Mapaba 2021
Diterbitkan Oleh
Website : www.pmiiat.or.id
Email : pk.pmiiattahdzib@gmail.com
Tetala : …………………………………………………………….
Alamat : …………………………………………………………….
…………………………………………………………….
Fakultas/Prodi : …………………………………………………………….
Hoby : …………………………………………………………….
Cita-cita : …………………………………………………………….
Motto : …………………………………………………………….
A. Pendahuluan
1
Al-milal wa an-nihal 93-96 1
MODUL MAPABA “AT TAHDZIB” STAI AT TAHDZIB JOMBANG- 6
B. Pengertian Islam
Arti Islam secara etimologi adalah selamat, damai, dan
tunduk.Sedangkan Islam secara terminolgi adalah agama yang
yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW
sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku bagi seluruh
umatnya, di manapun dan kapanpun, yang ajarannya meliputi
aspek kehidupan manusia. Secara etimologis (asal-usul kata,
lughowi) kata “Islam” berasal dari bahasa arab “salima” yang
artinya selamat. Dari kata ”salima” terbentuk kata “Aslama”
yang berarti kedamaian. Islam adalah agama yang damai penuh
dengan kasih sayang, tidak ada paksaan atau kekerasan dalam
ajaran islam.
Islam sebagai agama rahmatan lil alamin adalah
pemahaman terhadap Islam sebagai agama yang damai dan
penebar kasih sayang. Pemahaman tersebut merupakan hal yang
sangat fundamental dan merupakan kemestian bagi umat Islam
untuk menjadikannya sebagai paradigma dan world view dalam
melakukan segala tindakan. Sebab, dengan menjadikannya
sebagai suatu paradigma atau world view, umat Islam dalam
melakukan segala sesuatu, terutama yang berhubungan dengan
masalah sosial-keagamaan, akan selalu menghadirkan Islam
dengan wajahnya yang damai dan toleran serta jauh dari sikap
anarkisme, radikal dan intoleran.
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan berdasarkan
pemahaman terhadap surat al-Anbiya’: 107:
َ لِ ْل َعالَ ِمينَ َر ْح َمةً ِإال َأ ْر
س ْلنَاكَ َو َما
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
Ayat di atas dipahami oleh PMII dan NU sebagai ayat
menerankan bahwa Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad
ditujukan untuk menebar rahmat (kasih sayang) diantara sesama
manusia dan sesama makhluq Tuhan. NU meyakini bahwa jika
Islam dilakukan dengan cara yang baik dan benar, tidak dengan
kekerasan, maka ia dengan sendirinya akan mendatangkan
rahmat bagi seluruh alam
b.) Tasamuh(Toleran)
Yakni aswaja bersikap toleran terhadap pluralism piiran,
berbagai pikiran yang tumbuh dalam masyarakat musliam
mendapat pengakuan apresiatif. Keterbukaan yang demikian
lebar untuk menerima berbagai pendapat menjadikan
aswaja memiliki kemampuan untuk meredam berbagai
konflik internal umat.
Dalam dikursus sosial-budaya, Aswaja banyak melakukan
toleransi terhadap tradisi-tradisi yang telah berkembang di
masyarakat, tanpa melibatkan diri dalam subtansinya,
bahkan tetap berusaha untuk mengarahkannya. Formalisme
dalam aspek-aspek kebudayaan dalam aswaja tidaklah
memiliki signifikasi yang kuat.
Sikap toleran aswaja yang demikian telah memberikan
makna khusus dalam hubunganynya dengan dimensi
kemanusian secara luas. Hal ini pula membuatnya menarik
kaum muslimin di berbagai wilayah dunia. Pluralistikna
pikiran dan sikap hidup masyarakat adalah keniscayaan. Dan
ini akan mengantarkannya pada visi kehidupan
dunia yang rahmat di bawah prinsip Ketuhanan Yang Maha
Esa.2
c.) Tawazun (Keseimbangan)
Disini aswaja mempunyai pola yang dibangun lebih
banyak untuk persoalan-persoalan yang berdimensi sosial.
Dalam bahasa lain, melalui pola ini aswaja ingin
menciptakan integritas dan solidaritas social umat.3
d.) Al-Adlu(I'tidal/Keadilan)
Lihat dalam KH. Husein Muhammad Kontroversi Aswaja Aula 2
Perdebatan dan Reinterpretasi hal. 40-412
MODUL MAPABA “AT TAHDZIB” STAI AT TAHDZIB JOMBANG- 10
Disini aswaja tidak hanya berada dalam ruang
lingkup pemikiran yang bersikap secara adil, namun aswaja
juga bersikap menjunjung tinggi nilai keadilan dalam
dimensi sosial, demi membangun dan memperkuat
kerukunan umat.
DOKTRIN AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH
Al-Asy'ary adalah ulama yang pernah mengenyam betul
doktrin Mu'tazilah, sehingga berakibat pada pola pemikirannya
tidak dapat lepas dari penggunaan akal dan argumentasi,
apalagi tempat tinggalnya bermadzhab Syafi'iyyah yang dengan
wajar beliau berpola fikir seperti Syafi'iy. Begitu pula
pengikutnya.
Dengan demikian, maka doktrin Ahlussunnah wal Jama'ah dapat
dilihat sebagai berikut:
a. Al-Qur'an dan al-Hadist adalah dasar pokok selain
penggunaan akal, sebab fungsi akal hanyalah sebagai alat
untuk memperkuat hokum-hukum yang sudah ada pada
dasar pokok.
b. Mengambil jalan tengah diantara sekte terdahulu, yaitu
mutasyabiha atau, textualism dengan sekteyang sedang ada
yaitu Mu'tazilah atau Rasionalism atau materialism,
meskipun tidak untuk semua pendapat, misalnya saja dalam
masalah "Sifat Allah", beliau mengakui "hanya sifat yang
sesuai dengan Dzat Allah, tanpa ada penyerupaan dengan
makhluknya, misalnya Allah Maha mendengar, tetapi tidak
seperti mendengarnya manusia, dan lain sebagainya.
A. Pengertian Geneologi
Genealogi atau ilmu nasab adalah sebuah cabang ilmu
yang mempelajari garis keturunan dan silsilah seseorang
termasuk sejarah keluarga. Geneologi sendiri berasal dari dua
kata yang berasal dari bahasa Latin, yaitu genea yang artinya
generasi dan logos yang berarti pengetahuan atau ilmu. Dengan
genealogi, sekelompok masyarakat mampu menelusuri sejarah
keluarga mereka sampai ratusan tahun bahkan ada yang sampai
ribuan tahun. Keluarga Confucius atau dikenal juga dengan
Kong Hu Cu misalnya, disebutkan menyimpan silsilah mereka
sampai lebih dari 2500 tahun dan tercatat dalam Guiness Book
of Record sebagai silsilah keluarga terpanjang yang dicatat
resmi dan dipublikasikan ketika keturunan ke 77 Kong Ciu yang
bernama Kong De Yong membentuk sebuah komite di Hong Kong
pada tahun 1998 dan mempublikasikan silsilah keturunannya.
B. Pengertian Islam
Kata Islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu ( سsin), ل
(lam), ( مmim) yang bermakna dasar “selamat” (Salama).
Dari pengertian Islam secara bahasa ini, dapat
disimpulkan Islam adalah agama yang membawa keselamatan
hidup di dunia dan di akhirat (alam kehidupan setelah
kematian). Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT
kepada Nabi Muhammad Saw sebagai nabi dan rasul terakhir
untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir
zaman.
C. Geneologi Islam Indonesia
Setidaknya terdapat empat pendapat kuat mengenai
dari manakah Islam Indonesia banyak terpengaruh:
pertama menyebutkan bahwa Islam Indonesia
disyi’arkan dari Gujarat, India. Teori ini didukung oleh C.
Snouck Hurgronje, pendapat mereka didasarkan pada asumsi
atas adanya kesamaan madzhab yang sama-sama Syafi’iy, juga
kemiripan sejumlah tradisi dan arsitektur India dengan
A. Terminologi NDP
Nilai Dasar Pergerakan (NDP) adalah nilai-nilai
yang secara mendasar merupakan sublimasi nilai-nilai ke-
Islaman, seperti kemerdekaan (al-hurriyyah), persamaan
(al-musawa), keadilan (al-'adalah), toleran (tasamuh),
damai (al-musalamah), dan ke Indonesiaan (pluralisme
suku, agama, ras, pulau, persilangan budaya) dengan
kerangka paham ahlussunah wal jama' ah yang menjadi
acuan dasar pembuatan aturan dan kerangka pergerakan
organisasi. NDP merupakan pemberi keyakinan dan
pembenar mutlak, Islam mendasari dan memberi spirit
serta peran vital pergerakan yang meliputi iman (aspek
aqidah), Islam (aspek syariah), ihsan (aspek etika, akhlaq
dan tasawuf) dalam rangka memperoleh kesejahteraan
hidup di dunia dan akherat. Dalam upaya memahami,
menghayati dan mengamalkan Islam tersebut, PMII
menjadikan ahlussunah wal jama'ah sebagai manhaj al-fikr
sekaligus manhaj al-taghayyur al-ijtima'i (perubahan sosial)
untuk mendekonstruksi (metode pembacaan teks) dan
merekonstruksi (pengembalian seperti semula) bentuk-
bentuk pemahaman dan aktualisasi ajaran-ajaran agama
yang toleran, humanis, anti-kekerasan, dan kritis
transformatif.4
B. Fungsi NDP
1. Kerangka Ideologis. Kerangka ideologis menjadi
rumusan yang mampu memberikan proses ideologisasi
disetiap kader, sekaligus memberikan dialektika antara
konsep dan realita yang mendorong proses progressif
dalam perubahan sosial. Kerangka ideologis juga
menjadi landasan pola pikir dan tindakan dalam
mengawal perubahan sosial yang memberikan tempat
pada demokratisasi dan Hak Asasi Manusia (HAM).
2. Kerangka Refleksi. Sebagai kerangka refleksi NDP
bergerak dalam pertarungan ide-ide, paradigma, nilai-
nilai yang akan memperkuat level kebenaran-kebenaran
.Ibid, 06 4
MODUL MAPABA “AT TAHDZIB” STAI AT TAHDZIB JOMBANG- 18
ideal. Subtansi ideal tersebut menjadi suatu yang
mengikat, absolut, total, universal berlaku menembus
ruang dan waktu (muhlamul qat’i) kerangka refleksi ini
menjadi moralitas gerakan sekaligus sebagai tujuan
absolut dalam mencapai nilai-nilai kebenaran,
kemerdekaan, kemanusiaan.
3. Kerangka Aksi. Sebagai kerangka aksi NDP bergerak
dalam pertarungan aksi, kerja-kerja nyata, aktualisasi
diri, analisis sosial untuk mencapai kebenaran faktual.
Kebenaran sosial ini senantiasa bersentuhan dengan
pengalaman historis, ruang dan waktu yang berbeda dan
berubah. Kerangka aksi ini memungkinkan warga
pergerakan menguji, memperkuat dan bahkan
memperbaharui rumusan kebenaran historisitas atau
dinamika sosial yang senantiasa berubah.5
C. Rumusan NDP
1. Tauhid
Mengesakan Allah SWT merupakan nilai paling
asasi dalam sejarah agama samawi. Didalamnya terkandung
hakikat kebenaran manusia. (Al-Ikhlas, AI-Mukmin: 25, AI-
Baqarah: 130-131). Subtansi tauhid;
a. Allah adalah Esa dalam Dzat, sifat dan perbuatan-Nya,
b. Tauhid merupakan keyakinan atas sesuatu yang lebih
tinggi dari alam semesta, serta merupakan manifestasi
dari kesadaran dan keyakinan kepada hal yang ghaib
(AI-Baqarah: 3, Muhammad:14-15, AI-Alaq: 4, Al-
Isra: 7).
c. Tauhid merupakan titik puncak keyakinan dalam hati,
penegasan lewat lisan dan perwujudan nyata lewat
tindakan,
d. Dalam memahami dan mewujudkannya, pergerakan
telah memilih ahlussunah wal jama' ah sebagai metode
pemahaman dan keyakinan itu.6
.Ibid, 08 9
.Gerakan Intelektual, Forum Diskusi, Jombang, 24 September 2018 10
MODUL MAPABA “AT TAHDZIB” STAI AT TAHDZIB JOMBANG- 22
2. Kedua; NDP harus menjadi pemicu dan pegangan bagi
dasar pembenar dalam berfikir, bersikap dan
berprilaku.
12
Gerakan Intelektual, Forum Diskusi, Jombang, 24 September 2018
MODUL MAPABA “AT TAHDZIB” STAI AT TAHDZIB JOMBANG- 24
Kebebasan dalam arti yang umum mempunyai dua
makna, yakni kebebasan dari (fredom from) dan kebebasan
untuk (fredom for). Kebebasan dari merupakan kebebasan
dari belenggu alam dan manusia. Sedangkan kebebasan
untuk bermakna bebas untuk berbuat sesuatu yang pada
dasarnya sebagai fungsi untuk mencapai tingkat
kesejahteraan seluruh manusiadi muka bumi. Dalam kaitan
ini maka sesungguhnya capaian yang harus memuat pada
Usulul al-Khamsah (lima prinsip dasar) yang meliputi;
(Menjaga keturunan) Hifdz an-nasl, (Kehendak) wa
al-‘irdh, (Menjaga Akal) hifdzul al-'aql, (Hubungan antar
manusia) hifdzul an-nasi, dan (Menjaga materi/harta) hifdz
al-mal.13
Interdependensi PMII-NU
Makna Lambang:
I. Bentuk
Perisai berarti ketahanan dan keampuhan mahasiswa islam
terhadap berbagai tantangan dan pengaruh dari luar.
Bintang adalah perlambang ketinggian dan semangat cita-
cita yang selalu memancar.
5 (lima) bintang sebelah atas, menggambarkan Rasulullah
dengan empat sahabat terkemuka (Khulafa’ur Rasyidin)
4 (empat) bintang sebelah bawah menggambarkan empat
madzhab yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah.
9 (sembilan) bintang secara keseluruhan dapat berarti
ganda, yaitu:
a. Rasulullah dengan empat orang sahabatnya serta empat
imam madzhab ASWAJA itu laksana bintang yang selalu
bersinar cemerlang, mempunyai kedudukan tinggi dan
penerang umat manusia.
b. Sembilan bintang juga menggambarkan sembilan orang
pemuka penyebar Agama Islam di Indonesia yang disebut
Wali Songo.
II. Warna
Penutup
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi sahabat-
sahabati semua. Sehingga nantinya pasca dari Masa
Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) ini, dapat memahami,
meyakini dan memang telah menjadi pilihan prioritas
sahabat-sahabat semua untuk berkhidmat dan berjuang
bersama PMII. Selamat bergabung di Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia17. Tetap semangat, tangan terkepal dan
maju kemuka.
Mukadimah
Sebagai individu yang beragama dan secara sadar dalam
memilih agamanya tentu akan tegerak hati nurani dan rasionya
(akal budi ) dalam membebaskan mereka yang teranianya
dalam penindasan dan ketidadilan secara ekonomi sosial
maupun politik dengan perjuangan yang dipilihnya .
Kemiskinan , keterbelakangan , minimnya akses pengetahuan
karena mahalnya biaya pendidikan dan korupsi yang merajarela
, menjadi suatu pemandangan yang melekat pada kebudayaan
negara kita .
Memerangi ketidakadilan sosial sepanjang sejarah
kemanusiaan, selalu menjadi tema yang menarik untuk di kaji
dan akan menjadi tema penting dalam setiap pemikiran dan
konsepsi masyarakat di masa mendatang. Sejarah manusia
dalam memerangi ketidakadilan sosial telah melahirkan
pemikiran analisis dan teori sosial yang sampai saat ini masih
menunjukkan pengaruhnya dalam mebentuk sistem yang ada di
masyarakat.
Terdapat satu teori sosial yang mempertayakan keadilan
sosial dari aspek hubungan antar jenis kelamin. Yang dimana
teori ini menganalisi keadilan sosial dalam aspek hubungan
antar jenis kelamin yang masih menimbulkan ketidakadailan
terutama bagi kaum perempuan . Analisis yang dimaksud adalah
analisis gender, suaatu analisis yang menjadi alat bagi gerakan
feminisme untuk memperjuangakan keadilan khususnya bagi
perempuan.
Gender
Istilah gender akhir-akhir ini sering didengar atau dibaca
orang. Namun masih banyak orang yanng kadang memahami
dalam murti arti. Dalam banyak kasus gender masih dipahami
sama dengan soal seksualitas ataau sebaliknya.
Seks, secara sederhana berkaitan erat dengan jenis kelamin,
pria atau wanita. Perbedaan ini lebih bersifat dari unsur biologis
atau bawaan yang melekat pada masing-masing jenis kelamin
yang tidak dapat dipertukarkan. Sementara Gender, adalah
atribut yang diberikan oleh masyarkat untuk menujukkan adaya
perbedaan sifaf-sifat-ciri-ciri khusus, fungsi-fungsi khusus baik
kepada pria ataupun wanita. Sebagai misal atribut pria itu,
kuat, kasar, berwibawa, tegas, , pemarah, rasional. Sedangkan
C. Langkah-Langkah Ansos
Proses analisis sosial meliputi beberapa tahap antara lain:
1. Memilih dan menentukan objek analisis
Pemilihan sasaran masalah harus berdasarkan pada
pertimbangan rasional dalam arti realitas yang dianalsis
merupakan masalah yang memiliki signifikansi sosial dan sesuai
dengan visi atau misi organisasi.
2. Pengumpulan data atau informasi penunjang
Untuk dapat menganalisis masalah secara utuh, maka
perlu didukung dengan data dan informasi penunjang yang
lengkap dan relevan, baik melalui dokumen media massa,
kegiatan observasi maupun investigasi langsung dilapangan. Re-
cek data atau informasi mutlak dilakukan untuk menguji
validitas data.
3. Identifikasi dan analisis masalah
Merupaka tahap menganalisis objek berdasarkan data
yang telah dikumpulkan. Pemetaan beberapa variable, seperti
keterkaitan aspek politik, ekonomi, budaya dan agama
dilakukan pada tahap ini. Melalui analisis secara komphrehensif
diharapkan dapat memahami subtansi masalah dan menemukan
saling keterkaitan antara aspek.
4. Mengembangkan presepsi
Setelah di identifikasi berbagai aspek yang
mempengaruhi atau terlibat dalam masalah, selanjutnya
dikembangkan presepsi atas masalah sesuai cara pandang yang
objektif. pada tahap ini akan muncul beberapa kemungkinan
implikasi konsekuensi dari objek masalah, serta pengembangan
beberapa alternative sebagai kerangka tindak lanjut.
5. Menarik kesimpulan
LAGU-LAGU PERGERAKAN
*Kembsli ke Reff
Bidang-Bidang Pembinaan
Bidang Pendidikan :
:
:
Bidang Keagamaan :
:
:
Bidang Keputrian :
:
:
Bidang Kaderisasi :
:
:
Ketua :
Wakil Ketua Internal :
Wakil Ketua Eksternal :
Wakil Ketua Keagamaan :
Sekertaris :
a. Bidang Internal
1. Biro Kaderisasi
Koordinator :
Anggota :
:
:
:
:
:
Biro Kajian, Pers dan Jurnalistik
Koordinator :
Anggota :
:
:
:
2. Biro Penelitian dan Pengembangan Organisasi
Koordinator :
Anggota :
:
:
:
:
b. Bidang Eksternal
1. Biro Hubungan antar Lembaga dan Alumni
Koordinator :
Anggota :
:
:
:
c. Bidang Keagamaan
1. Biro Muamalah – Ubudiyah
Koordinator :
Anggota :
:
:
2. Biro Dakwah Islam
Koordinator :
Anggota :
:
:
Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
BIDANG-BIDANG
a. Bidang Internal
Koordinator Keagamaan :
Anggota :
Koordinator Kaderisasi :
Anggota :
b. Bidang Eksternal
Koordinator :
Anggota :
:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………