Anda di halaman 1dari 4

Tutorial

Keperawatan Jiwa

Gangguan Resiko Perilaku Kekerasan

Di susun oleh

Kelompok 2

Winda Claudya Novayanti (22221116)

Windah Anisyah (22221117)

Windy Puspita Utami (22221118)

Wisma Wardani (22221119)

Yeni Septiani (22221120)

Yosa Nanda Fermata (22221121)

Yuli Nopita Sari (22221122)

Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Institusi Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah
Pelembang Tahun Ajaran 2021

Kasus:

Tn. F. di bawa ke RSJ Ernaldi Bahar tanggal 1-Oktober-2021 Tn.F. yang memiliki gangguan resiko perilaku
kekerasan dengan informasi menurut keluarga pasien sering marah-marah, memaki-maki keluarga dan
kata-kata kasar dan kotor, saat dilakukan pengkajian Tn.F. masih menyangkal (denial) saat ditanya
pernah dirumah. Pasien tampak kesal, tatapan tajam, berbicara tidak sesuai, aktivitas motorik tegang,
mudah tersinggung, dan di dapatkan tanda-tanda vital sebagai berikut : TD: 140/98, N: 120, RR:
20/menit.

Step 1 Klarifikasi Istilah

a. Motorik (Yuli Nopita Sari)

Jawab: gerakan halus dan kasar (Weny Kusuma)

b. Denial (Yosa Nanda Fermata)

Jawab: menolak (Windy Puspita Utami)

Do :

Wisma Wardani : Pasien tampak kesal

Weny Kusuma : aktivitas motorik tegang

Windy Puspita : Tatapan mata tajam

Windah Anisyah : Mudah tersinggung

Yosa Nanda : Berbicara tidak sesuai

Ds :

Yuli Nopita : Keluarga mengatakan pasien suka marah-marah

Yeni Septiani : Keluarga mengatakan pasien sering berkata kasar kotor

Step 3

Pertanyaan:

1. Apa yg harus kita lakukan saat pasien menyangkal kejadian yang sebenarnya? (Wisma)

2. Saat dilakukan pengkajian pasien marah2 apa yg harus kita lakukan? (Yosa)
3. Stategi Pelaksanaan yg di tetapkan pada pasien RPK? (Windy)

Jawaban:

1. -Memberikan serta menyampaikan informasi yang dibutuhkan dengan penuh perhatian kepada
pasien

- Dokter harus membuat pasien merasa benar-benar diperhatikan, didengarkan dan mendukungnya.

- Perawat memiliki bagian penting dari keseluruhan proses penyembuhan pasien

- Perawat memiliki posisi terbaik untuk mencoba dan berinteraksi dengan pasien. Misalnya memotivasi

- Menentukan sebuah pilihan melalui evaluasi dan konsultasi dengan keluarga pasien

- Menentukan sebuah pilihan melalui evaluasi dan konsultasi dengan keluarga pasien ( Weni Kusuma)

2. 1). Bina Hubungan Saling Percaya

2). Mengajarkan pasien latihan fisik

3). Tarik nafas dalam dan pukul bantal ( Windah)

Menambahkan jawaban,

Pada saat pasien marah marah kita sebagai perawat seharusnya berhenti melakukan pengkajian biar kan
pasien tenang terlebih dahulu baru kita bina hubungan saling percaya, karna pasien dgn gangguan jiwa
tidak boleh di paksa dan emosiaonal pasien dengan gangguan jiwa itu stabil nya 15 sampai 20 menit.
(Wisma)

Beberapa aspek dalam kontrol diri yaitu:

1. Kontrol perilaku

2. Kemampuan mengintrol stimulus

3. Kemampuan menantisipasi peristiwa

4. Keadaan menafsirkan peristiwa

5. Kemampuan mengambil keputusan (Yeni)


3. 1. Bina hubungan saling percaya, identifikasi masalah (tanda gejala, penyebab), latih nafas dalam,
pukul bantal kasur, evaluasi

2. Obat dan evaluasi

3. Verbal dan evaluasi

4. Spiritual

(Yuli)

Learning Outcome (LO) :

1. Mahasiswa mampu mengetahui konsep RPK

2. Mahasiswa mampu memahami Asuhan Keperawatan RPK

Anda mungkin juga menyukai