Anda di halaman 1dari 20

RESUME

BLOCKCHAIN & CRYPTOCURRENCY

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Ritel

Dosen Pengampu : Guruh Ghifar Zalzalah, S.E., M.Sc.

Oleh :

Nendi Putra Sugiarto 17133200106

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

TAHUN 2021
PENDAHULUAN

Alat transaksi pembayaran di zaman sekarang mengalami banyak sekali


perkembangan. Dengan membeli produk melalui internet, anda dapat membelinya tanpa
harus menggunakan mata uang dalam bentuk kertas. Cryptocurrency adalah salah satu aset
mata uang digital sebagai solusi kebutuhan transaksi keuangan online saat ini.

Blockchain adalah suatu teknologi baru yang dikembangkan untuk sistem penyimpanan data
digital. Teknologi yang satu ini terhubung dengan kriptografi dan penggunaannya sendiri
tidak bisa dilepaskan dari mata uang bitcoin dan juga cryptocurrency.

Blockchain juga digunakan untuk mencatat kegiatan transaksi yang dilakukan dengan
cryptocurrency.
Sejarah Awal Kripto

Konsep awal mata uang kripto muncul pada tahun 1980-an, merujuk Moneycrashers.
Ketika itu, seorang ilmuwan komputer dan matematikawan Amerika bernama David Chaum
menemukan algoritma khusus yang kemudian menjadi dasar dari enkripsi website modern
dan transfer mata uang elektronik saat ini.

Chaum kemudian mengembangkan penemuannya hingga periode 1990-an dan melahirkan


mata uang digital yang bernama DigiCash. Namun sayang, inovasinya ini gagal berkembang.
Meski begitu penemuan David ini memiliki peran penting dalam pengembangan mata uang
kripto selanjutnya.

Belasan tahun kemudian, seorang insinyur perangkat lunak andal bernama Wei Dai
menciptakan b-money. Melansir The Balance, B-money memiliki konsep dan sistem yang
lebih modern dan kompleks dari DigiCash. Lagi-lagi, b-money gagal berkembang dan tidak
pernah berkesempatan digunakan sebagai alat tukar. Memasuki akhir 90-an dan awal 2000-an
muncul perantara keuangan digital yang konvensional dan eksis sampai saat ini, yaitu PayPal.
PayPal didirikan oleh Elon Musk dan menjadi bukti pembayaran berbagai transaksi online.

Perkembangan Mata Uang Kripto

Perkembangan mata uang kripto mencapai titik terang pada 2008. Di tahun itu,
Satoshi Nakamoto menerbitkan buku berjudul ‘Bitcoin – A Peer to Peer Electronic Cash
System’.

Isi buku tersebut juga diposting Satoshi ke milis diskusi kriptografi. Setahun kemudian,
Satoshi merilis perdana mata uang kripto bernama Bitcoin ke publik.

Perilisan tersebut mendapat dukungan dari pelaku kriptografi. Pada 2010, mulai bermunculan
mata uang kripto lainnya. Pertukaran Bitcoin perdana juga terjadi di tahun yang sama. Sejak
tahun itu harga mata uang kripto mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini yang
membuat banyak orang menambang mata uang kripto yang beredar dalam jumlah terbatas.
Namun harganya mengalami penurunan beberapa tahun terakhir akibat regulasi pemerintah
dan perlindungan hukum.

Aturan Pemerintah

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar, Badan Pengawas Perdagangan


Komoditi (Bappebti), Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tirta Karma Senjaya
mengatakan, aset kripto layak untuk dijadikan investasi. Sebab ada beberapa dasar hukum
yang mengatur.Aset Kripto telah diatur oleh Pemerintah berdasarkan Peraturan Bappebti
Nomor 5 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto di
Bursa Berjangka, sebagaimana telah diubah dengan Perba Nomor 9 Tahun 2019, Perba
Nomor 2 Tahun 2020, dan Nomor 3 Tahun 2020. "Kemudian, banyaknya permintaan dan
penawaran. Pasarnya sangat besar permintaan dan penawaran baik di tingkat nasional
maupun global. Lalu tersedianya pasokan aset Kripto dan telah tumbuh pusat perdagangan
aset Kripto (exchange) yang sudah diakomodir di banyak negara".
Tirta mengatakan, faktor lain yang melayakkan aset Kripto sebagai investasi adalah memiliki
nilai untuk diperdagangkan. Sebagai contoh pada tahun 2012 harga Bitcoin adalah USD 5
hingga USD 7 dan hari ini telah mencapai USD 60.663. "Nilai transaksi di Indonesia dari
Januari hingga September telah mencapai Rp632,9 triliun dengan pelanggan yang
bertransaksi saat ini telah mencapai 8,9 Juta pelanggan,". Minat masyarakat dalam
berinvestasi aset Kripto sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dari nilai transaksi yang meningkat
secara signifikan sebesar 875,2 persen. Di mana pada tahun 2020 nilai transaksi Rp64,9
triliun dan pada 2021 dari Januari hingga September telah mencapai Rp632,9 triliun.

"Sedangkan jumlah pelanggan yang berinvestasi pada Perdagangan Fisik Aset Kripto telah
mencapai 8,9 juta”.

Diperdagangkan Secara Konvensional

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar, Badan Pengawas Perdagangan


Komoditi (Bappebti), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Tirta Karma Senjaya
menanggapi pernyataan NU Jatim yang menyebut uang kripto haram. Dia mengatakan, aset
kripto merupakan salah satu komoditas yang ditetapkan oleh Pemerintah dan dapat
diperdagangkan secara konvensional. "Perdagangan Aset Kripto merupakan perdagangan
konvensional, murni transaksi barang antara penjual (pemilik barang) dengan pembeli
(pemilik uang),". perdagangan pasar fisik aset Kripto dilakukan secara terbuka. Pihak yang
ingin membeli aset Kripto memasukkan nilai sesuai kemampuan keuangan yang dimilikinya
maka yang bersangkutan juga akan memperoleh barang yang jumlahnya ekuivalen dengan
nilai uang tersebut."Pihak yang tidak memiliki aset Kripto tidak dapat menjadi penjual. Aset
Kripto dapat disimpan secara offline dengan mencetak dan mengamankan kode kriptografi
enkripsinya pada tempat yang aman, contoh safe deposit box atau sejenisnya,". Fluktuasi
harga aset Kripto bukan hanya berdasarkan supply and demand namun juga didasarkan pada
pertimbangan latar belakang pembuatannya, tujuan pembuatannya, bonafiditas tim yang
membuatnya dan faktor pendukung lain.

Apa itu Cryptocurrency

Mata uang kripto atau cryptocurrency adalah sebuah aset digital yang dipahami
sebagai mata uang digital. Mata uang ini sangat berbeda dengan versi konvensionalnya,
dimana cryptocurrency digunakan untuk kebutuhan transaksi secara virtual melalui jaringan
internet. Mata uang ini bersifat desentralisasi, yang berarti bahwa tidak ada satupun pihak
yang menjadi perantara pada suatu transaksi. Jadi, pembayaran berlangsung secara peer – to –
peer, yang berarti dilakukan antara pengirim dan penerima secara langsung. Serta, seluruh
transaksi akan tercatat melalui sistem yang telah tersedia dengan keamanan yang optimal.
Dikarenakan bersifat desentralisasi, maka cryptocurrency membutuhkan spesifikasi komputer
yang canggih dan mumpuni. Pada umumnya, akan menggunakan platform blockchain untuk
mempermudah melakukan transaksi.

Fungsi Mata Uang Digital

Selanjutnya, masuk pada topik mengenai fungsi dari mata uang virtual. Berikut kami
telah membagi menjadi dua macam fungsi yang terkait dengan aktivitas manusia saat ini.

Melakukan Investasi

Prinsip dari cryptocurrency ini sama dengan prinsip ekonomi, dimana harga akan naik
ketika terdapat banyak sekali permintaan. Semakin banyak orang yang berinvestasi, maka
harga juga akan melambung naik. Akan tetapi, investasi ini termasuk ke dalam kategori high
risk (resiko tinggi).

Membeli Barang atau Jasa

Untuk sekarang, telah banyak perusahaan atau organisasi yang telah menerapkan alat
pembayaran menggunakan mata uang virtual, baik dari perhotelan, penerbangan, restoran,
hingga aplikasi. Setidaknya, terdapat dua perusahaan yang telah menggunakan alat transaksi
ini, yaitu Overstock dan Newegg. Namun, sebagian besar perusahaan hanya menerima
bitcoin saja.

Mining (Pertambangan)

Pertambangan merupakan sesuatu hal yang sangat berkaitan dengan cryptocurrency.


Pengguna harus bisa memecahkan teka – teki dari kriptografi yang rumit untuk dapat
mengkonfirmasi transaksi dan mencatat dalam sebuah blockchain. Semakin besar daya
pengguna, maka semakin besar peluang untuk dapat memecahkannya.

Jenis dari Cryptocurrency

Berikutnya, masuk pada materi mengenai jenis – jenis dari cryptocurrency yang
sering digunakan di berbagai negara sebagai alat transaksi online. Dan berikut adalah
penjelasannya.

1. Bitcoin

Bitcoin merupakan jenis cryptocurrency yang pertama kali digunakan dan sangat
populer hingga kini. Bitcoin pertama kali muncul pada tahun 2009 oleh pihak yang
bernama Satoshi Nakamoto. Pada bulan November 2019, terdapat lebih dari 18 juta
bitcoin yang diperdagangkan dengan total nilai pemasaran (market value) mencapai
sekitar US$ 146 Miliar. Hingga saat ini, sekitar 68% cryptocu rrency merupakan jenis
bitcoin.

2. BitcoinCash

BitcoinCash pertama kali diluncurkan pada bulan Agustus 2017. Jenis ini diluncurkan
karena, terdapat sejumlah kelompok pengguna bitcoin yang tidak setuju dengan aturan
yang berlaku. Mereka memisahkan diri dari bitcoin dan melakukan improvisasi pada
mata uang digital yang baru ini, dan mengklaim bahwa bitcoinca sh lebih baik daripada
bitcoin.

3. Feathercoin

Feathercoin merupakan jenis cryptocurrency yang bersifat open source. Dibuat


pertama kali oleh Peter Bushnell, yang bekerja sebagai IT Officer di Brasenose College,
Oxford University pada bulan April 2013. Feathercoin juga memiliki kesamaan dengan
litecoin dan dibawah lisensi MIT/X11.

4. Dogecoin

Dogecoin sendiri merupakan turunan dari litecoin yang diperkenalkan pertama kali
pada Desember 2013. Sesuai dengan namanya, dogecoin menjadikan anjing Shiba Inu
sebagai maskotnya. Dogecoin termasuk dalam cryptocurrency yang paling bersahabat,
karena banyak sekali komunitasnya yang melakukan kegiatan amal, berdonasi, dan
aktivitas positif yang lain. Selain itu, dogecoin juga mempunyai nilai yang lebih rendah
dari bitcoin.

5. Litecoin

Litecoin diperkenalkan pada tahun 2011 sebagai mata uang digital peer – to – peer
(P2P) yang menghasilkan blok baru dengan kecepatan yang lebih cepat. Litecoin juga
memungkinkan untuk melakukan transaksi secara cepat tanpa memerlukan sistem
komputasi yang kuat (powerful).

Perkembangan Cryptocurrency di Indonesia

Sebenarnya, telah banyak masyarakat Indonesia yang mengenal apa itu


cryptocurrency. Namun, keberadaan dari mata uang digital ini mendapat penolakan keras
oleh pemerintah pusat. Bahkan, tidak diakui oleh peraturan perundang-undangan sebagai alat
transaksi atau pembayaran yang sah di dalam negeri.
Hal tersebut berdasarkan peraturan UU No.7 Pasal 1 Ayat 1 Tahun 2011, dijelaskan
bahwa alat pembayaran yang diterima di Indonesia hanya menggunakan mata uang rupiah
saja. Meskipun begitu, keberadaan cryptocurrency Indonesia masih diperbolehkan dan
termasuk legal.

Bank Indonesia memberikan saran untuk menyimpan dan melakukan transaksi jual
beli sebagai aset, namun resiko akan ditanggung sendiri. Akan tetapi, sejak bulan Februari
2019 anda tidak perlu khawatir lagi, karena sudah ada payung hukum melalui peraturan No. 5
Tahun 2019 yang mengatur teknis penyelenggaraan pasar fisik aset kripto pada bursa berjangka.

Bagaimana Cara Kerja Cryptocurrency

Berikut merupakan beberapa cara terkait dengan bagaimana menggunakan alat


pembayaran online cryptocurrency.

1. Kegiatan transaksi

Jika anda secara rutin melakukan penambangan cryptocurrency, maka sudah tentu
bisa menggunakan mata uang virtual tersebut untuk berbagai jenis transaksi. Mulai dari
kegiatan di pasar bursa dengan menukar mata uang konvensional dengan bitcoin.
Kemudian pengeluaran pribadi dengan catatan, perusahaan tempat anda bertransaksi telah
menyediakan fasilitas pembayaran mata uang dalam bentuk digital.

Kemudian penggalangan dana secara masif atau crowdfunding untuk meminimalisir


biaya transaksi apabila proyek yang telah didanai mengalami kegagalan. Pasar bursa
cryptocurrency yang dapat anda jumpai di Amerika adalah, ICE (Intercontinental
Exchange), CME (Chicago Merchant Exchange), serta CBOE (Chicago Board Option
Exchange).

2. Cara menentukan nilai mata uang

Cryptocurrency diciptakan dari kriptografi yang terenkripsi dengan baik dan unik.
Perlu untuk anda ketahui, nilai dari setiap jenis cryptocurrency sama seperti produk
keuangan, dimana saat permintaan cukup tinggi dengan penambang yang sedikit, maka
nilai cryptocurrency akan meningkat.

Yang berarti, nilai mata uang dari cryptocurrency bersifat fluktuatif dan dapat
mengalami peningkatan atau penurunan berdasarkan dari ketersediaan atau kepercayaan
(trust) dari pengguna. Peringkat teratas dari cryptocurrency saat ini adalah bitcoin dan
disusul oleh Etherium.

Kelebihan dan Kekurangan dari Cryptocurrency

Selanjutnya merupakan materi yang terakhir mengenai kelebihan dan kekurangan dari
mata uang virtual.

1. Kelebihan

Berikut merupakan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh cryptocurrency.

Bersifat universal

Dimana, setiap orang dapat menggunakan cryptocurrency tanpa adanya peraturan


yang mengikat dan syarat apapun.

Transparan

Dengan mata uang digital, setiap pengguna dapat melihat berbagai aktivitas transaksi
yang pernah dilakukan. Tentunya, transparansi tersebut juga memiliki batasan dimana
anda tidak dapat melihat orang yang menjalankan transaksi.

Memiliki kontrol atas pribadi

Maksudnya, setiap pengguna atau user akan bertanggung jawab dengan mata uangnya
masing – masing.

Cepat dan akurat

Terakhir, transaksi menggunakan mata uang virtual terbilang sangat cepat apabila
dikomparasikan dengan transaksi melalui bank.

2. Kekurangan

Berikut merupakan beberapa kekurangan dari penggunaan mata uang berbasis virtual.

Belum mendapat perizinan secara penuh

Di beberapa negara masih belum memperbolehkan mata uang ini dan masih dianggap
ilegal. Sehingga, untuk beberapa negara, cryptocurrency tidak berlaku sebagai alat
pembayaran online yang sah.

Membuka celah keamanan


Banyak orang yang memanfaatkan cryptocurrency untuk tujuan kejahatan. Mereka
dapat melakukan transaksi secara ilegal tanpa diketahui dengan memanfaatkan celah pada
kode cryptography.

Sistem password

Jika anda tidak hafal atau lupa dengan kata sandi anda, maka akan sangat beresiko
untuk kehilangan uang pada akun yang telah dibuat.

Definisi Blockchain Adalah

Blockchain adalah serangkaian catatan data yang dikelola oleh suatu kelompok
komputer yang di dalamnya tidak dimiliki oleh satu entitas apapun. Berbagai blok data ini
diamankan dan juga diikat satu sama lain dengan menggunakan prinsip kriptografi.

Jaringan di dalamnya tidak mempunyai otoritas pusat, karena di dalamnya adalah


catatan buku besar yang dibagikan dan juga tidak berubah, seluruh informasi yang ada di
dalamnya terbuka untuk siapa saja untuk mereka yang ingin melihatnya.

Untuk itu, setiap hal yang di bangun di dalam blockchain pada dasarnya bersifat
transparan dan setiap orang yang terlibat di dalamnya bertanggung jawab atas tindakan mereka
masing-masing.

Selain itu, blockchain juga tidak memiliki biaya transaksi seperti biaya infrastruktur.
Sehingga, blockchain adalah cara yang paling sederhana namun cerdik untuk bisa
menyampaikan informasi dari A ke B secara otomatis dan aman.

Blok yang ada di dalamnya diverifikasi oleh jutaan komputer dan didistribusikan
dengan menggunakan internet. Blok yang diverifikasi ini lantas ditambahkan ke rantai dan
disebar dalam suatu jaringan khusus, lalu membuat catatan dan juga riwayat yang unik.

Contohnya saat kita membeli tiket kereta api pada suatu aplikasi ataupun website.
Perusahaan penyedia kartu kredit akan melakukan pemotongan untuk melak ukan proses
transaksi tersebut.

Namun dengan menggunakan blockchain, maka operator kereta api tidak hanya bisa
menghemat biaya saat memproses kartu kredit, namun juga bisa memindahkan seluruh proses
penjualan tiketnya ke dalam blockchain. Kedua pihak yang terdapat di transaksi tersebut
hanyalah perusahaan kereta api dan penumpang.

Tiket tersebut adalah blok, yang selanjutnya bisa ditambahkan ke blockchain tiket.
Sama halnya seperti transaksi moneter pada blockchain adalah suatu catatan unik, ada yang
bisa diverifikasi, dan ada juga yang tidak bisa diverifikasi.

Blockchain yang terdapat pada tiket tersebut juga merupakan catatan dari seluruh
transaksi untuk kereta api tertentu, atau bahkan untuk semua jaringan kereta api, yang di
dalamnya terdiri dari setiap tiket yang pernah dijual untuk setiap p erjalanan yang pernah
ditempuh.

Cara Kerja Blockchain Adalah

Bila sebelumnya kita sudah mempelajari definisi dan juga bayangan terkait fungsi
serta kekuatan dari blockchain, maka beberapa dari kita mungkin ada yang bertanya-tanya,
bagaimana cara kerja dari blockchain itu sendiri? Bagaimana blockchain bisa memiliki
pengaruh yang kuat?

Jadi, pada dasarnya ada tiga sifat utama dari teknologi blockchain yang membuatnya
bisa mendapatkan pengakuan yang luas. Ketiga sifat tersebut adalah desentralisasi,
transparansi, dan juga kekal atau tidak bisa dirubah. Mari kita bahas satu per satu.

1. Desentralisasi

Sebelum kehadiran BitTorrent dan Bitcoins, telah lebih dulu hadir layanan terpusat
dengan ide dan konsep yang sederhana. Jadi, Anda bisa mempunyai entitas terpusat yang
menyimpan seluruh data dan Anda harus bisa berinteraksi hanya dengan entitas tersebut
agar bisa memperoleh informasi apapun yang memang Anda perlukan.

Contoh lainnya dari sistem ini adalah bank. Mereka bisa menyimpan seluruh uang
Anda, dan satu-satunya cara untuk bisa membayar seseorang adalah dengan melalui bank
itu sendiri.

Contoh sederhana dari hal tersebut adalah model client-server tradisional. Saat Anda
sedang mencari sesuatu yang sederhana di google, maka Anda bisa mengirim permintaan ke
server yang selanjutnya akan dibalas dengan mengirimkan suatu data berbentuk informa si
yang relevan. Nah, sistem terpusat yang ada saat ini sudah memperlakukan kita dengan baik
selama bertahun-tahun. Namun, di dalamnya tetap terdapat beberapa kelemahan.

Kelemahan pertama dan yang paling krusial adalah karena tersentralisasi, seluruh data
akan disimpan di dalam satu tempat. Hal tersebut menjadikannya sebagai sasaran yang ampuh
untuk para peretas.

Bila sistem terpusat itu melakukan perbaikan ataupun pembaruan, maka kita juga harus
melakukan pembaruan perangkat lunak, dan hal tersebut akan menghentikan seluruh sistem
ketika proses sedang berlangsung.
Selain itu, dalam sistem yang desentralisasi ini, seluruh informasi tidak disimpan oleh satu
entitas tunggal, karena faktanya seluruh orang di jaringan mempunyai informasi.

Nah, dalam jaringan desentralisasi ini, bila Anda ingin melakukan interaksi dengan teman,
maka Anda bisa melakukannya secara langsung tanpa melalui pihak ketiga. Hal inilah yang
menjadi ideologi utama di balik bitcoin.

Hanya Anda sendiri yang bertanggung jawab atas kepemilikan uang Anda. Anda juga bisa
mengirim uang Anda pada siapapun yang Anda pilih tanpa menggunakan jasa bank.

2. Transparansi

Salah satu konsep yang paling menarik namun juga sering disalah pahami di dalam
teknologi blockchain adalah transparansi. Beberapa orang mengklaim bahwa blockchain
mampu memberikan privasi, sementara yang lainnya mengatakan bahwa blockchain
memberikan transparansi. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Karena identitas seseorang akan disembunyikan melalui adanya kriptografi yang


kompleks dan hanya diwakili dengan alamat publik mereka. Jadi, saat Anda ingin
mencari riwayat transaksi seseorang, maka Anda tidak bisa melihatnya sebagai “Andi
Mengirim 1 BTC”, melainkan akan diganti dengan
“MF1bhsFLkBzzz9vpFYEmvwT2TbyCt7NZJ mengirim 1 BTC”.cJadi, walaupun memang
identitas asli dari orang tersebut aman, namun Anda masih bisa melihat seluruh transaksi
yang dilakukan oleh alamat publik mereka.

Tingkat transparansi seperti ini sebenarnya sebelumnya belum pernah ada di dalam
sistem keuangan. Hal tersebut menambahkan tingkat akuntabilitas yang ekstra yang
sebenarnya sangat diperlukan untuk beberapa lembaga keuangan, seperti bank.

3. Kekal

Kekekalan dalam konteks blockchain adalah bahwa sekali sesuatu sudah diinput ke
dalam blockchain, maka sesuatu tersebut sudah tidak bisa dirusak. Hal ini tentu sangat
penting untuk lembaga keuangan seperti perbankan.

Kenapa? karena ada banyak sekali kasus penggelapan dana yang bisa dihilangkan bila
banyak orang yang tahu bahwa mereka tidak bisa mengotak-atik buku keuangan dan
bermain-main dengan akun perusahaan.
Fungsi ini disebut dengan fungsi hash kriptografis. Secara sederhana, hashing adalah
mengambil string input dengan panjang berapapun dan memberikan output dengan
panjang yang tetap.

Di dalam konteks cryptocurrency seperti bitcoin, transaksi bisa diambil sebagai input
dan dijalankan dengan melalui hashing yang akan memberikan ou tput dengan panjang yang
tetap.

Jadi, fungsi hash kriptografi adalah untuk kelas khusus fungsi hash yang mempunyai
berbagai properti, sehingga akan sangat ideal untuk kriptografi. Terdapat beberapa sifat
tertentu yang harus dimiliki oleh fungsi hash kriptografi agar bisa tetap aman. Anda bisa
membaca tentang hal tersebut secara detail di dalam panduan hashing.

Blockchain adalah deretan daftar tertaut yang di dalamnya berisi data dan pointer hash
yang menunjuk pada blok sebelumnya, sehingga bisa menciptakan rantai. Lalu, apa itu hash
pointer? Pada dasarnya, hash pointer ini mirip dengan sebuah pointer, namun di dalamnya
berisi alamat dari blok sebelumnya dan hash dari data di dalam blok yang ada sebelumnya.

Jadi, bila nantinya ada seorang hacker yang menyerang blok 3 dan mencoba
mengubah data di dalamnya, karena ada fungsi hash, maka sedikit perubahan yang ada akan
mengubah seluruh data di dalamnya secara drastis.

Itu artinya, setiap perubahan kecil yang terjadi pada blok 3, akan turut mengubah hash
yang tersimpan pada blok 2, dan perubahan yang ada pada blok 2 pun akan menghasilkan
perubahan pada blok 1, dan seterusnya. Sepenuhnya hal tersebut akan mengubah rantai blok.
Berikut ini adalah beberapa hal yang sering ditanyakan oleh pemula di industri blockchain,
namun sering kali tersesat apabila mencari-cari sendiri.

Apa saja manfaat teknologi blockchain, termasuk juga crypto ?

Berikut ini beberapa manfaat dari teknologi blockchain, namun tidak terbatas pada :

* Memberikan reward (salah satunya dalam bentuk cryptocurrency) untuk partisipan atau
kontributor dari jaringan blockchain - atau decentralized app ("aplikasi tanpa middleman") di
atasnya, misalnya Anda ikut berpartisipasi menjadi miner dan mengamankan jaringan
blockchain, atau Anda menjadi kreator yang berpartisipas di awal-awal berdirinya media
sosial berbasis blockchain dan mendapatkan reward lebih besar karena Anda berkontribusi
lebih awal.

* Memberikan reward bagi developer open source untuk mengembangkan protocol


blockchain, yang mana reward ini tidak ada di pengembangan protokol internet yang sudah
kita kenal seperti SMTP.

* Menghilangkan atau meminimalkan peran, wewenang middleman, terutama middleman


yang tidak memberikan value besar (biasa disebut "rent seeking") dan data yang diproses
banyak yang bersifat digital native - misalnya data finansial. Karena berkurangnya peran
middleman, mengakibatkan biaya yang dibebankan ke user sangat kecil.

* Membuat data sulit di hack karena kepemilikan data ada di user.

* Membuat data transparan bagi public di mana ini merupakan salah satu kunci manajemen
risiko, namun data transparan ini bisa berupa pseudonym (alias) dan proses KYC (Know
Your Customer - atau submit data lengkap) juga bisa diadakan.

* Kalau data transparan dan bersifat permissionless (tidak perlu ijin untuk menggunakannya)
maka akan meningkatkan inovasi yang dibuat oleh developer.

* Kalau dari sudut pandang trader/investor, investor bisa berpartisipasi dalam ownership
(atau kepemilikan token) di harga murah - kapan saja - termasuk di awal pendirian project
blockchain, dibandingkan membeli saham di IPO yang mana harga sahamnya sudah sangat
tinggi dan investor retail menjadi tempat exit bagi VC, selain itu juga memberikan berbagai
jenis investasi yang baru dan out of the box bagi investor, misalnya yield farming, staking,
flash loan, NFT.
* Non Fungible Token (NFT) memiliki fungsi untuk membuat kepemilikan barang digital
(misalnya digital art, music, video highlight) menjadi unik karena tercatat di blockchain
(kepemilikannya, bukan medianya

Apa bedanya Bitcoin dan blockchain lainnya ?

Bitcoin untuk saat ini men disrupsi store of value, atau, emas.

Sedangkan blockchain lainnya seperti Ethereum, Vexanium, Tron yang biasa disebut
"smart contract platform" karena memiliki fitur smart contract, men disrupsi selain store of
value, antara lain, transaksi derivative, properti, finansial, digital art, social media, bahkan
search engine, industri financial dan lainnya.

Infografis dari visualcapitalist.com, "All of the World's Money and Markets in One
Visualization" menyatakan bahwa market cap gold di dunia sebesar $ 1 Triliun dibandingkan
derivative sebesar $1 Quadrilion.

Kenapa perlu ada blockchain platform lokal ?

Infrastruktur di aplikasi blockchain (atau Dapp - aplikasi tanpa middleman) sangat


berbeda dibandingkan aplikasi internet biasa yang kita kenal seperti Gojek, Traveloka atau
lainnya yang berbasis hosting seperti AWS dan didalamnya tidak mengenal governance atau
pengambilan keputusan bersama-sama dengan user, dan tidak memiliki token yang memiliki
nilai finansial dan dibeli oleh orang banyak melalui exchange. Di infrastruktur internet biasa,
keputusan yang terjadi biasanya hanya soal harga, misalnya Anda sebagai klien bisa meminta
harga diskon karena Anda merupakan customer besar, dan Anda sebagai klien pada
umumnya tidak bisa mempengaruhi keputusan yang diambil oleh perusahaan hosting.

Namun di aplikasi terdesentralisasi yang dibangun di atas blockchain, ada hal-hal unik yang
tidak ada di aplikasi internet biasa, antara lain :

* Banyak keputusan diambil berdasarkan persetujuan pemilik token, di mana customer/ user
juga bisa menjadi pemilik atau pengambil keputusan

* Penentuan reward yang diberikan kepada partisipan jaringan

* Parameter-parameter sistem misalnya durasi/jumlah block yang diproduksi

* Proposal upgrade atau ide-ide apapun yang di submit oleh user, developer, miner dan divote
* Penentuan fitur-fitur baru dan arah roadmap protokol

* Keputusan konten atau aplikasi apa yang disupport oleh platform blockchain tsb, misalnya
apakah platform blockchain tertentu mensupport konten pornografi atau tidak

* Pemberian reward/grant kepada developer atau ecosystem builder

Melihat perbedaan mencolok di atas, jika startup blockchain atau crypto lokal dari Indonesia
menggunakan platform blockchain luar, berarti akan sangat mahal untuk memiliki hak suara
untuk menentukan arah sendiri.\

Apapun project crypto yang Anda dukung, baik itu asing atau lokal, tentu bagus kalau
harganya naik terus, namun kalau Anda mengerti potensi disrupsi blockchain di industri, next
level thinkingnya selain harga adalah bisa mempunyai cukup influence di dalam pengambilan
keputusannya.

Kenapa ada banyak platform blockchain di dunia ? Kenapa tidak satu atau dua saja ?

Memang cukup banyak yang berpendapat bahwa cukup satu atau dua kripto saja di dunia,
namun sebenarnya jika hanya ada satu atau dua kripto sebenarnya kurang cocok dengan
prinsip desentralisasi itu sendiri, karena akan menjadi "sentralisasi", atau jadinya, banyak
pengguna kripto di negara atau area tertentu yang sebenarnya tidak bisa memutuskan
nasibnya sendiri, atau bahasa teknisnya bisa memiliki influence di platform yang mereka
gunakan.

Kenapa harus belajar blockchain ?

Karena blockchain adalah masa depan.

Belajar blockchain di 2021 seperti Anda belajar internet dan membuat website di tahun
1995an, era di mana banyak yang mengatakan internet akan hancur, internet itu scam.

peluang terbuka sangat besar karena winning app nya belum terlihat.

Banyak yang memprediksi bahwa teknologi blockchain sebagai "protocol economy"


merupakan evolusi selanjutnya dari platform economy karena sebagai "teknologi uang",
blockchain memiliki kemampuan untuk memberikan insentif kepada kontributor atau
komunitas.
Dana yang dikucurkan investor dunia untuk use case blockchain seperti Decentralized
Finance (DeFi) dan Non Fungible Token (NFT) juga terus meningkat, terlepas dari naik atau
turunnya harga BTC.

Seperti apa bentuk blockchain ?

Banyak yang masih awam dengan blockchain akan menanyakan "kayak gimana sih bentuk
blockchain" ?

Bentuk blockchain adalah sebagai berikut ini yang diambil dari explorer Vexanium, atau
website Vexascan.
Di atas adalah transaksi salah satu akun wallet Vexanium dengan username
bitzbitzbitzbitz yang adalah nama alias. Data di atas adalah data public yang dapat digunakan
oleh developer open source untuk membangun aplikasi di atasnya, tanpa perlu meminta ijin
kepada user atau kepada Vexanium foundation.

Apakah blockchain dan crypto bisa legal ?

Internet banyak digunakan di USA sejak 1991, namun penggunaan internet baru
dilegalkan penggunaannya sejak 1991 ketika kongres USA menyetujui melalui
telecommunication act 1991, lalu telecommunication act 1996 membuat penggunaan internet
menjadi semakin masif karena internet dianggap sejajar dengan bisnis telekomunikasi dan
broadcasting dan boleh berkompetisi satu sama lain, tentu dikarenakan pemerintah USA saat
itu melihat adanya aspek positif dari internet.

Inovasi yang ditawarkan startup teknologi, dengan berjalannya waktu mencapai


compliance melalui kelebihan yang ditawarkan oleh teknologi, dengan menemukan behavior
apa yang dipromosikan di existing law saat ini.

Dalam contoh Gojek atau Go-ride adalah transportasi yang safe, accessible, cost
efficient, lalu menggunakan teknologi tersebut untuk mempromosikan behavior tsb dengan
lebih baik dari bisnis status quo. Misalnya Uber menggunakan reputation score real time
untuk driver yang mengalahkan reputasi statis dari taksi argo biasa.
Kehadiran teknologi membuat transportasi lebih safe, accessible, cost efficient.

Pola dari perusahaan blockchain (decentralized finance, internet native companies) untuk
mendisrupsi sektor financial juga mengikuti playbook ini. Regulasi sektor financial selalu
mempromosikan investor security, information symmetry dan efisiensi pasar. Sedangkan
layanan finansial yang di provide oleh blockchain company (internet native company) atau
kripto bersifat non custodial, transparan, real time dan memungkinkan likuiditas global.

Saat ini regulasi blockchain di Indonesia telah memiliki aturannya sendiri, walaupun
belum lengkap dan masih mungkin berubah, yaitu peraturan menteri komunikasi dan
Informatika Nomor 3 Tahun 2021 yang kemungkinan akan mulai disosialisasikan ke pelaku
industri di tahun ini atau tahun depan. Itu adalah beberapa pertanyaan dan jawaban (atau
"Frequently Asked Question") yang sering ditanyakan orang awam tentang blockchain dan
cryptocurrency supaya Anda bisa lebih mengerti kegunaan blockchain selain hanya trading
saja.
Kesimpulan

Cryptocurrency adalah aset digital yang berupa mata uang digital sebagai transaksi
jual beli produk atau jasa melalui perangkat komputer berbasis jaringan internet.
Terdapat banyak sekali jenis dari mata uang digital, meliputi bitcoin, litecoin, dogecoin,
feathercoin, dan bitcoincash. Fungsi dari cryptocurrency adalah untuk melakukan kegiatan
transaksi jual beli secara online, melakukan penambangan, dan sebagai sarana untuk
investasi.
Referensi
Mahatma, Rhein. 2021. Education Director di Vexanium Foundation, memiliki pengalaman
lebih dari 8 tahun di industri startups & digital marketing.

https://www.merdeka.com/uang/mengenal-cryptocurrency-sejarah-awal-hingga-berpolemik-
dinyatakan-haram.html

https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-cryptocurrency/

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/blockchain-adalah/

Anda mungkin juga menyukai