Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Tahun 2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang , kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Shalat Qashar dan Shalat Jamak.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami susun. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
KATA PENGANTAR...................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Shalat Jamak Qashar................................................. 3
B. Ketentuan Shalat Jamak Qashar.................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Tata Cara Shalat Jamak Qashar .................................................. 5
B. Syarat Shalat Jamak Qashar ....................................................... 6
C. Suka Duka Menjadi Musafir....................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 8
B. Saran............................................................................................ 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 9
1. Shalat Jamak
Shalat jamak adalah Shalat yang dikumpulkan. Artinya dua Shalat fardhu
dikerjakan dalam satu waktu. Contoh seseorang melakukan Shalat jamak
Dzuhur dan ‘Ashar yang dilakukan pada waktu ‘Ashar keduanya.
Shalat jamak dibagi menjadi dua, yaitu jamak taqdim dan jamak ta’khir.
- Jamak taqdim yaitu melakukan menggabungkan Shalat ‘Ashar dan
zuhur pada waktu zuhur, atau melaksanakan Shalat Isya’ dan
Maghrib pada waktu Maghrib.
- Jamak ta’khir adalah melaksanakan Shalat Dzuhur dan ‘Ashar pada
waktu Shalat ‘Ashar, atau melakukan Shalat Maghrib dan Isya’ pada
waktu Shalat Isya’.
2. Shalat Qashar
Shalat Qashar adalah pelaksanaan Shalat wajib dengan meringkas atau
mengurangi jumlah raka’at Shalat wajib menjadi 2 raka’at. Shalat Qashar
merupakan keringanan yang diberikan kepada mereka yang sedang
melakukan perjalanan (safar). Adapun Shalat yang dapat di Qashar adalah
Shalat Dzuhur, Ashar dan Isya’, dimana rakaat yang aslinya berjumlah 4
dikurangi/diringkas menjadi 2 raka’at saja dan tidak boleh meng-Qashar
Shalat subuh dengan Dzuhur dan harus berpasangan Dzuhur dengan
‘Ashar, maghrib dengan Isya’. Sebagaimana yang dijelaskan ada firman
Allah SWT:
Pada saat kunjungan industri hari ke-2 kami melaksanakan Shalat jamak
Qashar Dzuhur dengan ‘Ashar di pusat oleh-oleh Kurnia Ayu sekaligus
makan siang. Seperti pada hari sebelumnya, Shalat maghrib dan Isya’ kami
laksanakan di hotel Made Bali. Hari terakhir kami di Bali, Shalat subuh di
hotel, kemudian untuk Shalat jamak Qashar Dzuhur dengan ‘Ashar kami
laksanakan di pusat oleh-oleh Cening Bagus dan untuk Shalat jamak Qashar
maghrib dengan Isya’ kami laksanakan di Krisna pusat oleh-oleh. Terakhir
kami melaksanakan Shalat subuh di perjalanan pulang, di Pasuruan.
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kami mengambil kesimpulan :
1. Shalat jamak dan Qashar adalah keringanan (rukhsah) yang diberikan
Allah kepada hambanya, yang harus diterima oleh umat muslim sebagai
shodaqah dari Allah SWT. Shalat yang dapat di jama’ adala semua Shalat
fardhu yang empat rakaat yaitu Shalat Isya’, Dzuhur, dan ‘Ashar.
2. Hal-hal yang memperbolehkan Jamak dan Qashar ada beberapa hal, yaitu
: safar (bepergian), hujan, sakit, keperluan (kepentingan) mendesak.
3. Dalam persoalan jarak safar, para ulama’ berbeda bendapat. Ada ulama
yang berpendapat jarak minimal 1 farsakh atau 3 mil, ada yang minimal 3
farsakh, ada yang berpendapat safar minimal harus sehari semalam,
bahkan ada yang berpendapat tidak ada jarak dan waktu yang pasti
karena sangat tergantung pada kondisi fisik, psikis serta keadaan
sosiologis dan lingkungan masyarakat.
B. Saran
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurna laporan ini dan untuk
penulisan laporan di kesempatan-kesempatan berikutnya.