersama dan menikahkan Terdakwa dengan Anak

si
Korban;
Menimbang, bahwa adapun terkait adanya perdamaian antara

ne
ng
Keluarga Terdakwa dan Keluarga Anak Korban dan telah dinikahkannya
Terdakwa dengan Anak Korban, hal itu dilakukan setelah terjadinya tindak
pidana dan itu pun tidak seketika dilakukan Terdakwa/ Keluarga Terdakwa

do
gu setelah ia melakukan persetubuhan tersebut, melainkan setelah video
persetubuhan itu tersebar dan setelah Terdakwa di proses hukum. Terhadap

In
A
hal tersebut Majelis Hakim akan mempertimbangkannya dalam
pertimbangan keadaan meringankan sebagaimana tersebut di bawah ini;
ah

lik
Menimbang, bahwa terkait pembelaan Penasehat Hukum yang
meminta agar kepada Terdakwa di bebaskan tidak beralasan, selain itu
permasalahan pidana bukan hanya menyangkut kepentingan Terdakwa dan
am

ub
korban, tetapi juga menyangkut kepentingan masyarakat umum, dimana
pemidanaan juga memiliki tujuan prevensi umum agar orang lain tidak
ep
melakukan perbuatan sebagaimana yang dilakukan oleh Terdakwa.
k

Perbuatan Terdakwa juga merusak kaidah kesusilaan di masyarakat;


ah

Menimbang, bahwa Terdakwa dapat mengikuti keseluruhan proses


R

si
persidangan dengan baik, dan Terdakwa dapat menjawab semua
pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan baik pula, serta selama

ne
ng

persidangan tidak ada hal yang menunjukkan bahwa Terdakwa dalam


keadaan Terganggu akal maupun kejiwaannya, sehingga Majelis Hakim

do
gu

berkesimpulan Terdakwa memiliki kemampuan bertanggungjawab;


Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa terbukti bersalah
In
melakukan tindak pidana, Terdakwa memiliki kemampuan
A

bertanggungjawab, dan dalam diri Terdakwa tidak terdapat alasan pemaaf


maupun alasan pembenar, maka terhadap Terdakwa tersebut haruslah
ah

lik

dijatuhi pidana yang adil sesuai dengan tujuan pemidanaan;


Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan
m

ub

dipersidangan berupa:
- 1 ( satu ) potong Baju Blouse berwarna Merah merk Connexion;
ka

- 1 ( satu ) potong Celana Jeans berwarna Biru merk Lois;


ep

- 1 ( satu ) potong Celana dalam berwarna Merah Muda bergambar kucing;


ah

dan
R

- 1 ( satu ) potong Bra/BH warna cream.


es

Oleh karena merupakan milik anak korban Arviana Listyanti, maka


M

ng

dikembalikan kepada anak korban Arviana Listyanti;


on
gu

Halaman 27 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa

si
maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan
dan yang meringankan Terdakwa;

ne
ng
Keadaan yang memberatkan :
• Perbuatan Terdakwa telah merusak masa depan anak korban Arviana
Listyanti;

do
gu • Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
Keadaan yang meringankan:

In
A
• Terdakwa telah menunjukkan sikap bertanggungjawab dengan menikahi
anak korban Arviana Listyanti;
ah

lik
• Keluarga Anak korban dengan keluarga Terdakwa sudah melakukan
kesepakatan perdamaian dan merestui pernikahan Terdakwa dengan
am

Anak Korban;

ub
• Terdakwa mengakui perbuatannya dan merasa bersalah;
• Terdakwa menunjukkan sikap menyesali perbuatannya, dan berjanji tidak
ep
k

akan mengulanginya lagi;


Menimbang, bahwa selain harus mempertimbangkan ketentuan
ah

R
pidana sebagai aspek kepastian hukum, Majelis Hakim harus pula

si
mempertimbangkan aspek keadilan dan keman faatan secara seimbang,

ne
ng

agar selain memiliki landasan yuridis, putusan ini juga memiliki landasan
filosofis dan landasan sosiologis;
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan keadaan yang

do
gu

memberatkan dan keadaan yang meringankan yang ada pada diri Terdakwa
dan dengan mengingat pula akan maksud dan tujuan pemidanaan tidak
In
A

dimaksudkan sebagai tindakan pembalasan, melainkan sebagai upaya


Pendidikan atau pengayoman, agar disatu pihak Terdakwa tidak mengulangi
ah

lagi di kemudian hari dan di lain pihak anggota masyarakat lainnya jangan
lik

meniru perbuatan yang sama;


Menimbang, bahwa benar perbuatan Terdakwa adalah kejahatan
m

ub

yang melanggar hak anak, namun setelah perbuatan tersebut terjadi juga
ada hak-hak lain dari anak yang harus dipenuhi yaitu hak Arviana Listyanti
ka

ep

sendiri sebagai Anak yang menjadi Korban Tindak Pidana yang saat ini
harus menjalani peran sebagai Istri dan pencari nafkah karena suami
ah

sedang menjalani penahanan dan akan menjalani pemidanaan setelah


R

putusan ini berkekuatan hukum tetap.


es
M

Menimbang, bahwa sekalipun pembuat undang-undang telah


ng

merumuskan batas pidana minimum khusus, Majelis Hakim berpendapat


on
gu

Halaman 28 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam peristiwa hukum kongkrit tertentu secara kasuistis Majelis Hakim

si
dapat menjatuhkan pidana yang lebih ringan dari Batasan tersebut, agar
pemidanaan yang dijatuhkan proporsional dengan kesalahan yang dilakukan

ne
ng
oleh pelaku;
Menimbang, bahwa hal ini sesuai dengan Surat Edaran Mahkamah
Agung Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat

do
gu Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2017 sebagai Pedoman Pelaksanaan
Tugas Bagi Pengadilan dan bagian rumusan hukum kamar pidana tentang

In
A
Penjatuhan Pidana Minimal terhadap Pelaku Tindak Pidana Anak dan Orang
Dewasa tetapi korbannya Anak bahwa apabila pelakunya sudah dewasa,
ah

lik
sedangkan korbannya anak, maka dilihat secara kasuistis, Majelis Hakim
dapat menjatuhkan pidana dibawah minimal, dengan pertimbangan khu sus
ada perdamaian dan terciptanya kembali harmonisasi hubungan antara
am

ub
Terdakwa/ keluarga Terdakwa dengan korban/ keluarga korban, dengan
tidak saling menuntut lagi bahkan sudah menikah antara Terdakwa dan
ep
korban, atau perbuatan dilakukan suka sama suka;
k

Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga harus memperhatikan


ah

keharmonisan dan keutuhan perkawinan antara Terdakwa dengan anak


R

si
koban Arviana Listyanti yang telah dilangsu ngkan pada tanggal 09 Juli 2019
di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Karawang yang diperkuat dengan

ne
ng

Kutipan Akta Nikah No. 0624/065/VII/2019 yang dikeluarkan di Karawang


tanggal 09 Juli 2019 dan ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang

do
gu

sehingga apabila kepada Terdakwa dijatuhi hukuman minimal sebagaimana


dalam ketentuan SEMA Nomor 1 Tahun 2017 maka jelas akan lebih banyak
In
manfaatnya daripada mudaratnya;
A

Menimbang, bahwa disamping itu pula tujuan pemidanaan selain


yang telah disebutkan di atas juga untuk memulihkan keseimbangan yang
ah

lik

terganggu antara Terdakwa dengan anak korban Arviana Listyanti dalam


masyarakat, oleh karenanya pemidanaan itu tidak semata-semata hanya
m

ub

untuk kepastian hukum saja, akan tetapi tetap harus mempertimbangkan


fakta-fakta antara lain bahwa:
ka

• Antara Terdakwa dengan anak korban Arviana Listyanti sudah menikah;


ep

• Keluarga Terdakwa dengan keluarga anak korban sudah saling


ah

memaafkan dan telah tercipta kerukunan diantara mereka, hal tersebut


R

dibuktikan dengan direstuinya perkawinan antara Terdakwa dengan anak


es
M

korban Arviana Listyanti;


ng

on
gu

Halaman 29 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa meskipun ancaman pidana sebagaimana dalam

si
Pasal 81 ayat (2) UU RI No. 17 Tahun 2016 tentang Penetapan PERPU No.
1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU RI No. 23 Tahun 2002

ne
ng
tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang yang menentukan
batas minimalnya 5 (lima) tahun penjara, akan tetapi dengan memperhatikan
fakta-fakta tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat, bahwa

do
gu putusan yang akan dijatuhkan kepada terdakwa di bawah ini yang
menyimpangi dari ketentuan batas minimal tersebut adalah cukup adil dan

In
A
patut serta sesuai pula dengan rasa keadilan dalam masyarakat;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah
ah

lik
dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa
penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari
pidana yang dijatuhkan;
am

ub
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahan
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan
ep
agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
k

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa telah dinyatakan bersalah


ah

dan akan dijatuhi pidana, maka berdasarkan pasal 222 KUHAP kepada
R

si
Terdakwa haruslah dibebankan untuk membayar biaya perkara yang
besarnya ditentukan dalam amar putusan ini;

ne
ng

Memperhatikan, Pasal 81 ayat (2) UU RI No. 17 Tahun 2016 tentang


Penetapan PERPU No. 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU RI

do
gu

No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang


dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
In
serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
A

MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa MUHAMAD HANIFAH MAULANA MALIK FAZNUR
ah

lik

Als MALIK telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak
pidana “ MEMBUJUK ANAK UNTUK MELAKUKAN PERSETUBUHAN
m

ub

DENGANNYA;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan Pidana Penjara selama
ka

1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan Pidana Denda sebesar


ep

Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda


ah

tersebut tidak dibayar maka akan diganti dengan pidana kurungan selama
R

3 (tiga) bulan;
es

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh


M

ng

terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;


on
gu

Halaman 30 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Memerintahkan agar terdakwa tetap ditahan;

si
5. Menyatakan agar Barang Bukti berupa :
• 1 ( satu ) potong Baju Blouse berwarna Merah merk Connexion ;

ne
ng
• 1 ( satu ) potong Celana Jeans berwarna Biru merk Lois ;
• 1 ( satu ) potong Celana dalam berwarna Merah Muda bergambar

do
kucing;
gu • 1 ( satu ) potong Bra/BH warna cream.
Dikembalikan kepada Anak Korban ARVIANA LISTYANTI BINTI ARIEF

In
A
DHARMAWAN S.E.
6. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.
ah

lik
2.000,- (dua ribu rupiah).
am

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis

ub
Hakim Pengadilan Negeri Karawang, pada hari Selasa, tanggal 15 Oktober
2019, oleh kami, Alfarobi, S.H., sebagai Hakim Ketua, Diah Rahmawati,
ep
k

S.H., Dwinata Estu Dharma, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim


Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari
ah

R
Rabu, tanggal 16 Oktober 2019 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para

si
Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Andri Herminanto. SH, Panitera

ne
ng

Pengganti pada Pengadilan Negeri Karawang, serta dihadiri oleh Akhmad


Fakhri, S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa didampingi Penasihat
Hukumnya;

do
gu

Hakim Anggota, Hakim Ketua,


In
A

Diah Rahmawati, S.H. Alfarobi, S.H.


ah

lik
m

ub

Dwinata Estu Dharma, S.H., M.H.


ka

ep

Panitera Pengganti,
ah

Andri Herminanto. SH.


es
M

ng

on
gu

Halaman 31 dari 31 Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Anda mungkin juga menyukai