Anda di halaman 1dari 8

VI.

1
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 3
Jurusan Teknik 6 Waktu : 8 Jam
Elektro
Rangkaian Paralel RLC pada Arus Bolak-Balik

1. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan:
- Membuktikan bahwa Arus yang diberikan pada rangkaian RL, RC dan RLC paralel
sama dengan pemjumlahan vector arus dari masing-masing komponen.
- Menganalisa tingkah-laku rangkaian RLC paralel ketika diberikan nilai induktansi
berbeda.
- Menggambarkan secara vector hubungan arus ketiga jenis rangkaian percobaan.
- Menjelaskan/memperifikasi phenomena arus resonansi.
- Menghitung arus yang mengalir pada rangkaian RL, RC dan RLC seri
2. Teori Dasar

2.1. Rangkaian RL Paralel

Dalam rangkaian dimana resistansi R dan induktasi L dihubungkan paralel


maka masing-masing komponen menerima tegangan yang sama dan oleh karena itu
pada resistansi R akan menghasilkan arus IR = V/R sephasa dengan tegangan arus
induktasi IL = V/XL meninggalkan (Lagging) terhadap tegangan 90 0. Total arus yang
diserap oleh kedua komponen yang terhubung paralel adalah sama dengan
penjumlahan vektor terpisah dari arus IR dan IL.
V G
I
I
R I
L B
V R I Y
L
L

Dalam hubungan seri impedansi triangle (segitiga) sudah dikenal, dalam hubungan
paralel kita bisa menggunakan cara yang sama. Seperti diketahui :
I = V/Z = YV IR = V/R = GV IL = V/XL = BL V
Dimana :
Y = 1/Z (admittance)
G = 1/R (Conductance)
VI.2
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 3
Jurusan Teknik 6 Waktu : 8 Jam
Elektro
Rangkaian Paralel RLC pada Arus Bolak-Balik

BL = 1/Xl (induktive susceptance)


Sehingga admitansi segitiga dapat dicari dengan persamaan :
Y2 = G2 + BL2
Y = √ G2 + BL2
Sudut pergeseran phasa dari admitansi segitiga adalah :
Tg Ө = - BL / G = R / - XL
Arus total (I) yang mengalir pada rangkaian RL paralel memenuhi hubungan
sebagai berikut :
I = √G2 + BL2 . V
Arus meninggalkan tegangan dengan sudut phasa :
Ө = arctg R / 2 π fL
Besar daya yang dihasilkan oleh rangkaian adalah :
Untuk R, P = V . IR cos Ө
Untuk L, P = V . IL sin Ө
S = V. I
2.2. Rangkaian RC Paralel
Dalam rangkaian RC hubungan paralel masing-masing komponen akan
menadapatkan tegangan yang sama , sehingga arus yang mengalir pada R adalah
IR = V/R sephasa dengan tegangan dan arus yang mengalir pada kapasitor C adalah
IC = V/XC mendahului tegangan sebesar 900 . Arus total yang diserap oleh dua
elemen R dan C paralel adalah sama dengan penjumlahan vektorial arus terpisah IR
dan IC.

w
I
I Y
I
R B
V C
C C

I V G
R
VI.3
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 3
Jurusan Teknik 6 Waktu : 8 Jam
Elektro
Rangkaian Paralel RLC pada Arus Bolak-Balik

Arus segitiga dapat digunakan untuk menentukan admitance segitiga sehingga


diperoleh persamaan :

V = V/Z = YV IR = V/R = GV IL = V/XC = BCV

Sehingga diperoleh admitance segitiga dengan persamaan :

Y2 = G2 + BC2

Y = G + BC

Dari persamaan diatas diperoleh sudut phasa tegangan terhadap arus sebesar :

Tg Ө = BC / G = R / XC

Sudut Ө adalah positip sebab ditunjukan bahwa arus mendahului (leading )


terhadap tegangan. Dalam rangkaian hubungan RC paralel arus yang diberikan akan
memenuhi hubungan :
I =√ G2 + BC2 . V
Dan meninggalkan tegangan V dengan sudut :
Ө = atcg 2 π f C R
Untuk daya yang dihasilkan oleh rangkaian :
P = V . IR = V.I cos Ө
QL = V . IC = V.I sin Ө
S = V.I
2.3. Rangkaian RLC Paralel
Dalam rangkaian RLC hubungan paralel masing-masing komponen R. L dan C
akan memperoleh tegangan sama dengan demikian arus yang terbagi pada tiap
elemen sebesar :
IR = V/R , sephasa dengan tegangan
IC = V/XC, 900 mendahului tegangan
IL = V/XL , 900 meninggalkan tegangan
VI.4
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 3
Jurusan Teknik 6 Waktu : 8 Jam
Elektro
Rangkaian Paralel RLC pada Arus Bolak-Balik

I I
I I I
I I I I C
C I R V
L C
C L
VR L R C
- -

I I
I I I
L
I V C
L
R
L
Arus I yang diberikan pada rangkaian adlah merupakan resultan vektor dari arus
masing-masing elemen yang bisa mwndahului atau tertinggal terhadap tegangan
merujuk pada apakah IC lebih besar atau lebih kecil dari tegangan I L . Dari
kenyataan diatas maka admittance yang dihasilkan adalah :
Y = √ G2 + ( BC – BL )2
Dan pergeseran fhasa yang dihasilkan :
Ө = atcg ( BC – BL )/G
Dalam kejadian kasus lain bila pada rangkaian mempunyai X L = XC (paralel atau
arus resonansi. Pada kondisi ini efek kapasitansi dan induktansi saling
menghilangkan sehingga besar admittansi yang dihasilkan bernilai minimum yaitu :
Y = G = 1 / R dimana tegangan yang dicapai mencapai nilai maksimum VR = VM
dan sephasa dengan arus I. Arus yang mengalir pada induktor dan kapasitor lebih
besar sari arus ( I ) total yang mengalir pada rangkaian (overcurrent).
3. Alat Dan Bahans
- Generator AC 1 unit
- Multimeter Analog/digital 4 buah
- Resistor 1 K ohm/2W 1 buah
- Induktor (L) 1000 lilitan dan lempengan yoke 1 unit
- Kapasitor 1 μF/160 V 1 unit
- Kapasitor 3.3 μF/160 V 1 unit
- Saklar Deviator 1 buah
- Panel Percobaan 1 buah
- Osiloskop digital 1 set
VI.5
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 3
Jurusan Teknik 6 Waktu : 8 Jam
Elektro
Rangkaian Paralel RLC pada Arus Bolak-Balik

4. Gambar Rangkaian Percobaan


4.1. Rangkaian RL Hubungan Paralel

~
0 : 26V L
R
~ A A
A 1 2
G
4.2. Rangkaian Percobaan RC hubungan Paralel
IC

C=1uF

~ 0 : 26
/160V
IR

~ 1Kohm

I
G t

4.3. Rangkaian Percobaan RLC hubungan Paralel

IC

3.3 uF/160V

~ s

10V
IL

~ 10V L=1000n

IR
G

1 K ohm It
VI.6
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 3
Jurusan Teknik 6 Waktu : 8 Jam
Elektro
Rangkaian Paralel RLC pada Arus Bolak-Balik

5. Langkah Percobaan

5.1 Pengukuran tegangan pada rangkaian RL paralel.


a. Buat rangkaian seperti pada gambar 4.1
b. Masukan lempengan yoke pada inti magnetik dari koil L
c. Hidupkan power supplay, pilih jalur keluaran tegangan bolak-balik dengan
terminal yang tepat dan hubungkan dengan rangkaian yang sudah dibuat.
d. Atur sumber tegangan dari unut power supplay sehingga arus yang mengalir pada
ampere meter A menunjukan pengukuran sebesar 25 mA efektif.
e. Ukur tegangan keluaran power supplay dan ukur arus yang mengalir pada R dan
L.
f. Hitung hasil pengukuran menggunakan teorema Pitagora’s. Bandingkan dengan
hasil penguran arus total dari percobaan.
g. Berikan analisa hasil pengukuran dan perhitungan yang dibuat dengan mengacu
pada referensi .
h. Matikan sumber rangkaian percobaan

5.2.Pengukuran tegangan pada rangkaian RC paralel


a. Buat rangkaian seperti pada gambar 4.2.
b. Hidupkan power supplay, pilih jalur keluaran tegangan bolak-balik dengan
terminal yang tepat dan hubungkan dengan rangkaian yang sudah dibuat
c. Atur sumber tegangan dari unut power supplay sehingga arus yang mengalir pada
ampere meter It menunjukan pengukuran sebesar 20 mA efektif.
d. Ukur tegangan keluaran power supplay dan ukur arus yang mengalir pada IR dan
IC.
e. Hitung hasil pengukuran arus menggunakan teorema Pitagora’s. Bandingkan
dengan hasil penguran arus total dari percobaan.. Berikan analisa hasil pengukuran
dan perhitungan yang dibuat dengan mengacu pada referensi .
f. Matikan sumber rangkaian percobaan
5.1.Pengukuran tegangan pada rangkaian RLC seri
a. Buat rangkaian seperti pada gambar 4.3
VI.7
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 3
Jurusan Teknik 6 Waktu : 8 Jam
Elektro
Rangkaian Paralel RLC pada Arus Bolak-Balik

b. Masukan lempengan yoke pada inti magnetik dari koil L dan hubungkan resistansi
R 1 k ohm/ 2 W menggunakan modul panel percobaan.
c. Hidupkan power supplay, pilih jalur keluaran tegangan bolak-balik dengan
terminal yang tepat dan hubungkan dengan rangkaian yang sudah dibuat..
d. Suplay rangkaian dengan menghidupkan unit power suplay , atur tegangan suplay
sebesar 10 V effektif menggunakan voltmeter.
e. Ukur arus ( I, Ic, IL)pada rangkaian tersebut dan tulis nilai hasil pengukuran pada
tabel 1. Dengan mengurangi jumlah lempengan yoke pada koil L yang seperti pada
tabel 1, ukur kembali arus ( I, Ic, IL) yang mengalir sesuai dengan jumlah yoke ,
hasil pengukurannya masukan kedalam tabel tersebut.
f. Hitung hasil pengukuran dengan rumus Pitagoras. Bandingkan dengan hasil
perhitungan mengtgunakan referensi
g. Perubahan apa yang terjadi saat pengurangan lempengan yoke pada rangkaian.
h. Matikan sumber rangkaian percobaan.
6. Tabel Percobaan
Tabel 1. Tabel Pengukuran Rangkaian RLC Hubungan Seri
Jumlah V IR IC IL I
lempengan yoke (V) (V) (V) (V) (mA)
38 10
30 10
28 10
24 10
20 10

15 10
10 10
0 10
VI.8
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik NO. JOB Semester : 3
Jurusan Teknik 6 Waktu : 8 Jam
Elektro
Rangkaian Paralel RLC pada Arus Bolak-Balik

7. Tugas dan Pertanyaan


1. Hitung besarnya V, BC, BL ,G, Y, I dan besarnya sudut phasa (φ ) tiap rangkaian.

2. Buat diagram phasor ke tiga rangkaian tersebut.


3. Hitung daya nyata dan semu tiap-tiap rangkaian.
4. Bandingkan hasil pengukuran dan perhitungan, kesimpulan apa yang diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai