Soal Tropik Infeksi
Soal Tropik Infeksi
Tropik Infeksi
1 Seorang wanita 23 tahun dating ke UGD dengan muntah darah, mual +, nyeri
perit, demam 4 hari, nyeri kepala. Pada pemeriksaan fisik didapatkan lemah, TD
80/50 mmHg, nadi 110 x/menit lemah, RR 18 x/ menit, suhu 37,5.Berat badan 43
kg , didapatkan petekie, sclera tidak ikterik Pada laboratorium didapatkan hb 10,
leukosit 3200, trombosit 56000, hematrokrit 54. Pasien telah mendapatkan cairan
RL 500 cc, tekanan darah 90/60. penatalaksanaan lanjutan pada pasien ini
a. Diberikan cairan kristaloid 10-20ml/kgBB dalam 20-30 menit
b. Diberikan cairan koloid 10 ml/ kgBB dalam 20-30 menit
c. Diberikan cairan kristaloid guyur 20-30 ml/kgbb dalam 20 menit
d. Diberikan cairan koloid 40 ml/kgBB dalam 20-30 menit
e. Diberikan cairan kristaloid 7 ml/ kgBB dalam 20-30 menit
2 Seorang wanita 19 tahun datang ke UGD dengan muntah terus menerus, , mual
+, nyeri perut, demam 4 hari, nyeri kepala. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
lemah, TD 110/80 mmHg, nadi 110 x/menit lemah, RR 18 x/ menit, suhu 38.
didapatkan petekie, sclera tidak ikterik, Pada laboratorium didapatkan hb 10,
leukosit 2800, trombosit 56000, hematrokrit 48. Terjadinya trombositopenia pada
pasien ini dikarenakan
a. Produksi yang berkurang
b. Destruksi trombosit
c. Penurunan trombopoeitin
d. Kerusakan pada sumsum tulang
e. Gangguan fungsi trombosit
3Seorang wanita 19 tahun datang ke UGD dengan muntah , mual +, nyeri perut,
demam 4 hari, nyeri kepala. Pada pemeriksaan fisik didapatkan lemah, TD 110/80
mmHg, nadi 110 x/menit lemah, RR 18 x/ menit, suhu 38. didapatkan petekie,
sclera tidak ikterik, Pada laboratorium didapatkan hb 10, leukosit 3200, trombosit
92000, hematrokrit 42. Penatalaksanaan awal pada pasien ini
a. Diberikan kristaloid 5 ml/ kg BB/ jam, evaluasi 2 jam
b. Diberikan kristaloid 10 ml/ kg BB / jam, evaluasi 3 jam
c. Diberikan koloid 5 ml/kg BB /jam, evaluasi 2 jam
d. Diberikan kristaloid 10 ml/kgBB / jam, evaluasi 1 jam
e. Diberikan kristaloid 7 ml/kg BB / jam, evaluasi 3 jam
6 Seorang laki laki berusia 35 tahun datang datang ke UGD dengan penurunan
kesadaran disertai kejang dan demam. Pada pemeriksaan fisik kesadaran sopor,
tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 76 kali/menit, pernafasan 20 kali/menit, suhu
39 o C. Kaku kuduk (-), jantung dan paru tidak ada kelainan. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkkan Hb 13,5 g/dL; hematokrit 40 %; leukosit 10.000 mL;
trombosit 175.000/mL; Ig M anti S Thyphi (+) 6 . Apa diagnosis pada pasien ini :
a. Toksik tifoid
b. Meningitis
c. Meninggoensefalitis
d. Karier tifoid
e. Demam tifoid
8Seorang Laki laki 36 tahun dibawa keluarganya ke IGD dalam kondisi lemah.
Istri pasien menjelaskan bahwa suaminya demam sejak 10 hari yang lalu disertai
mual , muntah dan diare 5x/hari dalam 2 hari terakhir. Pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran somnolen. Tekanan darah 120/90 mmHg,nadi 80x/menit,
laju nafas 20x/mnt dan suhu 38,8 o C. Kaku kuduk (-).Hasil laboratorium hb 11,6
gr/dl leukosit 4000 /ml dan trombosit 160.000. Ig M Salmonella +6. Terapi yang
paling tepat adalah:
A. Klorampenikol 4x500 mg
B. Levofloksasin 1x500 mg
C. Amoxicillin 4x1000 mg
D. Kombinasi Ampisilin 4x1000 mg dan Klorampenikol 4x500 mg
E. Kombinasi Ampisilin 4x1000 mg dan Klorampenikol 4x500 mg ditambah
dexametason 3x5 mg.
11Seorang laki-laki 20 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 5 hari
disertai nyeri kepala dan nyeri pada persendian. Pada lengan pasien juga tmbul
bintik-bintik berwarna merah. Pasien ini memeriksakan sendiri darah ke
laboratorium dan anda melihat hasil pemeriksaan sebagai berikut : Hb 11,5 gr/dL,
Ht 34%, Leukosit 3400, Trombosit 90000, IgM Dengue (+), IgG Dengue (+), NS-
1 (+). Yang terjadi pada pasien ini :
A. Infeksi Primer Demam Dengue
B. Infeksi Sekunder Demam Dengue
C. Infeksi Primer Demam Berdarah Dengue
D. Infeksi Sekunder Demam Berdarah Dengue
E. Demam Berdarah Dengue disertai manifestasi perdarahan spontan
Seorang wanita 19 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam dan lemas.
Demam sejak 5 hari yang lalu. Keluhan demam diserta nyeri kepala dan nyeri
pada persendian. Dari pemeriksaan didapatkan TD 80/50, N 112x/menit lemah,
RR 22x/menit, suhu tubuh 37,9oC. Hasil pemeriksaan laboratorium awal adalah
sebagai berikut : Hb 17,3gr/dL, Ht 54,7%, Leukosit 4500/mcL, Trombosit
89000/mcL. Tatalaksana pada pasien ini :
a. Mulai terapi cairan dengan jumlah 7cc/kgBB/jam
b. Koloid tidak boleh diberikan pada alur tatalaksana sindrom syok dengue
c. Kortikosteroid harus diberikan untuk mengatasi syok pada pasien ini
d. Pemeriksaan penunjang awal tambahan untuk kasus ini meliputi Analisis Gas
Darah, elektrolit, ureum, creatinin, dan golongan darah
e. Transfusi darah harus diberikan sesegera mungkin untuk mengatasi masalah
kebocoran plasma
Seorang pria 37 tahun dirawat di RS dengan demam tifoid sudah 3 hari perawatan.
Pada hari ke 4 pasien mengalami demam, batuk berdahak, dan sesak nafas. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, HR 100x/menit, RR 29x/menit,
suhu 38.3oC, paru terdapat ronkhi basah kasar yang sebelumnya tidak ada. Dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 13 g/dL, HT 39%, leukosit 15.000
u/mcl, trombosit 400.000 u/mcl, ro. Thoraks didapatkan infiltrat paru pada lapang
paru kanan. Antibiotik empirik yang dapat disarankan untuk kasus pasien ini
kecuali:
A. Piperacilin tazobactam intravena
B. Cefepime intravena
C. Levofloxacin intravena
D. Meropenem intravena
E. Ceftriaxone-ciprofloxacin intravena
20Seorang pasien wanita 26 tahun datang ke poli rawat jalan dengan keluhan demam
disertai menggigil disertai pegal - pegal. Pasien mengaku baru kembali dari perjalanan dinas
ke Sorong. Pasien saaat ini sedang hamil 2 bulan. Pada Pemeriksaan fisik didapatkan T :
110/70 mmhg ; frekuensi nadi 98 x / menit ; frekuensi nafas 20 x / menit ; suhu 38,7 C,
sklera ikterik (-),tidak didapatkan hepatoslenomegali. Dari pemeriksaan di dapatkan Hb.
10,2g/dl ; Ht.30 %; leukosit 11.000/ul,trombosit 130.000/ul. Hasil pemeriksaaan apusan
darah didapatkan Plasmodium Falcifarum (+). Apakah regimen terapi yang paling tepat
pada pasien ini?
a. Kina 3 x 1 tablet selama 7 hari
b. Kina 3 x 2 tablet dan primquin selama 14 hari
c. ACT tablet selama 3 hari dan primaquin dosis tunggal
d. Kina 3 x 2 tablet dan klindamisin selama 7 hari
e. ACT tablet dan primquin selama 14 hari
21Seorang laki-laki 32 tahun mengeluh demam dirasakan hilang timbul, sehari demam
sehari hilang. Keluhan disertai badan menggigil. Pasien bekerja sebagai anggota polisi yang
baru pulang tugas dinas dari Timika, Papua. 1 tahun yang lalu pasien pernah didiagnosis
Malaria Vivax dan mengkonsumsi ACT selama 3 hari dan Primaquin selama 14 hari.
Tindakan awal yang paling tepat dilakukan adalah :
a. Memberikan terapi anti malaria lini kedua dengan kombinasi Kina + doksisiklin dan
primaquin
b. Memberikan terapi Kina dan primaquin selama 7 hari
c. Memberikan terapi artesunat intra vena segera
d. Memeriksakan kembali rapid diagnostic test dan apus darah tebal dan tipis
e. Memberikan terapi anti malaria lini kedua dengan kombinasi Kina + tetrasiklin dan
primaquin
24Laki-laki 38 tahun dibawa ke Unit Gawat Darurat keluhan kesadaran menurun. Pada
pemeriksaan fisik pasien kesadaran somnolen. TD : 110/60 mmHg, nadi 110x/menit, suhu
38,7 ⁰ C, kernig sign (+), brudzinski sign (+). Dari pemeriksaan analisa cairan serebrospinal
didapatkan warna keruh, protein total 900mg/dL, PMN 97%, gula darah 35 mg/dL . Apa
kemungkinan penyebab infeksi pada pasien ini?
a. Ebsteinbar virus
b. Mycobacterium tuberkulosis
c. Candida albicans
d. Streptococcus pneumonia
e. Cryptococcus neoforman
26Seorang Pria 27 tahun datang ke IGD RSUP dengan keluhan penurunan kesadaran
disertai kejang. 1 minggu sebelumnya diketahui pasien sering berbicara ngelantur dan
marah-marah tanpa sebab yang jelas. Pasien sebelumnya bekerja sebagai supir di perusahan
ekspedisi. Pada pemeriksaan fisik kesadaran sopor, Tekanan darah 130/70mmHg, nadi
96x/menit, laju nafas 24x/menit, suhu 36.7 . C, didapatkan oral trush, kaku kuduk positif,
pada pemeriksaan didapatkan HIV positif dan pengecatan LCS menggunakan tinta india
didapatkan hasil positif, penyebab penyakit tersebut adalah?
a. Toxoplasma gondii
b. Mycobacterium tuberkulosis
c. Candida albicans
d. CMV
e. Cryptococcus neoformans
27Berikut ini termasuk dalam rejimen terapi yang diberikan pada ensefalitis yang
disebabkan oleh Toxoplasmosis gondii adalah :
a. Amfoterisin B
b. Cotrimoxazole
c. Ganciclovir
d. Pyrimethamine
e. Echinocandin
29Seorang dokter PPDS 1 Interna sedang melaksanakan tugas pengabdian di sebuah RS tipe
C di Papua, suatu hari ia mendapati pasien wanita setempat umur 37 tahun dengan keluhan
demam sejak 3 hari ini, pasien masih sadar, tampak pucat, mual, tidak nafsu makan, tampak
kurus dengan berat badan 48 kg, sakit kepala, tidak mengeluh adanya kejang, buang air
kecil warna kuning muda dengan jumlah cukup banyak, badan terasa lemas hingga tidak
kuat duduk/berjalan. Pemeriksaan preparat hapus darah tebal ditemukan schizon
P.falciparum dengan jumlah 4500 parasit per 200 leukosit. Selama perawatan pasien
mendapat terapi ACT dan Primakuin. Pasien kemudian dipulangkan setelah pada hari
keempat perawatan tidak ditemukan parasit malaria dalam preparat hapus darah tipis dan
tebal serta klinisnya membaik. Dalam evaluasi pengobatan selanjutnya, didapatkan pasien
mengeluh demam dengan suhu 38°C pada hari ke lima belas, dari pemeriksaan preparat
hapus darah tebal ditemukan schizon P.falciparum dengan jumlah 200 parasit per 1000
leukosit. Keadaan pasien ini disebut sebagai ?
a. Early treatment failure
b. Late clinical failure
c. Late parasitological failure
d. Relaps parasit
e. Rechute
30Seorang dokter PPDS 1 Interna sedang melaksanakan tugas pengabdian di sebuah RS tipe
D di
Papua, suatu hari ia mendapati pasien wanita setempat umur 37 tahun dengan keluhan
demam
sejak 3 hari ini, pasien masih sadar, tampak pucat, mual, tidak nafsu makan, tampak kurus
dengan berat badan 48 kg, sakit kepala, tidak mengeluh adanya kejang, buang air kecil
warna
kuning muda dengan jumlah cukup banyak, badan terasa lemas hingga tidak kuat
Seorang dokter internship dari Jawa sebelumnya bertugas di Raja Ampat selama 1 tahun, 1
bulan sebelum pulang ke Jawa, ia terkena infeksi oleh Plasmodium falciparum dengan
kondisi klinis yang berat hingga Hb 4,6 mg/dL. Dokter yg merawat saat itu memutuskan
untuk melakukan transfusi darah guna mempercepat pemulihan kondisinya. Satu minggu
setelah ia kembali ke Jawa, ia mengeluh demam tinggi selama 4 hari dengan nyeri kepala,
mual dan muntah, badan terasa lemas. Dokter tersebut kemudian berobat ke IGD RS
setempat di Jawa dan meminta untuk dilakukan pemeriksaan darah hapus malaria namun
hasilnya negatif. Tindakan apa yang paling tepat untuk dilakukan pada pasien ini ?
a. Melakukan pemeriksaan hematologi rutin dan IgM Dengue
b. Melakukan pemeriksaan hematologi rutin dan Lateral Flow
c. Melakukan pemeriksaan ulang darah hapus malaria saat demam.
d. Melanjutkan pengobatan profilaksis dengan Doxycycline 1x200 mg
e. Melakukan pemeriksaan Tubex TF
Seorang wanita penduduk setempat berusia 27 tahun di Jayapura, saat ini sedang hamil 2
bulan dengan berat badan 61 kg. Pasien mendapatkan jatah kelambu dari puskesmas
setempat dan diberikan klorokuin 1 tablet tiap minggu untuk mencegah malaria. Tiga hari
ini mengeluh demam disertai dengan badan pegal pegal, mual dan sakit kepala. Pasien
berobat di puskesmas, dilakukan pemeriksaan darah hapus tebal dan didapatkan schizon
P.falciparum, oleh bidan setempat pasien kemudian diberi tambahan obat primakuin 3 tablet
dan melanjutkan klorokuin. Pada hari keempat, pasien datang lagi ke puskesmas,
pemeriksaan darah hapus tebal malaria masih menunjukkan schizon P.falciparum.
Bagaimana penatalaksanaan selanjutnya pasien ini ?
a. Ganti terapi dengan DHP 1x3 tablet
b. Ganti terapi dengan Kina tablet selama 7 hari
c. Memberikan Inj. Artemeter 80 mg im kemudian rujuk ke RS
d. Ganti terapi dengan Kina + klindamisin selama 7 hari
e. Memberikan kina injeksi 2 ampul intravena kemudian rujuk ke RS
34Gangguan elektrolit apa yang sering terjadi pada pasien leptospirosis dengan AKI?
A. Hipofosfatemia
B. Hiponatremia
C. Hiperkalemia
D. Hipokalemia
E. Hiperkloremia
35Seorang tentara akan bertugas pengamanan di hutan selama 4 minggu. Pasien berisiko
tinggi kontak dengan bahan-bahan yang terkontaminasi dengan air seni binatang reservoir
leptospirosis. Bagaimanakan upaya pencegahan leptospirosis untuk kasus tersebut?
A. Cotrimoxazole 480 mg/minggu selama terpapar dan pakaian khusus
B. Ampisilin 250 mg/minggu selama terpapar dan pakaian khusus
C. Amoksisilin 250 mg/minggu selama terpapar dan pakaian khusus
D. Doksisiklin 200 mg/minggu selama terpapar dan pakaian khusus
E. Vaksinasi dan pakaian khusus
36Seorang lelaki, berusia 41 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan demam hari
ke 4. Demam disertai menggigil, sakit kepala, mual, tidak ada muntah. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan kesadaran compos mentis; tekanan darah 110/70 mmHg; frekuensi nadi 104
/menit; frekuensi napas 20x/menit, suhu 39,3oC. Didapatkan ptekiae pada ekstremitas
namun tidak ada tanda-tanda perdarahan lain. Hasil pemeriksaan Hb 13.3g/dl hct 45%
Leukosit
4500/ul trombosit 1330.000/ul. Hasil pemeriksaan IgM, IgG Dengue, dan NS1 negatif.
Dugaan diagnosis adalah :
a. Expanded Dengue Syndrome
b. Infeksi Dengue primer
c. Infeksi Dengue negatif palsu karena reaksi anergi
d. Infeksi Dengue sekunder
e. Kemungkinan kecil infeksi Dengue
38Pria, 48 tahun akan bepergian ke Kalimantan untuk memberikan bantuan bencana alam.
Profilaksis malarian yang dianjurkan untuk diberikan adalah :
a. Mefloquine
b. Klorokuin
c. Atovaquone-proguanil
d. Doxycycline
e. Semua jawaban benar
39Pasien wanita usia 32 tahun datang dengan keluhan utama demam. Keluhan sudah
dirsakan selama 4 hari disertai sakit kepala, nyeri sendi, BAB hitam. Pada pemeriksaan
didapatkan pasien tampak lemas, nadi teraba lemah dan cepat, tensi 80/60 dan uji torniquet
positif. Pemeriksaan laboratorium Hb 9 g% ,leukosit 3500, hematokrit 40%, trombosit
25000. Diagnosis pasien adalah :
a. Demam berdarah dengue derajat IV
b. Demam berdarah dengue derajat III
c. Demam berdarah dengue derajat II
d. Demam berdarah dengue derajat I
e. Demam dengue
40Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke IRD dengan keluhan nyeri kepala dan mata
serta
disertai penglihatan kabur yang dirasakan sejak 1minggu yang lalu. Pasien telah didiagnosis
AIDS sejak 1 tahun yang lalu kemudian meminum ARV namun sering lupa. Pada
pemeriksaan funduskopi ditemukan nekrosis multifocal atau bilateral, bercak multiple
yellowish white di daerah kutub posterior. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini
adalah :
a. Koreoretinitis toxoplasma
b. CMV retinitis
c. Retinal detachment
d. Histoplasmosis
e. Koreoretinitis TB
42Seorang laki-laki 36 tahun ini mengeluh nyeri perut hebat disertai muntah, didiagnosa
sebagai pankreatitis akut. Ia dipindahkan ke ICU pada hari berikutnya karena kondisi
hemodinamik yang tidak stabil, dimana terdapat hipoksia dan tekanan darahnya turun
menjadi 70/50 mmHg. Tiga hari setelah perawatan di ICU, pasien mengalami
ventilatorassociated pneumonia. Kuman yang paling mungkin menjadi penyebabnya adalah:
A. Stafilokokus aureus
B. Klebsiella Pneumoniae
C. Pseudomonas Aeruginosa
D. E. Coli
E. Acinetobacter
43Seorang Laki-laki 64 tahun dirawat di rumah sakit 2 minggu yang lalu dengan keluhan
sesak nafas, batuk dan panas badan. Pasien didiagnosa dengan pneumonia acquired
community dan mendapat terapi levofloxacin IV. Meskipun sudah mendapat antibiotik
selama 7 hari, kondisinya memburuk dan memerlukan pemasangan intubasi dan ventilasi
mekanis. Selama di ICU, antibiotiknya diubah ke piperacillin, tazobactam, dan cefuroxime.
Kondisi klinis membaik secara klinis, pasien diekstubasi dan dipindah ke ruangan. Tiga hari
setelah di transfer ke ruang rawat medis, pasien mengalami diare, tidak berdarah, berbau
busuk, terjadi
6-8 kali per hari. Pasien tidak demam, jumlah sel darah putihnya menngkat menjadi 14.000.
Pada kasus diatas, pilihan utama terapi adalah:
A. Metronidazol tablet
B. Tetrasiklin
C. Cefixim
D. Meropenem
E. Kombinasi levofloxacin dengan ceftriaxon
45Wanita usia 38 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam, nyeri kepala dan kaku
kuduk. Pasien tanpa riwayat minum obat sebelumnya, riwayat alergi dan HIV tidak ada.
Pemeriksaan CT scan menunjukkan hasil normal. Pada pemeriksaan punksi lumbal hitung
sel leukosit 15/uL (90% monosit), protein 5 g/dL, glukosa 50 mg/dL dan pewarnaan tinta
india positif. Terapi yang sesuai pada pasien tersebut adalah:
A. Amfoterisin B selama 2 minggu
B. Amfoterisin B dan flucytosine selama 2 minggu
C. Amfoterisin B selama 2 minggu diikuti flukonazol oral 400 mg/ hari
D. Amfoterisin B iv flukonazol oral 1200 mg/ hari
E. Ceftriakson dan vankomisin selama 2 minggu
46Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di RS dengan hasil pemeriksaan sputum BTA
positif. Pasien menderita HIV dengan hitung CD4 85 /uL dan belum mendapatkan terapi
ARV. Selain penyakit paru, pasien juga mengalami kelainan di vertebra lumbal IV. Pilihan
terapi inisial yang tepat pada pasien adalah
A. Isoniazid, rifampisin, etambutol dan pirazinamid
B. Isoniazid, rifampisin, etambutol dan pirazinamid, yang diawali dengan pemberian ARV
C. Isoniazid, rifampisin, etambutol dan strepromisin
D. Isoniazid, rifampisin dan etambutol
E. Tunda terapi menunggu hasil tes sensitivitas
48Seorang pria umur 67 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan panas sejak 3 hari
yang lalu, keringat dingin, gelisah, nyeri otot-otot, mata tampak kuning, tidak ada riwayat
bepergian ke luar pulau sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak
letargis, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 97 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu 39.4
oC, mata tampak sedikit ikterik, tidak terdapat ruam di anggota gerak. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 14 g/dL, HCt 46%, leukosit 2.100 /mm3, trombosit 98.000
/mm3, SGOT 57 U/L, SGPT 66 U/L, GDS 102 mg/dL, ureum 75 mg/dL, kreatinin 3,1
mg/dL, natrium 140 mEq/L, kalium 3,7 mEq/L, chlorida 105 mEq/L, NS-1 (+) positif.
Diagnosis yang paling mungkin dari kondisi tersebut di atas adalah
a. Demam Dengue
b. Demam Berdarah Dengue.
c. Dengue Expanded Syndrome.
d. Weil’s Disease
e. Bukan salah satu di atas
Seorang perempuan usia 62 tahun terdiagnosis dengan Acute Myeloid Leukemia (AML)
dan telah menjalani kemoterapi terakhir 2 minggu yang lalu. Pasien sedang dirawat di
bangsal kelas 3 dengan keluhan utama demam tinggi dan batuk sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien sudah mendapat terapi antibiotik piperacillin-tazobactam dan siprofloksasin selama 5
hari sembari menunggu hasil kultur. Saat ini pasien terpasang infus cairan dan nutrisi
parenteral karena tampak lemah dan tidak dapat berdiri dari tempat tidur. Pasien tidak
mengeluhkan nyeri dan tidak tampak tanda peradangan di tempat insersi infus. Hasil kultur
darah didapatkan adanya pertumbuhan Candida krusei. Maka tindakan selanjutnya untuk
penanganan pasien ini adalah :
a. Ganti tempat insersi infus berikan flukonazol IV.
b. Ganti tempat insersi infus berikan kaspofungin IV.
c. Tempat insersi infus tidak usah diganti langsung berikan flukonazol IV.
d. Tempat insersi infus tidak usah diganti langsung berikan kaspofungin IV.
e. Tidak usah diberikan terapi anti jamur karena Candida krusei hanya kontaminan dari hasil
kultur.
Seorang perempuan usia 32 tahun dikonsulkan dari sejawat bagian Obsgyn karena
terdiagnosis demam tifoid, saat ini pasien diketahui hamil 34 minggu , maka pilihan
terapi antibiotik yang dapat di berikan
a. Amoksisilin
b. Tiamfenikol
c. Ciprofloxacin
d. Kotrimoksazol
e. Kloramfenikol
Seorang pria 36 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam dan menggigil sejak 5 hari
yang lalu. Pasien biasa berkerja di Papua Barat dan baru 3 hari yang lalu pulang ke Jawa.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit berat, kesadaran somnolen. Tekanan
darah 110/55 mmHg, denyut nadi 120 kali/ menit, frekuensi nafas 24 kali/ menit dan suhu
40 ° C. Konjungtiva pucat, sklera ikterik, hepar teraba 2 jari di bawah arcus costa,
permukaan rata, tepi tajam, nyeri dan teraba limpa sebesar schuffner 2. Hasil uji
laboratorium menunjukkan kadar Hb 4,3 g/ dL, jumlah trombosit dari 89.000 / μL, jumlah
leukosit dari 9500 / μL, bilirubin total 2,5 mg/dL, bilirubin direk 1.5 mg/dL, bilirubin
indirek 1 mg/dL, ureum 120, kreatinin 2.5mg% pada pemeriksaan hapusan darah tepi
menunjukkan eritrosit yang terinfeksi P. falciparum dengan indeks parasitemia 5,3%. Saat
ini pasien telah mendapat pengobatan dengan kina drip awal 20mg/kgBB yang dilarutkan
dalam larutan Dextrose 5% diberikan dalam 4jam pertama, Apakah tanda- tanda di atas
yg menunjukan bahwa ini suatu malaria berat:
a. Kesadaran, Denyut nadi, Suhu
b. Kesadaran, Hb, Bilirubin
c. Hb, Bilirubin, Trombosit
d. Kesadaran, Hb, Parasitemia
e. Hb, Fungsi Ginjal, Parasitemia
Seorang ibu rumah tangga usia 35 tahun datang dengan keluhan demam tinggi secara
periodik, mual, muntah, dan malaise, datang ke tempat praktek anda. Pasien diketahui 3
hari yang lalu baru pulang sehabis mengunjungi suaminya yang sedang menjalani dinas
TNI di perbatasan Papua. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien sadar penuh, tekanan
darah 130/80 mmHg, nadi 92 x/menit, respirasi 20 x/menit, suhu 38,3oC, sklera tampak
ikterik, BAK dalam batas normal. Pasien juga membawa hasil laboratorium, didapatkan
Hb 12,3 g/dL, hematokrit 32%, leukosit 4.500 sel/mm3, trombosit 201.000 sel/mm3,
ureum 21 g/dL, kreatinin 0.4 g/dL, GDS 117 mg/dL, bilirubin total 2,8 g/dL. Anda
kemudian memeriksa hapusan darah tepi, didapatkan P. falsiparum dengan hitung parasit
225.000 /mm3. Maka tatalaksana pasien ini adalah :
a. Segera berikan artesunate 3 hari dan primakuin 14 hari PO.
b. Segera berikan artesunate 3 hari dan primakuin 1 hari PO.
c. Segera berikan kina IV.
d. Segera berikan artesunate IV dan antibiotik IV.
e. Segera berikan antibiotik IV.
Seorang pasien pria 27 tahun, telah terdiagnosa HIV. Saat ini mengeluh nyeri kepala
kronik, mual, muntah dan kelemahan anggota gerak kanan. Pasien telah terdiagnosa
Toxoplasma Ensefalitis sejak 2 minggu lalu. Pernyataan berikut adalah benar pada pasien
ini, KECUALI:
a. Seropositive Anti Toxoplasma IgM Antibodies.
b. Seropositive Anti Toxoplasma IgG Antibodies.
c. Pada CT-Scan Kepada dengan Kontras tampak Multiple Ring Enhancing Bain Lesion.
d. Pengobatan dengan Pyrimethamine, Sulfadiazine, Leukovorin.
e. Dapat diberikan steroid pada keadaan tertentu.
Seorang pasien laki-laki 26 tahun, baru terdiagnosa HIV 2 minggu, saat ini masuk Rumah
Sakit dengan keluhan nyeri kepala kronik, mual, muntah dan kelemahan anggota gerak
kanan. Dari keadaan diatas, diagnose yang paling mungkin adalah, kecuali:
a. Toxoplasma Encephalitis.
b. Primary Central Nervous System Lympoma
c. Progressive Multifokal Leukoencephalopathy
d. Brain Abses
e. Neurocysticercosis
Seorang perempuan usia 65 tahun masuk di ICU dalam keadaan penurunan kesadaran,
nafas cepat, demam tinggi. Pasien tersebut sebelumnya dirawat di rumah sakit selama 2
minggu oleh karena stroke dan tirah baring lama. Oleh karena pasien keadaan memburuk
dan tidak ada fasilitas ICU maka dirujuk. Dari pemeriksaan fisik tampak KU berat,
kesadaran somnolen, Tekanan darah 80 / 50 mmHg, nadi 125 x/mnt lemah, pernapasan 26
x/mnt dan suhu 39,1oC. Manakah pernyataan berikut yang tidak benar berkaitan dengan
tatalaksana antibiotik pasien :
a. Pemberian antibiotik profilaksis tidak dibenarkan pada kondisi tersebut.
b. Pemberian antibiotik empirik metode de-eskalasi merupakan metode yang paling tepat
dalam kasus ini
c. Belum diberikan antibiotik karena belum ada hasil kultur
d. Semua benar
e. Semua salah.
60Seorang laki- laki usia 45 tahun dirawat di bangsal Interna pria dengan penyakit ginjal
kronik akibat obstruksi batu saluran kemih, dan sudah mendapat antibiotik kuinolon dan
metronidazole sejak 7 hari yang lalu. Pasien sekarang mengeluhkan BAB cair, badan
agak demam, nyeri perut, nyeri BAK sudah tidak ada, BAB tampak sedikit darah segar.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan KU stabil, sadar penuh, tanda vital stabil, mata sedikit
cowong, turgor turun, konjungtiva anemis. Dari hasil kultur feses ditemukan Clostridum
defficile. Anjuran pemberian antibiotik yang tepat pada kasus ini adalah :
a. Meropenem
b. Ceftazidime
c. Piperacillin – Tazobactam
d. Vancomisin
e. Ceftriaxone
Seorang pasien perempuan 68 th. Dirawat di RS selama 1 minggu karena stroke. Pada
perawatan hari ke 7 pasien dikonsulkan ke penyakit dalam karena mengalami sesak dan
demam. Dari pemeriksaan fisik didapatkan rhonki di paru kanan. Tekanan darah
110/70mmHg, Nadi 106 x permenit, Respirasi 28 x permenit, Suhu badan 38.8 dan
saturasi oksigen 91 %. Pada saat masuk rumah sakit pasien tidak ada keluhan demam
sebelumnya. Belum terdapat hasil kultur kuman. Pilihan antibiotik yang tepat harus
mencakup kuman :
a. Extended Spectrum Beta Lactamase
b. Methicilin Resistant Staphylococcus aureus
c. Methicilin Resistant Staphylococcus epidermidis
d. Resisten Pseudomonas sp dan Acinetobacter Sp
e. Semua benar
Seorang wanita, 40 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan BAB hitam cair sejak 1
hari yang lalu dan panas sejak 4 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 98 kali/menit, respirasi 24 kali/menit, suhu 38,0 oC,
terdapat ruam di anggota gerak. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan: Hb 10,4 mg
%, Hematokrit 35% leukosit 3.500 /mm3, trombosit 85.000 /mm3, SGOT 17 U/L, SGPT
26 U/L, GDS 88 mg/dL, ureum 30 mg/dL, creatinin 1,0 mg/dL, natrium 136 mEq/L,
kalium 3,9 mEq/L, chlorida 103 mEq/L, PT 13,5 detik, APTT 36,2 detik, INR 2,05 detik,
IgM anti dengue (+) positif, IgG anti dengue positif, parasit malaria tidak ditemukan.
Protokol transfusi komponen darah yang paling tepat bagi pasien tersebut adalah :
a. Transfusi packed red cell (PRC).
b. Transfusi trombosit.
c. Tranfusi fresh frozen plasma (FFP).
d. Tranfusi trombosit dan fresh frozen plasma (FFP).
e. Heparinisasi 5000-10000/24 jam drips.
Seorang laki - laki umur 26 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan panas sejak 4
hari yang lalu, keringat dingin, gelisah, nyeri otot-otot, nyeri di belakang mata. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 120 kali/menit lemah,
respirasi 24 kali/menit, suhu 38,5 oC, terdapat bintik – bintik perdarahan di anggota
gerak. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 19 g/dL, HCt 56%, leukosit
2.500 /mm3, trombosit 68.000 /mm3, SGOT 17 U/L, SGPT 26 U/L, GDS 82 mg/dL,
ureum 35 mg/dL, kreatinin 1 mg/dL, natrium 140 mEq/L, kalium 3,7 mEq/L, chlorida
105 mEq/L. Pasien tersebut kemudian ditatalaksana inisial dengan infus cairan kristaloid
dan mengalami perbaikan klinis. Manakah diantara pernyataan di bawah ini yang benar
dalam tatalaksana pasien ini
a. Jika dalam waktu 20 – 30 menit, belum ada perbaikan klinis maka harus merubah
cairan kristaloid menjadi koloid.
b. Jika dalam waktu 20 – 30 menit, ada perbaikan klinis maka tetesan cairan kristaloid
diturunkan.
c. Tetap dipasang infus sampai 72 jam meskipun ada perbaikan klinis.
d. Tranfusi trombosit dilakukan karena terdapat trombositopenia.
e. Semua penyataan di atas benar.
Seorang laki - laki 32 tahun, datang ke RS dengan keluhan bicara tidak nyambung,
tampak mengantuk, demam hari ke-6, muncul mendadak, tinggi dan menetap, kadang
disertai menggigil. Pasien juga mengeluh kulit dan mata kuning sejak 3 hari, disertai
perubahan BAK seperti teh. Pasien mengalami muntah darah sejak 6 jam sebelum MRS
warna coklat kehitaman dan tidak dapat BAK sejak 1 hari ini. Riwayat sakit ginjal dan
liver disangkal. Pasien tinggal di wilayah kumuh perkotaan yang sering terkena banjir
selama musim hujan. Riwayat bepergian keluar kota/pulau disangkal. Pemeriksaan fisik:
KU lemah Tekanan darah 100/80 mmHg, Nadi 118 x/mnt, RR 28 x/mnt, suhu badan
38.4°C. Pemeriksaan kepala leher didapatkan sklera ikterik dengan injeksi konjungtival,
abdomen tidak ada organomegali. Pemeriksaan penunjang : Hb 10,7 g/dl, leukosit
15.000 /mm3, trombosit 201.000 /mm3, SGOT 65 mg/dL, SGPT 78 mg/dl, ureum 30
mg/dL, kreatinin 1,0 mg/dL, bilirubin direk 2,9 U/L, bilirubin total 5,1 U/L, LED 42
detik, HbsAg (-) anti HCV (-). Mikroorganisme penyebab kondisi pasien di atas adalah
berasal dari serotipe berikut, kecuali :
a. copenhageni
b. bataviae
c. ichterohaemorrhagica
d. pomona
e. semua benar
Seorang laki - laki 32 tahun, datang ke IGD dengan keluhan demam tinggi hari ke-5
disertai menggigil. Mengeluh mata kuning sejak 3 hari demam, disertai keluhan nyeri
sekujur tubuh. Pasien juga mengeluh BAK sedikit sejak 1 hari lalu. Riwayat sakit ginjal
dan liver disangkal. Pekerjaan pasien adalah petani. Riwayat bepergian keluar kota/pulau
disangkal. Pemeriksaan fisik: KU lemah, sadar, Tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 120
x/mnt, RR 30 x/mnt, suhu badan 39.2°C. Pemeriksaan kepala didapatkan sklera ikterik
dengan injeksi konjungtival, abdomen ditemukan hepatomegali, ada nyeri tekan pada
gastronemius. Pemeriksaan penunjang : Hb 11.2 g/dl, Leukosit 16.000 /mm3, Trombosit
250.000 /mm3, SGOT 70 mg/dL, SGPT 80 mg/dl, ureum 50 mg/dL, creatinin 1,8 mg/dL,
Bilirubin Direk 3,5 U/L, Bilirubin total 4,5 U/L, HbsAg (-) anti HCV (-). Tatalaksana
yang tepat pada kasus ini:
a. Penisilin G 1.5 juta IU /6 jam IV
b. Ampisilin 1 gram /8 jam IV
c. Doksisiklin 200 mg /12 jam po
d. Amoksisilin 500 mg /6 jam po + Ampisillin 500-750 mg/6 jam po
e. Amoksisilin 2 gram /6 jam IV
Seorang laki - laki 32 tahun, datang ke IGD dengan keluhan demam tinggi hari ke-5
disertai menggigil. Mengeluh mata kuning sejak 3 hari demam, disertai keluhan nyeri
sekujur tubuh. Riwayat sakit ginjal dan liver disangkal. Pekerjaan pasien adalah tukang
potong hewan. Riwayat bepergian keluar kota/pulau disangkal. Pemeriksaan fisik: KU
lemah, sadar, Tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 98 x/mnt, RR 26 x/mnt, suhu badan
38.7°C. Pemeriksaan kepala didapatkan sklera ikterik dengan injeksi konjungtival,
abdomen tidak ditemukan organomegali, ada nyeri tekan pada gastronemius. Pemeriksaan
penunjang : Hb 11.2 g/dl, Leukosit 16.000 /mm3, Trombosit 100.000 /mm3, SGOT 30
mg/dL, SGPT 40 mg/dl, ureum 40 mg/dL, creatinin 1,3 mg/dL, Bilirubin Direk 4,5 U/L,
Bilirubin total 6,5 U/L, HbsAg (-) anti HCV (-). Pemeriksaan yang disarankan untuk
diagnosis pasti kasus di atas adalah :
a. Kultur urine
b. Polymerase Chain Reaction (PCR)
c. Mikroskop lapangan gelap
d. Uji carik celup
e. Semua benar
Seorang wanita 30 tahun dibawa keluarganya ke IGD dengan penurunan kesadaran sejak
8 jam sebelum masuk RS. Sebelumnya pasien mengalami demam tinggi yang naik turun
sejak 5 hari yang lalu, disertai dengan muntah dan nyeri kepala. Ada riwayat perjalanan
ke Papua 1 minggu sebelumnya. Pasien sedang hamil anak pertama dengan usia
kehamilan saat ini 9 minggu. Pasien mendapat Artesunat injeksi intravena dengan dosis
2,4 mg/kgBB yang diberikan pada jam ke 0, 12, 24 dan seterusnya tiap 24 jam. Penyebab
infeksi pada pasien tersebut adalah:
a. Plasmodium vivax
b. Plasmodium falciparum
c. Plasmodium malariae
d. Plasmodium ovale
e. Plasmodium knowlesi
Seorang wanita berusia 33 tahun datang ke IGD dengan penurunan kesadaran, sesak
nafas, batuk berdahak dan demam. 1 minggu sebelumnya pasien mengalami demam,
nyeri otot, nyeri kepala dan malaise. Keluhan pasien tidak berkurang setelah pasien
minum obat sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik, suhu 39 C, nadi 128 kali per
menit, tekanan darah 90/60 mmHg, pernafasan 36 kali per menit, dan saturasi oksigen
86% dengan pemberian oksigen 100% simple mask. Suara nafas paru amforik pada
lapangan paru kanan bawah. Pasien dilakukan intubasi dan diberikan resusitasi cairan dan
antibiotik. CT scan thorak menunjukkan adanya nekrosis lobus bawah kanan. Kultur
darah dan sputum menunjukkan pertumbuhan Staphylococcus aureus. Hasil kultur ini
biasanya menunjukkan resistensi terhadap antibiotik:
A. Meropenem
B. Linezolid
C. Penisilin
D. Trimethoprim/ sulfamethoxazole (TMP/SMX)
E. Doksisiklin
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri kepala disertai
penglihatan kabur yang dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien telah didiagnosis HIV
sejak 6 bulan namun tidak rutin mengkonsumsi ARV. Pada pemeriksaan funduskopi
ditemukan nekrosis multifocal atau bilateral, bercak multiple yellowish white di daerah
kutub posterior. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah :
a. Koreoretinitis toxoplasma
b. Tuberkuloma
c. CMV retinitis
d. Retinal detachment
e. Histoplasmosis
Seorang perempuan berusia 28 tahun saat ini sedang hamil 32 minggu G2P1A0 datang
berobat ke poliklinik penyakit dalam karena mengalami demam yang semakin meninggi
sejak 8 hari sebelumnya. Pasien kompos mentis; tekanan darah 1100/70 mmHg;
Frekuensi nadi 89 x/menit; suhu 39,2 C; Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb:
11,4 gr/dl, Hematokrit 34% Lekosit 4100 /uL; Trombosit 142.000/Ul; IgM Salmonella
+6. Terapi antibiotik yang tepat untuk pasien ini adalah:
a. Spiramisin 3 x 500 mg
b. Levofloxacin 1 x 500 mg
c. Kloramfenikol 4 x 500 mg
d. Kotrimoxazole 2 x 960 mg
e. Amoxicillin 4 x 1000 mg
Seorang wanita 32 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan demam
sejak 2 hari sebelum berobat. Terdapat keluhan sakit kepala, mual, menggigil. TD 110/60
mmhg,nadi 100x.mnt,nafas 20x/mnt,suhu 39,8 C
pemeriksaan lab awal pada pasien ini :
a. darah rutin, NS1
b. darah rutin, NS1,IGM anti dengue
c. darah rutin,IGM anti dengue, IGG anti dengue
d. darah rutin,IGM anti dengue, IGG anti dengue, NS1
e. darah rutin,IGM anti dengue, IGG anti dengue, NS1,widal
Seorang lelaki berusia 29 tahun, dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran sejak 5 jam
sebelumnya. Pasien mengeluh demam sejak 7 hari yang lalu. Terdapat riwayat keluhan
nyeri pada betis, buang air kecil tampak kecoklatan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
injeksi konjungtiva. Pasien baru saja menjadi sukarelawan di daerah banjir. Pemeriksaan
penunjang untuk menegakkan diagnosis pasti pada pasien adalah:
A. Tubex
B. Urinalisis
C. IgM Leptospira/MAT
D. Fekalisis
E. Kultur darah
Seorang laki-laki berusia 50 tahun berobat ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan
demam sejak 4 hari disertai menggigil dan nyeri otot. Penderita tinggak di daerah banjir.
Pasien compos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 104 x/menit, respirasi
20x/menit dan suhu 380C, dari pemeriksaan fisik didapatkan conjunctival suffusion.
Temuan laboratorium yang paling mungkin dapat ditemukan pada kasus ini adalah:
a. Penurunan hemoglobin
b. Peningkatan leukosit
c. Penurunan hemoglobin dan leukosit
d. Trombositopenia dan peningkatan ureum kreatinin
e. Peningkatan ureum dan enzim hati
Seorang laki-laki berusia 27 tahun, dibawa ke Unit Gawat Darurat dengan keluhan panas
badan sejak 10 hari yang lalu, disertai nyeri kepala, nyeri otot, dan rasa tidak enak di
perut. Dari pemeriksaan fisik, pasien sadar, tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 82x/mt,
respirasi 20x/menit dan suhu 390C. Dari pemeriksaan fisik ditemukan lidah kotor dan
tremor. Pasien membawa hasil laboratorium 5 hari sebelumnya dengan Hb 11 gr/dl,
Leukosit 4000 gr/dl, dan Trombosit 130.000. Pasien telah berobat ke dokter umum dan
mendapat antibiotik 3 hari, namun keluhan tidak dirasakan membaik. Pemeriksaan
penunjang apa yang diperlukan untuk mendukung diagnosis pasien?
a. Pemeriksaan Dengue blot
b. Periksa feses rutin
c. Periksa Widal
d. Periksa Tubex T
e. Periksa kultur feses
Seorang wanita usia 30 tahun datang ke emergensi penyakit dalam dengan keluhan
demam tinggi sejak 3 hari yang disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Pasien masih
sadar, tampak pucat, mual, tidak nafsu makan, sakit kepala, buang air kecil warna seperti
teh dengan jumlah cukup banyak, badan terasa lemas hingga tidak kuat duduk atau
berjalan. Pemeriksaan fisik dan laboratorium didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
nadi 110x/menit, RR 23x/menit, suhu 38,8°C. Hb 5 mg/dL, leukosit 15.000/μl, trombosit
151.000/μl, bilirubin 4 mg/dL. Pasien baru pulang setelah 1 minggu berlibur ke NTT.
Preparat hapus darah tebal ditemukan P. falciparum. Terapi manakah yang paling tepat
diberikan pada pasien ini ?
a. DHP 1 x 3 tablet selama 3 hari ditambah primakuin 1 tablet single dose
b. Drip kina 20 mg garam/kgbb dalam 500 ml dextrose 5% intravena selama 4 jam/hari
diberikan sampai penderita mampu minum obat.
c. Inj. Artemeter diberikan dengan dosis 3,2 mg/kgbb intravena, pada hari berikutnya
diberikan 1,6 mg/kgbb intravena selama 3 hari dilanjutkan DHP dan primakuin
d. Inj. Artesunat 2,4 mg/kgBB intravena sebanyak 3x jam ke 0, 12, 24, selanjutnya
diberikan 1,2 mg/KgBB intravena setiap 24 jam sampai penderita mampu minum obat
dilanjutkan DHP dan primakuin.
e. Inj. Artesunat 2,4 mg/kgBB intravena sebanyak 3x jam ke 0, 12, 24, selanjutnya setiap
24 jam sampai penderita mampu minum obat dilanjutkan DHP dan primakuin.
Seorang perempuan berusia 28 tahun, saat ini hamil 9 minggu, berobat ke poliklinik
penyakit dalam karena mengalami demam sejak 12 hari yang semakin hari dirasakan
semakin tinggi, disertai nyeri kepala, mual muntah dan nyeri perut. Dari pemeriksaan
fisik ditemukan kesadaran kompos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg; frekuensi nadi
70 x/ menit, respirasi 20 x/menit, suhu 39 C. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkkan Hb 11 g/dL; leukosit 4.000 mL; trombosit 185.000/mL; Tubex T (+) 8.
Pasien menolak rawat inap. Terapi yang akan anda berikan adalah:
a. Tiamfenikol
b. Ciprofloxacin
c. Levofloxacin
d. Kotrimoxazole
e. Ampisillin
Seorang laki – laki 40 tahun, bekerja sebagai petani, dating ke IGD dibawa oleh keluarga
karena ditemukan tidak sadar sejak 7 jam sebelumnya. Keterangan dari keluarga pasien
mengeluh panas badan sejak 1 minggu dan nyeri betis. Pemeriksaan fisik ditemukan
sclera ikterik, conjungtival suffusion, splenomegaly dan nyeri pada otot betis.
Pemeriksaan urine berwarna coklat. Pemeriksaan pertama untuk segera mendiagnosis
pasien adalah :
A. Ig M leptospira
B. Urinalisis
C. Kultur darah
D. USG Abdomen
E. Hapus darah tebal
Seorang laki-laki 20 tahun datang ke UGD dengan keluhan panas badan 4 hari disertai
dengan nyeri kepala, mual, serta muntah. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan compos
mentis, TD 110/70 mmHg, nadi 114 x/menit lemah, suhu 38, didapatkan petekie. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan hb 11, ht 45, leukosit 4000, tc 90000.
Penatalaksaan awal pada pasien ini :
a. Diberikan kristaloid 5 ml/kgbb/jam, evaluasi 2 jam
b. Diberikan kristaloid 6 ml/kgbb/jam, evaluasi 3 jam
c. Diberikan kristaloid 6 ml/kgbb/jam, evaluasi 1 jam
d. Diberikan kristaloid 10 ml/kgbb/jam, evaluasi 1 jam
e. Diberikan kristaloid 3 ml/kgbb/jam, evalusai 3 jam
Seorang wanita berusia 19 tahun, dibawa ke ruang rawat gawat darurat dikarenakan
mimisan sejak 1 hari SMRS. Sejak 4 hari SMRS penderita mengeluh terdapat panas
badan disertai nyeri kepala, nyeri sendi, mual seta nyeri ulu hati. Dari pemeriksaan fisik,
pasien sadar, tekanan darah 90/50 mmHg, Nadi 120x/mt, respirasi 20x/menit dan suhu
390C. Dari pemeriksaan fisik ditemukan hepatomegali, nyeri tekan epigastrium, petekie,
akral dingin dan CRT > 2 detik. Pada pemeriksaan laboratoium didapatkan hb 12 gr/dl, ht
47, Leukosit 3000 gr/dl, dan trombosit 80.000. Penatalaksanaan awal pada pasien ini
adalah
a. Diberikan kristaloid 6 ml/kgbb dalam 30 menit, jika masih syok diberikan kristaloid 20
ml/kgbb dalam 30 menit
b. Diberikan kristaloid 10 ml/kgbb dalam 30 menit, jika masih syok diberikan koloid 20
ml/kgbb dalam 30 menit
c. Diberikan kristaloid 10 ml/kgbb dalam 30 menit, jika masih syok diberikan kristaloid
20 ml/kgbb dalam 30 menit
d. Diberikan kristaloid 10 ml/kgbb dalam 30 menit, jika masih syok diberikan kristaloid
10 ml/kgbb dalam 30 menit
e. Diberikan kristaloid 6 ml/kgbb dalam 30 menit, dika masih syok diberikan kristaloid 20
ml/kgbb dalam 30 menit
Seorang laki-laki berusia 50 th berobat ke poli penyakit dalam RS. Pulau Jawa, karena
keluhan demam sejak 2 hari, penderita berdomisili di Papua dan sedang mengunjungi
saudaranya di Pulau Jawa. Penderita pernah menderita malaria vivax satu tahun yang lalu,
diberikan obat dan sembuh. Pasien sadar, tekanan darah 150/80 mmhg, nadi 82 x/menit,
respirasi 20x/menit dan suhu 380C, dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis
dari laboratorium di dapatkan hb 9,0 gr%, kreatinin 2,5 mg%. Didpatkan adanya
Plasmodium vivax di dalam hapus darah. Pengobatan yang tepat untuk kasus ini adalah:
a. Diberikan artesunat IV
b. Diberikan ACT dengan dosis 1x1 selama 3 hari
c. Diberikan ACT dan primakuin dosis 0.25 mg/kgbb/hari, hari pertama saja
d. Diberikan ACT dengan primakuin dosis dinaikan 0.5 mg/kgbb/hari selama 14 hari
e. Diberikan ACT selama 3 hari dan primakuin dosis 0.25 mg/kgbb/hari selama 14 hari
Seorang laki-laki berusia 27 tahun, dibawa ke ruang rawat gawat darurat dikarenakan
panas badan sejak 8 hari yang lalu, disertai nyeri otot dan persendian, dan buang air besar
mencret. Dari pemeriksaan fisik, pasien sadar, tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi
82x/mt, respirasi 20x/menit dan suhu 390C. Dari pemeriksaan fisik ditemukan lidah
tremor dan kotor. Pasien membawa hasil laboratorium luar dengan hb 12 gr/dl, Leukosit
4000 gr/dl, dan trombosit 130.000. Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan untuk
menunjang diagnosis pasien?
a. Pemeriksaan Dengue blot
b. Periksa kultur feses
c. Periksa Widal
d. Periksa Tubex T
e. Periksa feses rutin
Seorang laki-laki berusia 20 th berobat ke IGD Rumah Sakit dengan keluhaan demam
yang dirasakan tinggi. Demam dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan
nyeri kepala, nyeri-nyeri sendi. Tidak ada mimisan, gusi berdarah, bintik-bintik merah.
Tetangga penderita dirawat karena demam berdarah. Penderita kemudian memeriksakan
darah dengan hasil hb 13,1 g/dl, Ht 40, lekosit 4.000 dan trombosit 76.000. Apa yang
akan anda lakukan
a. Observasi, rawat jalan, periksa Hb, ht, lekosit, trombosit/24 jam
b. Rawat Inap
c. Periksa ulang Hb, ht, lekosit dan trombosit
d. Lakukan pemeriksaan rumple leed
e. Berikan obat penurun panas dan rawat jalan
Seorang laki-laki berusia 77 tahun drawat di RS karena stroke. Pada perwatan hari ke 6
pasien mengeluh demam dan nyeri BAK. Pasien telah menggunakan kateter sejak awal
perawatan. Untuk mencegah kejadian tersebut apa yang harus anda lakukan kecuali?
a. Penggunaan kateter urin yang steril.
b. Penggunaan kateter urin harus sesuai dengan waktu yang ditentukan.
c. lrigasi cairan kateter urin harus diperhatikan.
d. Fisioterapi dan mobilisasi bertahap pada pasien-pasien yang mengalami imobilisasi.
e. Antibiotik Profilaksis
Seorang pria 40 tahun datang dengan keluhan demam hilang timbul setiap 2 hari, keluhan
disertai nyeri otot, dan mual, muntah, pasien mempunyai riwayat dari papua 3 mingggu
lalu. Pemeriksaan fisik didapat TD 120/80 mmHg, N 110x/menit, S 38C ,telah dilakukan
pemeriksaan darah didapatkan Hb 10 g/dL, Ht 30%, Lekosit 4000/μL Trombosit
110.000/μL, didapat parasit berbentuk cincin pada sel darah merah terapi yang diberikan
pada pasien
a. ACT + primaquin 0,25 mg/kg satu kali
b. ACT + primakuin 0,25 mg/kg selama 14 hari
c. ACT+ primakuin 0,75 mg/kg selama 14 hari
d. Kina+ doksisiklin
E. ACT
Seorang pria 35 tahun dengan demam 10 hari , disertai lemah badam sakit kepala, mual,
muntah, pada pemeriksaan fisik didapati T 120/80mm Hg, N 100x/menit, S 39 C, nyeri
tekan pada epigastrium, laboratorium Hb 11 g/dL, Ht 34%, Lekosit 4000/μL, Trombosit
110.000/μL . pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakan diagnosis pasien :
a. Cultur darah
b. Cultur urin
c. Periksa Widal
d. Kultur feces
e. Periksa IGM salmonella typhy
Seorang perempuan berusia 30 tahun, hamil 8 bulan, datang berobat dengan keluhan
panas badan hilang timbul sejak 2 minggu. Panas badan terutama dirasakan pada malam
hari dan disertai dengan nyeri kepala. Pada pemeriksaan fisik pasien nampak sakit sedang
dengan kesadaran compos mentis, TD 120/70 mmHg, N 100 kali/mnt, S 39 0C,
hepatomegali, pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12,5 Ht 38 L 4000 T
125000. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah:
a. Kloramfenikol 4x500 mg po
b. Kotrimoksazol 2x960 mg po
c. Ofloksasin 2x400 mg po
d. Amoksisilin 20 mg/KgBB po
e. Seftriakson 3-4 gram dalam dekstrosa 100 cc iv selama 30 menit
Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya dalam keadaan tidak
sadar. Terdapat riwayat panas badan disertai menggigil dan mata kuning sejak 4 hari.
Terdapa riwayat banjir di lingkungan tempat tinggal pasien. Pada pemeriksaan fisik
pasien nampak sakit berat dengan kesadaran somnolen, TD 100/70 mmHg, N 120
kali/mnt, S 38,5 0C, konjungtiva suffusion, sklera ikterik, hepatomegali, pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan kreatinin 3,5. Patofisiologi penyakit pada pasien ini
adalah, kecuali:
a. Leptospira dapat masuk ruang anterior dari mata selama fase leptospiremia
b. Tiga mekanisme utama adalah invasi bakteri langsung, faktor inflamasi non spesifik,
dan reaksi imunologi
c. Gagal ginjal terjadi akibat tubular nekrosis akut
d. Kerusakan ginjal disebabkan oleh peranan nefrotoksin, reaksi imunologis, iskemia
ginjal, hemolisis dan invasi langsung mikroorganisme
e. Etiologinya adalah virus yang termasuk dalam genus Flavivirus
Seorang wanita 27 tahun hamil 22 minggu datang dengan keluhan demam 10 hari
terutama pada sore hingga malam hari. Sejak 4 hari, demam dirasakan terus menerus.
Pasien juga mengeluh mual dan muntah serta ada riwayat diare 3x/hari pada 1 minggu
pertama. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 88
kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu badan 39oC. Hasil laboratorium Hb 12,6 g/dL,
leukosit 8900/mm3, trombosit 121.000/mm3. Hasil Tubex-T 6. Pengobatan yang
tepat pada pasien ini adalah :
A. Kloramfenikol 4x500mg po
B. Tiamfenikol 4x500mg po
C. Levofloxacin 1x750mg iv
D. Ceftriaxone 3-4gram iv
E. Ciprofloxacin 1x400mg iv
Seorang wanita 56 tahun dibawa keluarga dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari SMRS.
Sebelumnya pasien baru pulang rawat 2 hari yang lalu, dirawat di RS selama 7 hari
karena mencret dan mendapat antibiotic yang diinfus. Saat masih dirawat, penderita
terdengar ada batuk-batuk dengan dahak berwarna kuning. Pemeriksaan, pasien delirium,
TD 140/90, Nadi 100x, RR 32x/menit, Suhu 37.80C. Pemeriksaan fisik ditemukan rhonki
sedang nyaring di paru kanan. Pemeriksaan laboratorium Hb 10, Leukosit 16.000,
Trombosit 200.000, Ureum 101, kreatinin 1.3mg/dl, pao2/fio2 dengan sungkup 12 liter
135, dengan po2 50 dan SpO2 84%. Tatalaksana yang tepat diberikan pada pasien :
A. Oksigen dinaikkan jadi 15 liter, Rawat ruang biasa, antibiotic Ceftriaxone 2x1gr iv
B. Oksigen dinaikkan jadi 15 liter, Rawat ruang intermediate, antibiotic meropenem
3x1gram iv, levofloxacin 1x750mg iv
C. Intubasi, Ventilasi mekanik, rawat icu, antibiotic vancomycin 2x1gram iv
D. Intubasi, Ventilasi mekanik, rawat icu, antibiotic meropenem 3x1gram iv, levofloxacin
1x750mg iv
E. Intubasi, Ventilasi mekanik, rawat icu, antibiotic meropenem 3x1gram iv, levofloxacin
1x750mg iv, vancomycin 2x1gram iv
Seorang perempuan 28 tahun baru kembali dari bepergian ke NTT selama tiga bulan,
datang ke poliklinik dengan keluhan demam sejak 2 hari sebelum berobat. Pasien datang
karena akan kembali lagi ke NTT untuk urusan pekerjaan. Saat ini pasien sedang hamil
12 minggu. Manakah dari beberapa pernyataan berikut yang tidak benar terkait penyakit
Malaria pada kehamilan ?
a. Terapi primakuin dikontraindikasikan pada pasien dengan kehamilan
b. Komplikasi pada kehamilan adalah abortus, penyulit partus, BBLR, hipoglikemia dan
malaria kongenital
c. Peningkatan hormon steroid dan gonadotropin, alfa fetoprotein dan penurunan limfosit
menyebabkan mudahnya terinfeksi malaria.
d. Malaria kongenital dan berat bayi lahir rendah sering ditemukan pada pasien malaria
dengan infeksi HIV
e. Pencegahan terhadap malaria dengan pemberian klorokuin 250 mg tiap minggu mulai
dari trimester pertama sampai satu bulan post partum karena kejadian malaria sering
terjadi pada trimester pertama
Seorang wanita 30 tahun dibawa keluarganya ke IGD dengan penurunan kesadaran sejak
8 jam sebelum masuk RS. Sebelumnya pasien mengalami demam tinggi yang naik turun
sejak 5 hari yang lalu, disertai dengan muntah dan nyeri kepala. Ada riwayat perjalanan
ke Papua 1 minggu sebelumnya. Pasien mendapat Artesunat injeksi intravena dengan
dosis 2,4 mg/kgBB yang diberikan pada jam ke 0, 12, 24 dan seterusnya tiap 24 jam.
Pasien juga akan diperiksa kadar parasitemia setiap hari selama pengobatan. Berikut ini
yang merupakan indikasi transfusi ganti adalah
a. Parasitemia >20% tanpa komplikasi berat
b. Parasitemia >10% disertai bilirubin total >10 mg% dan anemia ringan
c. Parasitemia >10% dengan gagal pengobatan setelah 12-24 jam anti malaria
d. Parasitemia >30% dengan usia lanjut
e. Parasitemia >20% dengan skizon pada darah perifer
Seorang laki-laki usia 36 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan demam sejak 3 hari
disertai nyeri pada persendian. Sebelum demam muncul pasien mengatakan didahului
oleh menggigil kemudian berkeringat. Keluhan lain seluruhnya disangkal. Pasien baru
saja pulang dari perjalanan dinas ke daerah Papua selama 1 minggu. Kesadaran pasien
compos mentis, tekanandarah 110/70 mmHg, nadi 105 kali/menit, respirasi 20 kali/
menit, temp aksilla 39, beratbadan 60 kg. Pada pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Setelah dilakukan pemeriksaan hapusan darah tebal ditemukan P.falciparum stadium
tropozoit dengan kepadatan parasit 90.000/mikroliter. Pasien kemudian diberikan
pengobatan tablet DHP (4 tab/hari) selama 3 hari dan Primakuin 1 tab. Pasien datang
kembali 7 hari kemudian dengan keluhan demam (temp aksilla 38) dan membawa hasil
laboratorium P.falciparumn positif, dengan kepadatan parasit 50.000/mikroliter. Apakah
yang disebut sebagai keadaan pasien saat ini dan rencanaterapi berikutnya?
A. Rekrudensi,terapi Kina tablet 3x 600 mg + Doksisiklin 2x100 mg selama 7 hari
B. Early Treatment Failure,terapi DHP 5 tab/hariselama 3 hari
C. Late clinical failure, terapi Artesunate 200mg + Amodiakuin 800 mg selama 3 hari
D. Late parasitological failure, terapi Artesunate 100mg + Doksisiklin 2x100 mg selama 7
hari
E. Rechute, terapi Kina tablet 3x600 mg selama 7 hari
Seorang perempuan 50 tahun, tinggal di Papua, datang ke IGD dengan keluhan demam
sejak 3 hari dan penurunan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS kesadaran somnolen,
TD 120/70 mmHg, nadi 110 kali/menit, temp aksilla 38,9. Pemeriksaan sklera tampak
ikterik disertai hepatosplenomegali. Pemeriksaan laboratorium Hb 4,8g/dL; hematokrit
12%; ureum 80 mg/dL; kreatinin 2,5 mg/dL; bilirubin total 5,2 mg/dL. Pada hapusan
darah ditemukan parasit Plasmodium falciparum dengan kepadatan parasit 6%. Pasien
kemudian diberikan terapi Kina intravena dengan dosis awal 20 mg/kgBB dilanjutkan
dengan 10 mg/kgBB pada 4 jam ketiga dan 10 mg/kgBB pada 4 jam kelima. Monitoring
berikut yang tepat pada pengobatan kina parenteral, KECUALI:
A. Serum bilirubin dan kreatinin pada hari ke-3
B. Tekanan darah dan nadi
C. Kadar gula darah tiap 8 jam
D. Kadar AST dan ALT
E. Hitung parasit tiap hari
Seorang wanita 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam naik turun dan
menggigil sejak 6 hari yang lalu disertai mual dan nyeri kepala. Pasien baru bepergian
dari daerah Papua. Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran compos mentis. Tekanan darah 110/55 mmHg, denyut nadi 100 kali/ menit,
frekuensi nafas 22 kali/ menit dan suhu 38,3° C. Hasil pemeriksaan hapus darah tepi
ditemukan plasmodium vivax. Pilihan terapi yang paling tepat untuk kasus tersebut
adalah :
a. Primakuin 1x15 mg hari ke-1s/d hari ke-14 + Artemisine Combination Therapy (ACT)
7 hari
b. Primakuin 1x15 mg hari ke-1s/d hari ke-14 + Artemisine Combination Therapy (ACT)
3 hari
c. Primakuin 1 x45 mg hari ke-1, selanjutnya 1x15mg untuk 13 hari + Artemisine
Combination Therapy (ACT)
d. Kina 3 x 2 tablet + Klindamisin 2x300mg selama 7 hari
e. Artemisin Combination Therapy (ACT) selama 3 hari
Berikut ini adalah yang termasuk kegagalan pengobatan dini pada malaria adalah :
a. Parasitemia H3>H0
b. Parasitemia H2 > 50% H0
c. Ada tanda malaria berat pada H1,H2,H3 dengan parasitemia
d. Ada tanda malaria berat pada H0,H1,H2 dengan parasitemia
e. Parasitemia H3 > 50% H0
Manakah dari pernyataan berikut yang benar terkait mekanisme kerja antibiotika ?
a. Β-lactams bekerja menghambat dinding sel bakteri
b. Tetracycline bekerja dengan cara merusak dinding sel bakteri (menghambat
pembentukan protein)
c. Metronidazole bekerja dengan cara menghambat DNA-dependent RNA polymerase
( Hanya merusak DNA)
d. Polymyxins bekerja dengan cara merusak DNA sel bakteri (berikatan dengan
polisakarida)
Seorang laki-laki berusia 70 tahun saat ini sedang dirawat di ruang perawatan intensif
karena infeksi paru-paru. Kuman apa saja yang harus menjadi perhatian pada
pengendalian kuman resisten antibiotika?
a. Stafilokokus, Streptokokus, E. histolitica
b. Streptokokus, E. Coli, Methicilin resistant S. Aureus (MRSA)
c. Methicilin resistant S. Aureus (MRSA), Cephalosporin-resistant (ESBL) Klebsiela
pneumonia, vancomycin-resistant enterococcus faecium (VRE)
d. Methicilin resistant S. Aureus (MRSA), E. Coli, vancomycin-resistant enterococcus
faecium (VRE)
e. Stafilokokus, E. Histolitica, vancomycin-resistant enterococcus faecium (VRE)
Seorang pria 43 tahun dirawat di RS dengan post operasi hemoroidektomi hari ke 5, pada
hari ke 6 didapatkan demam dan kemerahan pada bekas luka operasi. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, HR 100x/menit, RR 20x/menit, suhu 38.3oC,
Terdapat nanah pada kassa disekitar luka bekas operasi. Dari pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 13 g/dL, HT 39%, leukosit 14.800 u/mcl, trombosit 410.000 u/mcl.
Antibiotik empirik yang dapat disarankan untuk kasus pasien ini:
A. Ampicilin + Sulbactam intravena
B. Cefazolin intravena
C. Cephalosporin + Metronidazole intravena
D. Piperacilin + tazobactam intravena
E. Vancomycin intravena
Seorang wanita 27 tahun di diagnosis dengan ALL, dan telah menjalani kemoterapi siklus
pertama dengan preparat Hyper-CVAD. Pada hari ketiga perawatan, pasien mengalami
demam tinggi tanpa ada tanda-tanda infeksi yang jelas. Dari pemeriksaan ANC
didapatkan 490 sel/mm3. Terapi antibiotik yang direkomendasikan pada kasus tersebut
A. Levofloxacin intravena
B. Cefazolin intravena
C. Piperacilin-tazobaktam Intravena
D. Vancomicin Intravena
E. Cefoperazone sulbactam Intravena
Seorang laki-laki usia 30 tahun, telah didiagnosa HIV dan meningitis kriptokokusi 2
bulan yang lalu. Saat ini, pengobatan ARV yang sedang digunakan pasien adalah
TDF/3TC/EFV. Jumlah CD4 awal adalah 5 sel/μL. Regimen profilaksis meningitis
kriptokokus yang dianjurkan bagi pasien adalah
A. Pirimetamin 25 mg/hari dan Clindamicyn 600mg/hari hingga jumlah CD4>200 sel/μL
B. Flukonazole 200 mg/hari hingga jumlah CD4>200 sel/μL atau seumur hidup
C. Flukonazole 800 mg/hari hingga jumlah CD4>200 sel/μL atau seumur hidup
D. Cotrimoxazole 1x2 tablet/hari hingga jumlah CD4>200 sel/μL atau seumur hidup
E. Cotrimoxazole 1x1 tablet/hari hingga jumlah CD4>200 sel/μL
Seorang pria berusia 29 tahun, sudah menikah, datang dengan keluhan demam, nyeri
kepala, dan kejang sejak kemarin. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kaku kuduk positif.
Pemeriksaan tanda vital TD: 140/80, nadi 120x/mnt, respirasi 28 x/mnt, temp aksila 38,50
celcius. Setelah menjalani pemeriksaan diketahui pasien menderita meningitis akut
dengan didapatkan hasil kultur bakteri N. Meningitidis. Terapi profilaksis manakah yang
tepat bagi istri pasien yang sedang hamil?
a. Rifampicin
b. Ciprofloxacin
c. Ceftriaxone
d. Eritromicin
e. Penisilin
Seorang wanita usia 35 tahun datang ke IGD dengan keluhan lemas, demam, dan nyeri
kepala yang sudah berlangsung sekitar 2 minggu. Riwayat penurunan BB 20 kg selama 3
bulan dan riwayat multi partner sexual. Pemeriksaan fisik didapatkan kaku kuduk (+).
Pemeriksaan tanda vital TD 130/90, nadi 110x/mnt, respirasi 22x/menit, temperatur aksila
37,50 celcius. Pemeriksaan penunjang rapid test HIV menunjukan hasil positif dan
pemeriksaan tinta india pada cairan serebrospinal positif. Manakah etiologi penyakit yang
paling tepat untuk kasus diatas?
a. Toxoplasma Gondii
b. Cryptococus neoformans
c. Haemophilus Influenzae
d. Streptococcus Pneumoniae
e. Varicella zoster
Seorang laki-laki 15tahun yang dirawat di unit perawatan intensif dengan demam, sakit
kuning, gagal ginjal, dan gagal napas. Sepuluh hari yang lalu ia mengikuti bakti sosial di
lingkungan sekolahnya dengan cara membersihkan selokan. Dua temannya juga
mengalami flu, sakit kepala, demam, mialgia, dan mual yang sudah mulai membaik. Ia
juga mengalami hal yang sama namun kemudian betambah parah dan menjadi kuning dan
sesak napas. Pemeriksaan fisik TD 95/65, nadi 110x/menit, suhu 38,4°C, laju pernapasan
dari 26/menit, dan saturasi oksigen dari 92% dengan O2 masker. Ikterus (+) dan
didapatkan suffusion konjungtiva bilateral. CXR menunjukkan infiltrate difus bilateral.
Laboratorium didapatkan kreatinin 2,5 mg / dL, bilirubin total 12,3 mg/dL, dan SGPT/
SGPT/ PPT/ aPTT yang normal. Manakah dari antibiotik berikut harus dimasukkan dalam
terapinya?
a. Cefipime
b. Ciprofloxacin
c. Clindamycin
d. Penicillin
e. Vancomycin
Seorang Laki-laki, 53 tahun, datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan demam
sejak 5 hari disertai menggigil, sakit kepala, mialgia, dan mual. Dari anamnesis pasien
hidup berdua dengan istrinya dan bekerja sebagai peternak babi. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan GCS 456, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84x/menit, RR 20x/menit,
Temperatur axila 38.60C, ditemukan conjunctival suffusion, ikterus, hepatomegali. Dari
pemeriksaan laborat menunjukkan Hb 11 g/dl, leukosit 13.000/μl, trombosit 80.000/μl,
ureum 108 mg/dl, creatinin 3.6 mg/dl. Titer MAT menunjukkan 400. Dokter
merawatinapkan pasien dan member terapi Penisilin G 4x1.5 juta unit iv.
Organisme penyebab kelainan pada pasien diatas adalah?
a. L.icteroHemorrahgica
b. L. Copenhagini
c. L.Canicola
d. L.Pomona
e. L. Hardjo
Seorang laki-laki 36 tahun dibawa ke instalasi gawat darurat dengan demam tinggi selama
6 hari, menggigil, nyeri seluruh tubuh, mual, muntah, tidak buang air kecil selama 10 jam
terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi
100x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, suhu 39,10C. Sklera ikterik, terdapat konjungtiva
Suffusion dan nyeri tekan muskulus gastroknemius. Lab menunjukkan WBC 15, PLT
80.000 sel/mm dan IgM Leptospirosis positif (+).
Berdasarkan data klinis di atas diagnostik yang mungkin adalah
A. Confirmed Leptospirosis
B. Suspect Leptospirosis
C. Probable Leptospirosis berat
D. Malaria Berat
E. TifoidToksik
Seorang lelaki berusia 45tahun, berobat ke saudara dengan keluhan terlihat kuning sejak 2
hari SMRS. Keluhan tersebut disertai dengan demam sejak 4 hari, yang turun dengan
pemberian obat. Pasien juga mengeluh BAK lebih sedikit dari biasanya. Muncul
kemerahan di kulit yang tidak gatal, disertai dengan sakit kepala dan mual muntah. 5 hari
sebelum berobat pasien baru melakukan perjalanan keluar kota sebagai sopir bus
antarkota ke daerah di Sumatera. Tempat tinggal pasien di Jakarta yang merupakan
daerah rawan banjir dan 2 minggu sebelumnya baru mengalami kebanjiran. Pada
pemeriksaan fisik konjunktiva hiperemis; sclera ikterik; terdapat nyeri tekan epigastrium;
hepar teraba 2 jari bawah arkus kostae, tepi tumpul, nyeri pada perabaan; terdapat ptekie
pada daerah ekstremitas bawah. Pemeriksaan laboratorium yang paling tepat
direncanakan untuk pasien ini adalah:
a. Pemeriksaan kultur darah leptospira untuk menentukan spesies leptospira
b. Pemeriksaan mikroskopik urin leptospira untuk menentukan spesies leptospira
c. Pemeriksaan microscopic agglutination test leptospira untuk menentukan spesies
leptospira
d. Pemeriksaan serologi malaria untuk mengetahui jumlah parasit pada malaria
e. Pemeriksaan rapid diagnosis test malaria untuk mengetahui jumlah parasit pada malaria
Seorang wanita, 22 tahun datang ke UGD diantar keluarga dengan keluhan utama demam
sejak 9 hari yang lalu, riwayat BAB encer sejak 3 hari yang lalu, kadang disertai darah.
Pasien juga mengeluh lemas dan nyeri perut yang semakin hebat sejak tadi pagi. Pasien
nampak mengantuk. Dari pemeriksaan fisik TD: 90/70 mmHg, nadi 110 kali/menit,
RR:22 kali/menit, suhu:38,10C. Konjunctiva pucat, abdomen distensi,dan akral dingin.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan: Hb:6,5 gr/dl, MCV: 86, MCH: 29, WBC
11.000, PLT:100.000 uji Tubex-T: positif 6.
Apa indikasi tranfusi PRC dan pembedahan pada pasien ini?
A. Perdarahan intestinal ≥ 5 ml/kgBB/jam dengan faktor hemostasis normal.
B. Pasien dengan komplikasi menjadi Tifoid toksik
C. Pasien mengalami perdarahan intestinal dengan perdarahan ≥ 3 ml/kgBB/jam dengan
faktor hemostasis normal.
D. Pasien mengalami komplikasi anemia hemolitik dengan HB ≤ 10 gr/dl
E. Pasien dengan komplikasi pankreatitis tifosa
Seorang pria, 34 tahun datang ke UGD diantar keluarga dengan keluhan utama demam
sejak 8 hari yang lalu, demam lebih tinggi sore dan malam hari. Keluhan juga disertai
nyeri kepala, mual, nyeri otot dan susah BAB sejak 5 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluh Pasien nampak mengantuk. Dari pemeriksaan fisik TD: 100/70 mmHg, nadi 64
kali/menit, RR:22 kali/menit, suhu:38,50C. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan:
Hb:11,5 gr/dl, MCV: 86, MCH: 29, WBC 7.000, PLT:150.000 uji Tubex-T: positif 6.
Komplikasi apa saja yang dapat terjadi pada pasien ini???
A. Miokarditis
B. Pankreatitis
C. Hepatitis
D. Koagulasi Intravaskular Difus
E. Perforasi gaster
Seorang penderita yang sudah dinyatakan sembuh dari demam tifoid satu tahun yang lalu,
saat ini tidak ada gejala, tidak didapatkan adanya bukti cholelitiasis, pada pemeriksaan
urine didapatkan infeksi Scistosoma Hematobium. Tatalaksana untuk kasus tersebut
adalah :
a. Ampisilin 100 mg/kgbb/hari + probenesid 30 mg/kgbb/hari
b. Prazikuantel 40 mg/kg BB
c. Norfloxacin 400 mg/2 kali/hari
d. Metrionat 5 mg/kg bb interval 2 minggu dilanjutkan dengan Ampisilin 100
mg/kgbb/hari + probenesid 30 mg/kgbb/hari
e. Prazikuantel 40 mg/kg BB dosis tunggal dilanjutkan dengan cotrimoksazole 2 tablet
2kali perhari
Seorang pengusaha dari USA akan mengunjungi pulau komodo selama 2 minggu, oleh
dokter pribadinya dianjurkan untuk pemberian profilaksis antimalaria mefloquin dan
vaksinasi tyfoid oral ty21a, bagaimana cara pemberian vaksinasi oral tyfoid pada kasus
tersebut :
a. ty21a diberikan 12 jam setelah mefloquin
b. mefloquin diminum 12 jam setelah ty21a
c. ty21a diberikan setelah 24 jam minum mefloquin
d. ty21a diberikan setelah 48 jam minum mefloquin
e. Mefloquin diminum setelah 6 jam pemberian ty21a
Seorang pria umur 45 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan panas sejak 3 hari
yang lalu, keringat dingin, gelisah, nyeri otot-otot, tidak ada riwayat bepergian ke luar
pulau sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak letargis, tekanan
darah dan nadi tidak terukur, respirasi 30 kali/menit, suhu 39.4oC, mata tampak sedikit
ikterik, tidak terdapat ruam di anggota gerak. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan
Hb 16,5 g/dL, HCt 53%, leukosit 2.100 /mm3, trombosit 45.000/mm3, SGOT 98 U/L,
SGPT 108 U/L, GDS 108 mg/dL, BUN 50 mg/dL, kreatinin 2,3 mg/dL, natrium 147
mEq/L, kalium 3,7 mEq/L, chlorida 105 mEq/L, NS-1 (+) positif. Pasien telah diberikan
resusitasi bolus cairan kristaloid sebanyak dua kali selama 60 menit kemudian dilanjutkan
dengan satu kali pemberian cairan koloid sebanyak 10 ml/kg/BB dalam 15 menit. Paska
pemberian koloid tersebut didapatkan hasil Hct 54%, tindakan selanjutnya yang paling
tepat adalah:
a. Pemasangan kateter vena central
b. Transfusi whole blood 10 ml/kgBB
c. Bolus tambahan kristaloid 30 ml/kgBB dalam 15-30 menit
d. Bolus tambahan cairan koloid 20 ml/kgBB dalam 15-30 menit
e. Pemberian norepinefrin drip intravena
Seorang pria umur 35 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan panas sejak 3 hari
yang lalu, keringat dingin, gelisah, nyeri otot-otot, tidak ada riwayat bepergian ke luar
pulau sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak letargis, tekanan
darah dan nadi tidak terukur, respirasi 30 kali/menit, suhu 39.4oC, mata tampak sedikit
ikterik, tidak terdapat ruam di anggota gerak. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan
Hb 16,5 g/dL, HCT 54%, leukosit 2.100 /mm3, trombosit 30.000/mm3, SGOT 98 U/L,
SGPT 108 U/L, GDS 108 mg/dL, BUN 50 mg/dL, kreatinin 2,0 mg/dL, natrium 147
mEq/L, kalium 3,7 mEq/L, chlorida 105 mEq/L, NS-1 (+) positif. Pasien telah diberikan
resusitasi bolus cairan kristaloid sebanyak dua kali selama 60 menit kemudian dilanjutkan
dengan satu kali pemberian cairan koloid sebanyak 10 ml/kg/BB dalam 15 menit. Setelah
pemberian koloid tersebut didapatkan hasil HCT 45%, dan tidak didapatkan perbaikan
hemodinamik. Tindakan selanjutnya yang paling tepat adalah:
A. Pemasangan kateter vena central
B. Evaluasi kemungkinan tanda perdarahan dan tranfusi packed red cells sesuai indikasi
C. Bolus tambahan kristaloid 30 ml/kgBB dalam 15-30 menit
D. Bolus tambahan cairan koloid 30 ml/kgBB dalam 15-30 menit
E. Pemberian dobutamin drip intravena
Seorang wanita, umur 37 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan
demam sejak 1 minggu terakhir, pasien sadar baik, tampak pucat, mual, tidak nafsu
makan, sakit kepala, tidak mengeluhkan adanya kejang, buang air kecil warna kuning
muda dengan jumlah cukup banyak, badan terasa lemas hingga tidak kuat duduk/berjalan.
Riwayat sebelumnya bepergian ke Jayapura untuk urusan pekerjaan. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan RDT malaria (+). Pemeriksaan preparat hapus darah tebal
ditemukan schizon p.falciparum dengan jumlah 4500 parasit per 200 leukosit. Selama
perawatan pasien mendapat terapi ACT dan Primakuin. Pasien kemudian dipulangkan
setelah pada hari keempat perawatan dengan klinis yang baik dan tidak ditemukan parasit
malaria dalam preparat hapus darah tipis dan tebal. Dalam evaluasi pengobatan
selanjutnya, didapatkan pasien mengeluh demam dengan suhu 38°c pada hari ke-14, dari
pemeriksaan preparat hapus darah tebal ditemukan schizon p.falciparum dengan jumlah
200 parasit per 1000 leukosit. Keadaan pasien ini disebut sebagai?
A. Early treatment failure
B. Late clinical failure
C. Late parasitological failure
D. Relaps
E. Rechute
Seorang laki laki 30 tahun,datang ke RS dengan keluhan demam hari ke-6, demam
muncul mendadak, tinggi dan menetap, kadang disertai menggigil. Pasien juga mengeluh
kulit dan mata kuning sejak 3 hari, disertai perubahan BAK seperti teh. Pasien mengeluh
lemas dan nyeri pada sekujur tubuh. Riwayat sakit ginjal dan liver disangkal. Pekerjaan
pasien petugas kebersihan kota.Riwayat bepergian keluar kota/pulau disangkal.
Pemeriksaan fisik: KU lemah TD 100/80 T 38.4°c RR 28x/m N 118x/m. Pemeriksaan
kepala leher didapatkan sklera icterus dengan conjuntival injection, abdomen H/L tak
teraba, sistem muskuloskletal nyeri tekan gastrocnemius. Pemeriksaan penunjang : Hb
10.7 g/dl Leuko 14500/uL Trombosit 208000 U/L OT/PT 65/78 mg/dl BUN 68U/L SK
3.7U/L Bil D 2.3 Bil T 4.1. LED 42 HbsAg (-) anti HCV (-). Patogenesis kasus tersebut
adalah:
a. Invasi bakteri langsung, faktor inflamasi spesifik, dan reaksi imunologi
b. Invasi bakteri langsung
c. Invasi bakteri langsung dan reaksi kompleks antigen antibodi di jaringan
d. Faktor inflamasi non spesifik, invasi bakteri langsung, dan reaksi imunologi
Seorang pria 36 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam dan menggigil sejak 5 hari
yang lalu. Pasien biasa berkerja di Papua Barat dan baru 3 hari yang lalu pulang ke Jawa.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit berat, kesadaran somnolen. Tekanan
darah 110/55 mmHg, denyut nadi 120 kali/ menit, frekuensi nafas 24 kali/ menit dan suhu
40 ° C. Konjungtiva pucat, sklera ikterik, hepar teraba 2 jari di bawah arcus costa,
permukaan rata, tepi tajam, nyeri dan teraba limpa sejauh schuffner 2. Hasil uji
laboratorium menunjukkan kadar gula darah acak 80 mg/dl, Hb 4,3 g/ dL, jumlah
trombosit dari 89.000 / μL, jumlah leukosit dari 9500 / μL, bilirubin total 3,5 mg/dL,
bilirubin direk 2,5 mg/dL, bilirubin indirek 1 mg/dL, BUN 60, kreatinin 1,9 mg/dl pada
pemeriksaan hapusan darah tepi menunjukkan eritrosit yang terinfeksi P. falciparum
dengan indeks parasitemia 2,3%. Manakah dari kasus tersebut yang termasuk kondisi
malaria berat
a. Kesadaran somnolen, anemia, jumlah parasit
b. Anemia, gangguan ginjal, kesadaran somnolen
c. Anemia, trombositopenia, hiperbilirubinemia
d. Anemia, hiperbilirubinemia, jumlah parasit
e. Anemia, hiperbilirubinemia, kesadaran somnolen
Seorang laki-laki berusia 18 tahun, baru tiba dari negara Pantai Gading 3 minggu yang
lalu. Pasien ikut ayahnya yang bekerja sebagai diplomat. Datang ke IGD dengan keluhan
demam menggigil dan bengkak pada seluruh tubuh sejak 1 minggu. Pasien mengeluh
nyeri kepala dan mual. Buang air kecil dikatakan banyak buih. Buang air besar normal.
Sesak nafas, keringat malam, nyeri perut tidak ada. Dari pemeriksaan fisik TD 130/80
mmHg, Nadi 105x/menit, RR 20x/menit , suhu axilla 39o celcius. Jantung dan paru
normal, tidak ada organomegali. Tampak ascites dan edema anasarka. laboratorium
menunjukkan hipoalbuminemia, proteinuria massif dan hiperkolesterolemia. Pasien
didiagnosis infeksi malaria dengan komplikasi sindrom nefrotik. Parasit yang sering
menyebabkan kasus di atas adalah:
A. P. vivax
B. P. Falciparum
C. P. Malariae
D. P. Knowlesi
E. P. Ovale
Seorang wanita datang ke UGD diantar keluarga dengan keluhan utama demam sejak 9
hari yang lalu, riwayat BAB encer sejak 3 hari yang lalu, kadang disertai darah. Pasien
juga mengeluh lemas dan nyeri perut yang semakin hebat sejak tadi pagi. Pasien nampak
mengantuk. Dari pemeriksaan fisik TD: 80/60 mmHg, nadi 118 kali/menit, RR:22
kali/menit, suhu:38,70C. Konjunctiva pucat, abdomen distensi,dan akral dingin. Dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan: Hb:6,5 gr/dl, MCV: 86, MCH: 29, WBC 11.000,
PLT:100.000 uji Tubex-T: positif 6. Faktor risiko terjadinya komplikasi pada kasus diatas
adalah, kecuali:
A. Lama demam
B. Modalitas pengobatan
C. Beratnya penyakit
D. Usia > 60 tahun
E. Mobilitas penderita
Seorang pasien wanita usia 45 tahun datang ke UGD Penyakit Dalam dengan keluhan
sesak napas sejak 3 minggu dan memberat dalam 2 hari terakhir, yang tidak membaik
dengan istirahat dan perubahan posisi. Pasien juga mengeluh demam yang hilang timbul
dalam 2 bulan terakhir. Pasien juga merasa berat badannya turun tapi tidak tahu berapa
kilogram. Pasien belum pernah datang ke RS sebelumnya untuk mengobati keluhannya
tersebut. Suami pasien dikatakan meninggal mendadak sekitar 6 bulan lalu tanpa
diketahui diagnosisnya. Pasien hanya ingat jika suaminya mengeluh sesak napas, batuk
dan demam sebelum meninggal. Suami pasien dikatakan memiliki riwayat
penyalahgunaan narkoba. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium dan
didapatkan hasil tes anti HIV reaktif.
Dibawah ini yang bukan merupakan manifestasi klinis infeksi HIV/AIDS stadium II
menurut World Health Organization adalah :
a. Cheilitis Angularis
b. Oral Hairy Leukoplakia
c. Dermatitis Seborrhoik
d. Herpes Zoster
e. Infeksi Saluran Napas Atas rekuren
Seorang pasien wanita berumur 26 tahun datang ke UGD Penyakit Dalam dengan keluhan
penurunan kesadaran sejak 12 jam sebelum datang ke rumah sakit. Oleh keluarga,
seminggu belakangan ini pasien dikatakan bicara lambat dan sulit memahami pertanyaan.
Pasien sering mengeluh matanya kabur dan berair sejak seminggu. Pasien juga dikatakan
mengalami demam dan diare dalam sebulan terakhir. Keluarga pasien melihat pasien
tampak jauh lebih kurus dalam sebulan terakhir. Pasien bekerja di klub malam dan
keluarga mengatakan pasien sering berganti-ganti pacar. Pasien belum pernah
memeriksakan diri ke rumah sakit sebelumnya.
Pada kasus ini, yang manakah temuan yang didapatkan dari pemeriksaan funduskopi?
a. Ketchup-sauce appearance di perifer
b. Pendarahan retina brush-fire
c. Bercak multiple yellowish white di kutub posterior
d. Cotton-wool spot pada fundus
e. Pigmentasi kekuningan seperti pizza-pie appearance
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi aliran darah (Blood stream
infection= BSI) terkait kateter vascular adalah di bawah ini, kecuali:
a. Melakukan pemberian antiseptic pada tempat-tempat yang akan diinsersi oleh jarum
kateter
b. Sedapat mungkin menggunakan akses-akses vena perifer dibanding vena sentral
c. Akses vena sentral subklavia lebih dipilih dibanding vena jugularis
d. Menggunakan antibiotika topikal pada tempat-tempat insersi kateter vena
e. Infeksi kandidiasis sistemik dapat terjadi pada pasien non-neutropenik dan terapi
preemptive dapat diberikan pada pasien dengan berbagai faktor risiko perawatan >96 jam
dengan temuan kolonisasi jamur multipel
Seorang pasien laki-laki 26 tahun, baru terdiagnosa HIV 2 minggu, saat ini masuk Rumah
Sakit dengan keluhan nyeri kepala kronik, mual, muntah dan kelemahan anggota gerak
kanan. Dari keadaan diatas, diagnose yang paling mungkin adalah, kecuali:
a. Toxoplasma Encephalitis.
b. Primary Central Nervous System Lympoma
c. Progressive Multifokal Leukoencephalopathy
d. Brain Abses
e. Neurocysticercosis
Seorang pasien pria 27 tahun, telah terdiagnosa HIV. Saat ini mengeluh nyeri kepala
kronik, mual, muntah dan kelemahan anggota gerak kanan. Pasien telah terdiagnosa
Toxoplasma Ensefalitis sejak 2 minggu lalu. Pernyataan berikut adalah benar pada pasien
ini, KECUALI:
a. Seropositive Anti Toxoplasma IgM Antibodies.
b. Seropositive Anti Toxoplasma IgG Antibodies.
c. Pada CT-Scan Kepada dengan Kontras tampak Multiple Ring Enhancing Bain Lesion.
d. Pengobatan dengan Pyrimethamine, Sulfadiazine, Leukovorin.
e. Dapat diberikan steroid pada keadaan tertentu.
Seorang perempuan 30 tahun didiagnosis dengan ALL dan telah menjalani kemoterapi
siklus pertama dengan preparat Hyper-CVAD. Pada hari ketiga perawatan, pasien
mengalami demam tinggi tanpa ada tanda-tanda infeksi yang jelas. Dari pemeriksaan
ANC didapatkan 400 sel/mm3.
Terapi antibiotika yang tidak direkomendasikan untuk tersebut adalah:
a. Ceftazidim intravena
b. Piperasilin-tazobakatam intravena
c. Vankomisin intravena
d. Cefepime intravena
e. Karbapenem intravena
Seorang laki-laki 26 tahun dibawa ke IGD karena mengalami kejang kemudian tidak
sadar 1 jam sebelum ke IGD. Pasien memiliki riwayat pernah menggunakan narkoba.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kaku kuduk (+), refleks patologis (+). Pada
pemeriksaan HIV didapatkan hasil reaktif. Pasien dilakukan pungsi lumbal dan pada
pemeriksaan Tinta India didapatkan kriptokokus positif. Pilihan terbaik anti jamur pada
pasien ini adalah:
a. Itrakonazole oral
b. Drip mikafungin
c. Drip amfoterisin B
d. Injeksi fluconazole intravena
e. Injeksi vorikonazole intravena
Seorang laki-laki usia 30 tahun, telah didiagnosa HIV dan meningitis kriptokokusi 2
bulan yang lalu. Saat ini, pengobatan ARV yang sedang digunakan pasien adalah
TDF/3TC/EFV. Jumlah CD4 awal adalah 5 sel/μL. Regimen profilaksis meningitis
kriptokokus yang dianjurkan bagi pasien adalah
A. Pirimetamin 25 mg/hari dan Clindamicyn 600mg/hari hingga jumlah CD4>200 sel/μL
B. Flukonazole 200 mg/hari hingga jumlah CD4>200 sel/μL atau seumur hidup
C. Flukonazole 800 mg/hari hingga jumlah CD4>200 sel/μL atau seumur hidup
D. Cotrimoxazole 1x2 tablet/hari hingga jumlah CD4>200 sel/μL atau seumur hidup
E. Cotrimoxazole 1x1 tablet/hari hingga jumlah CD4>200 sel/μL
Seorang wanita 30 tahun di diagnosis dengan ALL, dan telah menjalani kemoterapi siklus
pertama dengan preparat Hyper-CVAD. Pada hari ketiga perawatan, pasien mengalami
demam tinggi tanpa ada tanda-tanda infeksi yang jelas. Dari pemeriksaan ANC
didapatkan 490 sel/mm3. Terapi antibiotik yang direkomendasikan pada kasus tersebut
A. Levofloxacin intravena
B. Cefazolin intravena
C. Piperacilin-tazobaktam Intravena
D. Vancomicin Intravena
E. Cefoperazone sulbactam Intravena
Seorang perempuan berusia 60 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak nafas disertai
demam tinggi sejak 3 hari yang lalu, dengan batuk berdahak warna kuning. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit berat; tekanan darah 80/50mmHg,
frekuensi nadi 122x/menit, lemah, frekuensi nafas 28x/ menit, suhu 38,9 derajat celcius,
dan produksi urine 300 cc/24 jam. Penatalaksnaan awal yang tepat pada kasus di atas
adalah
A. Pengambilan kultur darah sebelum pemberian antibiotik dalam waktu kurang dari 3
jam
B. Pemberian vasopresor untuk mempertahankan MAP ≥65 mmHg dalam waktu kurang
dari 6 jam
C. Pemberian antibiotik berspektrum luas dalam waktu kurang dari 1 jam.
D. Pemberian cairan kristaloid 30 ml/KgBB dalam waktu kurang dari 3 jam
E. Pemberian kortikosteroid
Seorang laki-laki 28 tahun, datang dengan keluhan tidak sadar, dari hetero anamnesis
didapatkan pasien dikatakan pulang dari kafe bersama teman-temannya. Dari
pemeriksaan didapatkan tekanan darah 70/40 mmHg; frekuensi nadi 110x/menit, lemah;
suhu 35,5 derajat Celcius; frekuensi napas 10x/menit, pin point pupil, dan ditemukan
needle track sign. Diagnosa yang paling mungkin pada penderita ini adalah :
A. Intoksikasi carbamat
B. Intoksikasi organofosfat
C. Intoksikasi opiat
D. Intoksikasi metanol
E. Intoksikasi obat
Salah satu ruang operasi di rumah sakit tipe B diketahui terjadi outbreak infeksi
Metichicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA). Apakah prosedur pencegahan
selanjutnya untuk mencegah transmisi infeksi ke ruangan lainnya?
a. Petugas di ruang operasi melakukan cuci tangan yang benar secara reguler
b. Menutup ruang operasi selama 1 bulan
c. Membersihkan lantai dan dinding ruang operasi dengan cairan chlorhexidine
d. Melakukan skrining MRSA kepada petugas di ruangan operasi dan memindahkan
petugas tersebut bila didapatkan hasil kultur MRSA yang positif
e. Setiap pasien dengan hasil kultur MRSA (+) diterapi dengan vancomycin
Seorang wanita 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam naik turun dan
menggigil sejak 7 hari yang lalu disertai mual dan nyeri kepala. Pasien baru bepergian ke
daerah Puncak Jaya. Saat ini pasien sedang hamil anak kedua dengan usia kehamilan 10
minggu. Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos
mentis. Tekanan darah 110/55 mmHg, denyut nadi 100 kali/ menit, frekuensi nafas 22
kali/ menit dan suhu 38,3° C. Hasil pemeriksaan hapus darah tepi ditemukan plasmodium
falsiparum dan vivax. Pilihan terapi yang paling tepat untuk kasus tersebut adalah :
a. Primakuin 1x45 mg hari ke-1s/d hari ke-14 + Artemisine Combination Therapy (ACT)
b. Primakuin 1x15 mg hari ke-1s/d hari ke-14 + Artemisine Combination Therapy (ACT)
c. Primakuin 1 x45 mg hari ke-1, selanjutnya 1x15mg untuk 13 hari + Artemisine
Combination Therapy (ACT)
d. Kina 3 x 2 tablet + Klindamisin 2x300mg selama 7 hari
e. Artemisin Combination Therapy (ACT) selama 3 hari
Seorang pria umur 47 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan rasa nyeri seperti
terpecut dan seperti terbakar pada area lengan kanan sejak 30 menit yang lalu, keringat
dingin, gelisah, nyeri otot-otot, keluhan dirasakan saat pasien sedang berenang di pantai.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak lemah, tekanan darah 110/80 mmHg,
nadi 97 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu 39.4 oC, dicurigai pasien terkena tentakel
jellyfish saat sedang berenang. Tatalaksana awal yang dapat dilakukan untuk mengurangi
keluhan pada kasus di atas adalah
a. Kompres air hangat
b. Siram dengan air laut
c. Tuang cuka disepanjang area yang terkena
d. Segera berikan antitoksin
e. Kompres Es Batu
Seorang perempuan berusia 27 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan demam tinggi 7
hari setelah kembali dari liburan di Raja Ampat Papua. Pasien juga mengeluhkan sakit
kepala, nyeri sendi, diare, dan lemas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
apatis-samnolen; tekanan darah 110/70 mmHg; frekuensi nadi 108x/menit; frekuensi
napas 16x/menit; suhu 38,6oC; TB 155 cm; BB 50 kg; konjungtiva pucat; skelera tidak
ikterik; hepatomegali; pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Pemeriksaan
laboratorium awal didapatkan Hb 4,5 g/dL; hematokrit 13%; leukosit 10.500/μL;
trombosit 75.000/μL. ICT malaria (+), plasmodium falsiparum. Hasil pemeriksaan apus
darah tepi ditemukan plasmodium falsiparum bentuk trofozoid dengan hitung parasit
2,5% eritrosit terinfeksi. Pengobatan malaria yang paling tepat pada pasien ini adalah:
A. Artesunat-amodiakuin 8 tablet/hari selama 3 hari
B. Sulfadoksin pirimetamin 3 tablet/hari dosis tunggal
C. Dehidro artemisinin piperakuin 3 tablet/hari selama 3 hari
D. Artemeter 2,4 mg/kgBB tiap 12 jam pada hari pertama dilanjutkan 1,2 mg/kgBB hari
ke-2 sampai ke-5
E. Artesunat 2,4 mg/kgBB per kali pemberian sampai pasien sadar dilanjutkan dengan
artesunat oral sd 7 hari
Pasien wanita usia 35 tahun datang dengan keluhan utama demam. Keluhan sudah
dirasakan selama 4 hari disertai sakit kepala, nyeri sendi, BAB hitam. Pada pemeriksaan
didapatkan pasien tampak lemas, nadi teraba lemah dan cepat, tensi 80/60 dan uji
torniquet positif. Pemeriksaan laboratorium Hb 9 g%, leukosit 3500, hematokrit 40%,
trombosit 25000. Diagnosis pasien adalah:
a. Demam dengue
b. Demam berdarah dengue derajat I
c. Demam berdarah dengue derajat II
d. Demam berdarah dengue derajat III
e. Demam berdarah dengue derajat IV