ASUHAN KEPERAWATAN
Penilaian : 3
Selalu : poin 2
Kadang-kadang : poin 1
Pertanyaan Tahap II
2. Bartel Indeks
Dengan
No Kriteria Mandiri Keterangan
bantuan
1 Makan 10 Frekuensi: 3x/hari
Jumlah seimbang
Jenis: sayur dan lauk
2 Minum 10 Frekuensi: sering
Jumlah: seimbang
3 Berpindah dari kursi 15 Mampu berpindah
roda ke tempat tidur tempat sendiri
atau sebaliknya
4 Personal toilet (cuci 15 Frekuensi: 1x/hari
muka, menyisir
rambut dan gosok
gigi)
5 Keluar masuk toilet 0 Pasien dimandikan
(mencuci pakaian, dan BAK tidak pada
menyeka tubuh atau tempatnya
mneyiram)
6 Mandi 5 Frekuensi: 1x/hari
7 Jalan dipermukaan 5 Bisa berjalan dengan
datar baik
8 Naik turun tangga 5 Tidak mampu
9 Mengenakan 5 Dipakaikan oleh
pakaian keluarga
10 Kontrol bowel 5 Kadang-kadang
(BAB) sering sembarangan
11 Kontrol bladder 5 Jarang
(BAK)
12 Olahraga atau 5 Senam
latihan
13 Rekreasi atau 5 Pasien hanya duduk-
pemanfaatan waktu duduk saja
luang
Total score : 80
Jadi bartel indeks klien, termasuk dalam kategori: Ketergantungan
sebagian
- Mandiri : 130
- Ketergantungan sebagaian : 65 – 125
- Ketergantungan total : < 60
- Jam tangan
- Pulpen
Total score : 18
Jadi klien mengalami: kerusakan aspek fungsi mental ringan.
- Aspek kognitif dan fungsi mental baik : jika total skor > 23.
- Kerusakan aspek fungsi mental ringan : jika total skor 18-22.
- Terdapat kerusakan aspek fungsi : jika total skor < 17 mental berat.
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan memberikan gambaran tentang masalah atau status
kesehatan klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan terjadi, di mana
pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat. Diagnosa
keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat
diagnosa keperawatan.
i. Diagnosa keperawatan: koping tidak efektif
NOC I : koping
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, klien diharapkan
mampu:
1) Mengidentifikasi pola koping efektif
2) Mengidentifikasi pola koping yang tidak efektif
3) Melaporkan penurunan stress
4) Memverbalkan control perasaan
5) Memodifikasi gaya hidup yang dibutuhkan
6) Beradaptasi dengan perubahan perkembangan
7) Menggunakan dukungan sosial yang tersedia
8) Melaporkan peningkatan kenyamanan psikologis
1) Identifikasi dan sesuaikan sikap diri terhadap kondisi dan situasi klien.
2) Identifikasi perasaan pribadi yang ditimbulkan oleh pasien yang dapat
mengganggu efektivitas interaksi terapeutik
3) Berikan klien kenyamanan fisik sebelum berinteraksi
4) Diskusikan kerahasiaan informasi bersama klien
5) Ciptakan suasana hangat dan penerimaan dalam berkomunikasi
6) Yakinkan kepada klien bahwa kita tertarik dengan klien secara pribadi
7) Gunakan komunikasi terbuka yang dapat mengungkapkan diri
8) Kunjungi kembali klien pada waktu yang telah disepakati untuk
menumbuhkan kepercayaan
9) Minta klien menggunakan bahasa tubuh yang menunjukkan keterbukaan.
c. Rencana Keperawatan
Rencana keperawatan adalah tindakan yang dirancang untuk membantu klien
dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ketingkat kesehatan yang diinginkan
sesuai hasil yang diharapkan (Gordon, 1994 dalam Potter & Perry, 1997).
i. Diagnosa: koping tidak efektif
NOC I: Koping
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, klien secara
konsisten diharapkan mampu:
1) Mengidentifikasi pola koping efektif
2) Mengidentifikasi pola koping yang tidak efektif
3) Melaporkan penurunan stress
4) Memverbalkan kontrol perasaan
5) Memodifikasi gaya hidup yang dibutuhkan
6) Beradaptasi dengan perubahan perkembangan
7) Menggunakan dukungan sosial yang tersedia
8) Melaporkan peningkatan kenyamanan psikologis
NIC:
1) Identifikasi dan sesuaikan sikap diri terhadap kondisi dan situasi klien
2) Identifikasi perasaan pribadi yang ditimbulkan oleh pasien yang dapat
mengganggu efektivitas interaksi terapeutik
3) Berikan klien kenyamanan fisik sebelum berinteraksi
4) Diskusikan kerahasiaan informasi bersama klien
5) Ciptakan suasana hangat dan penerimaan dalam berkomunikasi
6) Yakinkan kepada klien bahwa kita tertarik dengan klien secara pribadi
7) Gunakan komunikasi terbuka yang dapat mengungkapkan diri
8) Kunjungi kembali klien pada waktu yang telah disepakati untuk
menumbuhkan kepercayaan
9) Minta klien menggunakan bahasa tubuh yang menunjukkan keterbukaan.
d. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah proses pengelolaan dan perwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.
e. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah proses kontinu yang penting untuk menjamin
kualitas dan ketepatan tindakan keperawatn yang dilakukan dan keefektifan
rencana keperawatan dalam memenuhi kebutuhan klien selalu berubah dengan
cepat dan perencanaan pun selalu memerlukan revisi dan pembaruan dengan
menambahkan informasi klien yang baru berkembang (Doengoes, 2012).